The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Tugas projek e book Natasya Aulia Fatonah XI.12

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by nammirameliyani02, 2023-09-07 03:17:49

Tugas projek e book Natasya Aulia Fatonah XI.12

Tugas projek e book Natasya Aulia Fatonah XI.12

Sistem hirearki Sistem hirearki Dalam hubungan antarregulasi Dalam hubungan antarregulasi Natasya Aulia Fatonah Kelas XI.12


Apa Itu hierarki? Apa Itu hierarki? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), definisi hierarki adalah urutan tingkatan atau jabatan (kedudukan). Dalam hal ini, hierarki menjadi istilah yang digunakan dalam menggambarkan struktur organisasi dalam lembaga atau perusahaan. Dalam perusahaan atau organisasi, struktur hierarki yang baik berperan penting. Contoh hierarki adalah adanya tingkatan atau jenjang jabatan di tempat kerja. Pada hierarki dalam dunia kerja, kamu memahami bahwa Orang yang punya jabatan lebih tinggi, umumnya memiliki wewenang lebih untuk berkontribusi pada perusahaan, termasuk dalam hal pengambilan keputusan.


1. Hierarki Organisasi: Sebuah perusahaan memiliki struktur hierarki di mana setiap tingkat memiliki tanggung jawab dan wewenang yang berbeda. Misalnya, CEO (Chief Executive Officer) berada di puncak hierarki dan bertanggung jawab atas keseluruhan perusahaan. Di bawah CEO, ada manajer departemen yang mengawasi tim dan proyek mereka. Setiap departemen memiliki karyawan yang melapor kepada manajer departemen tersebut. Hubungan antarregulasi terjadi saat keputusan diambil di tingkat yang lebih tinggi dan diimplementasikan oleh tingkat yang lebih rendah dalam hierarki organisasi. 2. Hubungan Antarregulasi dalam Sistem Ekonomi: Dalam sistem ekonomi pasar, terdapat hubungan antara produsen dan konsumen. Produsen menentukan harga dan menawarkan produk atau layanan kepada konsumen. Konsumen, di sisi lain, mempengaruhi permintaan dan dapat memilih untuk membeli atau tidak membeli produk tersebut. Hubungan antarregulasi terjadi saat produsen menyesuaikan harga atau strategi pemasaran mereka berdasarkan permintaan dan preferensi konsumen. 3. Struktur Pemerintahan: Dalam pemerintahan, hierarki dan hubungan antarregulasi terlihat dalam struktur administratif. Misalnya, dalam sebuah negara, kepala negara seperti Presiden atau Raja berada di puncak hierarki pemerintahan. Di bawah kepala negara, ada departemendepartemen pemerintah yang bertanggung jawab atas bidang-bidang spesifik seperti keuangan, pertahanan, atau pendidikan. Departemen-departemen ini berinteraksi satu sama lain dalam menjalankan tugas mereka dan saling mengatur kebijakan dan regulasi. Dalam semua contoh ini, hierarki mengacu pada struktur yang terdiri dari tingkatan yang berbeda dengan tingkat otoritas dan tanggung jawab yang berbeda. Hubungan antarregulasi merujuk pada interaksi dan ketergantungan antara entitas atau tingkatan dalam hierarki tersebut.


Hubungan antarregulasi adalah hubungan yang mengatur tatanan tertentu yang dilandasi dengan peraturan perundang-undangan. Tentu, berikut adalah contoh kasus yang menggambarkan hierarki dan hubungan antarregulasi: Kasus: Perusahaan Manufaktur 1. Hierarki: Perusahaan manufaktur ABC memiliki struktur hierarki sebagai berikut: - CEO (Chief Executive Officer): Bertanggung jawab atas keseluruhan operasional perusahaan. - Departemen Produksi: Dipimpin oleh seorang Manajer Produksi yang bertanggung jawab atas kegiatan produksi dan pengawasan tenaga kerja di lantai pabrik. - Departemen Keuangan: Dipimpin oleh seorang Manajer Keuangan yang bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan perusahaan, termasuk pembayaran gaji, pengeluaran, dan pelaporan keuangan. - Departemen Pemasaran: Dipimpin oleh seorang Manajer Pemasaran yang bertanggung jawab atas strategi pemasaran, promosi produk, dan penjualan. - Departemen Sumber Daya Manusia: Dipimpin oleh seorang Manajer SDM yang bertanggung jawab atas rekrutmen, pengembangan karyawan, dan pengelolaan kebijakan SDM.


