The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

pengertian,tujuan dan funsi,ciri,langkah membuat,stukutur,dll.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by maqdalena29, 2021-09-25 21:05:14

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

pengertian,tujuan dan funsi,ciri,langkah membuat,stukutur,dll.

TEKS LAPORAN HASIL MAQDALEN
OBSERVASI A (15)
[LHO]

APA ITU TEKS LHO?

¡ Teks laporan hasil observasi adalah jenis teks yang berisi penjabaran
umum mengenai sesuatu yang didasarkan pada hasil observasi.
Dalam teks laporan hasil observasi berisi fakta-fakta yang dapat
dibuktikan secara ilmiah.

¡ Teks laporan hasil observasi adalah suatu teks yang berfungsi untuk
menjelaskan informasi tentang suatu objek yang telah diamati. Teks
laporan hasil observasi juga disebut dengan teks klasifikasi karena berisi
tentang klasifikasi mengenai jenis-jenis objek berdasarkan kriteria
tertentu.

¡ Teks laporan hasil observasi berbeda dengan teks deskripsi. Meskipun
kedua teks tersebut sama-sama menyampaikan suatu informasi
berdasarkan fakta, namun teks laporan hasil observasi bersifat umum.

¡ Teks laporan hasil observasi menjelaskan ciri, bentuk, atau sifat umum
suatu objek berdasarkan fakta yang ada.

TUJUAN DAN FUNGSI TEKS
LAPORAN HASIL OBSERVASI

Tujuan dari teks laporan hasil observasi, yaitu:

1. Mengatasi suatu permasalahan.
2. Menemukan metode atau teknik terbaru.
3. Mengambil keputusan yang efektif.
4. Melakukan pengawasan atau bahkan perbaikan.
5. Mengetahui perkembangan suatu permasalahan.

Fungsi dari teks laporan hasil observasi, yaitu:

1. Melaporkan hasil dari sebuah tugas dan kegiatan pengamatan.
2. Menjelaskan dasar dari penyusunan keputusan atau solusi dari

masalah dalam observasi.
3. Sarana untuk dokumentasi.
4. Sumber informasi yang faktual.

CIRI-CIRI TEKS LHO

Teks laporan hasil observasi memiliki ciri-ciri objektif, faktual,
sistematik

1. Objektif, laporan disusun berdasarkan keadaan objek tunggal
nyata yang diamati secara langsung.

2. Faktual, dimana laporan disusun berdasarkan fakta sesuai
dengan pengamatan yang telah dilakukan dan sudah terbukti
kebenarannya tanpa ada dugaan yang tidak jelas.

3. Sistematik, teks laporan hasil observasi disusun sedemikian rupa
secara teratur dan saling berkaitan antara kelas, sub kelas yang
terdapat di dalamnya.

STRUKTUR TEKS
LHO

Pada umumnya teks laporan hasil observasi memiliki 3 struktur
utama yang menjadi satu kesatuan yaitu:

1. Pernyataan umum yang mengandung keterangan umum
mengenai objek yang telah diamati seperti nama latin, kelas,
asal usul atau informasi tambahan mengenai objek yang telah
diamati.

2. Penjelasan atau deskripsi yang mengandung rincian tentang
objek yang telah diamati. Deskripsi bisa berupa ciri fisik,
makanan, habitat, manfaat, nutrisi dan sebagainya dari objek
yang telah diamati.

3. Kesimpulan yang mengandung tentang ringkasan umum objek
yang dilaporkan.

CIRI BAHASA YANG DIGUNAKAN
TEKS LHO

Dalam kaidah penulisannya, teks laporan hasil observasi memiliki
ciri-ciri yang berbeda dengan teks lain diantaranya ialah:

1. Menggunakan frasa nomina untuk mendeskripsikan objek.
2. Menggunakan kata kerja aktif alami seperti bertengger, merayap,

bertelur, memangsa dan sebagainya.
3. Menggunakan kata kerja relasional yang menjelaskan objek

(ialah, merupakan, yaitu, termasuk, dan lainnya).
4. Menggunakan kata hubung yang menyatakan tambahan,

perbedaan, persamaan, pertentangan dan pilihan.
5. Menggunakan kalimat utama diikuti rincian objek.
6. Menggunakan kata ilmiah untuk menjelaskan secara teknis.

seperti herbivora, degeneratif, detoks, mutualisme dan lainnya.

