Cerdas Sifa, Edisi No.1. Mei – Agustus 2012
PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN INTERVAL TRAINING DAN FARTLEK
TERHADAP DAYA TAHAN KORDIOVASKULER PADA ATLET JUNIOR PUTRA
TEAKWONDO WILD CLUB MEDAN 2006/2007.
Boy Indrayana, S.Pd, FKIP Porkes Universitas Jambi
boy.indrayana@yahoo.co.id
Abstrak
Perbedaan pengaruh latihan interval training dan fartlek terhadap daya tahan
kordiovaskuler pada atlet junior putra teakwondo wild club medan 2006/2007.Olahraga
beladiri Teakwondo sebagai olahraga pertarungan yang berkarakter dasarnya adalah
perkelahian bebas dengan tangan kosong dan kaki untuk memukul mundur lawan, dimana
pertandingan memakan waktu 2 menit dalam 1 ronde dengan intensitas yang cukup tinggi
yaitu atlet aktif dalam melakukan serangan dan balasan selama pertandingan dengan
membutuhkan energi dan hal ini sangat memerlukan kondisi fisik yang baik. Penelitian ini
menyangkut masalah daya tahan Cardiovaskuler Terhadap penggunaan di dalam cabang
olahraga teakwondo ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh
latihan Interval Training dan Fartlek terhadap daya tahan Cardiovaskuler pada atlet Junior
Putra Teakwondo Wild Club Medan 2006/2007. Penelitian ini menggunakan metode
eksperimen dengan rancangan pre test dan post test design. Pebelitian ini menyimpulkan
bahwa : (1) Latihan Interval Training secara signifikan berpengaruh dalam meningkatkan
daya tahan Cardiovaskuler pada atlet Junior Putra Teakwondo Wild Club Medan2006/2007
(thitung> ttabel = 7,00 ? 1,73), (2) Latihan Fartlek secara signifikan berpengaruh dalam
meningkatkan daya tahan Cardiovaskuler pada atlet Junior Putra Teakwondo Wild Club
Medal 2006/2007 (thitung /ttabel = 6,89 ? 1,73). (3) Latihan Fraktlek tidaklebih baik dari latihan
Interval Training terhadap peningkatkan kemampuan daya tahan Cardiovaskuler pada atlet
Junior Putra Teakwondo Wild Club Medan 2006/2007 (thitung< ttabel = 0,22< 1,70).
Kata kunci :Interval Training, Fartlek, Cardiovaskuler
Jurnal Cerdas Sifa 1
Cerdas Sifa, Edisi No.1. Mei – Agustus 2012
PENDAHULUAN merupakan salah satu Club yang saat ini
juga mendidik dan melatih para atlet-
Teakwondo adalah satu cabang atlet agar menjadi atlet yang
olahraga yang cukup di minati anak- handal.Namun yang menjadi kenyataan
anak, remaja dan orang dewasa baik adalah para atlet dari club tidak dapat
putra maupun putri.Hal ini dapat kita bertanding dengan maksimal disetiap
lihat dari banyaknya Club-Club atau event-event pertandingan.Berikut hasil
dojang-dojang yang ada di daerah yang kejuaraan Teakwondo Wild Club Medan.
ada di dalam dan di luar negeri, sejalan
dengan ini pertumbuhan dan Tabel. 1. Daftar hasil kejuaraan Junior
perkembangan teakwondo ini juga di
dukung dengan adanya pertandingan- Teakwondo Wild Club Tahun 2001/2007
pertandingan di tingkat daerah maupun
tingkat Nasioanal bahkan tingkat No Nama Kejuaraan Emas Perak Perggu
Internasioal.
1 Kejurcab Medan 7 – 9 Feb 4 - 3
Pada umumnya para atlet
teakwondo cenderung hanya berlatih 2001
teknik dan taktik saja, mereka
melupakan faktor lain seperti kondisi 2 Sebiyak Cup I 13 – 15 Juli 3 2 2
fisik, karena untuk dapat bertanding
kepuncak prestasi di dukung oleh 2001
kondisi fisik yang baik. Menurut Engkos
Kosasih (1985:1) unsur-unsur kondisi 3 Kejuaraan Antar Pelajar 4 2 1
fisik antara lain : Daya tahan
(Endurance) kekuatan (Strenght), Nomensen Cup 3 – 5 Des
Kecepatan (Speed), Daya Ledak
(Power), Kelentukan (Fleksibelity), 2001
Kelincahan (Agility), Koordinasi
(Coordination), dan keseimbangan 4 Kejurcab Medan 15 – 16 2 1 2
(Balance).
mei 2002
Berdasarkan pengamatan dan
observasi penulis di lapangan maupun 5 Piala Walikota Tebing 6 – 8 - 1 2
dari hasil kejuaraan Daerah bahkan
kejuaraan Nasional atlet-atlet teawondo Mar 2003
Sumatra Utara tidak mampunyai stamina
yang baik, sehingga hamper disetiap 6 Kejuaraan Antar Pelajar 1 3 2
pertandingan mengalami kelelehan.
