PANDUAN PERAWATAN KOLOSTOMI DAFTAR ISI Kata pengantar............................................................................................................... i A. Apa itu kolostomi............................................................................................... ..1 B. Tentang stoma ...................................................................................................... 1 C. Kenapa kolostomi dilakukan.......................................................................... 2 D. Jenis kantong kolostomi................................................................................…3 E. Apa saja komplikasi pada kolostomi........................................................... 4 F. Komplikasi kulit sekeliling stoma................................................................. 6 G. Perawatan kolostomi.......................................................................................... 8 a. Mengganti kantong....................................................................................8 b. Prosedur rutin penggantian kantong.............................................…. 9 c. Mengosongkan kantong.....................................................................…. 11 d. Perawatan kulit.....................................................................................…. 12 e. Mengelola diet .......................................................................................… 13 f. Hal-hal yang harus diperhatikan...................................................… 16 Daftar pustaka............................................................................................................ 17
KATA PENGANTAR Saluran cerna adalah saluran pipa panjang yang dimulai dari mulut sampai ke anus. Disepanjang saluran tersebut banyak terdapat struktur dan bagian-bagian yang berperan penting dalam pemeliharaan hidup dan kesehatan. Saluran ini menghasilkan cairan dan bahan kimia yang berguna untuk mencerna dan menyerap nutrisi makanan. Saluran ini juga sebagai penggerak dan penyimpan limbah makanan, menyerap cairan dan sebagai kontrol untuk pergerakan usus dan kotoran/tinja. Seperti bagian tubuh kita yang lain saluran cerna ini juga rentan terhadap penyakit, cedera dan cacat saat kelahiran. Kadang-kadang hal ini mengharuskan pembuatan lubang sebagai tempat pengalihan sementara pembuangan kotoran atau limbah tubuh yang disebut Kolostomi. Lubang ini akan tetap ada sampai bagian yang mengalami masalah sembuh dan membaik Hidup dengan kolostomi baik sementara ataupun permanen akan terasa sulit diawal, akan tetapi dengan berjalannya waktu, keahlian dan dukungan dari orang sekitar anda akan merasa yakin dan dapat melakukan perawatan pada kolostomi anda secara mandiri. Booklet ini menyediakan informasi tentang kolostomi dan perawatannya yang akan meningkatkan pengetahuan anda dan membantu anda beradaptasi dengan kolostomi dalam kehidupan anda. Wassalam
A. APA ITU KOLOSTOMI? Kolostomi adalah suatu tindakan pembedahan dimana usus besar (kolon) dikeluarkan kedinding perut melalui sebuah lubang untuk mengeluarkan kotoran/tinja. Kotoran yang keluar akan ditampung dengan kantong yang disebut kantong kolostomi (colostomy bag). Lubang yang tampak dipermukaan dinding perut disebut STOMA. Kolostomi bukanlah suatu penyakit tapi merupakan jalan pintas untuk mengeluarkan kotoran tubuh karena adanya cedera atau penyakit pada usus yang lebih rendah. B. TENTANG STOMA ANDA Stoma normal berwarna merah muda (pink) dan lembab seperti lapisan dalam mulut anda. Stoma menonjol di atas permukaan kulit sekitar 2 cm (3/4 inci). stoma sehat Jika warna stoma berubah menjadi merah pucat, keabu-abuan dan menghitam, itu menandakan ada masalah pada stoma. Stoma akan terlihat membengkak setelah pembedahan, ukuran stoma akan kembali normal setelah 6-8 minggu post operasi. Jangan takut untuk menyentuh stoma, stoma tidak memiliki jaringan syaraf sehingga tidak akan pedih ketika disentuh. Namun demikian stoma harus dilindungi dari benda tajam, seperti ikat pinggang.
