The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Ilmu Kelautan Unpad, 2023-12-15 01:04:21

MODUL PRAKTIKUM OSEANOGRAFI KIMIA

MODUL PRAKTIKUM OSEANOGRAFI KIMIA

PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI KIMIA UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN | PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN


PANDUAN PRAKTIKUM MATA KULIAH OSEANOGRAFI KIMIA Disusun Oleh: Tim Dosen Oseanografi Kimia - Dr.sc.agr. Yudi Nurul Ihsan, S.Pi., M.Si. - Dr. Eri Bachtiar Tim Asisten Dosen Oseanografi Kimia Universitas Padjadjaran Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Program Studi Ilmu Kelautan © 2023


Kata Pengantar Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan semesta alam yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Panduan Praktikum Oseanografi Kimia ini dengan baik. Panduan praktikum ini bertujuan sebagai pedoman bagi mahasiswa program studi Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran dalam melaksanakan kegiatan praktikum mata kuliah Oseanografi Kimia baik di laboratorium maupun di lapangan. Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan modul ini. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam modul praktikum ini. Untuk itu, kami menghargai saran dan kritik dari pembaca demi perbaikan dan kesempurnaan Panduan Praktikum Oseanografi Kimia ini. Akhir kata, semoga Panduan Praktikum Oseanografi Kimia ini bisa bermanfaat khususnya bagi mahasiswa yang melaksanakan praktikum. Jatinangor, November 2023 Tim Penyusun


DAFTAR ISI Kata Pengantar...........................................................................................................ii DAFTAR ISI...............................................................................................................iii Tata Tertib Praktikum .............................................................................................iv Praktikum Laboratorium.....................................................................................iv Praktikum Lapangan............................................................................................iv Praktikum 1 - Artificial Sea Water (Air Laut Buatan) .......................................... 5 1.1 Alat dan Bahan ................................................................................................. 5 1.2 Prosedur Pembuatan........................................................................................ 5 Praktikum 2 – Pembuatan Larutan Standar........................................................... 7 2.1 Alat dan Bahan ................................................................................................. 7 2.2 Prosedur Pembuatan........................................................................................ 8 Praktikum 3 – Praktikum Lapangan..................................................................... 10 3.1 Kebutuhan Data ............................................................................................. 10 3.2 Alat dan Bahan ............................................................................................... 11 3.3 Pembagian Kelompok .................................................................................... 11 3.4 Metode Pengambilan data ............................................................................. 11 Praktikum 4 – Analisis Sampel Air ........................................................................ 14 4.1 Alat dan Bahan ............................................................................................... 14 4.2 Prosedur pengukuran .................................................................................... 14 Sistematika Penulisan Laporan .............................................................................. 16 Sifat Laporan ........................................................................................................ 16 Ketentuan Umum Laporan ................................................................................. 16 Sistematika Laporan ............................................................................................ 16 Sistematika Penilaian............................................................................................... 19


