The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by rantingpmy8, 2022-05-14 11:34:15

Majalah Ranting April 2022

Ebook Ranting April 2022

Keywords: Majalah Ranting April 2022

2 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

STAFF DAFTAR ISI
REDAKSI
Staff Redaksi ................................ 1
1) Penanggung Jawab : Salam Redaksi ............................. 2
Sr. Antonie PMY Sapaan DPU ................................ 3
Spiritualitas ................................. 5
2) Koordinator : BelInMor ..................................... 8
Sr. Bakhita PMY (Belanda, Indonesia, Timor Leste)
Profil ........................................... 20
3) Sekretaris : Serba – serbi ............................... 23
Sr. Kalista PMY Ngakak ........................................ 33
Komiko ....................................... 34
4) Bendahara : BelInMor Room ........................... 35
Sr. Fransis PMY Oase Rohani ................................ 36
In Memoriam .............................. 38
5) Editor : Ulang Tahun ................................ 40
Sr. Marga PMY
Sr. Cresentiana PMY

6) Layout :

Sr. Zita PMY

7) Artistik :
Sr. Yakoba PMY

8) Distributor :
Sr. Elizabet PMY

1 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

Salam Redaksi Satu Kata Itu Berharga

Para pembaca Ranting yang baik hati, puji pastinya akan selalu berjalan bersama de-
syukur kepada Tuhan atas segala rahmat- ngan apa yang kita lakukan. Tetapi dengan
Nya, kita masih diperkenankan untuk ber- kemampuan, usaha, serta niat – niat baik,
jumpa kembali pada edisi ke-5 dengan kita seharusnya berserah kepada Allah
tema Ajari Aku “Berkata”. Edisi ini meru- yang senantiasa menyempurnakannya.
pakan edisi lanjutan yang sekaligus men-
jadi edisi awal di tahun 2022. Tema ter- Para pembaca yang setia, kita adalah insan
sebut adalah tema pertama di tahun 2022 secitra dengan Allah, dengan segala kele-
ini, di mana kita akan diajak untuk menilik mahan dan kekuatan yang kita miliki. De-
kembali visi-misi dari Kongregasi PMY, ngan keunikan masing – masing pribadi, ki-
khususnya dalam karya - karya perutusan. ta diajak untuk semakin mensyukuri segala
rahmat Allah.
Para pembaca Ranting yang terkasih, pada
tema kali ini kita diajak untuk semakin me- Pada edisi ini, kita sejenak menoleh sanak
lihat lebih dalam lagi apa yang menjadi ke- saudara kita yang lemah, miskin, tersingkir,
khasan dari Kongregasi PMY. Kekhasan dan difabel. Khususnya mereka yang me-
yang pada awal mula menjadi salah satu miliki gangguan pendengaran. Dalam karya
sejarah dari Kongregasi PMY dan diwaris- Kongregasi Suster – suster Cinta kasih Putri
kan oleh Suster – suster Misionaris kepada Maria dan Yosef, melalui Konstitusi
Suster – suster PMY (sampai sekarang), Kongregasi dan ajaran Kitab Suci, serta nilai
menjadi karya perutusan mulia serta me- – nilai dari warisan pendiri, mereka yang
wujudkan jejak Yesus Kristus. tuli dan kurang mendengar menjadi
majikan sekaligus guru bagi kita.
Salah satu karya Kongregasi PMY yakni
mendirikan Lembaga Pendidikan Anak Tu- Melalui bacaan – bacaan yang disajikan
narungu yang berada di Jl. Mangli 05 dalam edisi ini, semoga kita semua dianu-
Wonosobo. Lembaga yang mendidik anak - gerahi rahmat keterbukaan hati untuk ti-
anak berkebutuhan khusus terutama me- dak hanya berpikir diri sendiri baik dalam
reka yang memiliki gangguan pendengaran perkataan, perbuatan maupun aspek-
(tuli) atau kurang mendengar, sehingga aspek lainnya. Semoga kita semua juga
mereka sangat minim sekali dalam ber- senantiasa mau menerima, merangkul, dan
bahasa, berkomunikasi, berekspresi, serta mengembangkan kepedulian kita terhadap
ungkapan – ungkapan sederhana lainnya. mereka yang difabel, khususnya bagi kaum
Ajari Aku “Berkata”, adalah kalimat yang tunarungu. Selamat Membaca.
sederhana tetapi tidak semua orang mam-
pu melakukannya. Tantangan dan kesulitan Sr. Fransis PMY (Bendahara Ranting)

2 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

Sapaan DPU

Tuhan, Ajarilah Kami Berdoa !

Ajarilah Aku “Berkata”, itulah tema ibu dan orang di sekelilingnya, lalu
majalah RANTING edisi ini. menirukannya. Dimulai dengan meraban
atau ngoceh, lama kelamaan menirukan
Tema ini sepertinya melirik pada salah satu kata-kata mereka dan memahaminya.
nas dalam Injil yang berbunyi, “Tuhan, Kemudian terbentuklah pengertian akan
ajarilah kami berdoa”. Namun diubah isi/makna kata-kata itu dan mulai aktif
menjadi AJARILAH AKU “BERKATA.” berbicara, dengan proses dari yang semula
kurang jelas berkembang sampai
Lukas 11:1 – 4 sempurna. Secara alamiah, ibu dan orang
di sekelilingnya mengajari bahasa dengan
Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di bercakap-cakap. Hal seperti itu tidak
salah satu tempat. Ketika Ia berhenti terjadi pada anak yang terlahir tuli. Mereka
berdoa, berkatalah seorang dari murid- tidak mendengar apa pun, tidak
murid-Nya kepada-Nya, "Tuhan, ajarlah mendengar sapaan ibu, bapak dan
kami berdoa, sama seperti yang diajarkan saudara-saudara yang mengelilinginya.
Yohanes kepada murid-muridnya." Jawab Maka mereka tidak bisa belajar berbahasa
Yesus kepada mereka, "Apabila kamu dengan mengandalkan pendengarannya.
berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah Mereka akan memahami jika ada isyarat
nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu. yang disampaikan kepadanya. Walau
Berikanlah kami setiap hari makanan kami mereka tidak tahu bahasa/kata-katanya
yang secukupnya dan ampunilah kami (lambang/simbol bahasa), namun mereka
akan dosa kami, sebab kami pun bisa memahami maknanya (idenya) melalui
mengampuni setiap orang yang bersalah isyarat tersebut. Nah, di sinilah peranan
kepada kami; dan janganlah membawa kami dalam membantu anak tunarungu,
kami ke dalam pencobaan." memberikan lambang bahasanya dengan
metode khusus.
Ya, panggilan para suster PMY adalah
untuk mengajari anak-anak agar bisa Untuk mengajari berkata-kata itu, para
berkata-kata. Mereka yang terlahir tuli suster PMY mengelola sekolah SLB/B
atau menjadi tuli pada masa peka bahasa, (untuk anak tunarungu) Dena-Upakara di
akan berakibat tidak bisa berkata-kata atau Wonosobo; SLB/G – AB untuk anak
“tunabahasa”. Masa peka bahasa adalah berkebutuhan ganda tunarungu –
dari 0 bulan sampai 5 tahun. Mereka yang tunanetra di Yogyakarta dan Escola St.
terlahir normal/ mendengar, belajar Marie di Baucau Timor Leste. Ada metode
berbahasa dengan mendengarkan suara

3 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

khusus yang digunakan untuk mengajari Kecuali membantu mereka yang
mereka berkata-kata. berkebutuhan khusus seacara fisik
tunarungu/wicara, para suster PMY juga
Para suster PMY ambil bagian dalam karya membantu mereka yang “bisu”, dalam
Tuhan yang telah diawalinya dengan artian, membatu mereka yang bisu karena
menyembuhkan orang tuli, Mateus 7:31 – tidak mampu menyuarakan ide, suara hati,
37, di situ dikatakan bahwa si tuli bisa dan gagasannya karena keterbatasan.
terbuka telinganya, bisa mendengar Entah terbatas karena tidak mempunyai
“Efata” dan terlepaslah ikatan lidahnya dan kesempatan, atau terbatas karena tidak
bisa berkata-kata dengan baik. memperoleh kesempatan bersekolah
sampai tingkat yang memadai, atau pun
“Kemudian Yesus meninggalkan pula terbatas karena memang tidak diberi ruang
daerah Tirus dan dengan melalui Sidon untuk berbicara alias dibungkam. Untuk itu
pergi ke danau Galilea, di tengah-tengah para suster PMY juga terpanggil untuk
daerah Dekapolis. mendampingi kaum marginal, yaitu para
Di situ orang membawa kepada-Nya petani miskin dan kaum perempuan miskin
seorang yang tuli dan yang gagap dan serta mereka yang menjadi korban
memohon kepada-Nya, supaya Ia perdagangan manusia.
meletakkan tangan-Nya atas orang itu.
Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari Salam, Tuhan memberkati!
orang banyak, sehingga mereka sendirian,
Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang Sr. Antonie PMY
itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah
orang itu.
Kemudian sambil menengadah ke langit
Yesus menarik nafas dan berkata
kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah!
Maka terbukalah telinga orang itu dan
seketika itu terlepas pulalah pengikat
lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik.
Yesus berpesan kepada orang-orang yang
ada di situ supaya jangan
menceriterakannya kepada siapapun juga.
Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin
luas mereka memberitakannya.
Mereka takjub dan tercengang dan
berkata: "Ia menjadikan segala-galanya
baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar,
yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."

4 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

Spiritualitas Dia Mengajari Aku untuk Bicara? 
Dia Mengajari Aku untuk Hening √

Sekitar tahun 2016-an, saya begitu ingin Dalam mimpi pertama, malaikat
memiliki patung St. Yosef tidur. Saya membantunya memecahkan kegalauan
mencari di beberapa toko di Den Bosch, dan dilema beratnya, “Janganlah engkau
tetapi tidak ada satu toko pun yang takut mengambil Maria sebagai istrimu,
menjual patung itu. Saat Sr. Antonie pergi sebab anak yang ada di dalam
ke Roma, saya meminta tolong beliau kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia
untuk membelikan patung itu. Ketika akan melahirkan anak laki-laki dan engkau
akhirnya saya mendapatkan patung itu, akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah
saya merasa sangat senang. Bagi saya, yang akan menyelamatkan umat-Nya dari
memiliki patung itu bukan sekedar dosa mereka.” (Mat. 1:20 – 21). Tanpa
mengikuti tren (karena devosi ini menjadi mempertanyakannya, St. Yosef segera
terkenal setelah kunjungan Bapa Paus menanggapinya, “Sesudah bangun dari
Fransiskus ke Filipina bulan Januari 2015); tidurnya, Yosef berbuat seperti yang
namun sebagai penguat keyakinan diri saya diperintahkan malaikat Tuhan itu
bahwa Allah hadir lewat mimpi-mimpi kepadanya.” (Mat. 1:24).
tidur saya dan Allah mengajak saya untuk
tinggal dalam keheningan.

