The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

PEDOMAN PENGAWAS KONSTRUKSI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS INDONESIA

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by muh.asrih, 2021-12-30 03:26:57

PEDOMAN PENGAWAS KONSTRUKSI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS INDONESIA

PEDOMAN PENGAWAS KONSTRUKSI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS INDONESIA

Keywords: dopf

Pedoman Pengawas Konstruksi
Di Lingkungan Universitas Indonesia

Subdit Pengawasan Pembangunan dan Pemeliharaan
Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas



PEDOMAN PENGAWAS KONSTRUKSI
DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS INDONESIA
Subdit Pengawasan Pembangunan dan Pemeliharaan
Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas

Universitas Indonesia

Pengarah
Prof. Dr. Ir. Gandjar Kiswanto, M.Eng.

Penyusun
Muh. Asrih B., S.T.

Jumiardi, S.T.
Rizqa Fadilla Hikmah, S.T.

Cetakan pertama



i

Daftar Isi

Daftar Isi ................................................................................................................................. i
Kata Pengantar ...................................................................................................................... ii
Pendahuluan.......................................................................................................................... 1
Peralatan ............................................................................................................................... 5

Alat Pelindung Diri/APD (Safety tools) .............................................................................. 5
Peralatan Teknik (Technical Tools) .................................................................................... 7
Tugas Pengawas Konstruksi................................................................................................... 9
Tahap Pekerjaan Pra Konstruksi ........................................................................................ 9
Tahap Pelaksanaan Konstruksi ........................................................................................ 10
Tahap Pasca Konstruksi/Pemeliharaan (untuk pekerjaan lelang) ................................... 17
Referensi.............................................................................................................................. 19

Pedoman Pengawas Konstruksi di Lingkungan Universitas Indonesia
Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas

ii

Kata Pengantar

Assalamualaikum wr.wb.
Salam Sejahtera dan semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT.
Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan nikmat rahmat dan
rezekinya hingga kita masih dapat beraktivitas dalam kondisi pandemi global saat ini.
Seiring dengan pekerjaan konstruksi di lingkungan Universitas Indonesia (UI) yang cukup
banyak baik berupa pemeliharaan/perbaikan fasilitas eksisting ataupun pembangunan
baru juga berdampak pada kebutuhan tenaga pengawas konstruksi yang mumpuni.
Kunci kesuksesan pembangunan dan pemeliharan konstruksi selain perencanaan yang
tepat juga berada pada pengawasan konstruksi yang baik sehingga standar biaya, mutu
dan waktu dapat terpenuhi sesuai dengan yang telah dituangkan dalam kontrak antara
UI dengan penyedia konstruksi.
Buku ini kami buat agar dapat menjadi acuan kepada Tim Pengawas Konstruksi di
lingkungan Universitas Indonesia baik pekerjaan yang dikelola oleh Direktorat Operasi
dan Pemeliharaan Fasilitas maupun yang dikelola oleh Fakultas/Sekolah/Vokasi. Dengan
adanya buku ini, kami harapkan dapat memberikan pemahaman mengenai tugas dan
fungsi pengawas konstruksi di lingkungan UI.
Penulis menyadari bahwa buku ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu saran
dari semua pihak sangat kami harapkan. Akhir kata, semoga dengan adanya buku ini
dapat memberikan manfaat khususnya dibidang pembangunan dan pemeliharaan
bangunan di lingkungan Universitas Indonesia.

Depok, Oktober 2021

Subdit Pengawas Pembangunan dan Pemeliharaan
Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas

Pedoman Pengawas Konstruksi di Lingkungan Universitas Indonesia
Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas

1



1

Pendahuluan

Universitas Indonesia (UI) yang merupakan cikal bakal berdirinya universitas di
Indonesia saat ini mempunyai aset yang tersebar di 3 (tiga) Provinsi yaitu Jawa
Barat, DKI Jakarta dan Banten. Sejak tahun 1987, Pusat Administrasi UI dan
beberapa fakultas dipindahkan dari Kampus UI Salemba, Jakarta ke kota Depok,
Jawa Barat dengan luas lahan kurang lebih 320 Ha. Aset UI yang masih berada di
DKI Jakarta berada di wilayah Salemba, Pegangsaan Timur, dan Rawamangun
dan di wilayah Serpong, Banten dan Bekasi, Jawa Barat masih dimanfaatkan
untuk kegiatan akademik UI.

Pemanfaatan dan pemeliharaan aset atau fasilitas UI yang tersebar di beberapa
wilayah tersebut ada yang dikelola oleh Pusat Administrasi UI dengan unit
pengampu Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas, ada yang dikelola oleh
Fakultas/Sekolah/Vokasi dan ada pula yang dikelola dengan kerjasama pihak
ketiga.

