The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by oliviareisye, 2022-07-12 21:45:05

artikel aramoana

artikel aramoana

PULAU SATONDA, NUSA TENGGARA BARAT

AGUSTUS 2021

PENANAMAN PEMBUKAAN SPOT
MANGROVE PENYELAMAN

MEMBANTU EKSPLORASI BIOTA
MENGANGKAT BAWAH LAUT
EKOWISATA DESA
EXPLORE SATONDA

1 Special Journey Aramoana

Redaksi

TEAM 'SPECIAL JOURNEY' ARAMOANA

Editor
Reisye Olivia (698/ARY/19)
Fiona Khairunnisa (697/ARY/19)
Sri Santy Pradasari (707/ARY/19)

Desain / Tata Letak
Reisye Olivia (698/ARY/19)

Narasumber
Buana Eka Putra

(Dinas Pariwisata Kota Bima)
Bambang Irawan

(Bima Dive)
Nathasi Fadhlin

(Komunitas 'LEVA')
Teh Alpiah Mugo

(Komunitas 'Kebaya' Muara Gembong)
Muksin, S.Pd

(Ketua Karang Taruna Desa Pekat)
Eri Supriadin

(Ketua POKDARWIS Desa Pekat)
Bapak Lupus

(Rumah Literasi Hijau)
Ibu Mahariah

(Rumah Literasi Hijau)

Fotografer
Reisye Olivia (698/ARY/19)
Sri Santy (707/ARY/19)
Fiona K (697/ARY/19)
M. Mufid (706/ARY/19)
Paramitha (722/ARY/20)
Ameda Putra M (726/ARY/21)
Budi Saefudin (718/ARY/20)
Buana Eka Putra
Bambang Irawan

Special Journey Aramoana 2

DAFTAR ISI

Pendahuluan

kegiatan kami adalah kegiatan yang
bertujuan...

Pengenalan

'MPA' Aranyacala adalah komunitas
pencinta alam ....

Aramoana

Aramoana adalah Nama dari kegiatan
eksplorasi dan penyelaman...

Satonda

merupakan pulau di daerah nusa
tenggara timur...

Perjalanan

memuat info-info seputar perjalanan
menuju pulau satonda..

Eksplorasi

memuat info-info seputar biota laut
dan scientific lainnya

3 Special Journey Aramoana

Pendahuluan

“Special Journey Aramoana”

merupakan salah satu kegiatan operasional
yang diselenggarakan oleh UKM ‘Mahasiswa
Pencinta Alam’ Aranyacala Trisakti khususnya
Divisi Bahari. Kegiatan ini merupakan langkah
awal bagi ‘MPA’ Aranyacala Trisakti yang fokus
pada kegiatan penyelaman dan penanaman
mangrove.
Kegiatan ini dilakukan di dua tempat. Untuk
kegiatan penyelaman dilakukan di Pulau
Satonda, Desa Labubarat, Kabupaten Dompu,
Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan penanaman
mangrove dilakukan di Desa Pekat, Kecamatan
Pekat Kabupaten Dompu Provinsi Nusa
Tenggara Barat.
Pemilihan lokasi operasional ini telah
ditentukan sebelumnya dengan berbagai
macam pertimbangan, salah satunya adalah
Kurangnya informasi serta publikasi mengenai
keindahan alam dan keunikan yang tersimpan
dalam Pulau Satonda. Hal ini membuat Pulau
Satonda seakan-akan menjadi harta karun yang
terpedam di pelosok Indonesia. Selain itu,
tingginya tingkat abrasi di Desa Pekat juga
menjadi fokus kami untuk membantu
menyadarkan masyarakat Desa Pekat akan
pentingnya menanam mangrove untuk
menjaga desa tersebut agar tidak tenggelam
seiring tingginya abrasi di desa tersebut serta
mengedukasi warga setempat untuk berinovasi
dan meningkatkan kreatifitas warga setempat
dalam mengolah mangrove menjadi makanan
dan minuman olahan.

Tujuan akhir dari kegiatan ini adalah
untuk meningkatkan potensi
pariwisata di Pulau Satonda dengan
membuka Dive Site baru serta
meningkatkan sosial ekonomi
masyarakat di Desa Pekat melalui
UMKM di bidang pengolahan
mangrove.

Special Journey Aramoana 4

Chapter 1

ARANYACALA

5 Special Journey Aramoana

“ ”One There's a will,
There's a way.
- 255
Special Journey Aramoana 6

‘Mahasiswa
Pencinta Alam’
Aranyacala
Trisakti

berdiri dan dideklarasikan pada tanggal 29
November 1967 di Gunung Ciremai, Jawa barat.
‘MPA’ Aranyacala Trisakti merupakan Unit
Kegiatan Mahasiswa Trisakti yang menampung
minat, bakat dan kegemaran mahasiswa dalam
kegiatan dialam terbuka dan lingkungan hidup.
Selama lebih dari waktu 50 tahun usianya,
Aranyacala Trisakti terus berupaya
mempertahankan eksistensinya dengan salah
satunya melakukan kegiatan-kegiatan dialam
terbuka, baik di dalam negeri maupun luar
negeri,

Sampai saat ini 'MPA' Aranyacala Trisakti
memiliki 6 divisi yaitu,
- Gunung Hutan
- Panjat Tebing
- Penelusuran Goa
- Arung Sungai
- Bahari
- Dirgantara

7 Special Journey Aramoana

Kegiatan Operasional yang telah dilaksanakan diantaranya adalah :

Ekspedisi Lipstik I, thn 1985. (Penelusuran Goa di Sukabumi dengan seluruh anggota
timnya adalah perempuan).
Ekspedisi Parang, thn 1988. (Pemanjatan tebing batu Gn. Parang, Jawa Barat).
Ekspedisi Putik, thn 1989. (Pemanjatan tebing batu Gn. Bambapuang, Sulewesi
Selatan)
Ekspedisi Bunga, thn 1990. (Pengarungan jeram-jeram Sungai Alas, Aceh. Dengan
seluruh anggota timnya adalah perempuan).
Ekspedisi Sande Bahari, thn 1991. (Pelayaran menggunakan perahu tradisional
Sandeq dari pare-pare, Sulewesi Selatan – Jakarta).
Ekspedisi Serawak, thn 1991. (Penelusuran gua-gua dikawasan Taman Nasional Gn.
Mulu, Serawak, Malaysia Timur.
Ekspedisi Trisakti Indonesia, thn 1992. (Pendakian di Pegunungan Rocky,
Pemanjatan Tebing di kawasan Taman Nasioanal Yosmite, Pengarungan Sungai
Snake, colorado, Amerika Serikat).
Ekspedisi Putri Trisakti, thn 1994. (Pendakian Gunung Kilimanjaro, Pemajatan Tebing
di Mt Kenya, Penelusuran Gua, Mt Elgon
Operasi Makagimpu, thn 1995 (Pengarungan Sungai Lariang, Sadang, Sulawesi
Tengah, Sulawesi Selatan).
Operasi Nusantara, thn 1999 (Pengarungan Gua,Kandangan,Kalimantan Selatan).
Operasi Tebing Pasir, 2000. (Pemanjatan Tebing Pasir, Ngarai Sianok, Sumatra Barat).
Ekspedisi Trisakti New Zealand, thn 2003. (Pendakian Mt.Cook, Pengarungan Sungai
Kaituna, Waiora, Shoot Over, Penerbangan Paragliding di Quenstown, New Zealand).
Operasi Paralayang ‘Mahasiswa Pencinta Alam’ Aranyacala Trisakti, 2004, Majene,
Mamuju, Sulawesi Barat.
Special Journey to Cartenz Pyramid ‘Mahasiswa Pencinta Alam’ Aranyacala Trisakti
2007,
Operasi Panjat Tebing Sulawesi Selatan ‘MPA’ Aranyacala Trisakti, Tana Toraja,
Makale, Sulawesi Utara 2007
Operasi Trisakti Indonesia 2010 ‘Mahasiswa Pencinta Alam’ Aranyacala Trisakti,
Malaysia
Operasi Putri Aranyacala Trisakti 2011, Sumatera
Special Journey to Elbrus 2017, Rusia
Operasional Multidivisi road to 50 tahun 'MPA' Aranyacala Trisakti, 2017, Bali NTB NTT

