The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by fahrisalim24, 2022-12-27 19:16:35

cultural awareness REVISI[1]

cultural awareness REVISI[1]

Kata pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberi kesempatan dan pemikiran kepada kami untuk dapat menyelesaikan
penyusunan flipbook ini tepat pada waktunya.

Flipbook ini mengandung informasi mengenai suku Jawa dan tradisi di
dalamya seperti: suku, kepercayaan, sistem kekerabatan, bahasa, tokoh porpuler
dan funfacts. Sehingga para pembaca dapat mengetahui dan mengingat pentingnya
menjaga kebudayaan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman penyusun dan dosen,
ibu Ely Hayati Nasution, S.S, M.Si yang telah membantu kami dalam
menyukseskan tugas ini dengan baik. Kami menyadari bahwa flipbook ini masih
memiliki kekurangan dan kesalahan. Maka dari itu kami membutuhkan kritik dan
saran dari pihak lain untuk memperbaiki kekurangan pada tugas ini. Semoga
flipbook ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Penyusun

1

Daftar Isi

2

BAB I

Pendahuluan

1. Sekilas Tentang Suku Jawa

Berbicara tentang suku Jawa kalian pasti familiar dengan Batik, Keris,
Blangkon, Wayang, Angklung, Gamelan, Itu semua adalah contoh hasil
kebudayaan yang berasal dari suku Jawa. Suku Jawa juga terkenal akan kulinernya
yang beraneka ragam seperti Pecel, Gudeg, Rawon dan Getuk. Biasanya makanan
khas suku Jawa itu identik dengan rasanya yang cenderung manis. Rasa manis
dalam kuliner Jawa karena banyaknya suplai gula pada zaman kolonialisme
dahulu. Ada juga jamu yang sangat populer di kalangan masyarakat sekarang
ternyata sudah ada sejak dahulu. Jamu digemari karena memiliki berbagai khasiat
dan manfaat bagi tubuh.

Suku Jawa merupakan salah satu suku bangsa yang ada di Indonesia dan
merupakan suku dengan populasi terbesar di Indonesia. Suku ini tersebar di
berbagai wilayah di Indonesia khususnya di pulau Jawa seperti Jawa Tengah,
Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Kabupaten Indramayu di Jawa Barat,
Serang, dan Cilegon di Banten. Bahkan suku Jawa juga tersebar hampir di seluruh
dunia seperti Suriname, Kaledonia Baru, Oseania, dan Amerika Selatan. Orang
Jawa dikenal dengan etiket, kelembutan, dan kesopanannya. Sifat-sifat ini
membuat orang Jawa terkenal dan banyak dihormati.

2. Asal-usul dan Sejarah Suku Jawa

Beberapa teori menjelaskan asal-usul orang Jawa di Indonesia.
Diantaranya, para arkeolog berpendapat bahwa orang Jawa sudah ada sejak jutaan
tahun yang lalu. Kemudian ditemukannya fosil-fosil seperti Pithecanthropus
Erectus dan Homo Sapiens di berbagai tempat di pulau Jawa seperti di Trinil,
Ngawi dan di lembah sungai Begawan, Solo semakin menambah bukti akan
adanya hal tersebut. Sedangkan pendapat para sejarawan tidak selaras, yaitu
meyakini bahwa nenek moyang suku Jawa berasal dari Yunnan, Cina, dan
berkelana ke beberapa daerah di Nusantara.

3

Asal-usul suku Jawa juga ditemukan dalam sebuah surat kuno dari keraton
Malang yang menyebutkan tentang wacana Raja Rum, Raja dari kesultanan Turki
pada tahun 450 SM yang menemukan sebuah pulau yang sangat subur dan
strategis. Masyarakat Jawa adalah keturunan dari bangsa Austronesia yang nenek
moyangnya diperkirakan berasal dari Taiwan dan berimigrasi melalui Filipina
sekitar tahun 1500-1000 SM untuk mencapai pulau Jawa dan menetap di sana.

4

BAB II
Suku Jawa Secara Umum

Anda pasti sudah tidak asing dengan suku Jawa. Suku yang dikenal sebagai
suku bangsa terbesar ini berpusat di Pulau Jawa dan tersebar di berbagai daerah di
Indonesia. Orang Jawa dikenal dengan sebutan “Wong Jowo”. Orang Jawa
terkenal akan diaelek dan logat mereka saat berbicara, biasanya mereka akan
berbicara menggunakan bahasa Jawa saat bertemu. Bahkan saat menggunakan
bahasa Indonesia saja logat mereka masih kental tetapi itulah yang menjadi ciri
khas mereka. Orang Jawa dikenal ramah, sederhana, luwes, dan berpegang teguh
pada tradisi. Mereka juga terkenal karena kerja keras dan keuletannya dalam
mengerjakan sesuatu. Dahulu mayoritas masyarakat Jawa berprofesi sebagai petani
dan buruh kasar, namun sekarang jenis profesi dan pekerjaan sudah bervariasi.
Tidak hanya terpaku pada profesi tersebut, saat ini orang Jawa sudah banyak yang
menjadi tenaga pengajar seperti guru atau dosen , kemudian ada yang menjadi
dokter, pekerja kantoran, tentara, polisi , pegawai bank dan lain lain.