Kegiatan Konstruksi dalam pengelolaan aset-aset yang tersebar beberapa
wilayah tersebut terbilang cukup banyak tiap tahunnya. Seiring perkembangan
zaman dan ilmu pengetahuan, kebutuhan akan pengembangan dan
pemeliharaan fasilitas juga bertambah. Adanya program studi atau fakultas baru
memicu penambahan gedung baru ataupun permintaan renovasi ruang pada
gedung eksisting. Selain itu, penambahan jumlah mahasiswa juga
mengakibatkan bertambahnya kebutuhan fasilitas-fasilitas pendukung untuk
menunjang aktivitas yang dapat mengangkat peringkat UI ditingkat nasional
maupun internasional. Bangunan yang sudah terbangun juga memerlukan
perawatan rutin yang tidak sedikit jumlahnya. Oleh karena itu, pengadaan jasa
konstruksi akan terus ada selama Universitas Indonesia berdiri. Untuk menjaga
mutu, biaya dan waktu, pelaksanaan pembangunan harus didampingi oleh
tenaga Pengawas Konstruksi yang handal.

Pengawas konstruksi baik perorangan atau badan usaha merupakan tenaga
teknis yang memiliki keahlian khusus untuk melakukan monitoring pekerjaan
pembangunan mulai dari tahap awal hingga akhir proyek pembangunan baru
ataupun renovasi. Pengawas konstruksi minimal mempunyai latar belakang
pendidikan dibidang teknik atau memiliki pengalaman dalam bidang konstruksi
bangunan.

Pedoman Pengawas Konstruksi di Lingkungan Universitas Indonesia
Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas

2

Pengawas konstruksi merupakan perpanjangan tangan Pejabat Penandatangan
Kontrak yang sangat dibutuhkan disetiap pembangunan ataupun perbaikan
untuk melaporkan kemajuan proyek secara berkala. Selain itu pengawas
bangunan juga berperan untuk mengontrol kualitas pekerjaan yang dilakukan
oleh kontraktor sehingga meminimalkan kesalahan di lapangan yang dapat
mengakibatkan pembongkaran dan pengulangan pekerjaan yang tidak perlu
karena kesalahan gambar ataupun mutu pekerjaan yang tidak memenuhi
ketentuan.
Di lingkungan UI sendiri, pengawas konstruksi terdiri dari beberapa kategori,
diantaranya:
a. Pengawas Konstruksi Internal UI

 Pengawas PAU dan Fakultas/Sekolah/Vokasi
Pengawas konstruksi ditingkat PAU dilakukan oleh pegawai tenaga
kependidikan Sub-Direkrorat Pengawasan Pembangunan dan
Pemeliharaan Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas. Sedangkan
pengawas konstruksi Fakultas dilakukan oleh pegawai tenaga
kependidikan dibawah naungan Manajer Fasilitas Fakultas

b. Pengawas Konstruksi Eksternal
 Pengawas perorangan (kontrak borongan)
Pengawas perorangan adalah orang eksternal UI yang berkontrak
dengan Direktur SDM UI dengan status kontrak borongan untuk
melakukan pekerjaan pengawasan sesuai dengan bidang keahlian yang
dibutuhkan oleh Unit Kerja Pengusul atau Fakultas/Sekolah/Vokasi.
Pengawas perorangan ini melakukan pekerjaan pengawasan maksimal 3
bulan.

Pedoman Pengawas Konstruksi di Lingkungan Universitas Indonesia
Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas

3

 Tim Teknis pada konstruksi terintegrasi rancang dan bangun.

Tim Teknis adalah orang atau sekelompok orang (eksternal) yang
ditunjuk dan diangkat oleh Rektor (SK Rektor) untuk melakukan
pengawasan terhadap suatu pekerjaan design and build karena
pengalaman dan kompetensinya. Tugas dan fungsi tim teknis tertuang
dalam Peraturan Rektor Nomor 012 Tahun 2018 Tentang Tata Cara
Pengadaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun yang dibiayai
dari Dana Selain Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/ Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah. Masa Kerja Tim Teknis sesuai dengan
Durasi Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun.

 Badan Usaha/Lembaga Konsultan Pengawas.

Badan usaha konsultan pengawas adalah penyedia jasa konsultan baik
yang berbadan hukum ataupun yang bukan berbadan hukum, yang
kegiatan usahanya menyediakan layanan jasa pengawasan pekerjaan
konstruksi.

Jasa konsultan pengawas konstruksi ini juga terbagi atas 2 kategori yaitu
konsultan pengawas dan konsultan manajemen konstruksi (MK). Secara
garis besar perbedaan antara konsultan pengawas dan konsultan
manajemen konstruksi yaitu pada bagian tugasnya. Konsultan Pengawas
mulai malaksanakan tugas pengawasan saat konstruksi dimulai,
sedangkan konsultan MK melakukan tugasnya sebelum konstruksi
dimulai, bahkan sebelum dilakukan penunjukan konsultan perencana.

Berdasarkan Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi
Nasional Nomor: 4 Tahun 2017 Tentang Sertifikasi dan Registrasi Usaha
Jasa Perencanaan dan Pengawas Konstruksi, disebutkan bahwa Badan
Usaha Pengawas Konstruksi meliputi Badan Usaha Nasional dan Badan
Usaha Asing. Badan Usaha Nasional meliputi Badan Usaha berbadan
hukum seperti Perseroan Terbatas (PT) dan Koperasi, sedangkan Badan
Usaha bukan badan hukum seperti Comamanditaire Vonootschap (CV)
dan Firma.