Special Journey Aramoana 8

ARAMOANA

BERMULA DARI KEINGINAN KECIL
YANG BERUJUNG PERJALANAN
MENGEKPLORASI 'SURGA KECIL' DI
UTARA PULAU SUMBAWA YAITU
PULAU SATONDA NUSA TENGGARA
BARAT.

K ata pepatah “Nama adalah do’a
dan harapan”
Itulah kalimat yang dapat

menggambarkan keseluruhan kegiatan ini.

Berawal dari kami, tiga orang perempuan

anggota dari lima anggota keseluruhan

Divisi bahari 2019 yang saat itu telah

menyelesaikan pelatihan di divisi bahari

dan berandai-andai dapat melakukan

operasional diving di tempat yang jarang

terjamah.

Keinginan ini semakin menjadi ketika saat

melakukan latihan operasional, kami

diceritakan oleh para senior mengenai

keindahan bawah laut, salah satunya di

Pulau Satonda, Nusa Tenggara Barat. Pulau

Satonda ini digadang-gadangkan sebagai

pulaunya turis mancanegara, karena

minimnya turis domestik yang diving di

areal pulau tersebut. Pulau kecil yang

terletak di Kabupaten Dompu tersebut

merupakan primadona bagi para turis

mancanegara yang melakukan LOB (Living

On Board). Pulau ini memiliki keunikannya

yaitu terdapat danau air asin di tengahnya.

selain itu juga memiliki adat istiadat yang

unik disana. Dan semua itu belum banyak

terekpose di kalangan masyarakat luas.

Cerita tersebut sangat terngiang-ngiang di

kepala kami membuat kami berkhayal

untuk dapat melakukan operasional di

pulau primadona tersebut.

9 Special Journey Aramoana

DOKUMENTASI TIM SPECIAL
JOURNEY ARAMOANA DARI
ATAS BUKIT PULAU
SATONDA

Special Journey Aramoana 10

Sampai akhirnya, salah satu anggota Divisi Banyak hal yang datang secara tiba-tiba
Bahari, Santy (707/ARY/19) mengatakan yang akhirnya membuat acara ini jatuh
bahwa ia sangat ingin membuat kegiatan bangun seakan ada dan tiada, salah satunya
perjalanan untuk dapat mendongkrak kendala kami yaitu pandemi Covid-19 yang
eksistensi Divisi Bahari. menyerang di bulan Maret 2020. Situasi
Usulan ini disambut baik, terlebih saat itu kondisi menjadi tidak kondusif dengan
anggota Divisi Bahari didominasi oleh adanya pandemi yang membuat Indonesia
perempuan dan anggota yang lain pun harus melakukan Lockdown. Tidak ada
ikut mendukung kegiatan ini, dan ini yang kegiatan belajar di kampus, tidak ada
membuat perjalanan ini menjadi sangat kegiatan di luar rumah dan sudah pasti,
menarik. Dengan pembicaraan dan tidak ada berpergian. Dan hal itu membuat
pencaharian info yang cukup, Akhirnya, persiapan kegiatan ini berhenti sejenak.
semua sepakat untuk melakukan Selain itu juga, Jatuh bangun kami para
operasional Bahari ke Nusa Tenggara atlet dan team support melakukan
Barat. pencarian informasi yang cukup sulit di
Saat kegiatan ini dimulai, Santy selaku karena kan kurangnya sumber informasi
Project Officer telah mencetuskan yang terdapat di internet, lalu pencaharian
perjalanan ini di akhir tahun 2019. dana usaha yang lumayan tersendat dan
Merupakan momen yang tepat, dimana membuat kami para atlit dan panitia harus
banyak anggota baru yaitu Didas XXXVII memutar otak untuk mencari dana untuk
yang akan di rekrut menjadi team support kegiatan ini, hingga studi banding yang
dalam kegiatan ini. kita lakukan di beberapa lokasi guna
menambah ilmu dan informasi mengenai
kegaitan kami disana.

11 Special Journey Aramoana

Dengan segala usaha dan kerja keras tim , Akhirnya kegiatan ini dapat dilaksanakan.
Dengan membawa tiga orang atlet dan dua team support, kami berangkat pada 20
Agustus 2021 bermodalkan tekad dan nekat.
Kami melaksanakan kegiatan selama kurang lebih 10 hari dan disana kami dipertemukan
dengan orang-orang yang sangat membantu kami.
Perjalanan ini memiliki misi yang sangat di support oleh masyarakat setempat, serta
pejabat daerah membuat kami ingin mengemas perjalanan ini semenarik mungkin agar
nantinya, pengalaman perjalanan kami ini dapat menginspirasi para orang yang ingin
melakukan kegiatan di Nusa Tenggara Barat, salah satunya Pulau Satonda.

“ Keberhasilan Dan begitulah, benar
bukanlah milik kata orang “Nama
orang yang adalah do’a” dan benar
pintar. nyatanya. Sesuai
Keberhasilan namanya, “Aramoana”
adalah yang berarti “Jalan
kepunyaan kecil menuju lautan”
mereka yang yang dikutip dari
”senantiasa bahasa Polinesia
berusaha. tersebut,
Mengantarkan kami ke
B.J. Habibie laut dengan keajaiban
dan kemujuran.