JENIS TEKS LHO

¡ Objek yang diamati dalam membuat teks laporan hasil observasi
sangatlah luas dapat meliputi kondisi sosial politik, lingkungan
alam atau bahkan peristiwa tertentu. Oleh karena itu teks
laporannya juga dibedakan menjadi dua jenis yaitu formal dan non
formal.

¡ 1. Laporan Observasi Formal
¡ Teks hasil laporan observasi yang formal memiliki kaidah format

dalam menyusun laporan seperti memiliki kop, bahasa baku dan
struktur yang lebih rinci. Pada umumnya teks ini digunakan pada
acara resmi seperti laporan berita atau hasil eksperimen dan
lainnya.
¡ 2. Laporan Observasi Non Formal
¡ Sedangkan teks hasil laporan observasi yang non formal ditulis
dengan struktur yang lebih sederhana dan ditujukan agar memberi
informasi dan menarik minat baca orang lain.

PERBEDAAN TEKS LHO FORMAL DAN
NON FORMAL

LANGKAH MENY USUN TEKS
LHO

¡ Teks laporan hasil observasi disusun dengan menggunakan
beberapa kaidah atau aturan agar informasi dari hasil observasi
dapat mudah dipahami. Langkah-langkah untuk menyusun teks
laporan hasil observasi yaitu:

1. Membuat judul laporan sesuai dengan kegiatan observasi yang
telah dilakukan.

2. Membuat kerangka teks berdasarkan gagasan utama sesuai
dengan hasil pengamatan.

3. Menyusun teks yang telah dibuat diawali dengan pernyataan
umum pada paragraf pertama dan melanjutkan ke bagian isi.
Paragraf selanjutnya menjelaskan secara detail tentang hasil
observasi yang telah dilakukan. Paragraf terakhir berupa
simpulan dari hasil observasi yang telah dilakukan.

4. Meneliti kembali kalimat atau penulisan kata pada laporan yang
sudah ditulis dan jika ada kesalahan diperbaiki.

CONTOH TEKS LHO

Judul: Pencemaran Limbah Sawit di Lingkungan Sungai
Baliri
¡ Pendahuluan

Sungai Baliri yang mengalir melalui desa Kalola, kecamatan Bambalamotu, Mamuju
Utara merupakan sungai yang masih dipergunakan oleh warga untuk keperluan
sehari-hari seperti mencuci, mandi, dan mengairi area persawahan.
Sungai tersebut menjadi hal yang vital dalam kehidupan warga Kalola.
Namun sayangnya, sungai tersebut baru-baru ini mulai tercemar oleh limbah sawit.
Limbah tersebut berasal dari saluran pembuangan pabrik pengolahan kelapa sawit
PT Toscano Indah Pratama yang langsung mengalir ke sungai Baliri.
Pabrik sawit tersebut belum mempunyai kolam penampungan limbah permanen
untuk mengolah limbah sehingga sungai Baliri menjadi tempat untuk pembuangan
limbah.
Sungai Baliri yang mula-mula berair jernih kini menjadi berwarna hitam dan
beraroma tak sedap. Air sungai tak bisa lagi dipergunakan dan aroma tersebut
sangat mengganggu warga setempat.
Pemerintah daerah Mamuju Utara telah mengeluarkan banyak peringatan kepada
pihak pabrik, namun hingga kini kondisi sungai tersebut masih dalam keadaan
tercemar.

CONTOH TEKS LHO [LANJUTAN]

¡ Isi
¡ Limbah Sawit

¡ Limbah kelapa sawit bisa digolongkan menjadi 3 jenis, yakni padat,
cair dan gas.

¡ Limbah padat diperoleh dari tandan kosong, tempurung, dan serat
(kulit serabut). Limbah cair diperoleh dari residu proses
pengolahan kelapa menjadi minyak yang berupa air buangan
kondensat dan air pengolahan. Limbah cair ini berwarna hitam
kecoklatan dan masih mengandung sisa padatan berupa koloid
dan minyak.

¡ Sementara limbah gas ini merupakan gas metan dan CO2 yang
dihasilkan dari limbah cair yang tersimpan dalam kolam
penampungan. Tentunya limbah gas ini akan meningkatkan kadar
CH4 dan CO2 yang menyebabkan terjadinya efek rumah kaca di
lingkungan sekitar dan menyebabkan polusi udara.

¡ Limbah sawit sebetulnya merupakan limbah yang menguntungkan
karena limbah tersebut masih bisa diolah lagi menjadi produk-
produk pertanian, peternakan, dan industri.

