dalam Surah Ali 'Imran ayat 140, yang terjemahannya: Jika kamu
(pada Perang Uhud) mendapat luka, mereka pun (pada Perang
Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan clan
kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka
mendapat pelajaran), dan agar Allah membedakan orang-orang
yang beriman (dengan orang-orang kafir), dan agar sebagian
kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak
menyukai orang-orang zalim.
Sungguh, ini adalah suatu kesesatan yang amat jauh.
Sebab, arti sebenarnya ialah tersingkapnya ilmu yang qadim
clan terlaksananya peristiwa-peristiwa yang membenarkan
diadilinya orang-orang tersebut di dunia clan di akhirat. Sebab,
seorang qadhi (hakim), tidak boleh menjatuhkan putusannya
hanya berdasarkan pengetahuannya semata. Bagaimanapun
tingginya atau luasnya pengalaman seorang guru dalam hal-hal
yang berkaitan dengan unsur-unsur kejiwaan murid-muridnya,
keberhasilan atau kegagalan mereka tidak mungkin berlangsung
kecuali berdasarkan ujian yang akan memunculkan segala yang
tersembunyi.
Adapun pengetahuan Allah tentang segala sesuatu sama
sekali tidak sulit bagi-Nya. Tidakkah sewajarnya Sang Pencipta
mengetahui bahwa kemarin, hari ini, clan besok sama saja di
hadapan kehadiran-Nya, yang tidak pernah sirna dari ilmu-Nya,
_, yang tidak pernah salah atau lupa?
<(
N
<(
I
Oleh sebab itulah, para ahli tafsir menyatakan tentang ayat
_I,
<( 29 Surah Al-Rahman: Apa yang di langit dan di bumi selalu me
a
<(
� minta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan. Yang
�
<(
I
=> dimaksud ialah urusan atau keadaan yang dimunculkan-Nya (atau
"I" direalisasikan-Nya), bukannya sesuatu yang baru dimulai-Nya.
Kedua, segala sesuatu yang ditugaskan Allah atas hamba
hamba-Nya, maka iradat (kemauan) mereka tidaklah akan
182