The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Modul ini terkait bagian-bagian mesin bubut

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by burhannoerdin20, 2023-01-01 21:18:06

Modul ajar digital

Modul ini terkait bagian-bagian mesin bubut

MODUL AJAR TEKNIK PEMESINAN BUBUT

”BAGIAN-BAGIAN MESIN BUBUT”

KELAS XI TEKNIK PEMESINAN

Nama : BURHAN NOERDIN, S.T
NIM : 2022084751
Bidang Studi : PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

YOGYAKARTA
2022

1

KATA PENGANTAR

Bissmillahirohmannirohim......
Alhamdulliahirobbil’alamin puji syukur saya panjatkan Kehadirat Allah SWT,

Sholawat serta salam kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para
sahabatnya sampai akhir zaman.
Mata pelajaran Teknik Pemesinan Bubut merupakan salah satu mata pelajaran
Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan yang harus dikuasi oleh siswa sebagai calon
tenaga kerja atau seorang wirausaha di bidang teknik. Penulis sangat berharap
semoga modul pembelajaran ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar modul ini bisa rutin pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan modul pembelajaran ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan nodul pembelajaran ini.

Lebak, 25 Nopember 2022

Penyusun

2

DAFTAR ISI Hal

1. Kata pengantar 2
2. Daftar isi 3
3. Petunjuk 4
4. Peta Konsep 4
5. Kompetensi dasar dan Indikator, tujuan 5
6. Materi 6
7. Rangkuman 24
8. Tes Formatif 26
9. Kunci jawaban/pembahasan tes formatif 28
10. Penskoran 28
11. Daftar Pustaka 29
12. Glosarium 30

3

A. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
1) Petunjuk Bagi Siswa
Untuk memperoleh prestasi belajar secara maksimal, maka langkah-langkah
yang perlu dilaksanakan dalam modul ini antara lain:
1. Bacalah dan pahami materi yang ada pada setiap kegiatan belajar. Bila ada
materi yang belum jelas, siswa dapat bertanya pada guru.
2. Kerjakan setiap tugas diskusi terhadap materi-materi yang dibahas dalam
setiap kegiatan belajar.
3. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada
kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada guru.
2) Petunjuk Bagi Guru
Dalam setiap kegiatan belajar guru berperan untuk:
1. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar
2. Membimbing siswa dalam memahami konsep, analisa, dan menjawab
pertanyaan siswa mengenai proses belajar.
3. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok.

B. Peta Konsep

4

C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.1. Memahami bagian- 3.1.1. Menganalisis definisi dan fungsi mesin bubut

bagian mesin 3.1.2. Menelaah bagian-bagian utama mesin bubut dan

bubut berdasarkan menganalisis fungsinya

fungsi dan jenisnya 3.1.3. Menganalisis perlengkapan mesin bubut dan

Menerangkan fungsinya

3.1.4. Menguraikan spesifikasi atau dimensi mesin

bubut

4.1 Mengidentifikasi 4.1.1. Mengecek kelengkapan mesin bubut sebelum
bagian-bagian menggunakannya.
mesin bubut
berdasarkan jenis 4.1.2. Siswa dapat menunjukan bagian-bagian mesin
dan fungsinya bubut secara langsung

4.1.3. Menggunakan mesin bubut standar sesuai SOP
(Standard Operator Procedures)

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran
1. Melalui kegiatan mengamati tayangan video peserta didik dapat menganalisis
definisi dan fungsi dari mesin bubut dengan benar
2. Setelah memperhatikan tayangan video peserta dididk dapat memahami
bagian-bagian mesin bubut berdasarkan fungsi dan jenisnya dengan benar
3. Setelah melihat tayangan video peserta didik dapat menganalis bagian-
bagian mesin bubut berdasarkan fungsi dan jenisnya dengan benar
4. Melalui kegiatan diskusi peserta didik dapat mengklasifikasikan bagian-
bagian mesin bubut berdasarkan fungsi dan jenisnya
5. Setelah melaksanakan diskusi peserta didik dapat menyajikan materi dalam
bentuk prsentasi di depan kelas

5

1. PENGOPERASIAN MESIN BUBUT
1. Mesin Bubut

Mesin bubut (turning machine) adalah suatu jenis mesin perkakas yang dalam
proses kerjanya bergerak memutar benda kerja dan menggunakan mata potong
pahat (tools) sebagai alat untuk menyayat benda kerja tersebut. Mesin bubut
merupakan salah satu mesin proses produksi yang dipakai untuk membentuk benda
kerja yang berbentuk silindris. Pada prosesnya benda kerja terlebih dahulu dipasang
pada chuck (pencekam) yang terpasang pada spindel mesin, kemudian spindel dan
benda kerja diputar dengan kecepatan sesuai perhitungan. Alat potong (pahat) yang
dipakai untuk membentuk benda kerja akan disayatkan pada benda kerja yang
berputar.

