The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

e-book Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit untuk SMA sederajat

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by ranianurulkhasanah, 2021-03-24 06:50:04

Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

e-book Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit untuk SMA sederajat

Keywords: larutan,larutan elektrolit,larutan nonelektrolit

1

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang maha menguasai
seluruh alam semesta beserta isinya. Lagi maha
berkehendak atas segala sesuatu, dan telah menjadikan
manusia sebaik-baiknya ciptaan yang diberikan akal untuk
berfikir. Rasa syukur kami ucapkan karena berkat rahmat
dan hidayahnya saya dapat menyelesaikan Modul ini.

Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan
kepada Nabiyullah Muhammad SAW kepada keluarganya,
para sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya. Semoga
limpahan rahmat yang diberikan Allah kepada beliau
sampai kepada kita semua. Modul ini kami buat untuk
memenuhi tugas terstruktur mata kuliah “Media
Pembelajaran Kimia” dengan materi “Larutan Elektrolit
dan Non elektrolit”.

Kimia merupakan ilmu kehidupan. Fakta-fakta
kehidupan seperti tumbuhan, mausia, udara, makanan,
minuman, dan materi yang lain yang sehari-hari digunakan
manusia dipelajari dalam kimia. Kimia sangat erat
kaitannya dengan kehidupan. Materi dalam modul ini
diharapkan dapat membawa anda semua memperoleh
pemahaman tentang ilmu kimia sebagai proses dan produk.

Namun, kami sangat menyadari dalam pembuatan
Modul ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak
kekurangan baik isi maupun penulisan. Semoga Modul ini
dapat bermanfaat dan dapat di gunakan sebagaimana
mestinya.

Semarang,15 maret 2021

Penulis

i

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................i
DAFTAR ISI ...................................................................ii
PEMBAHASAN..............................................................

A. Sejarah larutan Elektrolit
dan Nonelektrolit.................................................2

B. Sifat dan jenis larutan .........................................5
C. Kekuatan larutan elektrolit...................................8
D. Senyawa pembentuk larutan

Elektrolit .............................................................10
E. Konsentrasi larutan .............................................14
F. Perubahan konsentrasi .........................................17
G. Peran elektrolit dalam tubuh ................................19
H. Perspektif Al-Qur’an dan Sains ...........................22
GLOSARIUM .................................................................23
RANGKUMAN ...............................................................24
LATIHAN SOAL ............................................................27
DAFTAR PUSTAKA

ii

Apakah kalian sering membuat segelas es the yang
manis? Untuk menambah manis diberikan beberapa
sendok gua pasir lalu diaduk sehingga larut semua. Air
teh atau susu merupan salah satu contoh larutan. Gula
pasir merupakan zat terlarut dalam air the tersebut.

Larutan merupakan sebuah sebutan atau istilah yang
lazim digunakan untuk menyatakan suatu bentuk
campuran zat yang homogen. Dialam, kebanyakan reaksi
berlangsung dalam larutan air (pelarutnya air).
Sebenarnya larutan juga ada yang berbentuk gas maupun
padat.Contoh larutan yang berbentuk gas adalah udara
bebas yang kita hirup setiap saat, yang merupan
campuran dari beberapa jenis gas, terutama gas nitrogen
dan gas oksigen. Sedangkan contoh larutan yang
berbentuk padat adalah kuningan yang merupakan paduan
dari tembaga dan seng.

Sesuai dengan penamaan nya yang mengandung kata
“larutan”, yang artinya memiliki bentuk berupa larutan,
apakah larutan itu sama dengan air biasa? Jawabannya
tidak, larutan tidak sama dengan air, melainkan
merupakan suatu campuran yang bersifat homogen, yang
terdiri dari dua atau lebih zat. Yang dimaksud bersifat
homogen adalah larutan memiliki komposisi yang merata

1

atau setiap bagian volumenya akan memiliki komposisi
atau sifat yang sama. Dimana zat yang jumlahnya lebih
sedikit disebut zat terlarut atau solut, dan zat yang
jumlahnya lebih banyak daripada zat lain disebut pelarut,
misalnya larutan gula, maka gula merupakan zat terlarut,
dan air merupakan pelarut. Lrutan juga dapat
menghantarka listrik, khususnya larutan dalam wujud cair
dengan pelarut air. Larutan sendiri memiliki banyak
jenisnya, namun di modul ini hanya akan membahas
larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.

