The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Kursus Mahir Lanjutan Tahun 2021 Oleh Nur Adi Setiawan. Diadakan Oleh Kwarcab Magetan.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by nuradi, 2021-07-06 09:47:00

KML 2021 NUR ADI SETIAWAN

Kursus Mahir Lanjutan Tahun 2021 Oleh Nur Adi Setiawan. Diadakan Oleh Kwarcab Magetan.

Keywords: Kursus Mahir Lanjutan

DAFTAR ISI

Pandangan Hidup Sebagai Pembina Pramuka ......................................... 1

A. Hari Pertama .................................................................................... 2
Upacara Pembukaan........................................................................... 2
Fundmental Gerakan Pramuka........................................................... 3
Problematika dan Dinamika Pembinaan Pramuka Penggalang ......... 6
Strategi Pengelolaan Gudep dan Pembinaan Pramuka ...................... 7

B. Hari Kedua ....................................................................................... 8
Organisasi Gugus Depan, Dewan Satuan, dan
Administrasi Satuan ........................................................................... 8
Penyusunan Program Gudep .............................................................. 10
Strategi Pencapaian SKU, SKK, SPG................................................ 10
Ragam Keterampilan Pramuka Penggalang....................................... 16

C. Hari Ketiga ....................................................................................... 17
Musyawarah Gugus Depan (MUGUS) .............................................. 17
Penyusunan Administrasi Gugus Depan Unggul............................... 19
Penyusunan Rencana dan Media Membina Pramuka Penggalang .... 21

D. Hari Keempat ................................................................................... 22
Simulasi Membina ............................................................................. 22
Management Resiko dalam Pembinaan Pramuka Penggalang .......... 22
Perencanaan Lomba tingkat 1 (LT1).................................................. 25

Pesan dan Kesan KML 2021 Kwarcab Magetan ...................................... 26

Lampiran Tugas........................................................................................... 27

Pandangan Hidup Sebagai Pembina Pramuka

Sejak masih kecil dan mengenal dunia
Kepramukaan, kehidupan saya termotivasi
dengan kata-kata pendiri Kepramukaan
Dunia, Robert Baden-Powell yang
berbunyi:

“The most worthwhile thing is to try to put
happiness into the lives of others ”

“Hal yang paling berharga dalam
kehidupan adalah mencoba memberikan
kebahagiaan kepada orang lain”.

Sebagai seorang Pramuka yang berada dalam usia dewasa, saya berusaha
memahami, mendalami dan menjalankan prinsip ini setiap hari, dan hal ini masih
tergambarkan dalam kehidupan saya dengan nilai-nilai Kepramukaan.

Menjadi seorang Pembina Pramuka merupakan hak yang istimewa bagi saya
untuk mendapatkan pelajaran penting dalam kehidupan, selain disiplin dan mencapai
keberhasilan, yaitu menjadi sahabat bagi Pramuka-Pramuka yang saya bina. Tetap
terhubung adalah suatu keharusan bagi sorang Pembina Pramuka kepada anak
didiknya.

Dengan adanya pandemi ini, acara dan kegiatan Kepramukaan tiba-tiba
berhenti dan pembatasan sosial diberlakukan, membuat banyak orang kecewa
terhadap batalnya rencana, kegiatan, dan pertemuan yang telah dipersiapkan.

Pada dasarnya Pramuka melakukan kegiatan di luar rumah, selalu membuat
pertemanan dari seluruh dunia, dan tidak terbiasa berada di satu tempat secara terbatas.

Bagi seorang anggota dewasa seperti saya, kebutuhan untuk terhubung dengan
Pramuka dan sesama Pembina sangat penting. Sekarang, lebih dari sebelumnya,
Pramuka membutuhkan dukungan kita, para anggota dewasa agar tetap semangat dan
selalu menjaga diri.

Terima kasih untuk semua teknologi yang tersedia saat ini, petualangan
Kepramukaan tidak pernah benar-benar berhenti, saatnya kita bergerak secara daring
atau online. Dengan semua aplikasi daring ini, kami melanjutkan kegiatan kami yang
biasa, tetapi dengan cara yang baru. Bukankah mempelajari hal-hal baru adalah bagian
dari Kepramukaan?

1|Nur Adi Setiawan

Kursus Mahir Lanjutan (KML) Kwarcab Magetan 2021

Hari Pertama, 29 Juni 2021

Pada hari ini, Selasa, 29 Juni 2021 saya mengikuti Kursus Mahir Lanjutan yang
di adakan Kwarcab Magetan. Kegeiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk
pembaharuan dan peningkatan kualitas dan kapasitas pembina pramuka yang ada di
kabupaten magetan. Kursus Mahir Lanjutan akan diadakan selama 6 hari dengan
teknis pemampatan waktu tanpa mengurangi kualitas dan kuantitas materi.

Hal ini dilakukan karena kita masih dalam masa pandemi. Kegiatan dilakukan
dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ketat. Sehingga ada penyesuaian
dalam berbagai aspek kegiatan. Sesuai dengan pramuka saat ini yaitu dinamis dan
progresif.

Kegiatan dibuka dengan upacara
pembukaan yang dilaksanakan bersama
upacara pembukaan KMD. Acara ini
dihadiri langsung oleh Kak Titik Sudarti
selaku Kepala Kwarcab Magetan. Dalam
sambutannya beliau menyampaikan
bahwa kegiatan kursus ini bertujuan
untuk meningkatkan kualitas pembina
pramuka di kabupaten Magetan. Beliau
Juga menghimbau untuk tetap selalu
mentaati protokol kesehatan yang ada.

Kesan saya mengenai acara pembukaan ini adalah saya merasa bangga dengan
kerjasama kakak-kakak panitia yang senantiasa bekerja sama, sehingga acara
pembukaan bisa berjalan lancar dan tepat waktu. Selain itu saya juga senang dengan
bertambahnya teman-teman kakak-kakak peserta yang antusias dengan kegiatan ini.

Setelah acara pembukaan, peserta KML diarahkan untuk menuju ke gedung
sekolah SMK Yosonegoro dimana tempat ini adalah tempat untuk melaksanakan
kegiatan berikutnya.

Sesampainya di sana, kita langsung mendapat sambutan dan pengarahan dari
salah satu kakak pelatih, yaitu kak Prio. Kami sangat antusias dengan pengarahan
beliau. Meskipun usia beliau sudah senja, tapi semangatnya tetap menggebu dalam hal
kepramukaan. Karena menurut beliau pramuka adalah salah satu media pendidikan
karakter yang paling efektif. Tentu saja ini menjadikan motivasi bagi kami.

Setelah mendapat pengarahan dari kak prio, kami di bentuk menjadi 5
kelompok. Kelompok ini yang nantinya akan menjadi kelompok belajar, berbagi,
berkerjasama, dan bermain bersama selama kursus.

2|Nur Adi Setiawan

Materi pertama yang kita dapatkan adalah fundamental
gerakan pramuka yang disampaikan oleh kak Evi. Materi
ini disampaikan dengan metode learning by doing. Jadi kita
ditugaskan untuk berdiskusi bersama kelompok tentang apa
itu fundamental gerakan pramuka. Berikut adalah
kesimpulan dari materi ini:

Fundamental Gerakan Pramuka.

1. Definisi

a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif
dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya
Pramuka dan Darma Pramuka.

b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian,
kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan
pengamalan nilai-nilai kepramukaan.

c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan
sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik,
menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam
terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan,
yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti
luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)

d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk
menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan.

2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
Di dalam Anggara Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
hasil dari Munas Gerakan Pramuka Tahun Nomor 07/MUNAS/2018
tertulis bahwa Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap
pramuka:
1. Memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia,
berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai
luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat jasmani, dan rohani;
2. Menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi masyarakat yang
baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara
mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan
bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan
alam lingkungan.

3|Nur Adi Setiawan

3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
▪ Kurikulum pendidikan kepramukaan disusun dan ditetapkan oleh
Kwartir Nasional
▪ Gerakan Pramuka dan mengacu pada ketentuan peraturan perundang-
undangan.
▪ Kurikulum pendidikan kepramukaan untuk peserta didik disusun sesuai
jenjang yang ada dalam pendidikan kepramukaan.
▪ Kurikulum pendidikan kepramukaan peserta didik terdiri atas:
▪ Kurikulum umum yang disebut sebagai syarat kecakapan umum
(SKU); dan
▪ Kurikulum khusus yang disebut sebagai syarat kecakapan khusus
(SKK).
▪ Kurikulum garuda yang disebut sebagai syarat pramuka garuda (SPG).
▪ SKU merupakan kurikulum pendidikan untuk mencapai tingkat tertentu
dalam setiap jenjang.
▪ SKK merupakan kurikulum pendidikan untuk memperoleh
keterampilan tertentu yang berguna bagi pribadi maupun dalam
pengabdian masyarakat.
▪ SPG merupakan kurikulum pendidikan untuk mencapai tingkat
Pramuka Garuda dalam setiap jenjang.

Dengan demikian, maka SKU, SKK, dan SPG adalah hak peserta didik,
hal ini merupakan Raport bagi peserta didik, ddan juga Raport bagi
pembina. Karena salah satu indikator keberhasilan seorang pembina dalam
membina adalah mampu mengantarkan peserta didiknya menempuh SkU,
SKK, hingga SPG.

4. PDK dan MK (Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan )

4 PDK (Prinsip Dasar Kepramukaan), meliputi:
▪ Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
▪ Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;
▪ Peduli terhadap diri pribadinya; dan
▪ Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.
8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
• Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
• Belajar sambil melakukan;
• Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
• Kegiatan yang menarik dan menantang;
• Kegiatan di alam terbuka;
• Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan

dukungan;
• Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
• Satuan terpisah antara putra dan putri.