Mesin bubut atau juga disebut mesin bubut standar (Centre Lathe Machine),
merupakan salah satu jenis mesin bubut yang paling banyak digunakan pada
bengkel-bengkel pemesinan baik itu di industri manufaktur, lembaga pendidikan
kejuruan dan lembaga diklat atau pelatihan. Pertimbangannya adalah jenis mesin
bubut ini memiliki bentuk yang relatif sederhana, ukurannya tidak terlalu besar,
praktis meggunakannya dan sederhana/ simpel bentuknya. Contoh salah satu model
mesin bubut standar yang umum digunakan, dapat dilihat pada (Gambar. 1.1 Mesin
Bubut)

Gambar. 1.1 Mesin Bubut

6

2. Fungsi dan Prinsip Kerja Mesin Bubut
Mesin bubut standar, pada dasarnya memiliki fungsi yang sama dengan jenis
mesin bubut lainnya, yaitu untuk melakukan pembubutan: muka (facing), rata/
lurus, bertingkat, tirus, profil, alur, memotong, mengulir, mengebor, memperbesar
lubang, mengkartel dll. Ilustrasi proses pembubutan pada mesin bubut standar

Gambar 1.2. Ilustrasi prinsip kerja mesin bubut standar

Dari penjelasan berbagai macam fungsi dan prinsip kerja mesin bubut standar diatas,
dengan menerapkan/ menggunakan berbagai teknik pembubutan dapat
menghasilkan beberapa macam produk/ komponen sesuai spesifikasi yang telah
ditetapkan. Beberapa contoh produk hasil pembubutan dapat dilihat pada (Gambar.
1.3

Gambar 1.3 Beberapa contoh produk hasil pembubutan

3. JENIS-JENIS MESIN BUBUT
1) Mesin Bubut Ringan
Mesin bubut ringan dapat diletakan di atas meja, dan mudah dipindahkan
sesuai dengan kebutuhan, Benda kerjanya berdimensi kecil (mini). Jenis ini
umumnya digunakan untuk membubut benda-benda kecil dan biasanya
dipergunakan untuk industri rumah tangga (home industri). Panjangnya mesin

7

umumnya tidak lebih dari 1200 mm, dan karena bebanya ringan dapat
diangkat oleh satu orang.

Gambar 3.1 Mesin Bubut Ringan

2) Mesin Bubut Sedang
Jenis mesin bubut sedang dapat membubut diameter benda kerja sampai
dengan 200 mm dan panjang sampai dengan 100 mm cocok untuk industri
kecil atau bengkel-bengkel perawatan dan pembuatan komponen. Umumnya
digunakan pada dunia pendidikan atau pusat pelatihan, karena harganya
terjangkau dan mudah dioperasikan.

Gambar 3.2 Mesin bubut sedang

3) Mesin Bubut Standar
Jenis mesin bubut mesin bubut standar disebut sebagai mesin bubut standar
karena di samping memiliki komponen seperti pada mesin ringan dan sedang
juga telah dilengkapi berbagai kelengkapan tambahan yaitu keran pendingin,
lampu kerja, bak penampung beram dan rem untuk menghentikan mesin
dalam keadaan darurat

8

Gambar 3.3 Mesin bubut standar

4. Bagian-bagian Utama Mesin Bubut Standar
Masing-masing bagian utama mesin bubut standar memiliki nama dan fungsi
masing-masing. Beberapa nama bagian utama mesin bubut standar dan
fungsinya adalah sebagai berikut:
a. Kepala Tetap (Head Stock)
Kepala tetap (head stock), terdapat spindle utama mesin (Gambar 4.1) yang
berfungsi sebagai dudukan beberapa perlengkapan mesin bubut diantaranya:
cekam (chuck), cekam kollet (collet chuck) , senter tetap (dead centre), atau
pelat pembawa rata (face plate) dan pelat pembawa berekor (driving plate).
Alat-alat perlengkapan tersebut dipasang pada spindel mesin berfungsi
sebagai pengikat atau penahan benda kerja yang akan dikerjakan pada mesin
bubut (Gambar 4.1)

Gambar 4.1 Kepala tetap, tampak spindel utama mesin

Gambar 4.2 Kepala tetap, terpasang cekam (chuck)

Konstruksi kepala tetap didalamya terdapat beberapa susunan sistem
mekanik, pada bagian sisi samping kiri kepala tetap pada umumya terdapat
sistem mekanik penggerak utama mesin berupa roda pully dan sabuk V (V
belt) yang dihubungkan dengan motor penggerak untuk memutar poros
spindel. Selain itu juga terdapat sistem mekanik pengatur putaran mesin dan

9

kecepatan pemakanan (feeding) berupa beberapa roda pully dan sabuk V (V
belt) atau berupa susunan beberapa buah roda gigi (Gambar 4.3).

Gambar 4.3 System penggerak dan pengatur putaran mesin/
Kecepatan pemakanan dengan roda pully dan sabuk V

Selain itu pada kepala tetap, terdapat gear box yang berisi susunan system
transmisi mekanik berupa beberapa komponen diantaranya: roda gigi berikut
poros tumpuannya, lengan penggeser posisi roda gigi dan susunan mekanik
lainnya yang berfungsi atau digunakan sebagai pengatur kecepatan putaran
mesin, kecepatan pemakanan dan arah pemakanan (Gambar 4.4). Susunan
system transmisi mekanik tersebut, dihubungkan dengan beberapa tuas/
handel dibagian sisi luar bagian depannya, yang rancangan atau desainnya
dibuat sedemikan rupa agar seorang operator mudah dan praktis untuk
menjanggkau dalam mengatur dan merubah tuas/ handel tersebut sesuai
dengan kebutuhan pengopersian berdasarkan tuntutan pekerjaan.

