DIKTAT PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN SENI BUDAYA (SENI MUSIK)
KELAS VII
SMP NEGERI 2 PAKEM
OLEH :
HOSPITA HENNY KOERNIATI, S.Pd
NIP. 19730926 200604 2 008
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN
2021
i
LEMBAR PENGESAHAN
Diktat pembelajaran Seni Budaya (Seni Musik) Kelas VII yang disusun oleh :
Nama : Hospita Henny Koerniati, S. Pd.
NIP : 19730926 200604 2 008
Jabatan : Guru
Instansi : SMP Negeri 2 Pakem
Telah disetujui/disahkan oleh Kepala SMP Negeri 2 Pakem sebagai karya publikasi ilmiah
dan telah disimpan di Perpustakaan SMP Negeri 2 Pakem.
Disetujui/disahkan
Di : Pakem
Tanggal : 3 Juli 2021
Kepala Sekolah,
Tri Worosetyaningsih, M.Pd.
NIP. 19710511 199703 2 001
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT marilah senantiasa kita panjatkan,karena atas
rahmat dan hidayahNya sehingga Diktat Pembelajaran ini dapat selesai tersusun.
Diktat ini berisi tentang materi pembelajaran Seni Budaya khususnya Seni Musik
kelas VII yang akan dipelajari selama satu semester. Tujuan dari penyusunan diktat ini
diantaranya untuk menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan
mempertimbangkan kebutuhan siswa, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan
setting atau lingkungan sosial siswa selama satu semester.
Diktat ini tidak dapat tersusun dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak,
oleh karenanya dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih pada :
1. Ibu Tri Worosetyaningsih,M.Pd selaku Kepala SMPN 2 Pakem yang telah
memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyusunan diktat ini.
2. Ibu Atika Maharani,S.Pd selaku guru serumpun yang telah memberikan sumbangsih
saran dalam penyusunan Diktat Pembelajaran ini.
3. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah memberikan
bantuan dan dukungan kepada penulis dalam menyusun diktat ini.
Penulis yakin Diktat Pembelajaran ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karenanya penulis mengharap kritik dan saran demi perbaikan Diktat Pembelajaran ini
kedepannya.
Akhirnya penulis berharap semoga buku ini bermanfaat bagi semua pihak
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………i
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………………...ii
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………...iii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….iv
TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN DIKTAT PEMBELAJARAN………………….v
A.TUJUAN PENULISAN DIKTAT PEMBELAJARAN.............................................v
B.MANFAAT PENULISAN DIKTAT PEMBELAJARAN……………………………...v
BAB 1. MENYANYI DENGAN SATU SUARA…………………………………………….1
KOMPETENSI INTI………………………………………………………………………….1
KOMPETENSI DASAR…………………………………………………………………….. 1
TUJUAN PEMBELAJARAN………………………………………………………………...1
MATERI PEMBELAJARAN…………………………………………………………………1
A. JENIS LAGU DAERAH SETEMPAT
B. KEUNIKAN LAGU DAERAH SETEMPAT
C. UNSUR-UNSUR LAGU DAERAH SETEMPAT
D. BERNYANYI SECARA UNISONO
E. ORGAN SUARA MANUSIA
EVALUASI 1. MENYANYI DENGAN SATU SUARA
BAB 2. MEMAINKAN ALAT MUSIK SEDERHANA
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
TUJUAN PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
A. MUSIK TRADISIONAL NUSANTARA
B. PENGELOMPOKAN ALAT MUSIK GAMELAN
C. TEKNIK BERMAIN ALAT MUSIK DAERAH (GAMELAN)
D. ANSAMBEL
E. MEMAINKAN ALAT MUSIK MELODIS
EVALUASI 2. MEMAINKAN ALAT MUSIK SEDERHANA
DAFTAR PUSTAKA
iv
TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN DIKTAT PEMBELAJARAN
A. TUJUAN PENULISAN DIKTAT PEMBELAJARAN
1. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan
mempertimbangkan kebutuhan siswa, yakni bahan ajar yang sesuai dengan
karakteristik dan setting atau lingkungan sosial siswa.
2. Membantu siswa dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku teks
yang terkadang sulit diperoleh.
3. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
B. MANFAAT PENULISAN DIKTAT PEMBELAJARAN
1. Memperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan
belajar siswa
2. Guru tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh
3. Bahan ajar menjadi labih kaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai
referensi
4. Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar
5. Bahan ajar akan mampu membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara
guru dengan siswa karena siswa akan merasa lebih percaya kepada gurunya.
6. Guru juga dapat memperoleh manfaat lain, misalnya tulisan tersebut dapat diajukan
untuk menambah angka kredit ataupun dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.
v
BAB 1
MENYANYI DENGAN SATU SUARA
KOMPETENSI INTI
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori.
KOMPETENSI DASAR
3.1. Memahami konsep dasar bernyanyi satu suara secara berkelompok dalam bentuk
unisono
4.1. Menyanyikan lagu dengan satu suara secara berkelompok dalam bentuk unisono
TUJUAN PEMBELAJARAN
3.1.1 Mengidentifikasi jenis lagu daerah setempat
3.1.2 Menyebutkan keunikan lagu daerah setempat
3.1.3 Menjelaskan pengertian unisono dalam bernyanyi
3.1.4 Menjelaskan arti penting teknik vokal dalam bernyanyi
3.1.5 Memberi contoh lagu-lagu daerah dalam bernyanyi unisono
3.1.6 Menjelaskan sikap badan, teknik pernafasan, frasering, artikulasi,intonasi, dan
ekspresi (dinamik dan tempo) dalam bernyanyi lagu daerah secara unisono
3.1.7 Menjelaskan langkah-langkah menyanyikan lagu daerah secara unisono
4.1.1 Menyanyikan lagu secara unisono dengan teknik vokal yang benar
4.1.2. Menampilkan lagu secara unisono di depan kelas
MATERI PEMBELAJARAN
Istilah musik berasal dari bahasa Yunani, mousikos. Kata ini diambil dari
nama salah satu dewa Yunani yang bernama Mousikos. Mousikos dilambangkan
sebagai dewa keindahan dan menguasai bidang kesenian dan ilmu pengetahuan.
vi
Musik dapat diartikan sebagai ungkapan perasaan yang dituangkan dalam bentuk
bunyi-bunyian.Ungkapan yang dihasilkan melalui suara manusia disebut vokal,
sedangkan ungkapan yang dihasilkan melalui alat musik disebut instrumental.
Menyanyi merupakan aktivitas yang dapat dilakukan oleh siapa saja dan
kapan saja. Menyanyi adalah melantunkan suara dengan nada-nada yang
beraturan, biasanya menyanyi diiringi dengan alat musik, baik itu menyanyi secara
single/sendirian maupun menyanyi dalam kelompok. Bakat menyanyi pada setiap
orang berbeda-beda, tapi kalau kita mau belajar pasti dapat menonjolkan
kemampuan menyanyi tersebut sehingga dapat menghibur orang lain atau minimal
diri sendiri. Menyanyi secara unisono tidak dapat dilakukan seorang diri tetapi
dilakukan oleh sekumpulan orang dengan satu suara. Saat menyanyi unisono
dibutuhkan kerjasama dan saling peduli sehingga suara yang ditimbulkan menjadi
harmoni/selaras.Bagaimana teknik menyanyi unisono? Mari kita pelajari materi
berikut ini.