Special Journey Aramoana 12

TEAM INILAH KAMI 10 ORANG
ARAMOANA ANGGOTA TEAM ARAMOANA

YANG BAHU MEMBAHU
UNTUK MENJALANKAN

KEGIATAN INI AGAR
TERLAKSANA DENGAN BAIK

Sri Santy Pradasari

707/ARY/19
Ketua Pelaksana
atlit Aramoana

Fiona Khairunnisa

697/ARY/19
Koor. Medis
atlit Aramoana

M. Mufid

706/ARY/19
Kepala Non-Operasional
Koor. Rescue
Koor. Transportasi

Silfa Imtan N

695/ARY/19
Bendahara
Atlit Aramoana

Jassy Yudhistira

705/ARY/19

Koor. Survey advance
Koor. Komunikasi

13 Special Journey Aramoana

Dalam membentuk kepanitiaan ini, kami melihat dari segi kebutuhan dan sumber daya
manusia yang ada di anggota 'MPA' Aranyacala. Sehingga terbentuklah susunan
kepanitiaan yang ada. Dalam persiapan ini, perlunya dedikasi tinggi yang memakan waktu,
tenaga dan pikiran. Tanpa tim yang solid, kegiatan ini tak akan berjalan sebagaimana
mestinya.
Tak lupa, kami juga di bantu oleh tim bima yaitu Bima dive, bang Ardy dan mas Bombom

Reisye Olivia

698/ARY/19
Kepala Operasional

atlit Aramoana

Priscilla Paramitha

722/ARY/20
Sekretaris
Koor. Perizinan

Elsa Salsa A

716/ARY/20
Manager basecamp
Koor. Konsumsi & Logistik

Budi Saefudin

718/ARY/20
Koor. Dokumentasi

Publikasi

Ameda Putra M

726/ARY/21
Koor. Peralatan

Perlengkapan

Special Journey Aramoana 14

Persiapan Team

PERSIAPAN ADALAH PROSES PENTING Cukup sulit memang untuk mendapatkan
DALAM KEGIATAN INI, HAMPIR 2 TAHUN informasi-informasi tersebut, terlebih lagi
PERSIAPAN DILAKUKAN, DAN BERAKHIR masih sedikitnya wisatawan yang
DENGAN BAIK berkunjung kesana. Hampir 3 bulan kami
melakukan pencaharian informasi tersebut.
S ebagai perjalanan Divisi Bahari Dengan informasi yang kami dapat, kami
yang pertama, Kami harus memutuskan untuk membuat 3 kegiatan
melakukan yang terbaik agar dapat utama yaitu pembukaan spot diving baru,
eksplorasi pulau satonda dan sekitarnya,
memetik hasil yang maksimal dan dapat dan penanaman mangrove serta edukasi
mengenai produk-produk mangrove di desa
menjadi contoh bagi para penerus Divisi pekat.

Bahari. Dan Memang cukup sulit untuk

membuat perjalanan untuk yang pertama

kali nya.

Dari keinginan salah satu anggota bahari,

santy (707/ARY/19). Akhirnya kami bertiga

yaitu Fiona (697/ARY/19), Olivia

(698/ARY/19) dan Mufid (706/ARY/19)

memulai untuk melakukan persiapan

kegiatan ini di akhir tahun 2019. Dimulai

dari mencari informasi tentang lokasi

tersebut melalui internet , berita-berita

setempat, literatur dan juga menanyakan

kepada senior-senior yang pernah

berkunjung kesana.

Dan diharapkan dengan

kegiatan ini dapat

meningkatkan pariwisata dan

perekonomian desa setempat.

Sembari mencari informasi,

kami mulai membentuk

kepanitiaan. Untuk

mengadakan rapat dan

persiapan teknis lainnya.

Saat persiapan ini berjalanan,

di awal tahun 2020 sempat

terhenti hampir 8 bulan

dikarenakan adanya pandemic

covid-19. Kemudian kami

memulai kembali di bulan ke

delapan di 2020.

15 Special Journey Aramoana

Saat itu dari kami sendiri masih ragu untuk melanjutkannya dikarenakan kondisi yang tidak
memungkinkan. Namun karena keinginan yang kuat dan tim yang sangat mendukung,
akhirnya Santy selaku project officer memutuskan untuk melanjutkan kegiatan ini sembari
melihat kondisi kedepannya.
Diawal tahun 2021, kami memulai untuk melakukan rapat lagi dan meneruskan persiapan
teknisnya. Dibulan kedua, kami mulai melakukan bina jasmani dan mengumpulan dana.
Cukup sulit memang untuk mengumpulkan dana saat itu, sehingga harus memutar otak
agar sedikit demi sedikit dapat terkumpul dana nya.
Pada bulan maret, kami memulai untuk melakukan Latihan kolam seminggu sekali. Saat itu
dibantu oleh senior-senior yang sudah mahir dalam dunia penyelaman. Berbagai metode
Latihan kami dapat, mulai dari Latihan rescue, Latihan buoyancy, dan lainnya.

Kami juga melakukan studi banding ke 2 tempat yaitu komunitas LEVA dan komunitas
KEBAYA di muara gembong.

Di komunitas LEVA, kami

bertemu dengan kak Nathasi

yaitu salah satu pendiri

komunitas LEVA dan kakak-

kakak lainnya yang

menyambut kami dengan

baik, disana mendapat banyak

sekali masukan mengenai

penanaman mangrove, mulai

dari jenis-jenis mangrove, cara

menanaman, ekosistem di

pinggir pantai dan lainnya.

Di komunitas kebaya Muara

gembong. Kami bertemu

dengan Teh Alpiah yaitu salah

satu yang menginisiasi

berdirinya komunitas kebaya.

Perjalanan kesana cukup jauh,

hampir setengah hari

perjalanan dengan mobil dan

dilanjutkan menggunakan

sampan sampai di depan

rumah teh alpiah dan

memang disana tingkat

abrasinya cukup tinggi. Disana

kami bertukar cerita dan juga

mendapatkan banyak

informasi terbaru mengenai

bagaimana cara pengolahan

produk-produk mangrove.

Produk-produk yang

dihasilkan antara lain keripik,

kerupuk, stik, dodol, sirup, kopi

dan lainnya.

Special Journey Aramoana 16

PRA KEGIATAN

P ra-kegiatan merupakan
Latihan dengan kondisi

medan dan hari yang

menyerupai kegiatan

sesungguhnya. Di Pra-kegiatan

ini berlangsung selama 4 hari ,

dengan 2 hari penyelaman (5 kali

penyelaman). Kemudian

melakukan studi banding ke

Komunitas Literasi Hijau di Pulau

Pramuka.

Pra-Kegiatan dilakukan di Pulau

Pramuka, Kepulauan Seribu

pada tanggal 17 – 20 Mei 2021.

Tim yang berangkat ada 6 orang Setelah penyelaman pertama, kami beristirahat
sejenak untuk makan siang, kemudain dilanjutkan
yaitu santy (707/ARY/19), Fiona studi banding ke Komunitas 'Rumah Literasi Hijau'.
Disana kami disambut oleh Pak Lupus dan Ibu
(697/ARY/19), Olivia (698/ARY/19), Mahariah yang merupakan inisiator berdirinya
komunitas mereka. Pak Lupus dan ibu Mahariah
Mufid (706/ARY/19), Ameda sudah berkecimpung di sini hampir 25 tahun lebih,
sudah banyak hasil yang mereka tuai sekarang.
(726/ARY/21) dan Debby. 3 orang Hampir sebagian besar tanaman mangrove di
daerah pulau seribu adalah hasil dari tangan
atlit, 2 orang tim support, 1 orang mereka. Dedikasi dan pengetahuan mereka
sangatlah banyak mengenai mangrove.
tim support darat. Kami

berangkat dari Pelabuhan kali

adem pada pagi hari. selama

disana kami dibantu oleh kak

Mega

Di hari pertama, sesampainya

disana. Kami menuju

penginapan, disana kami mulai

ceklist alat dan briefing untuk

penyelaman besok hari.

