HANDOUT
JAMUR MATERI
SMA
Dikembangkan Sebagai:
Bahan Ajar Materi Jamur
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI
BANJARMASIN
2021
User
iii 1
KATA PENGANTAR
Syukur kepada Tuhan YME, karena atas Rahmat dan HidayahNya
jualah maka e Handout ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. e
Handout konsep peduli lingkungan dalam pembelajaran biologi ini
dikembangkan sebagai bagian dari perangkat tesis yang berjudul
“PENGEMBANGAN E-Handout Biologi SMA Pada Materi Jamur
Untuk Melatihkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa”.
Pembuatan E-Handout ini dikembangkan sebagai bagian dari penelitian
tesis. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih dan
penghargaan kepada:
1. Orang tua dan seluruh keluarga yang selalu memberikan dukungan
baik moril maupun material.
2. Bapak Prof. Dr. H. Aminudin Prahatama Putra, M.Pd dan Ibu Dr. Hj.
Atiek Winarti, M.Pd, M.Sc selaku dosen pembimbing yang dengan
kesabaran hati memberikan bimbingan dalam penulisan e-handout ini.
3. Semua teman dan rekan-rekan mahasiswa yang telah membantu dalam
penulisan e-handout ini.
Dengan keterbatasan ilmu yang saya miliki dan semakin
berkembangnya ilmu pengetahuan, saya menerima saran dan kritik untuk
menunjang kesempurnaan e-handout ini. Semoga tugas ini bermanfaat
bagi kita semua. Amin.
Banjarmasin, 2021
Rachmiati
iv
E-Handout Jamur
2
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................... i
COVER DALAM....................................................................................ii
KATA PENGANTAR………………………………………………….iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………iv
Petunjuk Penggunaan Handout…………………………………………1
Peta Konsep…………………………………………………………… 2
Kompetensi Dasar……………………………………………………… 3
Indikator Keterampilan Berpikir Kritis.....................................................4
Handout Jamur (Fungi)............................................................................ 5
Pendahuluan............................................................................................. 6
Bab 1Ciri – Ciri Jamur............................................................................. 7
Bagaimana Cara Reproduksi Jamur....................................................... 12
A. Reproduksi Vegetatif ........................................................................ 13
B. Reproduksi Generatif ........................................................................ 14
Klasifikasi Jamur ................................................................................... 16
Ascomycota ........................................................................................... 18
Basidiomycota ....................................................................................... 19
Deuteromycota....................................................................................... 20
Simbiosis Jamur dengan Organisme Lain ............................................. 22
Peranan Jamur Dalam Kehidupan Manusia........................................... 25
DaftarPustaka………………………………………………………… 29
Glosarium………………………………………………………………30
E-Handout Jamur
3
PETUNJUK PENGGUNAAN
HANDOUT adalah salah satu bahan ajar yang dapat digunakan
oleh guru dan siswa untuk lima tujuan yaitu sebagai bahan rujukan
,mengingat,memberi umpan balik,menambah motivasi ,dan menilai
hasil belajar. Petunjuk penggunaan handout sebagai berikut :
1. Pelajari secara sistematis handout berikut
2. Baca dan pahami petunjuk penggunaan handout
3. Baca daftar isi terlebih dahulu untuk melihat materi yang
disajikan
4. Baca dan pahami kompetensi inti, kompetensi dasar, dan
indikator pencapaian kompetensi
5. Baca dan Pahami uraian materi pada setiap bab
6. Jawab pertanyaan serta soal yang tersedia
7. Baca rangkuman pada bagian akhir untuk memeperkuat
pengetahuan yang aja
8. Jika ada kosakata yang tidak dipahami bisa dilihat didaftar
istilah
9. Kerjakan soal evaluasi sesuai dengan waktu yang disepakati
E-Handout Jamur
4
Peta Konsep
E-Handout Jamur
5
KOMPETENSI DASAR
3.6 Mengelompokkan jamur berdasarkan ciri-ciri, cara
reproduksi, dan mengaitkan peranannya dalam kehidupan
4.6 Menyajikan laporan hasil investigasi tentang
keanekaragaman jamur dan peranannya dalam kehidupan
Indikator
1.1.1 Mengagumi keanekaragaman jamur sebagai bukti kebesaran Tuhan YME.
2.1.1 Memiliki rasa ingin tahu dan teliti, melalui diskusi, kerja kelompok dalam
melakukan pengamatan.
2.1.2 Menunjukkan ketekunan, tanggung jawab, saling menghargai dalam
kegiatan belajar dan bekerja baik secara individu maupun kelompok.
3.6.1 Mengelompokkan ciri umum jamur (fungi).
3.6.2 Mengelompokkan cara hidup jamur (fungi).
3.6.3 Mengelompokkan cara reproduksi jamur (fungi).
3.6.4 Mengelompokkan klasifikasi jamur (fungi).
3.6.5 Menentukan simbiosis jamur dengan organisme lain.
3.6.6 Menentukan peranan jamur dalam kehidupan sehari-hari.
4.6.1 Menyajikan laporan pengamatan tentang ciri jamur.
4.6.2 Membuktikan peranan jamur dalam kehidupan sehari-hari dan lingkungan
melalui pengamatan.
4.6.3 Menyajikan hasil pengamatan jamur dalam bentuk laporan tertulis.
E-Handout Jamur
6
INDIKATOR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELIPUTI
1. INTERPRETASI
Peserta didik mampu menjelaskan informasi dengan benar
2. ANALISIS
Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menganalisis permaknaan
dengan mengaitkan fakta hasil penyelidikan dengan benar
3. EVALUASI
Peserta didik mampu menguji kebenaran hasil analisis
4. INFERENSI
Peserta didik mampu mengidentifikasi,menduga,dan memperoleh unsur
untuk membuat kesimpulan yang masuk akal
E-Handout Jamur
7
HANDOUT
Untuk SMA/MA Kelas X/I
1 Rachmiati
E-Handout Jamur PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
BIOLOGI
2021
UNIVERSITAS LAMBUNG
MANGKURAT
8
Identitas : Biologi
Mata Pelajaran : XI (sebelas)/I
Kelas/Semester : Jamur
Materi
The Beginning
Cabang ilmu Biologi yang mempelajari tentang jamur disebut
Mikologi. Jamur (fungi)banyak kita temukan disekitar kita.