Tata Tertib Praktikum Praktikum Laboratorium 1. Praktikan wajib mengikuti seluruh kegiatan praktikum; 2. Praktikan wajib datang 10 menit sebelum praktikum; 3. Selama pelaksanaan, mahasiswa wajib berpakaian rapi dan menggunakan jas laboratorium dan membawa perlengkapan yang telah ditentukan; 4. Kuis dilaksanakan pada 10 menit di awal praktikum, jika mahasiswa terlambat lebih dari 10 menit, maka nilai kuis dianggap 0; 5. Praktikan yang terlambat dapat mengikuti praktikum setelah mendapat izin dari asisten, dan mendapat tugas khusus; 6. Praktikan wajib menggunakan tanda pengenal yang memuat nama lengkap dan nama panggilan; 7. Praktikan wajib membawa modul dan log book praktikum; 8. Praktikan dilarang meningalkan tempat praktikum tanpa seizin asisten; 9. Praktikan wajib mengikuti kegiatan praktek lapangan pada waktu yang telah ditentukan. Praktikum Lapangan 1. Mahasiswa wajib datang 60 menit sebelum keberangkatan praktikum; 2. Selama pelaksanaan, mahasiswa wajib berpakaian yang aman dan fleksibel (Pakaian Lapangan) dan membawa perlengkapan yang telah ditentukan; 3. Praktikan yang terlambat dari waktu keberangkatan dianggap tidak akan mengikuti praktikum lapangan dan tidak akan ditunggu kehadirannya. 4. Praktikan wajib membawa buku modul praktikum; 5. Praktikan dilarang meningalkan lokasi praktikum tanpa seizin asisten; 6. Praktikan wajib mengikuti seluruh kegiatan praktikum lapangan pada waktu yang telah ditentukan 7. Selama kegiatan praktikum lapangan berlangsung, praktikan diwajibkan menjaga kesehatan, keselamatan diri sendiri maupun rekan-rekannya dan tidak diperkenankan melakukan hal-hal yang dapat mengganggu jalannya praktikum lapangan.


Praktikum 1 - Artificial Sea Water (Air Laut Buatan) Artificial Sea Water (ASW) atau air laut buatan adalah campuran garam mineral terlarut (dan terkadang vitamin) yang mensimulasikan air laut. Air laut buatan terutama digunakan dalam biologi kelautan dan memungkinkan persiapan media yang mudah sesuai untuk organisme laut (termasuk alga, bakteri, tumbuhan dan hewan). Dari perspektif ilmiah, air laut buatan memiliki keunggulan reproduktifitas terhadap air laut alami. Air laut buatan adalah air tawar yang ditambah dengan bahan-bahan kimia untuk merubah unsur di dalamnya menjadi sama seperti air laut. Perlu diketahui, dalam setiap 1000 liter air mengandung 3,5 kg garam. Air laut juga bersifat alkalis dengan tingkat keasaman (pH) sekitar 8,0-8,3. Di bawah ini merupakan panduan tentang proses pembuatan air laut buatan : 1.1 Alat dan Bahan Alat yang digunakan adalah sebagai berikut • Ember/baskom • Timbangan • Pengaduk • Refraktometer Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut: • 281,5 gram NaCl (Natrium Klorida) atau garam dapur • 69,2 gram MgSO4 6H2O (Magnesium Sulfat) • 6,7 gram KCl (Kalium Klorida) • 1 gram NaBr (Natrium Bromida) • 0,5 gram KH2PO4 (Kalium Bifosfat) • 0,05 gram KI (Kalium Iodida) • 14,5 gram CaCl2 (Kalsium Klorida) • 10 liter air tawar (bukan air ledeng) 1.2 Prosedur Pembuatan 1. Siapkan bahan-bahan di atas secara lengkap. Gunakan air tawar yang berasal dari


sumur yang telah diendapkan selama 24 jam. Jangan pernah menggunakan air ledeng dari PDAM karena mengandung kaporit. 2. Buat campuran pertama yang terdiri dari 281,5 gram NaCl (Natrium Klorida) atau garam dapur, 69,2 gram MgSO4 6H2O (Magnesium Sulfat), 6,7 gram KCl (Kalium Klorida), 1 gram NaBr (Natrium Bromida), 0,5 gram KH2PO4 (Kalium Bifosfat), dan 0,05 gram KI (Kalium Iodida). Bahan-bahan ini dimasukkan ke sebuah baskom. Lalu tambahkan air tawar sebanyak 0,5 liter ke dalamnya. Aduk sampai tercampur rata. 3. Buat campuran kedua dengan cara memasukkan 14,5 gram CaCl2 (Kalsium Klorida) ke dalam sebuah ember yang lain. Kemudian tambahkan juga air tawar sebanyak 0,5 liter ke dalam ember tersebut. Jangan lupa diaduk supaya tercampur rata. 4. Siapkan sebuah ember berukuran besar yang telah berisi 9 liter air tawar. Tuangkan campuran pertama dan kedua ke dalam ember tersebut. Aduklah kembali agar semua bahan-bahannya tercampur rata. 5. Air laut buatan pun telah selesai dibuat. Periksa kadar karamnya dengan menggunakan refraktometer


