The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Anazatul Naim, 2021-12-31 04:41:24

E-BULETIN EDISI DESEMBER 2021 SMP KPS

E-BULETIN EDISI DESEMBER 2021 SMP KPS

BONUS DEMOGRAFI KAITANNYA DENGAN
LEARNING LOSS
Ole
h

Supriono, M.Pd.

Bonus demografi berdasarkan istilah dari Perserikatan Bangsa-
Bangsa adalah potensi pertumbuhan ekonomi yang tercipta
akibat perubahan struktur umur penduduk, di mana proporsi usia
kerja lebih besar daripada proporsi bukan usia kerja.Bonus
demografi bisa dinikmati oleh suatu negara karena besarnya
jumlah penduduk usia produktif ( usia kerja 15-64 tahun )
dibandingkan penduduk usia non produktif ( di bawah 15 tahun
dan usia diatas 64 tahun ). Menurut Menteri Tenaga Kerja Ibu Ida
Fauziyah pada periode 2030-2040 penduduk usia produktif
diprediksi akan mencapai 205 juta dan 2 jutaan usia produktif di
antaranya akan masuk ke pasar kerja setiap tahun. Pada sisi
lainnya beliau memaparkan kondisi ketenagakerjaan Indonesia
akibat pandemi covid 19 adalah 19,1 juta penduduk usia kerja
terdampak imbas dan 1,62 juta orang menganggur.

Berkaitan dengan pelaksanaan belajar dari rumah di Indonesia
yang penulis rasa tidak efektif selama pandemi covid 19 dapat
menghapus peluang untuk mendapatkan manfaat dari bonus
tersebut. Mengingat peserta didik yang sekarang menjalani
pembelajaran dari rumah pada sekitar tahun 2035 nantinya akan
memasuki dunia kerja. Sebanyak 64% dari seluruh penduduk yang
jumlahnya 297 juta, usia produktif akan mencapaim usia
produktif. Banyaknya hambatan dan ketimpangan akses fasilitas
pembelajaran daring hingga tidak meratanya kemampuan guru.
Makin memperlebar kesenjangan antar peserta didik dengan
hilangnya capaian belajar ( learning loss ) terburuk pada
kelompok bawah (miskin). Hal tersebut akan lebih memperparah
berbagai masalah buruknya kompetensi ketenagakerjaan yang
sudah ada saat ini.

Untuk memetik bonus demografi tersebut Indonesia harus bisa
memastikan kualitas Pendidikan dan keterampilan mereka
benar-benar baik, terutama dalam menghadapi pasar tenaga
kerja global yang lebih kompetitif. Dalam hal ketenagakerjaan
bangsa Indonesia masih terus menghadapi tantangan besar
dalam hal kualitas pendidikan dan kompetensi ketenagakerjaan
jauh sebelum m unculnya belajar jarak jauh tersebut. Data
ketenagakerjaan menunjukkan bahwa sekitar 59% tenaga kerja
saat ini merupakan lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP)
bahkan mayoritas lebih rendah lagi. Pendidikan dan
keterampilan yang diperoleh oleh tenaga kerja ini pun belum
sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan dan kompetensi. Maka
dunia kerja pun akan sulit mendapatkan tenaga kerja yang
benar-benar dibutuhkan. Artinya banyak tenaga kerja yang
tingkat pendidikannya lebih rendah dari yang dibutuhkan oleh
tempat mereka bekerja, belum lagi masih adanya data yang
menyebutkan bahwa sebanyak 61% para tenaga kerja ini memiliki
jenis pendidikan dan kompetensi atau jenis pelatihan yang tidak
sesuai dengan bidang pekerjaannya.

Kenyataan yang terjadi pada saat ini, peserta didik yang berasal
dari keluarga tidak mampu semakin lebar kesenjangan
ketertinggalan capaian belajarnya dengan mereka yang berasal
dari kelompok kaya. Bahkan kenyataannya peserta didik dari
keluarga dengan kondisi ekonomi paling rentan, mereka harus
menghadapi resiko terparah yaitu pernikahan dini dan juga resiko
putus sekolah. Tingkat Pendidikan terakhir dan capaian belajar
yang makin buruk akan menyebabkan kualitas dan produktivitas
anak-anak tersebut akan semakin rendah. Jika sistem
pembelajaran kita tidak segera berubah dengan menemukan
cara yang cepat dalam memperbaiki kualitas pendidikan, maka
bagian bonus demografi tersebut akan menjadi ”beban” dan
akan terpinggirkan menjadi penonton di negeri sendiri.