2

A. SEJARAH LARUTAN ELEKTROLIT DAN
NONELEKTROLIT

Gambar. Svante Arrhenius dan Michael Faraday

Pada tahun 1884, Svante Arrhenius, ahli kimia
terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit yang
sampai saat ini teori tersebut tetap bertahan padahal ia
hampir saja tidak diberikan gelar doktornya di Universitas
Upsala, Swedia, karena mengungkapkan teori ini. Menurut
Arrhenius, larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam
partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang
disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah muatan ion
positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif,
sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral. Ion-ion
inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik. Larutan
yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan
elektrolit. Larutan ini memberikan gejala berupa
menyalanya lampu atau timbulnya gelembung gas dalam
larutan. Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel
yang bermuatan (kation dan anion). Berdasarkan percobaan
yang dilakukan oleh Michael Faraday, diketahui bahwa
jika arus listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit akan
terjadi proses elektrolisis yang menghasilkan gas.

3

Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif mengalami
reaksi reduksi dan ion negatif mengalami oksidasi. Contoh,
pada laruutan HCl terjadi reaksi elektrolisis yang
menghasilkan gas hidrogen sebagai berikut.

HCl(aq) → H+(aq) + Cl−( )
PeRrseaamksaiaRnerdeuakkssii :io2nHis+a(s i s e)m+p2uer−na→zaHt 2e(le k)trolit

Reaksi Oksidasi : 2Cl−( ) → Cl2 (g) + 2 −

kuat ditandai dengan satu arah panah ke kanan.
Semakin banyak ion dalam larutan, semakin kuat
daya hantar listriknya. Total muatan ion positif yang
dihasilkan dari proses ionisasi sama dengan total muatan
ion negatifnya sehingga larutan bermuatan netral. Sebagai
contoh asam klorida (HCI) jika dilarutkan dalam air akan
terionisasi sempurna menjadi ion H+ dan ion CI- menurut
reaksi berikut.

HCI (aq) → H+(aq) + CI-
Persama(aanq) reaksi ionisasi pada elektrolit lemah
ditandai dengan dua arah panah bolak–balik. Zat–zat
elektrolit lemah hanya terionisasi sebagian saat dilarutkan
dalam air. Ion–ion yang terbentuk dalam larutan hanya
sebagian, sedangkan sebagian yang lain masih dalam
bentuk molekul. Sedikitnya jumlah ion yang terbentuk ini
mengakibatkan daya hantar listriknya lemah.

CH3COOH (aq) ⇄ H+(aq) + CH3COO-(aq)

Zat nonelektrolit tidak terionisasi dalam air sehingga
tidak dapat menghantarkan arus listrik. Seluruh zat
nonelektrolit tetap dalam bentuk molekulnya saat

4

dilarutkan dalam air. Glukosa dalam air tidak terionisasi,
tetapi tetap dalam bentuk molekul glukosa.

Cara larutan elektrolit menghantarkan arus listrik
dapat dijelaskan melalui peristiwa elektrolisis. Caranya
dengan memasukkan dua elektrode ke dalam larutan
elektrolit. Elektrode–elektrode dihubungkan dalam sumber
arus listrik sehingga terbentuk katode (elektrode yang
bermuatan negatif) dan anode (elektrode yang bermuatan
positif). Ketika sumber arus listrik terhubung, ion– ion
positif (kation) dalam larutan elektrolit menangkap elektron
dari katode. Sebaliknya ion–ion negatif (anion) dalam
larutan elektrolit melepas elektron ke anode mengalir ke
katode melalui sumber arus listrik. Akibat pelepasan dan
penangkapan elektron oleh ion–ion inilah yang
menimbulkan arus listrik. Arus listrik dapat terus mengalir
sampai ion positif dan ion negatif dalam larutan habis.
Sebagai contoh larutan AgCI dalam menghantarkan arus
listrik. Larutan AgCI dalam air terurai menjadi ion perak
bermuatan positif (Ag+) dan ion klorida bermuatan negatif
(CI-).

B. JENIS DAN SIFAT LARUTAN

Larutan adalah campuran homogen antara pelarut dan
zat terlarut. Contohnya larutan gula dan larutan garam,
pada larutan gula, gula adalah zat terlarut dan air adalah
pelarut. Sedangkan pada larutan garam, zat terlarutnya
adalah garam dan air adalah pelarutnya. Apabila kita
berbicara tentang larutan, banyak orang berpikir bahwa
larutan hanya berwujud cair, padahal tidak demikian.
Larutan pun ada yang berwujud gas dan padat. Udara yang
kita hirup adalah contoh larutan yang berwujud gas, gas
nitrogen (78%) adalah pelarutnya sedangkan gas O2 , CO2

5

adalah zat terlarutnya. Paduan logam seperti kuningan
(larutan Zn dalam Cu) merupakan contoh larutan yang
berwujud padat.

Berdasarkan sifat daya hantar listriknya, larutan dibedakan
atas larutan elektrolit dan nonelektrolit.

1. Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat
menyebabkan lampu menyala dan atau gelembung gas
disekitar electrode. Larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik. Larutan ini memberikan
gejala berupa menyala lampu atau timbulnya
gelembung gas dalam larutan.
Contoh larutan elektrolit adalah :
a. Larutan Asam Klorida
b. Larutan Natrium Hidroksida
c. Larutan Asam Asetat
d. Larutan Amonia
e. Larutan Natrium Klorida

2. Larutan Non Elektrolit
Larutan Non Elektrolit adalah larutan yang tidak dapat
menyalakan lampu dan atau gelembung gas disekitar
elektrodanya pada alat uji elektrolit. Bila diperhatikan
lebih lanjut ternyata larutan ini merupakan campuran
homogeny antara senyawa kovalen non polar dengan
air. Senyawa tersebut bila dilarutkan dalam air tidak
terionisasi, sehingga tidak dapat menghantarkan arus
listrik.
Contoh larutan Non elektrolit adalah :
a. Alkohol 70%
b. Larutan Gula

6

c. Larutan urea
d. Larutan glukosa

Pada gambar memperlihatkan suatu metode yang mudah
dan langsung untuk membedakan antara larutan elektrolit
dan nonelektrolit. Sepasang selektroda platina dicelupkan
kedalam gelas kimia yang berisi air. Untuk menyalakan
bola lampu pijar, arus listrik harus mengalir dari satu
elektroda ke elektroda lainnya, sehingga
menyempurnakan rangkaian listrik. Air murni merupakan
penghantar listrik yang sangat buruk. Walaupun
demikian, jika kita menambahkan sedikit Natrium
Klorida (NaCl), bola lampu pijar akan menyala segera
setelah garam larut dalam air. Padatan NaCl, suatu
senyawa ionik, terurai menjadi ion-ion + dan − pada
saat larut dalam air. Ion + akan tertarik ke elektroda
negative dan ion − . akan menuju elektroda positif.
Pergerakan ini akan menghasilkan arus listrik yang setara
dengan aliran electron sepanjang kabel logam. Oleh
karena itu larutan NaCl dapat menghantarkan aruslistrik,
maka NaCl merupakan suatu elektrolit. Air murni hanya
mengandung sedikit ion, sehingga tak dapat
menghantarkan listrik.

7

C. KEKUATAN LARUTAN ELEKTROLIT
Untuk menentukan kekuatan larutan elektrolit dapat

diuji dengan alat uji larutan elektrolit. Dengan
membandingkan cahaya lampu pijar atau gelembung gas
yang terbentuk dari larutan-larutan dengan molaritas yang
sama dapat membantu kita untuk membedakan antara
larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit.

Pada pengujian larutan dengan alat uji elektrolit, ada tiga
kemungkinan yang dapat diperoleh:
1. Jika lampu menyala dan di sekitar elektrode timbul

gelembung-gelembung gas, maka larutan yang diuji
mempunyai daya hantar listrik yang baik dan disebut
larutan elektrolit kuat.
2. Jika lampu tidak menyala atau menyala redup dan di
sekitar elektroda timbul gelembunggelembung gas,
maka larutan yang diuji memiliki daya hantar listrik
yang lemah dan disebut elektrolit lemah
3. Jika lampu tidak menyala dan disekitar electrode tidak
terdapat gelembung-gelembung gas, maka lariutan
yang diuji tidak menghantarkan listrik atau larutan non
elektrolit.

8

I. Larutan Elektrolit Kuat
Ciri-ciri larutan Elektrolit Kuat :
 Zat terlarut dapat terionisasi sempurna, derajat
ionisasi (α=1)
 Daya hantar listrik kuat
 Dalam eksperimen nyala lampu terang dan
banyak gelembung gas.

Contoh : Asam kuat (HCl ,HI, HNO3 dan H2SO4 )
Basa kuat ( NaOH, KOH, Ca(OH)2, dan Ba(OH)2 )
dan Garam (NaNO3, CaBr2, NH4Cl ).

II. Larutan Elektrilit Lemah
Ciri-ciri elektrolit lemah :
 Zat terlalut dapat terionisasi sebagian , derajat
ionisasi (0< α < 1)
 Daya hantar listrik lemah
 Dalam eksperimen, lampu nyala redup dan
sedikit gelembung gas atau terkadang tidak
ada.
Contoh : Asam lemah ( HF, H2CO3 , CH3COOH, dan
H2S ), Basa lemah ( NH4OH, Mn(OH)2, dan Al(OH)3.