A. Jenis Lagu Daerah Setempat
Bumi Nusantara yang sangat luas ini terdiri atas ribuan pulau dan ratusan suku
bangsa yang memiliki latar belakang budaya berbeda. Perbedaan ini menambah
kekayaan budaya negara kita khususnya lagu daerah setempat. Lagu daerah
setempat tercipta karena keadaan suatu daerah, kesederhanaan, dan
kedaerahannya. Lagu daerah setempat adalah lagu yang lahir dan berkembang
dari budaya dan tradisi masyarakat daerah setempat dan diwariskan secara turun
temurun.
Beberapa lagu daerah setempat di Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Lagu Daerah Setempat Sumatera
Lagu dari daerah setempat Sumatera, antara lain sebagai berikut.
a. AlusiAu
b. Ayam Den Lapeh
c. Injit-Injit Semut
d. Gending Sriwijaya
e. Laruik Sanjo
2. Lagu Daerah Setempat Kalimantan
Lagu dari daerah setempat Kalimantan, antara lain sebagai berikut.
a. Paris Berantai
b. Cik Cik Periook
vii
c. Saputangan Babuncu Ampat
d. Ampar-Ampar Pisang
e. Naluya
3. Lagu Daerah Setempat Irian Jaya
Lagu dari daerah setempat Irian Jaya, antara lain sebagai berikut.
a. Apuse
b. Yamko Rambe Yamko
4. Lagu Daerah Setempat Jawa Tengah
Lagu dari daerah setempat Jawa Tengah, antara lain sebagai berikut.
a. Prau Layar
b. Lir Ilir
c. Gambang Suling
d. Cublak-Cublak Suweng
e. Jaranan
5. Lagu Daerah Setempat Jakarta
Lagu dari daerah setempat Jakarta, antara lain sebagai berikut.
a. Kicir-Kicir
b. Surilang
c. Lancang Kuning
d. Ondel-Ondel
e. Keroncong Kemayoran
6. Lagu Daerah Setempat Maluku
Lagu dari daerah setempat Maluku, antara lain sebagai berikut.
a. Ayo Mama
b. Rasa Sayange
c. Saule
d. Sayangkene
7. Lagu Daerah Setempat Sulawesi
Lagu dari daerah setempat Sulawesi, antara lain sebagai berikut.
a. O Inani Keke
b. Si Patokaan
c. Esa Mokan
d. Nani Wartabone
viii
B. Keunikan Lagu Daerah Setempat
Lagu daerah setempat adalah lagu yang tumbuh dan berkembang di suatu daerah.
Lagu daerah di Indonesia mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1. Sederhana
Lagu daerah setempat biasanya bersifat sederhana baik melodi maupun syairnya.
Tangga nada yang digunakan kebanyakan tangga nada pentatonis. Tangga nada
pentatonis adalah tangga nada yang terdiri atas 5 nada berjen-jang. Tangga nada
pentatonis sebenarnya tidak dapat dituliskan dalam notasi umum. Namun, notasi
pentatonis dapat diterapkan mendekati jajaran nada yang digunakan nada do-re-
mi-sol-la.
2. Kedaerahan
Lirik syair lagu daerah setempat sesuai dengan daerah atau dialek setempat yang
bersifat lokal karena lagu daerah tumbuh dari budaya daerah setempat. Lagu
daerah setempat, syairnya bersifat kedaerahan sehingga artinya hanya dimengerti
oleh daerah tersebut.
3. Turun-temurun
Lagu daerah setempat pengajarannya bersifat turun-temurun dari orang tua
kepada anaknya atau dari nenek kepada cucunya. Lagu daerah setempat tersebut
biasanya diciptakan dalam kondisi alam di daerah setempat. Lagu daerah
setempat dinyanyikan pada saat anak-anak bermain atau dolanan.
4. Jarang Diketahui Penciptanya
Lagu daerah setempat mempunyai karakter turun-temurun karena penciptanya
jarang diketahui. Lagu daerah setempat tidak diketahui penciptanya, tidak tertulis,
dan sifatnya bukan semata-mata untuk tujuan komersial. Lagu daerah setempat
kebanyakan dinyanyikan hanya pada saat bermain, musim panen, waktu
senggang, atau meninabobokkan anak.
C. Unsur-unsur Lagu Daerah Setempat
1) Nada
Nada adalah bunyi yang teratur. Nada tidak dapat dilihat atau diperlihatkan, tetapi
dapat didengar atau diperdengarkan. Untuk menghasilkan nada digunakan
simbol-simbol yang disebut notasi. Pada dasarnya notasi hanya dapat
menggambarkan dua sifat nada yaitu tinggi-rendah dan panjang-pendek.
Sedangkan warna nada (timbre) tidak dapat digambarkan dengan notasi. Dengan
notasi kita dapt menyanyikan dan memainkan sebuah lagu.
ix
Jenis notasi ada dua macam, yaitu notasi angka dan notasi balok.
a. Notasi Angka
Notasi angka adalah sistem penulisan lagu yang menggunakan simbol angka-
angka. Angka-angka yang dipakai adalah angka :
1 2 3 4 5 67
Dibaca do re mi fa sol la si
Angka nol (0) sebagai tanda diam atau istirahat. Notasi angka lebih cocok
dipakai dalam pembelajaran vokal (menyanyi).
Notasi angka pertama kali ditemukan oleh Guido D'Arezzo (990-1050)
seorang ahli teori musik bangsa Prancis yang lama berdiam di Arrezo, Italia.
Guido D'Arezzo adalah orang yang menciptakan suatu metode membaca notasi
musik dengan menggunakan suara manusia. Dalam perkembangan
selanjutnya, Emilie Cheve (1804-1864) menerbitkan tulisan-tulisan tentang
metode pengajaran musik untuk pendidikan musik. Notasi Cheve berkembang
dengan pesat, di Indonesia dikenal dengan sebutan solmisasi. Solmisasi
sebenarnya merupakan sistem membaca nada dengan suku kata yang diambil
dari teks doa, yaitu Ut queant laxis, Resonare fibris, Miragestorum,
Famulituorum, Solve polluti, Labireatum, dan Sancto Johanes.
b. Notasi Balok
Gambar 1.1 bentuk notasi balok
Notasi balok adalah simbol atau tanda untuk menyatakan tinggi rendahnya
kepala suara yang diwujudkan dengan gambar. Notasi balok disebut juga notasi
mutlak karena mempunyai patokan tinggi nada yang tetap (a = 440 Hz)
sehingga sangat efektif digunakan dalam bermain musik. Bagian-bagian notasi
balok dibagi menjadi tiga, yaitu bendera, tangkai, dan kepala. Amatilah gambar
bagian-bagian notasi di samping! Selain ketiga bagian samping, notasi balok
juga dirincikan sebagai berikut.
x
1) Bentuk, Nama, Harga, dan Nilai-Nilai Nada
Tabel 1.1 Betuk, Nama, Harga, dan Nilai-Nilai Nada
Dalam sebuah lagu, kita sering menjumpai satu atau lebih titik di belakang
notasi. Titik di belakang notasi gunanya untuk memperpanjang notasi. Nilai
titik adalah setengah dari notasi di depannya. Di bawah ini adalah nilai titik
di belakang notasi.