Pedoman Pengawas Konstruksi di Lingkungan Universitas Indonesia
Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas

4
Di lingkungan UI, Jasa Konsultan Pengawas yang umumnya bekerja
untuk pengawas konstruksi berbentuk PT, CV dan ada pula Jasa Lembaga
Internal UI. Untuk jasa Pengawas Konstruksi Lembaga Internal UI yang
terdaftar dalam Surat Keputusan Rektor UI adalah Lembaga Teknologi
Fakultas Teknik Universitas Indonesia atau yang dikenal dengan nama
LEMTEK FTUI.
LEMTEK UI ditetapkan menjadi Unit Kerja Khusus Pelayanan dan
Pengabdian Masyarakat (UKK PPM) dengan fleksibilitas penuh di
lingkungan Universitas Indonesia berdasarkan Keputusan Rektor
Universitas Indonesia No.1573/SK/R/UI/2017.
LEMTEK FTUI dapat ditunjuk langsung dan berkontrak dengan Unit atau
Fakultas yang membutuhkan Jasa Konsultan dibidang Teknik dengan
mengacu pada Peraturan Rektor Nomor 015 Tahun 2018 Tentang Tata
Cara Pengadaan Jasa Internal di UI yang dibiayai dari Dana Selain
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/ Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah.

Pedoman Pengawas Konstruksi di Lingkungan Universitas Indonesia
Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas

2

1

Pedoman Pengawas Konstruksi di Lingkungan Universitas Indonesia
Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas

5

Peralatan

Kinerja pengawas konstruksi tidak hanya membutuhkan keahlian individu yang
mumpuni, namun juga kelengkapan peralatan baik dari aspek keamanan
ataupun terkait teknis sangat mempengaruhi proses monitoring pekerjaan
lapangan.

Berikut ini beberapa peralatan yang dibutuhkan seorang/sekelompok pengawas
konstruksi.

Alat Pelindung Diri/APD (Safety tools)

Menurut Peraturan Menteri

Ketenagakerjaan Nomor

8/MEN/VII/2010, Alat

Pelindung Diri (APD) Adalah

suatu alat yang mempunyai

kemampuan untuk

melindungi seseorang yang

fungsinya mengisolasi

sebagian atau seluruh tubuh

dari bahaya potensi di

tempat kerja 2. Setiap

perusahaan wajib untuk

menyediakan APD sesuai

dengan Standar Nasional

Indonesia (SNI) bagi

pekerjanya. Gambar 1. Alat Pelindung Diri

Peralatan keselamatan standar yang digunakan oleh pengawas tergantung
dari jenis pekerjaan yang diawasi. Peralatan keselamatan untuk pekerjaan
Sipil - Arsitektur akan berbeda dengan pekerjaan Mekanikal-Elektrikal.

Berikut ini beberapa peralatan standar yang perlu digunakan oleh
Pengawas Konstruksi:

Pedoman Pengawas Konstruksi di Lingkungan Universitas Indonesia
Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas

6

 Helm keselamatan (Safety Helmet)
Helm keselamatan berfungsi untuk melindungi kepala dari pukulan,
benturan, atau kejatuhan benda tajam dan berat yang melayang atau
jatuh dari udara. Helm ini juga dapat melindungi kepala dari radiasi
panas, api, percikan bahan kimia ataupun suhu yang ekstrim.
Warna helm proyek juga perlu disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan
posisi dalam proyek (lihat gambar 2).

Gambar 2. Warna Helm Proyek

 Rompi proyek

Rompi proyek diupayakan

dengan warna cerah untuk

memperjelas kehadiran

penggunanya. Rompi proyek

juga wajib dilengkapi dengan

reflector line atau pemantul

cahaya jika terkena sinar.

Gambar 3. Contoh Rompi Pengawas PAU

Pedoman Pengawas Konstruksi di Lingkungan Universitas Indonesia
Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas

7

Rompi juga harus membuat nyaman penggunanya, oleh karena itu
rompi sebaiknya dibuat dari bahan jaring, atau kombinasi kain dan
jaring.

 Sepatu keselamatan (Safety Shoes)

Sepatu keselamatan untuk Gambar 4. Contoh Sefety Shoes
pengawas konstruksi harus
dilengkapi dengan pelindung
ujung kaki (safety toe) yang
terbuat dari besi atau
aluminium.

Selain itu alas sepatu juga harus anti slip. Untuk pengawas pekerjaan
mekanikal elektrikal, sepatu keamanan harus mampu melindungi
terhadap sengatan listrik yang mungkin saja terinjak saat pengawasan
pekerjaan.

Perlengkapan keselamatan pendukung juga diperlukan saat pengawasaan
pekerjaan tertentu seperti, kacamata pelindung (safety
glasses/google/face shield), pelindung mulut dan hidung (masker), sarung
tangan, body harnest untuk pengawasan di ketinggian, dll.

Peralatan Teknik (Technical Tools)

 Alat ukur Jarak/Panjang
Jarak adalah suatu ukuran numerik yang menunjukkan seberapa jauh
posisi suatu objek dengan objek lainnya berdasarkan kriteria tertentu.