Dimana menurut Engkos Kosasih POLMED Cup 23 – 25 Okt
(1985:16) “Stamina ialah kemampuan
untuk bertahan terhadap kelelahan, 2006
sedangkan kelelahan ialah sesuatu yang
menyebabkan penurunan prestasi setiap 7 Kejurcab Medan 6 – 7 Jan 2 1 -
kegiatan kita”, jadi Stamina adlaah
sesuatu yang memungkinkan atlet untuk 2007
meneruskan kerja latihan, pertandingan,
meskipun dalam kondisi keadaan lelah “. 8 Piala Walikota Medan 4 – 6 - 2 1
Teakwondo Wild Club Medan
Mei 2007
Dari data yang terlampir pada tabel
di atas dapat dilihat penurunan prestasi
atlet Teakwondo Wild Club Medan. Hal
ini dpaat kita lihat juga saat bertanding
pada ronde I (pertama) masih stabil, tapi
pada ronde ke II (kedua) dan III (ketiga)
atlet sudah mengalami kelelahan
sehingga konsentrasi atlet terhadap
pertandingan dalam menendang
(menyerang) jadi kurang baik, proses
respirasi cepat dan pada partai-partai
berikutnya permainan (atlet) kurang
dikuasai. Selain faktor teknik hal ini juga
dipengaruhi energi untik meningkatkan
kemampuan seluruh tubuh untuk selalu
bergerak dalam tempo sedang sampai
cepat, yang cukup lama. Menurut Sajoto
(1988: 60): “Daya tahan
Cardiorespiratory adalah kemampuan
seseorang dalam mempergunakan sistem
pernapasan dan peredaran dalah baik
secara efektif dan efisien dalam
Jurnal Cerdas Sifa 2
Cerdas Sifa, Edisi No.1. Mei – Agustus 2012
menjalankan kerja terus-menerus Fratlek terhadap daya tahan
Cardiovaskuler pada Atlet Junior Putra
melibatkan kontraksi otot yang besar Teakwondo Wild Club Medan
2006/2007”.
dengan intensitas tinggi dalam waktu
KAJIAN PUSTAKA
yang cukup lama”. Selain itu daya tahan
Cardiovasculer bertujuan untuk
memperlancar metabolisme tubuh,
dengan cara mempertahankan tekanan
pengembangan darah kedalam jaringan- Beladiri Teakwondo.
jaringan, Saoto (1988:193). Teakwondo adalah olahraga beladiri
Dari uraian di atas jelas bahwa salah modern yang berakar pada beladiri
satu usaha untuk meningkatkan prestasi tradisional Korea. Teakwondo yang terdiri
sangat perlu diperhatikan metode- dari 3 kata yaitu: tae berarti
metode latihan yang bertujuan kaki.menghancurkan dengan teknik
meningkatkan Daya tahan tendangan, kwan tangan/menghantam dan
Cardioveskuler seprang atlet teakwondo. mempertahankan diri dengan teknik
Ada banyak metode latihan yang dapat tangkisan, serta do yang berarti seni/cara
meningkatkan Daya tahan mendisiplinkan diri. Maka jika diartikan
secara sederhana, Teakwondo ialah seni atau
Cardiovaskuler antar alain: Jogging, cara mendisiplinkan diri/seni yang
Fratlek, CrossCountry, Interval menggunakan teknik kaki dan tangan
Training, bersepeda, berenang dan lain- kosong (http:/www.Teakwondo-
lain, Sajoto (1988:203). Namun dalam Indonesia.2005 tentang Teakwondo.
hal ini penulis hanya memokuskan pada Menurut Yoyok Suryadi (2003)
latihan Interval Training dan Fartlek Teakwondo ialah olahraga beladiri yang
sebagai metode latihan yang diharapkan tidak mengutamakan aspek fisik semata
dapat meningkatkan daya tahan seperti keahlian dalam pertarungan
Cardiovaskuler para atlet teakwondo melainkan juga sangat menekankan sikap
khususnya unit teakwondo Wild Club disiplin mental.
Medan 2006/2007, karena kedua bentuk Dapat disimpulkan Teakwondo adalah
olahrara beladiri pertarungan satu lawan satu
latihan ini merupakan bentuk latihan dnegan menggunakan teknik tendangan dan
yang paling baik.Sesuai dangan hal pukulan untuk menjatuhkan dan memukul
tersebut maka rumusan masalah sebagai mundur lawan.
berikutadalah: 1. Apakah terdapat Olahraga beladiri teakwondo sebagai
pengaruh yang signifikan latihan Interval olahraga pertarungan yang karakter dasarnya
Training terhadap daya tahan adalah perkelahian bebas dengan tangan
Cardiovaskuler pada teakwondo Wild kosong dan kaki untuk memukul mundur
Club Medan?, 2. Apakah terdapat lawan, hal ini sangat memerlukan kondisi
pengaruh yang signifikan latihan Fartlek fisik yang baik, karena dalam pertandingan
terhadap daya tahan Cardiovaskuler teakwondo yang cepat dengan di barengi
pada teakwondo Wild Club Medan?, 3. strategi dan teknik untuk menyerang dan
mengkanter lawan dengan baik dan akurat,
Bentuk latihan manakan yang lebih baik sehingga mengakibatkan atlet cepat
antara Interval Training dan latihan merasakan lelah karena banyak
Fartlek terhadap daya tahan mengeluarkan energi saat bertanding.