C. KENAPA KOLOSTOMI DILAKUKAN? Ada beberapa penyebab kolostomi dilakukan yaitu: a. Peradangan : divertikulitis, chron disease, b. Trauma usus : luka tembak, luka tikam, cedera c. Kelainan bawaan : cacat saat lahir, penyakit hirsprung d. Keganasan/kanker e. Penyakit degeneratif/penuaan dan usus yang terpintal Tindakan kolostomi dapat dilakukan secara permanen (menetap) atau temporer (sementara). Pada kolostomi permanen stoma kolostomi akan menetap karena berbagai alasan untuk mengeluarkan kotoran sedangkan kolostomi temporer hanya untuk jangka waktu tertentu dan akan dikembalikan ke tempat semula ketika usus sudah sembuh D. JENIS KANTONG KOLOSTOMI Ada beberapa jenis kantong kolostomi yang perlu anda diketahui: a. One piece system/sistem satu lapisan. Pada sistem ini penghalang kulit / wafer dan kantong bergabung bersama sebagai satu kesatuan. Pemakaiaannya lebih sederhana dari sistim dua lapis, tetapi ketika mengganti kantong memerlukan penggantian semua unit. b. Two pieces system /sistem dua lapisan. Pada sistem ini lapisan dasarnya adalah yang menempel langsung ke kulit yang berfungsi sebagai wafer/penghalang dan juga sebagai pelindung kulit. Lapisan kedua adalah kantong yang memiliki cincin penutup yang melekat secara mekanis pada cincin wafer yang terkoneksi melalui tekanan fit seperti yang dimiliki oleh tupperware.
c. Closed pouch Yaitu kantong yang tertutup di bagian bawah, kantong ini biasanya dibuang setelah digunakan. d. Drainable pouch Yaitu kantong yang terbuka di bagian bawah harus ditutup dengan menggunakan klip/penjepit). Kantong dibiarkan tetap melekat saat pengosongan e. Clear bag/ Transparant bag/ kantong transparan. Biasanya dipakai sesudah pembedahan untuk memudahkan mengobservasi keadaan stoma. f. Opaque bag/kantong warna gelap (sesuai dengan warna kulit). Biasanya dipakai saat pasien sudah pulang, tujuannya untuk meningkatkan rasa percaya diri E. CARA MENGGANTI KANTONG KOLOSTOMI 1. PRINSIP PENGGANTIAN KANTONG KOLOSTOMI • Tipe kantong, jenis dan jumlah kotoran yang keluar dari stoma mempengaruhi lama waktu pemakaian kantong. • Mayoritas mengganti kantong kolostomi 3 kali sehari hingga 3 kali seminggu, dengan rata-rata penggantian kolostomi secara rutin selama satu hari sekali. • Ketika akan mengganti dengan kantong yang baru, perhatikan ukuran dari lubang kantong kolostomi. • Ukuran lubang kantong kolostomi harus sesuai dengan stoma, beri kelonggaran sekitar 1/8 inci atau sekitar 0,3 cm. • Penggantian kantong kolostomi dimulai dengan melepaskan perlekatan kantong dengan kulit dinding perut secara perlahan sambil sedikit menekan dinding perut yang menempel dengan kantong, • kemudian bersihkan stoma dengan air, jika ingin menggunakan sabun, gunakan sabun yang tidak mengandung minyak ataupun parfum karena dapat mengiritasi.
• Kulit di sekitar stoma harus dijaga agar tetap kering. Saat memasang kantong stoma, tekan dengan kuat wafer/ perekat kantong di kulit yang bersih dan kering, • gosok kedua telapak tangan dan letakkan di atas stoma dan kantong/wafer sekitar 30-60 detik. Panas dari tangan akan membantu kantong menempel kuat. 1. LANGKAH PENGGANTIAN KANTONG KOLOSTOMI a. mencuci tangan b. Siapkan peralatan yang diperlukan - Kantong kolostomi - Wafer/pasta penghalang - Gunting - Kertas tisu - Kantong sampah plastik - Klem/penjepit - Waskom berisi air hangat dan sabun jika perlu c. Perlahan lepaskan kantong kolostomi yang lama dengan tekhnik push and pull (tekan kulit dan tarik kantong kolostomi) d. Bersihkan kulit sekitar stoma dengan air hangat dan sabun ringan e. Keringkan kulit dengan kertas tisu/kain halus dengan menepuk lembut f. Ukur stoma menggunakan panduan dengan jarak kantong dan stoma 1/8 -1/16 inci . Jika tidak memiliki panduan ukur, sebelum melepaskan kantong yang lama ukur stoma terlebih dahulu kemudian pindahkan ukuran ke bagian belakang kertas stoma.