Berdasarkan teknologinya, alat pengukur jarak dapat dibagi menjadi 2
jenis, yaitu :

 Pengukur jarak sederhana atau manual, meliputi :
 Bagian tubuh seperti satuan hasta, kaki, atau depa.
 Walking measure atau meteran roda.
 Penggaris
 Jangka sorong
 Meteran pita/roll (lihat gambar 5)

Gambar 5. Meteran Pita/roll

Pedoman Pengawas Konstruksi di Lingkungan Universitas Indonesia
Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas

8

 Pengukur jarak digital, meliputi :
 Odometer yang terletak di kendaraan bermotor.
 Laser Distance Meter. (lihat gambar 6)

Gambar 6. Laser distance meter
Kecuali pengukuran jarak dengan menggunakan bagian tubuh,
keakuratan alat - alat di atas tidak diragukan lagi. Hanya saja, memang
alat pengukur jarak digital akan lebih cepat dan efisien dalam bekerja.
 Alat Ukur kedataran, Kelurusan, Kesikuan
Beberapa alat ukur yang bisa digunakan untuk memeriksa kelurusan,
kesikuan, keparalelan, kedataran antara lain adalah mistar baja,
penyiku, jam ukur (dial indicator), penyipat datar (spirit level/water
pass), lino/laser line meter dan autokolimator.

Gambar 6. Waterpass

Gambar 7. Laser level meter

Pedoman Pengawas Konstruksi di Lingkungan Universitas Indonesia
Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas

3



9

Tugas Pengawas Konstruksi

Secara umum tugas pengawas konstruksi adalah memberikan layanan keahlian
kepada Pejabat Penandatangan Kontrak dan user dalam melaksanakan tugas-
tugas koordinasi dan pengendalian seluruh kegiatan teknis pembangunan tahap
pelaksanaan konstruksi dan masa pemeliharaan, baik yang menyangkut aspek
manajemen maupun teknologi.

Adapun tugas pengawas baik internal maupun eksternal dibagi menjadi
beberapa tahapan pekerjaan antara lain:
Tahap Pekerjaan Pra Konstruksi
a. Meminta Dokumen Kontrak (pekerjaan lelang) atau SPK (pekerjaan

Pengadaan langsung) dan kelengkapannya (gambar, spesifikasi teknis/RKS)
kepada tim kontrak pengadaan PAU (Direktorat Logistik) atau tim
administrasi kontrak pengadaan Fakultas/Sekolah/Vokasi.

b. Mengingatkan Pejabat Penandatangan Kontrak untuk mengundang
kontraktor, user, UPT K3L, UPT PLK, dan unit-unit terkait untuk melakukan
kick off meeting sebelum pelaksaan konstruksi. Saat Kick off meeting,
kontraktor diminta untuk memaparkan rencana, strategi dan metode kerja
penyelesaikan pekerjaan agar nantinya pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan biaya, mutu, dan waktu yang tertuang dalam kontrak.

c. Menginstruksikan kepada kontraktor untuk mengurus perizinan
pelaksanaan pekerjaan ke Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas
(DOPF) atau izin Pelaksanaan pekerjaan yang berlaku di
Fakultas/Sekolah/Vokasi dan mengurus perizinan K3L ke UPT K3L UI.

d. Untuk pekerjaan lelang, pengawas konstruksi bertugas untuk memeriksa
jadwal pelaksanaan pekerjaan (time schedule) dan Kurva S yang diajukan
oleh kontraktor pelaksana dan disampaikan kepada Pejabat Penandatangan
Kontrak. Jika jadwal dan kurva S telah disepakati bersama, maka semua
pihak diminta untuk menandatangani bersama sebagai acuan administrasi
pelaksanaan pekerjaan.

Pedoman Pengawas Konstruksi di Lingkungan Universitas Indonesia
Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas

10

e. Melakukan pemeriksaan lokasi kerja bersama dengan Pejabat
Penandatangan Kontrak, Kontraktor, User (jika ada) saat serah terima lokasi
kerja kepada Kontraktor yang dituangkan dalam Form Check List Serah
Terima Lokasi (contoh form check list terlampir). Untuk pekerjaan renovasi
atau perbaikan, perlu dicatat kondisi terakhir aset/fasilitas pada area lokasi
pekerjaan sebelum di serah terima ke kontraktor termasuk kondisi jalan
yang akan dilalui kendaraan proyek.

Tahap Pelaksanaan Konstruksi
Pada tahap ini, Pengawas Konstruksi mempunyai tugas dalam pengendalian
kegiatan konstruksi dengan melakukan pengawasan pekerjaan sebagai berikut:
a. Melakukan mutual check (MC 0) bersama kontraktor, pemilik proyek dan

semua pihak yang terlibat dalam proyek untuk memastikan pekerjaan yang
terdapat dalam kontrak sesuai dengan kondisi lapangan khususnya pada
bagian item pekerjaan dan kuantiti pekerjaan.
b. Meminta Kontraktor untuk mengajukan persetujuan material sebelum
kontraktor bahan didatangkan ke lokasi pekerjaan. Selain itu material yang
diajukan oleh kontraktor dievaluasi dan dimonitor ketersediaannya
dipasaran. Pengawas konstruksi meminta contoh/brosur material kepada
Kontraktor dari beberapa produk sesuai ketentuan dalam RKS dan
diteruskan ke Tim Perencana dan Pejabat Penandatangan Kontrak.
Pengawas konstruksi melakukan koordinasi yang intensif agar persetujuan
material segera disepakati bersama dengan semua pihak yang terlibat baik
Pihak Pejabat Penandatangan Kontrak, Pihak Perencana, atapun user (jika
ada).
Pengawas dapat melakukan peninjauan/kunjungan ke lokasi pabrikasi untuk
material yang dikerjakan di workshop kontraktor/subkontraktor untuk
memastikan pekerjaan diluar lokasi proyek tetap dilaksanakan.

