The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by isanjaya45, 2023-02-07 07:54:54

RUANG KOLABORASI MODUL 3.1 (1)

RUANG KOLABORASI MODUL 3.1 (1)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN RUANG KOLABORASI MODUL 3.1 Fasilitator Yayuk Sri Rahayu #CGP ANGKATAN VI KAB JEMBRANA


SALAM BAHAGIA DAN BAPAK/IBU HEBAT


Komang Arystya Noviana Ni Luh Gede Suariyani Khotiatin I Putu Hendra Sanjaya RUANG KOLABORASI 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN


Pada saat saya menjadi wali kelas 5 saya memiliki seorang siswa yang sama sekali tidak bisa membaca, menulis dan berhitung serta sering tidak masuk sekolah, bahkan saat jadwal ulangan. Sekalipun mengikuti ulangan susulan, tentu hasilnya tidak lebih dari nilai 10/100. Orang tua dari siswa tersebut pun sudah kami undang hadir ke sekolah untuk kami ajak berdiskusi. Namun tak sekalipun salah satu dari orang tuanya hadir dengan alasan bekerja. Saya sebagai wali kelas 5 memutuskan untuk berkunjung ke rumah siswa tersebut. Saya menemui orang tuanya yang memang dalam kondisi yang sudah lanjut usia dan juga buta huruf. Sehingga tidak dapat mendampingi anak belajar di rumah. Mengenai sering bolosnya anak tersebut, orang tua tidak dapat bertindak tegas karena sang anak sering menangis dan tidak mau pulang setelah dimarahi. Berdasarkan hasil kunjungan, setelah berdiskusi dengan kepala sekolah dan guru-guru saat rapat, siswa tersebut dipertimbangkan untuk tidak naik kelas. Namun ada beberapa guru yang mengusulkan anak tersebut untuk dinaikkan agar cepat lulus sehingga tidak menjadi beban sekolah. Guru lainpun menambahkan, jika siswa tersebut tetap naik kelas agar ada catatan perjanjian dengan murid itu sendiri dan orang tua agar lebih memperhatikan anaknya. Membujuk sang anak agar rajin masuk sekolah dan rajin belajar agar bisa membaca, menulis, dan berhitung dasar. Hal ini dimaksudkan agar ada tindak lanjut serius dari orang tua dan tidak menyebabkan kecemburuan sosial dari siswa lainnya. Dalam hati saya pun merasa bimbang jika murid tersebut tinggal kelas, mengingat sudah berada di kelas 5. KASUS


Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy) Paradigma yang digunakan dalam studi kasus ini 1 Prinsip yang mendasari pilihan pengambilan keputusan yang diambil : 2 Berpikir Berbasis Hasil Akhir (End-Based Thinking) : mempertimbangkan dampak yang terjadi pada murid jika tidak naik kelas. Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking) : mengingat peraturan akademik yang berlaku di sekolah, bahwa naik tidaknya murid juga ditentukan berdasarkan keputusan rapat dewan guru. Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking) : mempertimbangkan bagaimana perasaan murid dan juga orang tuanya. 1. 2. 3.


Tahapan pengambilan dan pengujian terhadap studi kasus 3 Nilai keadilan : Siswa belum bisa membaca, menulis dan berhitung, siswa sering tidak sekolah, saat ulangan nilainya selalu dibawah KKM. Berdasarkan peraturan sekolah, maka siswa tersebut layak untuk tidak naik kelas Nilai empati : Berdasarkan hasil home visite kondisi orang tuanya yang sudah lanjut usia, dan juga buta huruf dan anak tersebut sebentar lagi sudah lulus, maka perlu dinaikan agar tidak menjadi beban untuk siswa itu sendiri dari sudut pandang masa depan dan psikologisnya Nilai Keadilan dan Nilai empati 1. 2. Langkah 1. Nilai yang bertentangan pada kasus ini adalah