Jamur tumbuh subur terutama di musim hujan karena jamur
menyukai habitat lembab, akan tetapi jamur juga ditemukan
di semua tempat dimana ada materi organic. Jika lingkungan
di sekitarnya mongering jamur akan menjalani tahapan
istirahat .jamur termasuk dlm kelompok kapang/yearst.
Tubuh vegetative kapang berbentuk benang yang panjang dan
bercabang yang disebut hifa. Hifa membentuk jarring benang
kusut disebut miselium. Jamur memiliki peran penting bagi
kehidupan, mulai dari pembuatan makanan dan minuman ,obat-
obatan sampai menguraikan sampah-sampah organic di
lingkungan.
E-Handout Jamur
9
JAMUR
Menurut pendapat kalian apa yang membedakan
jamur dengan tumbuhan ?
A. Ciri-ciri Umum Jamur
1. Struktur Tubuh Tentunya kalian pernah
Jamur ada yang uniseluler dan ada yang melihat jamur bukan?jamur
biasanya hidup ditempat
multiseluler. Jamur yang uniseluler lembab dan makanan yang
telah basi.Sekarang silahkan
berukuran mikroskopis, contohnya kalian pelajari ciri-ciri jamur
khamir (Saccharomyces). Jamur yang dari handout berikut
multiseluler ada yang berukuran Gambar 1. (a) dan (b) contoh
jamur mikroskopis; (c) dan (d)
mikroskopis dan ada yang makroskopis.
contoh jamur makroskopis
Jamur memiliki bentuk tubuh yang
(a)
bervarisi, antara lain berbentuk oval, Sumber: Generasi Biologi.2012
bulat, pipih, bercak,bercak, embun
tepung, untaian embun tepung, untaian
benang seperti kapas, kancing baju,
payung, dan mangkok. Beberapa ahli
mikologi membagi jamur menjadi dua
kelompok berdasarkan bentuk
tubuhnya, yaitu kapang (mold) dan
khamir (yeast). Kebanyakan jamur
termasuk dalam kelompok kapang.
Kapang bersifat multiseluler dan terlihat
E-Handout Jamur
10
memanjang seperti tampak pada gambar
1 (a), sedangkan khamir bersifat
uniseluler, bentuknya oval atau bulat
seperti tampak pada gambar 1 (b). Jamur
tidak memiliki klorofil sehingga tidak
ada yang berwarna hijau. Lichen (lumut (b)
kerak) berwarna hijau karena jamur Sumber: Generasi Biologi.2012
bersimbiosis dengan ganggang hijau.
2. Tubuh jamur tersusun oleh sel-sel
eukariotik yang memiliki dinding sel
dari zat kitin. Zat kitin tersusun dari
polisakarida yang mengandung
nitrogen, bersifat kuat, tetapi
fleksibel. Zat kitin pada jamur mirip (c)
dengan yang ditemukan pada Sumber: Generasi Biologi
kerangka luar serangga atau
Arthtropoda lain.
3. Fungi tidak memiliki klorofil,oleh
karena itu fungi termasuk organisme
heterotrof
4. Fungi tidak memiliki klorofil, oleh (d)
karena itu fungi termasuk organisme Sumber: Generasi Biologi
heterotrof. Meskipun bersifat Gambar 2. Struktur tubuh jamur
heterotrof, fungi tidak mencerna
makanannya di dalam tubuh. Jamur
multiseluler memiliki sel-sel
memanjang berupa benang-benang
yang disebut hifa. Hifa merupakan
E-Handout Jamur
komponen dasar dari tubuh buah. 11
Hifa membentuk jaringan yang Mari berinterpretasi
disebut miselium. Miselium Berdasarkan ciri-ciri jamur
tersebut .Cari dan amati
menyusun jalinan-jalinan semu jamur yang ada disekitar
rumah kalian .amati
menjadi tubuh buah. Hifa dapat ukuran,bentuk,serta
warnanya .buatlah
dibedakan menjadi hifa vegetatif dan perbandingannya
hifa generatif. Hifa vegetatif akan
memanjang dan menyerap makanan
dari permukaan substrat (tempat
hidup jamur). Kebanyakan hifa
dibatasi oleh dinding melintang atau
septa. Septa memiliki celah atau pori
yang cukup besar sehingga organel
sel dapat dapat mengalir dari satu sel
ke sel lainnya. Sel jamur
mengandung organel eukariotik,
antara lain mitokondria, ribososm,
dan initi sel (nukleus). Akan tetapi,
adapula hifa yang tidak bersepta atau
hifa senositik. Struktur hifa senositik
dihasilkan oleh pembelahan inti sel
berkali-kali yang tidak diikuti dengan
pembelahan sitoplasma. Perhatikan
gambar 3!
Gambar 3. Struktur hifa senositik
E-Handout Jamur
12
Sumber: Generasi Biologi.2012
Hifa pada sebagian miselium
ada yang berdiferensiasi dan
termodifikasi membentuk alat
reproduksi untuk
menghasilkan spora. Miselium
yang menghasilkan spora
disebut miselium generatif.
Jamur yang hidup parasif pada
organisme lain memiliki hifa yang
termodifikasi menjadi haustorium.
Haustorium adalah ujung hifa yang
menembus jaringan inang yang
berfungsi untuk menyerap sari
makanan.
E-Handout Jamur
13
5. Cara Hidup
Jamur bersifat heterotrof atau memperoleh zat organik dari hasil sintesis
organisme lain. Nutrisi yang berupa zat organik kompleks akan diuraikan
secara ekstraseluler (dari luar tubuh sel) menjadi zat organik yang lebih
sederhana dengan menggunakan enzim hidrolitik. Zat organik berasal dari
sisa-sisa organisme mati dan bahkan tak hidup atau dari organisme hidup.