g. Potong lubang sesuai ukuran h. Lepaskan kertas perekat kantong i. Pasang kantong perekat dan tekan dengan lembut, pastikan kantong terpasang baik dan tidak ada kerutan j. Pasang penjepit bagian bawah jika memakai kantong drainage k. Masukkan kantong dan kertas tisue ke dalam plastik dan buang di tempat sampah biasa l. Bersihkan kantong yang dapat digunakan kembali m. Cuci tangan
2. Cara mengosongkan kantong kolostomi • Kantong kolostomi sebaiknya dikosongkan atau diganti ketika kantong sudah terisi 1/3 atau ½ penuh dengan kotoran/udara. Hal ini dilakukan agar pasien tetap nyaman dengan kantong kolostominya. • Kantong kolostomi yang penuh akan menjadi berat dan dapat merusak perlengketan kantong kolostomi dengan kulit abdomen, selain itu kantong akan beresiko untuk robek atau rusak karena beban dalam kantong meningkat. • Kantong kolostomi yang penuh juga akan membuat benjolan di balik pakaian dan dapat mengganggu penampilan. • Kantong kolostomi yang dapat dikosongkan, dibersihkan dan digunakan kembali adalah jenis kantong kolostomi two-piece system atau kantong yang memiliki lubang drainase di bawahnya. • Kantong kolostomi drainable dapat dikosongkan dengan menekan bagian bawah kantong, kemudian mengeluarkan feses langsung ke dalam toilet. • Percikan air toilet ketika mengosongkan kantong dapat dihindari dengan melapisi air dalam toilet dengan tisu toilet. • Pengosongan kantong dapat dilakukan sambil duduk dengan membungkukkan badan ke arah toilet atau berdiri menghadap toilet.
F. APA SAJA KOMPLIKASI YANG TERJADI PADA KOLOSTOMI? 1. Komplikasi sering muncul pada tahun pertama pasca pembedahan, diantaranya: a. Retraksi stoma Suatu kondisi stoma yang tertarik ke dalam abdomen. retraksi belum menjadi masalah jika stoma yang tertarik < 5 cm dari permukaan abdomen. biasanya terjadi karena adanya jaringan mati stoma (nekrotik) yang mengelupas dan jaringan yang tersisa akan tertarik kedalam. Penambahan berat badan juga menyebabkan penonjolan jaringan lemak sehingga menimbulkan lekukan disekeliling stoma. Adanya ketegangan pada usus juga menyebabkan tertariknya jaringan stoma ke dalam abdomen. b. Hernia peristomal Hernia peristomal adalah bentuk hernia insisional (pembedahan) yang terjadi apabila adanya penonjolan kolon (usus) pada kulit sekeliling/ dibelakang stoma. Untuk pemulihan memerlukan tindakan pembedahan. Hal ini disebabkan oleh melemahnya dinding dan tonus otot. c. Prolaps Prolaps terjadi karena usus tidak menempel lagi di tempat semula sehingga stoma menonjol keluar sekitar 1//4 atau 1/2 inci melebihi batas normal
d. Perdarahan Perdarahan ringan pada kolostomi dapat terjadi dan akan berhenti dengan memberikan agen haemostatis topical atau penekanan langsung. Perdarahan masif atau berulang memerlukan penangan khusus untuk mengetahui penyebab perdarahan serta menentukan tindakan yang harus dilakukan e. Ischemik/nekrosis (jaringan mati) Ischemik dan nekrosis dapat terjadi akibat adanya penekanan atau sumbatan aliran darah sekitar stoma. Oleh karena itu stoma harus diobservasi setiap empat jam sekali untuk mengetahui kondisi stoma, apakah aliran darah stoma adekuat. f. Stenosis Stenosis adalah penyempitan pada stoma. Hal ini akibat pembentukan jaringan scar (parut) baru disekitar stoma yang menyebabkan stoma berangsur terhimpit atau menyempit.
