Nama : WIWIK ANDRAENI, S.Pd
NPM : 229029495093
Mata Pelajaran : 210 Ekonomi
LK 3.1 Menyusun Best Practices
MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN EKONOMI YANG INOVATIF
Dalam pembuatan Praktik baik dibuat dengan menggunakan metode STAR (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi) berdasarkan hasil pengalaman penulis pada saat melakukan
PPL Aksi 1 dan Aksi 2 dalam program PPG Daljab 2022
Lokasi MAS Salafiyah Merakurak
Lingkup Pendidikan
Tujuan yang ingin dicapai Sekolah Menengah (Madrasah Aliyah)
Penulis Aksi 1 :
Tanggal Setelah mengikuti proses pembelajaran menggunakan
pendekatan Saintifik dan model pembelajaran Contextual
Situasi: Teaching and Learning (CTL) dengan apersepsi AMBAK,
peserta didik dapat memahami, mengaitkan antara materi
Laporan Keuangan dengan situasi dunia nyata dan
mendorong untuk membuat hubungan antara pengetahuan
yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan
mereka
Aksi 2 :
Setelah mengikuti proses pembelajaran menggunakan
pendekatan Saintifik dan Model Pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) dengan media audio visual, peserta
didik mampu menganalisis dengan meningkatkan
kemampuan berfikir kritis/ HOTS dan menyajikan hasil
analisis materi Indeks harga
Wiwik Andraeni, S.Pd
Aksi 1 :
Pertemuan 1 : Hari Sabtu, 05 November 2022
Pertemuan 2 : Hari Kamis, 10 November 2022
Aksi 2 :
Pertemuan 1 : Hari Kamis, 17 November 2022
Pertemuan 2 : Hari Jumat, 18 November 2022
Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini
adalah :
Aksi 1
1. Siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran
akibatnya tingkat pemahaman siswa rendah
2. Siswa kurang terlibat untuk belajar bersama-sama
dengan kelompok
3. Kurangnya penggunaan media pembelajaran
4. Pembelajaran hanya terpusat pada guru
Melalui berbagai kajian literatur dan proses wawancara
dengan guru ekonomi, teman sejawat dan pengawas serta
pakar dari bidang pendidikan ekonomi ditemukan bahwa
salah satu model pembelajaran yang dapat dijadikan solusi
dan diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut adalah
dengan model pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL), proses pembelajaran di kelas menjadi aktif
dan kreatif, karena siswa membangun sendiri pengetahuan
mereka melalui keterlibatan aktif di kelas. Jadi siswa
menjadi pusat kegiatan bukan lagi guru untuk menggali
sifat ingin tahu siswa. Siswa dituntut untuk dapat
menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah
dengan kehidupan nyata sehari – hari, contoh: AMBAK
(apa manfaat bagiku) pada siswa yaitu siswa mengetahui
manfaat mempelajari materi baik untuk dirinya sendiri
maupun untuk kegiatan organisasi di sekolah, siswa
tertarik pada mata pelajaran, siswa dengan antusias yang
tinggi
Aksi 2 :
1. Guru kurang memberikan pemahaman konsep sehingga
siswa cenderung menghafalkan materi dan rumus
2. Penggunaan model pembelajaran yang masih monoton
dan tidak menyesuaikan kondisi siswa
3. Proses pembelajaran masih fokus pada penguasaan
pengetahuan kognitif masih rendah dari level C1
(mengingat), C2 (memahami), dan paling tinggi C3
(aplikasi), sedangkan tuntutannya untuk menghadapi era
revolusi industri siswa sudah harus dibekali dengan
pembelajaran HOTS (Higher Order Thinking Skils)
yaitu ketrampilan berfikir tingkat tinggi.