CONTOH TEKS LHO [LANJUTAN]

Namun tentunya proses pengolahan limbah kelapa sawit ini membutuhkan
peralatan dan tenaga ahli sekaligus biaya produksi yang hanya bisa
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar golongan menengah ke atas.

Pabrik pengolahan kelapa sawit yang belum bisa mengolah limbah sawit
merupakan pabrik kelas menengah ke bawah atau masih dalam tahap
perkembangan sehingga belum mampu mengadakan peralatan dan sumber
daya untuk mengolah limbah sawit.

2. Dampak Limbah Sawit Bagi Lingkungan

Limbah sawit sebetulnya memiliki dampak positif dan negatif. Dampak
positif ini bisa diperoleh hanya jika limbah tersebut diolah dengan baik
sesuai dengan prosedur. Sebaliknya, limbah sawit bisa berdampak negatif
jika tidak diolah dengan tepat.
Mengambil kasus pencemaran sungai Baliri di desa Kakola, Mamuju Utara,
limbah yang dialirkan ke sungai Baliri merupakan limbah cair.

¡.

CONTOH TEKS LHO [LANJUTAN]

Limbah cair tersebut merupakan jenis limbah yang paling sulit diolah
dan berbahaya.
Karena sifatnya yang cair, jika limbah tersebut di buang di tanah maka
limbah tersebut akan mencemari air tanah di sekitar area pembuangan
dan jika di alirkan ke sungai maka limbah tersebut akan menjadi polusi
sungai dan berbahaya bagi ekosistem sungai sekaligus berbahaya bagi
manusia yang memanfaatkan sungai tersebut untuk keperluan sehari-
hari.
Jika limbah tersebut terbuang ke lingkungan dalam jumlah sedikit,
maka limbah tersebut masih bisa terurai secara alami dan bisa menjadi
pupuk.
Namun jika terbuang terus menerus dan dalam jumlah banyak, hal
tersebut akan menjadi hal yang sebaliknya, yakni bersifat racun dan
beraroma busuk.
Maka tak heran jika warga desa Kalola mengeluhkan soal limbah sawit
yang dibuang di sungai Baliri tersebut.

CONTOH TEKS LHO [LANJUTAN]

3. Pengolahan Limbah Sawit
¡ Semestinya limbah kelapa sawit ini bisa diolah dengan baik

dan tepat karena selain bisa mengurangi pencemaran
lingkungan, hasil olahan limbah kelapa sawit ini bisa bernilai
milyaran rupiah.

1. Pemanfaatan Limbah Cair
¡ Produk utama yang bisa dihasilkan dari limbah cair ini

merupakan biogas dan bio diesel untuk bahan bakar industri.
¡ Namun, untuk mengolah limbah cair menjadi gas dibutuhkan

alat khusus berupa bioreaktor yang akan mengolah limbah
cair menjadi biogas dan biodiesel.
¡ Selain itu, limbah cair juga bisa diolah untuk dijadikan pupuk,
pakan ternak dan sabun.

CONTOH TEKS LHO [LANJUTAN]

2. Pemanfaatan Limbah Padat
¡ Limbah padat dari pengolahan kelapa sawit ini adalah tandan kosong,

tempurung, dan serat yang bisa saja diolah dengan cara sederhana
untuk dijadikan pupuk kompos. Selebihnya, limbah padat tersebut
masih bisa diolah menjadi produk yang lebih bernilai.
¡ Tandan kosong kelapa sawit masih bisa diolah lagi sebagai bahan
pembuat kertas dan bioetanol jika diolah dengan cara tertentu.
¡ Tempurung kelapa sawit bisa dijadikan briket arang aktif sebagai
bahan campuran pembuatan keramik dan serat kelapa atau sabut
kelapa sawit bisa diolah menjadi media tanam untuk jamur dan
berbagai jenis tanaman lainnya.
Kesimpulan
¡ Semestinya pencemaran sungai Baliri tak akan terjadi jika
perusahaan pengolahan kelapa sawit yang terdapat di wilayah
tersebut mau mengolah limbah sisa pengolahan kelapa sawit menjadi
produk lainnya selain minyak karena jika proses daur ulang limbah
tersebut dilakukan, yang diuntungkan bukan hanya perusahaan itu
sendiri melainkan masyarakat sekitar setidaknya tidak mendapatkan
dampak negatif yang terlalu ekstrim seperti yang terjadi saat ini.

¡ MAQDALENA XTBG1 ABSEN 15


Click to View FlipBook Version