Praktikum 2 – Pembuatan Larutan Standar Larutan standar atau larutan baku adalah suatu larutan yang mengandung konsentrasi yang diketahui secara tepat dari unsur atau zat. Larutan standar biasanya berfungsi sebagai titran, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku. Larutan yang akan ditentukan konsentrasinya atau kadarnya, diukur volumenyadengan menggunakan pipet volumetri dan ditempatkan di erlenmeyer larutan standar yang digunakan untuk menentukan konsentrasi zat lain, seperti larutan dalam titrasi Konsentrasi larutan standar biasanya dinyatakan dalam satuan mol per liter (mol / L, sering disingkat M untuk molaritas), mol per desimeter kubik (mol/dm3 ) atau kilomol per meter kubik (kmol/m3 ). Suatu standar sederhana diperoleh melalui pelarutan unsur tunggal atau suatu zat dalam pelarut yang mampu yang mana akan bereaksi dengannya. Dalam bidang kelautan, kandungan zat-zat sangat mempengaruhi kualitas air laut di suatu wilayah. Kualitas air laut ini sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup biota laut. Untuk mengetahui kandungan zat zat tersebut maka perlu dilakukan pengukuran kandungan zat-zat dengan terlebih dahulu membuat larutan standarnya. Dalam praktikum Oseanografi Kimia ini, akan dilakukan pembuatan larutan standar untuk zat dibawah ini: - NO3 - NH4 - PO4 2.1 Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut: - Neraca analitik - Labu ukur 50 ml - Tabung reaksi - Pipet ukur - Spektrofotometer Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut: - NH4Cl - KNO3 - NH4OH - KH2PO4 - SnCl2 - Aquadest


- Tartrat - Larutan Nessler - Asam Fenol disulfenik 2.2 Prosedur Pembuatan Larutan standar dibuat dalam 5 variasi konsentrasi yang berbeda, yaitu 0.2, 0.4, 0.6, 0.8, dan 1 ppm. Dilakukan untuk mencari persamaan y=ax + b pada grafik. Semakin besar konsentrasi larutan standar, semakin besar pula absorbansinya, maka grafik akan linear. ➢ Ammonia (NH3-N) 1. Untuk membuat larutan standar dengan konsentrasi 1000 ppm, NH4Cl(s) sebanyak 0,191 g ditimbang menggunakan neraca analitik 2. Dimasukkan ke labu ukur 50 ml, larutkan dengan akuades hingga 50 ml 3. Dari larutan tersebut diambil 0.5 ml menggunakan pipet ukur dan dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml lainnya untuk mendapatkan konsentrasi larutan standar 10 ppm 4. Diencerkan dengan akuades hingga 50 ml 5. Dari labu konsentrasi 10 ppm, diambil larutan sesuai volume yang dibutuhkan. Masing-masing dimasukkan ke labu ukur 10 ml. 6. Diencerkan dengan akuades hingga 10 ml 7. Ditambahkan 2 tetes tartrat 8. Ditambahkan 1 ml Nessler 9. Didiamkan 30 menit 10. Diukur dengan spektrofotometer pada λ=425 nm ➢ Nitrat (NO3-N) 1. Untuk membuat larutan standar dengan konsentrasi 100 ppm, KNO3(s) sebanyak 0,0361 g ditimbang menggunakan neraca analitik 2. Dimasukkan ke labu ukur 50 ml, larutkan dengan akuades hingga 50 ml 3. Dari larutan tsb diambil 2,5 ml menggunakan pipet ukur dan dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml lainnya untuk mendapatkan konsentrasi larutan standar 5 ppm 4. Diencerkan dengan akuades hingga 50 ml 5. Dari labu konsentrasi 5 ppm, diambil larutan sesuai volume yang dibutuhkan. Masing-masing dimasukkan ke labu ukur 25 ml. 6. Diencerkan dengan akuades hingga 25 ml 7. Dipanaskan di hot plate hingga volumenya ± 2ml 8. Ditambahkan 1 ml asam fenol disulfonik 9. Diuapkan pada waterbath pada suhu 80oC selama 2 menit 10. Didinginkan kemudian ditambah 5 ml NH4OH 10%