9

D. SENYAWA-SENYAWA PEMBENTUK
LARUTAN ELEKTROLIT
Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika yang
bertanggung jawab dalam interaksi gaya tarik menarik
antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu
senyawa diatomik atau poliatomik menjadi stabil.
Ikatan yang terbentuk dari penggabungan unsur-unsur
bergantung pada bagaimana cara unsur-unsur tersebut
mencapai konfigurasi elektron yang stabil, yaitu dengan
cara :
 Menarik atau melepaskan elektron valensi
 penggunaan bersama elektron valensi.
Pada pembentukan ikatan dengan cara menarik dan
melepaskan elektron valensi akan menghasilkan ikatan
yang disebut ikatan ion, sedangkan ikatan yang terbentuk
akibat penggunaan bersama elektron valensi di sebut ikatan
kovalen.
1. Senyawa ion
NaCl merupakan senyawa ion. Jika kristal NaCl
dilarutkan dalam air, maka ikatan antara ion positif
Na+ dan ion negatif Cl– terputus dan ion-ion itu
berinteraksi dengan molekul air. Ion-ion ini dikelilingi
oleh molekul air. Peristiwa ini disebut hidrasi. Dalam
keadaan terhidrasi, ion-ion bebas bergerak di seluruh
bagian larutan.
10

Gambar. Proses Hidrasi senyawa ion

Jika kristal NaCl dilarutkan dalam air, maka ikatan
antara ion positif Na+ dan ion negatif Cl– terputus dan
ion-ion itu berinteraksi dengan molekul air. Ion-ion ini
dikelilingi oleh molekul air. Peristiwa ini disebut
hidrasi. Dalam keadaan terhidrasi, ion-ion bebas
bergerak di seluruh bagian larutan. Pelarutan NaCl
dalam air dinyatakan dengan persamaan berikut:

Na + Cl → Na+ + Cl- → NaCl
Semua senyawa ion merupakan senyawa elektrolit
sehingga bila dilarutkan dalam air akan terdisosiasi
menjadi ion negatif dan ion positif. Senyawa ion
dalam keadaan padat tidak dapat menghantarkan
listrik karena antara ion positif dan ion negatifnya
terikat dengan kuat. Sedangkan bila senyawa ion
dalam keadaan lelehan dapat menghantarkan arus

11

listrik karena antara ion positif dan ion negatifnya
dapat bergerak bebas.

2. Senyawa Kovalen
Senyawa kovalen terbagi menjadi senyawa kovalen
polar dan senyawa kovalen nonpolar. Senyawa
kovalen polar memiliki perbedaan keelektronegatifan
besar antar atom sehingga ada gaya tarik menarik
yang dapat memutuskan ikatan–ikatan dalam
molekul. Oleh karena itu, ikatan kovalen polar lebih
mudah putus daripada ikatan kovalen nonpolar.
Senyawa senyawa kovalen polar memiliki bentuk
tidak simetris. Contoh senyawa kovalen polar adalah
HBr, HCI, dan HI.
Bagimana dengan senyawa kovalen yang terdiri dari
moleku-molekul ? Molekul yang netral dan tidak
dapat menghantarkan listrik. Namun untuk senyawa
kovalen yang bersifat polar, jika dilarutkan dalam air
(pelarut polar) akan mengalami ionisasi sehingga
dapat menghantarkan listrik. Hal ini terjadi karena
diantara molekul polar tersebut terdapat gaya tarik
menarik yang dapat memutuskan ikatan-ikatan
tertentu dalam molekul. Artinya untuk senyawa
kovalen polar hanya yang merupakan larutannya saja
yang dapat menghantarkan listrik. Sedangkan untuk
12

senyawa kovalen non polar, baik padatan, lelehan

maupun larutannya tidak dapat menhantarkan listrik.

Perbedaan daya hantar listrik/ elektrolit pada senyawa

ion, kovalen polar dan kovalen non polar dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Tabel. Perbedaan elektrolit pada senyawa ion, kovalen

polar, dan kovalen non polar.

Jenis Padatan Lelehan Larutan

Senyawa

Ion Isolator Konduktor Konduktor

Kovalen Isolator Isolator Konduktor

polar

Kovalen Isolator Isolator Isolator

non polar

13

E. KONSENTRASI LARUTAN

Konsentrasi larutan adalah banyaknya zat terlarut

dalam larutan. Konsentrasi larutan dapat dinyatakan dalam

beberapa satuan, antara lain :

1. Molalitas (m)

Molalitas menyatakan banyaknya mol zat terlarut

dalam setiap 1 kg atau 100 g pelarut.

a) Jika masa zat terlarut (t) dam masa pelarut (p)

diketahui.

m = t x 1000
Mr ρ

b) jika konsentrasi dalam persen diketahui

m = % x 1000
Mr 100−%

2. Molaritas (M)
Molaritas menyatakan banyaknya mol zat terlarut
dalam 1 liter atau 1000 ml larutan.
a) jika masa zat terlarut (t) dan volume larutan
diketahui

M = n atau M = t x 1000
V Mr V

b) Jika massa jenis larutan (ρ) dan konsentrasi dalam

persen diketahui.