Cardiovaskuler pada teakwondo Wild Dalam pertarungan atlet teakwondo
Club Medan?. hal ini dimaksudkan harus memiliki Daya tahan Cardiovaskuler
untuk mengetahui, “Manakan bentuk yang baik, seperti yang disampaikan Paulus
latihan yang lebih baik pengaruhnya Levianus Pasurney (2001: 4) bahwasanya
antara latihan Interval Training dan “cabang-cabang olahraga yang
Jurnal Cerdas Sifa 3
Cerdas Sifa, Edisi No.1. Mei – Agustus 2012
membutuhkan daya tahan aerob dan aneorob waktu. Kemampuan fisiologis individu
yaitu judo, karate, teakwondo dan yang adalah kemampuan adaptasi dari organ-
sejenis”.Pernyataan tersebut menegaskan organ tubuh seperti otot, jantung dan paru-
bahwasanya olahraga beladiri teakwondo paru terhadap suatu aktifitas dalam kurun
membutuhkan daya tahan Cardiovaskuler. waktu tertentu.”
Karena di dalam pertandingan atlet akan Daya tahan dapat diklasifikasikan sebagai
senantiasa bergerak untuk menendang berikut : 1) daya tahan umum (General
(menyerang), membalas (Counter) lawan. Endurance), dikenal sebagai daya jantung
Seperti yang diuraikan di atas batasan daya dan paru atau daya tahan aerobic, yang
tahan adalah “Kemampuan untuk bekerja melibatkan aktifitas otot-otot yang luas, serta
(berlatih) dalam waktu yang lama”, maka diarahkan daya tahan jantung dan
latihan-latihan untuk mengembangkan pernafasan, 2) daya tahan khusus (Specifik
komponen daya tahan haruslah sesuai Endurance) dikenal sebagai daya tahan otot
dnegan batasan tersebut, yaitu bawha atau daya tahan anaerobok. Daya tahan
latihan-latihan yang baik kita haruslah anaerobok sebagai “kemampuan untuk
berlangsung untuk waktu yang lama, mempertahankan kontraksi otot dengan
misalnya lari jarak jauh, renang jarak jauh, pemberian energi melalui mekanisme
Crouss-Country untuk lari lintas alam, anaerobic”. Fox et al (Allis M., 2003:7).
interval training, fartlek, atau bentuk latihan
apapun yang memaksa tubuh kita bekerja Jadi setiap latihan olahraga yang
untuk waktu yang lama (lebih enam menit), dilakukan secar ateratur dan sistematis dapat
Harsono (1988:155). memperbaiki dan meningkatkan kemampuan
day atahan Cardiovaskuler.Hal ini
Hakekat Daya tahan Cardiovaskuler menyatakan bahwasanya atlet teakwondo
harus memiliki day atahan cardiovaskuler
a. Daya Tahan yang baik agar bertanding dengan maksimal
Daya tahan adalah kemampuan untuk dan mendapatkan gelar juara.
b. Kardiovaskuler (Jantung)
bekerja, berlatih dalam waktu yang
lama.Atlet yang emmiliki day atahan yang Organ tubuh yang memiliki peranan
baik adalah atlet yang dapat berlatih dalam penting salahsatunya adalah jantung yang
waktu relative singkat, kondisinya telah terletak pada rongga dada dengan posisi 1/3
kembali seperti sebelum latihan. Engkos berada disebelah kanan dan 2/3 berada
koasih (1985:22) daya tahan ialah disebelah kiri, baik tidaknya suatu kondisi
fisik seseorang pertama-tama akan selalu
“Keadaan atau kondisi tubuh yang dilihat dari jantung, paru dan lainnya.
mampu untuk bekerja dalam waktu yang Bahkan ondisi jantung tersebut biasanya
lama, tanpa mengalami kelelahan yang dijadikan sebagai tolak ukur akan keadaan
berlebihan setelah menyelesaikan kondisi fisik seseorang. Oleh karena itu
pekerjaan tersebut”. organ jantung, fungsi dan hal-hal yang dapat
Fox dan Mathews (dalam Allis M, mempengaruhinya akan selalu dijadikan
2002:7_) mengemukakan bahwa “daya tahan sebagai bahan pertimbangan.
merupakan faktor yang menentukan prestasi
olahraga “. Sedang kan Harsono (1988:30) Begitu juga halnya dengan kegiatan
mengatakan bahwa” daya tahan merupakan aktivitas olah raga, akan banyak
keadaan atau kondisi tubuh yang mampu mempengaruhi terhadap struktur jantung dan
untuk bekerja dalam waktu yang lama tanpa fungsi jantung itu sendiri. Williams, dkk
mengalami kelelahan yang berlebihan (Allis M, 2002:8).
setelah menyelesikan keperjaan.”