Tabel 1.2 Nilai Titik Notasi
2) Bentuk dan Nilai Tanda Diam
Tanda diam adalah lambang yang menyatakan berapa lama harus berhenti
atau beristirahat. Di bawah ini disajikan bentuk nilai dan letak tanda diam
dalam garis paranada.
xi
Tabel 1.3 Bentuk dan Nilai Tanda Diam dalam Notasi Balok
Penulisan notasi balok diletakkan pada tempat not yang disebut garis
paranada. Garis paranada terdiri atas lima buah garis sejajar yang sama
panjangnya. Jaraknya bernomor dari bawah ke atas, yaitu :
Gambar 1.2 Garis Paranada
Selang atau jarak antara dua buah garis notasi disebut spasi. Tempat dan
tinggi setiap nada yang terletak pada garis paranada tetap dan tidak dapat
diubah-ubah.
b. Tanda Kunci
Merupakan tanda yang digunakan pada garis paranada untuk
menunjukkan letak titi nada dan nama nada.
Tanda kunci ada tiga macam yaitu kunci G, kunci C dan kunci F
1) Kunci G
Kunci G disebut juga kunci diskan atau kunci biola, berfungsi untuk
menuliskan nada-nada yang bersuara tinggi.
Letak nada pada kunci G
xii
2) Kunci C
Kunci C disebut juga kunci Alto karena dipakai untuk menuliskan nada-
nada pada biola alto, berfungsi untuk menuliskan nada-nada yang
bersuara sedang.
Letak nada pada kunci C
3) Kunci F
Kunci F disebut juga kunci bass, berfungsi untuk menuliskan nada-nada
yang bersuara rendah.
Letak nada pada kunci F
D. Bernyanyi Secara Unisono
Unisono berasal dari kata uni yang berarti satu, dan sono adalah suara. Jadi
secara arti kata unisono adalah satu suara. Pengertian Bernyanyi Unisono adalah
bernyanyi satu suara seperti menyanyikan melodi suatu lagu. Partitur lagu
bernyanyi unisono hanya melodi pokoknya saja. Lagu daerah yang merupakan
warisan budaya dapat dinyanyikan secara unisono.
1. Teknik Vokal
Selain ditentukan oleh organ-organ tubuh, mutu, dan pembentukannya,
suara manusia juga didukung oleh teknik vokal yang tepat dan baik pada saat
bernyanyi yang akan membantu memproduksi suara secara maksimal
berdasarkan intonasi, frasering, resonansi dan pernafasan yang baik sehingga
xiii
akan tersampaikan maksud dari isi lagu yang sedang dibawakan.
Pada saat bernyanyi secara unisono teknik vokal sangat membantu dalam
homogenitas dan keseimbangan suara, keseragaman bentuk suara,
pemenggalan kalimat serta pernafasan yang bisa diolah sehingga nampak serasi
dan indah didengar dan dilihat dalam penampilannya. Beberapa teknik vokal, di
antaranya intonasi, resonansi, phrasering, artikulasi dan pernapasan.
a. Intonasi
Intonasi merupakan salah satu latihan dasar yang penting bagi seorang
penyanyi karena tanpa pembenahan intonasi (ketepatan bunyi tiap nada),
suara yang dihasilkan menjadi sumbang dan tidak merdu. Istilah intonasi
mempunyai pengertian yang berbeda apabila diterapkan dalam bahasa atau
seni vokal. Namun, sebenarnya saling mendukung dan memperkaya
khazanah penguasaan teknik bagi seorang penyanyi, musisi, dan komponis.
Banyak suku kata yang memiliki teknik pengucapan tersendiri.Perbedaan
pengucapan terletak pada tekanan atau jumlah suku kata. Intonasi
mengandung arti ketepatan suatu nada (pitch). Bunyi nada yang tepat akan
menghasilkan suara jernih, nyaring, dan enak didengar. Berlatih kelenturan
suara dapat dilakukan dengan cara menyanyikan nada-nada dengan teknik
staccato dan legato. Staccato adalah menyanyikan lagu dengan cara patah-
patah. Legato adalah menyanyikan lagu dengan cara disambung.
Adapun langkah-langkah berlatih kelenturan adalah sebagai berikut.
a) Tahap pertama, nada dinyanyikan dengan tempo lambat, lalu lebih cepat.
b) Tahap kedua, nada dinyanyikan dengan tempo bervariasi.
c) Tahap ketiga, menyanyikan interval yang bervariasi dimulai nada bawah ke
nada tinggi dengan artikulasi na, ka, la, dan ra.
Contoh :
d) Tahap keempat, menyanyikan nada-nada kromatis.
Contoh :
xiv
e) Tahap kelima, menyanyikan lagu yang sesuai tahap-tahap latihan.
b. Artikulasi
Artikulasi adalah cara mengucapkan kata-kata dalam menyanyi agar pesan
lagu dapat dimengerti dan dipahami pendengar. Faktor-faktor yang perlu
diperhatikan untuk mendapatkan artikulasi yang baik, antara lain sikap badan
yang tegap, posisi mulut yang benar, latihan vokalisis, pembentukan bunyi
vokal, dan pembentukan bunyi konsonan.
1. Sikap badan
Sikap badan yang benar akan membantu memperlancar sirkulasi udara
sebagai pendorong utama produksi suara. Sikap yang baik, antara lain
1) kepala harus tegak, pandangan ke depan;
2) tulang punggung lurus;
3) dada sedikit membusung;
4) kedua kaki terpancang kukuh di lantai dan sedikit renggang.
2. Posisi Mulut
Bentuk mulut yang salah akan mengganggu proses pembentukan suara.
Bentuk dan posisi organ mulut saat memproduksi suara adalah sebagai
berikut.
1) Buka mulut selebar tiga jari secara vertikal (bentuk mulut elips)
sehingga suara yang ke luar tidak lemah dan bulat.
2) Bentuk gigi seri sebelah atas tertutup setengah bagian oleh bibir
sebelah atas.
3) Posisi bibir bawah ditekan pada gigi seri sebelah bawah supaya
kekuatan suara tidak berkurang.
4) Aliran udara diarahkan ke langit-langit keras supaya suara yang ke luar
menjadi jelas dan lantang.
5) Langit-langit lunak dan anak lidah ditarik ke atas untuk menutup lubang
yang menuju ke rongga hidung.
6) Lengkung langit-langit dibuka lebar dan dijaga agar lidah tetap
mendatar, sedangkan ujung lidah menyinggung gigi seri sebelah
bawah.
7) Bentuk dan posisi yang salah pada waktu menyanyi akan berakibat
suara yang dihasilkan menjadi pekak, lemah, dan tidak nyaring.
xv
3. Latihan Vokalisis
Dalam buku Prattica di Musika, komponis Lodovico Zacconi menjelaskan
bahwa latihan dasar vokal yang baik adalah berusaha menjadikan semua
bunyi menjadi huruf-huruf hidup. Tujuan latihan vokalisis adalah
memelihara dan menyempurnakan huruf vokal ataupun konsonan dengan
teknik agar produksi suara yang dihasilkan menjadi bulat, merdu, dan
indah.
Gambar 1.3 bentuk mulut dalam vokal
4. Teknik Pembentukan Bunyi Vokal
Bunyi vokal adalah bunyi yang ke luar karena udara dari paru-paru tidak
mendapat rintangan. Jenis dan macam vokal tergantung dari posisi bibir,
tinggi rendah lidah, dan maju mundurnya lidah. Teknik pembentukan vokal
meliputi Vokal o, u, dan a; Vokal e, i; dan Vokal e (pepet). Selain itu juga
dapat dilakukan dengan menggunakan teknik humming atau teknik
bersenandung yaitu cara yang bisa digunakan sebagai pemanasan ketika
akan bernyanyi. Latihan humming pada dasarnya mengeluarkan suara
dalam yang mempunyai kekuatan besar dari suara yang biasa kita
gunakan ketika kita berbicara.