M = % .10 .ρ
Mr

14

3. Fraksi Mol

Fraksi mol menyatakan perbandingan mol suatu zat

dengan jumlah mol seluruh zat dalam larutan.

a) Jika massa zat terlarut (t) dan massa pelarut (p)

diketahui.

t

= Mrt

Mtrt+Mprp

b) Jika konsentrasi dalam persen diketahui

%

X = Mrt

t M%rt+10M0r−p%

4. Persentase (%)
Persentase menyatakan massa zat terlarut (mg)
dalam setiap 100 gram larutan.

% = x 100%


5. Bagian perjuta (bpj) atau per million (ppm)

Bagian perjuta menyatakan massa zat terlarut (mg)

dalam setiap satu juta massa larutan (1kg)

bpj = Massa zat terlarut x 106
Massa larutan

15

hubungan antara mol, jumlah partikel, massa dan

volume gas (STP) serta kemolaran adalah sebagai

berikut:

M = Mr %.10.ρ
Zat terlarut

F. PERUBAHAN KONSETRASI

1. Pengenceran larutan (Penambahan pelarut)
M1 V1 = M2 V2

Dengan : M1 dan M2 = Kemolaran larutan sebelum
dan sesudah diencerkan.

V1dan V2 = Volume larutan sebelum dan
sesuda diencerkan

2. Pencampuran larutan sejenis yang konsentrasinya

berbeda.

Mc = M1 V1+M2 V2
V1+ V2

Dengan :

Mc = Molaritas campuran
V2 = Molaritas dan volume larutan kedua

16

G. PERAN LARUTAN ELEKTROLIT DALAM
TUBUH

Keberadaan larutan elektrolit dan nonelektrolit di
alam sangat melimpah dengan dan dapat digunakanuntuk
memenuhi kebutuhan manusia. Sebagai contoh kasus
apabila seseorang sedang diare, ia akan mengalami
dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh. Tubuh kita
mengandung cairan yang terdiri dari komponen elektrolit.
Cairan tersebut memungkinkan terjadinya daya
hantar listrik yang diperlukan impuls saat bekerja. Untuk
mencegah terjadinya dehidrasi atau kekurangan cairan
tubuh, orang yang sedang diare biasanya minum oralit.
Oralit merupakan campuran garam yang bersifat
elektrolit seperti natrium klorida, kalium klorida, trisodium
sitrat hidrat dan glukosa anhidrat. Dengan meminum oralit
maka keseimbangan elektrolit dalam tubuh tetap terjaga
dan dehidrasi dapat dicegah.

Cairan tubuh mengandung komponen larutan
elektrolit. Adanya komponen ini memungkinkan terjadinya
daya hantar listrik yang diperlukan untuk kerja impuls
saraf. Orang yang mengalami ketidakseimbangan elektrolit
atau kekurangan cairan tabuh (dehidrasi), harus
mengkonsumsi larutan elektrolit seperti larutan oralit.
Beberapa elektrolit yang sangat berguna bagi tubuh

17

diantaranya ion Natrium (Na+ ), Kalium (K+ ), Klorida
(Cl- ), kalsium (Ca2+), magnesium (Mg2+) , bikarbonat
(HCO3-), dan Fospat (PO4 3-). Kekurangan atau
ketidakseimbangan ion-ion ini dapat berakibat fatal.
Bahkan bisa menimbulkan kematian. Oralit pada umumnya
mengandung garam NaCl, garam KCl, dan glukosa.
Garam-garam ini dalam larutannya akan mengalami
ionisasi sesuai dengan sifat larutan elektrolit. Ion-ion
tersebut akan diserap dengan baik pada saluran pencernaan
untuk mengganti kehilangan elektrolit. Dan akhirnya
kesetimbangan elektrolit kembali terjaga.

18

H. PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN SAINS

Larutan merupakan sebuah sebutan atau istilah yang
lazim digunakan untuk menyatakan suatu bentuk campuran
zat yang homogen. Dialam, kebanyakan reaksi
berlangsung dalam larutan air (pelarutnya air). Dari
pernyataan tersebut menjelaskan bahwa segala sesuatu
yang di ciptakan oleh allah bermanfaat bagi kebutuhan
hambanya dimana air yang juga merupakan membentuk
larutan elektrolit ternyata telah allah bahas dalam Al-
Qur’an.