Menurut Annarino (dalam allis M, Jantung pada dasarnya berfungsi sebagai
2002:7) daya tahan adalah : pompa, curah jantung (Cardiacout put),
“ Hasil kemampuan faal individu untuk redistri busi darah.Guyton (Allis M, 2002:9)
memelihara gerakan dalam suatu kurun Jantung sebagai pompa adalah
emmompakan darah untuk memenuhi
kebutuhan sel dan jaringan dalam rangka
Jurnal Cerdas Sifa 4
Cerdas Sifa, Edisi No.1. Mei – Agustus 2012
mempertahankan kelangsungan hidup sel yang memaksa tubuh kita untuk bekerja
untuk waktu yang lama.
(homeostatis) Brooks (Allis M, 2002:9).
Dari kutipan diatas dapat diambil suatu
Juga dikenal adanya hukum straling (hukum gambaran bahwa banyak bentuk latihan
yang dapat digunakan untuk meningkatkan
renggangan) isi vertikelnya, yaitu jumlah daya tahan Cardiovaskuler, dan perinsipnya
adalah latihan-latihan yang dipilih haruslah
dara yang masuk dengan yang dipompa dapat berlangsung lama. Berikut ini adlaah 2
bentuk latihan daya tahan yang dapat
keluar adalah sama. Makin besar meningkatkan daya tahan Cardiovaskuler
pada atlet Teakwondo Wild Club Medan.
kontraksinya, makin besar jumlah darah
Hakekat Latihan Interval Training
yang masuk. Hal ini bisa juga disebut
Interval Training merupakan suatu
sebagai hukum “pre load” Fox, Guyton sistem latihan yang diselingi oleh interval-
interval berupa masa-masa istirahal
(Allis M, 2002:9). misalnya lari istirahat-lari-istirahat dan
seterusnya, Engkos Kosasih (1985: 22).
Daya tahan umum “dikembangkan
Harsono (1988:157) mengatakan “Ada
dengan latihan intensitas tinggi dan waktu beberapa faktor yang harus dipenuhi dalam
menyusun Interval Trainingyaitu :
latihan lama yang melibatkan jantung,
1. Lama Latihan
pembuluh darah, dan paru-paru.Dalam hal 2. Beban (Intensitas) latihan
3. Masa Istirahat (Rescovery Interval)
ini latihan memberi tekanan pada jantung,
setelah repetisi latihan
peredaran darah, dan pernafasan”. (Allis M, 4. Ulangan (Repetition) melakukan
2002:10). latihan
Perlu diterangkan bahwa interval atau
Menurut Pate (1988:30) ketahanan istirahan itu sangat penting untuk dapat
mengembalikan kembali kebugaran atlet
Cardisvaskeler mengacu kepada agar dapat melaksanakan latihan
kembali.Menurut Harsono (1988:157)
kemampuan melakukan kegiatan menyatakan “Istiraha itu haruslah istirahan
yang aktif bukan istirahat pasif adapun
berintensitas sedang keseluruh tubuh dan istirahan aktif yang dimaksud adalah jalan,
jogging, rileks, senam kelentikan dan
sebagian besar otot untuk periode waktu sebagainya.Sedang istirahar pasif adalah
duduk-duduk, tiduran dilapangan dan
yang paling panjang. sebagainya. Jogging rileks merupakan caa
yang baik unruk recovery yang cepat dan
Menurut Sajoto (1988:58) daya tahan efektif karena ini akan memvafe kita lebih
cepat kejantung daripada istirahat pasif.
umum atau cardiorespiratory endurance Karena itu menurut Harsono (1988:158)
bahwa “Interval Training sangat dianjurkan
adalah kemampuan seseorang dalam oleh pelatih-pelatih terkenal leh karena
hasilnya sangat positif bagi perkembangan
mempergunakan sistem jantung, pernafasan daya tahan atau stamina”.
Sedangkan Engkos Kosasih (1985:17)
dan peredaran darahnya, secara efektif “interval training merupakan jarak tertentu
dengan banyaknya ulangan, penting
dalam menjalankan kerja terus
Jurnal Cerdas Sifa 5
menerus.Yang melibatkan kontraksi
sejumlah otot-otot besar, dengan intensitas
tinggi dengan waktu yang cukup lama.