Selain itu orang Jawa memiliki ciri fisik kulit sawo matang, terkadang orang
beranggapan bahwa orang Jawa itu seperti "gula jawa" karena ketika mereka
tersenyum senyum mereka terlihat manis, rambut mereka cenderung lurus dan
bergelombang, mereka memiliki postur tubuh yang tidak terlalu tinggi dan bentuk
wajah mereka oval atau bulat. Suku Jawa memiliki beberapa sub-kultur yaitu
Osing, Tengger, Samin, Bawean/Boyan, Naga, Nagaring, dan suku-suku lainnya
yang ada di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

5

BAB III

Bagian-bagian Dari Pulau Jawa

Berbicara mengenai suku Jawa, tidak afdol rasanya kalau tidak membahas
tentang Pulau Jawa. Pulau Jawa adalah pulau dengan populasi suku Jawa
terbanyak dan merupakan pusat penyebaran suku Jawa sehingga dapat menyebar
ke seluruh wilayah di Indonesia bahkan menyebar ke berbagai penjuru dunia. Di
Pulau Jawa terdapat banyak candi peninggalan sejarah seperti Candi Borobudur
dan Candi Prambanan yang sangat terkenal di kalangan masyarakat.

Pulau Jawa secara administratif terbagi menjadi enam provinsi, yaitu Jawa
Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Banten. Serta dua daerah istimewa, yaitu
DKI Jakarta dan Yogyakarta. Namun di sini kita hanya akan fokus pada tiga
provinsi utama yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

1. Jawa Barat

Provinsi Jawa Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia dan terletak di
bagian barat Pulau Jawa. Ibu kotanya adalah Bandung. Jawa Barat merupakan
wilayah dengan populasi terbesar. Jawa Barat terkenal multikultural, karena
terdapat beraneka ragam suku di sana. Suku Sunda menempati 75% dari pulau
Jawa Barat dan menjadi suku mayoritas. Jawa Barat termasuk ke dalam wilayah
dataran tinggi, oleh karena itu udara dan iklim di sana relatif sejuk dan segar.

Beberapa suku yang tinggal di pulau Jawa Barat :

1. Suku Sunda

Suku Sunda adalah suku terbesar kedua di Indonesia yang mayoritas beragama
Islam. Orang Sunda disebut Priangan. Orang Sunda tinggal di kota Bandung,
Tasikmalaya, Bogor, Suka Bumi bahkan ada yang di desa-desa.

2. Suku Betawi

Suku Betawi merupakan suku kelima dengan jumlah penduduk terbesar di
Indonesia. Suku Betawi, dari kata Batavia, sebenarnya merupakan suku baru yang
terbentuk dari campuran suku lain sejak zaman Jakarta yang masih menjadi
pelabuhan Sunda Kelapa. Orang Betawi tinggal di kota Jakarta.

6

3. Suku Cirebon

Suku Cirebon merupakan gabungan dari dua suku besar yaitu suku Sunda dan suku
Jawa. Orang Cirebon mendiami kota Cirebon dengan persebaran di Kabupaten
Indramayu, Kabupaten Subang dan lain-lain.

2. Jawa Timur

Jawa Timur, adalah sebuah wilayah provinsi yang terletak di bagian timur
Pulau Jawa, Indonesia. Ibu kota nya adalah Kota Surabaya. Berbanding terbalik
dengan Jawa Barat yang beriklim sejuk, Jawa Barat cenderung beriklim panas. Di
Jawa Timur hal-hal mistis masih melekat dalam masyarakat, contohnya seperti
banyak tempat-tempat angker dan berbau mistis yang dapat kita temui di sana.
Selain karena hal mistis, Jawa Timur juga terkenal karena kuliner khasnya seperti;
soto Lamongan, rawon, rujak cingur, soto, bakso Malang dan masih banyak lagi.

Mayoritas penduduk Jawa Timur adalah Suku Jawa, namun demikian,
entitas di Jawa Timur lebih heterogen. Adapun suku-suku di Jawa Timur, yaitu :

1. Suku Jawa

Seperti namanya, suku Jawa adalah suku terbesar di Pulau Jawa dan menjadi
suku mayoritas di Jawa Timur.

2. Suku Madura

Orang Madura berasal dari Madura dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
Bahasa sehari-hari yang digunakan oleh orang Madura adalah bahasa Madura.
Suku ini menjadi suku dengan populasi terbanyak kedua setelah suku Jawa.