Pedoman Pengawas Konstruksi di Lingkungan Universitas Indonesia
Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas

11

c. Meminta kontraktor untuk mengajukan dan memaparkan metode kerja baik
pekerjaan yang bersifat umum ataupun pekerjaan yang bersifat khusus.

Pengawas mengkoordinir jadwal pemaparan metode kerja agar semua pihak
dapat mengetahui langkah-langkah yang akan dilakukan oleh kontraktor
selama pelaksanaan konstruksi.

d. Pengawas konstruksi harus selalu melakukan inspeksi lapangan untuk
memastikan mutu bahan, metode kerja, dan item pekerjaan sesuai yang
telah diajukan oleh kontraktor dan sesuai dengan kesepakatan dalam
kontrak.

e. Melakukan inspeksi rutin dan pemeriksaan atas seluruh area kerja dan
semua unit yang mendukung pelaksanaan pekerjaan. Saat inspeksi ataupun
setelah inspeksi dilakukan pengawas dapat memberikan instruksi/petunjuk
yang diperlukan kepada Kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan agar
proyek sesuai dengan kontrak atau kesepakatan lainnya yang belum diatur
dalam kontrak.

Pejabat Penandatangan Kontrak dan Konsultan Pengawas Lapangan dapat
memberikan instruksi kepada Kontraktor untuk membongkar pekerjaan
yang telah dilaksanakan apabila tidak sesuai dengan standar mutu atau
spesifikasi teknik kontrak/rencana kerja dan syarat (RKS). Pengawas dapat
meminta kepada kontraktor untuk melakukan pengujian material pada
laboratorium bahan yang telah disepakati. Biaya untuk pembongkaran dan
perbaikan kembali merupakan tanggung jawab kontraktor untuk
disesuaikan dengan dokumen kontrak. Pejabat Penandatangan Kontrak dan
Pengawas konstruksi dapat mengusulkan perubahan ataupun penyesuaian
di lapangan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi selama
pekerjaan konstruksi.

Jika terdapat perubahan-perubahan baik desain ataupun material,
Pengawas Konstruksi harus menyiapkan formulir site instruction (SI) dan
meminta persetujuan dan tanda tangan perwakilan semua unit yang
terlibat.

f. Memeriksa peralatan kontraktor untuk menjamin bahwa alat yang
digunakan benar-benar memenuhi persyaratan dalam spesifikasi dan aspek
keselamatan pekerja dilokasi proyek ataupun pihak lain yang kemungkinan
terdampak dari pekerjaan proyek konstruksi.

Pedoman Pengawas Konstruksi di Lingkungan Universitas Indonesia
Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas

12

g. Menyelenggarakan rapat mingguan atau rapat-rapat yang bersifat
mendesak untuk dilakukan untuk menjelaskan pekembangan proyek kepada
semua pihak yang terlibat.

h. Membuat laporan mingguan dan bulanan untuk pekerjaan lelang atau
laporan akhir (untuk pekerjaan pengadaan langsung) atas capaian progress
pekerjaan dengan melampirkan hasil rapat-rapat lapangan dan laporan
harian yang dibuat oleh Kontraktor.

i. Memeriksa dan menandatangani gambar kerja (shop drawings) yang
diajukan oleh kontraktor (untuk pekerjaan lelang).

j. Memeriksa dan menandatangani gambar pelaksanaan sesuai dengan
pelaksanaan konstruksi di lapangan (As-Built Drawings) sebelum serah
terima. Dalam As Built Drawing kontraktor wajib melampirkan secara detail
hingga merk dan tipe material yang terpasang di lapangan untuk
memudahkan dalam pekerjaan perawatan oleh user nantinya (untuk
pekerjaan lelang).

k. Melakukan pemeriksaan dan pencatatan pekerjaan yang belum memenuhi
standar mutu (Check List) saat pemeriksaan akhir pekerjaan bersama
dengan pihak Direktorat Logistik/Bagian Logistik/Pengadaan dan user (jika
ada).

Selama pelaksanaan pengawas konstruksi wajib memperhatikan

o Pengamanan dan penerangan area kerja

Kontraktor wajib memproteksi semua bagian bangunan (yang akan terkena
dampak pekerjaan) yang ada di area pekerjaan konstruksi yang ada didalam
ruangan, maupun yang diluar dilindungi dengan bahan proteksi
menyesuaikan keperuntukan proteksi dan penyesuaian jenis properti.

Pelaksana menyediakan lampu penerangan kerja portable selama pekerjaan
berlangsung dan memenuhi syarat–syarat instalasi yang layak serta
pengambilan arus untuk penerangan dan alat bantu kerja dikoordinasikan
dengan owner.