Cara melakukan humming :
1) Posisi mulut terkatup sambil mengucapkan huruf m
2) Pengucapan suku kata dengan menggunakan intonasi yang datar
3) Pengucapan suku kata menggunakan intonasi naik turun
4) Pengucapan huruf menggunakan intonasi naik turun
xvi
5) Lakukan secara berulang ulang poin a-d
Teknik humming penting dilakukan agar tenggorokan menjadi lebih
hangat. Jika tenggorokan yang belum hangat digunakan untuk bernyanyi
akan menimbulkan suara serak. Hal ini karena tenggorokan belum siap.
5. Teknik Pembentukan Bunyi Konsonan
Bunyi konsonan adalah bunyi yang keluar dari paru-paru mendapat
rintangan atau hambatan. Terbentuknya bunyi konsonan tergantung
peranan lidah sebagai artikulator dan sasaran titik artikulasi.
c. Resonansi
Resonansi adalah suatu gejala bunyi yang dikembalikan dari suatu ruangan,
semacam gema yang timbul karena adanya ruangan berdinding keras
sehingga sanggup memantulkan suara. Tanpa ruangan resonansi, pita suara
hanya menimbulkan bunyi yang lemah karena panjangnya hanya 1,5–2 cm.
Dengan adanya resonansi, suara manusia menjadi keras, indah, dan
gemilang.
d. Phrasering
Phrasering adalah aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga
mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.
e. Pernapasan
Pernapasan adalah keluar masuknya udara melalui paru-paru. Udara yang
digunakan saat menyanyi lebih banyak dibandingkan persediaan untuk
bernapas sehari-hari. Oleh karena itu, usahakan mengisi paru-paru sebanyak
mungkin waktu menyanyi.
Perhatian!
1) Waktu menghirup udara diusahakan pelan-pelan, perut mengembung
sehingga rongga dada terbuka lebar dan udara yang masuk maksimal.
xvii
2) Setelah udara masuk, tahan selama 5 detik, 10 detik, atau 15 detik secara
bertahap.
3) Keluarkan udara sedikit demi sedikit (stabil) dengan suara mendesis
(sis…sis ...).
4) Lakukan latihan ini secara berulang-ulang.
Teknik pernapasan dalam menyanyi dibagi menjadi tiga macam, yaitu
teknik pernapasan dada, perut, dan diafragma.
1. Pernapasan dada
Dilakukan dengan cara mengisi udara dalam paru-paru bagian atas.
Pernapasan ini sangat pendek dan tidak cocok digunakan dalam vokal.
2. Pernapasan perut
Dilakukan dengan cara membuat perut berongga besar sehingga udara
luar dapat masuk. Pernapasan ini kurang efektif untuk vokal karena udara
dengan cepat dapat sehingga paru-paru menjadi lemah dan cepat letih.
3. Pernapasan diafragma
Diafragma adalah rongga antara dada dan perut. Pernapasan ini paling
cocok untuk bernyanyi karena dapat menggambil napas sebanyak-
banyaknya dan mengeluarkan secara perlahan-lahan dan teratur.
f. Pembawaan
Menyanyi adalah mengungkapkan perasaan menggunakan alunan suara
manusia yang kadang diiriringi alunan suara alat musik. Salah satu
keberhasilan seorang penyanyi dalam membawakan sebuah lagu adalah
ketepatan dalam menginterpretasikan sebuah karya musik atau lagu. Faktor-
faktor yang perlu diperhatikan dalam menginterpretasikan karya musik,
antara lain tema lagu, unsur-unsur musik (tanda tempo, tanda dinamik, tanda
ekspresi, irama, dan birama), pesan dan kesan yang disampaikan, kesulitan-
kesulitan lagu, gaya, dan klimaks lagu.
1) Tempo
Tempo adalah tanda atau pernyataan yang menerangkan tentang
cepat dan lambatnya lagu dinyanyikan.Tanda tempo biasanya dituliskan
pada bagian kiri atas teks lagu.
Pada pokoknya tanda tempo dibagi menjadi 3 yaitu : lambat, sedang dan
cepat.
xviii
a. Tanda tempo yang menyatakan lambat : andante
b. Tanda tempo yang menyatakan sedang : moderato
c. Tanda tempo yang menyatakan cepat : allegro
Kadang juga suatu lagu mengalami perubahan tempo seperti :
a. Rit/Ritardando yang menyatakan semakin lambat
b. Accel./Accelerando yang menyatakan semakin cepat
c. A tempo yang menyatakan kembali ke tempo semula.
2) Dinamik
adalah tanda atau pernyataan yang menerangkan keras dan lembutnya
suatu lagu dinyanyikan. Tanda dinamik dituliskan diatas bagian notasi
lagu yang diinginkan.
Pada pokoknya tanda dinamik juga dibagi menjadi 3 yaitu : lembut, agak
keras, dan keras
a. Tanda dinamik lembut dengan simbol p/piano
b. Tanda dinamik agak keras dengan simbol mf/mezzo forte
c. Tanda dinamik keras dengan simbol f/forte
Tanda perubahan dinamik ada dua yaitu :
a. Crescendo yang menyatakan semakin keras ditulis dengan simbol <
b. Decrescendo menyatakan semakin lembut, ditulis dengan simbol >
3) Tanda Ekspresi
adalah tanda atau pernyataan yang menerangkan tentang perasaan
dalam membawakan sebuah lagu. Tanda ekspresi antara lain :
a. Adagiato : gembira, bersemangat
b. Con Spirito : dengan semangat
c. Con Bravura : dengan gagah
d. Cantabile : perasaan merdu
e. Maestoso : bersifat luhur dan mulia
.
E. Organ Suara Manusia
Pernahkah kalian membayangkan mempunyai suara yang indah, seperti
Mariah Carry, Sherina, Aning Katamsi, Gita Gutawa, Ruth Sahanaya, dan Harvey
Malaiholo! Untuk menjadi seorang penyanyi yang baik, kita harus mengetahui,
memahami, dan mempergunakan organ-organ tubuh tersebut secara betul.
Pemeliharaan organ-organ tubuh sangat penting agar suara tidak rusak atau
terganggu.
xix
Mutu suara manusia ditentukan oleh organ-organ suara yang ada di dalam tubuh.
Organ-organ tersebut, antara lain sebagai berikut.
1. Sumber suara manusia, yaitu pita suara berbentuk selaput tipis merentang
pada pangkal tenggorokan. Pita suara anak laki-laki lebih panjang dibanding
pita suara anak perempuan.
2. Ruang resonansi, yaitu rongga tenggorokan, mulut, hidung, dan dada. Fungsi
resonator adalah membantu getaran suara menjadi kuat.
3. Alat pernapasan, yaitu paru-paru yang di dalamnya terdapat gelembung yang
disebut bronchi sebagai penampung suara.
4. Pernapasan, yaitu ke luar masuknya udara melalui paru-paru.
5. Alat-alat motorik atau alat penggerak, yaitu otot-otot sekitar punggung,
diafragma, dan dada.