St. Yosef Tidur

Allah berkomunikasi dengan St. Yosef
dalam mimpi-mimpinya, yang di dalam
Alkitab, seperti di antara semua bangsa
kuno, dipandang sebagai salah satu sarana
yang digunakan Allah untuk menyatakan
kehendak-Nya.1 Hal ini terjadi lebih dari
2.000 tahun yang lalu. Kepadanya, Allah
mempercayakan rencana keselamatan-
Nya, yaitu sebagai penjaga duniawi
Keluarga Kudus Nazareth. Lewat mimpi-
mimpinya, sebanyak empat kali, St. Yosef
mampu untuk memahami kehendak Tuhan
dan bertindak sesuai dengan misi itu.

1 Paus Fransiskus, Surat Apostolik Patris Corde

(Jakarta : Departemen Dokumentasi dan Penerangan

KWI, 2021), no. 3.

5 |r a n t i n g / E d i s i 05/Tahun II/April 2022

Dalam mimpinya yang kedua, malaikat Yosef bisa memahami sejarah yang lebih
berkata kepada St. Yosef dan meminta dia besar, dan makna yang lebih dalam.
untuk membawa Yesus dan St. Maria ke Pertanyaannya, berkaca dari pengalaman
Mesir, karena Herodes mencari bayi Yesus St. Yosef ini, bagaimana kita bisa
dan ingin membunuh-Nya (lih. Mat. 2:13). mendengar suara Tuhan dalam hidup kita
St. Yosef tidak ragu untuk menaatinya dan sendiri? Bagaimana kita mendamaikan diri
segera mengambil bayi Yesus serta ibu-Nya kita ketika menerima pengalaman-
malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir pengalaman yang tidak sesuai dengan
dan tinggal di sana sampai Herodes mati harapan-karapan kita? Bagaimana kita bisa
(Mat. 2:14 – 15). Segera setelah utusan sadar, menerima, dan bertindak atas
Ilahi, dalam mimpi ketiga, memberitahu- kehendak Tuhan bagi kita?
kannya bahwa mereka yang ingin
membunuh Anak itu sudah mati, dan Keberimanan dan ketaatan St. Yosef dalam
memerintahkannya untuk bangun dan diam dan cara khas Allah menyampaikan
membawa Anak itu dan ibu-Nya kembali ke pewahyuan-Nya kepadanya,
Israel (lih. Mat. 2:19 – 20), St. Yosef memungkinkan kita meminta dia untuk
menunjukkan kembali ketaatannya tanpa ‘memimpikan’ apa yang menjadi harapan-
ragu sedikitpun. “Yosef pun bangunlah, harapan kita untuk dia persembahkan
diambilnya Anak itu serta ibu-Nya dan kepada Putranya, Yesus. Lebih dari itu, kita
pergi ke tanah Israel.” (Mat 2:21). Namun, dapat belajar darinya untuk hening, agar
dalam perjalanan ke Israel, St. Yosef kita dapat mengikuti kehendak Tuhan
dinasehati dalam mimpi – dan ini adalah seperti yang pernah dia lakukan.
yang keempat kalinya – maka pergilah dia
ke daerah Galilea, dan dia tinggal bersama Dunia yang Ramai
di sebuah kota yang bernama Nazareth
(Mat. 2:22 – 23). Flashback ke pengalaman saat saya kuliah
di prodi BK USD, salah satu dosen saya
St. Yosef menaati Sabda Allah dalam segala pernah berkata, “Tuhan memberi kita satu
keadaan dan dalam keheningannya. Dia mulut dan dua telinga. Artinya, kita
taat dalam diam (di Kitab Suci tidak diminta untuk lebih banyak mendengarkan
tercatat satu katapun keluar dari (to listen) ketimbang berbicara!” Ya,
mulutnya) dan segera melakukan tindakan idealnya demikian, namun tidak dapat
tanpa mempertanyakan ‘mengapa?’ dipungkiri, kita memiliki kecenderungan
Menurut Paus Fransiskus, St. Yosef untuk lebih banyak berbicara dan kurang
menunjukkan kepada kita bahwa jalan hening untuk mendengarkan. Walaupun
rohani yang harus selalu kita pilih adalah mulut kita diam, tidak berbicara, tangan
jalan menerima, bukan jalan yang bertanya kitalah penggantinya. Kita lalu sibuk
atau menjelaskan.2 Hanya berangkat dari dengan gawai kita.
penerimaan, dari pendamaian dirinya, St.
Dunia di luar diri kita ramai oleh aneka
suara: suara kendaraan, orang-orang

2 Ibid., no.4

6 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

berbicara, musik, sampai loudspeaker dari keheningan kehidupan agar ia bertumbuh
rumah-rumah ibadat (yang akhir-akhir ini dalam pikiran dan hati kita.”3
menjadi perdebatan). Dunia kontemporer Refleksi Paus Benediktus XVI ini sangat
yang berciri digital telah mempengaruhi relevan untuk kita selama menjalani masa
dunia di dalam diri kita, sehingga pudar Prapaskah. Teladan keheningan St. Yosef
daya kontemplasi dan keheningan. dapat menuntun kita untuk menambahkan
Seringnya juga, aneka pikiran tentang puasa dari bentuk makanan dan minuman
pekerjaan yang harus diselesaikan, atau menjadi bentuk puasa sehubungan dengan
rencana-rencana yang harus dikerjakan, indera pendengaran kita. Semoga teladan
atau pikiran tentang keluarga, atau studi keheningan St. Yosef mendorong kita
(tugas dosen, skripsi, paper, essay, dll), untuk merenungkan bersamanya
atau pikiran untuk menjadi terkenal di keheningan kehidupan dan rahmat Kristus,
media sosial, dan aneka pikiran lainnya, sehingga Dia semakin bertumbuh besar
semuanya memenuhi pikiran kita. “Jalan dalam pikiran dan hati kita.
yang tidak berujung itu jalan pikiran kita,”
kata alm. Sr. Anna Marie PMY. Sr. Emilia PMY

Dia Mengajari Aku untuk Hening St. Yosef, pelindung kehidupan rohani,
doakanlah kami.
Seperti Paus Fransiskus, Paus Benediktus
XVI banyak merefleksikan keutamaan-
keutamaan St. Yosef. Di tahun
pemilihannya sebagai paus (2005), Beliau
menyatakan, “Keheningan St. Yosef tidak
mengungkapkan kekosongan batin, tetapi
sebaliknya, kepenuhan iman yang ia bawa
di dalam hatinya dan yang membimbing
setiap pikiran dan tindakannya.” “Biarkan
kita membiarkan diri kita 'diisi' dengan
keheningan St. Yosef! Di dunia yang
seringkali terlalu berisik, yang tidak
mendorong ingatan atau mendengarkan
suara Tuhan, kita sangat membutuhkan
keheningan. Begitu banyak jenis suara,
baik musik atau lisan di sekeliling kita. Dari
teladan St. Yosef, kita dapat merenungkan
dan tinggal bersama Sang Sabda dalam

3 Fr Gerrad Skinner, “The Silence of St. Joseph, of-st-joseph-attentive-and-responsive-to-god-5819
Attentive and Responsive to God,” EWTN, (diakses tanggal 28 Februari 2022).

https://www.ewtn.com/catholicism/library/silence-
7 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

BelinMor 1 Komunitas dan Karya
di Timor Leste

Pandemi Corona telah genap dua tahun Kami menginap di Hotel IBIS di Bandara
bercokol di berbagai negara termasuk Juanda karena kami harus siap di Bandara
Indonesia dan Timor Leste. Situasi ini pukul 04.00. Setelah urusan check in dan
menghambat para suster Indonesia pemeriksaan imigrasi selesai akhirnya kami
maupun Timor Leste untuk mengadakan bisa terbang ke Dili.
perjalanan. Perjalanan menjadi rumit.
Penerbangan dari dan ke Timor Leste tidak Syukur Tuhan akhirnya kami bisa
selalu ada. Kalaupun ada hanya bisa menginjakkan kaki di tanah Timor Leste
dipesan di agen travel yang tidak bisa dengan sehat dan selamat. Sebelum kami
semua orang tahu. Belum lagi persyaratan keluar dari bandara, serangkaian protokol
yang harus dipenuhi sebelum kesehatan harus kami lalui. Mulai dari
penerbangan. Paling tidak sudah dua kali penyemprotan seluruh tubuh dengan
vaksin, tes PCR, surat undangan dari disinfektan. Dilanjutkan antre panjang dan
Keuskupan Baucau dan surat keterangan lama untuk dites PCR. Puji Tuhan hasil tes
persetujuan dari imigrasi Timor Leste. negatif sehingga kami bisa melanjutkan ke
proses berikutnya. Menyerahkan hasil tes
Saat ini Sr. Ignatia PMY dan Sr. Stefanie PCR dari Indonesia, pemeriksaan dokumen
PMY bertanggung jawab atas komunitas di bagian imigrasi, pengambilan bagasi,
dan karya di Timor Leste. Hal ini bukanlah pemeriksaan bagasi dan akhirnya bisa
tugas yang sederhana. Selain itu mereka bertemu Sr. Ignas PMY yang sudah
juga harus menyesuaikan diri dengan menunggu di ruang tunggu. Kami
lingkungan gereja dan masyarakat. melanjutkan perjalanan ke Buruma
Dukungan dari Indonesia sangat Baucau.
dibutuhkan. Sr. Antonie PMY mengutus Sr.
Wahyu PMY dan Sr. Marga PMY untuk Di Buruma kami disambut oleh Sr. Stefanie
memberikan dukungan. PMY, para pengasuh asrama dan anak-
anak. Betapa bahagianya kami bisa tiba di
Setelah melengkapi persyaratan perjalanan Buruma dengan selamat. Melihat anak-
dan mendapatkan tiket penerbangan ke anak bahagia, lelah kami sirna. Untuk
Timor Leste, kami bertolak dari Bandara menghidari segala kemungkinan yang
Adi Sutjipto Yogyakarta menuju Bandara terjadi, kami melakukan semi karantina
Juanda Surabaya tanggal 19 Januari 2022. mandiri selama tiga hari.
Penerbangan selanjutnya ke Bandara
Internasional Presiden Nicolau Lobato Dili, Saat ini ada 20 anak yang tinggal di asrama
baru esok hari tanggal 20 Januari 2022. São José dan mengikuti Pendidikan di