4|Nur Adi Setiawan

5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
▪ Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem
Among.
▪ Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang
membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri
dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
▪ Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip
kepemimpinan sebagai berikut:
▪ Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
▪ Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan;
dan
▪ Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah
kemandirian yang lebih baik.
▪ Penyelenggaraan pendidikan kepramukaan dikemas dengan
menggunakan Kiasan Dasar yang bersumber dari sejarah perjuangan
dan budaya bangsa.
▪ Kiasan dasar adalah simbol-simbol yang digunakan dalam
penyelenggaraan pendidikan kepramukaan.
▪ Penggunaan kiasan dasar, sebagai salah satu unsur terpadu dalam
pendidikan kepramukaan, dimaksudkan untuk mengembangkan
imajinasi, sesuai dengan usia dan perkembangan, yang mendorong
kreatifitas, dan keikutsertaan peserta didik dalam setiap kegiatan
pendidikan kepramukaan.
▪ Kegiatan pendidikan kepramukaan harus dikemas dalam kiasan dasar
yang disesuaikan dengan minat, kebutuhan, situasi, dan kondisi peserta
didik.
▪ Kiasan dasar disusun dan dirancang untuk mencapai tujuan dan sasaran
pendidikan kepramukaan untuk setiap golongan yang pelaksanaannya
tidak memberatkan peserta didik bahkan dapat memperkaya
pengalaman.

6. Pengembangan Karakter SESOSIF

Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu :
Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.

Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka.
Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang
Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.

5|Nur Adi Setiawan

7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
a. Ketrampilan Kepramukaan , diantaranya: keterampilan menali/ tali
temali, keterampilan menggunakan isyarat dan sandi, keterampilan
memasak, upacara, membaca alam, dst.
b. Teknik Kepramukaan, meliputi: Latihan perkemahan, penjelajahan,
orientasi medan, mendaki gunung, dan setrusnya adalah teknik
kepramukaan.

8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful,
Handycraft )

a. Happy (bergembira ria, suka, rela, ikhlas, dan bersyukur)
b. Healthy ( sehat jasmani rohani)
c. Helpful (suka menolong)
d. Handycraft (berkarya, produktif, dan kreatif serta inovatif)

9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Dari keseluruhan kegiatan Kepramukaan , sesungguhnya apabila dihayati
dan dilaksanakan di kehidupan sehari-hari, maka dapat diraih hidup
bahagia, matipun bahagia. Sebagaimana yang diinspirasikan oleh pandu
dunia Baden Powell, “ The real way to get happiness is by giving out
happiness to other people”.

Problematika dan Dinamika Pembinaan Pramuka Penggalang
Materi berikutnya adalah problematika dan dinamika pramuka penggalang

yang di pimpin oleh Kak Erik. Materi ini disampaikan dengan model talk show. Hal
ini tentu saja menjadi model pembelajaran materi yang menarik bagi kami pada saat
itu. Talk show ini juga menghadirkan kak Toni selaku kamabigus, Kak Ihsan selaku
ketua gugus depan, Kak Yuli selaku pembina, dan Kak Evi selaku orang tua peserta
didik.

Pembahasan pertama adalah mengenai problematika dan dinamika
pembentukan karakter. Dari pembicaraan narasumber hal yang bisa saya dapat adalah
bahwa pendidikan itu memang sangat penting. Hal ini dikarenakan semua dasar yang
mendasari peserta didik adalah karakter. Jika karakter sudah bagus, maka aspek lain
pada anak akan bagus juga.

Pembahasan kedua adalah mengenai administrasi terkait keuangan kegiatan
pramuka di gugus depan dan sarana prasarana yang ada. Narasumber memberikan cara
untuk mengurus administrasi dan sarana prasarana. Diantaranya adalah bagaimana
cara memanfaatkan dana yang terbatas agar kegiatan kepramukaan di gugus depan
bisa berjalan.

Pembahasan Ketiga adalah mengenai kegiatan yang berkaitan dengan alam.
Seperti kita ketahui bahwa alam tidak di prediksi. Pada kesempatan kali ini kita
diajarkan mengenai manajemen resiko, rencana lain jika rencana utama gagal, dan
cara menyikapinya.

6|Nur Adi Setiawan

Pembahasan terkahir dari sesi ini adalah mengenai orang tua/ wali murid yang
protes terhadap kegiatan pramuka. Wali murid mengeluh dan menyalahkan pembina
yang asal meghukum siswa yang terlambat latihan. Solusi dari masalah ini menurut
kesimpulan diskusi adalah saling instropeksi antar kedua pihak. Orang tua untuk saling
menyadari kenapa siswa bisa terlambat, dan untuk pembina senantiasa selalu
meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mengenai hal yang berkaitan dengan
kondisi peserta didik dan kepramukaan.
Strategi Pengelolaan Gudep dan Pembinaan Pramuka Progresif dan Dinamis

Kegiatan hari ini ditutup dengan materi strategi pengelolaan gudep dan
pembinaan pramuka penggalang yang progresif dan dinamis yang disampaikan oleh
Kak Toni. Beliau tidak menambahkan banyak hal, karena materi ini berkaitan dan
kurang lebihnya sama dengan materi Talk Show sebelumnya. Di antaranya adalah
mengenai administrasi dan pengelolaan gugus depan.

7|Nur Adi Setiawan

Hari Kedua, 30 Juni 2021
Kegiatan KML dilanjutkan pada hari Rabu, 29 Juni 2021. Kegiatan hari ini

diawali dengan apel pagi. Regu Lily mendapat jadwal hari ini untuk bertugas sebagai
petugas apel. Apel berjalan dengan lancar dan di akhiri dengan evaluasi dari kakak
pelatih.

Sesi selanjutnya kita menuju ke ruangan untuk mendapat materi. Materi
selanjutnya adalah “Organisasi Gugus Depan, Dewan Satuan, dan Administrasi
Satuan” yang di sampaikan oleh kakak pelatih kak Ihsan. Seperti biasa, kita belajar
degan cara learning by doing.

Kita diberikan tugas oleh kak ihsan untuk mendiskusikan tentang oraganisasi
gugus depan, dewan satuan, dan administrasi satuan. Serperti biasanya juga, kami regu
singa sangat antusias dalam berdiskusi. Setelah diskusi selesai kita menempel hasil
diskusi dan mempresentasikan di depan kelas.
Berikut adalah rangkuman hasil diskusi kami:

Penjelasan Struktur Organisasi Gudep

1. Majelis Pembimbing Gugusdepan
a. Majelis Pembimbing Gugusdepan (disingkat Mabigus), adalah suatu badan
dalam Gudep yang memberi bimbingan, bantuan moril, organisatoris,
material dan finansial, serta konsultasi kepada gudep yang bersangkutan.
b. Mabigus terdiri atas unsur-unsur orang tua peserta didik, tokoh-tokoh
masyarakat di lingkungan gugusdepan yang memiliki perhatian dan rasa
tanggungjawab terhadap Gerakan Pramuka.
c. Mabigus terdiri atas :
• Seorang Ketua
• Seorang Wakil Ketua
• Seorang Sekretaris
• Seorang Ketua Harian (apabila diperlukan)
• Beberapa orang anggota
• Ketua Gudep secara ex-officio anggota Mabigus
• Ketua Mabigus dipilih diantara anggota Mabigus yang ada.
• Mabigus bersidang sekurang-kurangnya sekali dalam enam bulan.
• Rapat koordinasi dan konsultasi antara Mabigus dengan Pembina
Gugusdepan diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam empat bulan.

2. Ketua Gugusdepan
Ketua Gudep dipilih dari salah satu Pembina Pramuka yang ada dalam
gugusdepan yang bersangkutan. Pemilihannya dilakukan saat Musyawarah
Gugusdepan.

3. Pembina Gugusdepan
Pembina Gugusdepan (disingkat Pembina Gudep), terdiri atas Ketua Gudep
dibantu oleh Pembina Satuan dan Pembantu Pembina Satuan yang dimiliki gudep
tersebut.

8|Nur Adi Setiawan

4. Tim Pembina Satuan
▪ Tim Pembina Satuan terdiri atas Tim Pembina Perindukan Siaga, Pasukan
Penggalang, Ambalan Penegak, dan Racana Pandega
▪ Tim Pembina Perindukan Siaga (disingkat Tim Pembina Siaga) terdiri atas
satu orang Pembina Siaga dibantu oleh tiga orang Pembantu Pembina Siaga.
▪ Tim Pembina Pasukan Penggalang (disingkat Tim Pembina Penggalang)
terdiri atas satu orang Pembina Penggalang dibantu oleh tiga orang Pembantu
Pembina Penggalang.
▪ Tim Pembina Ambalan Penegak (disingkat Tim Pembina Penegak) terdiri
atas satu orang Pembina Penegak yang dipilih oleh Majelis Penegak dibantu
satu atau dua orang Pembantu Pembina Penegak.
▪ Racana Pandega dibina oleh seorang Pembina Pandega dan bila perlu dapat
dibantu oleh satu orang Pembantu Pembina Pandega atau lebih sebagai
konsultan dan narasumber ahli.

5. Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang, Ambalan Pandega, dan Racana
Pandega
▪ Sebuah gugusdepan bisa jadi memiliki Perindukan Siaga, Pasukan
Penggalang, Ambalan Penegak, dan Racana Pandega sekaligus. Gudep
seperti itu disebut gugusdepan lengkap. Namun ada pula yang hanya
memiliki beberapa atau bahkan satu saja, semisal hanya memiliki Perindukan
Siaga dan Pasukan Penggalang, atau bahkan hanya memiliki Pasukan
Penggalang saja. Gudep seperti itu disebut gudep tidak lengkap.
▪ Perindukan Siaga idealnya terdiri atas 18-24 anggota Pramuka Siaga.
Anggota tersebut dibagi menjadi 3-4 Barung. Jumlah anggota ideal untuk
setiap barung adalah 6 Pramuka Siaga. Jika jumlahnya melebihi, dapat
dibentuk perindukan baru.
▪ Pasukan Penggalang idealnya terdiri atas 24-32 anggota Pramuka
Penggalang. Anggota tersebut dibagi dalam 3-4 Regu. Jumlah anggota ideal
untuk setiap regu adalah 6-8 Pramuka Penegak. Jika jumlahnya melebihi,
dapat dibentuk pasukan baru.
▪ Ambalan Pandega idealnya terdiri atas 12-32 anggota Pramuka
Penegak. Anggota tersebut dibagi dalam 3-4 Sangga. Jumlah anggota ideal
untuk setiap sangga adalah 4-8 Pramuka Penegak. Jika jumlahnya melebihi,
dapat dibentuk ambalan baru.
▪ Racana Pandega paling banyak terdiri atas 30 Pramuka Pandega. Anggota
tersebut tidak dibagi dalam kelompok kecil.