Gambar 1.4 Organ pernafasan manusia Gambar 1.5
xx
EVALUAS 1 MENYANYI DENGAN SATU SUARA
A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf
a,b,catau d
1. Lagu yang lahir dan tumbuh berkembang dari daerah setempat adalah……
a. Lagu nusantara
b. Lagu Nasional
c. Lagu daerah
d. Lagu Mancanegara
2. Yang bukan merupakan ciri lagu daerah adalah……
a. Bersifat kedaerahan
b. Memiliki bentuk sederhana
c. Mengikuti perkembangan zaman
d. Diajarkan secara turun-temurun
3. “ Sako Mangemo tanah man jauh, mangemo milei lek lako sayang “Petikan syair
diatas adalah lagu yang berjudul….
a. Ayo Mama
b. Angin Mamiri
c. Gunung Salahutu
d. Si Patokaan
4. Lagu “ Gambang Suling ” adalah lagu dari daerah……
a. Bali
b. Jawa Barat
c. Jawa Tengah
d. Sulawesi
5. Bermusik dengan menggunakan media organ suara manusia disebut……
xxi
a. Vocal
b. Orkestra
c. Instrument
d. Conserto
6. Penyajian music yang dilakukan oleh orang banyak dengan memainkan melodi yang
sama (satu suara) disebut….
a. Unisono
b. Ansambel
c. Paduan suara
d. Solo
7. Teknik pengucapan yang jelas baik vocal maupun konsonan dalam bernyanyi
adalah…….
a. Intonasi
b. Frasering
c. Artikulasi
d. Pernafasan
8. Ketepatan dalam menyanyikan tinggi rendahnya nada dalam bernyanyi disebut…..
a. Artikulasi
b. Intonasi
c. Frasering
d. Sikap badan
9. Pernafasan yang baik dalam bernyanyi adalah pernafasan…..
a. Bahu
b. Perut
c. Dada
d. Diafraghma
10. Bilqis menyanyikan lagu “Jaranan” tetapi masih fals, artinya Sinta belum menguasai
teknik vocal yang disebut…..
a. Artikulasi
b. Intonasi
22
c. Frasering
d. Pernafasan
11. Penjiwaan / penghayatan dalam menyanyikan lagu disebut…..
a. Artikulasi
b. Intonasi
c. Ekspresi
d. Frasering
12. Bunyi yang teratur dalam musik disebut…..
a. Tempo
b. Ekspresi
c. Dinamik
d. Nada
13. Notasi musik dibagi menjadi dua yaitu....
a. Mayor dan minor
b. Angka dan balok
c. Pelog dan slendro
d. Besar dan kecil
14. Lima garis sejajar dan empat spasi yang berfungsi untuk meletakkan notasi balok
disebut....
a. Notasi
b. Birama
c. Para Nada
d. Irama
15. Bentuk notasi balok adalah ….
a. Bulat telur ( elips )
b. Kotak
c. Bundar
d. Segitiga
16. Yang bukan merupakan bagian notasi balok di bawah ini adalah ….
23
a. Kepala not
b. Sayap not
c. Tangkai not
d. Bendera not
17. Bentuk not pada gambar di samping memiliki …. ketukan
a. 4
b. 2
c. 1
d. 1/2
18. Not bernilai 1/2 ketuk ditunjukkan oleh gambar ….
a.
b.
c.
d. .
19. Fungsi titik di belakang notasi balok adalah untuk menambah nilai not sebanyak ….
dari nilai not di depannya atau notasi yang diikutinya.
a. 4
b. 1
c. 3
d. 1/2
20. Tanda diam pada gambar disamping memiliki nilai …. ketukan
a. 4
b. 2
c. 3
d. 1
24
B. Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat!
1. Melantunkan suara dengan nada-nada yang beraturan disebut…
2. Injit-Injit Semut, Gending Sriwijaya, Laruik Sanjo adalah jenis lagu yang berasal
dari daerah…
3. Lagu daerah setempat biasanya bersifat…
4. Lagu daerah setempat kebanyakan dinyanyikan hanya pada saat…
5. Sebutkan 4 judul lagu daerah Jawa Tengah…
6. Simbol atau tanda untuk menyatakan tinggi rendahnya kepala suara yang
diwujudkan dengan gambar disebut…
7. Tanda atau pernyataan yang menerangkan tentang cepat dan lambatnya lagu
dinyanyikan.disebut…
8. Crescendo dan Decrescendo merupakan tanda dalam musik yang berarti…
9. Pemenggalan kelompok kata yang baik dan benar dalam bernyanyi disebut…
10. Proses keluar masuknya udara melalui paru-paru disebut…
C. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar
1. Jelaskan pengertian unisono!
2. Jelaskan arti penting teknik vokal dalam bernyanyi!
3. Jelaskan sikap badan yang baik dan benar dalam bernyanyi !
4. Jelaskan macam-macam teknik pernafasan dalam bernyanyi!
5. Sebutkan tehnik-tehnik vokal dalam bernyanyi secara unisono!
1
BAB 2
MEMAINKAN ALAT MUSIK SEDERHANA
KOMPETENSI INTI
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori.
KOMPETENSI DASAR
3.3 Memahami teknik bermain musik sederhana secara perorangan dan kelompok
4.3 Memainkan instrumen musik sederhana secara perorangan dan kelompok
TUJUAN PEMBELAJARAN
3.3.1 Mengidentifikasi beragam lagu dan karya musik daerah sesuai dengan
fungsinya
3.3.2 Melakukan asosiasi alat musik dari daerah di indonesia dengan gaya dan
keramah tamahan masing-masing suku bangsa
3.3.3 Menjelaskan pengertian Ansambel
3.3.4 Menjelaskan teknik dan cara bermain alat musik daerah pada permainan
ansambel
3.3.5 Menjelaskan teknik dan cara bermain alat musik melodis
4.3.1 Memainkan musik ansambel lagu-lagu daerah setempat
4.3.2 Memainkan alat musik melodis lagu daerah sesuai dengan gaya dan isi lagu
MATERI PEMBELAJARAN
Musik merupakan bahasa universal yang dapat diterima oleh semua manusia.
Musik tidak dapat diterjemahkan, namun dapat dirasakan melalui bunyi atau
ritmenya. Musik merupakan seni yang diungkapkan melalui bunyi yang membentuk
pola teratur dan merdu. Musik tercipta dari suara manusia (Vokal) atau alat musik
2
(Instrumental). Musik adalah ungkapan perasaan yang dituangkan dalam bentuk
bunyi-bunyian.
A. Musik Tradisional Nusantara
Musik tradisional Nusantara adalah musik yang berkembang diseluruh wilayah
kepulauan nusantara dan merupakan kebiasaan turun temurun yang masih
dijalankan dalam masyarakat.
Musik ini tersebar hampir diseluruh pelosok negeri dan setiap daerah mempunyai
ciri khas yang berbeda yang dipengaruhi oleh adat istiadat daerah setempat.