8 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

sekolah Sint Marie. Bukan hanya anak-anak akan dilanjutkan pada pertengahan bulan
tunarungu yang kami layani. Ada juga anak Maret. Pencarian sumber air bersih telah
autis dan retardasi mental. Sekarang dilakukan pada tanggal 19 Februari 2022.
mereka telah memiliki tempat tinggal dan Pak Pedro adalah pemilik tanah yang
ruang kelas yang memadai sehingga merelakan tanahnya untuk kita
mereka bisa tinggal dan belajar dengan mendapatkan sumber air. Puji Tuhan
nyaman. Situasi anak-anak dengan ditemukan tiga sumber air. Akan dipilih
beragam kecacatan menjadi tantangan satu yang akan dialirkan di rumah kita. Kita
bagi para suster dan guru untuk terus berdoa untuk kelancaran proses
mendampingi mereka secara profesional. pembangunan selanjutnya.
Dengan lima guru termasuk suster sangat
kurang memadai. Sementara itu Tibalah saatnya bagi kami untuk kembali ke
peningkatan profesionalitas juga sangat Indonesia. Kami memilih perjalanan darat
diperlukan. Dengan segala keterbatasan dengan travel. Perjalanan diawali dari Dili
yang ada para suster, guru dan pengasuh menuju perbatasan di Atambua. Melewati
asrama memberikan pelayanan dengan perbatasan pada masa pandemi bukanlah
penuh cinta sehingga anak-anak merasa hal sederhana. Kami juga harus melewati
nyaman tinggal di komunitas kita. serangkaian protokol kesehatan yang
membutuhkan waktu cukup lama. Keluar
Dengan segala keterbatasan, kami dari perbatasan, kami diantar menuju hotel
mencoba untuk hadir dan menyemangati tempat karantina. Selama lima hari kami
seluruh stakeholder yang terlibat dalam harus tinggal di kamar hotel. Lagi-lagi kami
pendidikan dan pengasuhan anak-anak. harus tes Antigen sebelum meninggalkan
Kami melakukan pembicaraan bersama hotel. Perjalanan selanjutnya menuju
para suster, guru, pengasuh asrama dan Kupang yang memakan waktu sekitar tujuh
tenaga kebersihan; membantu para guru jam. Sampai Kupang kami tidak bisa
dan pengasuh asrama dalam mendidik langsung menuju Bandara El Tari Kupang
anak-anak dan membantu para suster karena selain penerbangan ke Yogyakarta
untuk menata peraturan kepegawaian. Apa hanya ada pada pagi hari, kami juga harus
yang kami lakukan tentu sangat kecil. tes PCR terlebih dulu. Kami menginap lagi
Pekerjaan besar selanjutnya ada di tangan di hotel. Selama tiga malam kami
seluruh stakeholder. menginap di Hotel Kristal Kupang.
Akhirnya, tanggal 23 Februari 2022 kami
Ketika kami datang, pembangunan gedung bisa terbang ke Yogyakarta. Puji Tuhan!
biara belum bisa dilanjutkan. Tukang dari Setelah perjalanan panjang akhirnya kami
Indonesia belum bisa secara bebas masuk tiba di Wonosobo dengan selamat. Terima
Timor Leste. Demikian juga dengan kasih atas doa para suster.
pencarian sumber air bersih. Menurut
rencana dari kontraktor, pembangunan Sharing oleh Sr. Wahyu PMY

9 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

10 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

11 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

BelinMor 2 Catatan Peristiwa
Komunitas Marie Alacoque

1. Masa Pandemi Suster H. Carmelitas sendiri untuk
sementara tinggal di rumah kosong milik
Pandemi Covid-19 benar-benar masih ber- umat. Karena hanya ada satu romo yang
lanjut dan pada awal tahun 2022 ini gelom- sehat, maka tanggal 12 dan 13 Februari
bang ke-3 yang disebut varian omicron te- hanya ada misa offline 3 kali dan tidak ada
lah masuk ke Indonesia. Pada awal Febru- misa online.
ari 2022 kasusnya meningkat tajam di DKI
Jakarta. Dalam waktu 5 minggu pening- Beberapa hari sebelumnya, Satgas Covid
katan kasusnya hampir menyamai puncak DKI menyampaikan imbauan agar para
kasus varian Delta. Pada tanggal 22 Febru- lansia tidak keluar rumah selama 2 minggu.
ari pasien covid-19 varian omicron yang Karena itu pada tanggal 12 dan 13 Februari
dirawat di RS Covid Wisma Atlet Kemayo- tidak banyak lansia yang menghadiri misa
ran, Jakarta Utara, sudah mencapai 55.209 di Gereja MKK karena takut keluar rumah
orang. Selain itu banyak juga orang yang dan paroki juga mengimbau agar umat
melakukan isoman di rumah masing-ma- yang lansia tidak usah ke gereja tetapi
sing. Ada banyak kasus yang satu keluarga mengikuti misa online di rumah.
kena covid semua dan harus melakukan

isoman. Dalam kondisi yang demikian RT Pada tanggal 14 Februari sore seorang
berinisiatif untuk berbagi tugas: warga se- Suster H. Carmelitas kirim WA ke Sr.
cara bergiliran memasak dan mengantar Marwati begini: #Suster, ada kiriman satu
makanan bagi keluarga yang melakukan paket makanan untuk Suster PMY dari Bu
isoman, untuk beberapa hari. Adeline. Paket itu dikirim lewat kami. Kami

Pada tanggal 12 Februari 2022 diadakan sedang ada yang isoman dan semua tidak
tes PCR untuk para Romo dan para karya- boleh keluar rumah. Bagaimana ini ?#
wan Paroki MKK. Hasilnya: 2 romo dan 6 Sr.Marwati menjawab dalam WA begini:
karyawan tertular Covid varian omicron. #Tidak apa-apa Suster. Biar paket itu untuk
Mereka harus melakukan isoman. Dua ro- Suster saja. Silakan dinikmati. Saya juga
mo melakukan isoman di Pastoran, satu tidak boleh keluar rumah. Saya akan
suster yang karyawan Paroki, isoman di mengucapkan terima kasih kepada Bu
komunitasnya dan 5 karyawan melakukan Adeline. Beres ya Suster.

isoman di Susteran H. Carmelitas. Rumah Hari berikutnya ada seorang ibu yang

Suster H. Carmelitas sedang kosong karena datang mengantar kotak berisi makanan.

akan direnovasi, sementara ini digunakan Sr. Cecil yang keluar menyambutnya. Ibu

oleh umat yang melakukan isoman. Para

12 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

itu menyodorkan kotak makanan dari jauh tandan pisang yang baru kami potong
sambil berseru, “Mentah ..., mentah, jantungnya beberapa hari yang lalu. Satu
Suster!” Sr. Cecil tidak mengerti mengapa jantung dimasak sendiri dan yang lain
ibu itu menyodorkan kotak dari jauh dan untuk dapur Pastoran. Kami akan panen
segera pergi dengan mobilnya. Lalu Sr. pisang lagi bulan Mei mendatang.
Cecil sadar bahwa ia lupa memakai masker,
maka ibu itu takut tertular Covid. Ternyata 3. Sumbangan Barang Sisa Pakai
kotak yang diberikan itu berisi risols
mentah yang harus digoreng. Pada tanggal 25 Februari 2022 ada dua
mobil di depan rumah. Satu mobil dari SLB
2. Panen Pisang Pangudi Luhur dengan 3 penumpang: satu
Bruder FIC dan dua karyawan SLB Pangudi
Pada suatu sore Sr. Cecil melihat-lihat Luhur. Mobil yang lain milik seorang ibu,
tanaman pisang yang buahnya hampir Dokter Gigi yang biasa mengantar
matang. Tanaman pisang itu posisinya ada sumbangan barang-barang sisa pakai ke
di luar pekarangan. Batangnya tinggi dan panti asuhan atau ke sekolah-sekolah. Kali
condong ke dalam pekarangan, sehingga ini dia membawa barang-barang untuk
tandan pisangnya persis di atas pompa air. disumbangkan ke SLB Pangudi Luhur. Ada
Sr. Cecil berpikir-pikir, bagaimana cara buku-buku bacaan untuk anak-anak, buku-
menebang batang pisang itu agar tandan buku pengetahuan, tas-tas, dan berbagai
pisang yang berat itu tidak menimpa alat tulis yang dikumpulkan dari teman-
pompa air. Malam harinya terjadi angin temannya yang tutup kantor karena
kencang disertai hujan. Keesokan harinya bangkrut. Barang-barang itu dipindahkan
Sr. Cecil melihat batang pisang sudah dari mobil Bu Dokter Gigi ke mobil SLB
terkulai dan tandan pisang terduduk di Pangudi Luhur, mobil penuh. Semoga
tanah di samping pompa air dalam barang-barang tersebut bisa digunakan
keadaan utuh, tidak ada pisang yang rusak. oleh anak-anak SLB Pangudi Luhur.
“Syukurlah pompa air aman. Angin telah
membantu kami memanen pisang,” kata Sr.Cecilia juga menyumbangkan barang-
Sr.Cecil. barang sisa pakai yang diberikan oleh
keponakannya. Ada dua koper besar berisi
Beberapa hari diperam, buah pisang sudah pakaian anak balita dan beberapa dos
matang. Lalu kami membagi-bagikan berisi peralatan yang bisa digunakan untuk
pisang kepada tetangga sekitar karena Day Care yang ada di lingkup SLB Pangudi
cukup banyak, ada 11 sisir. Mereka senang Luhur. Sebagian barang masih baru, belum
sekali! Kami juga senang bisa berbagi dari dibuka segelnya.
panenan sendiri. Pisang itu pisang kepok
kuning, rasanya manis sekali. Sudah dua Komunitas Marie Alacoque, Jakarta
kali kami panen pisang. Masih ada dua

13 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

BelinMor 3 Bicara Tanpa Kata

Tidak ada satupun orang yang biasa terlebih dahulu, yang dibutuhkan

“menginginkan lahir” dengan tidak hanyalah hati yang penuh kegembiraan

sempurna. Setiap manusia yang lahir di dan hati yang dipenuhi kasih untuk

dunia atas kehendak Tuhan. Masing- melayani dan untuk mewujudkan karya

masing dengan keunikannya sendiri, ada belas kasih Allah.

yang terlahir sempurna ada pula yang Di Komunitas Maria Semarang, kami
terlahir dengan ketidaksempurnaan. Tak bertiga dengan tugas masing-masing, Sr.
ada satupun manusia mempunyai kuasa Zita dan Sr. Fransis studi dan saya bertugas
untuk menentukan bentuk dan rupa saat untuk melayani Anak Cacat Ganda di PACG
dilahirkan, namun Tuhan menciptakan Bhakti Asih milik Yayasan Sosial
manusia adil adanya, bahwa yang memiliki Soegijapranata. Anak-anak yang dilayani
kekurangan pasti ada kelebihan dan yang ada 31 klien dan untuk beraktivitas semua
memiliki kelebihanpun memiliki tergantung pada para pengasuh yang
kekurangan, sehingga ada orang yang dengan penuh cinta melayani klien. Kondisi
membutuhkan bantuan dan ada yang fisik mereka sungguh tidak berdaya, tetapi
membantu. Melalui anak-anak mereka memiliki kekuatan cinta yang
berkebutuhan khusus kita dipanggil untuk mampu menggerakkan hati seseorang
membantu mereka supaya berkembang untuk berbuat kasih, untuk menyapa,
sesuai dengan kemampuannya. Sebagai untuk berkomunikasi meskipun mereka
suster PMY saya bangga, karena hanya bisa tersenyum, berteriak dan
Kongregasi PMY memiliki pelayanan menggerakkan anggota tubuhnya, seakan
istimewa untuk anak – anak difabel atau mereka berkata Ajari Aku “Berkata”
berkebutuhan khusus, yaitu melalui supaya aku bisa berkata; minta tolong
pendidikkan SLB/B Dena-Upakara, SLB/G- dan terimakasih. Saya bersyukur boleh
AB Helen Keller dan Sint Marie di Timor melayani mereka, walau tidak langsung
Leste. Lembaga Pendidikan tersebut untuk bersentuhan dengan klien setiap hari.
membantu anak-anak yang mengalami Kehadiran saya sebagai suster PMY
hambatan komunikasi untuk dimampukan memberikan warna di dalam kebersamaan
berkomunikasi baik dengan bahasa oral dengan klien maupun dengan karyawan
atau bahasa isyarat. Anak-anak yang yang melayani di PACG ‘Bhakti Asih”. Para
semula tidak mampu berbicara, dilatih dan karyawan mereka sungguh-sungguh
dimampukan untuk berkata dan berbicara. melayani dengan hati. Kegiatan yang bisa
Untuk melayani anak - anak berkebutuhan kami lakukan di komunitas untuk
khusus tidak perlu pengetahuan yang luar

14 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

memperhatikan teman-teman
berkebutuhan khusus adalah hadir dalam
pertemuan IKATUR (Ikatan Tunarungu
Katolik) atau hadir di pertemuan ADECO
Semarang. Selama pandemi Covid 19 tidak
banyak kegiatan yang bentuknya
perjumpaan tetapi ada beberapa kegiatan
lewat online dan menghadiri peringatan
hari Disabilitas bersama teman-teman
difabel yang ada di kota Semarang.
Sebagai suster PMY saya dipanggil untuk
mewujudkan karya cinta kasih Allah
melalui pelayanan kepada anak-anak
berkebutuhan khusus, baik secara langsung
melayani maupun melalui perhatian
kepada mereka.

