3) Lokasi gambar dinilai dengan melihat apakah posisi gambar cenderung di bagian kiri
kertas, cenderung di bagian kanan kertas, cenderung di bagian bawah kertas, cenderung
di bagian atas kertas, atau cenderung di bagian tengah (centrum) kertas. Interpretasi
gambar pohon yang digambar di tengah menunjukkan bahwa peserta tes merupakan
orang yang tidak suka bertele-tele, tetapi rendah hati atau tidak sombong. Hal ini juga
berarti jalan tengah dengan maksud dapat mencegah segala keburukan yang dapat terjadi
atau dapat memunculkan segala kemungkinan yang bisa muncul sehingga selalu
memperhitungkan dengan cermat dan waspada dengan apa yang akan terjadi. Interpretasi
gambar pohon yang digambar di bawah menunjukkan bahwa peserta tes terlalu berhati-
hati dalam menimbang suatu masalah dengan alasan tidak ingin mengambil resiko dan
berharap semua berjalan dengan baik. Meski juga dapat ditafsirkan bahwa tindakan
berhati-hati merupakan sikap pesimis terhadap solusi yang diberikan. Interpretasi gambar
pohon yang digambar di atas menunjukkan bahwa peserta tes punya sifat yang suka
mengambil hikmah dalam hidup, tidak takut resiko, dan sabar menghadapi segala
cobaan. Peserta tes juga mempunyai sikap bijaksana dan lapang dada dengan kenyataan
hidup yang dijalani.
4) Kualitas garis dinilai dengan melihat apakah kualitas garis pada gambar tergolong:
tekanan sangat kuat dalam; tekanan kuat dan berat; tekanan lemah ringan; konstan;
tekanan variatif; kualitas garis lancar; fluktuatif; bergetar; bergerigi dengan sudut diberi
tekanan; berulang-ulang diganti; putus-putus (sketsa); garis samar; atau garis tegas.
5) Penyelesaian gambar dinilai dengan melihat apakah gambar diselesaikan dengan: Relatif
sistematis, misalnya apakah pohon digambar dengan beraturan, berurutan; atau tidak
sistematis, misalnya apakah peserta menggambar bagian per bagian pohon secara tidak
beraturan, antara lain belum selesai menggambar akar, mencoba menghias mahkota,
kemudian menambah ranting, kembali ke akar, dan menghias mahkota kembali.
Kesan/Detail Deskripsi Interpretasi
Kepribadian yang mantap,
Mantap intelektual, perasaan dan
aktualisasi motivasi yang
Kesan Umum jelas.
Sempurna dan cepat Aktualisasi dorongan, yang
sangat baik dan cepat.
Kabur, samar memudar Aktualisasi dorongan yang
kabur, tidak jelas. Kurang
berani tampil dan
menampakkan potensi diri,
cemas dan ragu-ragu, takut,
tidak aman, tidak mantap,
kendali diri yang kaku
didasari atas rasa tertekan
dan tidak mantap. Kendali
diri yang kaku didasari atas
rasa tertekan dan tidak
mampu, depresi dan kurang
bergairah, merasa tidak
cocok, skizofrenik widrawal.
Sketsa/skets Perasaan cemas, takut, tidak
pasti dan tidak merasa aman.
Menggunakan pola atau garis
dasar (skema) dengan garis Perasan terisolir
terputus dan ditekan.
Besar dan dominan Paranoid
Sedang Normal
Secara hipotesisi subyek
merasa kecil sehingga kurang
berani, represi, inferior, rasa
tidak mantap, kurang
bersemangat menghadapi
Ukuran tugas, persoaalan, tantangan.
Kecil Merasa kesempitan,
penarikan diri suka
menonjolkan ilmunya,
kecemasan, ketergantungan
emosional, rasa tidak aman
dan merasa dibatasi. Ego
yang terdesak.
Lokasi Cenderung ke kiri Ke arah aku (ego),
Kualitas garis dipengaruhi oleh masa
Cenderung ke kanan lampau, introvert, subjektif,
Cenderung ke bawah terlalu meng-hubungkan
Cenderung ke atas segala sesuatu ke dalam
dirinya, senang menimbang
Cenderung di tengah dirinya, sukar dipengaruhi,
(centrum) senang menyembunyikan
problem.
Tekanan sangat kuat dalam. Ekstovert, Orientasi ke
arah masa datang, Lebih
terbuka, Lebih objektif,
Lebih mudah dipengaruhi
dunia luar.
Mudah di dominasi oleh
drive nya (ketidak
sadarannya)
Penuh dengan dunia ide,
imajinatif, intelektual,
kesadaran yang over indi-
vidual.
Mudah mengadaptasi pada
hal-hal yang riil/nyata,
Adanya kesadaran individuil,
cenderung kearah yang lebih
objektif, Sphere dari ego
yang empiris, banyak
mendasarkan dari yang
empiris
Enerjik, gangguan organis,
kepribadian anti sosial,
ketegangan yang ekstrim,
asertif dan ambisius.
Membatasi tindakan yang
menimbulkan stress.
Kemungkinan paranoid,
psikopat atau metal
defisiensi.
Dorongan kemauan vitalitas
Tekanan kuat, berat dan energi yang kuat
tendensi agresif dan sadis.
Sikap tegas.
Tekanan lemah ringan Dorongan, kemauan, vitaliats
dan energi yang lemah.
Kondisi katatonik (dalam
Konstan setting scizoprenia).
Kemungkinan retarded
Sifat agresif, pribadi yang
fleksibel, kemampuan
adaptasi yang baik, dorongan
tidak konsisiten, cemas,
Tekanan variatif impulsif, mudah fsustasi,
emisi tak stabil, histeris.
Immature dalam emosi, juga
tidak stabil, pemurung,
perasaan tegang, rasa tidak
aman.
Kualitas garis Lancar Aktualisasi dorongan lancar
tanpa hambatan
Fluktuatif Tidak tegas, berubah-ubah
tidak stabil.
Bergetar Kurang dapat
mempertahankan
Bergerigi dengan sudut diberi
Bermusuhan
tekanan
Berulang-ulang diganti Perasaan yang mudah
Putus-putus (sketsa) berubah, aktualisasi potensui
yang mengikuti perasaan.
Penyelesaian Garis samar Perasan terisolir, anxiety,
Garis tegas tidak aman.
Relatif sistematis Khawatir akan neurotik,
Tidak sistematis katatonik, scizofrenia,
scizoprenia menghindar, dan
scizoprenia kronis.
Ambisius pada dorongan.
Keteraturan dalam berpikir,
kontak dengan realitas baik.
Gangguan proses berpikir,
tidak sistematis. Awal mula
muncul psikopat.
Interpretasi Detail/Content
Interpretasi detail bertujuan untuk melengkapi indikasi yang telah diperoleh dari interpretasi
formal secara lebih dalam
Kesan/Detail Deskripsi Interpretasi
Berbakat dkoratif, tajam
Seperti dengan daun nyata dalam pengamatan, butuh
pengakuan, suka dipuja dan
pergaulan lincah
Banyak fantasi, Kurang
konstruktif, Mempunyai
Mahkota Mahkota yang tertutup interest yang kurang
diferensiasi
Mempunyai sikap yang naif
(asli), Takut menghadapi
realita dan kurang produktif.