11. Diencerkan dengan akuades hingga V = 25 ml 12. Didiamkan selama 30 menit 13. Diukur dengan spektrofotometer pada λ=425 nm ➢ Phospat (PO4-P) 1. Untuk membuat larutan standar dengan konsentrasi 500 ppm, KH2PO4(s) sebanyak 0,10975 g ditimbang menggunakan neraca analitik 2. Dimasukkan ke labu ukur 50 ml, larutkan dengan akuades hingga 50 ml 3. Dari larutan tsb diambil 1 ml menggunakan pipet ukur dan dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml lainnya untuk mendapatkan konsentrasi larutan standar 10 ppm 4. Diencerkan dengan akuades hingga 50 ml 5. Dari labu konsentrasi 10 ppm, diambil larutan sesuai volume yang dibutuhkan. Masing-masing dimasukkan ke labu ukur 25 ml. 6. Diencerkan dengan akuades hingga 25 ml 7. Ditambahkan reagen SnCl2 0,25 ml dan 1 ml NH4-molibdat 8. Didiamkan 30 menit 9. Diukur dengan spektrofotometer pada λ=650 nm


Praktikum 3 – Praktikum Lapangan Fenomena oseanografi dapat diketahui dengan melakukan pengukuran langsung dan menggunakan data sekunder seperti satelit dan data survei instansional. Beberapa hal yang perlu diketahui dari data tersebut adalah proses pengambilan data, rekayasa data, pengolahan, dan interpretasi data. Untuk memahami hal tersebut, maka praktikum lapangan sangat diperlukan. Praktikum lapangan ini sendiri menekankan pentingnya aspek pengukuran langsung (insitu) walaupun pengukuran yang dilakukan hanya sesaat. Setidaknya hal ini akan memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang tantangan yang didapatkan di lapangan pada saat pengukuran lapangan berlangsung. Selain pengukuran insitu, proses pengambilan sampel air juga merupakan aspek yang sangat penting. Dalam pengambilan sampel air, surveyor memiliki tantangan tersendiri yaitu waktu, karena untuk keakuratan data pada saat dilakukan analisis laboratorium, maka kondisi sampel air dibawa ke laboratorium tidak boleh berubah. Maka perlu dilakukan perlakuan tertentu terhadap sampel yang akan dibawa. Kegiatan praktikum lapangan ini dilaksanakan dengan menekankan perencanaan yang matang dari tiap kelompok mahasiswa. Untuk itu, selain aspek akademis, mahasiswa diharapkan dapat membuat planning, termasuk didalamnya adalah rencana kerja, rencana penugasan, dan rencana administrasinya. Untuk itu, praktikum lapangan Oseanografi Kimia ini wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa yang mengambil mata kuliah Oseanografi Kimia. Maksud dan Tujuan dari Kuliah lapangan ini antara lain: 1. Mahasiswa/i mendapatkan pengetahuan tentang pengukuran lapangan secara insitu 2. Mahasiswa/I mendapatkan pengetahuan dan pengalaman menggunakan alat survei kelautan, 3. Mahasiswa mengetahui tentang aspek perencanaan survei 4. Mahasiswa mengetahui cara pengawetan sampel air untuk dianalisis lebih lanjut di laboratorium 3.1 Kebutuhan Data Adapun kebutuhan data pada praktikum lapangan ini meliputi: - Salinitas - Suhu - Oksigen terlarut (DO) - Derajat keasaman (pH) - Produktivitas primer perairan - Sampel air untuk uji Amonia, Nitrat dan Phosphat