Gambar 4.4 Gear box pada kepala tetap

Setiap mesin bubut dengan merk atau pabrikan yang berbeda, pada umumnya
memiliki posisi dan konstruksi tuas/ handel yang berbeda pula walaupun pada
prinsipnya memiliki fungsi yang sama. Contoh pada jenis mesin bubut standar
“Celtic 14”, dapat memperoleh putaran mesin yang berbeda-beda apabila
hubungan diantara roda gigi diadalamnya diubah-ubah menggunakan tuas

10

pengatur kecepatan putaran yaitu “A” (kerja tunggal) dan “B” (kerja ganda).
Putaran cepat (tinggi) biasanya dilakukan pada kerja tunggal, yaitu diperlukan
untuk pembubutan dengan tenaga ringan atau pemakanan kecil (finising),
sedangkan putaran lambat dilakukan pada kerja ganda. yaitu diperlukan untuk
membubut dengan tenaga besar dan sayatan tebal (pengasaran). Sedangkan
tuas “C dan D” berfungsi mengatur kecepatan putaran transportir yang
berhubungan dengan kehalusan pembubutan dan jenis ulir yang akan dibuat
(dapat dilihat pada pelat tabel pembubutan dan ulir).

b. Kepala Lepas (Tail Stock)

Kepala lepas (tail stock) - (Gambar 4.5), digunakan sebagai dudukan senter
putar (rotary centre), senter tetap, cekam bor (chuck drill) dan mata bor
bertangkai tirus yang pemasanganya dimasukkan pada lubang tirus (sleeve)
kepala lepas. Senter putar (rotary centre) atau senter tetap dipasang pada
kepala lepas dengan tujuan untuk mendukung ujung benda kerja agar
putarannya stabil, sedangkan cekam bor atau mata bor dipasang pada kepala
lepas dengan tujuan untuk melakukan proses pengeboran.

Setelah kepala lepas dikencangkan, untuk dapat melakukan dorongan senter
tetap/senter putar pada saat digunakan untuk menahan benda kerja atau
melakukan pengeboran pada kedalaman tertentu, kepala lepas dilengkapi roda
putar (Gambar 2.6) yang disertai sekala garis ukur (nonius) dengan ketelitian
tertentu, yaitu antara 0,01 s.d 0,05 mm.

Gambar 4.5 Kepala Lepas dan fungsinya
Gambar 4.6 Roda Putar pada kepala lepas

11

Kepala lepas memiliki ketinggian sumbu senter yang sama dengan sumbu
senter kepala tetap dan dalam penggunaannya dapat digeser sepanjang alas
(bed) dengan cara mengendorkan baut pengikatnya. Selain itu, konstruksi
kepala lepas terdiri dari dua bagian yaitu alas dan badan yang diikat dengan
dua buah baut yang terletak pada sisi kanan dan kiri bodinya, dengan tujuan
agar dapat digeser untuk keperluan mengatur kesepusatan dengan sumbu
senter kepala tetap yaitu untuk keperluan proses pembubutan lurus dan
pengeboran, atau tidak sepusat dengan sumbu kepala tetap yaitu untuk
keperluan proses pembubut tirus.

c. Alas/ Meja Mesin (Bed machine)
Alas/meja mesin bubut (Gambar 4.7), digunakan sebagai tempat kedudukan
kepala lepas, eretan, penyangga diam (steady rest) dan merupakan tumpuan
gaya pemakanan pada waktu pembubutan. Bentuk alas/ meja mesin bubut
bermacam-macam, ada yang datar dan ada yang salah satu atau kedua sisinya
mempunyai ketinggian tertentu. Selain itu, alat/ meja mesin bubut memiliki
permukaannya yang sangat halus, rata dan kedataran serta kesejajaranya
dengan ketelitian sangat tinggi, sehingga gerakan kepala lepas dan eretan
memanjang diatasnya pada saat melakukan penyayatan dapat berjalan lancar
dan stabil sehingga dapat menghasilkan pembubutan yang presisi. Apabila
alas ini sudah aus atau rusak, akan mengakibatkan hasil pembubutan yang
tidak baik atau sulit mendapatkan hasil pembubutan yang sejajar.