Berombak tapi tidak seperti Jiwanya hidup, Mudah
awan bergaul, Lemah lembut.
Mahkota yang digambar Mudah nervous, Mudah
bergetar terganggu, perasaannya,
Mudah ragu-ragu dan mudah
Dahan terselubungi crown takut
Batang tampak dalam Tertutup, Kurang jujur, Takut
mahkota (tetapi tidak jelas) bergaul
Tertutup, kurang jujur, takut
Batang tampak terpisah bergaul
didalam mahkota dengan Tendensi ragu-ragu didalam
disertai mahkota yang menghadapi realita, Mudah
terpisah-pisah mengingat perasaan orang
lain, Takut menyakiti hati
Mahkota seperti daun pisang orang lain, Cenderung
(tetapi bukan daun pisang) diplomatis, Kurang
memperhatikan maksudnya
Mahkota seperti kipas yang sebetulnya
Sifat curiga, Berhati-hati
Unter-unter menjadi kecil sekali, tertutup
Regresi, Mudah bertindak
Mahkota yang ruwet seperti kasar (hantam kromo),
lokan/krul Kurang pengalaman, Suka
kebutuhan yang
mengenakkan, Cenderung
malas, Konsentrasi kurang,
Kurang tenang
Kurang pengalaman, Kurang
ajar.
Narsisme (perhatian terhadap
dirinya sendiri besar), Mudah
bosan (mudah pindah-
pindah) tapi aktivitas keluar
tidak ada
Kegelisahan, Motorik, Suka
bicara, Ringan hati,
Bila terlalu ruwet sekali Mempunyai sikap yang
menyenangkan, gembira,
Bergantung Banyak humor, tapi daya
tahan lemah.
Mahkota seperti nyala api Jiwa bergolak, Tidak aturan,
terbuka Tak mempunyai kemauan,
Pikiran kacau, Kurang
Seperti nyala api yang sistematis, Tidak stabil,
tertutup dan lebih ruwet Konsentrasi juga kurang,
Seperti asap dan ruwet Tidak senang bergantung,
dengan dahan berbelok Intelegensi tinggi / psikopat,
Yang dibentuk dengan retardasi.
Tak ada kemauan, Kurang
agresif, Tak dapat
memutuskan sendiri, Sukar
menghilangkan perasaan
sedih, Depresi sukar diatasi
Kurang dapat membedakan,
Kelemahan intelek, mungkin
embisil, debil dan,
sebagainya, Sering lupa inti
persoalan, Mudah melamun,
Mudah dibelokkan
perhatiannya, Kontrol diri
yang kurang
suka menggertak, suka
berlagak, suka main
sandiwara, tendensi pikiran
suka mengembara.
suka menggertak, suka main
sandiwara, berlagak, pikiran
mengembara.
tendensi pandai
shading membentangkan sesuatu,
perasaan mudah dipengaruhi,
Digambar dengan shading suka melamun, gejala pasif /
yang hitam dan ruwet lemah – kurang enerjik,
Seperti cemara dengan mudah nervous, kadang-
samping bagian bawah kadang depresif tanpa alasan,
tergantung suka warna.
tipe depresif, banyak
Berat ke kanan problem pada emosi, suasana
hati tidak hidup, mudah
Mahkota yang berat ke kiri dipengaruhi.
tendensi tidak ada kemauan,
Seimbang antara kiri dan kurang agresif, kurang
kanan mampu mengambil
Crown yang digambar keputusan, mudah diliputi
dengan titik-titik dan sedih, tendensi depresif.
bentuk yang tidak tetap Keinginan untuk merasakan
sensasi, berkuasa,
menyombongkan diri, modis,
trendi.ekstrofert
Introvert, pendiam tapi
perasaannya dalam,
cenderung menolak dunia
luar, egosentris
mudah tertekan/ depresif.
Narsisme, ada keseimbangan
dalam jiwanya, tapi kurang
luas, over estimate terhadap
dirinya sendiri.
ketidakpastian dalam suasana
hati, ketidakpastian di dalam
vitalitasnya, juga, cara
kerjanya (bukan bekerjanya),
mudah cemas.
lebih mengutamakan
penampilan diri
Crown yang beringgit-inggit (performance), penyesuaian
(seperti tangan) agak sukar, selalu
memperhatikan tata cara
pergaulan
Yang didalamnya diberi pribadi yang tertutup tapi
tanda silang cenderung oposisi dan sukar
di dalam menyesuaikan diri
tendensi konsentrasi baik,
cepat dalam mengambil
keputusan, mempunyai satu
Centripetal (banyak tujuan yang pasti, keadaan
lingkaran didalamnya) diri yang tertutup tabah dan
ulet, sukar kontak atau
cenderung menolak, sukar
dipengaruhi, kemampuan
berdiri sendiri
Agresif, ada usaha kuat atau
besar dorongannya untuk
bekerja, kurang ada
penyaluran dengan baik
Centrifugal sehingga kurang mempunyai
tujuan, cenderung inisiatif
banyak tapi tidak tetap di
dalam bekerja (beda dengan
no. 19 )
mudah menonjolkan diri,
Crownnya saja tanpa batang narsisme, banyak aktivitas
yang kedalam, introvert.
Crown hanya digambar garis- cenderung regresi, dan
garis dangkal, kurang cerdas,
Crown yang keriting tingkah lakunya seperti anak
dalam masa trote, tidak ada
Seperti benang ruwet ketenangan, tidak ada tujuan
yang pasti, menentang,
Crown yang tersebar mudah keras kepala, agresif.
Vlekkon / bagian-bagian vitalitas yang cukup,
yang kosong dorongan yang cukup
cepat menyesuaikan diri,
cenderung suka humor tetapi
kadang kurang realistik, lebih
mengutamakan hal-hal yang
lahiriah, sering menonjolkan
diri, mudah untuk
improvisasi
ada keinginan untuk
berproduksi banyak, dalam
orintasi kurang baik,
sehingga mudah
menimbulkan
kesalahpahaman dalam
penyesuaian, konsentrasi
lemah.
cukup dapat memisahkan
antara rasio dan emosi, takut
akan realitas masa yang akan
datang, kurang prinsip,
pendirian mudah berubah
(bunglon), selalu
menyembunyikan sesuatu,
kurang dapat bertindak
agresif pada saat tertentu
perasaan rendah karena
mengalami sesuatu yg
Dahan Gepeng menyebabkan tujuannya
tidak tercapai
Arah streep (garis lurus) ke merasa dirinya tertekan dari
kanan luar, menurut
Arah streep (garis lurus) ke rasa diri tidak bebas.
kiri perkembangan tertekan,
Streep seperti tertiup angin merasa diri dirugikan
ke kanan tendensi sebagai pengikut,
sugestibel
Tidak ada / terlupakan suka bekerja, pandai
menyesuaikan diri
Dahan seperti pipa yang rasa sosial yang baik
tidak tertutup Introvert, Meditasi, Kurang
ikatan
Dahan terbuka tersebar Mudah tersinggung
Merasa dikejar waktu, Tak
punya pegangan
Kelemahan dan tidak
mendapatkan kese-nangan
melalui hubungan
interpersonal, tidak puas
bergaul & bergabung dengan
orang lain.