6. Dewan Kehormatan Gudep
▪ Dewan Kehormatan Gugusdepan merupakan badan tetap yang dibentuk oleh
Pembina Gudep sebagai badan yang menetapkan pemberian anugerah,
penghargaan dan sanksi.
▪ Dewan Kehormatan beranggotakan lima orang yang terdiri atas unsur
Anggota Majelis Pembimbing Gugusdepan Ketua Gudep, dua orang Pembina
Satuan, dan Dewan Penegak atau Dewan Pandega apabila diperlukan.

9|Nur Adi Setiawan

▪ Susunan Dewan Kehormatan Gugusdepan terdiri atas Ketua Dewan
Kehormatan (otomatis dijabat oleh Ketua Gudep), Wakil Ketua, Sekretaris,
dan dua orang anggota.

7. Badan Pemeriksa Keuangan Gudep
▪ Badan Pemeriksa Keuangan Gugusdepan adalah badan independen yang
dibentuk Musyawarah Gugusdepan dan bertanggungjawab kepada
Musyawarah Gugusdepan.
▪ Susunan Badan Pemeriksa Keuangan Gugusdepan meliputi Ketua, Wakil
Ketua, Sekretaris, dan beberapa orang anggota.

Kegiatan selanjutnya adalah pemberian materi oleh Kak Yuni tentang “Penyusunan
Program Gudep, Program Pembinaan Pramuka Penggalang”.

Program Kerja Gugusdepan Pramuka Penggalang menjadi sebuah
administrasi yang selayaknya disusun oleh gudep setiap tahunnya. Program kerja
tersebut menjadi perencanaan sekaligus acuan dan pedoman pelaksanaan kegiatan
kepramukaan selama satu tahu di gugusdepan tersebut. Tentunya program kerja
gugusdepan pramuka, setelah disusun oleh Pembina Gugusdepan harus mendapat
persetujuan dari Kepala Sekolah (bagi gudep yang berpangkalan di lembaga
pendidikan).

Sebagaimana kita ketahui gugusdepan Gerakan Pramuka, berdasarkan
kelengkapan terdiri atas dua yaitu gudep lengkap dan gudep tidak lengkap. Gudep
lengkap memiliki anggota dari semua golongan mulai siaga hingga pandega,
sedangkan gudep tidak lengkap hanya memiliki anggota dari satu atau dua golongan
saja. Biasanya gudep seperti ini terdapat di lembaga-lembaga pendidikan. Seperti
halnya pada gugusdepan yang berpangkalan di SMP atau MTs di mana anggotanya
hanya terdiri atas pramuka penggalang saja.

Pada gudep yang berpangkalan di SMP dan MTs, penyusunan program kerja
bisa dikatakan lebih sederhana karena hanya memuat program untuk pramuka
penggalang saja. Meskipun sederhana tidak sedikit pembina gudep yang masih
kesulitan dalam membuat rencana dan program kerja gugusdepan. Padahal jika tanpa
melakukan penyusunan program kerja yang baik, tentunya kegiatan dan pendidikan
kepramukaan yang dilakukan akan kurang terarah dan tidak memiliki target atau
tujuan yang jelas.

Kegiatan Selanjutnya adalah, “Strategi Pencapaian SKU, SKK, SPG” oleh kak Prio.
Suasana terasa hidup kembali dengan semangat beliau ketika memberikan materi.
Beliau menuturkan materi dengan sangat jelas dan gaya mengajar beliau yang unik.

Cara menilai atau menguji kecakapan dalam Gerakan Pramuka adalah menilai
pengetahuan, keterampilan dan sikap seorang Pramuka, diukur dengan SKU, SKK
dan, SPG, sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan bahwa yang bersangkutan

10 | N u r A d i S e t i a w a n

telah memenuhi syarat minimal yang telah ditentukan, sesuai dengan keadaan dan
kemampuan peserta didik.

Syarat Pelaksanaan Penilaian
• Untuk pelaksanaan penilaian kecakapan Pramuka Siaga harus dilakukan secara

obyektif, para Pembina Pramuka perlu mempelajari dan memahami benar hal-hal
yang tampak secara umum pada perilaku para siaga misalnya : Pramuka Siaga
masih suka berkhayal, menyukai ceritera fantastis dan lucu.
• Pelaksanaan pencapaian SKU, SKK, dan SPG Pramuka Siaga di lapangan harus
dilakukan secara kreatif dan rekreatif, sehingga menggairahkan peserta didik untuk
menempuh ujian, serta menyelesaikan materi kegiatan Pramuka, dengan
menghindari suasana formal, kaku, dan statis.
• Proses penyelesaian materi SKU, SKK, dan SPG dan proses penilaiannya lebih
disenangi dan diminati peserta didik.
• Para Pembina Pramuka mampu memberi dorongan dalam menilai perserta
didiknya, dengan menggunakan berbagai variasi dan sekaligus membina
perkembangan watak dan sikap laku peserta didik.
• Menguji kecakapan dalam Gerakan Pramuka adalah menilai pengetahuan,
keterampilan dan sikap seorang Pramuka Siaga yang diukur dengan SKU, SKK
dan, SPG, sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan bahwa yang
bersangkutan telah memenuhi syarat minimal yang telah ditentukan, sesuai dengan
keadaan dan kemampuan peserta didik.
Tujuan Penilaian
Mengukur keberhasilan usaha mencapai tujuan Gerakan Pramuka dengan :
• mendorong peserta didik menambah pengetahuan, keterampilan dan sikapnya.
• mengembangkan hal-hal yang bersifat positif yang ada pada diri peserta didik.
• menanamkan keyakinan peserta didik akan kemampuannya dan kesadaran untuk
membaktikan diri bagi kepentingan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara, serta
Tuhan Yang Maha Esa.
Sasaran Penilaian
Sasaran penilaian kecakapan bagi para Pramuka Siaga adalah :
• meyakini akan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dimiliknya.
• merasa mantap atas kemampuan mental dan fisiknya.
• memiliki kepercayaan diri yang lebih besar.
• memiliki rasa tanggungjawab dan kewajiban untuk berbakti.
Sasaran penilaian kecakapan peserta didik bagi para Pembina Pramuka adalah
• mengetahui keberhasilan proses pendidikan yang dilakukannya.
• mengetahui usaha dan prestasi yang dicapai peserta didik.
• mengetahui kemampuan para Pembina Pramuka dalam melaksanakan tugasnya.
Fungsi Penilaian
Para Pembina Pramuka perlu menyadari bahwa penilaian kecakapan dalam Gerakan
Pramuka berfungsi sebagai alat pendidikan untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka,
dan bukanlah merupakan tujuan pendidikan.

Pendekatan Penilaian
• Penilaian kecakapan Pramuka merupakan alat pendidikan, maka pada prinsipnya

menilai kecakapan Pramuka adalah secara perorangan.

11 | N u r A d i S e t i a w a n

• Untuk beberapa mata kegiatan, memang ada yang perlu dilaksanakan secara
berkelompok, namun demikian penilaiannya tetap secara perorangan. Hal ini
misalnya : kegiatan upacara, memimpin menyanyikan lagu Indonesia Raya,
memasak, PPPK, dan sebagainya.

• Pelaksanaan penilaian kecakapan Pramuka perlu memperhatikan perbedaan usia,
perkembangan jasmani dan rohani peserta didik. Cara menilai Pramuka Siaga
berbeda dengan menilai Pramuka Penggalang, penegak dan Pandega.

Pelaksanaan Penilaian
• berbentuk praktek, artinya bukan hanya teori, secara tertulis.

• dilaksanakan secara praktis, artinya sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.

• dilaksnakan dengan cara penyajian kegiatan yang menarik dan menyenangkan.

Waktu Pelaksanaan Penilaian
Pelaksanaan penilaian kecakapan dapat diatur oleh Pembina Pramuka yang
bersangkutan, misalnya :
• dijadwalkan dalam setiap hari latihan berkala.

• dijadwalkan dalam acara wisata, perjalanan di kapal laut, mengisi waktu luang
dalam perjalanan jauh, dan lain-lain.

• pada waktu melaksanakan kegiatan, baik kegiatan dalam latihan berkala di
satuannya, maupun kegiatan kemasyarakatan, kepemudaan, kemahasiswaan dan
sejenisnya yang melibatkan peserta didik.

• Penilaian kecakapan juga dapat dilaksanakan pada waktu yang disepakati bersama
oleh peserta didik dengan Pembinanya, meliputi pula tempat dan mata kegiatannya.

Proses Penilaian
Proses penilaian kecakapan dapat dilaksanakan :
• secara langsung yaitu peserta didik secara sadar merasakan proses prnilaian SKU,

SKK, dan SPG, sesuai dengan kesepakatan bersama antara peserta didik dengan
Pembinanya.

• secara tidak langsung, yaitu peserta didik mengikuti kegiatan di dalam latihan
berkala atau mengikuti kegiatan lain dan tidak disadarinya bahwa dalam kegiatan
itu mereka dinilai kecakapannya. Hal ini perlu dilakukan khususnya untuk peserta
didik yang segan atau takut dinilai.

Proses penilaian kecakapan juga dilakukan dengan :
• menitikbertakan pada usaha dan upaya secara bersungguh-sungguh dari peserta

didik, untuk mencapai hasil yang diharapkan (nilai formil).

• kemudian menilai materi atau hasil usaha yang dapat dicapai oleh peserta didik
(nilai materiel). Pada pelaksanaan menilai kecakapan peserta didik perlu digunakan
prinsip : untuk mencapai hasil yang baik perlu adanya usaha secara bersungguh-
sungguh dengan sekuat tenaga dan upaya. Itulah sebabnya nilai formal diutamakan
daripada nilai materiel, kecuali untuk penilaian Syarat Kecakapan Khusus,
penilaian materi atau hasil usaha juga ikut menentukan keberhasilannya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan Penilai
• Keadaan dan kemampuan peserta didik, atas dasar jenis kelamin, usia, kebugaran

jasmani, bakat, minat, dan kecerdasan, ketangkasan, keterampilan, keuletan dan
usaha yang telah dilakukan peserta didik.

• Latar belakang kehidupan peserta didik, keluarga, sekolah dan lingkungan tempat
tinggalnya.