Pedoman Pengawas Konstruksi di Lingkungan Universitas Indonesia
Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas

13

Tabel 1. Proteksi Area Eksisting

NO JENIS PROPERTI FUNGSI JENIS PROTEKSI

1 Lantai marmer, granit, karpet, Dibuat alas scaffolding, lewat Plastik cor di perkuat dengan lackban

parket, Homogeneous tile, troly bermuatan material dan hitam & diatasnya di gelar Multiplek

keramik dan jenis lantai penumpukan material 9mm atau lebih tebal & lapis atas

lainnya digelartalang karpet.

2 Lantai marmer, granit, karpet, Khusus lalu lalang pekerja Plastik cor di perkuat lackban hitam
parkeet, granitto & keramik dan tidak ada potensi
tertimpa benda keras/berat.

3 Komputer, Printer, Buku/file, Menghindari kotor dari debu Di bungkus dengan plastic cor dan

lemari, meja, sofa/kursi, tetesan cat dan lain – lain. diperkuat dengan lackban hitam

pedestal dan lain – lain

sejenisnya

4 Komputer, Printer, Buku/file, Berpotensi tertimpa, karena Dipindahkan ditempat yang aman

lemari, meja, sofa/kursi, pembongkaran plafon, atap dan terlindungi/terhindar dari

pedestal dan lain – lain dan lain – lain. cacat/kerusakan.

sejenisnya

5 Taman, pot, kolam air Pekerjaan pengecatan, ganti Diproteksi menggunakan jaring
plafond, lisplang, talang, jurai taman dengan perkuatan rangka
dan atap secukupnya.

6 Properti Pembukaan proteksi atau Dikembalikan seperti semula dan di
7 Lift cek bila ada cacat menjadi tanggung
pengembalian dari jawab sepenuhnya oleh vendor/
Kontraktor/Pelaksana.
penampungan sementara
Diproteksi tiga bagian yaitu lantai
Angkut Material, alat kerja & dinding dan plafon.
Akses pekerja Lantai di proteksi dengan plastik cor
diperkuat lakban dan ditumpangi
multiplek 12mm Apabila ada
sambungan antar kedua multiplek di
rapatkan dengan lakban hitam dan
ditutup dan permukaan lantai di
tutup talang karpet.
Dinding di proteksi dengan plastik cor
diperkuat lakban hitam dan dilapis
multiplek tebal 9mm sambungan
triplek di tutup dengan lakban hitam.
Plafon lift di proteksi dengan triplek
minimal 6mm bagian lampu
dilubangi untuk penerangan.

Pedoman Pengawas Konstruksi di Lingkungan Universitas Indonesia
Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas

14

o Standar kerapihan & kebersihan lokasi setelah menyelesaikan pekerja
1. Pekerja mengumpulkan peralatan kerja dan material/bahan bangunan
ditempat-tempat tertentu yang ditentukan bersama.
2. Kontraktor wajib memproteksi dan menggeser peralatan kantor dan file
seperlunya dengan pertimbangan tidak merusak dan mudah untuk
dikembalikan seperti semula.
3. Apabila ruang area renovasi tetap difungsikan untuk kegiatan
perkantoran maka setiap habis bekerja wajib membersihkan ruangan
dengan cara lantai dipel, lap debu yang tersisa sampai ruang,
mengembalikan posisi alat kerja kantor dan file yang ada dan sampai
bisa digunakan untuk kegiatan perkantoran, demikian selanjutnya
hingga kontrak kerja selesai.
4. Limbah pekerjaan yang kecil-kecil dimasukkan karung (puing, sampah
potongan-potongan material, sampah kertas plastik dll). Limbah yang
tidak dikarungi ditata rapi dan diatur perletakaknya.

o Pekerjaan pembongkaran komponen bangunan/penggantian/tambal sulam
1. Yang dimaksud bongkar meliputi bongkar kusen pintu jendela, bongkar
lantai, bongkar plafon, bongkar partisi, lepas diffuser/ grille AC,
perbaikan keretakan dinding, perbaikan karpusan, perbaikan jurai,
perbaikan atap, bongkar lantai untuk tambal sulam marmer granit,
keramik parquet, bongkar karpet dan sejenis lainnya.
2. Bila terjadi kerusakan pada aset/bangunan/properti diluar kontrak,
maka pelaksana dikenakan sanksi denda atau perbaikan dengan spek
yang sama seperti semula.

o Perlakuan terhadap struktur bangunan

1. Tanpa sepengetahuan dan persetujuan konsultan Pengawas/pengawas
DOPF/Fakultas/Sekolah/Vokasi, pelakasana dilarang memaku,
mengebor, membobok, memotong kolom, sloof, ringbalk, balok
struktur, slab beton, kuda-kuda atap, dan struktur lainnya di area kerja.

2. Jika terjadi pelanggaran terhadap ketentuan diatas, maka kontraktor
diberi sanksi administrasi berupa surat teguran bahkan sampai surat
peringatan selain mengganti/memperbaiki sesuai dengan spesikasi.