3.2 Alat dan Bahan Adapun kebutuhan alat survei meliputi: Tabel 1. Alat dan Bahan Kuliah Lapangan ALAT/BAHAN DATA YANG DIAMBIL GPS Posisi geografis Termometer Suhu DO meter DO Refrakto meter Salinitas Ph meter PH Coolbox besar Penyimpanan sampel air Botol air 1.5 liter Sampel air Botol wrinkler 250 ml Sampel air Pipet tetes Media Cairan H2SO4 Label Tanda sampel Aquades Pembersih alat Spidol Tanda Sampel Ziplock Pelindung GPS Baterai GPS Sarung tangan latex Pelindung tangan Larutan H2SO4 Pengawetan sampel air . 3.3 Metode Pengambilan data a) Salinitas Refraktometer di kalibrasi dengan aquades terlebih dahulu, kemudian refraktometer diteteskan air kemudian amati posisi batas garis antara bidang biru dengan bidang putih, catat nilai salinitas. b) Suhu Termometer dicelupkan ke dalam air, tunggu sekitar 10 menit, lalu catat nilai temperatur yang ada di thermometer. c) Oksigen terlarut (DO) DO meter di kalibrasi dengan cara mencelupkan kedalam cairan aquades terleih dahulu, kemudian dicelupkan pada bagian pengukurnya, gerakan bagian pengukur lalu tunggu pengukurnya hingga ditemukan angka yang stabil pada display, kemudian catat nilai DO yang tertera di layar DO meter. d) Derajat keasaman (pH) pH meter di kalibrasi dengan cara mencelupkan kedalam cairan aquades, kemudian celupkan ujung pH meter pada sampel air yang akan diukur, kemudian catat pHnya.


e) Produktivitas primer perairan - Dilakukan dengan metode oksigen botol gelap dan botol terang, pengambilan sampel air di tiap ekosistem yang terdapat di lokasi penelitian. Pengambilan sampel produktivitas primer dilakukan pada setiap stasiun. - Siapkan sekurang-kurangnya 3 botol (masing-masing dengan volume ± 300 ml). Salah satu dari botol tersebut dilapisi dengan plastik hitam atau isolasi (‘cellotape’) hitam rapat-rapat sehingga cahaya tidak masuk ke dalam botol (botol gelap); botol-botol lainnya dibiarkan terang. - Secara berturut-turut dan hati-hati, masukkan air contoh kedalam botol gelap (D, dark bottle), botol terang (L, light bottle), dan botol terang yang lain yang akan disebut botol awal (I, initial bottle). Hindari terbentuknya gelembung-gelembung udara dalam botol. - Benamkan dan gantungkan satu botol gelap dan satu botol terang yang sudah berisi contoh air di lokasi contoh air tersebut berasal. Biarkan botol-botol ini berada dalam air atau diinkubasi selama periode waktu tertentu (3-6 jam). Terhadap satu botol terang yang lain (initial bottle) segera dilakukan pengukuran kandungan oksigen terlarut dengan metode Winkler atau dengan alat DO-meter. - Setelah masa inkubasi (antara 3 sampai 6 jam inkubasi) berakhir, botol-botol terang dan gelap tersebut diangkat untuk segera dilakukan analisis kandungan oksigen terlarut. Catat kandungan oksigen (mg/l) dari masing-masing botol dalam suatu tabel, sesuai dengan kedalamannya. f) Pengambilan sampel air di wilayah pengamatan - Sebelum melakukan pengambilan sampel air, terlebih dahulu dilakukan pencatatan kondisi lingkungan di sekitar stasiun pengambilan. Hal – hal yang perlu dicatat adalah waktu pengambilan, koordinat lokasi pengambilan , jenis substrat dan kondisi umum di sekitar lokasi (bersih/banyak sampah, dsb). e) Pengambilan Sampel Air - Sampel air dimasukan kedalam botol 1.5 liter sebanyak 2 buah dengan posisi botol horizontal saat pengambilan. Pengambilan sampel dilakukan satu kali yaitu pada siang hari, botol yang telah berisi sampel air ditandai dengan diberi label. g) Pengawetan sampel - Untuk menghentikan aktivitas biologis, tetesi semua sampel air dengan larutan H2SO4 sebanyak 5 ml menggunakan pipet dan simpan coolbox