Tendensi adanya keinginan
yang masih ingin dicapai,
Ada keinginan berprestasi
dan kerja sebanyak mungkin,
Kurang dapat menentukan
sikap, Tidak ada kepastian
dalam menghadapi
lingkungan
Menjalankan banyak
kegiatan tetapi tidak
menentu, Tidak tetap cara
kerjanya, Mudah terpengaruh
Tidak mempunyai ketetapan
diri dalam bekerja atau
Dahan yang tersebar berpikir, Mudah dipengaruhi,
Impulsif, Oposisi, Mudah
konflik diri.
Dahan tersebar bertentangan Skizophrenia
Dahan tersebar sekali dan tak Suka oposisi, Ekplosif,
teratur Mudah terkena konflik
Mempunyaikemampuan
mengsikronisasikan masa
lalu dan masa yang akan
Dahan yang makin mengecil
datang, Mudah
menyesuaikan diri dengan
lingkungannya
Digambar sampai yang Sangat peka, Daya reaksi
terkecil tinggi, Indera halus
Harmonis dan kecil Ringan hati, „Nrimo‟, Kurang
dinamis
Tidak teratur dan kecil Reaktif, Gelisah, Mudah
dikacau.
Mudah lupa, Tidak suka
Susunan sembarang (kacau) berpikir, Sifat kekanak-
dan kecil kanakan, Suka melamun,
Tidak dapat mengendalikan
diri, Sifat malu.
Bersambung–sambung Debil, Rajin tapi tidak
efektif, Tidak dapat,
seperti pohom kaktus menyesuaikan diri, E ilepsi (
lengket )
Dahan yang makin membesar Ekstrovet, Kasar, Vital,
(melebar) Prestasi kuantitatif
Kemauan besar, Ingin
memegang peranan
Ingin mengalami sensasi
Kelihatannya menurut tapi
kepala batu, Kurang
lurus sekali dan sejajar penyesuaian diri, Tidak
terbuka, Jiwa yang kaku,
Jalan pikiran terang dan jelas
Sulit menyesuaikan diri,
Selalu menuruti keinginan
Dahan yang tersebar dalam sendiri tapi kurang punya
mahkota tujuan
Dasar pikirannya yang
dangkal
Sistematis, Tradisional,
konservatif, disiplin dan
sikap yang kaku, mau
Dahan yang dekoratif dan menangnya sendiri dan
simetris kepala batu, cenderung lebih
praktis daripada teoritis (
bakat teknis )
kemampuan konstruktif
Dahan yang terputus – putus tidak mempunyai kestabilan,
/ bergerigi / tidak jelas sifat ragu – ragu, kurang baik
daya abstraksinya dalam
konsentrasi / berpikirnya,
hambatan kontak sosial
cenderung diplomtis
mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungan
Dahan yang berkelok – kelok
disiplin diri yang kuat
mudah tegang dan konflik
diri dengan lingkungan yang
dianggap
sebagai musuh
konflik dirinya ingin
disalurkan dengan
dorongannya
gelisah
Dahan yang merupakan garis mudah berubah dari sedih ke
– garis dalam crown dan ada ketawaa
akar gantungnya akar gantung menunjukan
sifat dependent
kurang dapat menyatakan diri
regresi
tidak ada variasi retardasi
debil
tak self standing dalam
keputusan
hambatan perasaan (
remming ) karena adanya
traumatis masa lalu
kurang percaya pada diri
sendiri
cenderung regresi
dahan yang dipotong adanya konflik
ingin berkuasa
merasa dirinya di rugikan
merasa tidak mengerti
tidak berterus terang
menarik diri
simbol pubertas
nasib yang kurang enak
sering membuat masalah
dahan yang bersilangan dengan lingkungan
selalu ada konflik antara
Batang dahan yang mengarah ke perasaan dengan pikiran /
bawah ambivalensi
kontrol diri yang kuat
dahan yang ke bawah yang mudah menyesuaikan diri
diimbangi dengan batang tapi menimbulkan problem
yang besar ingin menonjolkan diri tapi
dahan yang ke bawah yang self kritik kurang, juga kalau
diimbangi dengan batang dikritik orang lain tidak
yang kecil terima
jalan pikirannya tak terang
arah ke atas introvet
ke kanan atas dorongan yang lemah
Digambar Licin tak punya daya tahan
keinginan tapi tak dapat
Digambar Kasar dilaksakan
depresif dan biasanya
terdapat pada orang yang
frustrasi
sifat yang ekspansif
dorongan yang kuat untuk
menyalurkan keinginannya
ekstrim untuk abnormal,
adanya waham kebesaran
keinginan terlalu banyak tak
disertai dengan kemampuan
rajin dan tak kenal batas
vital aktif
religius
Sensitif tetapi tidak mudah
menimbulkan masalah.
Sensitif, Setiap rangsang
diterima mudah
menimbulkan problem.
Misal: mudah marah
Bentuk T Merupakan bentuk awal pada
Bentuknya membengkak anak-anak, kurang cerdas,
Bentuknya keroak cenderung
Bentuknya seperti kerucut dikendalikan/pada, segi
Batang menerobos kroon naluri (sangat instingtif),
sehingga vitalitas kuat, jadi
banyak dikendalikan oleh
segi naluri
adanya hambatan dalam
afeksi
adanya need yang tak dapat
disalurkan/tersalurkan
mempunyai dorongan yang
kuat tetapi tak disertai
adanya kemampuan
adanya guilty feeling yang
besar, sehingga ada
kecenderungan rasa minder /
rasa rendah diri
pernah mengalami trauma
konkrit dalam menghadapi
sesuatu
cenderung statis
gejala retardasi
ada kemungkinan lambat
dalam belajar
lebih praktis tapi sangat
teoritis (motorik agak kasar)
primitif, rigid
vitalitas kuat tetapi kurang
godiferen
Batang menonjol sangat instinktif
Batang berkelok-kelok lebih bersifat praktis
Batang digambar scribling ada gejala retardasi
(garis muter-muter) remming untuk
mengembangkan bakat
Batang berbelok-belok kurang mampu untuk
Terbuka ujungnya mengobyektifir sesuatu yang
primitif
trauma atau kesukaran yang
dirasakan benar-benar
biasanya sesudah sakit atau
kecelakaan berat (dirasakan
subyektif)
levendig, hidup, lincah
dinamis
mudah menyesuaikan diri,
juga mudah terpengaruh
diplomatis
sensible, sensitive, ikut
merasakan suka dan duka
tidak mengetahui batas antara
aku dan dia (kehilangan
pribadi sendiri
berpegang teguh pada
prinsip,sering menentang
hatinya sendiri, mempunyai
sifat malu-malu, kemauan
yang tegang, Pathologis:
Obsesi neurosa, tertekan,
tegang, tertutup, tak dapat
menyesuaikan diri, rasa takut
yang besar, regresi
Serba ingin tahu, tidak terang
Ditumpuk-tumpuk tujuannya, tidak dapat
memutuskan sesuatu, tidak
Diganjal/ada penolongnya mau mengikat diri, daya cipta
kurang, mudah marah.