Beberapa musik tradisional nusantara mempunyai fungsi yang beraneka
ragam dalam kehidupan bermasyarakat, antara lain :
1. Musik untuk mengiringi tarian
Contoh : gamelan yang digunakan untuk mengiringi tari daerah jawa, bali
dan sunda
2. Musik untuk mengiringi pertunjukan
Contoh : wayang, ketoprak , jathilan, ludrug dan reog
3. Musik untuk mengiringi Drama daerah
Contoh : Tarling, sendratari ramayana, ludrug, mak yong
4. Musik untuk memeriahkan Pesta rakyat
Contoh : pesta menuai padi (Angklung)
5. Musik untuk upacara ritual daerah
Contoh : Persembahan pada dewi padi (Musik calung)
6. Musik untuk memperingati hari besar agama
Contoh : Memperingati maulud nabi (gamelan grebeg sekaten), Khitanan,
Pernikahan (musik rebana/ marawis)
7. Musik untuk Iringan atau arak-arakan
Contoh : Mengarak pengantin (Musik Tanjidor)
Musik tradisional nusantara selain merupakan kekayaan bangsa juga
menunjukkan identitas suatu daerah. Musik tradisional nusantara yang berasal dari
daerah jateng Diy adalah berupa Gamelan. Gamelan adalah ensembel musik yang
menggunakan seperangkat alat musik pentatonis biasanya menonjolkan metalofon,
gambang, gendang, dan gong yang dimainkan dengan menggunakan laras slendro
dan pelog. Keberadaan gamelan pada awalnya digunakan untuk mengiringi
pergelaran wayang kulit dan wayang panji. Namun kini gamelan dipergunakan
untuk mengiringi bermacam acara seperti wayang orang, ketoprak, tari-tarian,
3
klenengan, upacara sekaten, pernikahan, upacara keagamaan dan upacara
kenegaraan.Gamelan sebagian besar berupa alat musik perkusi (alat musik pukul)
dari bahan perunggu atau besi. Para pemainnya disebut niyaga, sedangkan
penyanyinya disebut sinden atau waranggana. Lagu-lagu yang dinyanyikan secara
umum disebut gending.
B. Pengelompokan Alat Musik Gamelan
Berdasarkan sumber bunyinya alat musik gamelan terbagi atas :
1. Alat musik Idiophone yaitu alat musik yang sumber bunyinya berasal dari
getaran pada badan alat musik itu sendiri, biasanya dimainkan dengan cara
dipukul.
contohnya : bonang, gender, demung, saron, slentem, kethuk, kenong,
kempul, gong dan gambang
2. Alat musik membranophone yaitu alat musik yang sumber bunyinya berasal
dari lapisan membrane berupa selaput kulit binatang atau lapisan tipis yang
dibentangkan secara kuat biasanya dimainkan dengan cara ditepuk
contohnya : kendang
3. Alat musik Chordophone yaitu alat musik yang sumber bunyinya berasal dari
dawai atau senar, dimainkan dengan cara dipetik maupun digesek
contohnya : siter dan rebab
4. Alat musik Aerophone yaitu alat musik yang sumber bunyinya berasal dari
hembusan udara pada rongga yang dimainkan dengan cara ditiup.
contohnya : suling
C. Teknik Bermain Alat musik Daerah (Gamelan)
Istilah gamelan merujuk pada instrumen / alatnya, yang mana merupakan satu
kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri
berasal dari bahasa Jawa gamel yang berarti memukul / menabuh. Untuk daerah
Sekitar Jawa Tengah dan Yogyakarta umumnya gamelan terdiri dari 2 pangkon
(jenis) yakni Slendro dan Pelog yang mempunyai titi nada yang berbeda. Slendro
pada dasarnya adalah nada mendekati minor sedangkan Pelog menghasilkan
nada yang cenderung mendekati nada diatonis.
Berikut ini Seperangkat gamelan Jawa yang umumnya dibunyikan di Jawa Tengah
umumnya, diantaranya :
1. Kendang
4
Kendang merupakan alat musik ritmis (tak bernada) yang berfungsi mengatur
irama, Kendang kebanyakan di mainkan sesuai naluri pengendang, sehingga
bila dimainkan oleh satu orang denga orang lain maka akan berbeda
nuansanya
2. Rebab
Rebab terbuat dari bahan kayu dan resonatornya ditutup dengan kulit tipis,
mempunyai dua buah senar/dawai dan dimainkan dengan menggunakan
penggesek yang mempunyai tangga nada pentatonis Sebagai salah satu dari
instrumen pembuka, rebab diakui berfungsi sebagai pemimpin lagu dalam
ansambel, terutama dalam gaya tabuhan lirih
3. Balungan
Yaitu alat musik berbentuk Wilahan (Jawa : bilahan) dengan enam atau tujuh
wilah (satu oktaf ) ditumpangkan pada bingkai kayu yang juga berfungsi
sebagai resonator yang ditabuh dengan menggunakan tabuh dari kayu, tangan
kanan memukul wilahan / lembaran logam dengan tabuh, lalu tangan kiri
memencet wilahan yang dipukul sebelumnya untuk menghilangkan dengungan
yang tersisa dari pemukulan nada sebelumnya. Teknik ini disebut memathet
(kata dasar: pathet = pencet)
Menurut ukuran dan fungsinya, terdapat tiga jenis Balungan :
a. Demung, Alat ini berukuran besar dan beroktaf tengah.
b. Saron, Alat ini berukuran sedang dan beroktaf tinggi. Pada teknik tabuhan
imbal-imbalan, dua saron memainkan lagu jalin menjalin yang bertempo
cepat.
c. Peking, Berbentuk saron yang paling kecil dan beroktaf paling tinggi. Saron
panerus atau peking ini memainkan tabuhan rangkap dua atau rangkap
empat lagu balungan
d. Slenthem, Menurut konstruksinya, slenthem termasuk keluarga gender;
malahan kadang-kadang ia dinamakan gender panembung. Tetapi slenthem
mempunyai bilah sebanyak bilah saron.
4. Bonang
Alat musik ini terdiri dari sepuluh sampai empat-belas gong- gong kecil
berposisi horisontal yang disusun dalam dua deretan, diletakkan di atas tali
5
yang direntangkan pada bingkai kayu. Pemain duduk di tengah-tengah pada
sisi deretan gong beroktaf rendah, memegang tabuh berbentuk bulat panjang di
setiap tangan. secara umum dianggap sebagai instrumen mengelaborasi
karena banyak memberikan isyarat untuk pemain lain dalam gamelan
Dalam gamelan Jawa Tengah ada tiga jenis bonang yang digunakan:
a. Bonang Panerus adalah bonang yang memiliki nada tertinggi, Ia
memainkan irama tercepat dua kali kecepatan dari bonang barung.
b. Bonang Barung bernada satu oktaf di bawah bonang panerus.
c. Bonang Panembung adalah bonang yang memiliki nada terendah.
5. Kenong
Kenong merupakan unsur instrumen pencon gamelan yang paling gemuk,
dibandingkan dengan kempul dan gong. Dalam gamelan, suara kenong mengisi
sela-sela antara kempul.
Gamelan ini merupakan instrumen kedua yang paling penting setelah gong,
berfungsi menggaris-bawahi struktur gendhing yang menuntun alur lagu
gendhing-gendhing
6. Kethuk
berfungsi memberi aksen-aksen alur lagu gendhing menjadi kalimat kalimat yang
pendek.
7. Gambang
Gambang dimainkan dengan tabuh berbentuk bundar dengan tangkai panjang
biasanya dari tanduk/sungu/ batang fiber lentur.Gambang juga dapat memainkan
beberapa macam ornamentasi lagu dan ritme, seperti permainan dua nada
dipisahkan oleh dua bilah, atau permainan dua nada dipisahkan oleh enam bilah,
dan pola lagu dengan ritme – ritme sinkopasi seperti pada gendhing Janturan/
Suluk.
