Nama =Alne Gisya Af Ruroh Kelas = x-2
1. Amati gambar berikut! a. Berdasarkan gambar di atas lengkapi proses pembentukan batuan tersebut ! a. Berdasarkan siklus di atas klasifikasikan : a. Berdasarkan proses terjadinya batuan Batuan dari huruf A (Batuan beku): terbentuk melalui pendinginan magma atau lava. Batuan huruf B (Batuan sedimen): terbentuk melalui banyaknya endapan dari bahan-bahan seperti batuan yang terpecah, organisme laut, atau material yang diangkut oleh air atau angin sehingga menjadi batuan. Batuan huruif C (Malihan/Metamoft): terbentuk melalui perubahan batuan yang sudah ada (beku, sedimen, atau batuan metamorf lainnya) oleh panas, tekanan, atau larutan yang mengubah komposisi mineralnya tapi tanpa meleleh
b. Berdasarkan pembentukannya Batuan dari huruf A (Batuan beku): pendinginan magma atau lava. Batuan huruf B (Batuan sedimen): pelapukan, transportasi, dan pengendapan. Batuan huruf C (Malihan/Metamoft): panas, tekanan, atau larutan yang mengubah komposisi mineralnya tetapi tanpa meleleh. c. Ciri-ciri batuan berdasarkan pembentukannya Batuan dari huruf A (Batuan beku): tingkat kekerasan yang tinggi dan ketahanan terhadap erosi, memiliki kristal. Batuan huruf B (Batuan sedimen): partikel-partikel yang dapat berukuran bervariasi, seperti batu pasir, kerikil, dan lumpur. Batuan huruf C (Malihan/Metamoft): Memiliki banyak lapisan d. Contoh jenis-jenis batuan B1,B2,B3,C1, C2,C3,D1, D2 dan D3 Batuan beku dalam Batuan beku korok
Batuan beku luar Batuan sedimen klastik Batuan sedimen kimiawi Batuan sedimen organik
Batuan malihan termik Batuan malihan dinamik Batuan malihan pneumatolitik
e. Macam-macam batuan yang memiliki nilai ekonomi tinggi Batuan malihan termik Batuan malihan dinamik Batuan malihan pneumatolitik
Siklus batuan adalah rangkaian proses alamiah yang menggambarkan bagaimana batuan di Bumi terbentuk, terubah, dan kembali menjadi bagian dari siklus tersebut. Mulai dari pembentukan batuan melalui pembekuan magma atau akumulasi material sedimen, hingga proses metamorfisme yang mengubah struktur dan komposisi batuan, siklus ini mencerminkan dinamika alam yang terus berubah. Pada tahap awal, batuan terbentuk melalui pembekuan magma di bawah permukaan bumi atau melalui akumulasi sedimen dari proses erosi. Kemudian, batuan mengalami paparan terhadap cuaca, air, dan tekanan fisik yang menyebabkan pengikisan dan pemecahan material batuan. Partikel-partikel yang terkikis ini kemudian diangkut oleh air, angin, atau es, menuju tempat-tempat penimbunan baru seperti sungai, danau, atau lautan. Di tahap selanjutnya, tekanan dan panas bertindak pada material sedimen, menghasilkan litifikasi yang membentuk batuan sedimen baru. Selain itu, batuan juga dapat mengalami metamorfisme, di mana tekanan dan suhu yang tinggi mengubah struktur dan komposisinya, menciptakan batuan metamorf. Proses ini terjadi di dalam bumi akibat pergerakan lempeng tektonik atau aktivitas vulkanik. Siklus batuan terus berlanjut dengan lelehan kembali batuan metamorf yang dapat terjadi karena tekanan dan panas yang ekstrem. Magma yang mendingin membentuk batuan beku baru, memulai kembali siklus tersebut. Dengan demikian, siklus batuan tidak hanya mencerminkan proses pembentukan dan pemusnahan batuan, tetapi juga menunjukkan bagaimana bumi secara terusmenerus mengalami perubahan yang memengaruhi landskap dan kehidupan di planet ini. c. Buat kesimpulan
