The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

210210302043_NA'IMATUS SA'DIYAH_UTS SBM NO 4

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by naimatussadiyah61, 2022-10-25 16:49:31

210210302043_NA'IMATUS SA'DIYAH_UTS SBM NO 4

210210302043_NA'IMATUS SA'DIYAH_UTS SBM NO 4

210210302043 NA'IMATUS SA'DIYAH

Pendekatan
Pembelajaran

Pendekatan Scientific

Pendekatan merupakan konsep dasar yang mengispirasi, menguatkan,
mewadahi, dan melatari pemikiran tentang metode pembelajaran yang
diterapkan berdasarkan teori tertentu. Sehingga banyak pandangan yang
menyatakan bahwa pendekatan merupakan metode. Akan tetapi dalam
pendekatan dapat dioprasionalkan sejumlah metode (Musfiqon & Nurdyansyah
:2015).

Pendekatan scientific adalah pembelajaran yang menggunakan kaidahkaidah
keilmuan. Pendekatan scientific atau metode ilmiah pada umumnya memuat
serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi, menanya,
eksperimen, mengolah infomasi atau data, kemudian mengkomunikasikan
(Kemendikbud:2014)

Langkah langkah pendekatan Scientific adalah:
a. Mengamati
b. Menanyakan
c. Mengumpulkan informasi
d. Menalar
e. Mengkomunikasikan

Para saintis lebih mementingkan penggunaan penalaran induktif (inductive
reasoning) daripada penggunaan penalaran deduktif (deductive reasoning).
Penalaran deduktif adalah bentuk penalaran yang mencoba melihat fenomena-
fenomena umum untuk kemudian membuat sebuah simpulan yang khusus.
Penalaran induktif (inductive reasoning) adalah kebalikannya. Penalaran
induktif justru memandang fenomena-fenomena atau situasi-situasi yang
khusus lalu berikutnya membuat sebuah simpulan secara keseluruhan atau
umum.

Pendekatan TPACK

TPACK terbentuk atas perpaduan 3 jenis pengetahuan dasar, yaitu
Technological Knowledge (TK), Pedagogical Knowledge (PK), Content
Knowledge (CK). Hasil perpaduan 3 pengetahuan dasar tersebut, menghasilkan
4 pengetahuan baru, meliputi Pedagogical Content Knowledge (PCK),
Technological Content Knowledge (TCK), Technological Pedagogical
Knowledge (TPK), dan Technological Pedagogical Content Knowledge
(TPACK).Setiap persinggungan yang dihasilkan merupakan komponen
penting yang saling mempengaruhi satu sama lain. sehingga dalam
penerapannya ketika proses pembelajaran berlangsung perlu memperhatikan
keseimbangan tiap-tiap komponennya.

Komponen yang pertama yaitu Technological knowledge (TK) atau
pengetahuan teknologi. Technological knowledge dapat didefinisikan sebagai
pengetahuan tentang berbagai jenis teknologi yang akan dimanfaatkan dan
digunakan sebagai penunjang pembelajaran baik sebagai alat, proses, dan
sumber. TK juga merupakan dasar-dasar teknologi yang dapat dimanfaatkan
untuk mensupport pembelajaran.

Komponen yang kedua yaitu Pedagogical knowledge (PK) yang merupakan
pengetahuan pedagogik atau pengetahuan tentang teori dan praktik dalam
perencanaan, proses, dan evaluasi pembelajaran. PK juga dapat digambarkan
sebagai pengetahuan secara mendalam terkait dengan teori dan praktik belajar
mengajar yakni mencakup tujuan, proses, metoda pembelajaran penilaian,
strategi dan lainnya

Pendekatan STEAM

Pendidikanan STEM adalah suatu pembelajaran secara terintegrasi antara sains,
teknologi, teknik, dan matematika untuk mengembangkan kreativitas siswa
melalui proses pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan
pendidikan STEM bagi siswa yaitu diharapkan dapat menghantarkan peserta
didik memenuhi kemampuan abad 21 antara lain yaitu keterampilan belajar dan
berinovasi yang meliputi; berpikir kritis dan mampu menyelesaikan masalah,
kreatif dan inovatif, serta mampu berkomunikasi dan berkolaborasi, terampil
untuk menggunakan media, teknologi, informasi dan komunikasi (TIK).