Tahapan pengambilan dan pengujian terhadap studi kasus 3 Langkah 2. Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut? Murid Wali Kelas Dewan Guru Kepala Sekolah Orang Tua Murid


Tahapan pengambilan dan pengujian terhadap studi kasus 3 Siswa tidak bisa membaca, menulis dan berhitung Siswa sering tidak sekolah (Presensi siswa) Orang tua tidak pernah hadir saat pemanggilan dari pihak sekolah (Surat keluar) Orang tuanya yang memang dalam kondisi yang sudah lanjut usia dan juga buta huruf. Sehingga tidak dapat mendampingi anak belajar di rumah Pada saat rapat siswa tersebut dipertimbangkan untuk tidak naik kelas Beberapa guru menyarankan untuk naik kelas dengan catatan perjanjian dengan murid itu sendiri dan orang tua agar rajin masuk sekolah dan rajin belajar agar bisa membaca, menulis, dan berhitung dasar 1. 2. 3. 4. 5. 6. Langkah 3: Apa fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut?


Tahapan pengambilan dan pengujian terhadap studi kasus 3 Apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji legal) Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji regulasi) Tidak ada pelanggaran hukum Langkah 4: Pengujian benar atau salah Tidak ada pelanggaran kode etik karena berdasarkan peraturan pemerintah tidak boleh tidak menaikkan siswa. Akan tetapi ada dilema antara menaikkan siswa atau tidak menaikkan berdasarkan fakta yang ada.


Tahapan pengambilan dan pengujian terhadap studi kasus 3 Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (Uji intuisi) Ada, untuk murid yang sudah kelas 5 tidak wajar kalau belum bisa membaca, menulis dan berhitung. Kemungkinan kurangnya pendampingan dari orang tua murid tersebut atau mungkin guru perlu melakukan refleksi terhadap cara mengajarnya agar dapat meningkatkan motivasi belajar anak atau mungkin juga anak tersebut memang memiliki kemampuan kognitif yang sangat rendah sehingga perkembangannya jauh lebih lambat dibandingkan murid yang lainnya. Langkah 4: Pengujian benar atau salah


Tahapan pengambilan dan pengujian terhadap studi kasus 3 Apa yang anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di halaman depan koran? Apakah anda merasa nyaman? Perasaan tentu tidak nyaman, karena ada siswa kelas 5 tidak bisa membaca dan menulis padahal membaca dan menulis harusnya sudah tuntas di kelas bawah. Ada indikasi guru di sekolah tidak peduli gaya belajar siswa dari kelas bawah, dengan pemberitaan di media, akan berdampak pada nama baik institusi, siswa dan keluarga. Langkah 4: Pengujian benar atau salah


Tahapan pengambilan dan pengujian terhadap studi kasus 3 Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini? Keputusan yang diambil adalah dengan mempertimbangkan masukan dari rekan-rekan, maka siswa tersebut tetap naik kelas tetapi dengan catatan perjanjian dengan murid itu sendiri dan orang tua agar rajin masuk sekolah dan rajin belajar agar bisa membaca, menulis, dan berhitung dasar. Guru juga bersedia untuk memberikan bimbingan lebih di luar jam pelajaran dengan tetap mengedepankan kondisi murid tersebut sambil memberikan motivasi betapa pentingnya belajar untuk bekalnya di masa depan. Langkah 4: Pengujian benar atau salah


Tahapan pengambilan dan pengujian terhadap studi kasus 3 Paradigma rasa keadilan lawan rasa kasihan. Apabila memberikan nilai secara fakta ini adalah benar karena sudah sesuai dengan peraturan. Dengan mempertimbangkan masa depan murid dan keluarganya, maka memberikan nilai yang sesuai agar murid naik kelas adalah benar (rasa kasihan). Langkah 5: Pengujian Paradigma Benar lawan Benar