Berdasarkan cara memperoleh makanannya, jamur bersifat saprofit, parasit,
dan mutual.
a. Saprofit Gambar 4. Jamur Saprofit
Jamur yang bersifat saprofit
memperoleh zat organik dari sisa
organisme mati dan bahkan tak
hidup. Jamur saproba dapat tumbuh
pada tumpukan sampah organik
yang basah, bahan makanan, batang
pohon yang tumbang, tumpukan Sumber: Generasi Biologi.2012
kertas
E-Handout Jamur
14
bekas, pakaian, sepatu dan tas kulit serta yang lainnya. Jamur dengan sifat
ini di alam berperan sebagai dekomposer utama untuk mengembalikan
unsur hara ke tanah.
Gambar 5. Jamur Parasit b. Parasit
Jamur yang bersifat parasit
memperoleh zat organik dari
organisme lain. Jamur dengan
sifat ini merugikan inangnya
karena dapat menyebabkan
penyakit yang bersifat
Sumber: Generasi Biologi.2012 patogen. Contohnya jamur
penyebab panu yang tumbuh
di kulit dan
penyebab ketombe di kulit kepala, khamir yang menginfeksi paru-paru
penderita AIDS, dan jamur yang menjadi parasit cacing Nematoda.
c. Mutual Gambar 6. Jamur Lichenes
Jamur dengan sifat mutual hidup
saling menguntungkan dengan
organisme inangnya. Contoh, jamur
bersimbiosis dengan alga membentuk
lumut kerak; jamur bersimbiosis
dengan akar tanaman tingkat tinggi
membentuk mikoroza. Sumber: Generasi Biologi.2012
6. Habitat
Jamur memilki habitat yang beranekaragam sesuai dengan cara
hidupnya. Habitat jamur berada di darat dan di tempat yang lembab.
E-Handout Jamur
15
Banyak pula yang hidup pada organisme atau sisa-sisa organisme
(Jamur saptofit). Jamur yang hidup bersimbiosis dengan alga
membentuk lumut kerak dapat hidup di habitat yang ekstrim misalnya
di daerah kutub yang sangat dingin, di gurun yang sangat panas, di
bebatuan, atau menempel di pohon-pohon.. Jenis jamur lainnya hidup
pada tubuh organisme lain secara parasit maupun simbiosis, misalnya
pada jaringan kulit, organ dalam tubuh, dan berbagai jaringan
tumbuhan.
Mari menganalisis data !
1. Bagaimana cara reproduksi jamur ketika
terjadi perubahan lingkungan?
2. Apa perbedaan cara reproduksi seksual dan
aseksual?
B. Cara Reproduksi Jamur
Mari Berinterpretasi !
Menurut Pendapat kalian bagaimana cara reproduksi jamur ?
E-Handout Jamur
16
Sebagian besar jamur bereproduksi dengan spora mikroskopis. Spora
biasanya dihasilkan oleh hifa aerial yang terspesialisasi. Hifa aerial pada
beberapa jamur membentuk struktur kompleks yang disebut badan buah.
Spora dihasilkan dalam badan buah. Ada tiga bentuk struktur reproduktif
pada jamur, antara lain:
a. Gametangium; struktur tempat pembentukan spora.
b. Sporangium; struktur tempat dibentuknya spora.
c. Konidiofor; hifa terspesialisasi yang mengahsilkan spora aseksual
yang disebut konidia.
Reproduksi jamur dapat terjadi secara vegetatif maupun gneratif.
Pada umumya reproduksi secara generatif merupakkkan reproduksi
darurat yang haanya terjadi apabila terjadi perubahan kondisi lingkungan.
Reproduksi secara generatif menghasilakan keturunan dengan variasi
genetik yang lebih tinggi dibanding dengan reproduksi secara vegetatif.
Adanya variasi genetik ini memungkinkan dihasilkannya keturunan yang
lebih adaftif apabila terjadi perubahan kondisi lingkungan.
Gambar 7. Gametangium
Gambar 8. Sporangium Gambar 9. Konidiofor
E-Handout Jamur
17
Sumber: Generasi Biologi.2012 Sumber: Generasi Biologi.2012
A. Reproduksi vegetatif
Reproduksi secara vegetatif pada jamur ber sel satu dilakukan dengan
cara pembentukan tunas yang akan tumbuh menjadi individu baru.
Sementara reproduksi secra vegetatif pada jamur multiseluler
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Fragmentasi (pemutusan) hifa. Potongan hifa yang terpisah akan
tumbuh menjadi jamur baru.
b. Pembentukan spora aseksual. Spora aseksual dapat berupa
sporangiospora atau konidiospora.
Gambar 10. Fragmentasi Gambar 11. Pembentukan spora
aseksual
Sumber: Generasi Biologi.2012 Sumber: Generasi Biologi.2012
Jamur jenis tertentu yang sudah dewasa menghasilkan sporangiosfor
(tangkai kotak spora). pada ujung spoorangiosfor terdapat sporangium
(kotak spora). Di dalam kotak spora terjadi pembelahan sel secara mitosis
dan menghasilkan banyak sporangiospora dengan kromosom yang haploid
E-Handout Jamur
18
(n). jamur jenis lainnya yang sudah dewasa dapat menghasilkan
konidiosfor (tangkai konidium). pada ujung konidiosfor terdapat konidium
(kotak konidiospora). di dalam konidium terjadi pembelahan sel secara
mitosis dan menghasilkan banyak konidiospora dengan kromosom yang
haploid (n). Baik sporangiospora atau konidiospora bila jatuh di tempat
yang cocok, akan tumbuh menjadi hifa baru yang haploid (n).
B. Reproduksi generatif
Reproduksi pada jamur secara generatif (seksual) dila kukan
dengan pembentukan sprora seksual melalui peleburan antar hifa
yang berbeda jenis. Mekanismenya dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Hifa (+) dan hifa (-) , masing-masing berkromosom hapoloid (n),
berdekatan membentuk gametagonium. Gametagonium merupakan
organ menghasil gamet padatumbuhaan tingkat rendah.
b. Gametagonium mengalami plasmogami (peleburan sitoplama)
membentuk zigosporangium yang dikariotik (heterokariotik) dengan
pasnagan nukkleus haploid yang belum bersatu. Zigosporangium
memiliki lapisan dinding sel yang tebal dan kasar untuk bertahan
pada kondisi buruk atau kering.
c. Bila kondisi lingkungan membaik, akan terjadi kariogami (peleburan
inti) sehingga zigosporangium memiliki inti yang diploid (2n).
d. Inti diploid zigosporangiumsegera mengalami pembelahan secara
meiosis menghasilkan zzigospora yang haploid (n) di dalam
zigosporangium.
e. Zigospora haploid akan berkecambah membentuk sporangium
bertangkaai pendek dengan kromosom haploid.
f. Sporangium haploid akan mengahsilkan spora-spora yang haploid.