Gambar 2.7 Alas (bed) mesin

d. Eretan (carriage)

Eretan (carriage), terdiri dari tiga bagian/ elemen diantaranya: (1). Eretan

memanjang (longitudinal carriage) terlihat pada (Gambar 4.8a), berfungsi

untuk melakukan gerakan pemakanan arah memanjang mendekati atau

menjauhi spindle mesin, secara manal atau otomatis sepanjang meja/alas

12

mesin dan sekaligus sebagai dudukan eretan melintang. (2). Eretan melintang
(cross carriage) terlihat pada (Gambar 4.8b), befungsi untuk melakukan
gerakan pemakanan arah melintang mendekati atau menjahui sumbu senter,
secara manual/otomatis dan sekaligus sebagai dudukan eretan atas. (3).
Eretan atas (top carriage) terlihat pada (Gambar 4.8c), berfungsi untuk
melakukan pemakanan secara manual kearah sudut yang dikehendaki sesuai
penyetelannya.
Jika dilihat dari konstruksinya, eretan melintang bertumpu pada eretan
memanjang dan eretan atas bertumpu pada eretan melintang. Dengan
demikian apabila eretan memanjang digerakkan, maka eretan melintang dan
eretan atas juga ikut bergerak/ bergesar bersama-sama.

Gambar 4.8 Eretan (carriage) memanjang, melintang dan atas

Gambar 4.9 Nonius pada roda pemutar eretan memanjang dan melintang

Terjadinya gerakan secara otomatis eretan memanjang dan eretan melintang,
karena adanya poros pembawa dan poros transportir yang dihubungkan
secara mekanik dari gear box pada kepala tetap menuju gear box mekanik
pada eretan. Pada gear box mekanik eretan, dihubungkan melalui transmisi
dengan beberapa tuas / handel dan roda pemutar yang masing-masing
memiliki fungsi yang berbeda.

13

e. Poros Transportir dan Poros Pembawa
Poros transportir (Gambar 4.10a) adalah sebuah poros berulir berbentuk segi
empat atau trapesium dengan jenis ulir withworth (inchi) atau metrik (mm),
berfungsi untuk membawa eretan pada waktu pembubutan secara otomatis,
misalnya pembubutan arah memanjang/ melintang dan ulir. Poros transporter
untuk mesin bubut standar pada umumnya kisar ulirnya antara dari 6 ÷ 8 mm.
Poros pembawa (Gambar 4.10b) adalah poros yang selalu berputar untuk
membawa atau mendukung jalannya eretan dalam proses pemakanan secara
otomatis.

Gambar 4.10 Poros transporter dan proros pembawa eretan

f. Tuas/ Handel
Tuas/ handel pada setiap mesin bubut dengan merk atau pabrikan yang
berbeda, pada umumnya memiliki posisi/ letak dan cara penggunaan berbeda.
Maka dari itu, didalam mengatur tuas pada setiap melakukan proses
pembubutan harus berpedoman pada tabel-tabel petunjuk pengaturan yang
terdapat pada mesin bubut tersebut. Contoh posisi tuas-tuas pengatur
kecepatan putar, feeding, penguliran dan pengubah arah pemakanan, dapat
dilihat pada (Gambar 4.11)

14

Gambar 4.11 Contoh posisi tuas-tuas pengatur kecepatan putar,
feeding, penguliran dan pengubah arah pemakanan

g. Dudukan Pahat Bubut (Tools Post)
Dudukan atau penjepit pahat bubut (tools Post), digunakan untuk memegang
atau menjepit pahat bubut pada saat melakukan proses pembubutan.
Bentuknya atau modelnya secara garis besar ada dua macam yaitu, pemegang
pahat bubut standar dan pemegang pahat bubut dapat disetel (justable tool
post).
1. Dudukan Pahat Bubut Standar (Standar Tools Post)
Pengertian dudukan pahat bubut standar adalah, didalam mengatur
ketinggian pahat bubut harus dengan memberi ganjal sampai dengan
ketinggiannya tercapai dan pengencangan pahat bubut dilakukan dengan
dengan cara yang standar, yaitu dengan mengencangkan baut-baut yang
terdapat pada bagian atas pemegang pahat.

Dudukan pahat bubut standar, jika dilihat dari jumlah rumah penjepit/
pengikat pahatnya terdapat dua jenis yaitu, dudukan pahat bubut standar
dengan rumah penjepit/ pengikat pahat bubut satu dan empat. Contoh
dudukan pahat bubut standar dengan rumah penjepit/ pengikat pahat
bubut satu dan empat, dapat dilihat pada (Gambar 2.10).
Dengan demikian, dalam proses pembubutan yang membutuhkan beberapa
bentuk pahat bubut, akan lebih cepat dan praktis proses pembubutannya
jika menggunakan dudukan pahat bubut standar dengan rumah penjepit/
pengikat pahat bubut empat.

Gambar 4.12 Contoh dudukan pahat standar,
dengan rumah penjepit/ pengikat pahat bubut satu dan empat

2. Dudukan Pahat Bubut Dapat disetel (Justable Tooll Post)
Pengertian dudukan pahat bubut dapat disetel adalah, didalam mengatur
ketinggian pahat bubut dapat disetel ketinggiannya tanpa harus memberi

15

ganjal pada bagian bawahnya, karena pada bodinya sudah terdapat rumah
penjepit/ pengikat pahat bubut yang konstruksinya disertai kelengkapan
mekanik yang dengan mudah dapat disetel atau diatur ketinggian pahat
bubutnya, dengan cara mengendorkannya.
Jenis dudukan pahat bubut dapat disetel, jika dilihat dari konstruksi rumah
penjepit/ pengikat pahatnya terdapat dua jenis yaitu, dudukan pahat bubut
dapat disetel dengan rumah penjepit/ pengikat pahat bubut satu dan
dudukan pahat bubut dapat disetel dengan rumah penjepit/ pengikat pahat
bubut lebih dari satu.