G. KOMPLIKASI KULIT SEKELILING STOMA (SKIN PERISTOMAL) adalah komplikasi kulit yang sering terjadi dalam 5 tahun pertama setelah pembentukan kolostomi penyebab: ➢ Reaksi alergi pada produk/kantong kolostomi ➢ Keringat ➢ Infeksi jamur ➢ Rembesan cairan usus Tanda dan gelaja : • warna kemerahan pada kulit sekitar stoma • Rasa terbakar pada kulit • Gatal pada kulit di bawah kantong kolostomi Ada 4 kategori komplikasi kulit yang sering terjadi pada kolostomi berdasarkan faktor penyebabnya, yaitu: a. Iritasi kimia Iritasi biasanya disebabkan oleh limbah kimia yang berasal dari kebocoran kotoran/tinja yang mengenai kulit sekeliling stoma. Penggunaan sabun, bahan perekat dan cairan pembersih perekat juga bisa menyebabkan iritasi. b. Trauma mekanik Terjadi ketika melepas penghalang kulit dengan kasar. Semakin sering penggantian kantong dan semakin kuat perekat penghalang maka akan semakin besar kerusakan lapisan kulit. c. Komplikasi yang berhubungan dengan penyakit Biasanya berhubungan dengan gangguan kulit yang sudah ada sebelumnya seperti psoriasis,eksim, dermatitis seborhoik dll. d. Komplikasi yang terkait dengan bakteri dan jamur Yang termasuk kedalam komplikasi ini adalah folikulitis dan jamur candida. Infeksi folikulitis terjadi karena tertariknya rambut sekitar stoma pada saat melepaskan kantong sehingga timbul pustula (cairan nanah). Infeksi candida timbul karena kulit peristomal yang hangat dan lembab serta menjadi media yang bagus untuk tumbuhnya jamur.
H. PERAWATAN KULIT PERISTOMAL (SEKELILING STOMA KOLOSTOMI) • Perawatan kulit sekitar stoma yang benar sangat diperlukan untuk mempertahankan kesehatan jaringan karena daerah disekitar stoma mengalami kontak langsung dengan feses yang cair atau semi cair. Perawatan kolostomi erat kaitannya dengan perawatan kulit. Perawatan kulit di sekitar stoma dilakukan bersamaan dengan penggantian kantong kolostomi. • Beberapa orang menggunakan air hangat saat melepaskan kantong stoma dari kulit abdomen, agar lebih mudah dan nyaman pada kulit. • Terkadang kulit akan terlihat atau lebih gelap segera setelah perekat kantong kolostomi dilepaskan, namun akan segera normal beberapa menit.. Hal ini dimungkinkan karena terjadi penekanan pada area kulit selama kantong terpasang, atau kantong kolostomi dilepaskan secara cepat dari kulit abdomen. • Anda dapat sekaligus mengobservasi stoma setiap mengganti kantong kolostomi. • Cek kulit disekitar kolostomi dan dibawah stoma untuk melihat adanya sisa kotoran yang menempel dengan memakai kaca keci I. PENGATURAN POLA DIET UNTUK MENGONTROL GAS DAN BAU PADA KOLOSTOMI Setiap orang harus makan seimbang untuk memelihara kesehatan tubuh dan menjaga aktifitas usus tetap normal. Selama beberapa minggu sesudah pembedahan anda harus mengurangi makanan yang mengandung serat tinggi seperti kacang-kacangan, jagung, sayur mentah, dsb. Makanan ini akan sulit dicerna dan menyebabkan rasa tidak nyaman di usus anda. Setelah beberapa minggu anda dapat menikmati kembali makanan yang sama seperti sebelum pembedahan.