Air merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan
manusia dan makhluk hidup lainnya di muka bumi. Seperti
halnya oksigen, pentingnya peran air seringkali tidak
disadari karena pada umumnya air merupakan barang yang
mudah didapat di alam dan tersedia dalam jumlah yang
melimpah. Vitalnya peran air biasanya baru dirasakan
ketika kebutuhan akan air sulit dipenuhi atau ketika air
menimbulkan masalah. Di lain pihak, air merupakan bahan
yang memiliki banyak manfaat, digunakan mulai dari
keperluan untuk air minum, memasak, mencuci, irigasi,
industri sampai dengan untuk penyediaan energi dan
rekreasi.

Di dalam agama Islam air penting sebagai sarana
ibadah. Air diperlukan untuk bersuci sebagai salah satu
syarat sebelum menunaikan salat yang merupakan
ibadah pokok dalam ajaran Islam. Di dalam Al-Qur’an
banyak ayat yang membicarakan masalah air dan
fungsinya di alam, misalnya tentang asal dan penopang
kehi dupan, daur hidrologi, sarana tran sportasi, dan
sebagainya, bahkan surga dilukiskan sebagai kebun yang

19

dialiri sungai-sungai yang jer nih. Terdapat lebih dari 200
ayat di dalam Al-Qur’an yang mengandung kata air atau
hal yang berhubungan dengan air, seperti hujan,
sungai, laut, awan, mata air dan lain-lain. Allah berfirman :

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada
dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata
air (yang mengalir). (al-Ĥijr/15: 45).

Ayat diatas adalah salah satu dari sekian banyak ayat al-
qur’an yang membahas tentang air.

Adanya air dibumi adalah salah satu keajaiban.
Berbagai proses di permukaan bumi, termasuk proses-
proses kehidupan, berlang sung dengan perantaraan air. Air
merupakan zat yang ajaib karena memiliki sifat-sifat yang
memungkinkannya bereaksi dan berinteraksi baik secara
fisik maupun kimia dengan benda-benda lain secara
khas pula.

Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang
memberikan berbagai kebutuhan bagi kehidupan
makhluk di bumi. Sinar mentari dengan
setia mengunjungi dan memberi manfaat bagi kebutuhan
hidup makhluk. Oksigen tersedia melimpah di sekitar
permukaan bumi, bukan di luar angkasa, karena
kehidupan makhluk pada umumnya memang
di permukaan bumi. Demikian pula air tersedia di sekitar
permukaan bumi, di laut, danau, sungai, dan di
dalam tanah. Hal ini diciptakan Allah dengan mekanisme
yang sangat teratur, antara lain sebagai penunjang

20

kepentingan manusia hidup dan beribadah kepada Allah.
Semua yang ada di bumi diciptakan untuk kepentingan
manusia seluruhnya. Oleh karenanya, semua
anugerah Allah itu harus dilestarikan, dibudi dayakan,
didiversifikasi dan diin tensifikasi, serta
dimanfaatkan sebatas kebutuhan sebaik-baik dan sehemat-
hematnya, karena untuk digunakan secara bersama-
sama termasuk generasi-generasi yang akan datang. Allah
berfirman dalam Surah al-Baqarah/2: 29, yang arinya :

Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di
bumi untukmu kemudian Dia menuju ke langit, lalu Dia
menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha
Mengetahui segala sesuatu. (al-Baqarah/2: 29)

Seperti halnya semua benda di alam semesta, struktur
molekul air tercipta mengikuti kaidah “berpasang-
pasangan” seperti dinyatakan dalam firman Allah:

Mahasuci (Allah) yang telah menciptakan semuanya
berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan
oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa
yang tidak mereka ketahui. (Yāsīn/36: 36)

Hidrogen dalam bentuk ion bermuatan positif atau kation
yang besarnya satu, sedangkan oksigen berupa anion yang
bermuatan negatif dengan besar muatan dua. Pasangan
kedua jenis ion ini membentuk molekul yang tersusun dari
dua atom hidrogen dan satu atom oksigen. Menurut
rumus kimianya molekul ini dinamakan hidrogen oksida
dan biasa ditulis dengan H2O. Air murni adalah kumpulan
molekul-molekul H2O.

21

GLOSARIUM

Larutan : Campuran homogeny yang terdiri
dari dua zat atau lebih

Zat terlarut : Zat yang dilarutkan dalam pelarut

Pelarut : pada campuran zat yang jumlahnya
lebih banyak.

Larutan elektrolit : larutan yang dapat menghantarkan
listrik.

Larutan Nonelektrolit: : Larutan yang tidak dapat
menghantarkan listrik.