12 | N u r A d i S e t i a w a n

• Keadaan masyarakat setempat, misalnya adat-istiadat, kebiasaan, keadaan sosial
ekonomi, pembatasan, larangan dan lain-lainnya.

• Mengingat bahwa semua syarat kecakapan itu merupakan sarana pokok yang
mempengaruhi sikap laku peserta didik agar meningkat secara positif, dan
sekaligus menambah pengetahuan dan keterampilannya, maka proses penilaian
harus bersifat mendorong keberanian dan merangsang kemauan peserta didik untuk
menempuhnya

Kebijaksanaan dalam menilai kecakapan
• Pembina atau penilai dituntut untuk bertindak bijaksana, adil dan penuh

pertimbangan dan tanggungjawab.
• Menguji peserta didik penyandang cacat tidak dapat disamakan seperti ketentuan

yang tertulis di dalam SKU, SKK, dan SPG.
• Ketentuan tertulis dalam SKU, SKK, dan SPG adalah syarat minimum yang harus

dicapai peserta didik, oleh karenanya apabila syarat itu dianggap terlalu mudah bagi
peserta didik maka Pembina Pramuka atau penilai dapat meningkatkan bobotnya,
sehingga peserta didik merasa bahwa tanda kecakapan yang dipakainya diperoleh
tidak dengan begitu saja, melainkan dengan usaha yang tidak mudah. Namun harus
diingat bahwa bagi peserta didik yang kurang kemampuannya, cukup sampai syarat
minimal itu saja, sudah dianggap berhasil dan memenuhi syarat.
• Penilaian dapat dilakukan dengan memberi tugas yang dapat dikerjakan di rumah,
di sekolah, atau di tempat lain, dengan bantuan orangtua peserta didik, guru dan
tokoh masyarakat lain yang diperlukan. Misalnya untuk penilaian kegiatan
berkebun, menjahit, kegiatan agama, dan lain-lain.
• Penilaian kecakapan peserta didik dalam bentuk kegiatan kelompok atau lomba,
merupakan salah satu cara untuk mendorong minat dan keberanian setiap peserta
didik, di samping penilaian atas kerjasama anggota kelompok, meskipun penilaian
tetap secara perorangan.
• Para Pembina perlu mengupayakan untuk mendorong tanpa paksaan, agar peserta
didik mencapai tingkat kecakapan yang setinggi-tingginya dan memperoleh tanda
kecakapan khusus sebanyak-banyaknya.
Penilai
• Penilai SKU pada prinsipnya adalah Pembina peserta didik masing-masing.
• Jika dianggap perlu, para Pembina dapat pula meminta bantuan orang-tua Pramuka
dan orang lain yang dianggap mampu untuk menilai peserta didiknya, namun
tanggungjawab tetap pada Pembina yang bersangkutan. Sebaiknya pada saat
pelaksanaan penilaian Pembina Pramuka mendampinginya.
• Oleh karena Satya dan Darma Pramuka erat kaitannya dengan pengembangan sikap
laku dan pembinaan watak peserta didik, maka penilaian kode kehormatan harus
dilakukan oleh Pembina peserta didik yang bersangkutan.
• Penilai SKK dan SPG sebaiknya dilakukan oleh Pembina atau orang lain yang
dianggap mampu, yang tergabung dalam Tim Penilai yang diangkat oleh Kwartir
Ranting atau Kwartir Cabang yang bersangkutan.
Cara Menguji SKU Siaga
• Pembina Pramuka Siaga, berkewajiban untuk membina dan mengarahkan peserta
didiknya agar berusaha menyelesaikan SKU sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

13 | N u r A d i S e t i a w a n

• Caranya dengan melatihkan materi SKU melalui kegiatan mingguan diperindukan
untuk penghayatan nilai kepramukaan yang ada di SKU sehingga membantu dan
memudahkan pramuka Siaga untuk ujian penyelesaian SKUnya.

• Cara menguji SKU Siaga : istilah ujian SKU bukan sama dengan istilah ujian yang
dilaksanakan dilingkungan pendidikan sekolah.Ujian dilaksanakan dengan santai
dan keceriaan.

• Ujian dalam kepramukaan dilakukan secara pribadi, meskipun pelaksanaannya
secara berkelompok.

• Dalam menguji SKU, penguji harus memperhatikan keadaan masyarakat
setempat seperti Adat istiadat setempat, Kebiasaan penduduk setempat,Keadaan
dan kemungkinan-kemungkinan yang ada setempat.

• Penguji juga harus memperhatikan kemampuan yang dapat dicapai oleh Pramuka
yang diuji seperti faktor : jenis kelamin, usia, keadaan jasmaninya, bakatnya,
kecerdasannya, sifat dan wataknya, hasrat dan minatnya, kebutuhannya,
keuletannya.

• Dalam melaksanakan ujian SKU Siaga, Penguji harus memperhatikan pula segi-
segi keamanan, keselamatan, dan batas kemampuan jasmani Pramuka yang diuji.

• Ujian SKU Siaga dilaksanakan : dengan menguji mata-mata ujian satu demi satu,
dengan urutan mata ujian yang dikehendaki oleh Pramuka Siaga yang diuji - tidak
berdasarkan nomor urut yang tertera dalam SKU Siaga, penilaian dilaksanakan
pada waktu-waktu yang disepakati bersama antara Penguji dan Pramuka yang diuji.

• Penilaian/ujian sedapat-dapatnya dalam bentuk praktek dan secara praktis.

• Penilai/Penguji harus mengusahakan adanya variasi, sehingga pramuka tertarik dan
tidak merasa takut untuk menempuh ujian SKU. Pembina yang menguji SKU
hendaknya memperhatikan usaha, ikhtiar, ketekunan, dan kesungguhan yang sudah
diperbuat dalam proses ujian SKU.

• Jika Pramuka Siaga telah dinyatakan lulus dalam suatu mata ujian SKU, maka
Penguji membubuhkan tanda tanggannya pada buku SKU yang dimiliki para siaga.

• Siaga yang telah lulus selanjutnya dilantik dalam sebuah upacara kenaikan tingkat
dan kepadanya diberi Tanda Kecakapan Umum.

Cara Menguji SKK Pramuka Siaga
1. menyelesaian SKK dilakukan melalui ujian dalam proses menguji hendaknya

penguji :
• berusaha agar dapat dirasakan oleh yang bersangkutan sebagai upaya untuk

meningkatkan pengetahuan dan pengalamannya

• memperhatikan batas-batas kemampuan sebagai mana tercantum dalam SKK
yang diujikan.

• menekankan pada hasil usaha yang dicapai oleh peserta didik

2. Pramuka Siaga memilih sendiri macam SKK yang akan
diselesaikannya/ditempuh.

3. Kecakapan/ keterampilan yang telah dipilih oleh pramuka Siaga harus dididikkan
secara efektif dan efisien oleh Pembina atau tenaga yang berkompeten agar ybs
benar menguasai dan cakap pada keterampilan yang diminati. Dengan cara ini
akan memudahkan bagi pramuka Siaga ybs untuk menyelesaikan ujian SKK.

4. Waktu ujian dilakukan atas dasar kesepakatan antara peserta didik dengan
pengujinya.

14 | N u r A d i S e t i a w a n

5. Penguji SKK adalah anggota dewasa yang berkompeten dan selaras dengan SKK
yang ditempuh, sehingga penguji SKK dimungkinkan :
• Pembina/PembantuPembina (Yahda/Bunda/Pakcik/Bucik)
• Orang tua Pramuka, dengan sepengetahuan Pembinanya.
• Seorang yang memiliki keahlian sebagaimana tercantum dalam SKK yang
ditempuh, dengan sepengetahuan Pembinanya.

6. Mereka yang berhasil akan diberikan penghargaan berupa Tanda Kecakapan
Khusus (TKK).

Cara Menguji Siaga Garuda
Cara mengajukan sebagai Pramuka Siaga Garuda.
• Setiap Pembina Siaga berkewajiban untuk mendorong, membimbing dan

membantu Siaganya, agar mereka tertarik dan giat berusaha untuk menjadi
Pramuka Siaga Garuda.
• Setelah pembina melihat dan mempelajari pribadi Pramuka Siaganya telah
mendekati memenuhi persyaratan sebagai Pramuka Garuda, pembina segera
memotivasinya agar bersedia dan mau diusulkan menjadi Pramuka Garuda.
• Jika Pramuka Siaga mempunyai keinginan mendapatkan TPG dan
menyampaikannya kepada Pembinanya, maka pembina tersebut berkewajiban
memprosesnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
• Pembina mengusulkan Pramuka Siaga ke Kwarcabnya untuk mendapatkan TPG
dilengkapi dengan persyaratan yang telah dimiliki sebagai ”calon” Pramuka
Siaga Garuda.
• Kwartir Cabang membentuk Tim Penilai yang bertugas untuk menilai calon
Pramuka Siaga Garuda.
Tim Penilai
• penilai seorang Pramuka Siaga Garuda adalah seuatu tim yang diangkat oleh
Ketua Kwartir Cabangnya, dan terdiri dari Pembina satuannya, Pembina
Gugusdepan, AndalanCabang, Orang tua dan tokoh masyarakat setempat.
• khusus untuk Gugusdepan di luar negeri, tim penilai dapat diangkat oleh Ketua
Majelis Pembimbing Gugusdepan.
• tim penilai dibentuk atas permintaan Pembina Gugusdepan yang mencalonkan
Pramuka Garuda.
Cara menilai Pramuka Siaga Garuda.
a. Dalam menilai seorang calon Pramuka Siaga Garuda, Tim Penilai wajib

memperhatikan :
• keadaan lingkungan setempat
• keadaan dan sifat calon Pramuka Garuda, yaitu :
• putera atau puteri, usia, keadaan jasmani dan rohani, bakat, kecerdasan,

ketangkasan, keterampilan serta usaha yang telah dilakukannya.
• keterangan tertulis dari pihak-pihak yang mempunyai sangkut paut dengan

kegiatan calon Pramuka Siaga Garuda, antara lain dari Guru, Orang tua/wali,
Pembinannya, dll.
b. Penilaian atas calon Pramuka Garuda dilakukan untuk perorangan
c. Penilaian dilakukan dengan cara :
• wawancara langsung

15 | N u r A d i S e t i a w a n

• pengamatan langsung
• membaca dan mendengar keterangan dari pihak ketiga
• mengisi formulir penilaian Pramuka Garuda.
d. Dalam menilai agar dilaksanakan dengan mengingat bahwa moment ini adalah
merupakan evaluasi pelaksanan kepramukaan yang telah diterima Pramuka
Siaga sehingga haru santai dan tidak dirasakan sebagai sesuatu yang
menakutkan.
Setelah kegiatan dalam ruangan selesai, kegiatan hari ini ditutup oleh kak Erik di luar
ruangan. Materi yang beliau sampaikan adalah “Ragam Keterampilan Pramuka
Penggalang”. Pada kesempatan kali ini para peserta KML di ajak untuk penjelejahan
di area sekolah SMK Yosonegoro.