Digambar tiga dimensi sampai umur 13 tahun :
Konturnya terputur-putus normal, 13 th : ke arah debil
Batangnya ada noda/flek daya kombinasi kurang, tak
hitam yang tebal logis, tak ada pertimbangan
Batang yang terkelupas kurang abstraksi, ganti-ganti
kulitnya atau berlubang pekerjaan, tanda nervous
Shadow di kanan jiwa belum dewasa, tidak
Shadow di kiri terbuka
bentuk perlindungan, ragu-
ragu, kebutuhan untuk
dipimpin, tidak dapat berdiri
sendiri, tak percaya pada
dirinya sendiri, keadaan
jasmani yang lemah
bakat baik, mempunyai idea
yang baik, originil
percaya pada diri sendiri,
kurang diplomatis
Batang yang terputus-putus
Batang yang disertai
flek/noda hitam yang tebal
Traumatis , tendensi menarik
diri dari lingkungan dan
cepat cemas.
kemampuan kontak baik
penyesuaian diri baik
mudah melamun, cenderung
introvert, ingin mengeluarkan
perasaan
Stem basis Shadow Dimential - intelligentif
Shadow Penebalan timbunan efek, sifat malu,
tegang, remming, verstoping
Condong ke kiri (tertutup),verdringin
(terdesak
Condong ke kanan tidak secara terang-terangan
tertekan
Permukaan batang terputus- menekan perasaannya sendiri
putus terikat pada masa lalu
keras kepala
Seimbang kadang-kadang malas
Melebar ke kiri sikap defensif
ekstrovet
penyesuaian baik
sugestible
mudah dipermainkan
suka menolong
Impulsif, cepat nervous dan
tidak sabar, mudah tersentuh
perasaannya, nervous namun
tidak mendalam.
Kecenderungan ekstrovert.
Sikapnya tidak pasti, sulit
diperkirakan mudah berubah-
ubah, tidak stabil perasannya.
Sombong. Kesukaran dalam
berpikir dan berkonsentrasi.
Hambatan dalam
perkembangannya, ke-
sukaran dalam belajar, pelan
tapi pasti
remming untuk menghadapi
sesuatu
terikat pada hal yang lampau
lambat dalam
kleverto : tak dapat
melepaskan dari sesuatu yang
dikerjakan
perasaan segan atau takut
terhadap kekuasaan
melebar ke kanan mudah merasa tidak percaya
hambatan di dalam kerja
sama, kepala batu, ragu-
ragu.otoritas.
praktis daripada teoritis
Stem basis nampak seimbang kurang pandangan yang luas
dan akar tampak di atas tanah kurang pengertian terhadap
serta grongsong globalitas
tergesa – gesa ingin segera
berbuat ( impulsive / id )
Tidak digambar Normal
Belum tercapainya tingkat
kedewasaan yang baik
Sedang mencari pegangan
Ada kelemahan dalam
dirinya terutama kemauannya
Terikat pada hal – hal yang
Akar Digambar (pada orang konservatif / tradisioanal
dewasa) Banyak dikendalikan oleh hal
– hal yang a sadar
Atatis
Sukar melepaskan diri dari
problem yang dihadapi
Kadang – kadang double life
( mendua )
Menuruti hawa nafsu
debilitas (primitif) dalam arti
Akar tunggal luts principlenya bukan
berdasarkan intelegensi, serta
ada kecendrungan abnormal.
Akar double Normal
sifat yang primitif ( freud )
banyak dipengaruhi
Akar digambar kelihatan ketidaksadaran
terikat pada insting
terikat pada tradisi ( childish
)
intelegensi rendah
Akar nampak dan lebih sukar bergerak ( kurang
dalam ke tanah kreatif )
konservatif
hambatan perkembangannya
terutama belajar dan
Akar di gambar tidak penuh ( kesulitan lain yang
tidak gathuk ) menghambat
perkembangannya
memanifestasikan
bakat yang ada
hambatan perkembangan (
Akar yang lebar pada stem seperti di atas )
basisnya sebelah kiri (stem kurang reaktif terhadap
basis : yang menghubungkan rangsang
akar dgn batang ) terikat pada masa lampau
terikat pada ibu
Akar nampak / muncul di sifat primitif ( freud : das es
atas tanah yang di gambar ), impulsive, statis
oleh orang dewasa hidup dalam mendua (belum
ada pegangan)
Akar yang muncul dan ada konflik yang belum
Lain-lain berbelit – belit terselesaikan
Akar yang tergantung
sseperti buah (ekstrim lagi dependensi yang besar
kalau ditambaah akar
gantung dari daunnya yang Mencurahkan pada fantasi,
turun) bayangan, cita-cita, ambisi
ekspansif, idealisme,
Proporsi dengan titik berat tendensi ke arah
pada puncak geestelijkheid, titik berat
pada keinginan, ingin
Menitik beratkan pada Stem berkuasa, zelf-bewusizijn,
(panjang sekali) angkuh, sombong, mudah
antusias, fanatis, merasa
Dominan Daun penting, gila hormat, kurang
nyata, tidak mendalam.
Sangat intuitif
Hidupnya terutama
didasarkan pada a sadar
Tertarik pada hal-hal yang
nyata
Perasaan atau emosinya
mudah bergerak, sensitif,
sensualitis, kurang
kesadaran.
Negatifnya: remming in de
ontwikkeling ( belum masak,
ada hambatan dalam
perkembangan), infantil
Superego yang berkuasa,
Intelektual
Ide-ide, Fantasi, Norma-
Dominan Batang norma dsb
Dominan akar Realita, Prinsip Mengakuai
Pohon, sarang, dan telur yang nyata (didominir)
burung Id, Drive yang berkuasa
Berani bergaul
Pohon dan buah suka mengkritik/mengajak
Humor yang menyakitkan
Agresif yang sinis
Wajar pada anak-anak,
sedang pada dewasa:
Tajam dalam pengamatan
Sombong
Mudah mendemonstrasikan
sesuatu kemampuannya atau
mempertahankan kedaulatan.
Impulsif dalam keputusannya
Sering membesrkan realita
Regresi kearah pubertas
Ingin lekas mencapai tujuan
Kurang riil dalam
menghadapi masalah
Butuh sanjungan
Suka melanggar peraturan
Sering membesar-besarkan
kenyataan
Bila buah tersebut seperti
buah Nangka (misalnya)
disamping itu digambar buah
jenis lain yang bentuknya
beda, ini adalah sifat ekstrim
dan punya indikasi :
Regresi/kekanak-kanakan
Belum dewasa
Pohon, Buah/Daun/Bunga Tidak dapat menerima realita
yang berguguran Adanya traumatis
Kehilangan sesuatu
Buah yang tidak karuan Sifat putus asa dan depresif
tempatnya Biasanya perasaan mudah
Pohon yang dikelilingi tersinggung
Rumput Kurang tabah
Kurang tekun/sensibel
Gambar pohon Banyak dan Melepaskan suatu tujuan
simetris Debil
Agresif
Pohon dan matahari Kurang percaya pada diri
sendiri
Pohon yang tinggi Rasa tergantung
Banyak Shading Kurang diakui lingkungan
Kroon dengan batasan yang Orang yang kaku dalam
jelas perasaan
Daun yang jatuh Emosi tidak stabil
Ada gangguan intelek
Sukar mengambil keputusan
Keinginan agas tidak
diperhatikan oleh lingkungan
atau orang lain
Individu butuh bantuan atau
penerangan karena keraguan
dalam dirinya.