Spora-spora ini memiliki keanekaragaman genetik.
g. Bila spora-spora haploid jatuh di tempat yang cocok, maka akan
E-Handout Jamur
19
berkecambah menjadi hifa jamur yang haploid. Hifa akan tumbuh
membentuk jaringan miselium yang semuanya haploid
Mari menganalisis data !
3. Mengapa terdapat perbedaan/persamaan
antara jamur satu dengan yang lainnya?
4. Jika berbeda apa yang menyebabkan jamur
satu dengan yang lainnya berbeda
C. Klasifikasi Jamur
Mari Berinterpretasi !
Para ahli Mikologi memperkirakan terdapat sekitar 1,5 juta spesies jamur di
seluruh dunia. Jamur yang sudah berhasil diidentifikasi berjumlah lebih dari
100.000 spesies. Ahli taksonomi mengelompokkan berbagai jenis jamur dalam
satu kingdom fungi. Berdasarkan uraian ini,mari kita tentukan permasalahan
apa yang harus diselesaikan!
Jamur diklasifikasikan berdasarkan struktur tubuh dan cara
reproduksinya menjadi empat divisi, yaitu Zygomycota, Ascomycota,
Basidiomycota, dan Deuteromycota.
E-Handout Jamur
20
1. Zygomycota Gambar 12. Struktur tubuh Rhizopus
Jamur ini dinamakan Zygomycota
karena membentuk spora istirahat
berdinding tebal yang disebut
zigospora. Zigospora merupakan
hasil peleburan menyeluruh
antara dua gametangium yang
sama atau berbeda. Habitat
Zygomycota berada di darat, Sumber: Generasi Biologi.2012
tanah, atau pada sisa organisme
mati. Ziygomycota merupakan
kelompok utama untuk
membentuk mikoriza.
Anggota Ziygomycota terutama adalah jamur yang hidup sebagai saprofit.
a. Struktur Tubuh
Zygomycota memiliki miselium yang bercabang banyak dan tidak
bersekat-sekat. Hifanya bersifat senositik. Salah satu contoh
Zygomycota yang penting adalah Rhizopus stolonifer yang biasanya
tumbuh pada roti dan makanan lain. Miselium pada Rhizopus
mempunyai 3 tipe hifa, yaitu:
1) Stolon, hifa yang membentuk jaringan pada permukaan substrat
2) Rizoid, hifa yang menembus substrat dan berfungsi sebagai jangkar
untuk menyerap makanan
3) Sporangiofor, hifa yang tumbuh tegak pada permukaan substrat
dan memiliki sporangium di ujungnya.
b. Cara reproduksi Gambar 13. siklus hidup Rhizopus
Zygomycota dapat
bereproduksi secara aseksual
dan seksual. Reproduksi
E-Handout Jamur
21
secara aseksual dengan spora
yang dihasilkan sporangium,
sedangkan reproduksi
seksualnya dengan konjugasi.
Reproduksi seksual Rhizopus
pada gambar 13.
Sumber: Generasi Biologi.2012
Cabang pendek Rhizopus yang berjenis positif (+) dan cabang pendek
Rhizopus yang berjenis negatif (-) bertemu pada ujungnya. Setelah bertemu
akan terbentuk sekat dinding di bawah ujung cabang hifa. Gamet dari
kedua Rhizopus kemudian bertemu dan melebur membentuk zigot. Zigot
akan berkembang menjadi zigospora. Zigospora mempunyai dinding
pelindung yang tebal disebut zigosporangium. Kemudian zigospora
memasuki periode dormansi. Dormansi biasanya berlangsung selama 1
sampai 3 bulan. Setelah dormansi, zigospora berkecambah. Saat
berkecambah, inti zigospora melakukan meiosis, kemudian hifa haploid
pendek akan tumbuh. Hifa haploid segera membentuk sporangium yang
akan membentuk spora aseksual. Setelah dibebaskan, spora aseksual akan
membentuk miselium baru.
2. Ascomycota
a. Struktur Tubuh
Sebagian besar dari jamur yang termasuk golongan Ascomycota
mempunyai hifa bersekat-sekat dan bercabang-cabang. Selain itu,
terdapat jenis jamur yang mempunyai hifa berlubang sehingga
protopolasma dan inti sel dapat mengalir dari satu sel ke sel lainnya.
Struktur tubuh jamur dari golongan Ascomycota ada yang
multiseluler atau uniseluler seperti pada ragi. Ascomycota
E-Handout Jamur
22
merupakan kelompok jamur yang terbesar, ada yang hidup parasit
atau saprofit.
b. Cara Reproduksi Gambar 14. Siklus hidup Ascomycota
Reproduksi seksual
membentuk askospora di dalam
askus dan reproduksi aseksual
dengan spora yang disebut
konidia.
Perkembangbiakan seksual
dimulai dengan pembentukan Sumber: Generasi Biologi.2012
gametangia pada dua hifa yang
berbeda. Hifa yang satu
membentuk anteridium dan
yang lainnya membentuk
askogonium. Inti haploid
dari anteridium mengalir ke askogonium melalui saluran trikogin. Di
dalam askogonium inti yang berasal dari kedua gametangium berpasang-
pasangan, kemudian membentuk hifa dengan inti berpasangan yang
disebut hifa dikariotik, hifa ini membentuk askokarpus. Di dalam hifa
dikariotik terjadi peleburan inti haploid (n) yang berpasangan
membentuk zigot yang diploid dan hifa dikariotik berkembang menjadi
askus. Zigot (2n) membelah secara meiosis menghasilkan 4 inti haploid,
dilanjutkan dengan pembelahan mitosis dan terbentuklah 8 askospora di
dalam askus. Askospora yang keluar dari askus akan tumbuh menjadi
hifa baru. Sebagian besar jamur kantung mengandung tahapan seksual
dalam badan buah makroskopik atau askokarpus. Askospora dibentuk
dalam askus. Bentuk askus ada bermacam-macam, antara lain:
E-Handout Jamur
23
a. Askus tanpa askokarp
b. Askus yang askokarpnya berbentuk seperti mangkok disebut
apotesium
c. Askus yang askokarpnya berbentuk bola tanpa ostiulum disebut
kleistotesium
d. Askus yang askokarpnya berbentuk botol dengan leher dan memiliki
ostiulum disebut peritesium.
