LAMPIRAN 1 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SISTEM KOORDINASI Pernahkah tangan Anda terluka? Ketika tangan Anda terluka, mengapa mulut yang berteriak 'Aduh'? Mengapa ketika tubuh yang merasakan fenomena fisik, otak juga dapat merasakan sensasinya? Hal itu dapat terjadi karena di dalam tubuh kita terdapat sistem yang mengatur atau mengoordinasikan kerja sistem-sistem organ, yaitu sistem regulasi atau sistem koordinasi. Sistem koordinasi adalah sebuah sistem yang mengatur kerja organ-organ pada tubuh. Sistem ini berperan untuk memerintahkan setiap organ untuk dapat bekerjasama mendukung fungsi tubuh agar bekerja dengan baik. Fungsi sistem koordinasi pada manusia diperlukan untuk mengendalikan setiap bagian dalam tubuh agar gerakan yang dihasilkan menjadi tepat sasaran. Tanpa sistem koordinasi, seluruh organ tubuh tidak mampu bekerjasama. Anda dapat melihat jelas indahnya warna-warni alam. Anda juga dapat menikmati makanan kesukaan Anda Tahukah Anda, semua itu tidak dapa terjadi tanpa adanya alat indra yang dikaruniakan oleh Tuhan Yang Maha Es Pernahkah Anda berpikir bagaimana mekanisme terjadinya proses melihat dan mendengar? Simaklah uraian berikut ini Rangsangan adalah semua penyebab perubahan dalam tubuh atau bagian tubuh. Berdasarkan asal sumbernya, rangsangan dibedakan menjadi dua, yaitu rangsangan dari dalam dan rangsangan dari luar. Rangsangan dari dalam dapat berupa rasa nyeri, lapar, haus, kelelahan, kenyang, dan sebagainya, sedangkan rangsangan dari luar dapat berupa aroma atau bau, rasa asin, manis, pahit. sentuhan, cahaya, kelembapan, suhu, tekanan, dan sebagainya. Rangsangan yang berasal dari lingkungan luar akan diterima oleh reseptor yang terdapat pada indra. Indra terdiri atas alat untuk menerima rangsangan dan urat saraf yang membawa dan memberitahukan rangsangan tersebut ke pusat saraf Indra hanya dapat bekerja dengan sempurna apabila terpenuhi hal-hal berikut. a. Tidak ada gangguan pada alat penerimaan rangsangan b. Tidak ada gangguan pada urat sarafpenghubung indra dengan pusat saraf. c. Tidak ada gangguan pada pusat saraf diotak Apabila terjadi kerusakan atau gangguan pada ketiga hal tersebut maka kemungkinan kita akan mengalami gangguan pada sistem indra. Tubuh manusia mempunyai liuma indra yang dikenal dengan panca indra dan kinestesis. - SISTEM INDRA Sistem indera merupakan salah satu bagian dari sistem koordinasi yang
merupakan reseptor atau penerima rangsang. Alat indera merupakan reseptor yang peka terhadap perubahan lingkungan dan rangsangan. Setiap reseptor hanya menerima jenis perubahan lingkungan dalam bentuk rangsangan tertentu. Oleh karena itu, reseptor diberi nama menurut jenis rangsangan yang diterimanya, yaitu sebagai berikut. - Fotoreseptor, penerima rangsang cahaya. - Kemoreseptor, penerima rangsang zat kimia. - Mekanoreseptor, menerima rangsang fisik, misalnya sentuhan. - Audioreseptor, penerima rangsang suara. - Termoreseptor, penerima rangsang panas/temperatur. A. Indra Penglihatan Indra penglihatan manusia adalah mata.Sel-sel reseptor penglihatan (fotoreseptor) terlatak pada retina, yang tersusun atas sel batang dan sel kerucut. ● Alat Tambahan Mata 1) Alis berfungsi melindungi mata dari keringat atau air yang mengalir di dahi. 2) Kelopak mata, terdiri dari lapisan konjungtiva, kelenjar meibomian, lapisan tarsal, otot orbikularis okuli, jaringan ikat dan kulit luar. 3) Bulu mata berfungsi mengurangi intensitas cahaya yanh berlebihan. 4) Aparatus lakrimalis yang terdiri atas kelenjar air mata dan saluran air mata. ● Otot bola Mata Pada setiap mata terdapat enam otot lurik yang berfungsi menggerakkan bola mata ke samping, atas, dan bawah. ● Bola Mata 1) Lapisan luar terdiri dari sclera yang berwarna putih dan tidak tembus cahaya, serta kornea yang tembus cahaya dan berfungsi membantu memfokuskan bayangan pada retina. 