LKPD 2 B. Pengaruh Perubahan Litosfer Terhadap Kehidupan Tenaga Endogen: Tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari dalam bumi. Akibatnya lipatan pegunungan, palung, dan patahan = Tektonisme, vulkanisme, seisme 1. Tektonisme: Tektonisme adalah tenaga endogen yang menyebabkan perubahan letak atau bentuk lempeng Bumi. 2. Vulkanisme: Vulkanisme adalah segala peristiwa yang berhubungan dengan magma yang keluar menuju permukaan bumi melalui rekahan dalam kerak bumi. 3. Seisme: Seisme adalah getaran yang terjadi karena adanya tumpukan energi yang membuat lempeng benua dan lempeng samudera bergetar. A.Tenaga Endogen a. Sebut dan jelaskan tenaga yang mempengaruhibentuk bentuk-bentuk muka bumi serta sebut dan jelaskan peristiwa yang muncul akibat tenaga tersebut ! Tenaga Eksogen: Tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari luar atau dipengaruhi oleh kondisi diluar. Akibatnya pelapukan, erosi, dan pengendapan. = Pelapukan, Erosi, dan pengendapan Pelapukan : Pelapukan adalah peristiwa hancur atau berubahnya bentuk batuan, baik secara fisika, kimiawi, maupun secara biologis. Proses yang dipengaruhi oleh cuaca itu membutuhkan waktu yang sangat lama. 1. Jenis tenaga eksogen lainnya yaitu adalah erosi. Erosi juga bisa menghancurkan. Hanya saja, erosi mengalami penghancuran lebih cepat dari pelapukan. Erosi sendiri merupakan sebuah proses adanya pengikisan daerah atau wilayah kareana adanya beberapa faktor. 2. Tenaga eksogen merombak permukaan bumi akibat dari proses pelapukan, pengikisan (erosi), pengendapan, dan pergerakan batuan atau tanah 3.
a. Sebut dan jelaskangerakan tektonisme yang terjadi berdasarkan luas dan waktunya Gerakan Epirogenetik: Pergeseran kulit bumi yang berlangsung dalam waktu yang lama, gerakan llambat dan meliputi daerah yang luas. 1. Gerakan Orogenetik: Pergeseran kulit bumi dengan arah vertikal maupun horizontal dengan gerakannya yang relatif cepat dan pada wilayah yang sempit 2.
Berdasarkan gerakan lempeng tektonik tersebut diatas sebutkan bagian yang di beri nomor dan sebut gerak yang di akibatkan adanya gerak epirogesa. Gambar A: 1. Graben/Slenk: Gerakan kebawah, lapisan batuan yang patahdan turun, sehingga menyebabkan daratan lebih rendah dari daerah sekitarnya atau mengalami penurunan. 2. Horst: Gerakan keatas, lapisan batuan yang patah dan naik sehingga lebih tinggi dari daerah sekitarnya atau naiknya permukaan. Gambar B: 1.Antiklinal: Bagian dari lipatan yang memiliki posisi lebih tinggi dari bagian lipatan lainnya 2. Senklinal: Bagian lipatan yang memiliki bagian yang lebih rendah dari bagian lipatan lainnya Gambar C: 1.Epirogenetik positif: turunnya daratan sehingga permukaan laut naik. Gambar D: 2.Epirogenetik negatif: gerak naiknya daratan sehingga permukaan laut terlihat turun.
d. Berdasarkan arah dan kekuatan tenaga tenaga sebut dan jelaskan bentuk patahan ! Patahan Horizontal: 1.Sinistral: pergeseran mendatar ke kiri 2.Dekstral: pergeseran mendatar ke kanan Patahan Vertikal: 1.Horst: hasil dari patahan bumi yang mengalami kenaikan. 2.Graben: hasil dari patahan bumi yang mengalami penurunan. e. Perhatikan gambar berikut !
1. Barolit: Intrusi magma yang dekat dengan dapur magma 2. Lakolit: Magma yang menyusup diantara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan diatasnya terangkat menyerupai lensa cembung sementara permukaan bawahnya tetap rata. 3. Sill: Lapisan magma yang tipis menyusup diantara lapisan batuan. 4. Diaterma: Intrusi magma yang mengisi pipa letusan, berbentuk silinder, mulai dari kapur magma sampai ke permukaan bumi. 5. Intrusi Korok: Intrusi magma dimana magma membeku menerobos antar lapuisan berbentuk sepeti pipa/ lapisan yang memotong lapisan bentukan vertikal 6. Apofisa, yaitu bentukan intrusi magma yang merupakan cabang dari gang. 7. Pipa Kawah: sebuah pipa atau saluran dan kawah yang mengacu kpd gunung berapi. 8. Kawah utama: lubang erupsi dengan diameter hingga 2 km dan berada di bagian puncak gunung api. 9. Kerucut parasit: gundukan hasil letusan gunung berapi atau akumutasi 10. Kawah samping: lubang erupsi yang terletak di bagian lereng tubuh gunung api, sebagai hasil erupsi samping/ saluran dari erupsi gunung api. a. Berdasarkan gambar di atas lengkapi tahapan dan proses yang terjadi sesuai dengan nomor.