3. Basidiomycota
Basidiomycota mencakup sebagian besar spesies makroskopis,
sering dijumpai di lapangan dan hutan.
a. Struktur Tubuh
Ciri utamanya adalah hifa bersepta dengan sambungan apit, spora
seksualnya terbentuk pada basidium yang berbentuk gada. Fungsi
basidium sama dengan askus pada Ascomycota. Pada bagian ujung
basidium akan tumbuh empat basidiospora. Kelompok jamur ini
banyak dikenal karena tubuh buahnya tampak jelas di permukaan
tanah atau substrat lainnya, seperti jamur merang (Volvariella volvacea)
dengan tubuh buah berbentuk payung. Ciri – ciri jamur ini antara lain
adalah berdaging, saproba, tubuh buah seperti payung,tetapi pada
bebrapa spesies tangkainya asimetris, pendek bahkan tidak bertangkai.
b. Cara Reproduksi Gambar 15. Siklus hidup
Daur hidup Basidiomycota Basidiomycota
dimulai dari pertumbuhan
spora basidium atau
pertumbuhan konidium. Spora
basidium atau konidium akan
tumbuh menjadi benang hifa
membentuk miselium. Hifa dari
Sumber: Generasi Biologi.2012
E-Handout Jamur
24
dua jenis yang berbeda (+ dan -)
ujungnya
bersinggungan dan dinding selnya larut. Inti sel dari salah satu sel pindah
ke sel yang lain, terjadilah sel diakariotik. Dari sel dikariotik akan tumbuh
hifa dan miselium dikariotik, miselium dikariotik akan tumbuh menjadi
tubuh buah dengan bentuk tertentu, misalnya payung.
4. Deuteromycota
Divisi ini disebut juga ‘fungi imperfecti’ atau jamur tidak sempurna.
Kelompok jamur ini tidak diketahui cara reproduksi seksual selama
siklus hidupnya. Hifa berukuran bersekat-sekat dan tubuhnya
mikroskopis. Jika studi lebih lanjut pada suatu spesies Deuteromycota
menunjukkan adanya reproduksi seksual, maka spesies itu akan
dikeluarkan dari divisi ini. Misalnya Monilia sitophyla (jamur untuk
membuat oncom). Semula Monilia sitophyla merupakan anggota divisi
Deuteromycota, tetapi setelah
dilakukan studi lebih lanjut dan diketahui reproduksi seksualnya
menggunakan askospora, maka Monilia sitophyla dikeluarkan dari divisi
ini kemudian dimasukkan ke dalam divisi Ascomycota dan berganti
nama menjadi Neurospora crassa.
Jamur ini bereproduksi secara aseksual dengan menghasilkan konidia
atau menghasilkan hifa khusus disebut konidiofor. Kemungkinan jamur
ini merupakan suatu perkembangan jamur yang tergolong Ascomycota
ke Basidiomycota tetapi tidak diketahui hubungannya.
Simbiosis Jamur dengan Interpretasi
Organisme Lain
⚫ Lumut Kerak
E-Handout Jamur
25
Lumut kerak Apa saja bentuk simbiosis jamur itu ?
merupakan simbiosis Gambar 16. Tipe Lichenes
antara jamur dari
golongan Ascomycota
atau Basidiomycota
(mikobion) dengan
Chlorophyta atau Cyano
bacteria
Sumber: Generasi Biologi.2012
bersel satu (fikobion). Sebagian besar lumut kerak terdiri dari hifa jamur
yang terjalin rapat. Hifa khusus yaitu rizoid dari jamur berfungsi sebagai
pelekat pada batu, kayu, atau tanah. Talusnya seperti spora dan menyerap
air. Pada simbiosis ini alga memperoleh air dan unsure esensial dari
jamur, dan jamur mendapatkan makanan hasil fotosintesis dari alga.
Menurut Geoffrey Ainsworth, tercatat 18.000 spesies lumut kerak yang
tersebar luas di berbagai habitat. Bentuk kehidupan dan perilakunya
sangat khas dan jauh berbeda dengan komponen masing-masing (jamur
dan alga). Lumut kerak tumbuh pada batang pohon, kayu busuk,
bebatuan, dan di atas tanah. Lumut kerak dapat bertahan dalam keadaan
panas, dingin, dan kering luar biaasa. Oleh karena itu, lumut kerak
dianggap vegetasi perintis. Menurut bentuknya, lumut kerak terbagi
menjadi tiga tipe yaitu:
a. Krustos, jika talus terbentuk seperti kerak (kulit keras) dan melekat erat
pada substratnya. Contohnya: Physcia.
b. Folios, jika talus berbentuk seperti daun. Contohnya: Umbillicaria,
Parmelia Umbrilicaria.
E-Handout Jamur
26
c. Fruktikos, jika talus tegak seperti semak atau menggantung seperti
jumbai atau pita. Contohnya: Usnea longissima.
⚫ Mikoriza
Mikoriza merupakan jamur yang hifanya bersimbiosis dengan
akar suatu tanaman. Jamur tersebut biasanya dari golongan
Zygomycota, Ascomycota, dan Basidiomycota. Berdasarkan
kedalaman jaringan yang digunakannya mikoriza dapat digolongkan
menjadi dua tipe mikoriza, yaitu:
a. Ektomikoriza yaitu jika hifa Gambar 17. Ektomikoriza
jamur han ya hidup di
daerah permukaan akar,
yakni pada jaringan
epidermis. Dari tumbuhan
inangnya memperolah
bahan makanan seperti
vitamin, gula, asam amino.