Pedoman Pengawas Konstruksi di Lingkungan Universitas Indonesia
Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas

15

o Pengamanan pemasangan pipa dalam tanah

Pemasangan pipa jenis pipa hydrant, pipa air kotor, pipa air bersih dan lain
sebagainya bila crossing dengan pedestrian, lantai bangunan, saluran
teritisan, taman, sloof bangunan di wajibkan menggunakan metode bor
horizontal dan bila terhalang dengan kolom struktur maka jaringan pipa
yang harus dialihkan. Apabila dinilai/dianggap tidak bisa dilakukan maka
sebelum pekerjaan dimulai wajib menginformasikan ke konsultan pengawas
atau pengawas DOPF/Fakultas/Sekolah/Vokasi untuk dilakukan
pembahasan agar segera disepakati solusi terbaik.

o Tata cara pemindahan barang-barang elektronik

Yang dimaksud barang-barang elektronik dalam hal umum meliputi: printer,
komputer, mesin foto copy, dispenser, jam dinding, semua komponen kabel
dan sejenisnya dirapikan/diikat menjadi satu kesatuan lalu diberi
nomor/kode, semua alat di proteksi/dibungkus dengan plastik rapi, ditaruh
diruang yang bebas lembab dan terlindungi dari cuaca serta ruangan bisa
dikunci/aman. Pemindahan dilakukan dengan menggunakan troly,
kendaraan dan atau langsung diangkat oleh pekerja dengan syarat aman
tidak jatuh, rusak atau cacat.

o Tata cara pemindahan barang-barang furnitur dan pecah belah

Barang-barang furnitur yaitu lemari, kursi, meja, kabinet, credenza, rak, dan
barang pecah belah adalah: figura, piring, gelas, cangkir, mangkok,
sendok/garpu, termos, sebelum dipindahkan wajib terlebih dahulu
diproteksi dan diberi tatakan sebelum dipindahkan baik yang dipindahkan
secara utuh (satuan unit) maupun barang yang di bongkar/knockdown.
Ditempatkan dalam ruang yang bebas lembab, bebas kebocoran dan aman
serta pintu bisa dikunci. Untuk barang-barang pecah belah wajib diproteksi
dan di tempatkan pada wadah yang terlindung (kotak kayu, plastik, bubble
wrap, kardus dan sejenisnya).

Pedoman Pengawas Konstruksi di Lingkungan Universitas Indonesia
Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas

16

o Penanganan pekerjaan pembongkaran partisi ruang
1. Yang dimaksud dengan partisi ruang antara lain: Dinding berbahan
Gypsum, mutiplek, bahan kaca, Aluminium, PVC dan lain sebagainya.
2. Pembongkaran wajib meminimalkan terjadinya debu, dengan membuka
baut partisi perlahan dan bertahap, jika diperlukan pasang
blower/exhaust fan.
3. Hasil bongkaran tidak merusak komponen diluar item pekerjaan dan
hasil bongkaran disusun rapi serta semua kerusakan yang diakibatkan
oleh pelaksanaan sepenuhnya menjadi tanggungjawab kontraktor.

o Penanganan bongkar dinding dan bongkar plafon didalam ruang
kerja/kantor
1. Pasang lampu portable sebagai penerangan jika diperlukan
2. Menggunakan blower exhaust fan dengan belalai/fleksibel pembuangan
sampai keluar gedung apabila pembobokan didalam ruangan yang
bersinggungan dengan ruang kantor aktif atau ada alat tertentu yang
tidak boleh terkontaminasi debu.
3. Puing dimasukkan dalam karung atau diikat, dan untuk kayu dan besi
rangka plafon disusun rapi sebelum diangkut keluar lokasi kerja.

o Pengembalian properti kantor
Yang dimaksud pengembalian properti kantor ke lokasi semula antara lain :
komputer, telepon, foto copy, printer, televisi dan sejenisnya dengan
pengembalian atau pemasangan sesuai semula, kesepakatan dan atau
sesuai layout dan setelah penempatan dalam posisi sudah bisa
dioperasikan/digunakan.

Pedoman Pengawas Konstruksi di Lingkungan Universitas Indonesia
Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas

17

Tahap Pasca Konstruksi/Pemeliharaan (untuk pekerjaan lelang)

Pada tahapan ini, pengawas mempunyai tugas sebagai berikut:
 Mengingatkan kontraktor untuk melakukan pemeliharaan rutin sesuai
dengan durasi masa retensi dalam kontrak.
 Menyusun dan mengevaluasi daftar kekurangan-kekurangan dan cacat-
cacat pekerjaan (Check List) selama masa pemeliharaan. Pekerjaan yang
termasuk dalam pekerjaan masa retensi adalah pemeliharaan rutin
komponen MEP (AC, Lift, instalasi listrik dan pemipaan) serta kerusakan-
kerusakan yang diakibatkan oleh kesalahan konstruksi/cacat produksi
bukan kerusakan akibat operasional gedung/fasilitas. Kerusakan yang
disebabkan karena cacat konstruksi yang dimaksud diatas seperti
kebocoran atap/kamar mandi/dinding, keretakan dinding bata
(plester/aci), kerusakan lantai akibat mutu lapisan mortar dibawahnya
tidak standar atau diakibatkan penurunan lantai, kerusakan berat pada
struktur bangunan, kerusakan pondasi/turap batu belah.
 Menginstruksikan kepada kontraktor untuk melakukan pekerjaan
perbaikan selama masa pemeliharaan sesuai yang tertuang dalam
lembar check list.
 Mengawasi pekerjaan kontraktor saat melakukan pekerjaan
perbaikan/pemeliharaan.
 Mengistruksikan kepada kontraktor untuk membuat laporan
pemeliharaan sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan dalam masa
retensi.