Intelegensi baik tapi kurang
evektif
Ragu-ragu dan pikiran ruwet
Menutup diri
Kurang menyesuaikan diri
dengan dunia sekitar
Putus asa
Trauma di Stem Melepaskan sesuatu
Rumput Kejadian yang menggoncang
Rasa dependent yang tidak
Tiga dimensi diakui
Rasional, fantasi (khayalan).
Dua dimensi Intelektual (berisikan ide-ide
kreatif).
Bayangan/Shading Terarah arsirnya Dipenuhi perasaan dan emosi
berupa fantasi emosional
Tidak terarah arsirnya (khayalan).
Perasaan yang peka, agresi
Penghapusan Banyk arsirnya, kotor. yang ditekan.
Coretan diluar gambar Ada hambatan dalam diri,
Sedikit/ada cemas dan stress, kinginan
Sesekali beraktifitas yang mujncul tak
Sangat banyak terkendali,
tendensi pikotik, minay pada
Form Penilaian Tes BAUM nak erotik.
Agresi ekstravert
A. Interpretasi Formal Kecemasan, gelisah
No. Sumber Data kecenderunga neurotis pada
Ukuran konflik.
1 Regresi .
........................................ Ketidak mampuan
2 Lokasi memutuskan sesuatu, ketidak
puasan diri.
Interpretasi
.........
.........
........................................
Dst ........... ..........
Kesimpulan : ................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
B. Interpretasi Detail Interpretasi
No. Sumber Data
Mahkota .........
1 .........
......................................... .........
Batang ..........
2 ..........
.........................................
Dahan
3
..........................................
Stem Basis
4
..........................................
Akar
5
..........................................
Kesimpulan : ................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
LEMBAR KERJA
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Tanggal Tes :
Lembar 1
Lembar 2 Nama Pohon
(Misal : Pohon Mangga)
(Tempat Menggambar)
TES HOUSE TREE PERSON (HTP)
Pendahuluan
Tes HTP atau House Tree Person merupakan tes psikologi yang meminta peserta
untuk menggambar rumah, pohon, dan manusia pada selembar kertas A4. Tes ini pertama
kali dikembangkan oleh John Buck pada 1948, kemudian dikembangkan lagi oleh Warren
pada 1992. Pada tes ini penguji akan meminta individu untuk menggambar rumah, pohon,
dan orang pada satu bidang kosong. Tes ini memiliki analisis yang kompleks. Selain
memberikan informasi mengenai karakteristik dan kepribadian, juga mampu menganalisis
hubungan atau interaksi dengan orang lain, khususnya keluarga. Alasan dari digunakannya
tiga objek atau aspek tersebut sebagai alat untuk menganalisis karena ketiga objek tersebut
merupakan objek yang paling dikenal oleh siapapun. Hampir semua orang dapat menggambar
ketiga objek tersebut. Walaupun begitu, ketiga objek ini dapat menstimulasi verbalisasi yang
jujur dan bebas.
Tujuan
Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui hubungan atau interaksi sosial antara individu
dengan orang di sekitarnya. Selain itu, tes ini juga digunakan untuk mengetahui karakter
kepribadian seseorang yang dinilai dari gambar yang dibuatnya dan dapat mengungkap aspek
psikologis seseorang.
Instruksi Test
Instruksi yang umumnya digunakan dalam tes HTP adalah:
1. Sebelum tes dimulai, peserta tes akan diberikan lembar kerja tes HTP berukuran A4.
Peserta tes tidak diperkenankan menggunakan penghapus. Waktu yang diberikan untuk
mengerjakan tes adalah 15 – 20 menit.
2. Penguji akan memberikan instruksi kepada peserta tes untuk menuliskan identitas diri di
sudut kiri atas kertas yang terdiri atas nama peserta, jenis kelamin, dan usia serta tanggal
pelaksanaan tes. Tuliskan dalam posisi kertas horizontal.
3. Berikutnya peserta akan diminta untuk membalik kertas dan mendengarkan instruksi
selanjutnya.
4. Penguji akan meminta peserta tes untuk menggambar Rumah, Pohon, dan Orang tanpa
menggunakan alat bantu lain seperti penghapus dan penggaris.
Dasar Interpretasi
Pada dasarnya proses interpretasi Tes HTP didasarkan oleh tiga objek utama yang diminta
untuk digambar.
1. Rumah
Rumah merupakan gambaran kehidupan sosial dan simbol kenyamana bagi seseorang.
Setiap komponen rumah membawa makna masing – masing
- Atap menggambarkan sisi khayalan, angan – angan, cita – cita, atau sisi intelektual
seperti pemikiran, sudut pandang, serta ideologi.
- Pintu dan Jendela mengindikasikan bagaimana anda berhubungan dengan dunia luar
atau kehidupan bersosialisasi anda
- Pagar menunjukkan anda seseorang yang selalu berjaga –jaga/ berhati –hati. Ini juga
menunjukkan bahwa ada sesuatu yang harus anda lindungi
2. Pohon
Pohon menunjukkan bagaimana hubungan anda dengan lingkungan sekitar.
- Batang menunjukkan keadaan batin, harga diri, dan jati diri
- Ranting menunjukkan bagaimana anda berhubungan atau berinteraksi dengan orang
lain dan lingkungan sekitar
- Akar mencerminkan bagaimana anda dapat mencapai rasa aman dan menetapkan
diri pada sesuatu serta pengaruh masa lalu terhadap realitas saat ini
3. Orang/Manusia
Kehadiran gambar orang pada tes ini menunjukkan kehidupan pribadi atau hubungan
intrapersonal anda sendiri. Gambar ini merupakan simbol atas kehadiran atau keberadaan
anda. Interpretasi gambar orang pada tes ini tidaklah se-detail pada tes DAP. Anda dapat
menggambar diri anda sendiri atau sepasang laki – laki dan wanita. (Hindari
menggambar hanya lawan jenis atau orang yang mengalami disabilitas).
Interpretasi Formal
Interpretasi formal gambar yang dihasilkan dinilai menurut kesan secara umum pada gambar
yang dihasilkan
Kesan/Detail Deskripsi Interpretasi
Keinginan terlalu tinggi /
tenaga kurang.
Defens dengan cara (over)
Atas kompensasi.
Sikap optimis
Tingkat aspirasi tinggi.
Daya khayal tinggi,Kreatif.
Keinginan menahan kejadian
yang tidak menyenangkan di
masa lalu
Optimisme berlebihan
Atas pojok kanan terhadap masa depan.
Ada ambisi yang ingin diraih
Hambatan pada usaha
Lokasi mencapai keinginan dan
idealitas.