3. Suku Osing

Suku Osing merupakan percampuran suku Jawa yang hidup dan asli di
daerah Banyuwangi, Jawa Timur. Orang Osing dikenal dengan sebutan Wong
Blambangan. Untuk kesehariannya, suku Osing menggunakan bahasa Osing atau
campuran bahasa Bali.

4. Suku Tengger

Suku Tengger juga merupakan kelompok etnis campuran dari suku Jawa dan
bermukim di wilayah Pegunungan Tengger, kawasan Bromo, dan Semeru.

7

5. Suku Bawean
Suku Bawean adalah kelompok etnis kecil dari orang Melayu yang berasal

dari Pulau Bawean. Siapa sangka Bawean sering disebut Pulau Putri karena banyak
pemuda yang merantau ke Jawa atau luar negeri.

6. Suku Samin
Suku Samin mendiami wilayah Bojonegoro, Tuban, Jawa Timur.

Termasuk tersebar di wilayah Blora, Jawa Tengah. Ajaran Samin, yang disebut
Saminisme, merupakan keturunan dari pengikut Samin Surosentiko yang
mengajarkan Sedulur Sikep. Dahulu, ajaran ini membuat orang Samin
dianggap kurang cerdas dan gila.

3. Jawa Tengah
Jawa Tengah adalah sebuah Provinsi di Indonesia yang terletak di tengah-
tengah pulau. Ibu kota Jawa Tengah adalah Semarang. Jawa Tengah bagian tengah
dikenal sebagai pusat budaya Jawa, di mana di kota Surakarta dan Yogyakarta
terdapat pusat-pusat keraton kerajaan Jawa yang masih berdiri hingga saat ini.
Suku asli dan suku yang paling banyak di daerah Jawa Tengah adalah suku
Jawa. Selain itu juga terdapat suku Karimun dan Samin berasal dari Jawa Tengah.

1. Suku Karimun
Sesuai dengan namanya, suku Karimun adalah populasi masyarakat yang
tinggal di wilayah Karimunjawa, sebuah kecamatan di Kabupaten Jepara, provinsi
Jawa Tengah, Indonesia. Karimunjawa merupakan kepulauan yang terletak di
tengah Laut Jawa dan merupakan pulau yang bisa dibilang kecil, ada sekitar 25
suku yang hidup di sini.

2. Suku Samin
Suku Samin dikenal sebagai petani padi di sekitar Pegunungan Kendeng
yang saat ini banyak mendiami dan bermukim di pedalaman Blora, Jawa Tengah.

8

BAB IV
Kepercayaan Orang Jawa

Berbicara tentang kepercayaan, lekat kaitannya kepada agama.Pada saat ini
mayoritas orang Jawa memeluk agama Islam. Agama lain seperti Kristen
Protestan, Katolik, Buddha, Hindu, Konghucu menjadi agama minoritas. dalam
suku Jawa.Hampir semua orang Jawa itu muslim dikarenakan sejarah panjang yang
terjadi di Indonesia. Agama Islam mudah diterima oleh masyarakat Jawa karena
bisa beradaptasi dengan budaya lokal. Sebab para wali menggunakan berbagai cara
seperti kesenian lokal sebagai media penyebaran Islam di tanah Jawa. Agama
Islam mudah diterima oleh masyarakat Jawa karena bisa beradaptasi dengan
budaya lokal.

Jauh sebelum agama masuk ke Indonesia (Nusantara), orang orang terdahulu
termasuk suku Jawa menganut kepercayaan Animisme (percaya kepada roh atau
makhluk halus) dan Dinamisme (Percaya kepada benda atau tempat yang dianggap
sakral dan memiliki kekuatan).

Ada juga kepercayaan asli yang berasal dari Jawa yaitu “Kejawen”.
Kejawen merupakan “kepercayaan” bukan agama. Budaya Kejawen muncul
sebagai bentuk proses perpaduan dari beberapa paham atau aliran agama
pendatang dan kepercayaan asli masyarakat Jawa. Mereka mempunyai agama
namun mereka melakukan apa yang di tentang dalam agama seperti menyembah
dan percaya kepada jin dan setan. Dalam Islam ini disebut “syirik” Oleh karena
itu dari dulu sampai sekarang masih banyak kita temui praktek perdukunan
khususnya di pulau Jawa.

9

BAB V
Sistem Kekerabatan

Sistem kekerabatan masyarakat Jawa didasarkan prinsip keturunan bilateral
(garis keturunan yang diperhitungkan dari dua belah pihak).