Komunitas Maria, Semarang

15 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

BelinMor 4 Natal Bersama
Keluarga Vinsensian Yogyakarta

Puji Tuhan ... Setelah dua tahun tidak Acara selanjutnya yaitu pentas seni dari
bersua dalam kebersamaan Keluarga Besar masing-masing komunitas. Beberapa
Vinsensian wilayah Yogyakarta, akhirnya komunitas tampil, mempersembahkan
kesempatan itupun terjadi. Senin, 3 Januari tarian, gerak dan lagu untuk memeriahkan
2022, Keluarga Besar Vinsensian (KEVIN) suasana natal bersama tersebut.
Yogyakarta mengadakan Natalan bersama
di Komunitas Frater CMM. Perayaan Waktu bergulir begitu cepat, tidak terasa,
Ekaristi dipimpin oleh Rm. Dominikus Doni acara demi acarapun terlampaui. Tibalah
Ola Pr. Beberapa kongregasi yang acara yang ditunggu-tunggu yaitu
tergabung dalam keanggotaan KEVIN hadir pengumuman dan pembagian hadiah
dalam acara natalan tersebut yaitu KYM, “Lomba Menghias Kandang Natal”. “Lomba
SCMM, CMM, HHK, FC, FIC, PI, SDC dan Menghias Kandang Natal” diselenggarakan
PMY. Dalam suasana kesederhanaan, dalam Bulan Desember di masing-masing
perayaan natal berlangsung penuh sukacita komunitas anggota KEVIN. Ada sepuluh
dan kasih persaudaraan. kongregasi yang tergabung dalam
keanggotaan KEVIN.

Beberapa kongregasi, yang menjadi juri Para juri, sebagai tim penilai “ Lomba
dalam penilaian “ Lomba Menghias Menghias Kandang Natal” terdiri dari Sr.
Kandang Natal” dan tamu undangan juga Rafaela Fch, Sr. Veronika JMJ dan Fr.
hadir dalam acara natalan tersebut sebagai Hedwig OFM. Mereka dipilih bukan dari
bentuk dukungan bagi KEVIN. anggota KEVIN, supaya dapat menilai

Setelah Perayaan Ekaristi, acara masing-masing komunitas menurut kriteria
dilanjutkan dengan makan malam mereka dan secara obyektif.
bersama. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Dalam proses penilaian, para juri
masing-masing komunitas mendapat didampingi pengurus KEVIN mengunjungi
‘jatah’ untuk membawa sayuran, lauk, semua komunitas anggota KEVIN. Mereka
buah dan sebagainya yang dinikmati menilai Kandang Natal yang ada di masing-
bersama-sama dalam makan malam masing komunitas dan bagaimana
tersebut. Ada yang membawa krupuk, mie komunitas itu mewujudkannya sesuai
goreng, ayam bumbu Bali, sup, buah jeruk, dengan Tema Natal yaitu “Cinta Kasih
dll. Komunitas Vinsensius sendiri mendapat Kristus yang Menggerakkan
jatah untuk membawa ikan nila goreng dan Persaudaraan”.

tempe goreng.

16 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

Sr. Rafaela Fch mengumumkan para Bercela-Kumetiran, Yogyakarta, pelantikan
pemenang “ Lomba Menghias Kandang Prodiakon Paroki Kumetiran berlangsung
Natal”. Semua yang hadir sempat terdiam, dalam Perayaan Ekaristi yang dipimpin
menanti siapa pemenang lomba tersebut. oleh Rm. Yohanes Dwi Harsanto Pr (Pastor
Pemenang Lomba Menghias Kandang Natal Paroki Kumetiran) didampingi oleh Rm. F.X.
yaitu: Sumantara Pr.
Juara I : Komunitas Suster PMY Para Prodiakon Paroki yang dilantik, hadir
Juara II : Komunitas Frater CMM dalam Perayaan Ekaristi, didampingi oleh
Juara III : Komunitas Bruder FC seorang anggota keluarga sebagai bentuk
Acara terakhir yaitu pembagian hadiah dan dukungan dari keluarga terhadap tugas
foto bersama. Semoga lewat perayaan prodiakon paroki. Ada 151 prodiakon
Natal ini semakin mempererat paroki yang dilantik, 118 prodiakon berasal
persaudaraan dalam KEVIN. dari wilayah paroki induk dan 33 berasal
dari Stasi Bedog. Paroki induk terdiri dari
Sr. Stanisla PMY 13 wilayah dan Stasi Bedog ada 4 wilayah.
Komunitas Jogja
Komunitas Vinsensius adalah bagian dari
BelinMor 5 Wilayah tujuh (7). Wilayah tersebut
merupakan wilayah dengan jumlah warga
Pelantikan Prodiakon Katolik paling banyak di Paroki Kumetiran,
Paroki Kumetiran Yogyakarta namun lingkungan tempat komunitas
berada merupakan lingkungan dengan
warga katolik paling sedikit di wilayah
tujuh. Sr. Yosefa PMY dan Sr. Stanisla PMY
juga dilantik menjadi Prodiakon Paroki
Kumetiran.

Sr. Stanisla PMY
Komunitas Jogja

Jumat, 21 Januari 2022 pukul 17.00 (5 sore)
WIB merupakan hari yang istimewa bagi
Paroki Kumetiran-Yogyakarta. Hari
istimewa karena saat itu berlangsung
pelantikan Prodiakon Paroki Kumetiran
periode Th 2022-Th 2024. Bertempat di
Gereja Hati Santa Perawan Maria Tak

17 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

BelinMor 6 Salah Jalur Gagal Fokus

Mulai tanggal 24 – 28 Februari 2022, saya Lalu kami berdua jalan kaki mencari halte.
dan Athey mengikuti kegiatan KUBINA Haltenya cukup jauh. Cuaca saat itu panas
Public Speaking di Wisma Syantikara. dan kami harus menunggu TJ yang
Kegiatan ini diadakan untuk mengajari mengarah ke halte Ngabean.
kami berbicara di depan umum.
Kegiatannya padat dan kami berlatih setiap Ketika kami sampai kembali di halte
hari, misalnya membaca puisi, berpidato, Ngabean dan turun dari bus, bapak staf
dan memberi renungan/homili di depan halte tertawa melihat kami, sebab beliau
teman-teman. Latihan kami langsung tahu bahwa kami salah jalur. Kami sudah
dinilai oleh tim dari SAV. kesasar. Setelah sebentar menunggu, jalur
2B datang. Ketika kami naik, bapak itu
Setiap hari, kami naik Trans Jogya (TJ) berkata, “Jangan kesasar lagi, ya ....” Kami
untuk sampai ke Syantikara. Kami tidak senyum manis kepada bapak itu sambil
kesasar di hari pertama dan kedua. Tetapi menahan lapar dan haus ... hehehe. ☺
di hari ketiga, ada kejadian yang membuat
kami tertawa ketika mengingatnya. Saat itu Ketika kami sampai di halte Wirobrajan,
kami mau pulang ke komunitas dan sudah kaki saya lecet dan bengkak. Hari itu saya
transit di halte Ngabean. Dekat, tho? Kami memakai sepatu vantofel, karena saya
menunggu bus TJ yang melewati memberi homili. Saya copot sepatu dan
Wirobrajan (Jalur 9, atau 11, atau 2B). jalan kaki. Namun kaki saya kepanasan.
Lalu saya pakai lagi sepatu itu dan saya
Tiba-tiba jalur 9 datang, namun kami berjalan pulang seperti orang yang mabuk.
berdua tidak mendengar informasi dari staf
TJ kalau jalur itu mengarah ke selatan. Ana Adelcia Belo (postulan)
Kami langsung naik saja. Kami pikir bus itu Komunitas Noviciat
melewati Wirobrajan. Ketika kami sudah di
dalam bus, kami melihat stafnya kok beda
dari biasanya. Busnya kok melaju lurus ke
arah alun-alun. Maka sadarlah kami,
bahwa kami salah ambil jalur.
“Waduuuhhhhhh, kita turun di mana?”
tanya saya pada Athey. Kami ikut sampai
ke halte Giwangan dan turun di situ.
Setelahnya kami bingung mau naik apa.

18 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

BelinMor 7

M…..A…..R….E…..T

M: asa ini adalah maupun yang jauh dari kita. Belas kasih
A: nugerah dari sebuah bersumber pada kasih Allah sendiri yang
R: ahasia pertobatan dan kami ekspresikan dalam hidup sehari-hari
E: mas kilauan KASIH sesuai dengan situasi.
T: uhan bagi Kom. Nazaret
Masa ini adalah anugerah dari sebuah Kami sebagai satu kesatuan dalam
rahasia pertobatan dan emas kilauan kasih komunitas memutuskan hal tersebut tidak
Tuhan bagi Kom.Nazaret. hanya sebatas kami memutuskan saja,
tetapi dihayati secara pribadi dan komunal.
Hal itu adalah ungkapan kami sebagai satu Penghayatan yang merupakan anugerah
komunitas dalam mempersiapkan diri pertobatan atas kasih Tuhan bagi kami.
memasuki masa Prapaskan tahun ini. Masa
Prapaskah adalah masa pantang dan Marilah kita belajar berbelas kasih dalam
puasa. Komunitas Nazaret membuat setiap situasi yang hadir di antara kita.
kesepakatan bersama perihal pantang dan Dengan berpantang dan berpuasa, kita
puasa komunitas. semakin dimampukan untuk melihat,
bergerak, dan tergerak dalam semangat
Dalam temu wicara komunitas, kami berbelaskasih. Salam In Omnibus Caritas.
menyepakati puasa dan pantang dilakukan
bersama selama 40 hari. Puasa dan Komunitas Nazaret, Wonosobo
pantang yang kami sepakati adalah
pantang dan puasa, baik secara rohani Masa Pra Paskah
maupun jasmani. Secara rohani yaitu
setiap pagi kami silentium saat sarapan
bersama dan tidak gosip. Secara jasmani
kami tidak makan kerupuk dan sambal.