1) Makanan yang dapat menyebabkan gas • Pola makan bersifat individual. Anda harus menghindari makanan yang menyebabkan gas, diare, sembelit, atau yang odorforming atau yang mengiritasi kulit. • Makanan dengan diet seimbang termasuk sayuran dan buah-buahan segar sangat dianjurkan. Sebaiknya selalu makan dengan jadwal yang teratur dan minum setidaknya 6-8 gelas cairan dalam satu hari. • Banyak minum air putih dapat mengurangi sembelit. • Makan teratur, makanan dikunyah secara perlahan dan menyeluruh., hindari mengunyah permen karet, merokok dan minum dari sedotan, hal ini akan membantu mengurangi jumlah udara yang tertelan yang dapat mengurangi gas. • Mengurangi makan untuk mencegah timbulnya gas adalah tindakan yang tidak bijak. Perut yang kosong akan memicu timbulnya gas. • Beberapa penderita menemukan cara terbaik untuk mencegah timbulnya gas yang berelebihan dengan makan dengan porsi kecil tetapi sering 4 sampai 5 x sehari. • Yogurt dan buttermilk dapat membantu mengurangi gas. • Makanan yang menyebabkan bau dan gas antara lain: brokoli, kubis, kembang kol, bawang putih,bawang bombai, kacang-kacangan, susu dan keju, minuman berkarbonisasi dan alkohol 2) Makanan yang dapat menimbulkan bau ➢ Banyak faktor yang dpat menyebabkan bau pada kolostomi seperti makanan, bakteri dalam usus, obat-obatan, vitamin dan penyakit. Beberapa jenis makanan yang dapat menyebabkan bau diantaranya telur, kol, keju, mentimun, bawang putih, bawang merah, makanan yang dibuat dari susu Beberapat tips utuk menghindari bau pada stoma : ❖ Bau yang paling buruk akan terjadi tepat setelah pembentukan kolostomi, karena darah kotor akan bercampur dengan tinja ❖ Bau yang dikeluarkan akan bervariasi tergantung kepada makanan yang dimakan ❖ Mempertahankan ujung kantong atau penutup kantong selalu bersih akan mengurangi bau ketika kantong sudah ditutup kembali ❖ Kantong dikosongkan secara teratur untuk menghindari kebocoran ❖ Jika anda mengetahui adanya bau pada kolostomi, pastikan ada/tidaknya kebocoran tinja ❖ Deodoran yang disediakan dikantong dapat dipakai untuk menetralisir bau ketika akan mengganti kantong.
J. HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN langkah-langkah yang dapat dilakukan jika terjadi iritasi kulit adalah: a. Lepaskan kantong secara perlahan b. Bersihkan kulit dengan kain lembut yang telah dibasahkan c. Keringkan kulit sekitarnya d. Taburkan bubuk pelindung/tepung ostomy pada kulit yang teriritasi/memerah e. Buang kelebihan tepung yang menempel pada kulit sehingga kantong dapat menempel dengan baik f. Cek kembali ukuran stoma dan pasang kantong kolostomi. Menurut American Cancer society (2014), ostomate harus menghubungi dokter/ perawat apabila terjadi hal berikut: a. Kram perut lebih dari 2 jam b. Bau busuk pada kantong kolostomi atau stoma lebih dari seminggu (ini mungkin menandakan adanya infeksi) c. Kulit sekitar stoma berwarna merah dan iritasi d. Mengalami mual dan muntah terus menerus e. Perubahan warna dan ukuran stoma yang tidak biasa f. Perdarahan yang berlebihan dari stoma g. Adanya Stenosis (penyempitan stoma), prolaps (Stoma lebih besar dari biasanya), Retraksi Stoma (stoma tertarik ke bawah permukaan kulit) atau hernia parastomal (perubahan atau pengelembungan perut sekitar stoma) h. Cedera stoma DAFTAR PUSTAKA American cancer society. (2014). Colostomy a guide. Blackley, P. (2003). Practical stoma wound and continent management. (2nd edition). Cedars sinai medical center. (2004) Patient education and instructional booklet for patient with colostomy Gudman, N. (2011). Colostomy guide. United ostomy association of America Truven health analitycs. Inc. (2015). Colostomy care. Diakses 8 agustus 2016 https://www.drugs.com/cg/colostomy-care.html Upstate University Hospital. (2015). Caring for you ostomy. Diakses tgl 8 agustus 2016. http://www.upstate.edu/pated/document/ostomy_booklet.pdf WOCN society. (2012). Basic ostomy skin care. A guide for patient and health care provider. WOCN (Wound ostomy and continence nurse) society. (2013). Teen chat: you and your ostomy