Sedangkan inangnya Sumber: Generasi Biologi.2012
mendapatkan air dan
unsur-unsur dari tanah
lebih banyak. Contohnya
jamur ektomikoriza
bersimbiosis dengan
tanaman pinus, bentuknya
seperti payung.
Gambar 18. Endomikoriza Endomikoriza yaitu hifa jamur
menembus akar hingga masuk ke
jaringan korteks. Endomikoriza tidak
mempunyai inang khusus. Contohnya
E-Handout Jamur
Sumber: Generasi Biologi.2012 27
jamur yang hidup pada akar anggrek,
sayuran, dan berbagai jenis pohon.
Endomikoriza dapat hidup tanpa
bersimbiosis, terdapat pada berbagai
jenis pohon, di tanah, dan tidak
memiliki inang khusus. Pada tanaman
polong-polongan, jamur ini dapat
merangsang pertumbuhan bintil-
bintil akar yang bersimbiosis dengan
Rhizobium.
Mari beinterpretasi
Jamur memiliki peranan penting
bagi kehidupan kita sehari-
hari,kamu bisa membayangkan apa
yang terjadi seandainya didunia ini
tidak ada jamur?
Peranan Jamur dalam Kehidupan Manusia
Jamur sangat berperan dalam kehidupan manusia. Sebagian jenis
jamur ada yang dapat dimakan sebagai sumber protein, lemak, dan
glikogen. Beberapa jenis lainnya dapat dimanfaatkan dalam industri
E-Handout Jamur
28
makanan dan minuman dengan melalui proses fermentasi. Di dalam
ekosistem, jamur sangat berguna sebagai organisme dekomposer
(pengurai). jamur bersama bakteri berperan dalam menguraikan sampah
organik hingga menjadi bentuk sederhana. Namun, beberapa jenis jamur
ada yang dapat menyebabkan penyakit, baik pada tumbuhan, hewan,
maupun manusia. Akibat serangan jamur, tidak sedikit kerugian yang
ditimbulkannya terhadap hasil pertanian.
Peranan jamur dalam kehidupan b. Bidang kedokteran
: 1) Penicillium notatum; penghasil
1. Menguntungkan antibiotik
a. Bidang industri makanan dan 2) Penicillium chrysogenum; penghasil
minuman antibiotik
1) Rhizopus oryzae; membuat
tempe c. Bidang pertanian
2) Saccharomyces ovale;
1) Jamur untuk mengembalikan
membuat tape, alcohol, roti kesuburan tanah, sebagai organisme
3) Saccharomyces sake; pengurai.
Jamur yang mampu merombak
membuat sake
polimer plastiknya yaitu jamur
4) Aspergillus wentii; membuat Aspergillus fischeri dan Paecilomyces sp.
kecap Jamur yang mampu merombak dan
menggunakan sumber C dari
5) Neurospora crassa;
membuat oncom plasticizers (senyawa lain penyusun
6) Penicillium camemberti, plastik) yaitu jamur Aspergillus niger,
Penicillium roqueforti; A. Versicolor, Cladosporium
membuat keju sp.,Fusarium sp., Penicillium
7) Volvariela volvacea (jamur sp.,Trichoderma sp., Verticillium sp.,
merang); dimakan dan khamir Zygosaccharomyces
drosophilae, serta Saccharomyces
E-Handout Jamur
29
8) Auricularia polytrica (jamur cerevisiae. Hilangnya plasticizers
kuping); dapat dimakan menyebabkan lapisan plastik menjadi
9) Pleurotes sp.(jamur tiram); rapuh, daya rentang meningkat dan
dapat dimakan daya ulur
berkurang.
2) Jamur untuk mengendalikan hama
Contohnya: Metarhizium anisopliae dapat digunakan untuk
mengendalikan kumbang Rhinoceros dan belalang cokelat. Beauveria
bassiana untuk mengendalikan kumbang kentang Nomurea rilevi untuk
mengendalikan lepidoptera. Paecylomyces lilacinus dan Gliocladium roseum
dapat digunakan untuk mengendalikan nematoda.
Gambar 19. Peran Fungi yang Menguntungkan
Sumber: Generasi Biologi.2012
2. Merugikan
a. Pada tumbuhan
1) Phytium sp. sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan
penyakit rebah semai.
2) Plasmopora viticola penyebab penyakit embun tepung pada tanaman.
3) Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
4) Phytophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman
kentang.
E-Handout Jamur
30
5) Phytophthora nicotianae penyakit pada tembakau.
6) Phytophthora faberi penyakit pada karet.
7) Cercospora nicotinae menginfeksi tanaman melalui mulut daun
tembakau.
8) Puccinia graminis parasit pada rumput-rumputan.
9) Ustilago vireus parasit pada padi.
10) Exobasidium vexans parasit pada tanaman teh.
b. Pada hewan
1) Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air.
2) Aspergillus fumigatus menyebabkan penyakit paru-paru burung
(aspergilosis).
c. Pada manusia
1) Aspergillus nidulans, Aspergillus niger, menyebabkan penyakit pada
telinga (otomikosis).
2) Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.
3) Deuteromycetes, menyebabkan penyakit kulit (dermatomikosis).
4)Jamur penghasil racun : Aspergillus flavus, penghasil racun
oflaktoksin, Amanita phaloides, penghasil racun falin, yang dapat
merusak sel darah merah.
5) Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-
paru manusia.
Gambar 19. Peran Fungi yang Merugikan
E-Handout Jamur
31
Sumber: Generasi Biologi.2012
E-Handout Jamur
32
Tabel 1. Hasil pengamatan jamur pada beberapa jenis bahan makanan.