Secara komunal, kami belajar
berbelaskasih untuk belajar peka melihat
kebutuhan sesama komunitas dan sesama
pada umumnya. Belas kasih tidak dibatasi
oleh jarak. Berbelaskasih bisa diungkapkan
kepada orang yang dekat dengan kita

19 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

Profile 1 Kesetiaan dan Kesederhanaan
Dalam Kasih

Wonosobo. Jika dihitung sudah hampir 37
tahun beliau bekerja dan terhitung sudah
hampir pensiun. Sebelum menjadi guru IPA
dan matematika, beliau bekerja menjadi
teknisi. Karena zaman yang semakin
berkembang dan beberapa kebutuhan
sekolah di bidang tenaga pengajar beliau di
sekolah. Ungkapan rasa syukur
disampaikan karena merasakan bahwa
hidup berguna dan bermanfaat bagi anak-
anak, meskipun beliau beragama Islam
tetapi merasakan kasih selama bekerja di
SLB/B “Dena Upakara”.

Waktu yang baik sudah Tuhan berikan, Rasa syukurnya kemudian terungkap saat
saya diperbolehkan untuk mewawancarai menceritakan pengalaman menjadi
seorang guru di SLB/B “Dena Upakara” seorang teknisi. Rasa bahagia pun
Wonosobo. Bersyukur pula guru yang terungkap ketika beliau membuat seribu
berpenampilan sederhana ini, yang juga di earmold. Earmold adalah alat yang
sapa akrab Pak Marjono dengan senang dipasang di telinga untuk konduksi suara.
hati, terbuka, dan bersedia untuk saya Sudah banyak yang dilakukan oleh beliau
wawancari. Pak Marjono adalah guru yang untuk anak-anak dan sekolah. Kata terima
mengajar IPA dan matematika khusus di kasih yang sering disampaikan oleh anak
kelas SMP. Beliau lahir di Sukoharjo, 20 membuat beliau merasakan bahwa di
April 1962, memiliki satu orang istri, yaitu dalam diri anak ada kasih. Beliau
Bu Asri Laras Wati, dan memiliki dua orang merasakan bahwa anak-anak tunarungu
anak, yaitu Danang Eko Prabowo yang sudah lama lulus tetap mengingatnya
(menikah) dan Meliana Dyah Dwi Astuti dan tetap menjalin komunikasi. Inilah
sekarang sedang kuliah. bahwa anak-anak tidak hanya merasa
diberikan materi tetapi juga kasih.

Pada bulan Februari 1985 beliau sudah Pak Marjono menjalani dengan setia
mulai berkerja di SLB/B “Dena Upakara” sebagai seorang guru IPA dan matematika
yang hampir pensiun. Beliau
menyampaikan bahwa mengajar anak-

20 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

anak tunarungu bukan sesuatu yang biasa Profile 2
saja, tetapi hal yang luar biasa. Anak-anak
dengan spontan menyampaikan rasa Ibu Theresia Hartini
terima kasih kepada guru. Mereka
merasakan ada kasih dari orang tua. Di sela istirahat, pada hari Jumat, saya
Menjadi guru tidak hanya memberikan pergi ke Asrama HKI untuk meminta nama
materi, tetapi juga menjadi orang tua lengkap Bu Har, tujuannya untuk membuat
untuk mereka yang memberikan nilai-nilai undangan dari Ranting. Bu Har dipilih oleh
kehidupan. Beliau juga merasakan syukur tim Ranting untuk diwawancarai karena Bu
karena meski memiliki latar belakang Har paling senior di Asrama HKI. Ketika
beragama Islam tetapi kasih begitu terasa undangan datang, Sr. Yosefa memberikan
di dalam proses belajar mengajar dan saat kepada Bu Har. Bu Har binggung dan
bersama dengan guru-guru, karyawan, dan bertanya,” Suster, pertanyaan apa yang
para suster PMY. akan suster tanyakan kepada saya?”
Beliau menyampaikan pesan sederhana. Apakah saya harus belajar dulu”. Saya akan
Sungguh rasa syukur dapat memberikan bertanya tentang pengalaman pribadi Ibu
diri dalam melayani anak-anak tunarunggu. selama bekerja di Asrama. Dan marilah kita
Zaman yang semakin berkembang simak beberapa pengalaman indah yang
membuat beliau sadar bahwa sekarang dialami oleh Bu Har selama berkarya di
saatnya orang muda yang melanjutkan Asrama Helen Keller Indonesia.
semua. Bersyukurlah dalam
kesederhanaan, maka kebahagiaan dalam Theresia Hartini nama lengkapnya. Bu Har,
mengajar terus diterima dan mengalir nama panggilannya, lahir di Klaten, pada
dalam hidup. Beliau sangat sederhana tanggal 25 Oktober 1972. Bu Har bekerja di
dalam mengajar, nilai itu yang hendak Asrama Helen Keller karena pada saat itu
disyukuri kemudian diajarkan juga kepada Ibu Asrama kurang. Salah satu suster minta
anak-anaknya. tolong kepada Ibu Har untuk membantu
mencari orang untuk bekerja di Asrama
Wawancara oleh Sr. Yakoba PMY HKI. Tetapi tidak ada orang yang mau dan
tertarik untuk menjadi Ibu Asrama.
Akhirnya Ibu Har menawarkan diri dan di
terima oleh suster untuk bekerja di Asrama
Helen Keller. Awalnya Ibu Har merasa
berat karena harus meninggalkan anak-
anaknya yang masih kecil untuk kerja di
Asrama yang jaraknya jauh dan harus
pulang pergi Klaten-Jogjakarta.

21 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

waktu, Bu Har mulai jatuh cinta kepada
anak yang bernama Nurul. Bu Har bahagia
dan bersyukur karena mendapat
kesempatan untuk melayani anak-anak di
Helen Keller. Dengan keyakinan bahwa Ibu
Har bekerja di Helen Keller bukan suatu
kebutuhan tetapi dipanggil oleh Tuhan
untuk melayani Dia yang hadir melalui
anak- anak tersebut.

Tetapi Ibu Har juga butuh pekerjaan yang Tentu saja menjadi Ibu Asrama untuk anak-
penghasilan tetap, karena selama ini Ibu anak berkebutuhan khusus bukan sesuatu
Har pekerjaannya sebagai penjahit yang yang mudah dan gampang. Pasti ada suka
penghasilannya tidak pasti. Kadang ada, dan duka, tetapi duka tidak membuat Ibu
kadang tidak ada penghasilan. Akhirnya Ibu Har berhenti untuk melayani dan
Har memilih untuk tetap bekerja di Asrama mencintai. Bu Har bersyukur karena Bu Har
HKI. bekerja di Asrama HKI sudah sepuluh
tahun. Bu Har tidak menyangka bahwa bisa
Bu Har mulai bekerja di Asrama HKI pada bekerja di HKI sampai saat ini. Ketika Bu
tanggal 12 Januari 2012. Pertama kali Ibu Har mulai bekerja, dia sudah berumur dan
Har melihat anak-anak merasa terharu sebelum bekerja di HKI dia sering masuk
karena baru pertama kali melihat anak angin. Yang membuat bersyukur, selama
cacat yang agak parah seperti anak-anak di dia bekerja di HKI, dia tidak pernah sakit
HKI. Ada rasa bersyukur kepada Tuhan, ataupun masuk angin, padahal dia pulang
karena anak-anaknya lahir dengan pergi Klaten-Jogjakarta, jauh dan kadang
sempurna, tidak cacat. Dalam perjalanan kehujanan. Bu Har percaya karena dia
melayani Tuhan, dia selalu diberi
kesehatan yang baik oleh Tuhan, agar
tetap melayani Dia melalui anak-anak yang
Dia titipkan kepadanya. Seperti yang Tuhan
katakan dalam Matius 25:40, “Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu
yang kamu lakukan untuk salah seorang
dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu
telah melakukannya untuk Aku.”

Wawancara oleh Sr. Elizabeth PMY

22 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

Serba – serbi 1

JPIC – Wonosobo
(Bagian I)

Perjalanan JPIC – PMY Maria dan Yosef di Indonesia diharapkan
dapat memberikan kesaksian akan nilai-
Mengawali tulisan tentang JPIC PMY saya nilai Injil lewat hidup dan karyanya.
kutip tulisan dalam buku Pedoman JPIC
PMY. Kutipan itu sebagai berikut: Nilai-nilai Keprihatinan “kecil” di Wonosobo
JPIC sebenarnya telah ada dalam
Kongregasi sejak permulaan karena nilai- Setelah pada edisi sebelumnya Ranting
nilai ini adalah nilai-nilai spiritualitas PMY memuat tulisan Sr. Brigita PMY tentang
yang jelas ditulis oleh pendiri dalam kegiatan JPIC PMY di Klaten dan sekitarnya,
Konstitusi. Pada awalnya kongregasi hanya kali ini saya akan membagikan pengalaman
memahami bahwa JPIC merupakan di Wonosobo.
kegiatan yang berkaitan dengan usaha-
usaha pelestarian lingkungan hidup. Maka Berawal dari diakhirinya kegiatan Sr. Rosa
pada kapitel transisi tahun 1997 diputus- PMY mendampingi masyarakat Grugu
kan untuk memulai karya rintisan dalam pembuatan jamu dan pelayanan
pemberdayaan guna menanggapi kesehatan masyarakat, dimulailah kegiatan
kebutuhan zaman berkaitan dengan isu JPIC PMY di Grugu. Karya JPIC PMY
kerusakan lingkungan hidup yang menjadi sebenarnya sudah dimulai sejak lama. Saat
himbauan dalam sidang KOPTARI di Kemah itu masih menggunakan istilah karya
Gede, Pacet, Jawa Barat pada Desember pemberdayaan. Apa yang dilakukan saat ini
1996. Selain melaksanakan hasil sidang adalah kelanjutan dari karya
KOPTARI, Kongregasi juga memperhatikan pemberdayaan.
Konstitusi No. 47 & 49 dan statuta No. 1.6
tentang perutusan gereja Indonesia, Perjumpaan dengan Mas Asep dan Mas
“Dalam masyarakat Indonesia ada Ari, menjadi awal kegiatan JPIC PMY. Mas
keprihatinan yang mendalam, akibat Asep adalah pemuda Grugu yang memiliki
pembangunan yang menitikberatkan usaha ternak ayam. Usaha ini makin
pembangunan ekonomi dan ‘revolusi’ berkembang. Permintaan pasar akan telur
teknologi, yaitu banyak rakyat yang ayam semakin meningkat. Karena jumlah
menjadi korban ketidakadilan dalam ayam terbatas, Mas Asep tidak bisa
pembangunan tersebut. Dalam situasi memenuhi kebutuhan pasar. Perlu ada
tersebut, Suster-suster Cinta Kasih Putri tambahan modal usaha untuk
meningkatkan jumlah ayam dan membuat
kadang baru. Bagi pengusaha muda seperti
Mas Asep, mencari tambahan modal

23 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

bukanlah hal yang mudah. Hampir sama Prinsip PEMBERDAYAAN yang menjadi cikal
situasinya dengan Mas Ari. Mas Ari bakal adanya JPIC PMY tetap menjadi nilai
memiliki usaha ternak kambing. Dia utama. Pelayanan yang diberikan kepada
memiliki cita-cita untuk meningkatkan masyarakat menjadikan mereka mampu
usahanya dan tentunya juga berdiri di atas kaki mereka sendiri.
membutuhkan tambahan modal.
Masih ada beberapa pelayanan yang
Melihat kondisi mereka, JPIC PMY dilakukan JPIC PMY yang akan saya tulis
mencoba untuk menanggapi kebutuhan dalam edisi berikutnya……..
itu. Mereka adalah pemuda desa yang mau
mencoba untuk membangun desanya Sr. Wahyu PMY
dengan usaha mandiri. Mereka memiliki
cita-cita untuk bisa menularkan semangat
dan usaha mereka kepada kaum muda di
sekitar mereka. Mereka tidak tergerus arus
industrialisasi dan urbanisasi. Di tengah-
tengah maraknya kaum muda pindah ke
kota dan bekerja sebagai buruh, mereka
memiliki idealisme untuk tetap tinggal di
desa dan membangun desa. Ini adalah
cita-cita mulia yang perlu didukung.