Ada 5 pos yang harus di lalui oleh para peserta. Antara lain adalah pos peta
pita yang di latih oleh kak ihsan. Kemudian pos tali temali dimana di sana kita bertemu
dengan kak Toni dan Kak Yuli. Setelah belajar sistem tali temali, para perserta menuju
pos selanjutnya yaitu pos implementasi dari tali temali. Ada kak erik di pos selanjutnya
yang menjelaskan materi penggunaan kompas bidik. Pos terahkiir adalah pos morse
yang di jaga oleh kak Evi.
Rangkaian kegiatan hari ini telah selesai dan dilanjutkan besok dengan tenaga
dan semangat baru untuk mendapatkan banyak ilmu yang bermanfaat.

16 | N u r A d i S e t i a w a n

Hari Ketiga, 1 Juli 2021

Seperti biasanya hari ini, hari ketiga kita mengikuti kegiatan KML di awali
dengan apel pembukaan. Regu Scorpio berkesempatan untuk bertugas. Belajar dari
regu sebelumnya yang bertugas, regu Scorpio tampak lebih baik. Ini terbukti dengan
hanya sedikit evaluasi dari kakak pelatih.

Setelah melakukan apel pembukaan, kegiatan selanjutnya adalah materi
tentang “Musyawarah Gugus Depan (MUGUS)” yang disampaikan oleh kak Hadi.
Dalam materi kali ini, peserta dibagi menjadi 2 regu, yaitu regu putra dan regu putri.
Kemudian tiap regu melakukan simulasi MUGUS. Salah satu teman dari regu kami
sudah pernah melaksanakan MUGUS. Sehingga bisa menjadi pemandu dalam regu
kami.

Setelah melakukan simulasi mugus, kak Hadi memberikan sedikit evaluasi dan
masukan untuk tiap regu. Ada beberapa hal yang perlu dibenahi dan di perbaiki dari
simulasi MUGUS yang kami lakukan. Selanjutnya tugas dari kak Hadi adalah
mengumpulkan video dari simulasi MUGUS yang tiap regu laksanakan.

Kak Hadi juga menjelaskan tentang apa itu MUGUS, berikut adalah rangkumannya:

Musyawarah Gugus Depan atau yang kita singkat dengan istilah Mugus, merupakan
agenda rutin Gugusdepan yang diadakan setiap 3 tahun sekali. Dan jika ada keperluan
mendesak, mugus dapat dilaksanakan kurang dari 3 tahun.

MUSYAWARAH GUGUS DEPAN
Musyawarah Gugusdepan disingkat Mugus adalah pemegang kekuasaan tertinggi di
setiap Gugusdepan Gerakan Pramuka.
Ketentuan Mugus
• Mugus diadakan setiap 3 tahun sekali.
• Diantara dua waktu Mugus jika ada hal-hal yang bersifat mendesak dan luar biasa

dapat diadakan Mugus Luar Biasa.
• Mugus dan Mugus Luar Biasa dinyatakan sah jika dihadiri oleh sekurang-

kurangnya dua pertiga dari jumlah utusan.
• Yang berhak hadir dalam Mugus terdiri atas:

o a) Ketua Gudep.
o b) Para Pembina Satuan.
o c) Para Pembantu Pembina Satuan.
o d) Perwakilan Majelis Pembimbing Gudep.
o e) Perwakilan Dewan Penegak.
o f) Perwakilan Dewan Pandega.
• Pada Mugus dan Mugus Luar Biasa setiap peserta yang hadir berhak satu suara.
• Penyampaian usul dan materi Mugus dan Mugus Luar Biasa:

17 | N u r A d i S e t i a w a n

• Materi atau bahan tertulis Mugus disiapkan oleh Ketua Gudep selambat-
lambatnya 2 (dua) minggu sebelum waktu pelaksanaan Mugus dan disampaikan
kepada semua peserta yang berhak hadir dalam Mugus.

• Keputusan Mugus dan Mugus Luar Biasa tidak boleh bertentangan dengan AD
dan ART Gerakan Pramuka, Keputusan Munas, Musda, Mucab, Musran, dan
Keputusan Kwarnas, Kwarda, Kwarcab dan Kwarran.

• Pimpinan Mugus adalah Presidium yang dipilih oleh Mugus yang jumlahnya
gasal.

• Sampai dengan serah terima jabatan Ketua Gudep, Ketua Gudep lama berstatus
demisioner

Persiapan Mugus

Langkah-langkah persiapan Mugus adalah sebagai berikut:
• Menyusun laporan pertanggungjawaban Gudep sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.
• Menyampaikan bahan tertulis Mugus termasuk visi dan misi Gudep yang akan

dicapai selama 3 tahun.
• Menyusun rencana kerja untuk mencapai visi dan misi.
• Menyampaikan nama-nama calon yang akan ikut dalam pemilihan Ketua Gudep.
• Menghimpun usul-usul dan saran dari peserta

Acara Mugus
• Acara Pokok Mugus adalah:

o Laporan pertanggungjawaban Ketua Gudep selama masa baktinya, termasuk
pertanggungjawaban keuangan.

o Menetapkan rencana kerja gudep termasuk visi dan misi. untuk masa bakti
berikutnya.

o Memilih Ketua Gudep untuk masa bakti berikutnya.
o Pelantikan Ketua Gudep terpilih oleh Ketua Presidium Mugus.
• Acara laporan pertanggungjawaban Gudep termasuk laporan
pertanggungjawaban keuangan harus diselesaikan sebelum acara yang lain.
• Laporan pertanggungjawaban keuangan Gudep selama masa baktinya yang dibuat
oleh Ketua Gudep dengan bantuan seorang ahli administrasi keuangan, sebelum
diajukan pada Mugus diteliti dan disyahkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan
Gudep (BPKG).
Tatacara Pemilihan Ketua Gudep
1. Penetapan Calon
• Selambat-lambatnya 3 minggu sebelum Mugus, Ketua Gudep sudah

menyampaikan nama-nama yang akan mencalonkan diri sebagai Ketua Gudep
dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan kepada semua yang berhak hadir
dalam Mugus.
• Yang berhak menjadi calon Ketua Gudep adalah:
o Para Pembina satuan di gudep tersebut.

18 | N u r A d i S e t i a w a n

o Para Pembantu Pembina di gudep tersebut.
o Ketua Gudep yang akan berakhir masa baktinya.
• Yang berhak menjadi calon Anggota BPKG adalah:
o Anggota Mabigus
o Pembina dan Pembantu Pembina Satuan

2. Pemilihan dan Pengambilan Keputusan dalam Mugus
a) Mufakat
• Keputusan Mugus diupayakan dengan sungguh-sungguh berdasarkan
musyawarah untuk mufakat.
b) Pemungutan suara
Jika tidak dicapai mufakat, Mugus mengambil keputusan dengan pemungutan
suara yang caranya sebagai berikut:
• Lisan, pemilih menyebut nama calon.
• Tertulis dan rahasia, pemilih menuliskan nama calon di kertas pemungutan
suara, lalu dilipat sehingga tulisan nama tidak terlihat siapapun atau
rahasia.
• Keputusan syah apabila calon memperoleh lebih dari seperdua jumlah suara
yang hadir.
c) Pelantikan
• Pelantikan dilaksanakan segera setelah terpilih Ketua Gudep oleh Ketua
Presidium

Setelah materi tersebut, para peserta mendapatkan materi dari kak Evi tentang
“Penyusunan Administrasi Gugus Depan Unggul”. Dalam materi kali ini kami di
ajarkan bagaimana cara penyusunan administrasi gudep unggul oleh kak evi dengan
cara mengerjakan tugas yang diberikan secara berkelompok.

Berikut rangkuman materi tentang penyusunan administrasi gudep unggul:

Kelengkapan Administrasi Gugusdepan
Secara lebih detail, masing-masing dari kelengkapan administrasi gugusdepan
sebagai tersebut di atas adalah :
1. Permintaan Pendaftaran Anggota

Permintaan Pendaftaran Anggota adalah surat yang berisikan pengajuan dari
orang tua untuk mendaftarkan anaknya agar diterima sebagai anggota suatu
gugusdepan. Permintaan pendaftaran anggota ini dilampiri dengan Formulir
Pendaftaran Anggota. Formulir ini memuat nama serta data pribadi lainnya dari
setiap calon anggota yang mendaftar.
2. Daftar Induk Anggota Gugusdepan
Daftar Induk Anggota Gugusdepan adalah data pokok keanggotaan. Di dalamnya
termuat Nomor Tanda Anggota (NTA), nama beserta data pribadi anggota sesuai
formulir pendaftaran.
3. Administrasi Keuangan Gugus Depan