Melalui berbagai kajian literatur dan proses wawancara
dengan guru ekonomi, teman sejawat dan pengawas serta
pakar dari bidang pendidikan ekonomi ditemukan bahwa
salah satu model pembelajaran yang dapat dijadikan solusi
dan diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut adalah
dengan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) yaitu menyajikan permasalahan yang mendorong
siswa untuk belajar dan bekerja kooperatif dalam kelompok
untuk mendapatkan solusi, berpikir kritis dan analitis,
mampu menetapkan serta menggunakan sumber daya
pembelajaran dan pengetahuan siswa
Tantangan : Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan :
Aksi : Sebagian besar guru mengalami permasalahan yang
sama dengan saya
Bisa memotivasi saya sebagai guru dan rekan guru lain
untuk mendesain pembelajaran yang kreatif dan inovatif
Sebagai pengalaman berharga bagi saya dengan harapan
bisa menjadi inspirasi bagi rekan-rekan guru
Peran dan tanggung jawab penulis dalam praktik ini :
Sebagai fasilitator pembelajaran bagi siswa
Sebagai evaluator pembelajaran siswa
Sebagai pembelajar, artinya guru juga bisa belajar dari
aktivitas pembelajaran siswa
Sebagai guru yang bertanggung jawab dan konsisten
menerapkan model, metode dan media pembelajaran
yang kreatif dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai
Apa saja yang menjadi tantangan :
Siswa
Belum terbiasa dengan model pembelajaran CTL/ PBL
Masih bingung dengan langkah-langkah pembelajaran
Belum bisa memanfaatkan teknologi dengan tepat dalam
pembelajaran
Keaktifan siswa yang masih kurang karena merasa
masih malu untuk mengemukakan pendapat dan
berbicara di depan kelas untuk presentasi
Kurangnya pembiasaan membaca sehingga siswa
kurang memahami proses pembelajaran dalam mengisi
LKPD
Guru
Belum terampil dalam mengintegrasikan TPACK dalam
proses pembelajaran
Belum terbiasa menerapkan model pembelajaran CTL/
PBL
Pemilihan media yang menarik yang sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan siswa dengan materi
pembelajaran
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk
menghadapi tantangan :
Aksi 1
1. Penggunaan media : Guru harus kreatif dalam memilih
media ajar yang baik dan tepat. Guru dapat
menggunakan media pembelajaran berupa powerpoint
tentang materi pembelajaran laporan keuangan. Guru
juga dapat mengkolaborasikannya dengan menggunakan
media berbasis TPACK dimana guru menayangkan
video pembelajaran tentang kertas kerja yang nanti
dikaitkan dengan penyusunan laporan keuangan
kemudian siswa dapat mengamatinya
2. Penggunaan model pembelajaran : Dalam hal ini guru
menggunakan pendekatan saintifik dengan model
pembelajaran yang digunakan adalah Contextual
Teaching and Learning (CTL) karena bisa mengaitkan
pembelajaran dengan kehidupan nyata, adapun sintak
dari model pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL) terdiri dari :
Modelling (membimbing)
Questioning (bertanya)
Inqury (mengidentifikasi)
Learning community (mengerjakan kegiatan
kelompok)
Constructoivism (membangun pemahaman sendiri,
analisis-sintesis)
3. Penilaian : Guru harus melakukan secara keseluruhan
penilaian dari ranah kognitif, afektif dan psikomotorik
yang dituangkan dalam instrumen yang lengkap mulai
dari kisi-kisi soal, indikator ketercapaian dan rubrik
penilaian
4. Suasana Kelas : Guru dapat mendesain ruang kelas
dengan baik, mulai dari kebersihan, kerajian, serta
posisi tempat duduk sehingga siswa dapat merasa
nyaman, senang dan semangat dalam proses
pembelajaran
Aksi 2
1. Penggunaan media : Guru harus kreatif dalam memilih
media ajar yang baik dan tepat. Guru dapat
menggunakan media pembelajaran berupa powerpoint
tentang materi Indeks harga. Guru juga dapat
mengkolaborasikannya dengan menggunakan media
berbasis TPACK dimana guru menayangkan video
pembelajaran berupa kenaikan harga kebutuhan
kemudian siswa dapat mengamatinya
2. Penggunaan model pembelajaran : Dalam hal ini guru
menggunakan pendekatan saintifik dengan model
pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based
Learning (PBL) karena sesuai dengan kondisi yang ada,
adapun sintak dari model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) terdiri dari :
Orientasi Penyajian Masalah
Mengorganisasikan Siswa
Membimbing Penyelidikan
Menyajikan Hasil Karya
Evaluasi Pemecahan Masalah
Refleksi Hasil dan dampak 3. Penilaian : Guru harus melakukan secara keseluruhan
penilaian dari ranah kognitif, afektif dan psikomotorik
yang dituangkan dalam instrumen yang lengkap mulai
dari kisi-kisi soal, indikator ketercapaian dan rubrik
penilaian dalam LKPD yang berbasis HOTS (soal
literasi dengan artikel dan numerasi dengan
perhitungan)
4. Suasana Kelas : Guru dapat mendesain ruang kelas
dengan baik, mulai dari kebersihan, kerajian, serta
posisi tempat duduk sehingga siswa dapat merasa
nyaman, senang dan semangat dalam proses
pembelajaran
Dampak dari Aksi 1 dan 2:
1. Pada Aksi 1 dampak dari penggunaan media berbasis
TPACK yang diimplementasikan dalam bentuk video
pembelajaran yang ditayangkan berbantuan powerpoint
secara umum dapat dikatakan efektif dan sudah dapat
membuat siswa lebih memahami, lebih semangat dan
tidak bosan dalam mengikuti proses pembelajaran,
dimana siswa dibimbing untuk mengamati video
pembelajaran tentang materi kertas kerja sebagai acuan
untuk menyusun laporan keuangan yang disajikan.