Esoknya, di pagi hari. Kami mulai

persiapan penyelaman pertama

di sekitar pantai. Penyelaman

dilakukan selama 40 menit

dengan kisaran kedalaman 20

s/d 23 meter dan jarak pandang

sekitar 6 s/d 10 meter. Pada

penyelaman pertama, kami

belajar drift diving dan

melakukan dokumentasi bawah

laut.

17 Special Journey Aramoana

Pak Lupus dan ibu Mahariah juga banyak memberikan kami masukan dan informasi
terbaru mengenai mangrove, mereka juga memperlihatkan kepada kami bagaimana
proses penanaman mangrove khususnya jenis mangrove Rhizopora dengan substansi
pasir.
Selain itu, tidak disangka. Kami juga bertemu bang Komar dari komunitas GET PLASTIK
Foundation. Disana kami melihat bagaimana cara pengolahan plastik dengan berbagai
jenis menjadi bahan bakar solar. Bang Komar pun berbagi pengalaman kepada kami
bagaimana komunitas ini terbentuk dan berjalan sampai sekarang. Ini merupakan
informasi baru yang kita terima dan dapat menjadi salah satu Gerakan yang baik untuk
kedepannya.
Setelah itu, kami bersiap kembali melakukan penyelaman kedua di sekitar pantai.
Di hari ketiga, kami melakukan tiga kali penyelaman menggunakan kapal di tiga spot
berbeda. Tiga kali penyelaman ini bertujuan untuk melatih fisik, stamina dan
kekompakan tim. Rata-rata penyelaman berdurasi 45 menit sampai 1 jam dengan
kedalaman sekitar 20 – 26 meter dan jarak pandang 10 meter.

Dari Pra-
kegiatan ini,
kami dapat
belajar dan
berlatih lebih
banyak lagi. Dan
dengan harapan
dapat lebih
mempersiapkan
tim dalam
kegiatan di
Pulau Satonda,
Nusa Tenggara
Barat.

Special Journey Aramoana 18

Chapter 2

Pulau Satonda

19 Special Journey Aramoana

Kalau masih ada orang
yang peduli, Pulau Ini
sebenarnya ASET.

“ ”- Pak Toto

Special Journey Aramoana 20

PERJALANAN

'SPECIAL JOURNEY'

ARAMOANA

DAN INILAH HARI DIMANA KAMI Pelepasan Tim Dibandara Soekarno Hatta
BERANGKAT MENUJU BIMA, NUSA Bersama Pak H. Syafrudin (Komisi IV DPR-RI)
TENGGARA BARAT
Bersama Bang Ardy
Perjalanan kami di mulai pada tgl
20 agustus 2021. Tim yang
berangkat berjumlah 5 orang yaitu 3
atlit; santy (707/ARY/19), Fiona
(697/ARY/19), Olivia (698/ARY/19) dan 2
tim support ; Mufid (706/ARY/19),
Paramitha (722/ARY/20). Kami
berangkat dengan pesawat pada pagi
hari, transit di Lombok kemudian
menggunakan pesawat kecil menuju
Bima. Perjalanan kami selama 3 jam
dengan pesawat. Saat di Bandara,
kami bertemu dengan Pak H.
Syafrudin ( Komisi IV DPR-RI) yang
kebetulan akan berangakt menuju
Bima juga, saat itu kami berbincang
dan menjelaskan tujuan kegiatan
kami kesana. Dan karena itu kami juga
di bantu untuk disambungkan
dengan pemerintah setempat di Bima
yang akan kami kunjungi dan juga
dibantu akomodasi kami saat disana.
Sesampainya di Bima, kami di sambut
oleh Bang Ardy yang merupakan
anggota Korpala dan juga Salah satu
pendiri Kopa mbojo atau pecinta
alam di Bima. Kemudian kami
melanjutkan perjalanan menuju
Basecamp di bibir pantai desa
Nangamiro tepatnya di kediaman Mas
Bombom.
Perjalanan di tempuh kurang lebih 7
jam dan di damping juga oleh Bang
Ardy

21 Special Journey Aramoana

Di Mata Air Oi Hodo Di Savana Gunung Tambora

Selama di perjalanan kami singgah di mata air Oi Hodo, mata air itu merupakan sumber air
untuk kehidupan masyarakat setempat dan juga untuk kebutuhan ternak masyarakat.
Setelah itu kami singgah lagi di savanna gunung Tambora yang lokasi nya sekitar 1 jam dari
mata air tersebut. Di sana kami di suguhi padang luas sejauh mata memandang yang sangat
memikat mata kami, terdapat beberapa hewan disana seperti kerbau, kambing dan sapi.
Disana kami mengambil beberapa foto dan video untuk dokumentasi kami, setelah itu
beristirahat sejenak. Kemudian kami melanjutkan perjalanan ke Desa Nangamiro, Kami
sampai di Basecamp Mas bombom sekitar pukul 19.00 WITA. Kemudian makan malam dan
berbincang dengan Mas Bombom sekeluarga setelah itu istirahat.

Di hari kedua, tim melakukan survey ke Di Sabuade
desa pekat untuk penanaman
mangrove dan silahturahmi dengan
kepala desa pekat beserta aparat desa
lainnya. Tim melakukan survey di 3
tempat yaitu Nanganae sebagai tempat
pengambilan bibit mangrove dengan
luas sekitar kemudian di Sabuade
tempat penanaman mangrove dan juga
di Aula Desa Pekat untuk melakukan
presentasi mengenai produk mangrove
nantinya.

Di Nanganae

Special Journey Aramoana 22

Di hari ketiga, kami melakukan penyelaman di sisi timur Pulau Satonda. Tim melakukan 2
kali penyelaman dengan 3 orang atlit, 1 tim support dan 1 tim darat. Dalam melakukan
penyelaman, tim di bantu oleh komunitas Bima Dive yaitu Pace Bambang, Bang Tata dan
Bang Erwin; dan juga dibantu oleh pihak pariwisata Kota Bima yaitu Pak Buana. Para Atlit
melakukan penyelaman pertama untuk test dive. Dengan kedalaman 19 meter dengan jarak
pandang 20 meter dan durasi waktu 62 menit. Kemudian penyelaman kedua di lokasi yang
sama dengan kedalaman 16,2 meter jarak pandang 18 dan durasi waktu 65 menit. Setelah itu,
kami menuju Pulau Satonda tepatnya di Danau Pulau Satonda, dan juga bersilahturahmi
dengan pihak BKSDA dan polisi Hutan Pulau Satonda.