Ketika mendefinisikan pendidikan STEM, akan sangat membantu untuk
meninjau definisi setiap disiplin dan perannya dalam pendidikan STEM. NRC
(2014) telah mendefinisikan masing-masing empat disiplin STEM beserta
perannya masing-masing yaitu:

• Sains ialah tubuh pengetahuan yang telah terakumulasi dari waktu ke waktu
dari sebuah pemeriksaan ilmiah yang menghasilkan pengetahuan barn. Ilmu
pengetahuan dari sains berperan menginformasikan proses rancangan teknik.

• Teknologi ialah keseluruhan sistem dari orang dan organisasi, pengetahuan,
proses dan perangkat-perangkat yang kemudian menciptakan benda dan
mengoperasikannya. Manusia telah menciptakan teknologi untuk memuaskan
keinginan dan kebutuhannya. Banyak dari teknologi modern ialah produk dari
sains dan teknik.

Pendekatan BIGGS

Pendekatan menurut Biggs (1991) pendekatan belajar didasarkan pada dua
dimensi yaitu motif dan strategi. Perkembangan ini menghasilkan tiga macam
pendekatan atau dapat dikelompokkan kedalam tiga prototype (bentuk dasar)
yaitu:

Pendekatan surface (permukaan /bersifat lahiriah): Siswa yang menggunakan
pendekatan ini, biasanya karena motif eksternal, yakni munculnya keinginan
belajar karena dorongan dari luar, antara lain karena takut dia tidak lulus yang
menyebabkan dia malu. Maka gaya belajar siswa ini pun santai, asal hafal dan
tidak mementingkan pemahaman yang mendalam.

Pendekatan deep (mendalam): Siswa yang menggunakan pendekatan ini,
kebalikan siswa yang menggunakan pendekatan surface. Siswa ini mempunyai
motif internal yang kuat, lantaran karena dia memang tertarik dan merasa
membutuhkan. Maka gaya belajar siswa ini serius dan berusaha memahami
materi secara mendalam, dan memikirkan cara mengaplikasikannya. Bagi siswa
ini, lulus engan nilai bagus itu penting, tetapi lebih penting memiliki
pengetahuan yang banyak dan bermanfaat bagi kehidupannya.

Pendekatan achieving (pencapaian prestasi tinggi): Siswa yang menggunakan
pendekatan ini, biasanya dilandasi oleh motif ekstrensik yang berciri khusus
yaitu “ego-enchancement” yaitu ambisi yang besar dalam meningkatkan
prestasi keakuan dirinya dengan cara meraih indeks prestasi setinggi-tingginya.
Gaya belajar siswa ini lebih serius daripada siswa-siswa yang menggunakan
pendekatan lainnya. Siswa ini, memiliki keterampilan belajar (study skills)
yakni dia sangat cerdik dan efisien dalam mengatur waktu.

Student Centered
Approach and Teacher

Centered Approach

Teacher Centered Approach

Menurut Harden dan Crosby dalam tulisan O‟Neill dan McMahon (2005)
menyebutkan bahwa teacher centered learning (TCL) adalah sebuah paradigma
atau pendekatan dalam dunia pendidikan dimana guru selaku pakar (expert) di
bidangnya memfokuskan diri untuk menyampaikan (transfer) ilmu
pengetahuan yang ia miliki kepada siswa-siswanya selaku orang awam
(novice).

Guru menjadi satu-satunya Sumber Belajar Di Indonesia model pembelajaran
yang digunakan bersifat konvensional, yang menjadikan siswa sebagai objek
bukan subjek. Model pembelajaran ini menganggap semua siswa sama, padahal
setiap individu memiliki kemampuan berbeda-beda. Sistem pendidikan yang
ada pada umumnya membatasi setiap ruang gerak siswa. Siswa menerima
semua ilmu pemberian guru karena guru merupakan sumber pengetahuan
(Murwani, 2006).


Click to View FlipBook Version