The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by ekorangunawan, 2022-04-15 15:46:20

Microsoft Word - 26d0-84fd-7c82-aa77

3.1.a.6. Refleksi Terbimbing - Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin
Pembelajaran


Salam dan Bahagia


Berikut ini refleksi terbimbing saya dari mempelajari modul 3.1 materi
Pengambilan keputusan sebagai pemimpin Pembelajaran.


Pertanyaan pemantik untuk sesi pembelajaran ini :

Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan
proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat
Anda.
“Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi
berperilaku etis”.

Jawaban :

Pendidikan secara umum bertujuan membantu manusia menemukan akan
hakikat kemanusiaannya. Maksudnya, pendidikan harus mampu mewujudkan
manusia seutuhnya. Pendidikan berfungsi melakukan proses penyadaran
terhadap manusia untuk mampu mengenal, mengerti, dan memahami realitas

kehidupan yang ada di sekelilingnya hingga dapat berperilaku sesuai realitas
kehidupan. Dengan adanya pendidikan, diharapkan manusia mampu
menyadari potensi yang ia miliki. Potensi yang dimiliki contohnya SQ (Spiritual
Quotient atau Kecerdasan Spiritual) agar setiap tindakannya dilandasi
keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. EQ (Emotional
Quotient atau Kecerdasan Emosi) agar manusia mampu mengendalikan
emosinya, memahami perasaan orang lain. IQ (Intelligence Quotient atau
Kecerdasan Inteligensi) agar manusia memiliki kemampuan berhitung,
kemampuan verbal, kemampuan membedakan, dan membuat prioritas. SocQ
(Social Quotient atau Kecerdasan Sosial) agar manusia senang
berkomunikasi, berteman, menolong, membuat orang lain bahagia, dan
bekerja sama. Potensi-potensi yang diperoleh dari pendidikan mengantarkan
manusia untuk berpikir dalam pengambilan tindakan sesuai keadaan.



JUDUL REFLEKSI

DILEMA DALAM KEHIDUPAN


Dari tujuh buah soal, saya memutuskan untuk memilih empat soal berikut ini
pada sesi refleksi.

Soal 1 : Bagaimana/sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep
yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4
paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9
langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut
Anda di luar dugaan?

Jawaban:
Pemahaman saya tentang dilema etika adalah situasi yang terjadi ketika
seseorang harus memilih antara dua pilihan dimana kedua pilihan secara
moral benar tetapi bertentangan. Sedangkan bujukan moral adalah Situasi
yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar atau
salah.

Ketika kita menghadapi situasi dilema etika, akan ada nilai-nilai kebajikan
mendasari yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran,
keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan
akan hidup yang disebut sebagai paradigmadalam pengambilan keputusan.
Secara umum paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika ada 4 seperti

di bawah ini :

1. Individu lawan masyarakat (individual vs community)
2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
4. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)


Prinsip pengambilan keputusan ada tiga, yaitu



1. Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking) ditentukan
dengan konsekuensi atau hasil dari suatu tindakan.
2. Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking) menentukan
keputusan berdasarkan peraturan yang telah dibuat
3. Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking) prinsipnya
“Lakukan kepada orang lain seperti yang Anda ingin mereka lakukan
kepada Anda." Dengan kepedulian terhadap sesama kita akan
menjadi lebih peka dan bersimpati.


Sembilan langkah pengujian dan pengambilan keputusan



1. Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam
situasi ini.
2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini.
3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini.
4. Pengujian benar atau salah, yang meliputi uji legal, uji regulasi,
uji intuisi, uji halaman depan Koran, uji panutan/idola.
5. Pengujian paradigma benar lawan benar
6. Melakukan prinsip resolusi

7. Investigasi opsi trilema
8. Buat keputusan
9. Lihat lagi keputusan dan refleksikan

Hal-hal yang menurut saya di luar dugaan adalah keputusan tersebut diambil

dari sudut pandang siapa akan berbeda dalam setiap kasusnya.


Soal 2 :
Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan
keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dalam situasi moral dilema? Kalau
pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Jawaban: sebelum mempelajari modul ini seringkali saya sebagai guru
mengalami dilema terhadap berbagai situasi sulit di sekolah. Saya sudah
mengambil keputusan yang kiranya efektif dan baik bagi saya selaku orang
yang mengalami dilema dan baik bagi orang lain yang terkait dengan situasi
yang saya alami. Namun dengan mempelajari modul ini saya menjadi
tahu bahwa terdapat Sembilan langkah untuk dijadikan bahan pertimbangan
dalam pengujian dan pengambilan keputusan yang harus saya pikirkan
matang-matang dan temukan jawabannya dari situasi saya. Sembilan langkah
pengujian dan pengambilan keputusan


1. Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi
ini.
2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini.
3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini.
4. Pengujian benar atau salah, yang meliputi uji legal, uji regulasi, uji
intuisi, uji halaman depan Koran, uji panutan/idola.
5. Pengujian paradigma benar lawan benar
6. Melakukan prinsip resolusi
7. Investigasi opsi trilema
8. Buat keputusan
9. Lihat lagi keputusan dan refleksikan


Soal 3 :
Bagaimana dampak mempelajari materi ini buat Anda, perubahan apa yang
terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah
mengikuti pembelajaran modul ini?

Jawaban :
sebelumnya saya kurang memperhitungkan paradigm apa yang terjadi dalam

dilema saya setelah saya belajar modul dampaknya saya menyadari apa
pentingnya mengidentifikasi paradigma, ini bukan hanya mengelompokkan
permasalahan namun membawa penajaman pada fokus kenyataan bahwa
situasi saya, bahwa ini betul-betul mempertentangkan antara dua nilai-nilai inti
kebajikan yang sama-sama penting bagi saya. Perubahan yang terjadi pada
cara saya mengambil keputusan adalah mengenali terlebih dahulu apa

masalahnya?, masalah siapa ini? Paradigma apa yang terjadi dalam situasi
ini?. sebelum mengambil keputusan saya berpikir menggunakan tiga prinsip
pengambilan keputusan, dan Sembilan langkah pengambilan keputusan.


Soal 4 :
Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang
individu dan Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran?

Jawaban:
Saya sebagai guru, merupakan pemimpin pembelajaran bagi murid
dan bagian dari stakeholder di sekolah. Akan banyak situasi disekolah yang
akan terselesaikan dengan efektif setelah mengetahui dilema etika dan
bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan
keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.
Keberhasilan seorang pemimpin dalam mengemban salah satu tugas tersulit,
yaitu mengambil suatu keputusan yang efektif. Keputusan-keputusan ini,
secara langsung atau tidak langsung bisa menentukan arah dan tujuan institusi

atau lembaga tempat saya menjalankan tugas keprofesian saya.

Demikian hasil refleksi modul 3.1 menurut pemahaman saya, hanya sekedar
berbagi meskipun tentunnya masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Semoga bermanfaat





GUNAWAN EKORAN, S.Pd.I
SMA NEGERI 5 TUAL
CGP ANGKATAN 4 TUAL


Click to View FlipBook Version