JPIC PMY menggandeng CU Lestari untuk
membantu mereka. Tim JPIC PMY
membantu untuk menjaga spirit dan
memotivasi mereka. Tim CU Lestari
mendukung dalam pemberian modal usaha
dan mendampingi dalam pengelolaan
keuangan. Di awal tahun 2021, dimulailah
kerja sama ini.

Kerja sama dengan Orang yang
Berkehendak Baik

Membantu sesama yang membutuhkan,
tidak mungkin dilakukan seorang diri.
Bantuan yang diberikan tidak akan
maksimal. Maka JPIC PMY menggandeng
CU Lestari untuk bersama-sama menjawab
keprihatinan yang terjadi di masyarakat.

24 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

Serba – serbi 2 From Silence to Speech

Tuhan selalu menempatkan segala sesuatu proses adalah sebuah dinamika. Dinamika
baik adanya. Kebaikan-Nya nyata ketika itu yang membuat saya dimampukan
saya mendapat tugas perutusan baru semakin menikmati dan semakin jatuh
sebagai guru SLB/B Dena Upakara dari cinta dengan setiap tugas. Setiap tugas
Kongregasi. Tugas perutusan tersebut memiliki tantangan yang bervariasi.
menghantarkan saya bertemu dengan Tantangan yang bervariasi itu membuat
Allah. Wajah Allah yang hadir melalui para saya semakin kreatif, kritis, teliti, tegas,
guru, para karyawan, para suster, dan dan inovatif.
anak-anak.

Saya mencoba menjadi seorang guru anak
SLB/B. Saya tidak mempunyai bayangan
atau harapan menjadi seorang guru SLB/B.
Harapan saya setelah profes, saya bertugas
di dapur pusat. Harapan saya bukanlah
rencana Tuhan. Ada rencana dan harapan
lain yang ingin Tuhan berikan kepada saya.
Rencana itu adalah hadiah spesial di masa
Yunior II saya. Saya menerima tugas dan
perutusan dari Kongregasi dengan
sukacita. Bisa atau tidak bisa, yang penting
saya mau mencoba. Saya mengimani
rahmat itu cukup bagi saya.

Alhasil, saya berproses menjadi guru SLB/B Lepas dari proses itu semua, saya diajak

Dena Upakara. Saya mengajarkan untuk merefleksikan bagaimana semangat

ketrampilan untuk anak kelas persiapan (4 Kongregasi menjiwai tugas dan perutusan.

kelas) dan berguru di kelas D3 bersama Bu Semangat In Omnibus Caritas dan

Kismi pada semester pertama. Pada semangat Vinsensius menjadi tantangan

semester kedua, Saya berguru di TB-LB saya sebagai suster muda dan guru muda.

bersama Bu Srini, masih mengajarkan Dalam menghayati semangat itu kadang

keterampilan untuk anak kelas persiapan saya tersesat. Jika akan tersesat, saya

dan mengajarkan Bahasa Inggris di kelas bertanya kepada diri saya: “Apa yang

D3. Selain itu, saya dilibatkan dalam tim dikehendaki Yesus?” dan “Apa yang

SARPRAS sekolah dan tim DAPODIK. Setiap

25 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

dikehendaki Vinsensius?” Dalam semangat
itu, tantangan saya sebagai suster muda
sekaligus guru muda adalah
menyelaraskankan doa, refleksi dan aksi
dalam hidup dan karya. Untuk itu, saya
bertanya kepada diri saya: “Apa yang harus
saya lakukan?” Saya menjawab pertanyaan
itu yaitu dengan “mengatur waktu”.
Mengapa? Sebagai seorang religius, saya
harus mempunyai waktu untuk berdoa dan
berkomunitas. Doa adalah “makanan
rohani” dan komunitas adalah “tempat”.
Saya mempunyai pengalaman yang
mengajarkan bahwa memisahkan diri dari
komunitas, saya akan memasuki wilayah
yang sangat berbahaya. Komunitas harus
menjadi prioritas. Terpisah dari komunitas
berarti terpisah dari Sang PokoK Anggur
sejati. Di sinilah saya berdiskresi. Saya
sadar maka saya mau mengubah ritme
saya. Saya harus bisa mengatur waktu
sehingga doa tetap menjadi yang utama
dan berkomunitas harus terus diupayakan.
Memang tidak mudah tetapi “Proses
Menjadi” semakin bisa membagi waktu.

“Proses Menjadi” adalah sama halnya
dengan from silence to speech. Ada refleksi
(silence) kemudian ada aksi (speech). Itulah
from silence to speech bagi saya. Sebagai
religius PMY, saya terus mengupayakan
segala sesuatu yang saya alami, saya
refleksikan, dan akhirnya akan mewarnai
aktualisasi hidup saya. Rahmat Tuhan
cukup bagi saya untuk memperjuangkan
itu semua. Salam In Omnibus Caritas.

Sr. Kalista PMY

26 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

Serba – serbi 3 Api yang Membawaku untuk Bersyukur

Beragam pendapat tentang api. Ada prodiakon yang lain. Pada saat konsekrasi,
pendapat api itu bermanfaat bagi pada saat hening tiba-tiba saya mencium
kehidupan manusia, tetapi ada juga bau “gosong” dan mendengar suara sirine
pendapat yang menyatakan api itu sepertinya ada mobil pemadam kebakaran
membahayakan karena bisa membakar lewat di dekat gereja. Saya terkejut, ingat
apapun yang ada di dekatnya. Berkaitan kalau tadi saya merebus air dan kompor
dengan api, saya memiliki pengalaman belum saya matikan. Hati saya berdebar,
yang luar biasa yang membuat saya takut keringat dingin keluar, pokoknya saya
sekali, tetapi juga membuat saya pasrah gelisah sekali, mau keluar tidak mungkin.
kepada Tuhan dan akhirnya membawa Pada saat itu saya berdoa “Tuhan apa yang
saya untuk bersyukur karena Tuhan telah harus saya perbuat saat ini dan apapun
“menyelamatkan “. yang terjadi saya serahkan kepada-Mu.”
Tiba-tiba sepertinya ada suara lembut
Pada suatu hari Minggu saat akan berbisik;” tenang! lanjutkan!” Saat itu saya
berangkat ke gereja saya merebus air sungguh-sungguh pasrah pada Tuhan.
sebanyak 2 gelas dalam panci kecil. Saya Perayaan Ekaristi saya ikuti sampai selesai.
berencana akan menyeduh daun sirih Setelah itu saya berjalan cepat ingin
supaya kalau pulang dari gereja air sirih melihat apa yang terjadi dengan api
sudah dingin dan bisa diminum. Tiba-tiba kompor dan air yang saya rebus. Yang ada
bel berbunyi ada prodiakon mau di bayangan saya terjadi kebakaran.
mengambil hosti di kapel. Saya
mengambilkan hosti, setelah itu saya Dengan berjalan cepat sambil “ngos-
mengunci pintu, karena saya sendiri di ngosan” dan denyut jantung yang tidak
komunitas dan akan bertugas di gereja karuan ingin segera sampai di komunitas.
pukul 08.00. Saya melihat jam tangan saya Saat saya memasuki gang Randusari Spaen
sudah menunjukkan pukul 07.30. Saya II ternyata tidak ada asap api. Saya sedikit
segera pergi ke gereja, karena saya tenang dan terus lari membuka pintu
bertugas prodiakon. Saya datang lebih komunitas. Saya langsung ke dapur melihat
awal, tanpa mengingat kalau saya merebus apa yang terjadi? Tuhan luar biasa
air. melindungi tempat tinggal para suster di
komunitas Semarang. Api tetap menyala
Saya mengikuti perayaan Ekaristi tanpa tetapi kecil padahal saya tidak menyalakan
ingat kalau tadi merebus air. Saya duduk di api kecil. Yang luar biasa adalah panci
sekitar altar bersama petugas tempat merebus air tidak hangus, hanya

27 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

ada putih bekas air yang menguap, padahal Serba – serbi 4
satu setengah jam menyala, “luar biasa
perlindungan Tuhan”. Bersahabat dengan Kesendirian

Bagi saya ini adalah mukjizat Tuhan yang Selamat memasuki tahun baru 2022 buat
luar biasa. Langsung saya berdoa di depan kita, semoga harapan dan kerinduan untuk
salib Tuhan Yesus sambil menangis tak pemulihan dari pandemi segera terwujud.
henti-hentinya. Saya mengucap syukur atas Pandemi ini telah memasuki tahun kedua,
perlindungan Tuhan yang luar biasa dan ini selama itu pula saya menjalani tugas
sungguh-sungguh Rahmat Tuhan yang tak belajar online di kamar, dalam segala rasa
terkira, yang dalam pikiran saya tidak yang ada. Teman-teman yang menemani di
masuk akal tetapi ini sungguh api yang tahun pertama perutusan saya di Manila
menyelamatkan dan yang pantas untuk sudah berada di Indonesia semua dengan
disyukuri. Ada banyak hal alasan untuk segala alasan situasi yang belum
bersyukur, karena syukur adalah bentuk memungkinkan mereka masuk kembali ke
ekspresi dari dalam diri seseorang atas negara seribu badai ini. Kesendirian adalah
suatu pengalaman penyertaan Tuhan atau teman yang setia menemani. Walaupun
pengalaman yang menggembirakan. Lewat ada teman seperjuangan dari negara lain
peristiwa ini saya disadarkan untuk lebih yang tinggal di tempat yang sama, namun
hati-hati dalam segala hal. pandemi tetap membuat kami tidak bisa
Tuhan ajari aku berkata; terimakasih untuk saling berinteraksi apalagi beda jurusan
setiap peristiwa hidup yang aku alami baik studi, jadi tidak ada pula alasan untuk
dalam suka maupun duka. berdiskusi.