b. Jelaskan yang di maksud dengan: a. Magma: batuan cair yang terletak di dalam kamar magma b. Lava: magma yang meleleh keluar dari gunung dengan suhu 700- 200 derajat celcius c. Lahar: aliran material vulkanik -Lahar panas: lava yang bercampur dengan air yang berupa lumpur panas -Lahar dingin: endapan lava yang berubah menjadi lumpur karena terkena hujan d. Eflata: materi padat yang berasal dari gunung api -Eflata alogen: eflata yang berasal dari batuan disekitar kawah -Eflata autogen: eflata yang berasal dari magma dari dalam perut bumi e. Ekshalasi: Material gas yang berasal dari letusan gunung berapi f. Fumarole: uap air panas g. Solfatar: gas belerang yang mengeluarkan gas oksida h. Mofet: titik hembusan gas gunung api atau karbon dioksida c. Lengkapi tabel tipe letusan gunung api berikut berikut
d. Sebutkan a.Tanda-tanda gunung api akan meletus 1. Suhu disekitar gunung naik mendadak 2. Sumber air mengering 3. Terjadi gempa 4. Pohon meranggas dan mati 5. Binatang liar banyak yang mengungsi 6. Suara gemuruh dari dalam tanah 7. Ekshalasi semakin hebat b .Tanda-tanda gejala pasca vulkanik: 1. Munculnya ekshalasi 2. Munculnya sumber air panas 3. Munculnya mata air makdani (mata air bermineral) 4. Munculnya geyser (air panas yang memancar secara periodik) Dampak positif dari vulkanisme adalah membuat tanah menjadi subur, menyediakan sumber daya mineral, sumber energi terbarukan, tempat rekreasi dan pariwisata, juga menghasilkan batuan vulkanik. c. Dampak positif vulkanisme bagi kehidupan sehari-hari d. Jelaskan istilah berikut: a. Hiposentrum: titik pusat terjadinya gempa b. Episentrum: titik permukaan bumi yang tepat berada diatas pusat bumi c. Fokus: bagaimana seseorang memperoleh sebuah informasi yang didapat disekitar secara baru. d. Isoseista: Garis pada peta peta gempa e. Pleistosiesta: Daerah yang berada disekitar episentrum f. Homoseista: Garis yang menghubungkan tempat tempat
e. Tuliskan rumus hukum laska. a. Berdasarkan hukum laska hitunglah: Berdasarkan tabel diatas, hitunglah jarak episentrum ke daerah A, B dan C ! Rumus Hukum Laska: △ = {( S − P ) − 1′} x 1.000 km - △: Jarak episentral - S: Saat datangnya gelombang sekunder - P: Saat datangnya gelombang primer - 1’: 1 menit (konstanta) - 1.000 km: 1.000 kilometer (konstanta) Daerah A: △ = {( 20.52’ 32” − 20.51’ 20” ) − 1′} x 1.000 km = {( 1’ 12” ) − 1′} x 1.000 km = (12”) x 1000 km = (12/60) x 1000 km = 0,2 x 1000 km = 200 km
Deerah B: △ = {( 20.51’ 56” − 20.50’ 47”) − 1′} x 1.000 km = {( 1’ 9” ) − 1′} x 1.000 km = (9”) x 1000 km = (9/60) x 1000 km = 0,15 x 1000 km = 150 km Daerah C: △ = {( 20’52”− 20.51’36” ) − 1′} x 1.000 km = {(-) − 1′} x 1.000 km = (-) x 1000 km = (-/60) x 1000 km = - x 1000 km = - km
A. Bentuk muka bumi akibat tenaga eksogen LKPD 3 1.Jelaskan yang di maksud dengan a. Pelapukan = Pelapukan adalah proses alterasi dan fragsinasi batuan dan material tanah pada dan/atau dekat permukaan bumi yang disebabkan karena proses fisik, kimia dan biologi. Hasil dari pelapukan ini merupakan asal dari batuan sedimen dan tanah b. Erosi = adalah proses pengikisan tanah atau batuan oleh air, angin, atau aktivitas alam lainnya. Misalnya, sungai yang merusak tanah di tepiannya. c.Abrasi = adalah bentuk erosi di mana material seperti batu, pasir, atau tanah diangkut atau diikik oleh aliran air atau angin, yang dapat menyebabkan pengikisan. d. Ablasi = Ini merujuk pada