19 | N u r A d i S e t i a w a n

Administrasi Keuangan Gugusdepan adalah catatan tentang penerimaan dan
pengeluaran keuangan di gugusdepan selama satu bulan. Yang dicatat meliputi
waktu pengeluaran uang, keperluan penggunaan uang, dan tanda bukti
pengeluaran atau penggunaan uang tersebut.
4. Daftar Inventaris Gugusdepan
Daftar inventaris gugusdepan adalah catatan tentang barang milik gugusdepan. Di
dalamnya dicatat spesifikasi, jumlah, asal-usul dan keterangan kondisi barang.
5. Buku Tamu Gugus Depan
Buku tamu gugusdepan adalah catatan yang berisikan nama, asal-usul dan tujuan
tamu atau pengunjung yang datang ke gugusdepan.
6. Laporan Semester Data dan Kegiatan
Laporan semester adalah laporan terkait keadaan gugusdepan pada semester
tertentu. Catatan itu berisikan keanggotaan, kegiatan dan keuangan gugusdepan.
7. Catatan Peristiwa Penting (Logbook)
Logbook adalah catatan yang berisikan peristiwa-peristiwa penting terkait dengan
gugusdepan. Catatan bisa berbentuk tulisan, gambar, kliping berita, serta segala
peristiwa yang berkaitan dengan kegiatan sejak didirikannya gugusdepan
tersebut.
8. Program Kerja Tahunan Gugus Depan
Program kerja tahunan gugusdepan adalah rencana kegiatan selama satu
tahun. Program kerja tahunan gugusdepan memuat rencana latihan peserta didik,
kegiatan bersama, pendidikan dan pembinaan bagi anggota dewasa, sarana dan
prasarana serta bidang keuangan gugusdepan.
9. Program Kerja 4 Bulanan
Program kerja 4 bulanan berisikan rencana kegiatan untuk masing-masing
golongan pramuka selama 4 bulan. Sehingga pada gugusdepan lengkap akan
memiliki Program Kerja 4 Bulanan untuk Perindukan Siaga, Program Kerja 4
Bulanan untuk Pasukan Penggalang, Program Kerja 4 Bulanan untuk Ambalan
Penegak, dan Program Kerja 4 Bulanan untuk Racana Penegak. Program kerja 4
bulana ini memuat program latihan pencapaian Syarat Kecakapan Umum (SKU),
latihan dan pencapaian Syarat Kecakapan Khusus (SKK), dan penyiapan Pramuka
Siaga Garuda. Juga program pelaksanaan kenaikan ke golongan ke
penggalang/penegak/pandega, Perkemahan Siang Hari (Persari), Permainan
Besar Siaga, Gladian Pemimpin Regu, perkemahan, lomba tingkat, dan lain-lain.
10. Catatan Pribadi Anggota
Catatan pribadi anggota adalah catatan yang memuat data pribadi dan sifat-sifat
pribadi pramuka yang bersangkutan yang dapat dikembangkan atau
dipertahakankan. Juga kegiatan dan pencapaian SKU serta kenaikan
golongannya.
Penyelenggaraan administrasi gugusdepan tidak selalu harus dilakukan oleh pembina
gugusdepan. Pembantu Pembina, Pratama / Pradana, Pimpinan Regu / Sangga dapat
diberikan kewewenangan untuk membantu penyelenggaraan administrasi gudep.
Pratama atau Pradana dapat diberi kepercayaan untuk mengisi Buku Log Tabungan
dan Iuran, sedangkan daftar hadir latihan dapat diisi oleh Pimpinan Regu / Sangga.

20 | N u r A d i S e t i a w a n

Kegiatan terakhir hari ini ditutup dengan “Penyusunan Rencana dan Media
Membina Pramuka Penggalang” yang disampaikan oleh kak Hadi. Kami para
peserta di tugaskan untuk membuat rencana membina penggalang dan menuliskannya
di form yang telah disediakan. Materi yang digunakan peserta bisa memilih dalam
buku SKU penggalang terap.

Pada kesempatan kali ini saya memilih materi tentang penjelasan lambang
negara kesatuan indonesia. Metode yang saya gunakan adalah metode diskusi
kelompok. Kemudian dari rencana membina yang kami tulis akan digunakan besok
untuk praktik membina.

Semua rangkaian kegiatan hari ini ditutup dengan apel penutupan. Pertemuan
akan dilanjutkan esok hari dengan rangkaian materi yang sudah terencana. Akan
tetapi pada malam hari ada instruksi dari Bupati Magetan untuk meniadan pertemuan
KML secara luring. Hal ini dikarenakan kasus covid-19 di Magetan semakin
meningkan. Dengan sangat terpaksa kegiatan KML 2021 di kabupaten Magetan
dilaksanakan secara daring mulai hari ke-empat sampai dengan hari ke-enam.

21 | N u r A d i S e t i a w a n

Hari ke-Empat, 2 Juli 2021 (Daring)
Kegiatan hari ini di awali oleh tugas dari kak Ihsan. Sebelumnya kita di berikan tugas
rencana membina yang akan kami praktekkan hari ini. Akan tetapi karena hari ini
kegiatan dilaksanakan secara daring, maka tiap peserta ditugaskan untuk membuat
tugas video simulasi membina. Setelah membuat video kami ditugaskan untuk
mengirimkan hasil video ke kantung tugas yang telah disediakan kakak pelatih.
Kegiatan kedua adalah “Management Resiko dalam Pembinaan Pramuka
Penggalang” yang disampaikan oleh kak Toni. Pada kegiatan kali ini kak Toni
mengirimkan sebuah link video tentang manajemen resiko ke grup whatsap.
Kemudian para peserta ditugaskan untuk menganalisa video terbut.

https://youtu.be/LPJn4gcdvCA
Berikut ini adalah hasil analisis saya mengenai video tersebut:
MANAJEMEN RISIKO
Dari contoh video yang dibagikan, model dalam video tersebut tidak memperhatikan
manajemen risiko dalam hidupnya. Diawali ketia model video bangun tidur yang
mepet dengan jam masuk kerja. Setelah itu ketika dijalan lalu lintas padat. Hal ini juga
tidak dia pikirkan bahwa lalu lintas pagi hari selalu padat sehingga menghambat dan
memperlama waktu untuk menuju kantor. Sesampainya di kantor juga tiba-tiba listrik
mati sehingga tidak bisa absen fingger print, ini tentu di luar prediksi.
Berkaitan dengan itu, manajemen risiko sangat penting dalam dunia kepramukaan.
Karena dalam kepramukaan banyak faktor yang tidak mudah untuk diprediksi. Mulai

22 | N u r A d i S e t i a w a n

dari faktor teknis dampai faktor non-teknis. Contoh sederhana adalah ketika kegiatan
kepramukaan yang berkaitan dengan alam. Alam sangat sulit untuk diprediksi, maka
sangat diperlukan manajemen risiko yang baik.

Berikut adalah penjabaran manajemen resiko.

1. Pengertian Manajemen Risiko

Manajemen risiko adalah usaha yang secara rasional ditujukan untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya kerugian dari resiko yang dihadapi. Risiko tidak cukup
dihindari, tapi harus dihadapi dengan cara-cara memperkecil kemungkinan
terjadinya suatu kerugian.

2. Tujuan Manajemen Risiko

Tujuan yang ingin dicapai dalam mempelajari konsep manajemen resiiko antara
lain sebagai berikut:

• Untuk meningkatkan kapabilitas kepemimpinan

• Untuk menumbuhkan sifat dinamis dan progresif

• Untuk mengurangi sebanyak mungkin pengambilan keputusan yang didasari
atas intuisi dan perasaan

• Untuk meningkatkan ketrampilan penggunaan alat analisis manajemen risiko
dalam proses pembuatan keputusan

3. Proses Manajemen Risiko

Untuk mengimplementasikan manajemen risiko secara komprehensif ada
beberapa tahap yang harus dilaksanakan, yaitu :

a. Identifikasi Risiko

Pada tahap ini pihak manajemen melakukan tindakan berupa
mengidentifikasi setiap bentuk risiko yang dialami perusahaan, termasuk
bentuk-bentuk risiko yang mungkin akan dialami oleh perusahaan.
Identifikasi ini dilakukan dengan cara melihat potensi-potensi risiko yang
sudah terlihat dan yang akan terlihat.

b. Mengidentifikasi Bentuk-bentuk Risiko

Pada tahap ini diharapkan pihak manajemen telah menemukan bentuk dan
format risiko yang dimaksud. Bentuk-bentuk risiko yang diidentifikasi disi
telah mampu dijelaskan secara detail, seperti ciri-ciri risiko dan faktor-faktor
timbulnya risiko tersebut. Pada tahap ini pihak manajemen perusahaan juga

23 | N u r A d i S e t i a w a n

sudah mulai mengumpulkan dan menerima berbagai data-data baik bersifat
kualitatif dan kuantitatif.

c. Menempatkan Ukuran-Ukuran Risiko

Pada tahap ini pihak manajemen sudah menempatkan ukuran atau skala yang
dipakai, termasuk rancangan model metodologi penelitian yang akan
digunakan. Data-data yang masuk juga dapat diterima, baik yang berbentuk
kualitatif dan kuantitatif serta pemilihan data dilakukan berdasarkan
pendekatan metodologi yang digunakan. Dengan kepemilikan rancangan
metodologi penelitian yang ada diharapkan pihak manajemen perusahaan
telah memiliki fondasi kuat guna melakukan pengolah

d. Menempatkan Alternatif-Alternatif

Pada tahap ini pihak manajemen perusahaan telah melakukan pengolahan
data. Hasil pengolahan kemudian dijabarkan dalam bentuk kualitatif dan
kuantitatif beserta akibat-akibat atau pengaruh-pengaruh yang akan timbul
juga keputusan tersebut diambil. Berbagai bentuk penjabaran yang
dikemukakan tersebut dipilah dan ditempatkan sebagai alternatif keputusan.

e. Menganalisis Setiap Alternatif

Pada tahap ini dimana setiap alternatif yang ada selanjutnya dianalisis dan
dikemukakan berbagai sudut pandang serta efek-efek yang mungkin timbul.
Dampak yang mungkin timbul baik secara jangka pendek dan jangka panjang
dipaparkan secara komprehensif dan sistematis, dengan tujuan mampu
diperoleh suatu gambaran secara jelas dan tegas. Kejelasan dan sangat
penting guna membantu pengambilan keputusan secara tepat.

f. Memutuskan satu alternatif

Pada tahap ini setelah berbagai alternative dipaparkan dan dijelaskan baik
dalam bentuk lisan dan tulisan oleh para manajemen perusahaan maka
diharapkan pihak manajer perusahaan sudah memiliki pemahaman secara
khusus dan mendalam. Pemilihan satu alternatif dari berbagai alternatif yang
ditawarkan artinya mengambil alternatif yang terbaik dari berbagai alternatif
yang ditawarkan termasuk dengan menolak berbagai alternatif lainnya.