No Bahan Jenis jamur Ciri-Ciri
1. Tempe Rhizopus sp.
Memiliki rizoid, tangkai spora disebut sporagiofor dan
ada columela berbentuk bulat
2. Roti Aspergillus sp. Terdiri dari konidia, vesikel dan konidiofor
3. Nasi Mucor sp.
Memiliki kolumela yang bulat, berwarna kuning,
memiliki stolon
4. Kulit Jeruk Penicillium sp. Konidia yang tersusun seperti rantai pada ujung fialid,
dinding tipis dan bercabang
5. Tongkol Neurospora sp. Memiliki konidia, berbentuk bulat dan tersusun
Jagung memanjang
6. Jahe Fusarium sp. Berbentuk bulat sabit, terdiri dari mikrokonidia dan
makrokonidia
7. Sisir Pisang Fusarium sp. Berbentuk bulat sabit, terdiri dari mikrokonidia dan
makrokonidia
8. Baglog Tricoderma sp. Memiliki konidia, konidiofor dan phialid
9. Cabe
Colletothricum Terdiri atas konidia dan setae
sp.
Rhizopus sp. pada tempe
• Kingdom : Fungi
• Divisi : Mycota
• Sub Divisi : Zygomycota
• Class : Zygomycetes
• Ordo : Mucorales
• Family : Mucoraceae
• Genus : Rhizopus
• Spesies : Rhizopus sp.
E-Handout Jamur
33
Pada pengamatan tempe yang dijamurkan didapatkan jamur mikroskopis yaitu
Rhizopus sp. Pada gambar dapat terlihat jamur ini memiliki rizoid, tangkai spora dan
columela yang berbentuk agak bulat. Menurut Fardiaz (1989) jamur Rhizopus memiliki
ciri-ciri sebagai berikut; hifa nonseptat, mempunyai stolon dan rhizoid yang
warnanya gelap jika sudah tua, sporangiofora tumbuh pada noda dimana terbentuk
juga rhizoid, sporangia biasanya besar dan berwarna hitam, kolumela agak bulat dan
apofisis berbentuk seperti cangkir, membentuk hifa negatif yang melakukan penetrasi
pada subtrat dan hifa fertil yang memproduksi sporangia pada ujung sporangiofora,
pertumbuhannya cepat, dan membentuk miselium seperti kapas.
Tempe merupakan makanan hasil fermentasi tradisional berbahan baku kedelai
dengan bantuan jamur Rhizopus sp. Mempunyai ciri-ciri berwarna putih, tekstur
kompak dan flavor spesifik. Warna putih disebabkan adanya miselia jamur yang
tumbuh pada permukaan biji kedelai. Tekstur yang kompak juga disebabkan oleh
miselia-miselia jamur yang menghubungkan antara biji-biji kedelai tersebut.
Terjadinya degradasi komponen-komponen dalam kedelai dapat menyebabkan
terbentuknya flavor spesifik setelah fermentasi (Kasmidjo, 1990).
Dalam proses fermentasi kedelai menjadi tempe, inokulum memegang peranan yang
sangat penting. Inokulum merupakan kumpulan spora Rhizopus sp. Inokulum
memegang peranan penting dalam proses fermentasi pembuatan tempe, karena dapat
mempengaruhi mutu tempe yang dihasilkan (Mulyati et al., 2002). Pengrajin tempe di
Indonesia pada umumnya tidak menggunakan inokulum berupa biakan murni
Rhizopus sp., tetapi sebagian besar menggunakan inokulum tempe berupa bubuk
E-Handout Jamur
34
kering sebagai pembawa spora Rhizopus yang disebut dengan ragi. Sebagian
pengrajin tempe lainnya menggunakan inokulum dari daun pembungkus tempe yang
disebut dengan usar (Zakiatulyaqin, 1999).
Aspergillus sp. pada roti
• Kingdom : Fungi
• Divisi : Amastigomycotina
• Sub Divisi : Ascomycotina
• Class : Ascomycetes
• Ordo : Eurotiace
• Family : Eurotiaaceae
• Genus : Aspergillus
• Species : Aspergillus sp.
Pada pengamatan roti yang berjamur didapatkan jamur mikroskopis yaitu Aspergillus
sp. Pada gambar dapat terlihat jamur ini memiliki bagian seperti bulatan yang
terhubung dan terdapatr tangkai. Aspergillus sp. memilliki bagian yang terdiri dari
konidia, vesikel dan konidiosfor. Menurut Susanto (2006), ciri-ciri Jamur Aspergillus
sp. memiliki hifa bersepta, koloni tampak, konidiofornya tegak dan tidak bersepta,
ujung konidiofor membengkak membentuk vesikel. Permukaan vesikel ditutupi
fialid yang biasanya sederhana dan berwarna atau tidak berwarna. Fialid
menghasilkan konidia yang membentuk rantai berwarna hijau, coklat, atau hitam.
Donatus dan Makfoeld (1992) mengatakan ciri-ciri khas dari jamur Aspergillus sp.
adalah berupa benang tunggal atau benang-benang padat menjadi satu, tidak
mempunyai klorofil, bersifat aerobik serta berkembang biak secara vegetatif dan
E-Handout Jamur
35
generatif dengan berbagai macam spora. Aspergillus sp. mempunyai konidia atas
berwarna hitam, hitam kecoklatan atau coklat violet. Bagian atas membesar dan
berbentuk globosa, konidiofor halus tak berwarna atau berwarna agak coklat kuning.
Menurut Fassatiova (1986) dalam Erna Agustina (2009) Aspergillus sp memiliki koloni
yang berwarna putih abu-abu terang atau kekuningan dengan tinggi 10-20 mm.
Mucor sp. pada nasi
• Kingdom : Fungi
• Divisi : Amastigomycotina
• Sub Divisi : Zygomycota
• Class : Zygomycetes
• Ordo : Mucorales
• Famili : Mucoraceae
• Genus : Mucor
• Species : Mucor sp.
Pada pengamatan nasi yang berjamur didapatkan jamur mikroskopis yaitu Mucor sp..
Pada gambar dapat terlihat jamur ini memiliki kolumela yang berbentuk bulat,
berwarna kuning, memiliki stolon. Menurut Fardiaz (1989), Mucor sp. memiliki koloni
berwarna putih dan akhirnya berwarna kelabu, berwarna kuning dan halus, hifa tidak
berseptat kadang-kadang membentuk cabang, sporangiospora tumbuh pada seluruh
bagian miselium, kolumela berbentuk bulat,dan tidak membentuk stolon.
kolumela berbentuk bulat,dan tidak membentuk stolon.