Keesokan hari nya, di hari keempat, Kami melakukan penyelaman ke tiga dan ke empat di
sisi barat Pulau Satonda. dengan formasi tim yang sama. Di penyelaman ke tiga dengan
kedalaman 26,7 meter jarak pandang 20-25 meter dan durasi waktu 66 menit kemudian
surface interval dan melanjutkan penyelaman ke empat dengan kedalaman 20,2 meter jarak
pandang 20 meter dan durasi waktu 55 menit. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan
menuju puncak Pulau Satonda. Untuk sampai disana memerlukan treakking sekitar 30
sampai 45 menit. Sesampainya di atas, kami di sugukan dengan pemandangan danau dan
juga pantai di sekitar Pulau Satonda.

Di hari kelima, hari terakhir

penyelaman. Kami melakukan

penyelaman ke lima dan ke enam.

Penyelaman kelima yaitu di pesisir

pantai Labu Barat dengan kedalaman

23,2 meter jarak pandang 18 meter dan

durasi waktu 75 menit. Di penyelaman

ke lima ini, dengan topografi wall, kami

menemukan adanya goa kecil atau

cekungan di bagian tebing pantai.

Kemudian di lanjut dengan surface

interval, kemudian penyelaman terakhir

atau penyelaman ke enam di sisi barat

pulau satonda dengan kedalaman 23,7

meter jarak pandang 20 meter dan

durasi waktu 58 menit, saat penyelaman

ini juga kami bertemu dengan dua hiu

kecil selain itu juga melakukan

dokumentasi bawah laut.

23 Special Journey Aramoana

Di hari ke enam, pagi harinya kami
beristirahat sejenak setelah itu kami
menuju Pulau Satonda lagi untuk
bertemu dengan BKSDA dan Polisi
Hutan. Disana kami melakukan
wawancara juga kepada mereka
mengenai berbagai hal tentang Pulau
Satonda ini. Setelah itu kami makan
siang dan kembali ke basecamp.

Di hari ke tujuh Tgl 26 Agustus 2021, pagi hari nya kami menuju Desa Pekat tepatnya di Aula
Desa Pekat untuk melakukan edukasi mengenai produk-produk mangrove. Hal ini disambut
baik oleh warga Desa Pekat, mengingat tingginya tingkat abrasi di daerah pesisir pantai
menumbuhkan semangat dan minat warga setempat untuk menanam mangrove agar
nantinya dapat bernilai ekonomis. Produk-produk yang kami berikan cukup bervariasi,
seperti dodol, sirup, jus, keripik, dan lainnya
Selain itu juga, kami melakukan penanaman mangrove di Sabuade bersama warga Desa
Pekat khususnya Karang Taruna dan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) setempat. Bibit
mangrove yang berhasil kami tanam berjumlah kurang lebih seratus bibit.

Di hari Ke Delapan, Kami kembali ke Bima sekaligus untuk Perjalanan
persiapan pulang kembali ke Jakarta. Di perjalanan ke Bima, kami kami selesai
singgah di Sarae Nduha tepatnya di daerah Kabupaten Dompu di tgl 30
jalan lintas Calabai, dengan tebing pantai sebagai salah satu daya Agustus
Tarik dari lokasi ini. Selanjutnya kami juga singgah untuk 2021.
membeli susu kuda liar dan juga madu khas Kota Bima. Pada
malam harinya kami menuju pusat Kota Bima, dan menikmati Special Journey Aramoana 24
keindahan kota Bima dimalam hari. Dihari ke Sembilan dan
kesepuluh, kami hanya berkeliling kota Bima sembari menunggu
hasil tes PCR kami, dan setelah itu persiapan pulang ke Jakarta.

'Rahasia'
Pulau Satonda

PULAU DENGAN TANDA TANYA BESAR Turis yang datang kebanyakan melakukan
DIDALAMNYA diving, snorkling, trekking atau hanya piknik
saja. Terdapat villa disana yang sudah
P ulau Satonda Merupakan pulau dengan beroperasi dari tahun 2011. Namun saat
luasan 453,7 hektar yang terletak di pandemic dan sector pariwisata menurun,
Utara Sumbawa tepatnya di wilayah villa tersebut pun tutup dan terbengkalai.
Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Pada tahun 2019, mulai di bangun fasilitas
Pulau ini memiliki keindahan dan adat penunjang di Pulau, seperti dibuatkan jalan
istiadat yang sangat unik. Diketahui Pulau ini setapak untuk treaking ke bukit, dibuatkan
memiliki ciri khas yaitu Danau Air asin di pegangan di setiap sisi jalan setapak. Namun
dalamnya. Danau Air asin tersebut seluas 335 saying fasilitas yang diberikan masih belum
hektar dengan kedalam kurang lebih sekitar maksimal, ada beberapa yang belum ada di
85 meter. Dahulunya pulau ini masih sana seperti mooring untuk kapal bersandar,
termasuk wilayah Bima kemudian tahun 1995 tong air tawar, jembatan, tempat duduk dan
menjadi wilayah Dompu. Sebelum di jadikan tempat sampah. Disana pun masih sering
tempat wisata, pulau ini sebenarnya memiliki terjadi perburuan liar untuk memburu rusa
penduduk sekitar 7 KK, yang kemudian tahun maupun menangkap ikan di sekitar pulau dan
1986 di pindahkan ke Labuan Kenanga. Pulau pengeboman di laut. Disana pun sangat sulit
ini mulai dikunjungi wisatawan asing pada menemukan air tawar, sudah dicoba
tahun 1985. Dan mulai dikunjungi turis lokal beberapa kali pengeboran di beberapa titik
di tahun 2011. Puncak kunjungan turis namun air yang didapat tetap air asin.
mancanegara di sekitar bulan agustus
bertepatan dengan libur musim panas di
Eropa. Dan hari kunjungannya di hari kamis,
jumat, minggu. Paling banyaknya turis yang
datang di hari minggu baik turis mancanegara
maupun turis lokal, Kebanyakan turis yang
datang hanya singgah di Pulau Satonda dan
lewat jalur laut atau menggunakan LOB (Live
On Board).

Scan
Here

Peta Topografi Pulau Satonda

25 Special Journey Aramoana

"DANAU AIR ASIN"

Daya Tarik paling kuat di Pulau Satonda yaitu Danau air asin di dalamnya. Menurut
penuturan Pak Toto selaku BKSDA setempat, Pulau ini sempat di teliti sebanyak 3 kali oleh
berbagai pihak. Yang pertama Profesor Stephen dari Universitas di Hamburg Jerman pada
Oktober 1994 selama 1 bulan 7 hari. Mereka mencari dimana rembesan air laut yang masuk
atau sumber lainnya yang menyebabkan air danau nya menjadi asin.