Dengan pemilihan satu alternatif sebagai solusi dalam menyelesaikan
berbagai permasalahan diharapkan pihak manajer perusahaan sudah memiliki
fondasi kuat dalam menugaskan pihak manajemen perusahaan untuk bekerja
berdasarkan konsep dan koridor yang ada.

24 | N u r A d i S e t i a w a n

f. Melaksanankan alternatif yang dipilih
Pada tahap ini setelah alternatif dipilih dan ditegaskan serta dibentuk tim
untuk melaksanakan ini, maka artinya manajer perusahaan sudah
mengeluarkan surat keputusan (SK) yang dilengkapi dengan rincian biaya.
Rincian biaya yang dialokasikan tersebut telah disetujui oleh bagian
keuangan serta otoritas pengambil penting lainya.

g. Mengontrol alternatif yang dipilih tersebut
Pada tahap ini alternatif yang dipilih telah dilaksanakan dan pihak tim
manajemen beserta para manajer perusahaan. Tugas utama manajer
perusahaan adalah melakukan control yang maksimal guna menghindari
timbulnya berbagai risiko yang tidak diinginkan.

h. Mengevaluasi jalanya alternative yang dipilih
Pada tahap ini setelah alternatif dilaksanakan dan control dilakukan maka
selanjutnya pihak tim manajemen secara sistematis melaporkan kepada pihak
manajer perusahaan. Pelaporan tersebut berbentuk data yang bersifat
fundamental dan teknikal serta dengan tidak mengesampingkan informasi
yang bersifat lisan. Tujuan melakukan evaluasi dari alternatif yang dipilih
tersebut adalah bertujuan agar pekerjaan tersebut dapt terus dilakasankan
sesuai dengan yang direncanakan.

Kegiatan materi terakhir adalah “Perencanaan Lomba tingkat 1 (LT1)” Oleh kak
Yuni. Kami di berikan video pada grup whatsap. Setelah itu kami ditugaskan untuk
membuat proposal LT1 setiap regu. Kemudian tugas dikirim ke kantung tugas hari ini.
Semua kegiatan materi dalam ruangan sudah selesai hari ini. Rencana besok kami akan
melaksanakan kemah kegiatan di lapangan. Akan tetapi rencana yang terlah terjadwal
tidak bisa dilaksanakan karena kita harus taat pada peraturan demi kesehatan dan
keselamatan bersama.

25 | N u r A d i S e t i a w a n

Pesan dan Kesan KML 2021 Kwarcab Magetan
Kami selaku peserta berterimakasih banyak kepada Kwarcab Magetan, Kakak-

Kakak Pelatih, dan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini. Terimakasih atas
banyak ilmu yang bermanfaat yang telah kami terima. Terimakasih sudah
memperlakukan kami para peserta dengan baik selama kegiatan. Hal tersebut tidak
bisa kami balas dengan apapun.

Kami memohon maaf kepada kakak-kakak pelatih, panitia, dan semua pihak
yang terlibat jika selama kegiatan kita banyak melakukan kesalahan. Terimakasih atas
kesabaran saat menghadapi perilaku kami para peserta yang kadang susah untuk
diatur. Pada akhirnya kami mohon doa dari kakak-kakak pelatih, semoga ilmu yang
kami dapatkan dapat bermanfaat, khususnya untuk gugus depan kami.

26 | N u r A d i S e t i a w a n

LAMPIRAN TUGAS

27 | N u r A d i S e t i a w a n

Lampiran Tugas

PROGRAM KERJA TAHUNAN
GUDEP MAGETAN 06.47 - 06.48
PANGKALAN SDN SURATMAJAN

I. BIDANG KEGIATAN DAN LATIHAN PESERTA DIDIK

A. Kegiatan Pramuka Siaga

1. Meningkatkan Latihan Pramuka Siaga dari jenjang :
a. Siaga Mula
b. Siaga Bantu
c. Siaga Tata

2. Pencapaian SKK
a. Dua Macam SKK Agama
b. Dua Macam SKK Patriotisme dan seni Budaya
c. Dua Macam SKK Ketangkasan Dan Kesehatan
d. Dua Macam SKK Keterampilan dan Teknik Pembangunan
e. Dua Macam SKK Sosial, Gotong Royong, Ketertiban Masyarakat,
Perdamaian Dunia, dan Lingkungan Hidup.

3. Kegiatan tambahan
a. Menyiapkan Siaga Garuda sesuai dengan persyaratan yang berlaku
b. Perkemahan siaga
c. Permainan besar
d. Bazar siaga

2. Kegiatan Pramuka Penggalang

1) Meningkatkan latihan Pramuka Penggalang dari jenjang :
a. Penggalang Ramu
b. Penggalang Rakit
c. Penggalang Terap

2) Pencapaian SKK
a. 2 Macam SKK Agama
b. 2 Macam SKK Patriotisme dan Seni Budaya
c. 2 Macam SKK Ketangkasan dan Kesehatan
d. 2 Macam SKK Keterampilan dan teknik Pembangunan
e. 2 Macam SKK Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban
masyarakat, Perdamaian dunia, dan Lingkungan Hidup.

3) Kegiatan Insidental
a. Menyiapkan Penggalang Garuda sesuai dengan persyaratan yang
berlaku
b. Gladian Pemimpin regu
c. Perkemahan Sabtu minggu/dekat
d. Perkemahan/jauh

28 | N u r A d i S e t i a w a n

e. Lomba Tingkat I
f. Bakti Masyarakat
g. Mengikuti Lomba
h. Penyegaran
II. KEGIATAN BERSAMA DALAM SATUAN GUGUS DEPAN
1. Ulang Tahun HUT Pramuka
2. Kegiatan kunjungan untuk refreshing
3. Bakti Masyarakat di lingkungan dimana Gugus Depan berada
III. BIDANG PENDIDIKAN ORANG DEWASA
1. Mengirimkan Pembina untuk mengikuti pertemuan-pertemuan Pembina yang
diselenggarakan Oleh Kwartir Rating
2. Mengirimkan Pembina untuk mengikuti Kursus Pembina yang
diselenggarakan oleh Kwartir Cabang
IV. BIDANG TANDA PANGHARGAAN
Sistem Penghargaan dijalankan sebagaimana mestinya (disesuikan
dengan perkembangan jaman)
V. BIDANG SARANA DAN ADMISTRASI
Mengusahakan tersedianya:
1. Buku-buku Pegangan Pembina
2. Perlengkapan Perindukan Siaga
3. Perlengkapan Pasukan Penggalang
4. Sanggar Bakti Gugus Depan
5. Papan nama Gugus Depan, Stempel surat dan Perangkat buku-buku
Administrasi
6. Surat perijinan kegiatan dibuat sesuai kebutuhan
7. Hendaknya diusahakan asuransi
8. Kartu Anggota (KTA) Pembina dan Peserta didik

29 | N u r A d i S e t i a w a n

Lampiran Tugas

JADWAL LOMBA TINGKAT I
GUDEP 20.01.001 -20.01.002

PANGKALAN MAGETAN

NO HARI WAKTU KEGIATAN TEMPAT PJ
TANGGAL
Sekretariat Agus
1 07.00-08.00 Regristasi (cek in peserta)

2 08.00-09.00 Upacara Pembukaan dan PengarahanHTaelkanmikanLomba Ardila

3 09.00-10.00 Lomba Yel Yel Aula 1 Regu

4 10.00-11.30 Lomba PBB Aula 1 Regu

5 Jum'at, 11.30-13.00 Isoma Basecamp All
6 02-07-2021 13.00-15.00 Pionering Halaman 5 orang

7 15.00-15.30 Sholat Ashar Mushola All

8 15.30-17.30 TBP (Transfer Berita Pendek) Kelas IA 4 Orang

9 17.30-19.30 ISOMA (Giat Pribadi) Basecamp All

10 19.30-22.00 Tari Tradisional Malam I Panggung Peserta

11 22.00-04.00 Istrirahat Basecamp All

12 04.00-07.30 Isoma (Giat Pribadi) Basecamp All

13 07.30-11.30 Ten Chalenge / 10 Tantangan Buper 1 Regu

14 11.30-13.00 Isoma Basecamp All

15 Sabtu, 13.00-16.00 Ketangkasan Halaman 8 Orang
16 03-07-2021 16.00-17.00 CC (Cerdas Cermat) Kelas 1 orang

17 17.00-19.30 ISOMA (Giat Pribadi) Buper All

18 19.30-22.00 Api Unggun & Tari Tradisional II Buper All

19 22.00-04.00 Istirahat Basecamp All

20 Minggu, 04.00-07.30 ISOMA (Giat Pribadi) Buper All
Pengumuman kejuaraan & Buper All
21 04-07-2021 07.30-selesai upacara penutupan lomba

tingkat I

30 | N u r A d i S e t i a w a n

Lampiran Tugas

JADWAL KEGIATAN PERSAMI
GUDEP 20.01.001 -20.01.002

PANGKALAN MAGETAN

NO HARI WAKTU KEGIATAN PJ
TANGGAL

1 07.00-07.15 Regristasi (cek in peserta) Agus

2 07.15-08.30 Pendirian Tenda Ardila

3 08.30-09.00 Gladih Bersih upacara pembukaan Heri

4 09.00-10.00 Upacara Pembukaan Heri

5 Sabtu, 10.00-11.30 Pengarahan Kegiatan Pramu
6 03-06-2021 11.30-13.00 ISOMA Panitia+Peserta

7 13.00-16.30 Penjelajahan Adi

8 16.30-19.30 ISOMA (Giat Pribadi) Panitia+Peserta

9 19.30-22.00 Api Unggun & Pensi Agus

10 22.00-04.00 Slimutan Malam Panitia+Peserta

11 04.00-07.00 Isoma Panitia+Peserta

12 07.00-08.00 Olahraga (senam Pagi) Ahmad
Minggu, Yanto
13 04-07-2021 08.00-09.00 Evaluasi Kegiatan Heri

14 09.00-10.00 Upacara Penutupan

15 10.00 Sayonara Panitia+Peserta

31 | N u r A d i S e t i a w a n

Lampiran Tugas

JADWAL PENJELAJAHAN

Pos 1: 1. Menyanyikan lagu kebangsaan
2. Menyanyikan lagu daerah setempat

Pos 2 : Kode kehormatan pramuka ( Dasa Darma, Tri Satya)
Pos 3 : PPGD (pertolongan pertama gawat darurat)
Pos 4 : Sandi, Morse, Semaphore (SMS)
Pos 5 : PBB (Praktik Baris Berbaris)

