DAMPAK IKAN ASING
INVASIF TERHADAP
DISTRIBUSI IKAN
Kelompok 5 Kelas 2C
ANGGOTA KELOMPOK:
Henry Hariyanto 4443210012
Muhammad Harits Iqbal Zufar 4443210029
Ala Pratama Lamega Hermawan 4443210042
Siti Savilas Ritla Nafisa 4443210046
Nabila Arisanti Naufatulya 4443210073
Bunyamin Basyair 4443210074
Idzhar Dwi Alistia 4443210103
Muhammad Daffa Sah Raya 4443210106
DISTRIBUSI IKAN
CHAPTER 1
"SUATU PROSES ATAU PERISTIWA
Jordan vide Axelord dan Schultz (1955)
PENYEBARAN ATAU PERPINDAHAN
mengemukakan hukum-hukum tentang penyebaran
ORGANISME (IKAN) PADA SUATU
(distribusi) ikan yaitu setiap spesies ikan akan
dijumpai di seluruh perairan di muka bumi,
TEMPAT KE TEMPAT LAIN DAN
terkecuali hal-hal sebagai berikut:
WAKTU TERTENTU."
Individu species tersebut tidak berhasil mencapai
daerah yang menjadi tujuannya, dikarenakan dalam
tujuan ruaya/migrasinya aktif terhambat oleh adanya
barrier.
Individu jika seandainya berhasil mencapai daerah
tujuan ruayanya, tetapi tidak mampu lagi beradaptasi
dengan lingkungan baru (daerah ekologi baru).
Jika seandainya species tersebut mampu beradaptasi
sementara waktu dengan lingkungannya, tetapi dengan
adanya proses evolusi, maka tipe asalnya mengalami
modifikasi, sehingga terbentuk tipe yang berbeda.
TEORI TERJADINYA DISTRIBUSI
Teori tentang kemungkinan terjadinya
IKAN MENURUT AXELROD DAN
distribusi ikan menurut Axelrod dan Schults
SCHULTS (1955)
(1955) dapat dibagi ke dalam:
Secara pasif ikan-ikan pelagis dibawa oleh arus laut dari suatu
perairan tertentu ke perairan lainnya.
Secara pasif ikan-ikan dibawa oleh manusia dari suatu perairan
tertentu ke perairan yang lainnya.
Angin dan badai dapat pula memindahkan ikan-ikan dari suatu
perairan ke perairan yang lainnya.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada permukaan bumi seperti
adanya tanah-tanah daratan (land masses) yang tenggelam dan
atau timbulnya. Misalnya Terusan Panama (Isthmus of Panama),
Terusan Suez (Isthmus of Suez), dan penghubung antara Alaska
dengan Siberia,
Adanya perubahan dari aliran air, arus, sungai seperti Great Lakes
di Amerika dimana pada zaman Glacier (zaman es) mendapat
aliran air dari sungai Mississipi sedangkan sekarang tidak,
melainkan dari “Chicago Sewage Canal”.
Disebabkan kemungkinan lain, misalnya terjadinya “Continental
drift” (hanyutan benua) akibat adanya gaya-gaya yang berasal
dari dalam lapisan bumi.
TIPE
Berdasarkan tempat dan waktu*
DISTRIBUSI
IKAN Distribusi Geologis (geological range)
Distribusi geologis adalah distribusi ikan yang
berhubungan dengan zaman dan periode umur
bumi.
distribusi geografis (geographical range)
Distribusi geografis adalah distribusi ikan yang
berkaitan dengan letak geografis.
distribusi ekologis (Ecological range)
Distribusi ekologis adalah distribusi ikan yang
berkaitan dengan habitat.
FAKTOR PENGHALANG DISTRIBUSI
IKAN (BARRIER)
Barrier fisik
Barrier Kimiawi
Barrier biologis
(physical
(chemical
(Biological
barriers): barriers): barriers):
Dalam golongan ini Dalam golongan ini .Dalam golongan ini
misalnya tanah (bagi ikan termasuk misalnya kadar termasuk misalnya
dan hewan air lainnya), garam, sifat kimiawi factor-faktor makanan,
iklim, suhu, kedalaman air, perairan, lainnya (bagi persaingan, predator,
cahaya, arus laut (bagi jenis-jenis ikan tertentu). penyakit, dan kepadatan
species ikan tertentu). populasi (terutama ikan
yang biasa schooling).