Pada Aksi 2 dampak dari penggunaan media berbasis
TPACK yang diimplementasikan dalam bentuk video
pembelajaran yang ditayangkan berbantuan powerpoint
secara umum dapat dikatakan efektif dan sudah dapat
meningkatkan kemampuan berfikir kritis dari masalah
yang disajikan, lalu siswa membentuk kelompok untuk
berdiskusi menyelesaikan tugas yang diberikan guru
dalam LKPD yaitu soal artikel dan soal perhitungan
indeks harga, kemudian masing-masing kelompok
diminta untuk mempresentasikan didepan kelas. Di
akhir pembelajaran guru dan siswa melakukan refleksi
dan kesimpulan kegiatan pembelajaran
2. Penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching
and Learning (CTL) pada Aksi 1 membuat siswa lebih
memahami materi pembelajaran laporan keuangan dan
dapat mengaitkan dengan dunia nyata dibandingkan
menggunakan metode konvensional yang selama ini
sering digunakan, dibuktikan dengan siswa mampu
menyusun laporan keuangan secara benar dan balance
di LKPD dan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) pada Aksi 2 membuat siswa lebih
meningkatkan kemampuan berfikir kritis dari
permasalahan yang sesuai dengan kondisi yang ada. Hal
ini terlihat dari indikator yaitu siswa dapat mengingat
kembali materi yang dipelajari dengan tanya jawab
tentang materi, siswa dapat menjawab soal dalam LKPD
dengan benar (soal artikel maupun soal perhitungan),
keaktifan siswa yang meningkat dibandingkan dengan
sebelumnya dengan adanya kegiatan presentasi di depan
kelas (siswa mampu mengemukakan pendapat dan
bertanya dengan kelompok lain) meskipun masih ada
beberapa siswa yang masih belum terlihat aktif dalam
diskusi kelompok, dari 21 siswa terdapat 16 siswa
dengan nilai diatas KKM dan 5 siswa dengan nilai
dibawah KKM
3. Dampak penggunaan model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) dan Problem Based
Learning (PBL) serta menggunakan media berbasis
TPACK bagi guru adalah dapat membantu guru
menyampaikan materi dan permasalahan lebih mudah
dan kegiatan pembelajaran tidak monoton dan
membosankan, siswa lebih senang dan tertarik terhadap
materi pembelajaran
Dalam proses pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan strategi tersebut, respon dari lingkungan
sekitar yaitu siswa, teman sejawat, kepala madrasah,
dosen dan guru pamong memberikan respon positif
diantaranya :
1. Untuk kegiatan pembelajarannya sebagian besar sudah
sinkron antara RPP dengan kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan di Aksi 2, walaupun di Aksi 1 masih ada
proses yang belum tergambar secara utuh
2. Respon dari siswa, mereka menyukai dan lebih mudah
memahami materi pembelajaran karena tidak
membosankan dan monoton
Pembelajaran Penting Apa (Lesson Learned) yang
didapatakan dalam Proses kegiatan yang sudah
dilakukan :
1. Dari kegiatan ini saya dapat mendesain pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran inovatif dan
menggunakan media berbasis TPACK
2. Begitu besarnya dampak dari penggunaan model
pembelajaran inovatif serta penggunaan media berbasis
TPACK dalam kegiatan pembelajaran, hal ini
dibuktikan dengan model dan media tersebut aktivitas
pembelajaran terasa lebih menynangkan serta dapat
meningkatakan keaktifan, pemahaman dan kemampuan
berfikir kritis siswa