Daya tahan Cardiovaskuler-respiratory
atau daya tahan jantung paru menurut
Harsini (1988:155) adalah keadaan atau
kondisi tubuh yang mampu untuk bekerja
untuk waktu yang lama, tanpa mengalami
kelelahan yang berlebihan setelah
menyelesaikan perkerjaan tersebut.
Oleh karena batasan daya tahan adalah
seperti yang diuraikan di atas, yakni
kemampuan untuk bekerja atau berlatih
dalam waktu yang lama. Maka latihan-
latihan untuk mengembangkan komponan
daya tahan haruslah sesuai dengan batasan-
batasan tersebut, yaitu bahwa latihan-latihan
yang dipilih baruslah berlangsung lama,
misalnya lari jarak jauh, renang jarak jauh,
cross country atau lari lintas alam, fartlek,
interval training, atau bentuk latihan apapun
Cerdas Sifa, Edisi No.1. Mei – Agustus 2012
ditentukan jarak yang harus ditempuh, waktu ynag cukup lama atau dapay meningkatkan
prestasi dengan latihan tersebut.Karena kerja
dan istirahatnya serta berapa banyak anerob, tingkat aktifitas otot-ototnya adalag
begitu tinggi sehingga suplai darah yang
ulangan. diterima oleh otot-otot tersebut tidaklah
cukup.Hal ini biasanya disertai oleh
Soekarman (1989:77)” menyatakan bahwa perasaan (Sensation) sakit pada otot-otot
tersebut. Dengan latihan yang baik, atlet
keuntungan dari latihan interval ini adalah lama kelamaan akan dapat mengatasi rasa
sakit tersebut dan dapat bekerja tanpa
dapat mengetahui beban secara tepat, dapat oksigen (anaerobic) dalam waktu yang lebih
lama.
melihat kemajuan lebih cepat (meningkatkan
Dari kutipan di atas bahwa seorang
energi dan kondisi yang dpaat dilakukan teakwondoin pada umumnya harus memiliki
setamina yang baik khususnya bagi kaki,
secara efisien)”. dalam bentuk stamina pada kaki harus
dibentuk latihan-latihan yang mengarah ke
Menurut Harsono (1988:158) ada dua kaki, namun perlu diperhatikan dalam
melatih kecepatan pad akaki pada saat
bentuk latihan interval Trainingyaitu : melakukan tendangan yang lebih kuat dan
cepat. Hal tersebut sangatlah baik di lakukan
1. Interval Training Lambat akan tetapi latihan kombinasi antara Interval Training
dan Fartlek, karena Harsono (1988:155)
dengan jarak lebih jauh mengungkapkan bahwa: “dua latihan yang
dapat menjamin peningkatkan daya tahan
• Lama Latihan : 60 dtk – 3 atau sering pula disebut dengan Endurance
yaitu latihan Interval Training dan fartlek.
menit
• Intensitas Latihan : 10%-70%
Max
• Ulangan lari : 10 – 20 kali
• Istirahat : 3-5 Menit
Waktu terbaik 800 m: 2 menit 20 detik
Repetisi Jarak Waktu Istirahat
3 800 meter 160 detik 5 menit
3 600 meter 120 detik 4 menit
3 400 meter 80 detik 3 menit
3 300 meter 60 detik 2 menit
2. Interval Training Cepat akan teteapi
dengan jarak yang lebih dekat
- Lama Latihan : 5-30 menit Hakekat Latihan Fartlek
- Intensitas Latihan : 85%-90% Max Sistem latihan fartlek (speed play) di
- Ulangan Lari : 25-25 kali ciptakan oleh Gosta Holmer dari Swedia,
- Istirahat : 30-90 adalah suatu sistem latihan day atahan yang
detik masudnya adlaah untuk membangun,
Waktu terbaik 100 m : 12 detik mengembalikan atau memlihara kondisi fisik
Repetisi Jarak Waktu Istirahat
5 50 meter 8 detik 30 menit atau tubuh seseorang. Fartek adalah susatu
5 100 meter 16 detik 90 menit sistem latihan yang sangat baik untik semua
5 100 meter 16 detik 90 menit cabang olahraga yang memerlukan daya
5 50 meter 8 detik 30 menit
tahan.Latihan di programkan untuk
Oleh karena latihan Interval Training membina kondisi fisik seseorang atlet
sangat baik dalam membina daya tahan dan
stamina, maka jenis latihan ini dapat menjelang pertandingan untuk
diterapkan pada cabang olahraga seperti
sepak bola, bola basket dan olahraga lainnya mempertahankan daya tahan yang telah
yang menurut para ahli fisiologis
berpendapat bahwa latihan endurance adalah dimilikinya.Setelah itu, bentuk latihan itu
sangat penting bagi semua cabang olahraga
termasuk juga dengan olahraga bela diri bermanfaat untuk mengurangi kejenuhan
(teakwondo), Sajoto (1988:192).
menjelang pertandingan.