Gambar 4.12 Beberapa contoh dudukan pahat bubut dapat disetel,
dengan rumah penjepit/ pengikat pahat bubut satu buah

Gambar 2.13 Beberapa contoh dudukan pahat dapat disetel,
dengan rumah penjepit/ pengikat pahat bubut lebih dari satu

Untuk jenis dudukan pahat dapat disetel dengan rumah penjepit/ pengikat
pahat bubut satu, karena hanya terdapat rumah penjepit/ pengikat pahat
bubut satu buah apabila ingin mengganti jenis pahat yang lain harus
melepas terlebih dahulu rumah pahat yang sudah terpasang sebelumya.
Sedangkan untuk jenis dudukan pahat dapat disetel dengan rumah
penjepit/ pengikat pahat lebih dari satu, pada rumah pengikat/ penjepit
pahatnya dapat dipasang dua buah atau lebih rumah pahat, sehingga
apabila dalam proses pembubutan memerlukan beberapa jenis pahat bubut
akan lebih mudah dan praktis dalam menggunakannya, karena tidak harus

16

melepas/ membongkar pasang rumah pahat yang sudah terpasang
sebelumnya.
5. Pelengkapan Mesin Bubut
Untuk mendukung berbagai proses pembubutan, mesin bubut terdapat beberapa
jenis alat perlengkapan diantaranya: alat pencekam/ pengikat, alat pembawa,
alat penahan/ penyangga dan alat bantu pada saat melakukan proses mengebor.
a. Alat Pencekam/Pengikat Benda Kerja
Alat pecekam benda kerja digunakan untuk mencekam atau mengikat benda
kerja agar posisinya tepat dan kuat, sehingga pada saat dilakukan proses
pemotongan posisinya tidak berubah dan stabil. Alat jenis ini terdapat
beberapa macam diantaranya:
1) Cekam (Chuck)

Cekam adalah salah satu alat perlengkapan mesin bubut yang fungsinya
untuk menjepit/mengikat benda kerja pada proses pembubutan. Jenis alat
ini apabila dilihat dari gerakan rahangnya dapat dibagi menjadi dua jenis
yaitu, cekam sepusat (self centering chuck) dan cekam tidak sepusat
(independent chuck).
Pengertian cekam sepusat adalah, apabila salah satu rahang digerakkan
maka keseluruhan rahang yang terdapat pada cekam akan bergerak
bersama-sama menuju atau menjahui pusat sumbu. Maka dari itu, cekam
jenis ini sebaiknya hanya digunakan untuk mencekam benda kerja yang
benar-benar sudah silindris. Cekam jenis ini rahangnya ada yang
berjumlah tiga (3 jaw chuck) , empat (4 jaw chuck) dan enam (6 jaw
chuck) seperti yang terlihat pada (Gambar 5.1).

Gambar 3.2 Cekam rahang tiga, empat dan enam sepusat

Sedangkan pengertian cekam tidak sepusat adalah, masing-masing rahang
dapat digerakkan menuju/ menjaui pusat dan rahang lainnya tidak
mengikuti. Maka jenis cekam ini hanya digunakan untuk mencekam benda-

17

benda yang tidak silindris atau tidak beraturan, karena lebih mudah disetel
kesentrisannya dan juga dapat digunakan untuk mencekam benda kerja
yang akan dibubut eksentrik atau sumbu senternya tidak sepusat. Jenis
cekam ini pada umumnya memiliki rahang empat, dan beberapa contoh
cekam rahang empat tidak sepusat (independent chuck) dapat dilihat pada
(Gambar 5.2).

Gambar 5.2. Contoh cekam rahang empat tidak sepusat

Untuk jenis cekam yang lain, rahangnya ada yang berjumlah dua buah yang
diikatkan pada rahang satu dengan yang lainnya, tujuannya agar rahang
pada bagian luar dapat dirubah posisinya/ dibalik sehingga dapat
mencekam benda kerja yang memiliki diameter relatif besar (Gambar 5.3).
Caranya yaitu dengan melepas baut pengikatnya, baru kemudian dibalik
posisinya dan dikencangkan kembali. Hati-hati dalam memasang kembali
rahang ini, karena apabila pengarahnya tidak bersih, akan mengakibatkan
rahang tidak tidak sepusat dan kedudukannya kurang kokoh/ kuat.

Gambar 5.3 Cekam dengan rahang dapat dibalik posisi rahangnya

Selain jenis cekam yang telah disebutkan diatas masih terdapat jenis cekam
lain yang juga sering digunakan pada proses pembubutan yiatu, cekam
yang memiliki rahang dengan bentuk khusus. Cekam jenis ini, digunakan
untuk mengikat benda kerja yang memerlukan pengikatan dengan cara
yang khusus (gambar 5.4).