10

BAB VI
Bahasa
Pastinya kalian sudah tidak heran lagi, kalau orang jawa terkenal dengan
tutur katanya yang lembut, tentu bahasa menjadi hal pertama yang harus
diperhatikan untuk suku bangsa, sama halnya bahasa jawa yang
digunakan oleh masyarakat di setiap daerah yang berbeda-beda. Nah,
karena itu kami akan menjelaskan 4 tingkatan dalam bahasa jawa yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

1. Bahasa Ngoko lugu
Bahasa Ngoko Lugu ini merupakan tingkatan bahasa pertama dan
paling dasar dalam bahasa jawa,biasanya dituturkan oleh orang yang
lebih mudah atau lawan bicara yang sudah dekat. Contohnya:

- Kowe mau teka kene numpak apa?
( Kamu tadi kesini naik apa?)
- Kowe opo gelem ngrewangi njaga bengi?
( kamu mau bantu jaga malam gak?)
- Ora usah mulih, turu kene wae.
( Tidak perlu pulang,tidur sini saja)

11

2. Bahasa Ngoko Alus
Bahasa Ngoko Alus ini merupakan tingkatan diatas ngoko lugu biasanya
dituturkan oleh orang yang sangat akrab tapi saling menghormati.
Contohnya:

- Kowe mau dhateng kene nunggang apa?
( Kamu tadi kesini naik apa?)

- Apa kowe purun ngrewangi jaga wengi?
( kamu mau bantu jaga malam gak?)

- Rasah bali, turu mriki wae.
( Tidak perlu pulang,tidur sini saja)

3. Bahasa Krama Lugu
Bahasa Krama lugu ini lebih tinggi dari ngoko,krama terbagi menjadi
krama lugu dan krama inggil Krama lugu sopan santun biasanya
dituturkan oleh orang yang sudah tua atau berkedudukan lebih tinggi.
Contohnya:

- Sampeyan wau dhateng mriki numpak napa?
( Kamu tadi kesini naik apa?)

- Napa sampeyan purun ngrencangi jagi wengi?
( kamu mau bantu jaga malam gak?)

12

- Ampun wangsul, tilem mriki mawon.
( Tidak perlu pulang,tidur sini saja)

4. Bahasa krama inggil
Bahasa krama inggil ini merupakan tingkatan tertinggi diantara bahasa
ngoko lugu, ngoko alus, dan krama lugu, bahasa ini digunakan untuk
berkomunikaasi antara orang yang tidak saling mengenal dan untuk
orang yang lebih tinggi jabatannya maupun umurnya. Contohnya:

- Panjenengan wau rawuh mriki nitih napa?
( Kamu tadi kesini naik apa?)

- Punapa panjenengan kersa ngabdeni reksa dalu?
( kamu mau bantu jaga malam gak?)

- Ampun kondur, sare mriki mawon.
( Tidak perlu pulang,tidur sini saja)

13

BAB VII
Tradisi

A. Tradisi Lisan
Tradisi lisan adalah suatu adat kebiasaan turun-temurun yang dijalankan
oleh suatu kelompok masyarakat tertentu untuk menyampaikan suatu
pesan dalam bentuk lisan (bahasa lisan) kepada masyarakat generasi
penerus. tradisi lisan dalam suku jawa adalah sebagai berikut:
1.) Cerita Rakyat
* Jaka Tarub dan 7 Bidadari.
* legenda Nyi Roro Kidul.
* Sangkuriang dan Dayang Sumbi
* dongeng Keong Mas.

14

* Cindelaras dan Ayam Sakti.

2.) Lagu Daerah
* Gundul Gundul Pacul
* Lir-ilir
* Gambang Suling
* Cublak Cublak Suweng
* Padhang Bulan

3.) Pamali : larangan

1. Anak perempuan tidak boleh makan depan pintu karena nanti “susah
dapat jodoh”.
2. Tidak boleh menunjuk kuburan, apabila jika sudah ditunjuk maka
wajib baginya mengigit jari tersebut.
3. Dilarang menyisir sambil berkaca saat tengah malam.
4. Pingitan, pantangan untuk tidak keluar untuk calon pengantin.
5. Tidak boleh melangkahi tubuh orang lain.
6. Tidak boleh keluar maghrib
7. Tidak boleh memakai payung dalam rumah
8. Tidur pas waktu maghrib, karena akan ketimpahan bulan.
9. Bersiul pada malam hari, karena dapat mengundang hadirnya ular
10. Berkata yang baik-baik terhadap anak kecil

15

4.) Mitos

1. Menabrak Seekor kucing, hal ini biasanya diartikan sebagai pertanda
jika seseorang yang menabrak kucing tersebut “akan terkenal sial”.
2. Anak perempuan menyapu tidak bersih “akan mendapatkan jodoh
yang brewokan”.

3. Konon katanya jika mencium bau pandan dan kemenyan pertanda
adanya sosok kuntilanak, sedangkan bau singkong bakar pertanda
adanya sosok gunderuwo.

4. Tidak boleh mandi malam-malam karena nanti dicubit setan.

5. Kupu-kupu masuk ke dalam rumah, tandanya akan kedatangan tamu

B. Upacara Tradisional

Upacara adat adalah aktifitas penduduk local yang dimana sifatnya
menjadi suatu kebutuhan dan sebagai bentuk acara perayaan.