Sr. Magda PMY Dua tahun bukanlah waktu yang pendek
tinggal tanpa aktivitas bersama dalam
sebuah komunitas. Namun dalam saat-saat
sendiri terlintas kenangan lima tahun telah
dipuaskan dengan kebersamaan dengan
anak-anak 24 jam, dengan para suster 24
jam, tinggal dan tidur sekamar bertiga
hampir tiga tahun. Lalu angan melayang
pada kisah Ayub, yang mensyukuri saat
untung dan malang. Bersahabat dengan
kesendirian dan setia dalam kebosanan,
menjadi jalan penyucian diri, menemukan
kekuatan Ilahi, bahwa saya tidak sungguh-
sungguh sendiri. Bahwa bejana ini

28 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

belumlah menjadi bejana yang sudah jadi, jutaan jiwa yang sama-sama menderita
masih perlu dirombak sana-sini, ditempa tidak tahu berbuat apa selama pandemi ini.
untuk makin tahan banting dalam segala
situasi. Perjalanan retret padang gurun ini menjadi
momen, saat jiwa merasa tidak berdaya,
Bersahabat dengan kesendirian, dan setia justru Tuhan mempergunakan untuk
dalam kejenuhan merupakan suatu retret berbagi pengalaman kasih Allah pada jiwa-
padang gurun yang menantang. Kadang jiwa yang juga sedang mengalami
terjebak pada fatamorgana, kadang pergulatan yang sama. Perjumpaan dengan
tersandar diam dalam kelelahan, tidak para retretan, mendengarkan pergulatan
tahu akan kemana dan berbuat apa. mereka, men-support mereka dalam
Kadang serasa energi habis untuk berjuang, serasa sedang men-support diri
melanjutkan langkah dan kadang kala sendiri, berjalan bersama, berziarah
pandangan terasa nanar memandang ke menerobos kabut ketidakjelasan,
depan hanya terlihat hamparan padang menantang badai debu yang
tanpa akhir. Namun kesadaran terjaga, menghilangkan pandangan dan
perjalanan ini tidak akan selesai kalau tidak mengalihkan arah perjalanan. Bergandeng
ditapaki selangkah demi selangkah. tangan dengan mereka, menjadi kuat
Perjalanan ini tidak akan mencapai akhir bersama. Begitu indah cara Allah
kalau hanya mengeluh dalam lelah. menghibur dan menguatkan,
Perjalanan ini tidak akan menemukan titik membangkitkan dan membentuk bejana
akhir kalau hanya terpaku pada rasa jenuh, ini semakin pada bentuk sesuai rencana-
bosan, sendiri, dan semua yang menggoda Nya.
jasmani untuk menyerah cukup di sini.
Bersahabat dengan kesendirian dan setia
Bersahabat dengan kesendirian, setia dalam kejenuhan menjadi jalan menuju
dalam kejenuhan adalah sebuah ujian yang akhir yang menjanjikan, bahwa Allah
wajib diambil, di sinilah eksistensi memampukan dan menyelesaikan
pemberian diri diuji. Melampaui hari dalam segalanya dengan cara-Nya.
pergulatan yang kini makin menunjukkan
buah yang membahagiakan walaupun Coretan dari Manila, Februari, 2022
belum mencapai akhir. Perjuangan dua Sr. Anastasia PMY
tahun telah terlampaui, semua syarat teori
telah terlewati, kini memasuki putaran
akhir dalam perhelatan lari maraton yang
rasanya tidak tampak garis finisnya. Satu
keyakinan pasti, kesendirian ini tidaklah
kesendirian, dan kejenuhan ini adalah
sebuah fase kehidupan yang dirasakan

29 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

Serba – serbi 5

Refleksi KGN Psiko-Seksual

Bulan Januari yang lalu, saya mengikuti diri saya, juga menerima pengalaman masa
KGN Psiko-seksual di Wisma Syantikara, lalu saya dengan hati yang terbuka. Saya
Yogyakarta. Sr. Emilia dan para menjadi sadar bahwa saya adalah pribadi
pendamping ikut serta mendampingi kami. yang unik dan sempurna yang diciptakan
Jumlah peserta seluruhnya 86 orang. Tuhan dalam rahim ibu saya. Jika Allah
Dalam tulisan saya kali ini, saya ingin menciptakan saya sempurna dan unik,
membagikan refleksi mengikuti KGN Psiko- mengapa saya menolak diri saya dengan
seksual. semua pengalaman yang terjadi setelah
saya lahir di dunia?
Pengalaman mengikuti psiko-seksual
memberikan saya pengalaman yang indah Pengalaman perjumpaan dan sharing
dan penuh makna. Saya juga merasakan kelompok
suasana hati yang hangat dan akrab dari
setiap pribadi yang penuh dengan warna- Pengalaman perjumpaan dan sharing
warni, yang dijadikan satu oleh Tuhan kelompok (triad group) menjadi
dalam kegiatan KGN Psiko-seksual. Karena pengalaman yang juga menyenangkan
indah, bermakna, hangat dan akrab; saya untuk saya, karena menumbuhkan
merasakan bahwa saya atau teman-teman persahabatan yang saling menguatkan,
tidak merasa takut untuk membagikan saling membangun, saling berbagi, saling
pengalaman-pengalaman masa lalu mendengarkan satu sama lain, dan saling
mereka yang terkadang melumpuhkan terbuka dengan pengalaman-pengalaman
dalam berelasi interpersonal, atau dalam yang unik dan berharga.
menjalani panggilan hidup mereka.
Dari proses yang saya lalui bersama
Materi-materi yang menarik dengan teman-teman, saya pun merasa
terbantu untuk membuka diri. Hal ini
Saya merasakan bahwa setiap materi bukanlah hal yang mudah. Karena saya
psiko-seksual yang disampaikan oleh Rm. cenderung pemalu dan sulit untuk
Yam MSF menarik. Namun, materi yang berbicara di depan umum. Apalagi
paling menarik dari semua materi adalah membagikan pengalaman yang sangat
kisah Magdalena dan Veronika, juga materi pribadi kepada orang lain. Namun, saat
tentang ‘Ditenun dalam Rahim Ibuku’. Dua saya mulai terbuka dan berani berbagi,
kisah ini sangat menarik bagi saya, karena saya justru diperkaya. Ternyata teman saya
saya diajak untuk melihat dan mengenali pun ada yang memiliki pengalaman masa

30 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

lalu yang berat seperti saya. Saya merasa Kongregasi PMY yang memiliki spiritualitas
tidak berjalan seorang diri. Maria. Saya adalah putri Maria.
Bagi saya, materi-materi, temuan-temuan
Secara keseluruhan proses, dari awal selama KGN, pengalaman-pengalaman
sampai akhir KGN, perjumpaan dan sharing seksualitas saya adalah aspek-aspek yang
dalam kelompok membuat saya juga menguatkan dan mendukung
bersukacita dengan sukacita yang mengalir pengolahan psiko-seksual saya. Saya pikir,
dari kekuatan Allah, yang sungguh kalau saya beres, hidup panggilan saya
membangkitkan saya dan teman-teman akan baik-baik saja. Kuncinya kini ada pada
saya untuk mengolah dan menerima saya, saya bisa melaksanakan semua itu
pengalaman-pengalaman masa lalu saya. atau tidak.
Saya dan teman-teman memang tidak
memiliki masa lalu yang baik, tetapi saya Pesan dan kesan yang sangat medukung
kini dibangkitkan untuk memilih masa saya
depan yang lebih baik.
Kesan yang sangat mendukung adalah
Tentu saja, peran pendamping saya juga semangat dan dukungan yang saya dapat
besar. Peneguhan yang beliau selalu dari teman-teman, juga dari penemuan diri
berikan, sejak saya aspiran sampai saya melalui setiap penjelasan materi yang
sekarang, menguatkan saya dan membuat saya paham dan sadar akan
kesetiaannya untuk hadir selama proses setiap kelemahan yang ada dalam diri saya.
pengolahan psiko-seksual membuat saya Harapan saya setelah mengikuti KGN Psiko-
merasa tersemangati. seksual ini ada tiga. Pertama, semoga saya
bisa berelasi dengan baik, berani untuk
Aspek-aspek atau nilai yang dapat terbuka dan setia melanjutkan pengolahan
mendukung panggilan diri bersama pendamping saya. Kedua,
semoga kehangatan dan kebersamaan
Selama menjalani pekan psiko-seksual, yang saling mendukung satu sama lain
kami diajak untuk merefleksikan aspek- membantu saya untuk memiliki
aspek atau nilai yang mendukung kepribadian yang hangat dan akrab. Ketiga,
panggilan kami. Aspek utama yang semoga semua pengalaman ini membawa
mendukung dalam panggilan saya adalah rahmat perkembangan yang bisa membuat
relasi yang akrab antara saya dengan ibu. panggilan saya dan teman-teman
Kedekatan emosional yang saya miliki, seangkatan saya semakin bertumbuh kuat.
setelah pengolahan ini, ternyata adalah Semoga Tuhan semakin dimuliakan dan
batu pijakan yang telah membentuk saya diabdi. “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah
menjadi pribadi yang kuat dan tidak padaku menurut perkataan-Mu.”
memberontak. Dari kedekatan ini, saya
pun semakin diajak masuk ke dalam tubuh Sr. Bendita (novis I PMY)
Komunitas Novisiat

31 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

Serba – serbi 5

Biarlah Rindu itu Terus Ada

Biarlah rindu itu terus ada
Tak penting seberapa sering hadir
Tak terhitung seberapa dalam disadar

Biarlah rindu itu terus ada
Walau tahu betapa sulit bertembung
Walau paham jarak tak terpandang

Biarlah rindu itu terus ada
Rasakan saja perih yang dibubuhi
Tuntaskan saja sedih yang bermemori

Biarlah rindu itu terus ada
Bagai pengikat tuk sebuah kenangan
Laksana pengingat tuk suatu kebersamaan

Biarlah rindu itu terus ada
Karena Crocodilo tak bisa dilupakan
Kendati Dili kadang lupa dipikirkan

Sr. Bakhita PMY

32 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

Ngakak Tunarungu

Sejak kecil, Polem punya masalah dengan pendengaran. Ia bisa disebut sebagai tunarungu.
Semua orang sekampung telah mengetahuinya. Namun, karena sedang dalam masa darurat
militer, orang-orang kampung menasihati Polem agar hati-hati bila mencari kayu di hutan.
Sebab, tak jarang mereka akan kepergok patroli TNI dan bisa menimbulkan salah paham bila
nanti Polem ditanya. Tetapi, Pak Geuchik yang bijak memberikan trik-trik khusus kepada
Polem.

Kata Pak Geuchik, pertanyaan pertama yang dilontarkan oleh aparat bila ketemu warga sipil
pasti; “Kamu mau ke mana?”

Tentu saja Polem tidak akan mendengar pertanyaan itu. Tetapi asal ada yang buka mulut,
jawabannya harus: “Mencari kayu, Pak…”

Lalu, kata Pak Geuchik, pertanyaan kedua biasanya adalah; “Kamu ada lihat GAM?”

Maka Polem harus menjawab, “Tidak ada lihat, Pak…” (maksudnya tidak lihat/tidak tahu)

Tapi dasar Polem tunarungu, dia pun tidak menangkap sepenuhnya trik yang diberikan Pak
Geuchik kepadanya. Yang “didengar” Polem adalah; “Apa Bapak tidak lihat?”

Suatu hari, berangkatlah Polem ke hutan untuk mencari kayu. Benar saja, di tengah jalan, dia
bertemu dengan sepasukan TNI yang sedang patroli.

“Hei, kamu! Berhenti! Kamu mau ke mana?”