18

Gambar 3.5 Cekam dengan rahang bentuk khusus

Sebagaimana telah diuraikan diatas, cekam pada saat digunakan harus
dipasang pada spindel mesin. Cara pemasangannya tergantung dari bentuk
dudukan/ pengarah pada spindel mesin dan cekam. Keduanya harus
memiliki bentuk yang sama, sehingga jika dipasangkan akan stabil dan
presisi kedudukannya. Bentuk dudukan/ pengarah pada spindel pada
umumnya ada dua jenis yaitu, berbentuk ulir dan tirus (Gambar 3.6).
Contoh cekam sepusat dan cekam tidak sepust terpasang pada spindel
mesin, dapat dilihat pada (Gambar 5.6).

Gambar 5.6 Dudukan spindel mesin bubut bentuk ulir dan tirus

Gambar 5.7 Contoh cekam sepusat dan tidak sepusat terpasang pada spindel mesin

2) Cekam Kolet (Collet Chuck)
Cekam kolet adalah salah satu kelengkapan mesin bubut yang berfungsi
untuk menjepit/ mencekam benda kerja yang memilki permukaan relatif
halus dan berukuran kecil. Pada mesin bubut standar, alat ini terdapat tiga
bagian yaitu: kolet (collet), dudukan/ rumah kolet (collet adapter) dan
batang penarik (draw bar) terlihat pada (Gambar 5.8). Bentuk lubang

19

pencekam pada kolet ada tiga macam diantaranya, bulat, segi empat dan
segi enam (Gambar 5.9)

Gambar 5.8 Beberapa contoh cekam kolet dengan batang penarik

Gambar 5.9 Beberapa contoh bentuk kolet

Pemasangan kolet dengan batang penarik pada spindel mesin bubut harus
dilakukan secara bertahap yaitu: 1). Pasang dudukan/rumah kolet pada
spindel mesin (kedua alat harus dalam keadaan bersih). 2). Pasang kolet
pada dudukan/rumah kolet (kedua alat dalam keadaan bersih) dan 3).
Pasang batang penarik pada sipindel dari posisi belakang, selanjutnya
kencangkan secara perlahan dengan memutar rodanya kearah kanan atau
searah jarum sampai kolet pada posisi siap digunakan untuk
menjepit/mengikat benda kerja (kekencangannya hanya sekedar
mengikat kolet) - (Gambar 5.10) Bila kolet akan digunakan, caranya
setelah benda kerja dimasukkan pada lubang kolet selanjutnya
kencangkan hingga benda kerja terikat dengan baik (Gambar 5.11)

Gambar 5.10 Pemasangan kolet pada spindel mesin bubut

20

Gambar 5.11 Pemasangan benda kerja pada kolet

3) Alat Pembawa
Alat pembawa pada mesin bubut, digunakan untuk membawa benda kerja
agar ikut berputar bersama spindel mesin. Yang termasuk alat pembawa
pada mesin bubut adalah pelat pembawa dan pembawa (lat doc).
a. Pelat Pembawa
Jenis pelat pembawa ada dua yaitu, pelat pembawa permukaan
bertangkai (driving plate) dan pelat pembawa permukaan rata (face
plate) – (gambar 5.12). Konstruksi pelat pembawa berbentuk bulat dan
pipih, berfungsi untuk memutar pembawa (lathe-dogs) sehingga benda
kerja yang terikat akan ikut berputar bersama spindel mesin (Gambar
3.13).

Gambar 5.12 Pelat pembawa permukaan bertangkai dan pelat pembawa
permukaan rata

Gambar 3.13 Contoh penggunaan pelat pembawa bertangkai dan rata

Untuk jenis pembawa permukaan rata (face plate) selain digunakan
sebagai pembawa lathe dogs, alat ini juga dapat digunakan untuk
mengikat/ mencekam benda kerja yang memerlukan pengikatan
dengan cara khusus

21

b. Pembawa (Lathe Dogs)
Pembawa (lathe dog) pada mesin bubut secara garis besar ada dua
jenis yaitu, pembawa berekor lurus (straight tail lathe dogs) dan
pembawa berekor bengkok (bent tail lathe dogs). Fungsi alat ini adalah
untuk membawa benda kerja agar ikut berputar bersama spindel mesin.

Gambar 5.14 Contoh beberapa macam pembawa berekor lurus

Gambar 5.15 Contoh beberapa macam pembawa berekor bengkok

Didalam penggunaannya, pembawa berekor lurus digunakan
berpasangan dengan plat pembawa permukaan bertangkai (Gambar
3.14) dan pembawa berekor bengkok digunakan berpasangan dengan
plat pembawa beralur atau cekam mesin (Gambar 5.15). Cara
menggunakannya yaitu: benda kerja dimasukkan kedalam lubang
pembawa, kemudian diikat/ dijepit dengan baut yang ada pada
pembawa tersebut, sehingga akan dapat berputar bersama- sama
dengan spindel mesin. Pembubutan dengan cara ini dilakukan apabila
dikehendaki membubut menggunakan diantara dua senter.
c. Penyangga/ Penahan Tetap (Steady Rest)
Penggunaan penyangga/penahan tetap, dipasang atau diikat pada
alas/meja mesin, sehingga kedudukannya dalam keadaan tetap tidak
mengikuti gerakan eretan. Contoh beberapa macam bentuk

22

penyangga/penahan tetap dapat dilihat pada (Gambar 5.16) dan contoh
penggunaannya dapat dilihat pada (Gambar 5.17).