Mereka menyelam keliling danau selama 3 hari dan
di ketahui bahwa tidak ada kehidupan yang
membahayakan di dalam danau. Kesimpulannya
bahwa pulau ini dulu nya adalah gunung berapi
yang Meletus menjadi kawah sebelum Meletus
gunung tambura, dan saat gunung tambora
Meletus air laut masuk dan terperangkap menjadi
danau.
Penelitian Kedua yaitu oleh ahli vulkanologi
Indonesia tahun 2006 dengan mengambil sample
air, lumut dan batu-batuan kemudian di bawa ke
laboratorium dan di teliti dan disimpulkan bahwa
sekian ribu tahun yang lalu terdapat terowongan di
bawah danau menuju ke laut menyebabkan air asin
dan saking lama nya terowongan tertutup.
Dan penelitian yang terakhir oleh masyarakat
setempat bahwa dulunya pulau ini adalah gunung
api purba yang meletus kemudian sebagian wilayah
pulau ini berada di bawah permukaan laut sehingga
air laut masuk saat itu dan di pulau ini airnya
mengandung belerang.

Hal ini juga dapat dilihat karena di atas bukit terdapat karang-karang.
Dan dikatakan juga oleh Pak Chris selaku pemerhati lingkungan disana bahwa air danau nya
dari permukaan sampai 3 meter itu hangat sedangkan 3 meter ke bawah itu suhu menjadi
cukup panas dan airnya pun dua kali lebih asin daripada air laut. Biota yang terdapat di sana
hanya ikan-ikan kecil dan lumut saja.

GANTUNG BATU Dulu masyarakat setempat memiliki
kepercayan yaitu melilitkan benang di pohon,
tapi oleh wisatawan asing melihat bahwa jika
hanya melilitkan benang sepertinya kurang
menarik dan kurang terlihat, maka oleh turis
asing melilitkannya dengan batu tahun 1985,
itulah awal mengapa ada adat istiadat gantung
batu di Pohon Kalibuda. Dan jika berhasil atau
terkabul harus datang kembali dan membuat
syukuran. Dulu ada objek yang selalu di
kunjungi wisatawan yaitu batu menyerupai di
bukit sebelah timur, tapi oleh masyarakat di
nilai kurang baik sehingga di hancurkan.

Special Journey Aramoana 26

SPESIES HEWAN DI
PULAU SATONDA

Terdapat banyak rusa liar di pulau satonda, namun semakin kesini semakin sedikit rusa
karena di buru masyarakat juga, terdapat elang, ular phiton, burung gosong atau maleo,
kelelawar

27 Special Journey Aramoana

Elang

Terdapat beberapa Elang di
sekitar Pulau Satonda yang
terlihat terbang melintasi pulau

Satonda

Burung Maleo

atau yang di sebut 'Burung
gosong' Oleh masyarakat
setempat terdapat sarang
burung nya di jalur pendakian

ke puncak Satonda.

Ular Piton

Ular piton hidup di dalam
hutan Pulau Satonda, ia akan

keluar dari sarang nya saat
musin penghujan

Rusa Liar

Dahulu banyak sekali rusa
liar, namun karena banyak
pembunuhan hewan ilegal
maka hewan ini semakin
jarang ditemukan di Pulau

Satonda

Special Journey Aramoana 28

BIOTA LAUT DI SEKITAR
PULAU SATONDA

Dalam Perjalanan ini begitu banyak biota laut yang kami jumpai. Dan ini beberapa
biota laut yang tertangkap layar oleh Tim Special Journey Aramoana

Clark's GoldTail
Anemonefish - Demoiselle
Orange Variation Chrisyptera
Parasema
Golden Damsel SIZE: 6 CM ( 2 3/2
SIZE: to 15 cm (
in)
6 in)
Indo-Pacific
Sergeant

SIZE: to 19 cm ( 7
1/2 in)

Dark Margin Geometric
Glossodoris Chromodoris
Glossodoris Chromodoiis
atiomaiginata geometries
Dorid Nudibranchs - Dorid Nudibranchs -
Chromodorididae Chromodorididae
SIZE: to 10 cm (4 in.) SIZE: to 3.5 cm (IV2
ID: Light yellow to
tan body in.)

Special Journey Aramoana 28

lined seahorse Three-spot
(Hippocampus Dascyllus -

erectus) Juvenile
length of 15 cm SIZE: 3-5 cm (2 in.)
(5.9 inches) and
lifespan of one Grass Emperor
Lethrinus
to four years Laticaudis

Hawksbill sea turtle SIZE: to 56 cm
(Eretmochelys (22 in.)
imbricata) is a
Shaggy Anglefish
critically endangered (Antennarius
sea turtle Hispidus)
SIZE: to 20 cm
FAMILY: Cheloniidae.
Grey Reef Shark
Undescribed (Carcharhinus
(Ancylomenes amblyrhynchos)
SIZE: 250 cm.
sp.)
SIZE: to 1,5 cm Undetermined
(Galathea sp.11)
Golden
Cuttlefish (Sepia SIZE: 1,5 cm.

esculenta) Special Journey Aramoana 28
SIZE: 18 cm (7

in)

Undescribe
(Octopus sp.2)
SIZE: 60 cm (2

ft)

31 Special Journey Aramoana

Special Journey Aramoana 32

HUTAN
MANGROVE

" Sang Penjaga Pesisir Pantai"

JAGA ALAM, MAKA ALAM AKAN
MENJAGAMU.

- author

T umbuhan mangrove merupakan tumbuhan yang sering kali ditemukan di pesisir
pantai. Mangrove berperan penting dalam ekosisten pesisir, baik secara fisik, Biologi
maupun ekonomi, namun kelestariannya terancam akibat aktivitas manusia (Valiela et al.
2001). Mangrove dikenal sebagai tumbuhan yang dapat menghambat terjadinya abrasi.
Dengan diciptakannya hutan mangrove, maka kemungkinan suatu pulau akan rusak oleh
tsunami semakin kecil.
tumbuhan mangrove juga dapat berdampak pada sisi ekonomi. pada tumbuhan mangrove
bisa di jadikan olahan makanan yang dapat di pasarkan, sehingga dapat menumbuhkan sisi
perekonomian tempat atau lokasi tersebut.

Tanaman mangrove memiliki beberapa fungsi
di dalam nya yaitu:
Fungsi Fisik
1. Menjaga Garis Pantai Dan Menahan Abrasi
2. Mempercepat Pertumbuhan Lahan Baru
dan Menahan Sedimen
3. Mencegah Intrusi Air Laut
Fungsi Biologis
berfungsi sebagai tempat mencari makan
(feeding ground), tempat memijah (spawning
ground), tempat berkembang biak (nursery
ground) berbagai jenis ikan, udang, kerang
dan biota laut, tempat bersarang berbagai
jenis satwa liar terutama burung dan reptil.
FungsiKimia
untuk mengurai limbah organik dan
membantu mempercepat proses penguraian
bahan kimia yang mencemari air laut.
Fungsi Ekonomis
Propagul dari jenis Rhizophora dapat diolah
sebagai pewarna batik yang sering disebut
batik bakau. Buah dari jenis Sonneratia
caseolaris dapat diolah menjadi jus, sirup, dan
dodol.