Melihat gerakan bibir para serdadu itu, Polem langsung teringat jawaban pertama; “Mencari
kayu, Pak…”

“Kamu ada lihat GAM?”

Polem pun langsung menjawab dengan kalimat kedua; “Apa Bapak tidak lihat?”
dan… Buk! Buk! Buk!

Tentu saja para serdadu dari Jakarta itu menafsirkan kalimat Sumber dari Google
Polem sebagai tantangan yang biasanya berbunyi begini:
“Apa Bapak tidak lihat? (Ya, saya ini GAM-nya!”)

33 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

Komiko Kebebasan

34 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

BelInMor Room

Makna Lambang Negara

Lambang Agung Kerajaan Belanda atau Groot Rijkswapen

Triwarna merah, putih, dan biru melambangkan bendera nasional
Belanda.

Tujuh batang anak panah melambangkan tujuh provinsi anggota
persekutuan Utrecht.

Singa melambangkan keberanian, kebangsawanan, keningratan,
kekuatan, dan kenegaraan.

Lambang Negara Indonesia Garuda Pancasila

Kepala menghadap ke kanan bermakna sebagai kebajikan.

Perisai pada bagian dada melambangkan Pancasila dari
sila pertama sampai sila kelima.

Pita bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika melambangkan
semboyan yang berarti "Berbeda-beda tetapi tetap satu
juga."

Jumlah bulu pada beberapa bagian badan melambangkan
tanggal kemerdekaan RI yaitu 17 Agustus 1945.

Lambang Negara Timor Leste

Segitiga Gunung Ramelau melambangkan kemerdekaan
dan kedaulatan negara.

Bintang dan lima jurai sinar melambangkan nilai-nilai
moral yang menjadi pedoman rakyat Timor Leste.

Roda gerigi melambangkan industri.
Padi dan jagung adalah bahan pangan yang
melambangkan kemakmuran.
Senjata AK-47 dan busur panah melambangkan
perlawanan rakyat Timor Leste untuk mencapai
kemerdekaan.

35 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

Oase Rohani

Oase

Dunia Pendidikan di Indonesia saat ini berkutat pada administratif pengelolaan

mengalami pergerakkan begitu cepat. sekolah, SDM Guru, Kurikulum

Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran namun juga dituntut hadir

pendidikan di Indonesia, Kemendikbud berperan dalam kegiatan pengabdian

menyelenggarakan berbagai program sosial kemasyarakatan.

kegiatan, diantaranya program Sekolah Cukup lama saya berpikir tentang apa yang
Penggerak, Kepala Sekolah Penggerak, sudah saya lakukan sebagai bentuk
Guru Penggerak, Organisasi Penggerak pengabdian pada masyarakat selain tugas
hingga Kurikulum Merdeka. Tahun ini pokok mengurusi sekolah. Selama delapan
SLB/B Dena Upakara mendapatkan kuota bulan yang telah saya alami sebagai kepala
untuk mendaftar sebagai Sekolah sekolah, saya masih dalam proses adaptasi
Penggerak. Pada akhir bulan Februari lalu mencerna dinamika pengelolaan interen
saya sebagai Kepala Sekolah telah sekolah, yang penuh dengan urusan
mengikuti proses pendaftaran tersebut. administratif dan harus dibenahi dari

segala aspek. Selain itu, sekolah juga harus

menyesuaikan dengan kebijakan sistem

pendidikan yang begiru progresif. Kondisi

itu membuat saya tidak memiliki ruang

berpikir untuk mengabdi di bidang

kegiatan sosial kemasyarakatan. Sebelum

saya menerima SK sebagai kepala sekolah

dan masih observasi di sekolah, saya masih

Dalam proses pendaftaran Sekolah memiliki kesempatan untuk hadir dalam

Penggerak, ada beberapa persyaratan yang kegiatan sosial dengan mengajarkan

harus dipenuhi, salah satunya Kepala bahasa isyarat bagi teman-teman

sekolah wajib menulis tentang Curriculum tunarungu yang bekerja di PT. Protecda.

Vitae (CV). Pada saat mengisi formulir Namun seiring berjalannya waktu, kegiatan

tentang CV, ada pertanyaan tentang, “Apa itupun berhenti karena kesibukanku di

kegiatan pengabdian kemasyarakatan yang sekolah.

sudah saya lakukan sebagai Kepala Sekolah Melalui proses pendaftaran Sekolah
selama ini?” Pertanyaan itu telah Penggerak, Tuhan telah mengingatkan saya
menyadarkan saya bahwa tugas dan peran untuk masuk ke tempat yang lebih dalam
sebagai Kepala Sekolah tidak hanya memaknai apa arti kesibukan yang selama

36 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

ini saya jalani sebagai kepala sekolah. Saya
telah disadarkan bahwa semua kesibukan
itu menjadi berarti ketika semua terarah
demi kemuliaan Allah dan keselamatan
sesama. Dalam konteks ini saya disadarkan
bahwa esensi pendidikan pada akhirnya
mempersiapkan anak-anak/para siswa
untuk terlibat dalam pengabdian bagi
sesama, masyarakat, bangsa dan negara
dengan bakat, kemampuan yang dimiliki.
Pengalaman ini telah memberi saya energi
untuk berkomitmen terbuka memberikan
waktu dalam kegiatan sosial
kemasyarakatan sesibuk apapun tugas di
sekolah karena di situlah esensi arah
pendidikan sesungguhnya.

Rupanya Tuhan tidak hanya mengingatkan
saya dan membangkitkan energi apostolik
dalam diri saya ditengah-tengah kesibukan
sehari-hari. Saat setelah saya
berkomitmen, Tuhan mengirimkan seorang
pemudi, tunarungu, berusia 21 tahun. Irda
namanya. Ia ingin bekerja di PT. Protecda,
tetapi belum berbahasa. Saat pertama kali
bertemu dengannya, (meskipun ia tak
bersuara dan tak berbahasa,) saya melihat
Tuhan berbicara melalui tatapan matanya.
“Saya ingin bekerja, ajari aku berbahasa.”
Saat itu juga saya mengerti apa yang
menjadi kehendak-Nya atas diri saya. In
Omnibus Caritas.

Sr. Ester PMY

37 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

In Memoriam

Sr. Theresia Postel

Lahir pada tanggal 25 Mei 1933 di Mia Postel atau Sr. Teresia yang gembira
Kerkrade, Nederland. Meninggal di dan kreatif.
Moederhuis, ’s-Hertogenbosch, pada
tanggal 25 Maret 2020. Beliau telah 64 Setelah Pastor Theo memberikan
tahun menjadi bagian dari Kongregasi. sakramen orang sakit, Sr. Teresia kembali
ke rumah Bapa dalam damai. Sr. Theresia
Sr. Teresia Postel pada tanggal 25 Maret (Mia) Postel lahir pada tanggal 25 Mei
2020 pada Hari Raya Maria Menerima 1933 dari 8 bersaudara. Sejak kecil Sr.
Kabar Sukacita, meninggal dunia dalam Theresia mengalami kurang mendengar
damai. Kita semua akan merindukannya. dan low vision. Pada bulan Februari 1938
Beliau adalah suster yang sangat manis. Sr. Theresia memulai pendidikannya di
Meskipun beliau memiliki kekurangan Lembaga Pendidikan untuk Anak
(kurang mendengar dan low vision), Sr. Tunarungu Sint-Michielsgestel. Beliau
Teresia adalah pribadi yang gembira dan dapat mengikuti proses pendidikan dengan
kreatif. Juga setelah pendengaran dan baik sampai mendapatkan ijazah diploma
pengelihatannya semakin menurun di dalam bidang menjahit pakaian dalam,
masa akhir hidupnya, beliau tetap menjadi menjahit baju, dan keterampilan rumah
tangga. Sr. Theresia lulus pada tahun 1951.
Bulan Oktober 1955, Sr. Theresia kembali
ke Sint-Michielsgestel dan masuk sebagai
Suster Gertrudishof (Kelompok suster
tunarungu). Beliau mendapat nama biara
Teresia. Pada awal karyanya sebagai
suster, beliau mendapat kepercayaan
untuk mengajar keterampilan di kelas
paling kecil. Tahun 1967 Komunitas Suster
Gertrudishof menjadi bagian dari
Kongregasi Suster Putri Maria dan Yosef
yang tinggal dan bekerja di Sint-
Michielsgestel. Pada tahun itu, Komunitas
Gertrudishof dipimpin oleh Sr. Cecilia yang
kemudian mengutusnya untuk bekerja

38 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

sebagai asisten kelas di sekolah untuk Diterjemahkan secara bebas oleh
anak-anak buta-tuli Sint Raphael. Sr. Wahyu PMY dari Majalah De Heeriaan
edisi 2 tahun 2
Makin hari makin jelas bahwa Sr. Teresia
mengalami Sindrom Usher yang membuat
penglihatannya semakin memburuk.
Meskipun demikian, Sr. Teresia tetap
menjadi pribadi yang kreatif. Bertahun-
tahun beliau menjadi ilustrator untuk
majalah Kongregasi “KKC”.

Tahun 1973 ketika ada kebijakan
kongregasi untuk membentuk komunitas-
komunitas kecil, Sr. Teresia pindah ke
Komunitas Berkenlaan di Sint-
Michielsgestel. Pada tahun 1989,
komunitas ditutup dan beliau pindah ke
Moederhuis, ’s-Hertogenbosch. Perlahan-
lahan pengelihatan semakin berkurang dan
semakin banyak membutuhkan bantuan.
Perubahan itu tidak mudah diterima.
Ketika beliau sama sekali tidak mampu
melihat dan menjadi tergantung
sepenuhnya akhirnya beliau bisa menerima
situasi itu dengan damai. Beliau tetap
menjadi pribadi yang ramah dan bersyukur
atas segala bantuan yang diterimanya dari
orang-orang sekitar.

Pada tahun terakhir kebersamaan dengan
Sr. Teresia menjadi hari-hari yang sangat
menakjubkan. Terima kasih Sr. Teresia atas
kebersamaan bersama kami! Anda
membuat kami menjadi lebih kaya!
Semoga Anda beristirahat dalam damai
bersama Allah yang Mahabaik.

IN OMNIBUS CARITAS

39 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

Ulang Tahun

April 2022 Mei 2022

Sr. Agnes PMY : 02 April Sr. Magdalena PMY : 03 Mei

Sr. Ignatia PMY : 04 April Sr. Emilia PMY : 06 Mei

Sr. Magdalene PMY : 06 April Sr. Bakhita PMY : 14 Mei

Sdri. Adel (Postulan) : 16 April Sr. Bendita : 25 Mei

Sr. Alfonsa PMY : 20 April

Sr. Fransiska PMY : 24 April

Juli 2022

Sr. Wahyu : 09 Juli

Juni 2022 Sr. Crecentiana : 11 Juli
Sr. Antonie PMY : 12 Juni
Sr. Elizabeth PMY : 12 Juni Sr. Zita : 18 Juli

Sr. Margareta : 20 Juli

Sr. Yuliana : 31 Juli

40 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

41 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2

42 |r a n t i n g / E d i s i 0 5 / T a h u n I I / A p r i l 2 0 2 2


Click to View FlipBook Version