Pedoman Pengawas Konstruksi di Lingkungan Universitas Indonesia
Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas

18

Pedoman Pengawas Konstruksi di Lingkungan Universitas Indonesia
Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas

19

Referensi

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. 2010. Peraturan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
Per.08/MEN/VII/2010 Tentang Alat Pelindung Diri. Jakarta: Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Kemeterian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia. 2018.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 22/PRT/M/2018 Tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
Jakarta: Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Rektor Universitas Indonesia. 2018. Peraturan Rektor Universitas Indonesia
Nomor 012 Tahun 2018 Tentang Tata Cara Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
Terintegrasi Rancang dan Bangun yang Dibiayai dari Dana Selain Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara/Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Jakarta: Universitas Indonesia

Rektor Universitas Indonesia. 2018. Peraturan Rektor Universitas Indonesia
Nomor 015 Tahun 2018 Tentang Tata Cara Pengadaan Jasa Internal Di UI yang
Dibiayai dari Dana Selain Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah. Jakarta: Universitas Indonesia

Rektor Universitas Indonesia. 2019. Peraturan Rektor Universitas Indonesia
Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Tata Cara Pengadaan Batang dan Jasa Universitas
Indonesia Yang Dibiayai dari Dana Selain Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara/Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Jakarta: Universitas
Indonesia

Pedoman Pengawas Konstruksi di Lingkungan Universitas Indonesia
Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas



Lampiran



CHECK LIST

SERAH TERIMA LOKASI KERJA

Hari, Tanggal : ............................................................

Ruang : ............................................................

Lantai : ............................................................

Gedung : ............................................................

PELAKSANA USER PENGAWAS

____________________ _____________________ ____________________

KEADAAN RUANG & PERLENGKAPANNYA

NO PERLENGKAPAN BAIK CACAT KETERANGAN
1 Plafon
2 List plafon
3 Main hole
4 Lampu TL
5 Lampu down light
6 Lampu Gantung
7 Kipas angin Gantung / plafon
8 Dinding
9 Stop kontak
10 Saklar AC
11 Plint
12 lantai
13 Jendela
14 Vertical Blind
15 Roller Blind
16 Gorden
17 Stop kontak lantai
18 Pintu

19 Bovenly
20 White board / glass board
21 Meja kerja
22 Meja Rapat
23 Kursi kerja
24 Meja tamu
25 Kursi rapat
26 Sofa
27 Credenza
28 Loker
29 Lemari
30 AC Split
31 Difuser AC
32 Grille Plafon
33 Jam dinding
34 Pas bunga
35 Foto figura di dinding
36 Foto meja
37 ……..

CHECK LIST

SERAH TERIMA LOKASI KERJA

Hari, Tanggal : ............................................................

Ruang : ............................................................

Lantai : ............................................................

Gedung : ............................................................

PELAKSANA USER PENGAWAS

KEADAAN RUANG LIFT & INTERIORNYA

NO PERLENGKAPAN BAIK CACAT KETERANGAN
1 Car Lift
2 Pintu Lift
3 Plafon Lift
4 Tombol Lift luar
5 Tombol Lift dalam
6 Tombol Emergency
7 Lantai lift
8 ……



CHECK LIST

SERAH TERIMA LOKASI KERJA

Hari, Tanggal : ............................................................

Ruang : ............................................................

Lantai : ............................................................

Gedung : ............................................................

PELAKSANA USER PENGAWAS

____________________ _____________________ _____________________

KEADAAN RUANG TOILET

NO PERLENGKAPAN BAIK CACAT KETERANGAN
1 Closed Duduk
2 Tempat Tissue
3 wastafel
4 Kran Wastafel
5 Tempat sampah
6 Jet washer
7 Box sabun cair
8 Cermin
9 Lampu cermin
10 Saklar
11 Stop kontak
12 Floor drain
13 Slot pintu
14 Pintu
15 Partisi toilet
16 Plafond
17 Lampu Plafon
18 Kran wudhu
19 Lantai



LAPORAN PENGAWASAN KONSTRUKSI

……………………………………………………………………………………………………………………………………

NOMOR KONTRAK Rencana Realisasi
WAKTU PELAKSANAAN Vol. Sat. Bobot (%) Vol.
PENYEDIA Bobot
HARI, TANGGAL PENGECEKAN (%)
PENGAWAS

No Pekerjaan

Sat. Keterangan

1 60 25.14 0 0.00 Selesai

2 30 14.37 0 0.00 Selesai

dst 11 4.61 0 0.00 Selesai

Total 100.00 13.51 Selesai

Dibuat Diperiksa
DOPF
DOPF Direktorat Logistik

……………………………………………………………………. Jumiardi Dimas Pratomo

Pengawas Kasi Pembangunan dan Pemeliharaan Kasi Pemeriksaan Pekerjaan dan
Pengendalian Kontrak

Disetujui Diketahui
……………………………………………………………. Direktorat Logistik

……………………………………………………………………. Rudy Irawan Gunarto, S.E., Ak., M.M.
Penyedia Direktur Logistik


















Click to View FlipBook Version