Hal ini dapat membuat seorang atlet
tekwondo dapat bertanding dengan waktu Menurut Fox dan Matheus (dalam
Sajoto : 213) “Fartlek ialah program latihan
Internal Training yang tidak formal yang
didalamnya terdapat fast dan slow running
yang bergantian.
Jurnal Cerdas Sifa 6
Cerdas Sifa, Edisi No.1. Mei – Agustus 2012
Sedangkan Engkos Kosasih (1985: 18) Purba (1955:6) memaparkan bahwasanya
“fartlekialah kombinasi antara lari pelan dan glikolisis anaerobic pada manusia dapat
lari cepat yang bervariasi tanpa melakukan terjadi dalam waktu yang pendek pada
istirahat. aktivitas otot yang ekstrim misalnya lari
cepat, pada saat oksigen tidak dapat dibawa
Sejalan dengan pernyataan di atas pada kecepatan yang cukup untuk dibawa ke
Harsono (1988:156) “Fartlek adalah lari otot dan mengoksidasi piruvat untuk
lambat-lambat yang kemudian divariasikan membentuk ATP selama latihan berat
dengan sprint-sprint pendek yang intensif
dari lari jarak menengah dengan keceparan banyak O 2 dibawa ke otot, tetapi O 2 yang
yang konstan yang cukup tinggi kemudian di mencapai sel otot tidak mencukupi, terutama
selingi dengan lari sprint dan jogging dan pada saat latihan. Asam laktat menumpuk
sprint lagi dan seterusnya, jadi variasi tempo dan berdisfusi kedalam cairan karingan dna
lari bisa dimain-mainkan tergantung kondisi darah. Keberadaan asam laktat didalam
atlet. darah merupakan penyebab kelelahan
otot.Pemilihan bahan bakar selama olah raga
Oleh sebab olahraga lari dilakukan di berat menggambarkan banyak segi penting
alam terbuka dan lapangan/daerah yang mengenai pembentukan energi dan integrasi
bervariasi dalam topografinya dan dengan metabolisme.Myosin secara langsung
pemandangan alam yang berubah-ubah memperoleh energi dari ATP, tetapi jumlah
maka akan menciptakan suasana baru alam ATP di otot relative sedikit dan hanya
latihan. Sesuai dengan pernyataan di atas bertahan selama kurang lebih 2 detik.
latihan Fartlek dapat meningkatkan
performan atlet dengan bentuk daerah yang Latihan Interval Training dan Fartlek
bervariasi dan berubah-ubah yang dapat mengembangkan sistem anaerob karena
menghilangkan kebosanan latihan sehingga kedua bentuk latihan ini merupakan latihan
mengurangi kelelahan dan meningkatkan untuk melatih day tahan atlet.Sistem energi
stamina dan kekuatan dengan adanya trek- anaerob dengan bahan bakar kareaton
trek lari. phospat dan dengan cepat memindahkan
gugus fosfit energi tinggi kepada ADP untuk
Harsono (1988:156) mengatakan menghasilkan ATP, hal ini berlangsung
“Fartlek adalah kerja pad atingkat aerrobik, kurang lebih 5-7 detik. Sistem snergi ini 10
yang dimana pemasukan (supplay) oksigen kali lebih cepat dibandingkan dengan proses
masih cukup untuk memenuhi kebutuhan anaerog (A. Purba 1996: 8). Produk akhir
pekerjaan yang dilakukan oleh otot”. dari peristiwa anaerob adalah asam laktat,
penumpukan asam laktat ini secara berlahan-
Dari pemaparan dan pendapat para ahli lahan akan diubah kembali menjadi glukosa
diatas latihan Fartlek sangat berpengaruh oleh hati.
sekali terhadap kemampuan day atahan
khususnya daya tahan Cardiovaskuler Latihan ini bertujuan untuk melatih
sehingga dapat meningkatkan kapasitas paru atlet dalam hal daya tahan Cardiovaskuler
dalam menampung oksigen secara karena olahraga beladiri tekwondo
maksimal, akibatnya pembentukan energi senantiasa melakukan gerakan-gerakan yang
dalam tubuh semaik baik.Selain itu pula memaksa kerja jantung dan energi bekerja
dapat menghilangkan kejenuhan latihan dengan cepat dalam penyampaian energi
sehingga kelelahan dapat dikurangi. kejaringan otot sehingga dengan keteraturan
latihan dapat melatih perubahan asam laktat
Sistem Energi dengan cepat dalam tubuh atlet dan
mempercepat pemulihan kembali glukosa
Pada dasarnya latihan daya tahan dari penumpukan asam laktat tarakumulasi
seperti Internal Training dan Fartlek adalah oleh hati sebagai pembayaran oksogen yang
latihan yang bertujuan untuk melatih daya terpakai selama berlatih.
tahan atlet.Menurut Harsono (1988:156)
latihan Internal Training dan Fartlek dapat METODE PENELITIAN
mengembangkan daya tahan enaerobik. A.