Gambar 5.16 Penggunaan pembawa berekor lurus

Gambar 5.17 Penggunaan pembawa berekor bengkok

d. Alat Penyangga/ Penahan Benda Kerja
Penyangga/penahan benda kerja adalah salah satu alat pada mesin
bubut yang digunakan untuk menyangga atau menahan benda kerja
yang memiliki ukuran relatif panjang. Benda kerja yang berukuran
panjang, pada saat dilakukan proses pembubutan jika tidak dipasang alat
penyangga, kemungkinan hasil diameternya akan menjadi elips/oval,
tidak silindris dan tidak rata karena terjadi getaran akibat lenturan benda
kerja. Penyangga/ penahan pada mesin bubut standar ada dua macam
yaitu, penyangga tetap (steady rest) dan penyangga jalan (follow rest)

23

RANGKUMAN

1. Mesin bubut (turning machine) adalah suatu jenis mesin perkakas yang dalam
proses kerjanya bergerak memutar benda kerja dan menggunakan mata potong
pahat (tools) sebagai alat untuk menyayat benda kerja tersebut. Mesin bubut
merupakan salah satu mesin proses produksi yang dipakai untuk membentuk
benda kerja yang berbentuk silindris. Pada prosesnya benda kerja terlebih
dahulu dipasang pada chuck (pencekam) yang terpasang pada spindel mesin,
kemudian spindel dan benda kerja diputar dengan kecepatan sesuai perhitungan.
Alat potong (pahat) yang dipakai untuk membentuk benda kerja akan disayatkan
pada benda kerja yang berputar.

2. Fungsi utama mesin bubut konvensional adalah untuk membuat/memproduksi
benda- benda berpenampang silindris, misalnya poros lurus, poros bertingkat
(step shaft), poros tirus (cone shaft), poros beralur (groove shaft), poros berulir
(screw thread) dan berbagai bentuk bidang permukaan silindris lainnya misalnya
anak buah catur (raja, ratu, pion dll)

3. Jenis-jenis Mesin Bubut

- Mesin bubut Ringan, Jenis ini umumnya digunakan untuk membubut benda-
benda kecil dan biasanya dipergunakan untuk industri rumah tangga (home
industri).

- Mesin Bubut Sedang, Umumnya digunakan pada dunia pendidikan atau pusat
pelatihan, karena harganya terjangkau dan mudah dioperasikan.

- Mesin Bubut Standar, telah dilengkapi berbagai kelengkapan tambahan yaitu
keran pendingin, lampu kerja, bak penampung beram dan rem untuk
menghentikan mesin dalam keadaan darurat

4. Bagian-bagian Mesin Bubut

- Kepala Tetap (Head Stock), yang berfungsi sebagai dudukan beberapa
perlengkapan mesin bubut

- Kepala Lepas (Tail Stock), digunakan sebagai dudukan senter putar (rotary

24

centre), senter tetap, cekam bor (chuck drill) dan mata bor bertangkai tirus
yang pemasanganya dimasukkan pada lubang tirus (sleeve) kepala lepas.

- Alas/ Meja Mesin (Bed machine), digunakan sebagai tempat kedudukan kepala
lepas, eretan, penyangga diam (steady rest) dan merupakan tumpuan gaya
pemakanan pada waktu pembubutan.

- Eretan (carriage), Eretan (carriage), terdiri dari tiga bagian/ elemen
diantaranya:

(1). Eretan memanjang (longitudinal carriage), berfungsi untuk melakukan
gerakan pemakanan arah memanjang mendekati atau menjauhi spindle
mesin, secara manual atau otomatis sepanjang meja/alas mesin dan
sekaligus sebagai dudukan eretan melintang.

(2). Eretan melintang (cross carriage) befungsi untuk melakukan gerakan
pemakanan arah melintang mendekati atau menjahui sumbu senter,
secara manual/otomatis dan sekaligus sebagai dudukan eretan atas.

(3). Eretan atas (top carriage), berfungsi untuk melakukan pemakanan secara
manual kearah sudut yang dikehendaki sesuai penyetelannya.

- Poros Transportir dan Poros pembawa, berfungsi untuk membawa eretan pada
waktu pembubutan secara otomatis, misalnya pembubutan arah memanjang/
melintang dan ulir

- Tuas/ Handel, posisi tuas-tuas pengatur kecepatan putar, feeding, penguliran
dan pengubah arah pemakanan

- Dudukan Pahat Bubut (Tools Post), digunakan untuk memegang atau menjepit
pahat bubut pada saat melakukan proses pembubutan

5. Pelengkapan Mesin Bubut

- Alat Pencekam/Pengikat Benda Kerja

- Cekam Kolet (Collet Chuck)

- Plat pembawa

- Pembawa

- Penyangga

25

6. Test Formatif
Pilihan Ganda:
Jawablah soal dibawah ini dengan memilih salah satu jawaban yang dianggap
paling benar dengan memberi tanda (X).