TEORI
Kemusnahan yang disebabkan oleh kejadian evolusi lebih
KEMUSNAH
lanjut berlangsung, sehingga specimen ikan-ikan tersebut
AN SPESIES
dimana organ-organ tubuhnya mengalami modifikasi
IKAN menjadi bentuk yang lebih maju tingkatan evolusinya.
Specimen suatu species tidak dapat mengadaptasikan
dirinya dengan keadaan lingkungan, oleh karena lingkungan
mengalami perubahan yang jauh lebih cepat daripada
kemampuan beradaptasi.
Kemusnahan yang disebabkan berbagai persaingan yang
dialami oleh specimen dalam lingkungan hidupnya.
Specialisasi yang sangat ekstrim dari suatu species, dimana
hanya dapat hidup pada lingkungan yang sangat terbatas
pula.
Populasi suatu species memang sudah benar-benar tidak
mempunyai kemampuan untuk dapat hidup terus.
IKAN ASING INVASIF
CHAPTER 2
Ikan invasif merupakan makhluk hidup yang
masuk/dimasukkan ke ekosistem baru, lalu
menguasai ekosistem itu. Menurut IUCN
dalam Redlist of Threatened Spesies,
spesies asing invasif adalah spesies asing
yang mampu membentuk diri mereka pada
ekosistem alami atau ekosistem semi alami,
sebagai awal perubahan dan mengancam
keanekaragaman hayati lokal/asli.
DAMPAK IKAN INVASIF
TERHADAP DISTRIBUSI IKAN
CHAPTER 3
IKAN ASING INVASIF AKAN MERUGIKAN
EKOSISTEM PERAIRAN DALAM DUA HAL, YAITU:
Pertama Kedua
Sebagai pesaing relung makanan dan Sebagai inang/pembawa berbagai
habitat terhadap ikan asli, bahkan sering penyakit yang sebelumnya tidak terdapat
terjadi merupakan predator bagi ikan asli. dalam ekosistem perairan yang
Karena ikan asing invasif ini menjadi merupakan habitat ikan asli bahkan ikan
pemangsa ikan asli dan ikan endemik; endemik.
Kedua hal ini seringkali mengubah komposisi spesies dan struktur komunitas
ikan, mendominasi dan menyingkirkan ikan asli dan ikan endemik.
UNTUK MENGETAHUI KARAKTERISTIK SUATU JENIS IKAN
TERMASUK SPESIES IKAN ASING YANG INVASIF, BEBERAPA
KONDISI PADA EKOSISTEM DAPAT DIAMATI BILA:
1. Kelimpahan spesies introduksi yang 3. Memiliki kemampuan menguasai
baru ditebar ternyata sangat tinggi, beragam habitat, atau dengan kata lain
khususnya tingkat fekunditas tergolong kisaran makanan sangat luas.
tinggi.
4. Dilihat dari sisi keragaman genetik
2. Masa atau waktu yang dibutuhkan tergolong sangat tinggi.
untuk regenerasi relatif singkat.
PENGENDALIAN IKAN
INVASIF
CHAPTER 4
PERLU DIBANGUN SUATU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
YANG BAKU, SEHINGGA MEMUDAHKAN IDENTIFIKASI DI
LAPANGAN. PENGENDALIAN DAPAT DILAKUKAN DENGAN
BERBAGAI CARA, SEBAGAI BERIKUT:
A. Pengendalian kimiawi (menggunakan B. Pengendalian mekanik (pemindahan fisik
pestisida, herbisida, fungisida). Cara ini spesies invasif atau mengubah kondisi
cukup efektif, akan tetapi dapat ikut habitat). Tindakan ini sering berhasil/sukses
mematikan spesies non-invasif lainnya; tetapi bisa mahal dan membutuhkan
bahkan bila tidak selektif memilih bahan tenaga kerja yang banyak;
kimiawi dapat menimbulkan masalah
apabila ternyata mengganggu C. Pengendalian hayati (introduksi musuh
Kesehatan manusia; alami– predator atau parasit). Perlakuan ini
lebih memperhatikan pelestarian
lingkungan.