Larutan elektrolit kuat : larutan yang menyalakan lampu
dengan terang dan pada elktroda
menghasilkan gelembung gas.

Larutan elektrolit lemah: larutan yang menghasilkan lampu
redup dan atau menghasilkan
gelembung gas sedikit pada elektroda.

Senyawa : zat kimia murni yang terdiri dari dua
atau beberapa unsur yang da[at
dipecah- pecah menjadi unsur-unsur
pembentuknya dengan reaksi kimia
tersebut.

Senyawa Kovalen : Senyawa unsur yang terbentuk dari

sesame unsur nonlogam dengan cara

membentuk ikatan kovalen

(penggunaan pasangan elektrob

bersama )

22

RANGKUMAN
1. Larutan adalah campuran homogeny antara zat

terlarut dan pelarut. Pelarut yang banyak
digunakan adalah air karena kemampuannya
melarutkan banyak zat
2. Larutan dibedakan menjadi dua yaitu larutan
elektrolit dan nonelektrolit
3. Berdasarkan kekuatan menghantarkan listrik,
larutan elektrolit di bagi menjadi dua yaitu
larutan elektrolit kuan dan elektrolit lemah.
4. Komposisi larutan dapat dinyatakan dengan
kadar atau konsentrasi. Satuan yang dipake
untuk menyatakan kadar larutan adalah persen
berat, persen volume, dan bpj.
5. Senyawa-senyawa pembentuk larutan elekrolit
adalah senyawa ion dan senyawa kovalen.
6. Contoh kaitan larutan elektrolit dalam tubuh
manusia yaitu terjadinya dehidrasi.

23

LATIHAN SOAL

1. Larutan dibawah ini yang bukan termasuk larutan
elektrolit adalah …..
a. CH3COOH
b. H3AsO4
c. CO(NH2)2
d. Ca(OH)2
e. NaCl

2. Jika dilakukan pengujian daya hantar listrik, larutan
yang menyebabkan lampu menyala redup dan
membentuk sedikit gelembung adalah….
a. C6H12O6
b. CH3COOH
c. CO(NH2)2
d. NaCl
e. KCl

3. Larutan berikut yang menghantarkan listrik paling
baik adalah….
a. CO(NH2)2 0,2 M
b. NH3 0,2 M
c. HCl 0,2 M
d. H2SO4 0,2 M
e. KOH 0,2 M

4. Pada pemeriksaan daya hantar listrik larutan berikut
Ini, pada volume yang sama hantaran terbesar
dihasilkan oleh….
a. HCl 0,1 M
b. Asam asetat 0,1 M
c. asam asetat 0,5 M
d. H2SO4 0,1 M
e. H2SO4 0,5 M

24

5. Jika larutan 2 4 diuji daya hantar listriknya
ternyata nyala lampu terang dan terjadi banyak

gelembung gas pada kedua elektroda. Gelembung-

gelembung tersebut menunjukka gas….

a. H2 d. O2

b. Cl2 e. O2 dan H2

c. N2

6. Jika 5 mg CaO dilarutkan dalam 100 mL larutan,

kadar larutan ini dalam bpj adalah…

a. 0,05 bpj

b. 0,5 bpj

c. 5 bpj

d. 50 bpj

e. 500 bpj

7. Diantara campuran berikur, ketika dalam air

membentuk larutan nonelektrolit adalah …

a. CH3COOH + NaCl
b. C2H5OH + C12H22O11
c. Spirtus + HCl

d. C2H5OH + NaCl
e. C12H22O11 + CH3COOH
8. Kemolalan larutan NaCl 10% massa dalam air adalah…

(Mr NaCl=58,5)

a. 1,50 m

b. 1,70 m

c. 1,90 m

d. 2,10 m

e. 2,30 m

25

9. Fraksi mol glukosa (Mr+180) dalam larutan glokosa

80% Massa di dalam air adalah..

a. ¼ d. 5/9

b. 2/7 e. 5/7

c. 4/9

10. 3 adalah senyawa kovalen, tetapi dalam air
membentuk elektrolit lemah, alasannya adalah…

a. terurai menjadi ion N dan H+
b. Bereaksi dengan air membentuk ion 4+ dan



c. 3 senyawa kovalen yang bermuatan
d. terurai membentuk molekul NH3+

e. air terionisasi menjadi H= dan OH-

ESSAY
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar

1. Apakah air laut tergolong elektrolit kuat, lemah, atau
nonelektrolit.?

2. Berdasarkan pengukuran apakah air hujan tergolong
larutan elektrolit lemah?

3. Mengapa HCl murni (HCl dalam bentuk gas) tidak
dapar menghantarkan listrik, sedangkan dalam larutan
air HCl dapat menghantarkan listrik?