1. Upacara Wetonan

16

Upacara wetonan adalah salah satu tradisi yang dilakukan oleh
masyarakat suku jawa. Kata “wetonan” dalam bahasa Jawa mempunyai
arti untuk memperingati hari kelahiran.

2. Upacara Ruwatan

Ruwatan adalah salah satu ritual penyucian yang hingga kini masih
dilakukan oleh sebagian besar dari masyarakat suku Jawa dan Bali.

3. Upacara Tingkeban

Upaca tingkeban adalah upacara adat Jawa dalam rangka memperingati
7 bulanan bayi di dalam kandungan atau upacara 7 bulanan kehamilan.

C. Rumah Tradisional

Rumah adat Jawa merupakan rumah adat yang dikenal dalam budaya
Jawa. Ada beberapa rumah tradisional Jawa, baik yang dibagi
berdasarkan wilayah dan berdasarkan desain arsitekturnya. Rumah adat
Jawa yang berbeda biasanya dibedakan dari bentuk atapnya. Arsitektur
rumah adat tradisional Jawa dikembangkan sejak abad ke-13,
diantaranya yaitu :

1. Rumah Joglo

Rumah joglo adalah rumah tradisional Jawa Tengah, biasanya
dibangun dari kayu jati. Ciri khas rumah Joglo adalah atapnya berbentuk
tayug, atau sejenis atap limas berbentuk kerucut. Istilah Yoglo sendiri
berasal dari kata “tajug” dan “loro” yang disingkat menjadi juglo,
artinya gabungan dari dua tajug.

2. Rumah Limasan

Rumah Limasan adalah rumah adat Jawa yang tersusun dari 8 tiang
utama. Rumah adat Limasan memiliki bangunan berbentuk persegi
panjang atau lebih mirip bangunan limasan. Bangunan Limasan

17

memiliki empat atap, dua atap dermaga dan atap bronjong. Bentuk atap
Kejen adalah segitiga sama sisi.

D. Kostum Tradisional
Pakaian adat ialah pakaian yang dibuat dengan tujuan sebagai identitas
atau ciri khas dari masyarakat tertentu. Ada berbagai macam jenis baju
Tradisional jawa, diantaranya adalah :

1. Kebaya
Sebelum tahun 1600, kebaya hanya dikenakan oleh keluarga penguasa
pulau Jawa. Di pulau-pulau zaman penjajahan Belanda, wanita Eropa
mulai mengenakan kebaya sebagai pakaian formal. Kebaya terbuat dari
kain kasa yang dipadukan dengan kain batik sebagai rok, dan brukat
dengan motif warna-warni.

2. Surjan
Surjan adalah busana atas resmi adat Jawa untuk pria. Surjan identik

dengan warna coklat dan hitam. Penggunaan surjan terbatas untuk
wilayah Surakarta dan Yogyakarta. Motif utama adalah lurik (garis
lurus), terdapat pula surjan bermotif kembang-kembang.

18

E. Musik

Berbeda dengan lagu tradisional, Orang Jawa juga memiliki banyak
musik yang keren-keren loh!. Gaya musik jawa disebut dengan “pop
jawa” dimana banyak jenis genre seperti, pop tradisional, koplo,
keroncong, campursari, gamelan jawa, dan langgam jawa. Kepopuleran
lagu jawa sudah tidak diragukan lagi, kepopulerannya menyebar sangat
cepat dan sangat luas sejak beberapa tahun terakhir. Bukan tanpa alasan
hal ini menyebar, pastinya karena lagu-lagu jawa memiliki lirik yang
sederhana tapi memiliki arti mendalam. Begitupun dengan alunan
melodinya yang sederhana dan enak membuat badan bergoyang, juga
setiap lagu mudah diingat. Beberapa rekomendasi lagu jawa yang bisa
kalian dengar disaat waktu luang ataupun saat galau!

1. Kartoyono Medhot Janji - Denny Caknan

Lagu ini menceritakan seseorang yang tidak bisa lagi mempertahankan
hubungannya dengan sang kekasih karena tingkah laku dan sikapnya.

2. Ojo Dibandingke – Abah Lala

Lagu yang diciptakan dan dinyayikan oleh penyanyi aslinya yaitu Abah Lala
menjadi sangat viral setelah dinyanyikan penyanyi cilik yang bernama Farel
Prayoga di Istana Negara. Lagu ini memiliki cerita tentang pedihnya dunia asmara.
Seseorang yang selalu direndahkan oleh kekasihnya dan selalu dibanding-
bandingkan dengan orang lain.

3. LOS DOL - Denny Caknan

Lagu yang dibawakan oleh Denny Caknan ini sedang viral namanya sebagai
penyanyi dangdut jawa, dan di iming-iming sebagai penerus Didi Kempot.
Lagunya ini menceritakan seorang pria yang memiliki hati yang besar dan sangat

19

amat mencintai kekasihnya, tetapi kekasuhnya bermain di belakangnya. Bukannya
marah, sang pria memberinya kesempatan atas perbuatannya dan memintanya
untuk bertaubat sebelum terlambat.