8. Gender
Instrumen mirip Slenthem namun dengan wilahan lebih kecil, terdiri dari bilah-
bilah metal (Perunggu, Kuningan atau Besi) ditegangkan dengan tali di atas
bumbung-bumbung resonator, dimainkan dengan 2 tabuh berbentuk bulat
(dilingkari lapisan kain) dengan tangkai pendek.
6
Sama halnya dengan Gambang Pada seperangkat instrumen gamelan yang
lengkap terdapat 3 buah Gender, yakni Gender slendro, Gender pelog bem, dan
Gender pelog barang.
Sesuai dengan fungsi lagu, wilayah nada, dan ukurannya, ada dua macam
gender:
a. Gender Barung adalah gender berukuran besar, beroktaf rendah sampai
tengah.
b. Gender Panerus adalah gender berukuran lebih kecil, beroktaf tengah
sampai tinggi.
9. Siter
Siter merupakan instrumen yang dimainkan dengan dipetik, Pada umumnya siter
mempunyai dua belas nada, yaitu dari kiri ke kanan: 2, 3,5,6,1,2,3,5,6,1,2,3. Ciri
khasnya satu senar disetel nada pelog dan senar lainnya dengan nada slendro.
Cara memainkannya dengan ibu jari, sedangkan jari lain digunakan untuk
menahan getaran ketika senar lain dipetik, ini biasanya merupakan ciri khas
instrumen gamelan. Jari kedua tangan digunakan untuk menahan, dengan jari
tangan kanan berada di bawah senar sedangkan jari tangan kiri berada di atas
senar.
10 Kempul
Kempul merupakan salah satu perangkat gamelan yang ditabuh, biasanya
digantung menjadi satu perangkat dengan Gong (mirip dengan Gong tapi lebih
kecil) dengan jumlah tergantung dengan jenis pagelarannya, sehingga tidak
pasti. Kempul menghasilkan suara yang lebih tinggi daripada Gong, sedangkan
yang lebih kecil akan menghasilkan suara yang lebih tinggi lagi.
Dalam hubungannya dengan lagu gendhing, kempul bisa memainkan nada yang
sama dengan nada balungan; kadang-kadang kempul mendahului nada
balungan berikutnya; kadang-kadang ia memainkan nada yang membentuk
interval kempyung dengan nada balungan, untuk menegaskan rasa pathet.
11 Suling
Suling bambu yang berfungsi memainkan lagu dalam pola-pola lagu bergaya
bebas metris. Alat ini dimainkan secara bergantian, biasanya pada waktu
lagunya mendekati akhiran kalimat atau kadang – kadang dimainkan pada lagu-
lagu pendek di permulaan atau di tengah kalimat lagu.
12 Gong
7
Gong berfungsi menandai permulaan dan akhiran gendhing dan memberi rasa
keseimbangan setelah berlalunya kalimat lagu gendhing yang panjang.
Gong sangat penting untuk menandai berakhirnya satuan kelompok dasar lagu,
sehingga kelompok itu sendiri (yaitu kalimat lagu di antara dua tabuhan gong)
dinamakan gongan. Ada dua macam gong :
a. Gong Ageng adalah Gong gantung besar, ditabuh untuk menandai permulaan
dan akhiran kelompok dasar lagu (gongan) gendhing.
b. Gong Suwukan adalah Gong gantung berukuran sedang, ditabuh untuk
menandai akhiran gendhing yang berstruktur pendek, seperti lancaran,
srepegan, dan sampak.
D. Ansambel
Pengertian Musik Ansambel
Istilah Ansambel berasal dari bahasa Perancis “Ensemble” yang artinya
“Bersama” atau dapat kita artikan Berkelompok.
Ansambel adalah permainan musik yang dimainkan secara bersama-sama
dengan memainkan lagu sederhana menggunakan instrumen yang sejenis
maupun dengan instrumen yang tidak sejenis. Ansambel sederhana sering
disebut sebagai Ansambel Musik Sekolah
Menurut bentuk penyajiannya, musik ansambel dibagi menjadi dua, yaitu
ansambel sejenis dan ansambel campuran. Berikut diuraikan tentang kedua jenis
ansambel tersebut:
1. Ansambel Sejenis
ansambel sejenis adalah bentuk sajian musik dengan menggunakan satu jenis
instrumen musik yang dimainkan secara bersama-sama.
Contohnya : Ansambel tiup, ansambel rekorder, ansambel gitar
2. Ansambel Campuran
Ansambel campuran merupakan kelompok musik yang terdiri berbagai
instrument musik, dalam penggarapannya berbagai unsur tersebut mempunyai
kedudukan sama kuat, jumlah dan susunan instrument tergantung pemusik
sendiri
Contoh : ansambel musik sekolah terdiri atas Gitar, Pianika, Rekorder
Sopran,Recorder Alto, Perkusi
8
Alat musik dalam permainan musik ansambel menurut fungsinya dibagi menjadi
tiga kelompok sebagai berikut :
1. Alat musik ritmis
Alat musik ritmis berfungsi untuk memberikan irama pada permainan musik
Contoh : gendang, ketipung
2. Alat musik melodis
Alat musik melodis berfungsi membawakan melodi suatu lagu, oleh karena itu
alat musik ini memiliki nada-nada sehingga dapat menghasilkan rangkaian nada
yang disebut melodi.
Contoh : rebab, saron, suling
3. Alat musik Harmonis
Alat musik harmonis berfungsi sebagai pengiring dengan memainkan bunyi
paduan nada sekaligus secara serentak
Contoh : kecapi, sasando, sampek
E. Memainkan Alat Musik Melodis
1. Jenis-jenis rekorder,
Jenis rekorder terdiri atas beberapa tingkatan antara lain kleine
sopranino, sopranino ,soprano ,alto, tenor, bass ,gross bass, dan kontra bass.
-
Gambar 2.1 Jenis-jenis rekorder
2. Bagian-bagian rekorder
Rekorder yang biasa dimainkan disekolah adlah rekorder soprano. Alat musik
9
rekorder sopran dibagi dalam tiga bagian yaitu :
1) Bagian kepala sebagai sumber tiupan untuk menghasilkan bunyi
2) Bagian tubuh/badan yang berfungsi sebagai penghasil nada/sumber nada
3) Bagian kaki yang berguna untuk menyelaraskan nada
Berikut adalah bagian-bagian alat musik rekorder :
-
Gambar 2.2 Bagian-bagian rekorder
3. Teknik Bermain Rekorder Sopran
Yang perlu diperhatikan dalam memainkan rekorder sopran adalah :
a. Sikap Badan dalam memainkan alat musik, badan tegak baik dalam posisi
duduk maupun berdiri
b. Sikap tangan atau cara memegang rekorder dengan menutup setiap lubang
menggunakan ujung jari membentuk sudut antara 45◦-60◦.
c. Cara meniup rekorder juga perlu dilatih dengan lembut dengan posisi mulut
sepertu mengucapkan “thu”. Perhatikan pula cara bernafas kalian yang harus
berlatih dengan teratur menggunakan teknik bernafas seperti menyanyi yakni
Pernafasan Diafragma atau sekat rongga badan. Kalian masih ingat cara
bernafas Diafragma ketika belajar vokal ? Marilah kita mencoba untuk
mempraktikannya kembali tetapi untuk memainkan rekorder sopran.
4. Bermain rekorder sopran
Dahulu, orang-orang Inggris suka mengajar lagu pada burung-burung dengan
suling kecil, lantas suling itu dinamakan rekorder yang artinya suling yang
berkicauan seperti burung.