Praktikum 4 – Analisis Sampel Air 4.1 Alat dan Bahan - SnCl2 - ZnSO4 - Alikuot - NaOH - NH4 molibdat - Aquadest - Tartrat - Larutan Nessler - Asam Fenol disulfenik 4.2 Prosedur pengukuran Sebelum dilakukan pengukuran, sampel awal disaring terlebih dahulu sebanyak 25 ml. Kemudian dilakukan pembuatan larutan standar untuk masing-masing parameter dibuat dalam 5 variasi konsentrasi yang berbeda, yaitu 0.2, 0.4, 0.6, 0.8, dan 1 ppm. Dilakukan untuk mencari persamaan y=ax + b pada grafik. Semakin besar konsentrasi larutan standar, semakin besar pula absorbansinya, maka grafik akan linear. ➢ Ammonia 1. Sebanyak 1 ml ZnSO4 ditambahkan ke 100 ml alikuot 2. Ditambah NaOH hingga pH 10,5 3. Larutan disaring menggunakan kertas saring hingga filtratnya 25 ml 4. Ditambahkan 2 tetes tartrat 5. Ditambahkan 1 ml Nessler 6. Didiamkan 30 menit 7. Diukur dengan spektrofotometer pada λ=425 nm ➢ Nitrat 1. Sampel yang sudah disaring dipanaskan di hotplate hingga volumenya ±2 ml 2. Setelah dingin, ditambahkan 1 ml asam fenol disulfonik 3. Diuapkan dengan water bath pada suhu 80oC selama 2 menit 4. Didinginkan, ditambah 5 ml NH4OH 10% 5. Diencerkan dengan akuades hingga V = 25 ml 6. Didiamkan 30 menit 7. Diukur dengan spektrofotometer pada λ=425 nm


➢ Phospat 1. Sampel yang sudah disaring dimasukkan ke tabung reaksi 2. Ditambahkan reagen SnCl2 0,25 ml dan NH4-molibdat 1 ml kemudiandihomogenkan 3. Didiamkan 30 menit 4. Diukur dengan spektrofotometer pada λ=650 nm