Mucor adalah genus fungi yang berasal dari ordo Mucorales yang merupakan fungi tipikal
saprotrop pada tanah dan serasah tumbuhan. Hifa vegetatifnya bercabang-cabang, bersifat
coenositik dan tidak bersepta. Mucor berkembangbiak secara aseksual dengan membentuk
E-Handout Jamur
36
sporangium yang ditunjang oleh batang yang disebur sporangiofor. Ciri khas pada Mucor
adalah memiliki sporangium yang berkolom-kolom atau kolumela (Singleton dan Sainsbury,
2006).
Penicillium sp. pada kulit jeruk
• Kingdom : Fungi
• Divisi : Ascomycota
• Subdivisi : Ascomycotina
• Class : Ascomycetes
• Ordo : Eurotiales
• Family : Eurotiaceae
• Genus : Penicillium
• Species : Penicillium sp.
Pada pengamatan nasi yang berjamur didapatkan jamur mikroskopis yaitu . Penicillium sp.,
pada gambar dapat terlihat jamur ini memiliki konidia yang tersusun seperti rantai pada ujung
fialid, dinding tipis dan bercabang.
Menurut Gams et al (1987), koloni Penicillium sp. biasanya berwarna hijau,
terkadang putih, sebagian besar memiliki konidiofor. Konidiofor tunggal
(mononematus) atau majemuk (synematous), terdiri dari batang tunggal membagi
beberapa phialid (sederhana/monoverticillata). Semua sel diantara metula dan
batang berpotensi menjadi cabang. Percabangan satu tingkat (biverticillata-simetris),
percabangan dua tingkat (biverticillata asimetris/terverticillata), tiga macam atau
lebih tingkatan cabang (quaterverticillata). Phialid merupakan struktur yang
menopang konidia, berbentuk silindris dibagian basal yang menyempit dibagian
E-Handout Jamur
37
leher, atau lancoelate (kurang lebih sebagian bagian basal tertanam pada bagian ujung
pucuk). Konidia berbentuk rantai panjang, divergent atau kolom, globular, elips atau
fusiform, transparan atau kehijauan, dengan dinding mulus atau bergelombang
(Gandjar et al, 1999). Menurut Alexander (1997), kelompok Jamur Penicillium sp.
memiliki ciri morfologi koloninya berwarna hijau, reverse koloni coklat kekuningan
dan permukaan koloni halus. Kelompok jamur ini sangat menyukai tanah-tanah
mempunyai kandungan selulosa tinggi, karena dia bersifat pelapuk selulosa dan
tanah agak asam.
Neurospora sp. pada bonggol jagung
• Klasifikasi dari Neurospora sp. adalah sebagi berikut :
• Kingdom : Fungi
• Divisi : Ascomycota
• Subdivisi : Ascomycotina
• Class : Ascomycetes
• Ordo : Monielles
• Family : Monielliaceae
• Genus : Neurospora
• Species : Neurospora sp.
Pada pengamatan bonggol jagung yang berjamur didapatkan jamur mikroskopis
yaitu . Neurospora sp.. Pada gambar dapat terlihat jamur ini memiliki konidia,
berbentuk bulat dan tersusun memanjang. Pertumbuhan jamur ini yang sangat pesat,
warna jingganya yang khas, serta bentuk spora (konidia) yang berbentuk seperti
tepung. Dalam kehidupan sehari-hari kapang Neurospora telah memegang peranan
penting terutama dalam pengolahan makanan fermentasi. Kapang Neurospora telah
dimanfaatkan untuk membuat oncom yang sangat populer bagi masyarakat Jawa
Barat. Di Brazil, Neurospora telah digunakan dalam proses pengolahan singkong
menjadi minuman fermentasi. Beberapa strain dari Neurospora crassa, dapat
mengkonversi selulosa dan hemiselulosa menjadi ethanol (Pandey, 2004).
E-Handout Jamur
38
Fusarium sp. pada jahe
• Kingdom : Fungi
• Divisi : Ascomycota
• Subdivisi : Pezizomycotina
• Class : Sordariomycetes
• Ordo : Hypocreales
• Family : Nectriaceae
• Genus : Fusarium
• Species : Fusarium sp.
Pada pengamatan jahe yang berjamur didapatkan jamur mikroskopis yaitu . Fusarium
sp. Pada gambar dapat terlihat jamur ini memiliki konidia dengan bentuk seperti
bulan sabit dan memanjang. Menurut Agrios (1996), Fusarium sp. memiliki
makrokonidia mempunyai bentuk yang khas, melengkung seperti bulan sabit, terdiri
dari 3-5 septa, dan biasanya dihasilkan pada permukaan tanaman yang terserang
lanjut. Kelompok jamur ini juga bersifat selulolitik sehingga populasinya banyak
ditemukan pada lahan pertanaman kentang yang banyak menggunakan pupuk
kandang (Alexander, 1977).
E-Handout Jamur
39
E-Handout Jamur
40
DAFTAR PUSTAKA
Anshori M & D Martono. 2009. Biologi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)-
Madrasah
Aliyah (MA) Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Aryulina, Dyah. 2007. Biologi kelas X. Erlangga. Jakarta.
Dewi, ikautari.2012. Peranan Jamur dalam Kehidupan. Melalui
http://ikautaridewi.blogspot.com/2012/05/peranan-jamur-dalam-
kehidupan.html.
Generasi Biologi. 2012. Biology of Life. Melalui http://generasibiologi.com.
Pratiwi, D.A. 2004. Biologi SMA untuk kelas X. Erlangga. Jakarta.
Pratiwi, S. Maryati, Srikini, Suharno & Bambang. 2007. Biologi untuk SMA Kelas X.
Jakarta: Erlangga.
Suwarno. 2009. Panduan Pembelajaran Biologi untuk SMA & MA Kelas X. Jakarta :
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
E-Handout Jamur
41
GLOSARIUM
E-Handout Jamur
42
E-Handout Jamur
43
E-Handout Jamur
44
E-Handout Jamur
45
E-Handout Jamur
46
E-Handout Jamur
47
E-Handout Jamur
User