The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

PERKEMBANGAN PENDIDIKAN PADA MASA KERAJAAN TURKI USMANI

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by hatlntyojfvtdwvfsj, 2021-09-21 21:35:08

PERKEMBANGAN PENDIDIKAN PADA MASA KERAJAAN TURKI USMANI

PERKEMBANGAN PENDIDIKAN PADA MASA KERAJAAN TURKI USMANI

Keywords: Turki Usmani,Usmaniyah,Pendidikan Turki

PERKEMBANGAN PENDIDIKAN PADA MASA KERAJAAN TURKI USMANI

Masyarakat Turki Usmani merupakan masyarakat yang mempunyai keahlian dalam bidang
perang. Oleh karena itu yang menjadi perhatian pokoknya ialah kemajuan di bidang militer dan
pertahanan, sehingga di bidang ilmu pengetahuan jauh berada di bawah bidang militer dan
pertahanan. Abudin Nata menjelaskan bahwa kondisi pendidikan islam pada masa turki utsmani
setelah mesir berada dibawah kekuasaan Turki Usmani, kitab-kitab diperpustakaan dan barang-
barang berharga di Mesir dipindahkan ke Istambul, Abuddin Nata juga membagi dua periode
pada perkembangan pendidikan di Turki Usmani, yakni :

A. Perkembangan Pendidikan Zaman Pertengahan (Usman I sampai Pra Mahmud II)

Perkembangan pendidikan masa Kerajaan Turki Usmani tidak dapat dipisahkan dari budaya, dan
kondisi sosial politik. Budaya Turki merupakan perpaduan dari kebudayaan yang ada pada
Persia, Byzantium dan Arab. Pada budaya Persia, banyak ajaran mengenai etika dan tatakrama
dalam kehidupan istana. Masalah organisasi, pemerintahan, dan kemiliteran, mereka
mendapatkan ilmu dari Byzant ium, sedangkan dari kebudayaan Arab, mereka mendapatkan
ajaran mengenai ekonomi, kemasyarakatan dan ilmu pengetahuan.

Perkembangan ilmu pengetahuan tidak banyak mengalami kemajuan, hanya beberapa aspek
yang mengalami kemajuan, seperti kehidupan keagamaan. Saat itu Ulama menduduki jabatan
penting pada negara dan masyarakat. Ulama sebagai pejabat tinggi agama berwewenang
menyampaikan fatwa resmi mengenai problematika keagamaan.

Pada masa ini Madarasah mulai berkembang menjadi zawiyah untuk merintis jalan kembali
kepada Tuhan di bawah bimbingan guru. Ilmu pengetahuan keislaman, seperti fikih, tafsir, ilmu
kalam tidak mengalami perkembangan.

Karena latar belakang Turki Usmani adalah bangsa yang suka berperang, maka melakukan
perluasan wilayah menjadi fokus perhatiannya, sedangkan pada pendidikan dan kebudayaan
tertinggal dan kurang mendapatkan perhatian lebih . Akibatnya, ketika Barat mulai bangkit di
bidang militer, para penguasa Turki Usmani tidak berdaya menghadapi gempuran Barat. Sejarah
membuktikan bahwa suatu negara atau bangsa yang tidak menghiraukan pendidikan, lama
kelamaan akan ketinggalan dan ditinggalkan oleh kemajuan teknologi.

B. Perkembangan Pendidikan Zaman Modern (Mahmud II )

Pada masa Mahmud II dinilai sebagai penggagas reformasi Usmani, khususnya perubahan pada
bidang pendidikan. Ia ingin merubah madrasah tradisional mengikuti zaman saat itu dan
mengikis buta aksara. Pada kurikulum baru itu dimasukkan mata pelajaran umum. Di madrsah
itu diajarkan bahasa Perancis, ilmu bumi, sejarah, dan ilmu politik. Selain itu Sultan Mahmud II
juga mendirikan sekolah militer, sekolah teknik, sekolah kedokteran dan sekolah pembedahan.
Sekolah kedokteran dan pembedahan digabung dan menggunakan bahasa Prancis.

Dengan demikian, memasuki abad ke-19 dan ke-20, Kerajaan Turki Usmani telah mengadakan
reformasi di bidang pendidikan. Sultan Mahmud II mulai menyadari bahwa penyebab
kakacauan dan kemunduran pemerintahan, salah satu penyebabnya adalah karena kurangnya
pendidikan.

Kerajaan Usmani memang cenderung tertutup tetapi Kerajaan Usmani telah mencatat berbagai
kemajuan di bidang ilmu pengetahuan (pendidikan). Perkembangan pada tradisi sastra atau
budaya cukup kaya dan mengesankan. Perkembangan berikutnya, intelektual, sastra, dan budaya
mereka kembangkan di bawah para amīr. Dalam bidang sastra, prosa Kerajaan Usmani
melahirkan dua tokoh terkemuka, yaitu Katip Celebi dan Elviya Celebi. Katip Celebi yang lebih
dikenal dengan Mustafa Abdullah seorang penulis terbesar. Karya terbesarnya adalah Kasyf al-
Zunūn fī Asmā’i al-Kutub wa al-Funūn, sebuah presentasi biografi penulis-penulis penting di
dunia timur bersama daftar dan deskripsi lebih dari 1.500 buah buku berbahasa Turki, Persia, dan
Arab.

Dalam kaitannya dengan pendirian lembaga pendidikan (madrasah), di masa Turki Usmani
merupakan kelanjutan keberadaan madrasah tradisional sebelumnya, pembedanya adalah lebih
maju karena telah memiliki kurikulum sendiri.

Saat itu, madrasah memberikan kesempatan sama terhadap semua orang untuk mendapatkan
akses pendidikan. madrasah didirikan dengan tujuan menjadi bagian penting dan utama dari
kehidupan sosial, terutama untuk memenuhi kebutuhan intelektual masyarakat. madrasah sebagai
pusat pendidikan dan kesetaraan terus menyebar seiring dengan bertambah luasnya kekuasaan
turki usmani. Pada periode sebelum berkuasanya Sultan Mahmud II, pendidikan di madrasah
ditekankan pada studi agama. Namun akhirnya madrasah juga memasukkan bahan ajaran

lainnya.Di madrasah tertentu juga dijelaskan mengenai ilmu kedokteran dan astronomi. Ini
mendorong pendirian rumah sakit dan obsevatorium.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan pada masa Kerajaan Turki Usmani kurang
mendapatkan perhatian, dibandingkan dengan kekuatan politik kekuasaan. Satu-satunya yang
banyak mendapatkan perhatian adalah kemajuan di bidang sufi, tetapi itupun hanya dijadikan
sebagai kompensasi bagi para penguasa Turki Usmani untuk sekedar keluar dari kerumitan
permasalahan kenegaraan yang tidak dapat diselesaikan.


Click to View FlipBook Version