4. Mundur Alon Alon – Ilux Id
Lagu ini memiliki arti “mundur pelan-pelan” dalam bahasa Indonesia. Lagu ini
berceritakan tentang cinta seseorang yang bertepuk sebelah tangan. Dimana orang
tersebut hanya dihubungi saat dibutuhkan saja. Dia mengalah bukan karena sudah
tak sayang lagi, tetapi ia sadar bahwa orang yang disukainya lebih mencintai orang
ketiga. Sangat relate bukan dengan percintaan anak zaman sekarang?hehehe.

5. Ambyar - Didi Kempot

Lagu ini sangat cocok untuk anak zaman sekarang. Lagu ini menceritakan seorang
pria yang harus merelakan cintanya. Karena wanita yang dicintainya sudah
memiliki pria lain yang ternyata adalah temannya sendiri,padahal dia belum
sempat mengutarakan perasaannya terhadap wanita itu.

6. Pamer bojo - Didi Kempot

Didi kempot mencurahkan isi hati seseorang yang sedang menunggu kekasihnya,
namun saat bertemu kekasihnya sudah memiliki pasangan baru. Sakit banget kan
yaaa hikksss.

7. Stasiun balapan - Didi Kempot

Siapa sangka kalau lagu yang terdengar asyik ini mengandung arti yang sangat
dalam. Dimana seseorang yang sedang menunggu keaksihnya pulang namun tak
kunjung datang.

8. Korban janji - Guyon Waton

Kalau kalian sedang ditinggal pas lagi sayang-sayangnya wajib dengeri lagu ini
sih!. Lagu ini bercerita tentang seseorang yang ditinggal pas lagi sayang-sayangnya
tanpa mengucapkan kata putus ataupun kata perpisahan. Sedih yaaa .

9. Full senyum sayang - Evan Loss

20

Lagu ini cocok banget di dengeri sama kaum cowok!. Lagu ini menjelaskan
tentang kegelisahan seorang pria yang tidak mengerti kode-kode dari pasangannya
dan memang kodenya itu susah untuk dipahami. Kalau sekarang katanya yang pas
itu “tidak peka”. Mungkin daripada berantam dengan kekasihnya, sang pria lebih
memilih senyum saja daripada melakukan apapun yang dapat membuat sang
kekasih marah.

10. Sayang – Nella Karisma
Nah lagu ini cocok banget untuk kaum cewek. Penantian seorang wanita yang
ditinggalkan oleh kekasihnya tanpa sebab padahal lagi kangen-kangenya dengan
sang kekasih. Itu semua dituangkan dalam lagu ini.

F. Atraksi Tradisional

Atraksi tradisional adalah pertunjukan atau pameran dari berbagai bentuk karya
seni, tradisi, dan upacara keagamaan yang unik dan menarik sehingga menjadi
tujuan kunjungan dari para wisatawan. Berikut macam-macam atraksi tradisional
dalam suku Jawa.

1. Reog
Reog adalah tarian tradisional Jawa Timur yang memadukan banyak unsur seperti
koreografi yang anggun, kekuatan fisik yang luar biasa, serta kostum dan dekorasi
yang memukau. Karakter utama dalam Reog adalah makhluk yang mirip dengan
singa sakti bernama Singa Barong. Topeng besar ini menyerupai kepala harimau
atau macan tutul, dengan kipas dari bulu merak yang panjang. Topeng Singa
Barong terkenal berat, mengharuskan penari untuk menopang topeng seberat
sekitar 30-40 kilogram dengan kekuatan gigi mereka. Karena itu, orang percaya
bahwa seseorang yang dapat membawakan topeng ini harus memiliki kemampuan
dan kekuatan supranatural.

2. Grebeg sudiro

21

Grebeg Sudiro adalah perayaan Tahun Baru Imlek yang diadakan di kota Solo
dimana Anda bisa menyaksikan dan mengunjungi salah satu tempat wisata budaya
terbesar di Indonesia ini. Atraksi ini dibuat oleh komunitas Tionghoa-Jawa, mereka
merayakan Imlek di kota Solo dengan mempertunjukkan akulturasi antara
Tionghoa dan Jawa, biasanya atraksi ini bertempatan di sekitar Pasar Gede.

Grebeg Sudiro berupa gunungan yang terdiri dari ribuan kue manis khas Tionghoa
yang dikenal dengan nama “kue bakul”, kue ini dibuat khusus untuk menyambut
tahun baru Imlek. Gunungan ini akan diarak ke Kabupaten Sudiroprajang dengan
musisi dan penari dari Tionghoa dan Jawa dengan masing-masing kostum
tradisional mereka. Di akhir pawai, lampion besar berbentuk teko dinyalakan di
Gerbang Pasar Gede, dan juga disusul lampion-lampion lain yang menghiasi pasar.