proses pelepasan atau pengurangan massa es dari gletser atau bongkahan es. Misalnya, potongan es yang patah dari gletser. e. Sedimentasi = adalah proses di mana material seperti batuan, pasir, atau lumpur ditempatkan atau terakumulasi di suatu tempat oleh air atau angin. Misalnya, pasir yang menumpuk di dasar sungai. f. Deflasi = adalah proses di mana angin mengangkat dan membawa partikelpartikel tanah yang lebih kecil. Misalnya, hembusan angin yang membawa pasir dari tanah kering. g. Eksarasi = adalah bentuk erosi di mana air hujan yang jatuh langsung mengenai tanah, menyebabkan pengikisan dan pergeseran tanah. h. Meander = adalah lengkungan atau belokan dalam sungai yang terjadi secara alami seiring waktu karena aliran air yang terus-menerus. Misalnya, sungai yang membentuk lengkungan besar. i. Oxbowlake = Ini terjadi ketika meander sungai menjadi terputus dan membentuk danau melingkar. Misalnya, sungai yang perubahan jalurnya dan meninggalkan danau melengkung. j. Delta = adalah bentuk lahan yang terbentuk di muara sungai di mana sungai membawa endapan dan material lainnya ke laut atau danau. Misalnya, delta sungai Nil di Mesir. k. Tanggul alam = Ini adalah struktur buatan manusia yang dibangun di sepanjang sungai atau pantai untuk melindungi daerah di belakangnya dari banjir atau abrasi. Misalnya, dinding tanah yang dibangun di sepanjang sungai.
A. Bentuk muka bumi akibat tenaga eksogen ·Iklim: Curah Hujan: Daerah yang memiliki curah hujan tinggi cenderung mengalami pelapukan lebih cepat karena air hujan dapat mempercepat reaksi kimia pada batuan. Suhu: Suhu yang tinggi dapat meningkatkan laju pelapukan kimia, terutama pada batuan yang sensitif terhadap perubahan suhu. ·Vegetasi: Aksi Akar: Akar tumbuhan dapat merambah ke dalam celahcelah batuan dan merusak struktur batuan melalui pertumbuhan dan ekspansi akar. Hewan dan Mikroorganisme: Aktivitas hewan dan mikroorganisme dalam tanah dapat mempercepat pelapukan dengan menghasilkan asam organik. ·Tekanan dan Gaya Geser: Tekanan Air: Tekanan air dapat mempercepat pelapukan batuan, terutama pada daerah dengan siklus pembekuan dan pencairan. Gaya Geser: Gaya geser yang terjadi selama proses tektonik dapat menyebabkan pelapukan dan pemecahan batuan. ·Komposisi Batuan: Jenis Mineral: Batuan yang mengandung mineral yang mudah larut atau reaktif secara kimia lebih rentan terhadap pelapukan. Porositas dan Permeabilitas: Batuan yang memiliki pori-pori dan kecepatan permeabilitas tinggi cenderung lebih mudah mengalami pelapukan.
Waktu: Lama Waktu: Semakin lama batuan terpapar di permukaan, semakin besar peluangnya untuk mengalami pelapukan. Frekuensi Perubahan Suhu: Siklus beku-cair, khususnya di daerah pegunungan, dapat mempercepat pelapukan fisik. ·Ketinggian dan Topografi: Ketinggian: Daerah yang lebih tinggi cenderung memiliki suhu yang lebih rendah dan kecepatan pelapukan yang lebih lambat. Topografi: Kemiringan lereng dan orientasi lereng juga dapat mempengaruhi laju pelapukan. ·Proses Biokimia: Organisme Hidup: Organisme hidup dalam tanah, seperti bakteri dan jamur, dapat menghasilkan asam organik yang mempercepat pelapukan kimia. Proses Oksidasi dan Reduksi: Oksidasi: Reaksi kimia yang melibatkan penambahan oksigen dapat menyebabkan pelapukan, terutama pada batuan yang mengandung mineral besi. Reduksi: Reduksi dapat mengurangi beberapa senyawa oksida, juga berkontribusi pada pelapukan.