Jurnal Cerdas Sifa 7
Cerdas Sifa, Edisi No.1. Mei – Agustus 2012
Penelitian ini menggunakan sampel B= ∑B
sejumlah populasi yaitu seluruh atlet n
putra junior Taekwondo WildClub
Medan berjumlah 40 orang. Untuk (Sudjana, 1992: 210)
mengumpulkan data dilakukan “tes lari
24 meter yaitu kemampuan lari atau d. Uji pariabel 1 dan 2 dengan rumus:
jalan selama 2400 meter”Armansyah
dalam K. Cooper (1997:3) B
T=
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah eksperimen, yang sb n
melibatkan dua variabel bebas yang
dimanipulasi dan satu variabel terikat (Sudjana, 1992: 242)
sebagai respon.
Variabel bebas ialah latihan Interfal e. Mencari Sb beda dengan rumus:
Training dan latihan Fartlek ∑ ∑Sn 2 = n B 2 − ( B)2
Variabel terikat adalah Daya tahan n(n −1)
Cardiovaskoler (Sudjana,
Dalam penelitian ini digunakan 1992:210)
rancangan Pre test dan Post test design.
Adapun rancangan penelitian dapat a. Mencari simpangan baku gabungan
dilihat pada tabel berikut :
dnegan menggunakan rumus:
SG = (n − 1)S12 + (n − 1)S 2
2
n1 + n2 + 2
(Sudjana, 1992:239)
b. Mencari t hitung dengan rumus uji t :
Tabel 3. Rancangan Penelitian x1 − x2
t=
Sampel Pre Pembagian Kel Perlaku Post test
test kelompok an sg 1 + 1
Lari 2400 n1 n2
Fartlek meter
Lari A (Sudjana, 1992:
2400 B Interval Lari 2400
TS meter Matching Training meter 293)
pairing
Data yang sudah didapat dari pre test
dan post test di analisis dengan HASIL PENELITIAN
menggunakan statistik uji t, α = 0,05 …
a. Mencari Mean dan pre test dan post Hasil tes dan penelitian yang
telah dilakukan dilapangan merupakan
tes dengan menggunakan rumus : penemuan penelitian dilapangan adalah
untuk mengungkapkan kebenaran dari
x= ∑x hipotesis yang telah diajukan. Hasil tes
n dan pengukuran yang telah diolah
melalui rumus statistik menunjukkan
(Sudjana, 1992:67) deskripsi data sebagai berikut:
Tabel 4. Hasil Latihan Interval Training
b. Mencari simpangan baku pre test dan Latihan Fartlek
post test
∑ ∑n
Sb =
x12 − ( x1 ) 2
n(n − 1)
(Sudjana,
1992:94) Latihan Interval Pre Test Post Test
c. Mencari perbedaan mean skor pre Training 14,48 14,23
1,58 2,63
Nilai Rata-rata (X) 0,63
1,31
test dan post test dalam rumus: Simpangan Baku (S)
Rata-rata Beda (B)
NilaiSimpangan
Jurnal Cerdas Sifa 8
Cerdas Sifa, Edisi No.1. Mei – Agustus 2012
Gabungan 0,09 terhadap daya tahan Cardiovaskuler
Nilai Uji-t Gabungan pada Atlet Junior putra Teakwondo Wild
Normalitas L – Hitung = L – Hitung = Club Medan. Hal ini menunjukkan
bahwa ke dua bentuk latihan tidak
Homogenitas 0,0915 0,1224 bereda secara signifikan untuk
meningkatkan daya tahan
Latihan Fartlek L – Tabel = L – Tabel = Cardiovaskuler, dengan kata kedua
Nilai Rata-rata (X) bentuk latihan ini sama-sama baik, tetapi
Simpangan Baku (S) 0,091 0,190 bila dibandingkan dengan hasil pada
Rata-rata Beda (B) hipotesis 1 (kelompok Interval Training)
Nilai Simpangan L – Hitung = 1,05 dan hipoteisis ke II (kelompok
Gabungan Faraktlek) menunjukkan bahwa
Nilai Uji –t Gabungan L – Tabel = 2,15 hipotesisi I, tidak lebih baik dari pada
Normalitas hipotesisi ke II. Hal ini disebabkan
Pre Test Post Test karena pada saat pelaksanaan latihan ada
Homogenitas sebagian atlet yang tidak maksimal
14,82 14,19 melakukan latihan yang disebabkan
terlalu lelah dnegan penuhnya aktifitas
1,71 1,80 sehari-harinya seperti kegiatan sekolah
yang stau harian penuh, hal tersebutlah
0,62 yang menyebabkan tidak maximalnya
atlet melakukan latihan.