4. Dapatkah senyawa berikut ini menghantarkan arus
listrik bila di larutkan dalam air? Jelaskan alasannya
a. garam beryodium
b. kapur

5. Data apa yang dapat menunjukkan perbedaan antara
elektrolit kuat dan elektrolit lemah.?

26

DAFTAR PUSTAKA

Chang,Raymond. 2003. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Edisi
ketiga Jilid 1. Jakarta : Erlangga

Hermawan, dkk. 2009. Aktif belajar kimia. Jakarta ; Pusat
pembukuan departemen pendidikan nasional

Partana, C, F,. Antuni Wiyarsi. 2009.Mari belajar kimia 3
:Untuk SMA. Jakarta ; Pusat pembukuan departemen
pendidikan nasional

Lustiyanti, D, L. dkk. 2009. Aktif BELAJAR KIMIA : untuk
SMA. Jakarta ; Pusat pembukuan departemen
pendidikan nasional

Erti suherti, dkk. 2016. Modul Larutan manfaat penilaian
dalam pembelajaran. Jakarta : kementerian pendidikan
dan kebudayaan.

Mulyono HAM. 2006. Kamus kimia. Edisi kedua. Jakarta :
PT. Bumi aksara.

Brown, Theodore L. And LeMay Jr, H. Eugene. 1977.
Chemistry : The Central Science Englewood, New
Jersey : Prentice - Hal lnc.

Sunarya, Yayan. Agus Setiabudi. 2009. Mudah dan aktif
belajar kimia: untuk kelas XI. Jakarta : Departemen
Pendidika Nasional

Partana, C F. Antuni Wiyarsi. 2009. Mari Belajar kimia 2 :
untuk SMA XI Ipa. Jakarta : Departemen Pendidikan
Nasional.

27

Sunarya, Yayan. Agus Setiabudi. 2009. Mudah dan aktif
belajar kimia: untuk kelas sekolah menengah atas/
madrasah. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Russell, J. B. 1981. General Chemistry. Singapore : McGraw-
Hill Book.,Co.

Badan Litbang dengan Lembaga Pengetahuan Indonesia.
2010. Air dalam Perspektif Al-Qur'an. Jakarta :
Lajhnah Pentashihah Mushaf Al-Qur'an.

Masmiani. Larutan elektrolit, nonelektrolit, dan asam basa.
Bandung : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Komarudin, Omang. 2015. Big Book Kimia SMA. Jakarta :
Cmedia I print Kawan Pustaka.

Rahayu, Iman. 2009. Praktis Belajar Kimia untuk kelas XII.
Jakarta :PT. Visindo Media Persada.

Rahayu, Iman. 2009. Praktis Belajar Kimia untuk kelas X
Sekolah menengah atas / Madrasah. Jakarta :PT.
Visindo Media Persada.

Peranan elektrolit dalam Tubuh. Jakarta : Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.

Mulyono HAM. 2002. Kimia Satu untuk SMA. Edisi kedua.
Bandung : Penerbit CV. Acarya Media Utama.

Setyawati, A. A. 2009. Kimia Mengkaji fenomena alam.
Jakarta : PT. Cempaka Putih.

Sackheim, G. I., and Schultz, R. M. (1979). Chemistry for the
Health Science. New York: Macmillan Company.

28

PROFIL PENULIS

Rania Nurul Khasanah
Penulis lahir dari orang tua Bpk. Siryanto dan Ibu. Suryani dan
sebagai anak kedua dari tiga bersaudara. Penulis dilahirkan di Serui
pada tanggal 24 November 2001.
Jenjang pendidikan yang ditempuh oleh penulis, Sekolah Dasar
di SD Yapis Serui (Lulus tahun 2013), SMP Negeri 1 Serui (Lulus
tahun 2016), SMA Negeri 1 Serui (Lulus tahun 2019), dan sekarang
tengah melanjutkan Perguruan Tinggi pada program studi Pendidikan
Kimia Fakultas Sains dan Teknologi ,Universitas Islam Negeri
Walisongo Semarang.
Penulis juga aktif dalam Organisasi dan dunia Pergerakan.
Dalam organisasi penulis terlibat dalam Organisasi intra kampu yaitu
Himpunan Mahasiswa Jurusan Kimia (HMJ) Uin Walisongo
Semarang. sedangkan dalam Dunia pergerakan, penulis aktif dalam
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMI) komisariat UIN
Walisongo Semarang.
Dengan Tekat yang kuat dan Ketekunan penulis bisa
menyelesaikan modul ini dengan tepat waktu. Semoga modul ini
bermanfaat bagi semua yang membacanya.

29


Click to View FlipBook Version