Soal :

Gambar berikut untuk soal No. 1 s.d 5

1. Nama yang ditunjuk No.1 pada gambar tersebut adalah ....
A. Landasan/Bed
B. Kepala tetap/Head Stock
C. Kepala lepas/Tail Stock
D.Eretan pembawa/Carriage
E. Kotak pengatur roda Gigi

2.Nama yang ditunjuk No.2 pada gambar tersebut adalah ....
A. Landasan/Bed
B. Kepala tetap/Head Stock
C. Kepala lepas/Tail Stock
D.Eretan pembawa/Carriage
E. Kotak pengatur roda Gigi

3.Nama yang ditunjuk No.3 pada gambar tersebut adalah ....
A. Landasan/Bed
B. Kepala tetap/Head Stock
C. Kepala lepas/Tail Stock
D. Eretan pembawa/Carriage
E. Kotak pengatur roda Gigi

26

4.Nama yang ditunjuk No.4 pada gambar tersebut adalah ....
A. Landasan/Bed
B. Kepala tetap/Head Stock
C. Kepala lepas/Tail Stock
D. Eretan pembawa/Carriage
E. Kotak pengatur roda Gigi

5.Nama yang ditunjuk No.5 pada gambar tersebut adalah ....
A. Landasan/Bed
B. Kepala tetap/Head Stock
C. Kepala lepas/Tail Stock
D. Eretan pembawa/Carriage
E. Kotak pengatur roda Gigi

Soal Essai.

1. Apa saja bagian utama dari mesin bubut?
2. Bagian dari mesin bubut pada gambar dibawah ini berfungsi untuk?

3. Apa fungsi dari Poros transportir?
4. Eretan (carriage), terdiri dari tiga bagian/ elemen apa saja? Sebutkan dan

jelaskan!
5. Mesin bubut standar, pada dasarnya memiliki fungsi yang sama dengan jenis

mesin bubut lainnya, apa saja yang dapat dilakukan pada pembubutan:

Kunci jawaban Pilihan ganda

No Kunci jawaban Nilai benar Nilai salah
1A 1 0
2B 1 0
3C 1 0

27

4D 10
5E 10

Kunci Jawaban Essai

1. Kepala tetap, Kepala lepas, alas meja, eretan, poros transportir, Tuas, dudukan
pahat

2. Sebagai dudukan senter putar, senter tetap, cekam bor, dan mata bor bertangkai
tirus yangpemasangannya dimasukkan pada lubang tirus kepala lepas

3. untuk membawa eretan pada waktu pembubutan secara otomatis, misalnya
pembubutan arah memanjang/ melintang dan ulir

4. (1). Eretan memanjang (longitudinal carriage)), berfungsi untuk melakukan
gerakan pemakanan arah memanjang mendekati atau menjauhi spindle mesin,
secara manal atau otomatis sepanjang meja/alas mesin dan sekaligus sebagai
dudukan eretan melintang. (2). Eretan melintang (cross carriage), befungsi untuk
melakukan gerakan pemakanan arah melintang mendekati atau menjahui sumbu
senter, secara manual/otomatis dan sekaligus sebagai dudukan eretan atas. (3).
Eretan atas (top carriage), berfungsi untuk melakukan pemakanan secara manual
kearah sudut yang dikehendaki sesuai penyetelannya.

5. Membubut Muka (facing), rata/ lurus, bertingkat, tirus, profil, alur, memotong,
mengulir, mengebor, memperbesar lubang, mengkartel dll

7. PENSEKORAN

Aspek 1 2 Kriteria/ skor 4 5
Konsep (sangat (buruk) 3 (baik) (sangat baik)
buruk) Jawaban
Salah (cukup)
Tidak
Menjawab Jawaban Jawaban Semua
Sebagian Sebagian Jawaban
kecil Benar Besar Benar Benar

PENSKORAN: Bobot Skor Skor x bobot
No Soal
1 20 20
1 1 20 20
2 1 20 20
3 1 20 20
4 1 20 20
5
Total (Skor

28

perolehan) 5 100 100
Skor total

Nilai : Skor perolehan x 100 =
Skor Total

Daftar Pustaka

Widarto, (2088), Teknik Pemesinan Juilid 1, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan. Direktirat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional.

29

GLOSARIUM

Head stock Kepala tetap yang terdapat spindel mesin dan gear box
transmisi berikut tuas tuas pengatur putaran dan
Steady rest pemakanan mesin bubut
Noniuos Penyangga benda kerja pada mesin bubut yang
Justable tool poss posisinya diam terpasang pada meja mesin
Self centering chuck Skala garis ukur yang memilki ketelitian tertentu, untuk
mengatur besarnya
Independent chuck Pemegang pahat bubut yang dapat disetel/diatur
Collet Chuck ketinggiannya
Cekam pada mesin bubut yang gerak rahangnya
sepusat (apabila salah satu rahang digerakkan, rahang
yang lain ikut bergerak)
Cekam pada mesin bubut yang gerak rahangnya tidak
sepusat (rahang harus digerakan satu-persatu
Kelengkapan mesin bubut yang berfungsi untuk
menjepit/mencekam benda kerja yang memilki
permukaan relatif halus dan berukuran kecil

30


Click to View FlipBook Version