Sistematika Penulisan Laporan Sifat Laporan A) Laporan individu wajib ditulis oleh setiap praktikan kecuali untuk praktikum lapangan dan analisis sampel yang ditulis dalam laporan akhir. B) Laporan Akhir Praktikum Oseanografi Kimia disusun per-kelompok dengan sifat “data kelas” yakni merupakan kumpulan data dari beberapa kelompok dalam satu seri praktikum yang disusun/dikompilasi bersamaan. C) Seluruh laporan Praktikum Oseanografi Kimia merupakan alat penilaian resmi utama pelaksanaan mata kuliah Oseanografi Kimia. Ketentuan Umum Laporan 1) Laporan individu dikumpulkan pada saat dilaksanakannya praktikum berikutnya atau sesuai waktu yang telah disepakati oleh tim dosen dan asisten mata kuliah Oseanografi Kimia 2) Laporan Akhir Praktikum Oseanografi Kimia dikumpulkan pada saat dilaksanakannya Ujian Akhir Semester dan telah dikonsultasikan sebelumnya dengan tim asisten atau tim dosen mata kuliah Oseanografi Kimia. 3) Laporan Akhir Praktikum Oseanografi Kimia dijilid dalam bentuk soft cover dengan desain sampul yang menarik serta kreatif sebanyak satu eksemplar dan soft file dikirim melalui email tim dosen Oseanografi Kimia dalam bentuk PDF (dengan nama file sesuai kelompok), 4) Isi laporan diketik dengan format : margin (Top 3 cm, Left 3 cm, Right 2,5 cm, Bottom 2,5 cm); ukuran kertas A4; spasi 1,5; Font Times New Roman 12; dan nomor halaman diletakkan di pojok kanan atas, 5) Di setiap akhir dari tiap bab ditempatkan kertas pemisah berwarna biru berlambang logo Unpad Sistematika Laporan 1. Laporan Individu Sistematika Laporan Individu disusun sebagai berikut : Sampul - Hitam putih - Nama praktikan beserta NPM - Logo Unpad hitam putih (center) dengan ukuran 3,5 x 3,5 cm - Nama Universitas, Fakultas, dan Program Studi Lembar Pengesahan - Ditandatangani oleh asisten praktikum Oseanografi Kimia


Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel (bila ada) Daftar Gambar (bila ada) Daftar Lampiran Bab I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan Praktikum 1.3. Manfaat Praktikum Bab II. Tinjauan Pustaka Bab III. Metodologi Praktikum 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Prosedur Bab IV. Hasil dan Pembahasan 4.1. Hasil 4.2. Pembahasan Bab V : Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan 5.2. Saran Daftar Pustaka (minimal 5 sumber pustaka) Lampiran (Dokumentasi Kegiatan Praktikum)


2. Laporan Akhir (Kelompok) Sistematika Laporan Akhir Praktikum disusun sebagai berikut : Sampul Luar - Desain sekreatif mungkin - Ada logo unpad kuning, dan tulisan nama kelompok, Program studi, Fakultas, dan Universitas Sampul Dalam - Hitam putih - Nama anggota kelompok beserta NPM - Program studi, fakultas, universitas, dan tahun pembuatan Lembar Pengesahan - Ditandatangani oleh Koordinator mata kuliah Oseanografi Kimia Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel (bila ada) Daftar Gambar (bila ada) Daftar Lampiran (bila ada) Bab I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan Praktikum 1.3. Manfaat Praktikum Bab II. Tinjauan Pustaka 2.1. Tinjauan Umum Lokasi Pelaksanaan Praktikum 2.2. Tinjauan Umum Lokasi Stasiun Pengambilan Sampel Bab III. Metodologi Praktikum 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Prosedur Sampling 3.4. Prosedur Analisis Data Bab IV. Hasil dan Pembahasan 4.1. Hasil 4.2. Pembahasan Bab V : Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan 5.2. Saran Daftar Pustaka (minimal 5 sumber pustaka) Lampiran (Dokumentasi Kegiatan Praktikum)


Sistematika Penilaian Praktikum mata kuliah Oseanografi Kimia merupakan komponen penting dalam penilaian mata kuliah Oseanografi Kimia. Komponen yang dinilai dalam praktikum ini adalah kuis, laporan individu, ujian praktikum, dan laporan akhir. Bobot atau persentase penilaian praktikum disepakati pada kontrak kuliah (pertemuan pertama) mata kuliah Oseanografi Kimia. Kuis dilaksanakan setiap pertemuan praktikum sesaat sebelum dimulainya kegiatan praktikum dan merupakan komponen penting dalam penilaian praktikum. Ujian praktikum dilaksanakan satu kali setelah selesainya seluruh praktikum laboratorium. Materi praktikum lapangan dan analisis sampel air akan diuji pada saat dilaksanakannya Ujian Akhir Semester.


Click to View FlipBook Version