10
a. Sikap Badan b. Sikap Tangan dan nomor jari
Gambar 2.3.Sikap badan dan penjarian
Penjarian pada Rekorder
1) Tangan kiri memegang seruling bagian atas dengan posisi jari:
Ibu Jari menutup lobang Oktaf
Jari Telunjuk menutup lobang 1
Jari Tengah menutup lobang 2
Jari manis menutup lobang 3
2) Tangan kanan memegang recorder bagian bawah, dengan posisi jari:
Jari Telunjuk menutup lobang 4
Jari Tengah menutup lobang 5
Jari Manis menutup lobang 6
Jari Kelingking menutup lobang 7
Ibu jari menopang rekorder sejajar dengan lubang 4
Gambar 2.4 Permainan nada pada rekorder
Posisi penjarian tangan kiri Posisi penjarian tangan kanan
11
Tangga nada C=Do
CD E F G A B C’
12 3 4 5 6 7 i
EVALUASI 2. MEMAINKAN ALAT MUSIK SEDERHANA
A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada
huruf a, b, c atau d
1. Ragam musik tradisional nusantara sangat dipengaruhi oleh,…
a. Bentuk alat musiknya
b. Adat Istiadat
c. Kondisi alam sekitarnya
d. Penciptanya
2. Musik yang dimainkan pada saat acara pernikahan merupakan fungsi musik daerah
sebagai ….
a. Pengiring tari
b. Pengiring upacara Adat
c. Pengiring pertunjukan
12
d. Media Bermain
3. Musik daerah yang digunakan untuk memeriahkan pesta menuai padi disawah
yang dilakukan oleh masyarakat jawa barat adalah,...
a. Arumba
b. Klenengan
c. Gamelan
d. Angklung
4. Alat musik Membranophone adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal
dari…
a. Selaput kulit binatang
b. Senar/dawai
c. Badan alat itu sendiri
d. Udara
5. Alat musik Gamelan ditinjau dari cara atau teknik permainannya termasuk dalam
kelompok alat musik,...
a. Tepuk
b. Gesek
c. Petik
d. Perkusi
6. Alat musik gamelan terdiri dari bilah-bilah metal yang ditegangkan dengan tali di
atas bumbung-bumbung resonator, dimainkan dengan 2 tabuh berbentuk bulat
(dilingkari lapisan kain) dengan tangkai pendek adalah ...
a. Demung
b. Gambang
c. Gender
d. Saron
7. Alat musik disamping adalah...
a. Kempul
b. Gong
c. Kenong
d. Kethuk
8. Alat musik gamelan yang berfungsi menandai permulaan dan akhiran gendhing
adalah,…
13
a. Gendang
b. Gong
c. Rebab
d. Bonang
9. Alat musik bonang yang memiliki suara paling tinggi adalah,…
a. Bonang Balungan
b. Bonang Barung
c. Bonang panerus
d. Bonang Panembung
10. Alat musik Melodis adalah alat musik ,…
a. Yang dapat mengiringi alat musik yang lain
b. Yang tidak dapat menghasilkan nada
c. Multifungsi yang dapat memainkan akor dan nada
d. Yang dapat memainkan nada-nada
11. Alat musik rekorder adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari,….
a. Membran
b. Udara
c. Dawai
d. Idiophone
12. Alat musik rekorder yang biasa kita gunakan dalam permainan disekolah adalah,…
a. Rekorder Sopranino
b. Rekorder Alto
c. Rekorder Sopran
d. Rekorder Tenor
13. Posisi tangan dalam bermain rekorder adalah,…
a. Posisi tangan kiri diatas
b. Posisi tangan kiri di bawah
c. Posisi tangan kanan diatas
d. Posisi tangan kanan kiri bisa bergantian
14. Posisi jari tangan kiri pada saat memainkan rekorder adalah,...
a. Ibu Jari menutup lobang Oktaf
b. Jari Tengah menutup lobang 2
c. Jari Telunjuk menutup lobang 3
14
d. Jari manis menutup lobang 1
15. Dibawah ini adalah posisi badan yang benar dalam bermain rekorder kecuali,..
a. Punggung tegak
b. Posisi rekorder 45˚-60˚dari garis badan
c. Tangan kaku
d. Posisi mulut seperti mengucapkan “thu”
16. Teknik pernafasan yang paling tepat digunakan pada saat bermain rekorder
adalah,…
a. Pernafasan Dada
b. Pernafasan Diafragma
c. Pernafasan Perut dan dada
d. Pernafasan Perut
17. Bagian badan pada rekorder berfungsi sebagai,...
a. Sumber tiupan/nada
b. Penyelaras nada
c. Penghasil nada
d. Penyeimbang bunyi
18. Sedangkan gambar disamping menghasilkan nada,…
a. 1 (do)
b. 3 (mi)
c. 2 (re)
d. 4 (fa)
19. Sedangkan gambar rekorder yang menghasilkan nada 6 (la) adalah
a. b. c. d.
20. Alat musik yang digunakan pada permainan ansambel musik sekolah adalah,…
a. Rekorder, pianika, gitar
b. Rekorder, pianika, clarinet
15
c. Rekorder, Biola, saksofone
d. Rekorder, pianika, perkusi
B. Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban singkat!
1. Ungkapan perasaan yang dituangkan dalam bentuk bunyi-bunyian disebut…
2. Contoh musik daerah untuk memperingati hari besar agama adalah…
3. Pada awal keberadaan musik gamelan digunakan untuk…
4. Para pemain atau penabuh gamelan disebut… sedangkan penyanyinya
disebut…
5. Lagu-lagu yang dinyanyikan atau dimainkan pada permainan musik gamelan
secara umum disebut…
6. Berdasarkan sumber bunyinya siter dan rebab termasuk dalam kelompok alat
musik…
7. Alat musik gamelan yang berfungsi untuk memberikan irama pada permainan
musik yaitu…
8. Pernafasan yang paling baik dalam bermain rekorder adalah…
9. Bagian rekorder yang berfungsi sebagai sumber suara adalah…
10. Fungsi ibu jari tangan kanan pada saat bermain rekorder adalah…
C. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan musik tradisional nusantara !
2. Jelaskan pengertian gamelan !
3. Sebutkan dan jelaskan penggolongan alat musik gamelan berdasarkan sumber
bunyinya dan berikan contoh alat musiknya !
4. Sebutkan fungsi musik tradisional dalam kehidupan bermasyarakat dan berikan
contohnya !
5. Sebutkan alat musik gamelan yang termasuk dalam kelompok balungan dan
jelaskan!
16
DAFTAR PUSTAKA
Eko Purnomo, dkk. 2016. Seni Budaya SMP/MTs Kelas VII edisi revisi 2017. Jakarta:
Kemendikbud RI
Tim Abdi Guru. 2005. Kesenian Untuk SMP Kelas VII. Jakarta:Erlangga
Wahyu Purnomo, Fasih Subagyo. 2010. Terampil Bermusik. Pusat Perbukuan
Kementerian Pendidikan Nasional
Kemdikbud. 2017. Seni Budaya SMP/MTs Kelas VII Buku Guru. Jakarta: Kemdikbud RI
https://3.bp.blogspot.com/-q-
QP6Bkd5c/Vd_JSSnHPil/AAAAAAAABE4?UAe9aHXpdlw/s1600/1.jpg
17