Berdasarkan gambar diatas tuliskan : a. Proses yang diberi nomor! 1: Sungai terbendung: terjadi ketika aliran sungai terhalang oleh rintangan seperti batuan, tumpukan tanah, atau gletser, sehingga terbentuklah bendungan alami. Hal ini bisa terjadi akibat erosi, longsor, atau deposit alam. 2: Bendungan: usaha manusia untuk menahan aliran sungai dengan membangun struktur penghalang. Biasanya, bendungan dibangun untuk menyimpan air dan menghasilkan energi listrik. 3: Delta: terbentuk ketika sungai bertemu dengan perairan yang lebih besar (laut atau danau) dan membentuk area datar yang terdiri dari endapan sedimen dan material yang diangkut oleh sungai. 4: Kanal: tindakan manusia untuk mengalihkan atau mengubah alur aliran sungai dengan membuat saluran buatan. Hal ini dapat dilakukan untuk irigasi, pengendalian banjir, atau transportasi air. 5: Sugai berkelok: terjadi ketika aliran sungai membentuk kurva atau meander karena erosi dan deposisi sedimen di tepi sungai
LKPD 4. Dinamika Perubahan Pedosfer Sebutkan fakor-faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah dan faktor yang mempengaruhi proses tersebut! 1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Tanah: Bahan Induk (Material Tanah Asal): Jenis dan komposisi mineral dalam batuan induk akan mempengaruhi jenis tanah yang terbentuk. 1. Iklim: Curah hujan yang tinggi dapat meningkatkan laju pelapukan batuan dan pencucian mineral, mempengaruhi pembentukan tanah. 2. Suhu: Suhu tinggi dapat mempercepat proses pelapukan kimia dan aktivitas mikroba di dalam tanah. 3. Organisme Hidup: Aktivitas mikroba seperti bakteri dan jamur membantu dalam pembusukan material organik dan memberikan nutrisi bagi tanaman, dan akar tanaman dapat merusak batuan dan membantu dalam proses pembentukan tanah. 4. Relief atau Topografi: Lereng yang curam dapat mempengaruhi erosi tanah, sedangkan lereng yang landai cenderung mengakumulasi lebih banyak bahan organik dan tanah yang terbentuk di bagian atas atau bawah lereng dapat memiliki karakteristik yang berbeda. 5. Waktu: Semakin lama tanah terbentuk, semakin berkembanglah sifat-sifatnya. 6.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Pembentukan Tanah: 1.Pelapukan: Faktor Kimia: Reaksi kimia antara air, udara, dan mineral batuan membentuk senyawa baru dan mengubah komposisi mineral tanah. Faktor Fisik: Pembusukan fisik batuan akibat perubahan suhu, pembekuan-cairan, atau tekanan dapat menghasilkan fragmenfragmen tanah. 1.Translokasi: Pelarutan dan Pencucian: Pelarutan dan pencucian mineral-mineral oleh air dapat memindahkan material tanah dari satu lapisan ke lapisan lain. Eluviasi dan Iluviasi: Eluviasi adalah proses pergerakan material dari lapisan atas tanah, sedangkan iluviasi adalah pergerakan material ke dalam lapisan tanah. 1.Akumulasi: Akumulasi Organik: Akumulasi sisa-sisa organisme, seperti dedaunan yang membusuk, membentuk lapisan organik di permukaan tanah. Akumulasi Mineral: Mineral yang diendapkan oleh air dapat membentuk lapisan mineral khusus di tanah. 1.Profil Tanah: Horison Tanah: Pembentukan horison tanah yang berbeda, seperti horison A (topsoil) dan horison B (subsoil), merupakan hasil dari proses-proses pembentukan tanah yang berbeda di berbagai lapisan tanah.
2. Amati gambar berikut ! Berdasarkan gambar tersebut diatas jelas proses setiap horizon! 1. Horison O (Organik): Terbentuk oleh akumulasi bahan-bahan organik yang belum terdekomposisi secara signifikan. Proses Pembentukan: Akumulasi Serasah: Sisa-sisa tumbuhan yang gugur, dedaunan, dan material organik lainnya akumulasi di permukaan tanah. Pembusukan Lambat: Proses dekomposisi lambat tanaman dan material organik lainnya. 2. Horison A (Topsoil): Lapisan tanah yang paling banyak digunakan oleh tanaman dan biasanya kaya akan bahan organik. Proses Pembentukan: Pelapukan Mineral: Pelapukan batuan oleh reaksi kimia, fisik, dan biologis membentuk material tanah. Akumulasi Humus: Bahan organik terdekomposisi secara lebih lanjut membentuk humus, memberikan kesuburan pada tanah. 3. Horison E (Eluviasi): Lapisan di mana mineral atau fraksi tanah larut telah dipindahkan dari lapisan lainnya. Proses Pembentukan: Pelarutan Mineral: Pelarutan mineral oleh air hujan menghasilkan larutan yang dapat membawa mineral ke lapisan di bawahnya. Eluviasi: Proses perpindahan dan penghilangan bahan-bahan terlarut dari horison ini ke lapisan di bawahnya. 4. Horison B (Subsoil): Mengandung akumulasi mineral atau bahan-bahan yang dipindahkan dari horison lainnya. Proses Pembentukan: Iluviasi Mineral: Mineral atau fraksi tanah larut dapat terakumulasi dari horison atas melalui proses iluviasi.