STUDI KASUS
ANCAMAN
Sebaran ikan sangat terkait dengan ekologi ikan dan
INVASIF IKAN
karakteristik lingkungannya. Jenis ikan yang memiliki sebaran
OSCAR DI
paling luas dan ditemukan di seluruh stasiun pengamatan
WADUK IR. H.
adalah ikan Oscar dan Nila. Ikan-Ikan asli hanya ditemukan di
DJUANDA,
satu hingga dua stasiun
JAWA BARAT
Ikan Oscar di Waduk Ir. H. Djuanda dalam kondisi yang biak dan
stabil. Pola pertumbuhannya yang alometrik positif dengan
faktor kondisi yang bernilai satu atau lebih dan ditemukannya
kan Oscar yang telah matang gonad di seluruh bulan dan
stasiun pengamatan menandakan bahwa ikan Oscar hiudp
nyaman di perairan tersebut.
.
Ikan Oscar bersifat agresif dalam mempertahankan daerah pemijahan dan melindungi
anaknya. Strategi reproduksi dan perilaku antagonis dalam mempertahankan ruang berijah
telah menciptakan efek negatif pada spesies asli.
Ikan Oscara adalah Ikan omnivora dan bersifat generalis dalam memanfaatkan sumber daya
makanan. berdasarkan ukuran tubuh, terlihat bahwa ada perbedaan makanan antara ikan
oscar berukuran kecil, sedang , dan besar. Ikan oscar berukuran sdang dan besar sudah
memanfaatkan ikan sebagai makanannya. tidak demikian dengan ikan oscar berukuran kecil.
Ukuran mangsa dapat dikaitkan dengan ukuran ikan, ikan yang berukuran besar akan
menginginkan mangsa yang berukuran besar pula sehingga kebutuhan nutrisinya dapat
terpenuhi.
Apabila populasi ikan Oscar semakin bertambahmaka persaingan untuk
mendapatkan sumber daya makanan bagi ikan-ikan asli akan tersingkir mengignat
bahwa jumlah ika oscar lebih banyak dan sidatnya lebih tahan terhadap degredasi
habitat.
Sebagai hasil tangkapan dominan, Ikan Oscar tidak memiliki nilai ekonomis. Ikan Oscar
dianggap telah merugikan nelayan, kerena hasil tangkapan ikan di waduk cendderung
homogen dan tangkapan ikan yang bernilai ekonomis berkurang. Sebagai ikan yang
berpotensi invasif sebagaimana telah ditegaskan berdasarkan karakter ekobiologinya,
maka ikan Oscar berpotensi menjadi ancaman bagi keberlanjutan sumber daya ikan
di waduk Ir. H. Djuanda.
SEBARAN IKAN
Ikan Louhan mampu beradaptasi pada setiap kondisi habitat, sehingga
LOUHAN YANG
peluang untuk menetap di badan perairan menjadi lebih tinggi sehingga
MENJADI INVASIF DI
berpeluang besar menjadi invasif dan memiliki dampak negatif terhadap
DANAU MATANO,
komunitas ikan asli (Wahyudewantoro & Rachmatika, 2016; Canonico et al.,
SULAWESI SELATAN. 2005). Potensi dampak negatif keberadaan ikan Louhan di perairan tawar
menjadi tinggi apabila habitat tersebut memiliki tingkat endemisitas dan
biodiversitas yang tinggi.
Pada awal tahun 2000 ikan Louhan merupakan ikan hias dan banyak
dipelihara di akuarium sebagai hobi dan di keramba sekitar pesisir danau,
terutama di Desa Soroako, Desa Nikel, dan Desa Magani. Namun, akhirnya
ada yang terlepas, baik sengaja maupun tidak sengaja ke badan perairan
danau yang menyebabkan ikan Louhan berkembang pesat dan mampu
berkembang biak di Danau Matano. Hasil penelitian Hadiaty dan
Wirjoatmodjo (2002) menyebutkan awalnya ikan Louhan belum ada di
Danau Matano. Namun, Herder et al. (2012) menyatakan bahwa ikan
tersebut telah berstatus sebagai jenis asing invasif. Sentosa dan
Hedianto (2018) melaporkan ikan Louhan mendominasi hasil tangkapan di
Danau Matano, yaitu sebesar 46,09%.