32 | N u r A d i S e t i a w a n

Lampiran Tugas

JADWAL KEGIATAN DIANPINRU

NO HARI/TANGGAL WAKTU KEGIATAN NARASUMBER

1 SABTU, 03 Juli 07.00 - 08.00 Kedatangan Siswa/peserta
2021 08.00 - 08.30 Pendaftaran Ulang Peserta
08.30 - 09.00 Upacara Pembukaan
2 Minggu, 04 Juli 09.00 - 09.30 Penjelasan Kursus + Dinamika Kelompok
2021 09.30 - 10.30 Seragam Pramuka + Lambang Pramuka
10.30 - 11.30 SKU/TKU/TKK Penggalang
11.30 - 13.30 ISHOMA
13.30 - 14.00 Sejarah Kepramukaan
14.00 - 14.30 PBB Umum dan Tongkat
14.30 - 15.00 Semapore, Peta dan kompas
15.00 - 16.00 Dasar Kepramukaan Dinamika Kelompok
16.00 - 16.30 Teks-pram
16.30 -19.30 ISHOMA
19.30 - 20.00 Teknik Dasar Penanggulangan Kebakaran
20.00 - 20.30 Struktur Gerakan Pramuka
20.00 - 22.00 Api Unggun (Materi dan Teori)
22.00 - 04.00 Istirahat/Tidur Malam
04.00 - 06.30 Ibadah, Senam Pagi dan Wisata Pagi
06.30 - 07.00 Mandi
07.00 - 07.30 Tata Krama dalam Pergaulan
07.30 - 08.30 Penyalahgunaan Narkoba
08.30 - 09.00 Teks-pram
09.00 - 09.30 Upacara Penutupan
09.30 - 10.00 Bersih-Bersih
Sayonara
10.00

33 | N u r A d i S e t i a w a n

Lampiran Tugas

MANAJEMEN RISIKO

Dari contoh video yang dibagikan, model dalam video tersebut tidak
memperhatikan manajemen risiko dalam hidupnya. Diawali ketia model video
bangun tidur yang mepet dengan jam masuk kerja. Setelah itu ketika dijalan lalu
lintas padat. Hal ini juga tidak dia pikirkan bahwa lalu lintas pagi hari selalu padat
sehingga menghambat dan memperlama waktu untuk menuju kantor. Sesampainya
di kantor juga tiba-tiba listrik mati sehingga tidak bisa absen fingger print, ini tentu
di luar prediksi.

Berkaitan dengan itu, manajemen risiko sangat penting dalam dunia
kepramukaan. Karena dalam kepramukaan banyak faktor yang tidak mudah untuk
diprediksi. Mulai dari faktor teknis dampai faktor non-teknis. Contoh sederhana
adalah ketika kegiatan kepramukaan yang berkaitan dengan alam. Alam sangat sulit
untuk diprediksi, maka sangat diperlukan manajemen risiko yang baik.

Berikut adalah penjabaran manajemen resiko.

4. Pengertian Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah usaha yang secara rasional ditujukan untuk
mengurangi kemungkinan terjadinya kerugian dari resiko yang dihadapi.
Risiko tidak cukup dihindari, tapi harus dihadapi dengan cara-cara
memperkecil kemungkinan terjadinya suatu kerugian.

5. Tujuan Manajemen Risiko
Tujuan yang ingin dicapai dalam mempelajari konsep manajemen resiiko
antara lain sebagai berikut:
• Untuk meningkatkan kapabilitas kepemimpinan
• Untuk menumbuhkan sifat dinamis dan progresif
• Untuk mengurangi sebanyak mungkin pengambilan keputusan yang
didasari atas intuisi dan perasaan
• Untuk meningkatkan ketrampilan penggunaan alat analisis
manajemen risiko dalam proses pembuatan keputusan

6. Proses Manajemen Risiko
Untuk mengimplementasikan manajemen risiko secara komprehensif ada
beberapa tahap yang harus dilaksanakan, yaitu :

b. Identifikasi Risiko

Pada tahap ini pihak manajemen melakukan tindakan berupa
mengidentifikasi setiap bentuk risiko yang dialami perusahaan, termasuk
bentuk-bentuk risiko yang mungkin akan dialami oleh perusahaan.

34 | N u r A d i S e t i a w a n

Identifikasi ini dilakukan dengan cara melihat potensi-potensi risiko yang
sudah terlihat dan yang akan terlihat.

c. Mengidentifikasi Bentuk-bentuk Risiko

Pada tahap ini diharapkan pihak manajemen telah menemukan bentuk dan
format risiko yang dimaksud. Bentuk-bentuk risiko yang diidentifikasi disi
telah mampu dijelaskan secara detail, seperti ciri-ciri risiko dan faktor-
faktor timbulnya risiko tersebut. Pada tahap ini pihak manajemen
perusahaan juga sudah mulai mengumpulkan dan menerima berbagai
data-data baik bersifat kualitatif dan kuantitatif.

d. Menempatkan Ukuran-Ukuran Risiko

Pada tahap ini pihak manajemen sudah menempatkan ukuran atau skala
yang dipakai, termasuk rancangan model metodologi penelitian yang akan
digunakan. Data-data yang masuk juga dapat diterima, baik yang
berbentuk kualitatif dan kuantitatif serta pemilihan data dilakukan
berdasarkan pendekatan metodologi yang digunakan. Dengan
kepemilikan rancangan metodologi penelitian yang ada diharapkan pihak
manajemen perusahaan telah memiliki fondasi kuat guna melakukan
pengolah

e. Menempatkan Alternatif-Alternatif

Pada tahap ini pihak manajemen perusahaan telah melakukan pengolahan
data. Hasil pengolahan kemudian dijabarkan dalam bentuk kualitatif dan
kuantitatif beserta akibat-akibat atau pengaruh-pengaruh yang akan
timbul juga keputusan tersebut diambil. Berbagai bentuk penjabaran yang
dikemukakan tersebut dipilah dan ditempatkan sebagai
alternatif keputusan.

f. Menganalisis Setiap Alternatif

Pada tahap ini dimana setiap alternatif yang ada selanjutnya dianalisis dan
dikemukakan berbagai sudut pandang serta efek-efek yang mungkin
timbul. Dampak yang mungkin timbul baik secara jangka pendek dan
jangka panjang dipaparkan secara komprehensif dan sistematis, dengan
tujuan mampu diperoleh suatu gambaran secara jelas dan tegas. Kejelasan
dan sangat penting guna membantu pengambilan keputusan secara tepat.

g. Memutuskan satu alternatif

Pada tahap ini setelah berbagai alternative dipaparkan dan dijelaskan baik
dalam bentuk lisan dan tulisan oleh para manajemen perusahaan maka
diharapkan pihak manajer perusahaan sudah memiliki pemahaman secara
khusus dan mendalam. Pemilihan satu alternatif dari berbagai alternatif

35 | N u r A d i S e t i a w a n

yang ditawarkan artinya mengambil alternatif yang terbaik dari berbagai
alternatif yang ditawarkan termasuk dengan menolak berbagai
alternatif lainnya.
Dengan pemilihan satu alternatif sebagai solusi dalam menyelesaikan
berbagai permasalahan diharapkan pihak manajer perusahaan sudah
memiliki fondasi kuat dalam menugaskan pihak manajemen perusahaan
untuk bekerja berdasarkan konsep dan koridor yang ada.
g. Melaksanankan alternatif yang dipilih
Pada tahap ini setelah alternatif dipilih dan ditegaskan serta dibentuk tim
untuk melaksanakan ini, maka artinya manajer perusahaan sudah
mengeluarkan surat keputusan (SK) yang dilengkapi dengan rincian biaya.
Rincian biaya yang dialokasikan tersebut telah disetujui oleh bagian
keuangan serta otoritas pengambil penting lainya.
h. Mengontrol alternatif yang dipilih tersebut
Pada tahap ini alternatif yang dipilih telah dilaksanakan dan pihak tim
manajemen beserta para manajer perusahaan. Tugas utama manajer
perusahaan adalah melakukan control yang maksimal guna menghindari
timbulnya berbagai risiko yang tidak diinginkan.
i. Mengevaluasi jalanya alternative yang dipilih
Pada tahap ini setelah alternatif dilaksanakan dan control dilakukan maka
selanjutnya pihak tim manajemen secara sistematis melaporkan kepada
pihak manajer perusahaan. Pelaporan tersebut berbentuk data yang
bersifat fundamental dan teknikal serta dengan tidak mengesampingkan
informasi yang bersifat lisan. Tujuan melakukan evaluasi dari alternatif
yang dipilih tersebut adalah bertujuan agar pekerjaan tersebut dapt terus
dilakasankan sesuai dengan yang direncanakan.

36 | N u r A d i S e t i a w a n

Lampiran Tugas
Video Tugas Pendapat Tentang Permasalahan Gerakan Pramuka di Gugus
Depan (Kak Erik)

https://drive.google.com/file/d/1JMn80XXOIgIQiSQUK9WR2yKj9m3-
E9pG/view?usp=sharing
Video Simulasi Mugus (Kak Hadi)

https://drive.google.com/file/d/1F-d9zoZw46WUQx5T-I-
AdkpZdi9oz0Yr/view?usp=sharing

37 | N u r A d i S e t i a w a n

Video Simulasi Membina (Kak Ihsan)

https://drive.google.com/file/d/1oMGyO6F1I2TH7DMkfKUZXhGEphY036Rx/view?
usp=sharing
Tugas Menyanyi (Kak Erik)
Dimana bahagia dirimu berada
Kucari selama-lamanya
Bahagia bagiku impian selalu
Kucari bahagia abadi
Oo bahagia.. oo bahagia.. ooo bahagia
Kucari Selama-lamanya
Bahagia bagiku impian selalu
Kucari bahagia abadi
https://drive.google.com/file/d/1elwmsA2VREuEmrq_AebOcKDYPnjEDGas/view?us
p=sharing

38 | N u r A d i S e t i a w a n

39 | N u r A d i S e t i a w a n


Click to View FlipBook Version