KELOMPOK 2 Ruang Kolaborasi Kelompok “BUDAYA POSITIF ” 1. Asep Nurtahyan Jamili 2. ........- 3. ......... CGP ANGKATAN 9 Kasus 2 Sabrina hari itu bangun terlambat, dan terburu-buru sampai di sekolah. Dia pun akhirnya sampai di gerbang sekolah, tapi baru menyadari kalau tidak menggunakan sepatu hitam seperti tertera di peraturan sekolah. Di depan pintu kelas, Bapak Lukman memperhatikan sepatu Sabrina yang berwarna coklat. Sabrina berusaha menjelaskan bahwa dia terburu-buru dan salah mengenakan sepatu. Lanjutan Kasus 2 Pak Lukman menanyakan Sabrina, apa peraturan sekolah tentang seragam warna sepatu. Sabrina menjawab sudah mengetahui sepatu harus berwarna hitam, namun terburu-buru dan salah mengenakan sepatu, selain tidak mungkin kembali pulang karena rumahnya jauh sekali. Pak Lukman tetap bersikeras pada peraturan yang berlaku dan mengatakan, “Ya sudah, kamu sudah melanggar peraturan sekolah. Kamu salah. Sudah terlambat, salah pula warna sepatunya. Segera buka sepatumu kalau tidak bisa mengenakan warna sepatu sesuai peraturan”. Lanjutan Kasus 2 Sabrina meminta maaf dan memohon kembali kepada pak Lukman agar tetap dapat mengenakan sepatunya dan berjanji tidak akan mengulang kesalahannya. Namun pak Lukman tidak mau tahu, “Tidak, kamu telah melanggar peraturan sekolah, kalau tidak sanggup ambil sepatu di rumah atau diantarkan sepatu ke sekolah, ya sudah kamu tidak bersepatu saja seharian di sekolah. Sekarang copot sepatumu dan silakan belajar tanpa sepatu seharian.” Sabrina pun dengan berat hati mencopot sepatunya dan memberikannya kepada pak Lukman. Seharian dia tidak berani berkeliling sekolah karena malu, dan lebih banyak berdiam diri di kelas tanpa alas sepatu. Analisa Kasus 2 Dalam kasus di atas, sikap posisi apakah yang diambil oleh Bapak Lukman? Jelaskan, apakah indikatornya? Posisi yang diambil Pak Lukman sebagai Penghukum, Indikatornya: - - Melanggar peraturan sekolah. - Terlambat, - - Salah warna sepatunya. Analisa Kasus 2 Bila Bapak Lukman mengambil posisi seorang Manajer, apa yang akan dikatakannya, pertanyaanpertanyaan seperti apakah yang akan diajukan ke Sabrina? Jelaskan Pak Lukman : Sabrina, hari ini tumben kamu pakai sepatu warna coklat. Kenapa dengan sepatu warna hitammu? Apakah kemarin kehujanan dan sepatumu basah? Sabrina : Tidak, Pak. Tadi saya bangun kesiangan, jadi saya terburu-buru pasang sepatu Saya asal ambil sepatu, tidak tahunya sepatu yang saya ambil warna coklat. Pak Lukman : Bapak paham kalau bangun kesiangan itu akan membuat kamu terburu-buru, sehingga kamu jadi salah ambil sepatu. Tapi ini akan menimbulkan masalah buat kamu. Sabrina : Iya Pak Pak Lukman : Baiklah, sekarang bagaimana kita menyelesaikan masalahmu bersama. Sabrina : Iya, Pak
Pak Lukman : Sekarang mari kita bicara tentang keyakinan kelas. Apakah yang kita percaya? Sabrina : Iya Pak saya tahu, kalau di sekolah kita wajib menggunakan sepatu warna hitam. Saya akan berusaha untuk bisa mengatur waktu agar tidak bangun kesiangan lagi. Pak Lukman : Bagaimana supaya kamu tidak terlambat bangun? Sabrina : Saya akan menggunakan alarm dan minta tolong orangtua untuk membangunkan saya. Saya juga akan menyiapkan peralatan sekolah di malam hari, sehingga besoknya saya bisa lebih siap. Pak Lukman : Saya hargai usahamu untuk memperbaiki diri. Analisa Kasus 2 Kira-kira bila Anda adalah Kepala Sekolah di sekolah tersebut, Nilai kebajikan apa yang ingin dituju oleh peraturan harus berwarna hitam? - Disiplin diri - komitmen dan tanggung jawab, - mandiri Bagaimana Anda menyikapi langkah yang diambil Pak Lukman mengenai kasus tersebut? - Kepala sekolah memanggil pak lukman dan memberikan pengertian untuk memposisikan diri sebagai manajer.