Penelitian dari total stasiun yang diamati, menunjukkan bahwa zona litoral Danau Matano merupakan habitat bagi ikan
Louhan. Stasiun Soroako dan Petea merupakan lokasi yang selalu ditemukan ikan Louhan dengan kelimpahan yang tinggi,
sementara di sisi sebelah utara danau sebaran ikan tersebut relatif rendah. tetapi sedikit berbeda dari hasil Nasution et al.
(2017) yang menyebutkan kelimpahan relatif ikan Louhan tertinggi berada di Stasiun Nuha dan Pantai Kupu-Kupu. Perbedaan
tersebut bisa jadi terkait dengan pergeseran sebaran ikan Louhan di Danau Matano. Pergeseran distribusi tersebut bisa jadi
disebabkan oleh aliran plankton yang mengarah ke selatan dan hilir di Petea, sehingga ikan Louhan pun akan beruaya
mengikuti sebaran makanannya (Whitten et al., 2001).
Ikan Louhan mampu beradaptasi dengan baik untuk segala jenis karakteristik
habitat dan berbagai tipe substrat (Hedianto et al., 2018; Nico et al., 2007). Dominasi
tampak untuk lokasi dengan substrat dasar dominan berpasir dan berbatu yang
banyak tumbuhan air atau rerumputan. Hasil kajian risiko dampak keberadaan ikan
asing oleh Sentosa dan Hedianto (2017) menunjukkan bahwa ikan Louhan memiliki
tingkat invasi yang tinggi terhadap komunitas ikan asli dan endemik di Danau
Matano. Persepsi masyarakat di sekitar Danau Matano menunjukkan bahwa
sebanyak 60% responden menganggap bahwa ikan Louhan tidak diharapkan
keberadaannya karena diduga akan menjadi predator bagi ikan asli dan endemik di
Danau Matano.
KESIMPULAN & SARAN
kesimpulan saran
Keberadaan Ikan invasif terhadap Upaya melindungi ikan-ikan lokal dengan
lingkungan perairan lokal membuat ikan membuat penangkaran khusus di habitat nya
lokal mengalami penurunan dari segi agar spesies ikan tersebut tetap terjaga dan
kuantitas. Hal tersebut terjadi karena ikan mencegah dari kepunahan. Dalam distribusi ikan,
pendatang lebih unggul dibanding ikan Ikan pendatang akan menjadi invasif di wilayah
lokal yang nantinya akan membuat ikan tertentu akan menimbulkan persaingan diantara
tersebut kehilangan tempat tinggal dan ikan pendatang dan ikan lokal. Karena hal itu akan
hilangnya keberadaan ikan tersebut. terjadi, dibuatlah sebuah wadah dengan limit
tertentu untuk ikan-ikan pendatang supaya dapat
menghindari dari persaingan dengan ikan lokal.
daftar pustaka
Handoyono, W. T. 2020. MENGENAL IKAN
INVASIF DI PERAIRAN INDONESIA. [Internet].
Tersedia pada:
http://www.mekanisasikp.web.id/2020/04/meng
enal-ikan-invasif-di-perairan.html (Diakses pada
23 Mei 2022)
Rahmawati, A. 2018. DISTRIBUSI IKAN. [Internet].
Tersedia pada:
https://nanopdf.com/download/distribusi-ikan-
5_pdf (Diakses pada 21 Mei 2022)
Syafei, L. S., & Sudinno, D. (2018). Ikan asing
invasif, tantangan keberlanjutan biodiversitas
perairan. Jurnal Penyuluhan Perikanan dan
Kelautan, 12(3), 149-165.
Rahman, H. 2020. IKHTIOLOGI “Distribusi Ikan
Secara Umum”. [Internet]. Tersedia pada:
https://www.studocu.com/id/document/univer
sitas-haluoleo/public-health/makalah-ikhtiologi-
distribusi-ikan-hifzur-rahman-i1f119014-
ose/10814445 (Diakses pada 23 Mei 2022)
Atmaja, P., Tampubolon, R. P., Rahardjo, M. F., &
Krismono, K. (2014). Potensi Ancaman Invasif
Ikan Oskar (Amphilophus citrinellus) Di Waduk Ir.
H. Djuanda, Jawa Barat. Widyariset, 17(3), 311-321.