33 Special Journey Aramoana

Type Mangrove di Pesisir
Pantai Desa Pekat

Setiap area pesisir memiliki substansi yang berbeda, mulai dari lumpur berpasir, lumpur, rawa
dan lainnya. Oleh karena itu juga dapat mempengaruhi jenis mangrove yang tumbuh di area
tersebut.
Untuk di area pesisir pantai Desa Pekat, khususnya di Nanganae dan Sabuade ini memiliki
jenis mangrove yaitu:

Avicennia marina

Api-api Putih, Api-api Abang

Pohon/perdu yang tumbuh tegak atau menyebar, tinggi mencapai 30 meter. Memiliki akar
nafas seperti pensil (atau berbentuk asparagus) dengan sistem perakaran horizontal yang
rumit. Akarnya membantu pengikatan sedimen. Kulit kayu halus dengan burik-burik hijau-abu
dan terkelupas dalam bagian-bagian kecil. Merupakan tumbuhan pionir pada lahan pantai
yang terlindung, memiliki kemampuan menempati dan tumbuh pada berbagai habitat
pasang-surut, bahkan di tempat asin sekalipun

Daun : Bunga :
Bawah daun putih hingga Trisula, bunga
abu-abu muda. Bentuk elips, bergerombol di ujung
bulat memanjang.Ujung tandan, terletak di ketiak
daun pucuk. Mahkota 4,
meruncing hingga kuning pucat. Kelopak 5
membundar. Ukuran 9x4.5 helai. Benang sari 4

cm

Buah : Manfaat :
Membulat, kulit buah Mengatasi kulit yang
hijau agak keabu- abuan.
Permukaan berambut terbakar. Daun
halus. ujung agak tajam digunakan sebagai
makanan ternak
seperti paruh
Persebaran :
https://leva.co.id/ Ditemukan di seluruh

Indonesia

Special Journey Aramoana 34

HASIL OLAHA

Komunitas KEBAYA

Olahan Buah

Untuk buah mangrovenya dari jenis mangrove Sonneratia Caseolaris atau pedada,
Avicennia alba / marina, Bruguiera gymnorrhiza atau lindur dan rhizophora stylosa.

Bagian yang di gunakan adalah bagian dalam dari buah nya tersebut.
Manfaat buah Sonneratia Caseolaris dan Avicennia alba adalah mengandung

banyak vitamin C untuk antioksidan tubuh.

Dodol Sirup

BAHAN: BAHAN:
1 kg Buah Sonneratia 1 kg Buah Sonneratia
350 ml Air putih 2 Liter Air putih
1 kg Gula pasir 1 kg Gula pasir
CARA PEMBUATAN: CARA PEMBUATAN:

Peras buah hampai hancur Peras daging buah hampai hancur
Di saring di saringan besar, kemudian di saring lagi di Di saring di saringan besar, kemudian di saring
saringan halus lagi di saringan halus
Campurkan buah mangrove dengan air Campurkan buah mangrove dengan air
Campurkan dengan gula pasir Campurkan dengan gula pasir
Masak +/- 65menit Masak hingga mendidih
Tuangkan ke tempatnya dan tunggu hingga Tunggu hingga dingin, dan masukan ke botol
mengeras
Tepung
Tepung

BAHAN: BAHAN:
1 kg Buah Sonneratia / Bruguiera Buah Rhizophora
Air putih 350 ml Air putih
CARA PEMBUATAN: 1 kg Gula pasir
CARA PEMBUATAN:
Rendam buah hingga kecoklatan. Rendam beberapa
kali hingga air tidak berubah warna Potong tipis-tipis buah
Redus buah +/- 10 menit bersihkan / cuci Buah yang sudah di potong-potong
Parut / blender / giling buah hingga menjadi tepung Rebus Buah +/- 10 menit
Keringkan / jemur buah hingga tidak ada kandungan
35 Special Journey Aramoana airnya
Parut / blender / giling buah hingga halus
Sangrai buah hingga kehitaman
Saring buah dengan saringan kecil hingga menjadi
bubuk kopi

AN MANGROVE

Komunitas KEBAYA

Olahan Daun

Untuk buah mangrovenya dari jenis mangrove Acanthus ilicifolius atau jeruju .
Manfaat dari daun Acanthus ilicifolius adalah dapat mengobati rematik dan

luka racun.

Peyek Kerupuk Stick

BAHAN: BAHAN: BAHAN:
175 gram tepung beras 100 gram Daun Mangrove 100 gram Daun Mangrove
1 sendok makan tepung sagu Acanthus ilicifolius Acanthus ilicifolius
1 butir kuning telur 1 kg Tepung Terigu 1sdt garam
275 ml santan ± 2 sdm Tepung Tapioka 2 siung bawang putih
10 lembar daun jeruk, dibuang ± 2 sdm ketumbar 4 siung bawang merah
tulangnya, diiris halus 3 siung bawang putih 150 ml air
100 gram Daun Mangrove ± 600 ml air putih 1 butir telur
Acanthus ilicifolius Gula pasir 500 gr tepung terigu
800 ml minyak untuk Garam 125 gr tepung kanji
menggoreng CARA PEMBUATAN: 2 sdt penyedap
50 gr margarin
Bumbu halus: Haluskan bawang putih, Daun bawang & seledri yang
6 butir bawang merah ketumbar telah diiris halus
4 siung bawang putih Blender daun mangrove Minyak goreng secukupnya
2 sendok teh ketumbar dengan air secukupnya
3 cm kencur Rebus daun mangrove, CARA PEMBUATAN:
2 cm kunyit, dibakar dicampurkan bawang putih Blender daun mangrove
3/4 sendok teh garam dan ketumbar yang sudah Haluskan terlebih dulu
1/4 sendok teh gula pasir dihaluskan bawang merah dan bawang
4 butir kemiri, disangrai Tambahkan gula pasir dan putih
garam secukupnya Lelehkan margarin dan kocok
CARA PEMBUATAN: Tunggu hingga mendidih telurnya
Blender daun mangrove Tuangkan ke tempat tepung Campurkan tepung terigu,
Campur semua bahan terigu, kemudian di aduk tepung kanji, garam,
(kecuali minyak) dengan Campurkan tepung tapioka, penyedap rasa, margarin,
bumbu halus. Aduk sampai aduk hingga merata daun bawang, seledri, telur,
tercampur rata. Giling adonan hingga dan air
Siapkan sendok sayur dan berbentuk pipih, kemudian di Setelah adonan diuleni,
panaskan minyak goreng di goreng hingga matang giling adonan hingga pipih
dalam wajan. Ambil satu Taburi dengan tepung kanji
sendok sayur adonan dan agar masing-masing adonan
tambahkan kacang tanah yang sudah dicetak tidak
secukupnya. lengket satu sama lain
Tuang adonan di sisi Goreng adonan yang sudah
penggorengan. Lalu siram- dicetak. lalu tiriskan
siram dengan minyak goreng Dinginkan stik bawang yang
sampai adonan terlepas dari telah matang terlebih dulu
wajan. Masak +/- 65menit sebelum memasukkannya ke
Goreng peyek sampai matang dalam stoples
dan kering. Sajikan.