Akumulasi Material: Material yang terakumulasi di lapisan ini bisa berasal dari larutan yang mengalir dari atas atau dari proses pengendapan mineral di dalam tanah. 5. Horison C (Parent Material): Lapisan tanah yang masih mengandung bahan induk atau batuan yang belum mengalami pelapukan signifikan. Proses Pembentukan: Pelapukan Awal: Pelapukan batuan induk oleh faktor-faktor fisik dan kimia yang mungkin sudah dimulai, tetapi belum mencapai tingkat yang signifikan. 6. Horison R (Bedrock): Batuan padat yang belum mengalami pelapukan. Proses Pembentukan:Pelapukan Minimal: Pelapukan batuan pada tingkat yang sangat lambat atau minimal. Lapisan ini memberikan dasar atau batuan induk bagi pembentukan tanah di atasnya.
4. Sebut dan jelaskan metode pengawetan tanah untuk mengatasi erosi! 1. Tanaman Penutup Tanah: Menanam tanaman yang rapat dan tumbuh rendah sebagai penutup tanah untuk melindungi tanah dari hantaman air hujan dan angin. Manfaat: Mengurangi hantaman tetesan hujan langsung ke tanah. Mencegah erosi oleh air dan angin. Menambahkan bahan organik ke tanah. 2.Pembuatan Teras (Terracing): Membuat tanggul atau teras di lereng gunung atau lahan berkontur untuk meredam laju aliran air. Manfaat: Mengurangi kecepatan aliran air, mencegah erosi. Meningkatkan retensi air dan mencegah pembentukan alur air.
3.Penanaman Jalur Penahan Angin (Windbreaks): Menanam pohon atau semak di sepanjang garis lintang arah angin untuk meredam kecepatan angin dan mencegah erosi oleh angin. Manfaat: Mengurangi kecepatan angin yang dapat mengangkut tanah. Melindungi tanah dari erosi angin. 4.Pembentukan Lembah: Membentuk lembah atau parit-parit untuk meredam laju air dan mencegah aliran permukaan yang terlalu cepat. Manfaat: Mencegah erosi oleh air. Mengurangi runoff permukaan dan meningkatkan infiltrasi air ke dalam tanah 5.Rotasi Tanaman dan Pemberian Tutupan Hijau: Bergantian antara tanaman penutup tanah dan tanaman produksi dalam siklus rotasi tanaman. Pemberian tutupan hijau melibatkan penanaman tanaman tertentu untuk melindungi dan memperbaiki tanah. Manfaat: Mencegah erosi dan meningkatkan kesuburan tanah. Merangsang pertumbuhan mikroba tanah
6.Pembuatan Lubang Tanam dan Lubang-Tanam Tumpang Sari: Membuat lubang tanam atau tumpang sari dengan menyusun tanaman secara efisien untuk memberikan perlindungan tambahan kepada tanah. Manfaat: Mengurangi erosi dan memperbaiki struktur tanah. Memanfaatkan keberadaan tanaman penutup tanah. 7.Penggunaan Mulsa: Menutupi tanah dengan bahan organik atau anorganik seperti jerami, plastik, atau batu untuk melindungi tanah dari hantaman tetesan hujan dan meminimalkan erosi. Manfaat: Mencegah erosi permukaan tanah. Mempertahankan kelembaban tanah. 8.Penggunaan Konservasi Air Tanah (Cover Crops): Menanam tanaman penutup tanah yang ditanam di antara musim tanam untuk melindungi tanah dan meningkatkan struktur tanah. Manfaat: Mencegah erosi dan meningkatkan kesuburan tanah. Menghentikan pertumbuhan gulma dan memperbaiki sirkulasi nutrisi.