Tahapan pengambilan dan pengujian terhadap studi kasus 3 Prinsip berbasis hasil akhir. Guru mempunyai pertimbangan jika siswa tersebut tidak naik kelas, maka akan berdampak pada psikologis siswa yang akan menyebabkan semakin seringnya bolos sekolah atau bahkan putus sekolah. Prinsip berbasis peraturan. Berdasarkan peraturan akademik yang berlaku di sekolah, bahwa naik tidaknya murid juga ditentukan berdasarkan keputusan rapat dewan guru. Prinsip berbasis rasa peduli. Berdasarkan kondisi keluarga dan rasa kasihan apabila siswa tidak naik kelas mengingat sudah kelas tinggi. Langkah 6: Melakukan Prinsip Resolusi


Pihak sekolah berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk mengajak siswa tersebut konsultasi ke perkembangan anak siapa tahu ada indikasi bahwa siswa tersebut merupakan siswa yang mempunyai masalah dalam membaca menulis misalnya disleksia, dengan mengetahui psikologis siswa tersebut jikalau termasuk inklusi maka perlu penanganan khusus. Melakukan pendekatan terhadap siswa untuk mengetahui hal apa yang diharapkan dari sebuah pembelajaran di sekolah sehingga dapat membuatnya bersemangat untuk datang ke sekolah. Sehingga dapat menemukan metode pembelajaran yang tepat dan menyenangkan. Selain itu, selama liburan wali kelas dapat mendatangi rumah siswa tersebut untuk memberikan motivasi dan bimbingan calistung, agar nanti siswa tersebut mempunyai pengetahuan dasar tentang calistung. Kemudian nanti setelah masuk sekolah siswa tersebut fokus dalam pembelajaran calistung saja. Setelah siswa tersebut sudah mempunyai kemampuan calistung baru diberikan pembelajaran sebagaimana biasanya. Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)? Tahapan pengambilan dan pengujian terhadap studi kasus 3 Langkah 7: Investigasi Opsi Trilema


Tahapan pengambilan dan pengujian terhadap studi kasus 3 Apa keputusan yang akan Anda ambil? Keputusan yang akan diambil adalah tetap menaikkan siswa tersebut dengan catatan, orang tua ikut memantau perkembangan belajar siswa di rumah, guru di sekolah juga membantu siswa tersebut terutama kemampuan membaca dan menulis, serta menemukan dan menerapkan metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan motivasi belajarnya dan memberikan jadwal belajar tambahan. Langkah 8: Buat Keputusan


Tahapan pengambilan dan pengujian terhadap studi kasus 3 Keputusan : diputuskan bahwasannya siswa kelas 5 tersebut tetap naik kelas dengan persyaratan tertentu. Refleksi : Dari kasus ini guru pun dapat mengembangkan diri untuk lebih memahami kebutuhan belajar siswa. Guru dapat mengeksplorasi lebih dalam terkait metode ataupun model pembelajaran yang menyenangkan. Guru dapat menyiapkan jadwal bimbingan khusus untuk membantu perkembangan belajarnya. Selain perihal akademik, guru juga dapat memotivasi siswa untuk percaya bahwa dia dapat membaca, menulis, dan berhitung seperti teman-temannya. Sehingga guru dapat mengasah kemampuannya dalam memahami karakter peserta didik dengan pendekatan sosial-emosional. Langkah 9: Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan


Pihak sekolah berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk mengajak siswa tersebut konsultasi ke perkembangan anak siapa tahu ada indikasi bahwa siswa tersebut merupakan siswa yang mempunyai masalah dalam membaca menulis misalnya disleksia, dengan mengetahui psikologis siswa tersebut jikalau termasuk inklusi maka perlu penanganan khusus. Memuat hal-hal menarik atau tak terduga yang ditemui dalam menganalisis studi kasus pilihan 4


Hasil Checklist Tugas Kolaborasi


TERIMAKASIH #CGP ANGKATAN VI KAB JEMBRANA


Click to View FlipBook Version