3. Kuda lumping

Ketika mendengar Kuda Lumping pasti sudah bisa membuat kalian terbayang akan
gerak-gerik dari ciri khas tariannya. Tahukah kalian? Kalau kuda lumping ini
memiliki nama yang berbeda-beda di setiap daerah seperti, kuda lumping di Jawa
Barat, Jathilan Hamengkubuwono di Jawa Tengah dan di Yogyakarta, Jaran
Kepang di Surabaya, Jaranan Buto di Banyuwangi dan Jaranan Turonggo Yakso
di trenggelek. Tarian ini memiliki keunikan yang paling mencolok yaitu adanya
atraksi yang diamati secara bebas di bawah kendali seorang pawang dan ada juga
atraksi seperti kesurupan, kekebalan tubuh terhadap pecut dan makan beling.
Tarian kuda lumping ini menggunakan kuda yang dibuat dari bambu dan dianyam
menyerupai bentuk kuda ditambah aksesoris seperti rambut palsu yang dikepang
terbuat dari tali plastik. Tarian ini memiliki makna untuk membuktikan bahwa
adanya alam ghaib yang ditakuti oleh manusia bukanlah hanya sekedar cerita,
tetapi benar adanya. Penari bisa kehilangan kesadaran dan kesurupan, mereka
sangat berani, melakukan berbagai atraksi yang berada di luar kemampuan orang
biasa, dan bahkan cenderung melakukan hal-hal di luar nalar manusia tanpa adanya
bantuan roh. Terdapat juga makna tentang sifat manusia, tentang manusia yang
kita jumpai berwatak baik dan berwatak jahat. Makna ini akan muncul pada saat
pertunjukkan dimulai, sang penari bersikap anggun, lembut, dan tampak baik-baik
saja pada awal acara tak lama kemudian sikap mereka akan berubah dengan cepat
setelah masuknya roh gaib, seketika tingkah mereka menjadi sulit dikontrol dan
liar.

4. Karapan sapi

22

Karapan sapi adalah atraksi budaya yang diciptakan dari petani Madura. Atraksi
ini digemari oleh masyarakat Madura dan menjadikan atraksi wisata yang menarik
untuk ditonton. Karapan sapi ini adalah perlombaan sapi yang dipacu di lapangan
besar dengan cara sapi akan diarak terlebh dahulu mengelilingi area pacuan
sekaligus memamerkan aksesoris yang berwarna-warni dan beranekaragam
pakaian yang melekat pada sapi-sapi yang akan berpacu di arena pacuan. Selesai
berkeliling semua aksesoris dan pakaian itu pun dilepas kecuali penutup mata
(obet) yang diyakini berfungsi untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan
keperkasaan kepada sapi-sapi yang akan berlomba. Setelah itu pun lomba dimulai.
Sepasang sapi dipakaikan kalales dan ditunganggi seorang tongkok (joki) yang
handal melaju cepat melawan pasangan sapi lainnya. Pada saat sapi melaju cepat,
kalales akan melambung tinggi ke udara, makanya diperlukan tongkok yang sangat
handal mengendalikan situasi semacam ini. Karapan sapi ini diselenggarakan oleh
masyarakat madura untuk menunjukkan rasa syukur warga karena tanah yang
mulanya tandus menjadi subur. Tapi, mengapa harus sapi? Sapi memiliki arti yang
sangat penting bagi orang Madura, karena menurut masyarakat madura sapi
memiliki raja. Raja sapi betina ada di Desa Gadding, Kabupaten Sumenep. Pada
masanya dulu, petani membajak sawah dengan sepasang sapi yang dipasang salaga
(garu) dengan bahagia dan berlomba cepat siap membajak sawah. Dari sinilah awal
muncul istilah kata garabani berasal dari kata garab yang artinya “kerja cepat”.

23

24

25

26

27

BAB VIII

Tokoh Terkenal

1. Didi Kempot

Untuk kalian para sobat ambyar, tentu saja sudah tidak asing lagi dengan "The God
Father Of Broken Heart" atau lebih akrabnya dikenal sebagai Didi Kempot. Musisi
tanah air yang berdarah Jawa ini memiliki nama asli Didik Prasetyo lahir di
Surakarta pada 31, Desember 1966. Lagu-lagunya yang begitu fenomenal
bertemakan patah hati dan kehilangan benar-benar diminati oleh kalangan milenial
dari berbagai daerah yang menyebut diri mereka sebagai "Sad Boys" dan "Sad
Girls". Lagu-lagu yang dibawakannya tentu saja memiliki ciri khas tersendiri,
berupa gaya musik campursari antara congdut (kroncong dangdut), pop Jawa, dan
koplo. Untuk teknik penulisannya yang lebih menekankan bahasa Jawa dan sedikit
memasukkan kalimat bahasa Indonesia sehingga, membuat beliau disebut-sebut
sebagai "Penjaga bahasa dan tradisi Jawa dalam budaya populer".