2) Lapisan tengah (koroid) terdapat iris (selaput pelangi) yang menentukan warna mata. Di tengahnya terdapat lubang (pupil), berfungsi jumlah cahaya yang masuk ke mata. 3) Lapisan dalam terdapat sel batang dan sel kerucut Sel batang (basilus) mengandung pigmen rodopsin, yaitu senyawa antara vitamin A dan protein.Ketika terang rodopsin terurai dan ketika gelap rodopsin terbentuk kembali.Sel kerucut banyak mengandung iodopsin, yaitu senyawa retinin dan opsin; peka terhadap warna biru, hijau, dan merah.Bagian retina yang paling peka cahaya adalah bintik kuning.Daerah ini banyak mengandung saraf penerima rangsang cahaya.Daerah tempat masuk dan membeloknya sarf
penglihatan, tidak mengandung ujung saraf penglihatan, disebut bintik buta. ● Lensa Mata Terletak di belakang selaput pelangi, berbentuk bi konveks.Agar benda yang diamati tampak jelas, maka bayangan benda harus jatuh pada bintik kuning.Untuk itu lensa mata memiliki kemampuan untuk memipih dan mencembung, disebut daya akomodasi. Mata merupakan indera penglihatan yang bertindak sebagai fotoreseptor yang mampu menerima rangsangan berupa cahaya. Mata manusia terdiri dari 3 bagian utama yaitu bola mata, tulang orbita dan alat penunjang atau tambahan. - Bola mata terdiri dari tiga lapisan, yaitu: 1. Sklera (tunika fibrosa) merupakan lapisan terluar dari bola mata yang berwarna putih dan tidak bening. Berfungsi untuk mempertahankan bentuk mata dan melindungi bagian-bagian dalam bola mata 2. Koroid (tunika vaskulosa) merupakan lapisan tengah yang berwarna gelap dan banyak mengandung pembuluh darah dan pigmen. Berfungsi untuk mencegah pemantulan cahaya yang masuk kedalam bola mata dan mensuplai nutrisi bagi mata berupa kebutuhan makanan dan oksigen serta pigmen bagi retina mata sehingga mampu menyerap refleksi cahaya pada mata. 3. Retina (tunika nervosa), lapisan terdalam mata yang banyak mengandung sel reseptor cahaya. Ada 2 macam sel reseptor yaitu: ▪ Sel kerucut (konus), peka terhadap intensitas cahaya tinggi dan warna. Berfungsi untuk menangkap warna. Sel konus terdiri dari sel yang peka terhadap warna merah biru dan hijau. Sel konus mengandung senyawa iodopsin berupa retinin untuk melihat saat terang. ▪ Sel batang (basil), peka terhadap intensitas cahaya lemah dan tidak peka terhadap warna. Sel basil menghasilkan rhodopsin berupa retinin dan opsin untuk melihat pada saat gelap.
Mekanisme kerja indra penglihatan dimulai ketika benda memantulkan cahaya masuk ke mata dan diterima oleh kornea, pupil, lensa, dan dipusatkan pada retina. Pada retina cahaya diubah menjadi muatan listrik yang dikirim ke otak untuk diproses melalui serabut saraf penglihatan, Atau lebih jelasnya yaitu dengan Proses mata melihat yaitu: Cahaya ditangkap mata → retina (bintik kuning) → kornea → aqueous humor → pupil → lensa → vitreous humor → fotoreseptor di retina → serabut saraf optic → pusat penglihatan di otak → sensasi penglihatan. B. Indra Pembau Hidung merupakan indera pembau yang menerima rangsangan zat kimia yang bertindak sebagai kemoreseptor. Reseptor hidung adalah saraf olfaktori dan terletak pada langit- langit rongga hidung yang peka terhadap molekul bau (odoran). Daerah yang sensitive terhadap rasa bau terletak di bagian atap rongga hidung dimana terdapat dua jenis yaitu: sel penyokong berupa sel sel epitel dan sel-sel pembau sebagai reseptor yang berupa sel-sel syaraf. Mekanisme kerja indra pembau Urutan jalan rangsang indra pembau ke otak, dimulai dari bau masuk ke hidung bersama udara inspirasi dan akan diterima oleh sel-sel kemoreseptor di rongga hidung. Selanjutnya reseptor akan mengirim impuls ke saraf olfaktori untuk diinterpretasikan menjadi bau. ● Indra Pengecap Indra pengecap terdapat di lidah, mampu menerima rangsangan dari zat yang larut. Indra ini terbentuk kuncup pengecap atau papila. Dimanakah letaknya.