1,31
Hasil pengolahan data yang
0,09 dilakukan, dapat dlihat bahwa kedua
bentuk latihan interval Training dan
L – Hitung = L – Hitung = latihan Fartlek sama-sama memberikan
pengaruh terhadap peningkatan daya
0,0606 0,1019 tahan Cardiovaskuler, yang mana kedua
bentuk latihan daya tahan ini sama-sama
L – Tabel = L – Tabel = bertujuan untuk meningkatkan day tahan
yang sangat mendukung dalam
0,190 1,90 pelaksanaan pertandingan untuk
mendpaatkan gelar juara.
L – Hitung = 1,10
Dengan demikian dapat
L – Tabel = 2,15 disimpulkan bahwa latihan Interval
Training dapat dilakukan untuk
Dari data di atas dapat dilihat meningkatkan daya tahan
bahwa latihan Interval training Cardiovaskuler sehingga di setiap
danFartlek normal dan homogen. pertandingan atlet dapat mengatasi
keleleahan sampai akhir pertandingan,
Berdasarkan hasil pengujian dan daya tahan Cardiovaskuler atlet
hipotesis pertama yaitu pengaruh dari menjadi lebih baik.
latihan IntervalTraining terhadap
dayatahan Cardiovaskuler menunjukkan KESIMPULAN
bahwa terdapat perbedaan pengaruh
yang signifikan antara hasil pretest Dari hasil penelitian ini dapat
dengan posttest.Hal ini menggambarkan dimsimpulkan sebagai berikut:
bahw latihan IntervalTraining
memberikan pengaruh yang berarti Jurnal Cerdas Sifa 9
terhadap day tahan Cariovaskuler pada
Atlet Junior putra Teakwondo Wild Club
Medan.
Melalui hasil pengujian hipotesis
kedua yaitu pengaruh dari latihan
Fartlek terhadap daya tahan
Cardiovaskuler menunjukkan bahwa
terhadap perbedaan pengaruh yang
signifikan antara hasil pre test dengan
post test.Hal ini menggambarkan bahwa
latihan Fatrlek memberikan pengaruh
yang berarti terhadap daya tahan
Cardiovaskuler pada Atlet Junior putra
Teakwondo Wild Club Medan.
Dari hasil perhitungan statistik
pada pengujian hipotesis ketiga
menyatakan bahwa perlakuan Interval
Training tidak lebih baik pengaruhnya
dibandingkan dengan latihan Fartlek
Cerdas Sifa, Edisi No.1. Mei – Agustus 2012
1. Latihan Interval Training Pasurney, L Peulus (Terjemahan, 2001)
berpengaruh terhadap daya tahan Latihan Fisik Olahraga, Pusat
Cardiovaskuler pada atlet junior Pengembangan & Penataran
Putra Teakwondo Wild Club Medan bidang penelitian &
2. Latihan Fartlek berpengaruh Pengembangan KONI Pusat,
terhadap daya tahan Cardiovaskuler Jakarta.
pada atlet Junior Putra Teakwondo Pate dkk.(1988). Dasar-dasar ilmu
kepelatihan K. Semarang, IKIP
Wild Club Medan Semarang Press.
3. Latihan Fartlek tidak lebih baik dari
latihan Interval Training terhadap
daya tahan Cardiovaskuler pada atlet Soekarman (1989).Dasar Olahraga untuk
Pembinaan Dan Atlet, CV Haji
Junior Putra Teakwondo Wild Club Masagung. Jakarta.
Medan.
DAFTAR PUSTAKA Suhantoro (1996) Latihan Olahraga
Aerobik.PIO-Koni Pusat.
Purba, A. (1995) Faal Olahraga, Buku Ilmu Sudjana (1992).Metode Statistik. Tarsito
Faal dan kesehatan Olahraga Bandung.
[rogram Phaska Sarjana
UNiversitas Negeri Padjadjaran Witarsa Wita (2000) Latihan Kondisi
Bandung. fisik.Pemataran Wasit dan Pelatih
Penahan se-Jawa Barat Bandung.
Allis, M. (2002) Sekripsi, Perbedaan Daya
Tahan Cariovaskuler Siswa Putri Yoyok S (2003) Teakwondo Poomse Tae
SMU Gajah Mada dan Siswa Geuk.PT Gramedia Pustaka
Putri SMK Gajah Mada. Medan Utama. Jakarta
Kosasih, Engkos. (1985) Olahraga Teknik
dan Program Latihan, Jakarta.
Harsono (1999).Coaching dan Aspek-Aspek
Psikologis Dalam
Coaching.Jakarta CV. Kurnia.
Cooper, K. (Armansyah 1997: )Tes dan
Pengukuran Eatlet Elite. Seminar
Nasional Olahraga Dalam Rangka
Dies Nasional XXXIII IKIP
Medan.
Sajoto, M (1899). Pembinaan Kondisi Fisik
Dalam Olahraga. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jendral Pendidikan
Tingkat Tinggi Obyek
Pengembangan Lembaga
Pneididkan Tenaga Kependidikan,
Jakarta.
Jurnal Cerdas Sifa 10