Selain itu beliau juga memiliki segudang prestasi dan penghargaan atas lagu-lagu
yang telah ia bawakan, salah satunya yang berjudul "Pamer Bojo" ini sudah
ditonton 50 juta kali di YouTube dan disukai 257 ribu kali oleh netizen. Selain itu,
dampak nyatanya dapat dirasakan dari segi pariwisata yang mendatangkan banyak
wisatawan berdatangan setelah mendengar beberapa lagunya yang mencantumkan
daerah-daerah wisata di Indonesia.

2. Maudy ayunda

Nama lengkap Ayunda Faza Maudy, Maudy Ayunda lahir di Jakarta tanggal 19
Desember 1994 dan dia bersuku Jawa. Maudy ayunda tak hanya dikenal dengan
suaranya yang merdu, bakatnya dalam dunia akting, tetapi juga sukses mencatat
banyak prestasi dalam berbagai bidang. Tak hanya prestasi di dunia entertainment,
Maudy juga banyak mencatat prestasi di dunia pendidikan. Maudy Ayunda adalah
seorang tokoh cantik, pintar dan berbakat. Prestasi Maudy Ayunda yaitu menjadi
juru bicara untuk Presidensi G20 Indonesia, mendapatkan Dua Gelar Pascasarjana

28

sekaligus, mahasiswa Indonesia pertama di jurusan PPE Oxford University. Maudy
berhasil menyelesaikan pendidikan S1 di Oxford University jurusan Philosophy,
Politics, Economics (PPE) hanya dalam kurun waktu tiga tahun dengan nilai
sempurna (cumlaude) serta menyelesaikan pendidikan S2 di Stanford University
jurusan Administrasi Bisinis dan Pendidikan dalam kurun waktu 2 tahun. Tidak
heran jika Maudy Ayunda sering dijadikan role model oleh para wanita di
Indonesia.

3. Dian Paramita Sastrowardoyo
Dian Paramita Sastrowardoyo lahir 16 Maret 1982 adalah seorang aktris dan model
Indonesia keturunan Jawa. Ia dikenal karena peran utamanya sebagai Cinta dalam
film Indonesia tahun 2001 “Ada Apa Dengan Cinta?", yang memenangkan lima
penghargaan Aktris Terbaik. Mengawali karier sebagai model, aktris yang kerap
disapa Dian Sastro ini kariernya terus menanjak saat bertambah usia. Dian pun
membintangi film-film bagus yang penuh pesan moral. Dian mencapai banyak
prestasi yang tidak kalah banyak dengan artis-artis papan atas lainnya seperti,

1. Pemeran wanita terbaik dalam Festival Film International Singapura 2002
dan Festival Film Asia di Deauville di Perancis tahun 2002.

2. Grand Price of the International Jury.

3. Festival Film Asia Pasifik di Malaysia tahun 2005

4. Aktris Terpuji Festival Film Bandung 2002

5. Pemeran Utama Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia tahun 2004

6. Inspiring Women tahun 2005
Sebagai seorang wanita, Dian Sastro juga sangat fokus atas semua kegiatan dan
selalu memberi dukungan terhadap wanita Indonesia agar semakin berkembang.

29

BAB IX
Funfacts

1. Suku Jawa adalah suku terbesar di Asia Tenggara

Suku Jawa menempati peringkat pertama sebagai suku dengan populasi terbanyak di Asia
Tenggara, yaitu dengan populasi mencapai 105 juta jiwa.

2. Ada satu negara di benua Amerika yang memiliki banyak penduduk orang jawa

dan fasih berbahasa Jawa, yaitu Suriname.

3. Bahasa Jawa masuk Google Search dan Translate

Sejak 8 Mei 2013, Google memasukan bahasa Jawa ke Google Translate bahkan bisa
menerima perintah dalam bentuk suara bahasa Jawa.

4. Suku Jawa memiliki penaggalan sendiri

Suku Jawa memiliki penaggalan sendiri yang disebut tahun Saka. Kalender ini
merupakan paduan antara Hindu, Budha, dan Islam sedikit budaya barat.

5. Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta Solo menjadi salah satu kerajaan yang

masih berdiri di Indonesia sampai saat ini.

6. Nenek moyang orang Jawa adalah seorang pelaut loh!

7. Batik menjadi bagian dari Warisan Kemanusiaan Karya Agung Budaya Lisan dan

Nonbendawi di UNESCO

8. Rawon menjadi salah satu dari sepuluh sup terenak di dunia

9. Pecel dan gado-gado masuk ke dalam daftar salad terbaik di dunia

30

10.Pasukan Jawa yang dipimpin oleh raden wijaya pernah mengalahkan pasukan

mongol, saat itu mongol dipimpin oleh kubilai khan.

Bab X
Penutup

31


Click to View FlipBook Version