Hasrat untuk menekan hal-
Atas kanan hal yg tidak menyenangkan.
Optimisme terhadap masa
depan.
Sifat kekanak-kanakan.
Atas Tengah pemalu, tertutup, menarik
diri.
menghindari realitas.
Menekankan rasionalitas,
intelektual, religiusitas dan
Atas Kiri etik yang pada dasarnya
bersifat hambatan pada
keinginan dan idealisme yang
tidak tercapai.
Kecenderungan regresi,
cemas, kekanak-kanakan,
fantasi yang kuat.
Tendensi regresi
Atas pojok kiri Perasaan tak aman
Cenderung Psikotik.
Tengah besar Tendensi maniak, paranoid
dengan waham kebesaran
Tengah besar dan lebar (garis Memperkuat hipotesa
kuat dan kotor) tendensi agresif.
Penuh dengan dunia ide,
gagasan, abstrak imajinatif,
Tengah cenderung keatas intelektual rasional.
Kesadaran yang berlebihan
secara individu
Perasaan puas akan fantasi.
orientasi pada lingkungan,
ekstrovet
Perilaku relatif stabil
Kanan Berprinsip realitas
Orientasi kemasa depan
Negativitas : mungkin
ekspresi kecenderungan
memberontak.
Orientasi pada diri sendiri
Impulsif, terus terang
Kiri Kemungkinan ekstravet
Orientasi perhatian lebih ke
masa lalu
Posisi Orang lebih dekat pada Terikat, mencari
pohon perlindungan dan kebutuhan
untuk lebih dekat dengan
Proporsi Orang cenderung dekat bapak.
Komposisi dengan rumah Terikat, mencari
Penyelesaian gambar yang tidak ada perlindungan dan kebutuhan
hubungannya untuk lebih dekat dengan ibu.
gambar yang ada hubungan Daya abstraksi jelek.
baik Hubungan emosi tidak ada /
dingin.
jarak berjauhan Daya abstraksi baik
Hubungan emosi hangat.
Jarak berdekatan Perasaan yang tidak dapat
didekati / tidak ada jalan.
==lihatlah proporsinya == Keinginan untuk melarikan
diri.
==lihatlah komposisi antar Situasi dirumah diluar
rumah, pohon, orang== kemampuan subyek untuk
Semua unsur lengkap mengendalikan.
Penekanan pada rumah Perasaan ditolak atau
perilaku menolak.
Perasaan dalam hubungan
interpersonal yang hangat.
Accessibility secara
psikologis.
- kecerdasan == baik, sedang,
kurang ==
- emosi ==lihat penampilan
bagian-bagiannya, peranan
dalam keluarga ==
Lebih menghargai peran==
Rumah: Ibu, pohon: Ayah,
orang: diri sendiri (ego)==
Keluarga yang utuh.
Penghargaan lebih kepada
ibu.
Penekanan pada pohon Penghargaan lebih kepada
Ayah
Gambar pemandangan luas,
dan HTP sebagai bagian Adanya perasaan suka
yang kecil saja (atau berkhayal
menggambar yang tidak Kurang realistis.
termasuk permintaan tapi
memasukkan hal-hal lainnya)
Interpretasi Detail/Bagian-Bagian
Interpretasi detail bertujuan untuk melengkapi indikasi yang telah diperoleh dari interpretasi
formal secara lebih dalam
Kesan/Detail Deskripsi Interpretasi
Fungsi ayah mengalami
Kecil dan kering hambatan atau otoritas ayah
kurang.
Ayah menunjukkan sikap
Besar dan dominan otoriter, menguasai, galak,
kurang memberi kesempatan,
dll.
Pohon Fungsi Ayah sangat lemah.
Pohon Perdu, penghias, Ayah tak punya otoritas, tak
pagar, dll punya keberanian, kurang
jantan, dll.
Pohon jamak Fungsi ayah sangat kabur, tak
berharga, tak dipercaya, dll.
Tidak ada gambar pohon Ayah sudah tidak ada atau
meninggal.
Fungsi figure Ibu yang kabur
Rumah Kembar / banyak dan peranannya dalam
(Kondisi Umum) keluarga relative kecil
(barangkali karena ada ibu
tiri).
Atap Rumah Kembar dan kabur Ada kekaburan dalam peran
Cerobong Asap rumah Semakin banyak dan fungsi Ibu.
Terlihat sebagian Semakin kecilnya simbolisasi
Besar dan bagus peran dan fungsi Ibu.
Teliti Unsur kesengajaan untuk
Rusak menyisihkan peran dan
fungsi Ibu.
Jelek Peranan ibu baik, persepsi
terhadap ibu baik.
Tidak digambar / menolak Kecenderungan kecemasan
Atap ditegaskan Figur Ibu yang sangat tidak
Atap jatuh tertiup angin. menyenangkan subyek.
Hanya bagian atap saja tidak Ibu dalam melakukan
perannya tidak berfungsi
sama sekali.
Figur ibu yang tidak
menyenangkan subyek.
Kemungkinan ada kelemahan
dari ibu dalam melakukan
peranannya (karena tidak
memenuhi seluruh
fungsinya).
Menentang dan merasa tidak
ada hubungan dengan
keluarga (Depresi oleh
suasana rumah) .
Memberi tekanan pada
fantasi kepuasan, perhatian
berlebih pada kontrol fantasi
Perasaan berlebihan beban
dengan kekuatan asing yang
tidak dapat dikendalikan.
Pengguanaan fantasi yang
Jendela Rumah ada rumahnya ekstrim.
Kemungkinan Skizoprenia.
Diberi bayangan / shade Kecemasan akan sesuatu
yang menekan dari keluarga
Dihilangkan Kepribadian yang sangat
patologis.
Genteng detil Kemungkinan kemunduran
mental (retardasi).
Cerobong asap berbentuk Kecemasan
persegi Kemunduran mental
(retardasi).
Cerobong asap berasap Regresi.
tertiup angin kekiri dan Kemungkinan ketakutan
kekanan (intens) ketidakberdayaan ( fear
Cerobong asap berasap kastrasi).
tertiup angina dari kanan ke
kiri Normal
Cerobong asap berasap Tekanan lingkungan.
tertiup angin dari kiri ke
kanan Pesimis
Perasaan tertekan
Jendela tertutup
Realitas patologis,
Jendela terbuka Perlu diuji sebagai psikosis.
Jumlah daun jendela sedikit
Beberapa daun jendela Mengucilkan diri
(withdrawal).
Kemungkinan pertahanan
diri yang patologis
Kapasitas untuk sensitive
menyesuaikan dalam kontak
interpersonal.
Regresi
Kecenderungan ekshibisionis
Pintu Rumah Jendela tanpa bayangan atau sebuah kesiapan untuk
daun jendela kontak dengan lingkungan
Jendela dengan bayangan Perhatian yang besar pada
interaksi lingkungan
Jendela dengan tirai jendela Kecenderungan mengucilkan
diri (withdrawal), enggan
Jendela sangat kecil didekati.
Jendela tanpa kaca Bila tidak dibuka, control
Tidak ada jendela kesadaran dalam sosialisasi
Pintu tidak tampak dengan implikasi beberapa
kecemasan.