2. Hubungan Antarregulasi: - Hubungan antara CEO dan Manajer Departemen: CEO mengambil keputusan strategis dan menetapkan tujuan perusahaan. Manajer departemen melaksanakan keputusan tersebut dan memberikan laporan kemajuan kepada CEO. - Hubungan antara Departemen Produksi dan Departemen Keuangan: Departemen Produksi mengajukan anggaran dan kebutuhan produksi kepada Departemen Keuangan. Departemen Keuangan mengalokasikan dana dan mengelola anggaran untuk memenuhi kebutuhan produksi. - Hubungan antara Departemen Pemasaran dan Departemen Produksi: Departemen Pemasaran memberikan perkiraan permintaan pasar kepada Departemen Produksi. Departemen Produksi menggunakan informasi tersebut untuk merencanakan produksi dan memastikan ketersediaan barang sesuai permintaan. - Hubungan antara Departemen SDM dan Departemen Produksi: Departemen SDM bertanggung jawab atas rekrutmen dan pelatihan karyawan. Departemen Produksi memberikan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan kepada Departemen SDM untuk memastikan produksi berjalan lancar. Dalam kasus ini, hierarki menggambarkan struktur organisasi dengan tingkat otoritas dan tanggung jawab yang berbeda. Hubungan antarregulasi terjadi ketikadepartemen-departemen saling berinteraksi, melaporkan kemajuan, dan saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan perusahaan secara efektif.


Hubungan antarregulasi mengacu pada interaksi dan saling ketergantungan antara berbagai peraturan, kebijakan, atau lembaga pengatur dalam suatu sistem. Ini terjadi ketika satu regulasi mempengaruhi atau bergantung pada regulasi lainnya untuk mencapai tujuan yang diinginkan atau untuk memastikan koherensi dan konsistensi dalam pelaksanaan aturan. Contoh-contoh hubungan antarregulasi meliputi: 1. Koordinasi antara badan pengawas: Dalam beberapa industri atau sektor, ada beberapa badan pengawas yang bertanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi kegiatan yang terkait. Misalnya, dalam sektor keuangan, bank sentral, otoritas perbankan, dan otoritas pasar modal mungkin perlu berkoordinasi untuk memastikan stabilitas dan integritas sistem keuangan secara keseluruhan. 2. Konsistensi peraturan: Dalam beberapa kasus, regulasi yang berbeda dapat saling melengkapi atau memerlukan konsistensi untuk mencapai tujuan yang sama. Misalnya, ketika regulasi lingkungan mengatur emisi gas rumah kaca, regulasi energi mungkin juga perlu mempromosikan penggunaan sumber energi terbarukan untuk mengurangi emisi. Koordinasi antara regulasi ini penting untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas kebijakan. 3. Ketergantungan antara tingkat pemerintahan: Dalam sistem pemerintahan dengan struktur yang terbagi, seperti federalisme, hubungan antarregulasi terjadi antara tingkat pemerintahan yang berbeda, misalnya, pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Regulasi pemerintah pusat mungkin memberikan kerangka kerja umum, sementara regulasi pemerintah daerah mengisi rincian dan implementasi di tingkat lokal. 4. Sinkronisasi kebijakan sektoral: Dalam beberapa kasus, kebijakan di sektor yang berbeda perlu disinkronkan untuk mencapai tujuan yang lebih luas. Misalnya, kebijakan perdagangan internasional mungkin perlu diselaraskan dengan kebijakan lingkungan untuk memastikan bahwa perdagangan tidak merusak lingkungan dengan cara yang tidak diinginkan. 5. Harmonisasi internasional: Dalam konteks global, hubungan antarregulasi terjadi ketika negara- negara berupaya untuk menyelaraskan atau mengadopsi standar dan peraturan yang serupa untuk memfasilitasi perdagangan internasional, melindungi hak kekayaan intelektual, atau mengatasi masalah global seperti perubahan iklim. Penting untuk mencatat bahwa hubungan antarregulasi dapat bervariasi tergantung pada sektor, negara, atau konteks spesifik. Tujuan utamanya adalah untuk mencapai keselarasan, konsistensi, dan koordinasi dalam pelaksanaan regulasi untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutan sistem regulasi tersebut.


Click to View FlipBook Version