Masih adanya celah besar antara kebutuhan pendidikan dengan
kualitas hasil pembelajaran yang ada, maka tidak ada jalan
lainnya kecuali kita harus bekerja lebih keras lagi dan melakukan
evaluasi terhadap kebijakan pendidikan yang telah dilakukan.
Baik dari para pendidik, para pemangku kebijakan di bidang
pendidikan dari pusat samapai daerah, sekolah-sekolah, intinya
dari Menteri sampai guru harus selalu bersinergi meningkatkan
kualitas Pendidikan. Karena jika hal tersebut diabaikan maka
bonus demografi Indonesia tidak akan banyak punya arti. Bukan
hanya menjadi anugerah, bonus demografi Indonesia justru
malah dapat menjadi beban berat bagi negara. Dan Indonesia
tidak akan mendapatkan manfaat dari bonus tersebut.

Dalam jangka pendek maka pemerintah daerah harus bisa
menuntut kembali sekolah untuk pelan tapi pasti untuk
membuka kembali belajar tatap muka. Tentunya dengan tetap
mempertimbangkan faktor penyebaran covid 19, faktor
kerentanan peserta didik, riwayat kesehatan para tenaga
pendidik dan kependidikan, ketersediaan fasilitas pendidikan di
sekolah, kesiapan fasilitas kesehatan di sekolah, serta tentu saja
pelaksanaan protokol Kesehatan secara lebih ketat. Dengan
sekolah kembali di buka, maka fokus yang utama adalah pada
pemulihan capaian belajar yang hilang ( lost learning ) selama
pandemic terutama pada peserta didik dengan ekonomi bawah
(miskin). Dalam jangka panjang, pemerintah pun harus
memperbaiki berbagai kebijakan dalam dunia Pendidikan yang
selama ini belum efektif.

Rutchayla Nathania W. / 8-2 Elisabeth Sekar H. / 7-3

Juara 2 Cosplay Pahlawan Nasional Juara 2 Cosplay Pahlawan Nasional
"Martha Christina Tiahahu" "Martha Christina Tiahahu"

GALERY

Class Meeting HUT RI Ke-76

Catatan:

Di atas adalah foto siswa yang mengikuti kegiatan lomba
Cosplay Pahlawan dalam kegiatan Class Meeting Bulan
Bahasa dan Hari Pahlawan

KELAS INSPIRATIF

Class Meeting Akhir Tahun 2021

Peran Serta Lingkungan dalam PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

Potret siswa dalam membersihkan
dan mendekorasi kelasnya. Dalam
rangka menyambut Akhir Tahun 2021
sekaligus mewujudkan Sekolah Sehat,
Sekolah Siaga Kependudukan, dan
sebagai Sekolah Adiwiyata, pada
tanggal 13-15 Desember 2021 diadakan
lomba Kelas Inspiratif.

TEKA-TEKI 2021

SILANG

12
56

9 10
12 11

87
43

Pertanyaan

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memperhatikan setiap huruf
terakhir dari jawaban pertanyaan. Nomor 1 menjadi huruf awal dari
jawaban nomor berikutnya!

1 - 2 Biro 7 - 8 Merasa bosan
2 - 3 Diulang : bumbu dapur 8 -9 Nama Sayuran
3 - 4 Remuk 9 - 10 Jenis pukulan dalam bulutangkis
4 - 5 Irama 10 - 11 Gelar sarjana muda
5 - 6 Nama Benua 11 - 12 Poros
6 - 7 Dunia

Kirim jawaban ke email [email protected] dan dapatkah
hadiah menarik bagi dua orang pengirim tercepat!

@sekolahnasionalkps Sekolah Nasional KPS http://www.kps.sch.id/ 081250477025


Click to View FlipBook Version