Pintu sangat besar Tidak tersentuh secara
psikologis.
Pintu besar, berat dan Tidak tertarik dengan orang
terkunci Kecenderungan bermusuhan
dan oposisi.
Kemungkinan oral atau anal
erotis
Kecenderungan bermusuhan
Mengucilkan diri
(withdrawal)
Tidak dapat didekati secara
psikologis.
Renggang dalam keluarga.
Ketergantungan pada orang
lain.
kebutuhan untuk memberi
kesan orang lain dengan
kemampuan sosial yang
mudah dikontak.
Pelarian dan bertahan yang
jelas.
Mungkin bermusuhan dan
Orang Pintu sangat kecil sangat curiga.
(Kondisi Umum) Pintu tertutup Perasaan sosial yang tidak
Pintu terbuka adekuat dan tidak jelas.
Aktivitas Orang Kecil Enggan disentuh atau
didekati.
Besar menguasai Kecenderungan pendiam.
Penerimaan yang kurang dari
Jamak ibu atau lingkungan sosial.
Orang bersandar/ berlindung Penerimaan yang baik dari
Orang bersandar/ berlindung ibu atau lingkungan sosial.
di pagar Dirinya tidak / kurang
Orang duduk bersandar berperan dalam keluarga.
Merasa kurang dipercay,
kurang diperhatikan, kurang
berharga.
Menilai dirinya lebih dalam
lingkungan keluarga
Adanya rasa penonjolan diri /
egoisme besar.
Sikap ingin berkuasa, ingin
diperhatikan, tak suka
diperintah, kompensaai rasa
tidak mampu.
Fungsi diri yang kabur.
Merasa kurang / tidak
berfungsi, tidak dipercaya,
tidak berharga, dikucilkan.
Perasaan tergantung dan
kurang berani
mengaktualisasikan diri.
Keinginan untuk selalu
dibantu.
Kelelahan emosi, kurang
semangat, energi yang
rendah.
Ketergantungan pada Ibu dan
kurang semangat
Orang bersandar/ berlindung menyelesaikan masalah,
di rumah selalu minta tolong.
Tekanan lebih besar pada
kondisi diluar rumah,
berbentuk aktivitas luar.
Perhatian lebih besar pada
keadaan diluar keluarganya
Orang melihat kearah lain (tekanan pada perhatiannya
saja).
Anak rejektif atau ditolak.
Melakukan aktivitas yang Tekanan lebih besar pada
tidak ada hubungannya keadaan diluar keluarganya
dengan keluarga (sudah pada tindakan).
Melakukan sesuatu yang ada Kesatuan
hubungan dengan keluarga perhatian
memelihara keluarga.
Keinginan untuk melepaskan
Mengerjakan sesuatu tanpa diri dari tanggungjawab
tujuan kehidupan bersama,
keinginan mencari kesibukan
sendiri.
Orang mendekati rumah / Ada kebutuhan terhadap
pohon perhatian, kasih saying,
kesatuan.
Orang meninggalkan rumah / Keinginan untuk
pohon meninggalkan kegiatan-
kegiatan keluarganya
Lokasi Orang Orang di dalam pagar Hambatan dalam hubungan
sosial.
Jalan setapak Orang di luar pagar Perasaan dikucilkan oleh
Pagar Orang akan masuk pagar keluarga
Hubungan sosial baik dan
Di dekat/bagian teras rumah ada kontak yang baik pula
dengan keluarga.
Jalan setapak mengarah Kebutuhan terhadap
kedinding kosong perhatian, kesatuan, kasih
sayang
Jalan setapak dengan Penghargaan yang kurang,
proporsi yang bagus dan lemah.
mudah digambar Sukar untuk didekati (kontak
sosial).
Jalan setapak sangat panjang Konflik karena kemampuan.
Selalu menguji realita.
Jalan setapak sempit dengan Kemungkinan gangguan
ujung lebar organik.
Pagar terbuka
Pagar tertutup Kontrol dan taktik dalam
hubungan interpersonal.
Kemampuan untuk kontak
sosial yang direduksi.
Kemampuan sosial yang
adekuat.
Kemungkinan merasakan
kebutuhan.
Keinginan untuk menjauh.
Meninggalkan hubungan.
Hubungan persahabatan
dangkal.
Disiplin longgar.
Anak bertindak terlalu bebas.
Disiplin ketat, cenderung
mati.
Hujan Anak kurang bebas dalam
melakukan sesuatu.
Angin Badai Perasaaan sedih dan muram
pada diri sendiri
Kondisi Alam Merasa dijadikan sasaran dan
dikalahkan oleh tekanan dan
Matahari cerah desakan yang kuat dari
lingkungan.
Form Penilaian Tes HTP Memerlukan sentuhan afeksi,
diperhatikan dengan
A. Interpretasi Formal kehangatan.
No. Sumber Data Ketakutan akan psikosis.
Lokasi Kebutuhan akan afeksi, dalam
1 bentuk pemeliharaan dan
........................................ pengasuhan yang penuh
Posisi kehangatan.
2
........................................ Interpretasi
.........
.........
Dst ........... ..........
Kesimpulan : ................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
B. Interpretasi Detail
No. Sumber Data Interpretasi
Rumah
.........
1 .........
......................................... .........
Pohon
2
.........................................
Orang
3
.........................................
Kesimpulan : ................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
LEMBAR KERJA
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Tanggal Tes :
Lembar 1
Lembar 2
(Tempat Menggambar)
TES KRAEPELIN
Definisi
Tes Kraepelin berawal dari nama penemunya, yaitu Emil Kraepelin, seorang psikiater asal
Jerman yang menggunakan alat tes ini untuk mendiagnosis gangguan otak alzheimer dan
membedakan orang normal dan tidak normal. Namun dalam perkembangannya, tes Kraepelin
merupakan standardisasi untuk mendapatkan data tentang kepribadian sehingga digunakan di
angkatan bersenjata dan perusahaan untuk seleksi.
Tes Kraepelin dikatakann sebagai tes koran karena lembar soal yang berisi angka – angka
dengan ukuran kertas lebar seperti koran. Tes ini juga termasuk tes kecepatan yang ditujukan
dengan banyaknya angka yang harus dikerjakan dengan waktu terbatas, peserta tes dipastikan
tidak dapat menyelesaikan seluruh soal. Jadi pada tes Kraepelin ini, tidak diharuskan
menyelesaikan setiap lajur seluruhnya.
Tes Kraepelin dilakukan dengan cara menjumlahkan angka – angka yang disediakan dari
bawah ke atas kemudian menuliskan hasilnya di sebelah kanan kedua angka yang
dijumlahkan tersebut. Jika hasil penjumlahannya lebih dari 9 cukup tulis angka satuannya
saja. Tes ini pada umumnya terdiri atas 45 kolom dan 60 baris, setiap 30 detik peserta akan
mendapatkan instruksi „PINDAH‟ yang berarti peserta harus melakukan perhitungan pindah
ke kolom berikutnya.