Special Journey Aramoana 36

Chapter 3

Akhir Perjalanan

37 Special Journey Aramoana

“ AA tteeaamm iiss nnoott aa ggrroouupp ooff
ppeeooppllee tthhaatt wwoorrkk ttooggeetthheerr..
AA tteeaamm iiss aa ggrroouupp ooff
”ppeeooppllee tthhaatt ttrruusstt eeaacchh
ootthheerr..
-- SSiimmoonn SSiinneerr

Special Journey Aramoana 38

Penutup

“Special Journey Aramoana”

Dengan terlaksananya Kegiatan ini. Kami
seluruh Team 'Special Journey' Aramoana
Pertama-tama ingin memanjatkan syukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa, kemudian
Berterimakasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu berjalannya kegiatan ini
sampai selesai, Dimulai dari Pihak-pihak yang
telah membantu kami selama Pra- Kegiatan di
Pulau Pramuka. lalu senior-senior kami yang
telah membantu kami selama persiapan
kegiatan ini, kemudian puhak-pihak yang telah
membantu kami selama di Pulau Satonda dan
sekitarnya. Dan Terimakasih juga kepada
pemerintah pusat, Pemerintah daerah dan
pihak-pihak terkait lainnya yang telah
mendukung kegiatan ini.
Kami harap dengan adanya kegiatan ini dapat
meningkatkan eksistensi wisata di Pulau
Satonda dan sekitarnya, membantu pemerintah
setempat dalam peningkatan pariwisata dan
ekowisata daerah tersebut, terakhir juga dapat
menjadi contoh baik untuk Mahasiswa Pencinta
Alam seluruh Indonesia.

Sampai Bertemu di Perjalanan berikutnya...

Make your footprints meaningful to
others

-author

39 Special Journey Aramoana

Hormat Kami

H. MUHAMMAD SYAFRUDIN, S.T., M.M
(Komisi IV DPR-RI)

Saya sangat mengapresiasi kegiatan "ARAMOANA" ini yang di
laksanakan oleh anak muda bangsa. Saya juga mendapatkan
laporan dari masyarakat setempat mengenai kegiatan Aramoana
ini, yaitu menanam mangrove, sosialisasi kepada masyarakat
mengenai produk mangrove, melakukan penyelaman di satonda
dan lainnya. Dan ini sangatlah berdampak baik bagi masyarakat

setempat.
Saya berharap kegiatan ini dapat terus dilanjutkan dan dapat

berdampak lebih besar.
Dan kegiatan seperti ini diperlukannya ruang promosi yang baik
agar semakin banyak orang yang tau dan berdampak semakin luas.

Dan semoga permasalahan - permasalahan yang ada di
masyarakat Bima dan sekitarnya dapat membaik, serta pariwisata

di sana dapat berkembang lebih baik.

Salam Kami

SRI SANTY PRADASARI

(Project Officer 'Special Journey' Aramoana)
707/ARY/19

Saya selaku Project Officer kegiatan ini mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak
yang telah membantu kami, Terimakasih untuk seluruh tim yang bekerja keras
menjalankan kegiatan ini, Terimakasih pihak-pihak di pulau seribu saat kami
melaksanakan pra kegiatan, Terimakasih juga untuk semua senior-senior dan teman-
teman 'MPA' Aranyacala. Terimakasih juga kepada pemerintah Dompu dan sekitarnya, dan
Terimakasih untuk seluruh pihak yang telah membantu kami di Satonda dan Desa Pekat.
Saya berharap kegiatan ini bisa menjadi dampak yang baik bagi masyarakat di Satonda
maupun di Desa Pekat.
Dan maaf yang sebear-besarnya saya sampaikan jika selama kegiatan ini berlangsung,
kami selaku panitia bermaksudslah kepada pihak manapun

REISYE OLIVIA

(Ketua Umum 'MPA' Aranyacala Trisakti
Periode 2020/2021)
698/ARY/19

Dengan terlaksananya kegiatan ini merupakan salah satu kebanggaan kami
khususnya saat ini dimasa pandemi dengan begitu banyak penyesuain yang
kami lakukan. Oleh sebab itu saya sangat berterimakasih kepada seluruh team
Special Journey Aramoana yang mau bahu-membahu mewujudkan kegiatan ini,
dan juga kepada semua pihak yang telah terlibat dalam kegiatan ini. Semoga

kegiatan ini dapat berdampak positif kedepannya.

Special Journey Aramoana 40

TERIMAKASIH KEPA
YANG TELAH ME

ARDIANSYAH, S.Hum
(Anggota Korpala dan Pendiri Koppa Mbojo)
(K 114 01 355)

Semoga kegiatan Aramoana mampu mengenalkan potensi wisata yang ada di Kab.
Dompu dan Bima khususnya Pulau Satonda dengan keunikan dan daya tariknya
kedepan mampu menarik minat wisata baik nasional maupun mancanegara. Dan
saya ucapkan selamat dan terima kasih buat Adik2 'MPA' Aranyacala Trisakti yang
sudah mempercayakan saya untuk ikut terlibat dalam kegiatannya. Bangga bisa
berbuat dan berkegiatan untuk kemajuan masyarakat lebih2 daerah Dompu dan
Bima, semoga kedepan kegiatan seperti ini masih berkelanjutan di daerah saya
ditunggu kehadirannya.
Salam Lestari.

BAMBANG IRAWAN
(Bima Dive)

NATHASI FADHLIN
(Komunitas 'LEVA')

41 Special Journey Aramoana

ADA SELURUH PIHAK
EMBANTU KAMI

BUANA EKA PUTRA
(Dinas Pariwisata Kota Bima)

“Special Journey Aramoana” …sangat terhormat
menjadi bagian ekspedisi ini, penuh petualangan suka

dan duka.

Teh ALPIAH MUGO
(Komunitas 'KEBAYA' Muara Gembong)

MEGA R. DAMAYANTI
('Get Plastic Foundation')

Special Journey Aramoana 42

TERIMAKASIH KEPA
YANG TELAH ME

MAS BOMBOM
(Nangamiro)

AUGUSTA WINDU NALENDRA
(Bima Dive)

SUHARTO (TOTO)
(BKSDA Pulau Satonda)

ERWIN ARMANSYAH
(Bima Dive)

EF KAMIL
(Labu Barat)

43 Special Journey Aramoana

ADA SELURUH PIHAK
EMBANTU KAMI

ERI SUPRIADIN
(Ketua Pokdarwis Desa Pekat)

MUKSIN, S.Pd
(Ketua Karang Taruna Desa Pekat)

BAPAK LUPUS
(Rumah Literasi Hijau)

IBU MAHARIAH
(Rumah Literasi Hijau)

AGUNG WIRE BAKTI
(Polisi Hutan Pulau Satonda)

Special Journey Aramoana 44

Dokumentasi
selama perjalanan

kami di Nusa
Tenggara Barat

Scan Here

Short Movie 'Special
Journey' Aramoana
45 Special Journey Aramoana

SUPPORTED BY:

Special Journey Aramoana 46

KALEMBO
ADE..


T E R I M A K A S I H

MAJA LABO
DAHU


Click to View FlipBook Version