Perhatikan lidah anda, Bagian lidah yang terlihat seperti jonjot merupakan kuncup pengecap. Indra pengecap manusia hanya mampu mengecaap 4 cita rasa, yaitu rasa manis, asin, pahit dan asam. Kuncup pengecap untuk masing-masing cita rasa terletak pada daerah lidah yang berbeda. I Lidah berfungsi sebagai indra pengecap yang biasa dikenal dengan kemoreseptor cair. Reseptor lidah adalah papilla (tonjolan) yang terletak di permukaan lidah dan didalamnya terdapat tunas pengecap yang peka terhadap molekul yang dapat larut dalam air liur. Indera pengecap terdapat pada lidah, Permukaan lidah bersifat kasar karena memiliki tonjolan-tonjolan yang disebut papilla. Papilla yang terdapat pada lidah adalah papilla filiformis (fili: benang, papilla fungiformis (fungi: jamur) dan papilla sircumvalata (sirkum: bulat). Mekanisme kerja indra pengecap Tiap kuncup pengecap tersusun dari sel-sel yang memiliki rambut berukuran mikro yang sensitif disebut mikrovilli. Rambut-rambut super mini ini pada saat berkontak dengan makanan akan mengirimkan pesan ke otak, lalu otak akan menerjemahkan sinyal yang diberikan tersebut dan menentukan rasa dari makanan yang dimakan. ● Indra Peraba Indra Peraba Kulit berfungsi sebagai indra peraba yang biasa dikenal dengan mekanoreseptor atau tangoreseptor. Kulit memiliki reseptor. Reseptor kulit terdiri dari korpus-korpus pada lapisan epidermis dan dermis yang dapat merasakan berbagai rangsangan. a. Reseptor ujung saraf tanpa selaput, terletak pada lapisan epidermis, merasakan sakit/nyeri. b. Reseptor ujung rambut, terletak di sekitar folikel rambut, merasakan gerakan rambut. c. Ujung saraf Paccini, merasakan tekanan kuat.
d. Ujung saraf Ruffini, merasakan panas. e. Ujung saraf Krausse, merasakan dingin. f. Ujung saraf Meissner, merasakan sentuhan. g. Diskus Merkel, terletak pada lapisan epidermis, merasakan sentuhan, tekanan ringan, dan sakit atau nyeri. Didtribusi saraf sensorik pada kulit tidak merata, demikian juga kedalaman letaknya. Kulit pada ujung jari, dahi, dan ujung lidah banyak mempunyai reseptor untuk merespon sentuhan. Reseptor untuk sentuhan, letaknya lebih dekat permukaan kulit dibanding reseptor untuk tekanan. Antara rangsangan tekanan dan sentuhan berbeda. Setiap rangsang tekanan akan selalu memberikan rangsangan berupa tekanan dan sentuhan. Sebaliknya, rangsangan sentuhan tidak selalu diikuti tekanan. Untuk memberikan proteksi yang lebih tepat, reseptor rangsangam panas dan dingin berbeda. Apabila dalam tubuh hanya ada salah satu atau tidak ada sama sekali maka proteksi tubuh terhadap lingkungan yang terlalu panas atau terlalu dingin tidak akan dapat merespon. E. Indra Pendengaran Telinga merupakan indra pendengaran (fonoreseptor) dan sebagai pendeteksi keseimbangan (ekuilibrium). Telinga menerima rangsangan berupa getaran sehingga disebut fonoreseptor. Reseptor telinga untuk pendengaran adalah organ korti pada koklea, dan untuk keseimbangan adalah otolith. Telinga berfungsi untuk menerima gelombang suara. Gelombang suara merupakan suatu perubahan penekanan dan peregangan dari molekul udara yang disebabkan oleh bergetarnya suatu benda. Kerasnya suara bergantung pada besarnya getaran (amplitudo) dan tinggi nada suara bergantung pada frekuensi (getaran/detik) dari suatu gelombang.
Dengan demikian, urutan proses mendengar adalah: Suara -> Daun Telinga -> Liang Telinga -> Gendang Telinga -> Tulang Pendengaran -> Rumah Siput -> Otak. - GANGGUAN KELAIAN PADA SISTEM INDRA Adanya pola hidup yang tidak sesuai dapat mengakibatkan terjadinya gangguan/kelainan pada sistem tubuh salah satunya pada sistem indra tubuh kita. - Kelainan Penglihatan (Mata) antara lain Miopi (rabun dekat), hipermetropi (rabun jauh), Astigmatisme, Presbiopi. - Kelainan pada indra pembau (hidung) antara lain hiposmia, hiperosmia, sinusitis, polip. - Kelainan pada Indra Pengecap (Lidah) antara lain hypogeusia dan dysgeusia - Kelainan pada Indra Peraba (Kulit) antara lain luka bakar, jerawat, dermatitis. - Kelainan pada Indra Pendengaran (Telinga) antara lain tuli, otitis, dan mabuk perjalanan. - HUBUNGAN ANTARA SISTEM SATAF DAN SISTEM INDRA Hubungan antara sistem saraf dan alat indra merupakan kesatuan dari sistem koordinasi yang saling berhubungan. Sistem saraf berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke seluruh tubuh. Alat indra merupakan alat pada tubuh yang dapat menangkap rangsangan karena pada alat indra terdapat ujung saraf sensorik.