Interpretasi Perhitungan Objektif
Ada beberapa hasil perhitungan objektif tes Kraepelin yang diinterpretasikan, diantaranya
adalah:
a. Kecepatan (speed factor)
Tempo peserta dalam mengerjakan tes ini. Ketika peserta mengerjakannya semakin cepat
makan akan semakin baik karena dapat mengindikasikan kecepatan peserta dalam
bekerja.
b. Ketelitian (accuracy factor)
Tepat dalam mengerjakan soal menandakan bahwa peserta memiliki ketelitian yang baik
dalam mengerjakan sesuatu karena kecepatan harus tetap diimbangi ketelitian yang
mengindikasikan bahwa peserta cermat dan teliti.
c. Keajekan (rithme factor)
Hasil jawaban peserta akan dilihat sebagai grafik, sebaiknya puncak tertinggi dan
terendah tidak terlalu jauh berbeda karena hal tersebut memperlihatkan stabilitas emosi
peserta yang berubah-ubah.
d. Ketahanan (ausdeur factor)
Setiap instruksi yang diberikan harus dilakukan dan dipatuhi karena akan memengaruhi
daya tahan dalam mengerjakan soal yang mengindikasikan ketahanan jika bekerja di
bawah tekanan (under pressure).
Aspek Penilaian
Ada beberapa aspek yang menjadi penilaian melalui tes Kraepelin, diantaranya adalah:
a. Aspek Kemauan Individu
Tes Kraepelin digunakan untuk mengukur motivasi seseorang dalam mengerjakan
pekerjaan yang membutuhkan ketelitian seperti yang berhubungan dengan angka-angka
atau perhitungan, kemauan, dan loyalitas seseorang akan dilihat dari tes ini.
b. Aspek Keuletan
Kemampuan seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan atau masalah dalam waktu
terbatas membuktikan konsistensi dan keuletan yang merupakan salah satu aspek yang
dapat dinilai dengan tes Kraepelin ini.
c. Aspek Emosi
Stabilitas emosi seseorang ketika menghadapi tekanan sebuah pekerjaan, kemampuan
meredam, dan mengendalikan sikap sangat penting dalam penilaian sebuah tes.
d. Aspek Penyesuaian Diri
Kemampuan seseorang untuk beradaptasi dengan hal baru dan menyesuaikan diri dengan
segala hal yang dihadapi di lingkungan maupun pekerjaan dilihat dengan mengukur
kecepatan dalam mengerjakan tes Kraepelin ini.
e. Aspek Stabilitas Diri
Tes ini juga digunakan untuk mengukur stabilitas diri seseorang dalam menghadapi
masalah, baik di lingkungan maupun pekerjaan, apakah tetap konsisten dan dapat
mengontrol diri dalam segala situasi atau tidak.
Prosedur Pelaksanaan Tes
1. Penguji akan membagikan lembar kerja tes Kraepelin kepada peserta tes
2. Peserta tes akan diminta untuk mengisi identitas pribadi secara lengkap pada tempatnya
di halaman depan, dan diminta untuk tidak membuka lembaran kerja selanjutnya
sebelum ada perintah lebih lanjut.
3. Instruksi selanjutnya yang akan disampaikan
“Dalam tes ini anda akan menghadapi kolom-kolom yang terdiri dari angka – angka.
Tugas anda adalah:”
a. Menjumlahkan setiap angka dengan satu angka di atasnya, sehingga proses
pengerjaan berlangsung dari bawah ke atas.
b. Dari hasil penjumlahan ini, anda hanya menuliskan angka satuannya saja. Angka
satuan tersebut hendaknya ditulis di sebelah kanan, tepat di antara kedua angka yang
baru anda jumlahkan.
c. Bila anda membuat kesalahan dalam menjumlahkan atau menulis, cukup anda coret
angka yang salah dan dibetulkan disampingnya atau anda pertebal dengan angka yang
benar
d. Setiap beberapa saat anda akan mendengar instruksi pindah. Pada saat instruksi
tersebut terdengar, anda harus pindah ke kolom sebelah kanannya. Mulailah lagi
menjumlahkan angka-angka di kolom itu dari bawah ke atas, demikian seterusnya
(jangan berhenti dulu)
Hal yang Dihindari
Tes Kraepelin digunakan sebagai salah satu tes yang mengukur kepribadian seseorang. Tes
ini dapat menilai sikap seseorang dari penilaian berikut.
a. Grafik dengan penurunan yang tajam, mengindikasikan epilepsi atau gangguan pada
susunan saraf yang ditandai dengan perubahan gerak-gerik atau hilang ingatan sesaat.
b. Banyaknya kesalahan hitung, hal tersebut mengindikasikan adanya distraksi mental atau
mengalami gangguan kecemasan dan rasa tidak nyaman
c. Hasil penjumlahan yang sangat rendah, menandakan adanya gejala depresi mental atau
gangguan mental yang disebabkan trauma atau tekanan yang terlalu berat
d. Rentang grafik yang terlalu besar antara puncak tertinggi dan puncak terendah, hal
tersebut mengindikasikan adanya gangguan emosional seperti kecemasan dan kemarahan
yang terlalu kuat, sulit berhubungan dengan orang lain, atau mengalami konflik yang
berat.
Skoring/Penilaian
1. Menyambung/membuat garis dari puncak – puncak tertinggi sehingga membentuk
grafik
2. Garis setimbang:
3. Kecepatan siswa mengerjakan lajur setiap menit
4. Ketelitian
Jumlah kesalahan 15 lajur (5 lajur bagian awal, 5 jalur bagian tengah, dan 5 jalur
bagian akhir)
Tips dan Trik
Agar dapat mengikuti tes Kraepelin dengan sukses, ada beberapa tips dan trik yang perlu
diperhatikan seperti hal-hal berikut:
a. Persiapkan alat tulis dan cadangannya. Sebaiknya tidak menggunakan pensil yang bisa
patah sewaktu pengerjaan apalagi pensil mekanik yang mudah patah dan membutuhkan
waktu untuk pengisian ulang.
b. Ketika menuliskan hasil penjumlahan, lirik soal berikutnya yang berdekatan dan
langsung pikirkan hasilnya, dan begitu seterusnya untuk mengefektifkan waktu
c. Angka yang dapat dijumlahkan pada setiap kolom usahakan stabil karena grafiknya akan
lebih baik dibandingkan memaksakan mengerjakan di awal, namun kewalahan di
pengerjaan selanjutnya
d. Sebelum menghadapi tes, lakukan latihan dengan mencari informasi dan mempelajari tes
Kraepelin dari buku maupun internet
e. Salah satu trik penjumlahan adalah meningkatkan daya ingat. Trik sederhana dalam
penjumlahan adalah jika menemukan angka 9 maka kurangi 1 lawan penjumlahannya,
untuk angka 8 kurangi lawan penjumlahan dengan 2, dan seterusnya.
f. Jaga kondisi fisi ketika akan mengikuti tes, seperti tidur cukup dan perut tidak dalam
keadaan kosong karena akan memengaruhi saat tes
g. Hal yang paling penting adalah konsentrasi, fokus, dan tidak memikirkan hal lain selain
tes.
LEMBAR KERJA
Contoh lembar kerja