AUGUST 09ND / 13.55 PM - 15.15PM BIOLOGI Oleh : Aprilliana Nanda Hapsari 2201670115 enz im dan me tabol isme se l BAHAN AJAR
KOMPETENSI DASAR/CAPAIAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu menjelaskan pengertian macam metabolisme (katabolisme dan anabolisme) melalui kegiatan diskusi dengan benar. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian enzim melalui kegiatan diskusi dengan benar. Peserta didik mampu menentukan klasifikasi enzim berdasarkan tipe reaksi dan tempat bekerjanya melalui kegiatan diskusi dengan benar. Peserta didik mampu menganalisis komponen penyusun enzim melalui kegiatan diskusi dengan benar. TUJUAN PEMBELAJARAN Peserta didik mampu menganalisis sifatsifat enzim melalui kegiatan diskusi dengan benar.
PETA KONSEP hank
.Metabolisme (Bahasa Yunani, metabole = berubah) adalah reaksi-reaksi kimiawi untuk mengubah zat-zat yang menghasilkan energi maupun memerlukan energi yang terjadi di dalam sel-sel tubuh. Proses metabolisme dapat dibedakkan menjadi dua macam yaitu katabolisme dan anabolisme. Katabolisme merupakan reaksi penguraian senyawasenyawa kompleks menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana dan menghasilkan energi (reaksi eksergonik). Senyawa kompleks yang diuraikan dapat berupa karbohidrat, lemak, dan protein. Sementara iłu, anabolisme merupakan kebalikannya, yaitu reaksi penyusunan dari senyawa-senyawa sederhana menjadi senyawa yang lebih kompleks dan memerlukan energi (reaksi endergonik). Pengertian Metabolisme Proses metabolisme, baik katabolisme maupun anabolisme, melibatkan sejumlah enzim dan ATP (adenosine triphosphate). Enzim diperlukan sebagai katalisator untuk mempercepat terjadinya reaksi. Setiap reaksi memerlukan enzim-enzim yang spesifik. Sementara itu, ATP diperlukan sebagai penyedia energi I untuk berlangsungnya reaksi.
Enzim (bahasa Yunani, en = dalam, zyme = ragi) merupakan senyawa protein yang diproduksi Oleh sel-sel makhluk hidup dan berfungsi sebagai biokatalisator. Enzim meningkatkan laju reaksi metabolisme tetapi tidak ikut bereaksi. Peningkatan laju reaksi yang terjadi paling kecil adalah 106 kali dibandingkan jika tidak dikatalisis. Zat yang dipengaruhi oleh enzim disebut substrat, sedangkan hasil reaksinya disebut produk. Nama enzim pada umumnya sesuai dengan nama substratnya dan diberi akhiran - ase. Contohnya, lipase (mengubah lipid), selulase (menguraikan selulosa), dan heksokinase (mengubah heksosa). enzim Cobalah Anda mengunyah nasi sebanyak tiga puluh dua kali, dapatkah Anda merasakan sensasi manisnya nasi setelah dikunyah? Mengapa hal itu terjadi dan apa yang menyebabkannya? Di dalam mulut, terjadi pencernaan secara kimiawi oleh enzim amilase (ptialin) yang bekerja menguraikan amilum menjadi maltosa yang rasanya manrs. Tahukah Anda apa sebenarnya enzim itu?
Enzim intraseluler adalah enzim yang bekerja di dalam sel, contohnya katalase. Enzim katalase mampu menguraikan senyawa hidrogen peroksida (H2O2) yang merupakan racun bagi sel-sel tubuh menjadi senyawa H2O dan O2 yang dapat dimanfaatkan kembali oleh tubuh. H2O2 merupakan produk sisa dari reaksi transpor pada respirasi aerob yang setiap saat dapat terbentuk. Pada hewan dan manusia, katalase banyak ditemukan dalam sel-sel hati, jantung, ginjal, sumsum Sukrase tulang, membran mukosa, dan darah. Sementara itu, pada sel tumbuhan, katalase banyak ditemukan pada sel umbi kentang, kecambah, dan pucuk daun. Klasifikasi Enzim enzim Intraseluler Enzim ekstraseluler adalah enzim yang bekerja di luar sel. Contohnya enzim enzim pencernaan yang disekresikan oleh organ pencernaan yang disekresikan oleh organ pencernaan (pepsin, renin, atau lipase yang disekresikan oleh lambung). Enzim ekstraseluler terscbut memengaruhi bahan makanan di dalam rongga organ penccrnaan, dengan kata lain terjadi di luar sel-sel. enzim ekstraseluler Berdasarkan tipe reaksi yang dikatalisis, enzim dapat dibagi mcnjadi enam kelompok Oksidoreduktase Transferase Hidrolase Liase Isomerase Ligase
komponen penyusun enzim Enzim yang lengkap tersusun atas senyawa protein dan nonprotein. Komponcn protein discbut apoenzim. Apocnzim bcrsifat labil (mudah berubah) dan dipcngaruhi oleh suhu dan bagian non protein discbut gugus prostetik. Gugus prostetik dapat berupa ion anorganik maupun senyawa organik kompleks.gugus prostetik dari ion anorganik disebut kofaktor, misalnya Kalsium (Ca), klor (Cl), natrium (Na), dan kalium (K). Atom logam juga dapat dijadikan sebagai kofaktor, misalnya seng (Zn), besi (Fe), tembaga (Cu), dan magnesium (Mg). Kofaktor berfungst sebagai katalis yang dapat meningkatkan fungsi enzim, misalnya enzim ptialin dalam air ludah (saliva) akan bekerja lebih baik jika tcrdapat ion klorida (Cl) dan kalsium (Ca). Enzim yang terikal dcngan kofaktor disebut holoenzim. Gugus prostetik dari senyawa organik kompleks disebu koenzim, contohnya vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin) B3 (niasin), B5 (asam pantotenat), B6 (piridoksin) B11 (asan folat), B12 (kobalamin), vitamin H (biotin), koenzim A, NAD+ , (nicotinamide adenine dinucleotide), FMN (flavin mononucleotide) dan FAD+ (flavin adenine dinucleotide). Koenzim berfungsi memindahkan gugus kimia, atom, atau elektron dari satu enzim ke enzim lainnya.
Enzim memiliki sifat seperti protein lainnya, yaitu menggumpal jika dipanaskan. Suhu yang panas akan mengubah struktur dan bentuk sisi aktif enzim. Pada umumnya, enzim akan rusak pada suhu di atas 50 0C. Rusaknya enzim karena panas disebut denaturasi. Enzim bekerja secara spesifik. Enzim hanya bekerja pada substrat tertentu. Contohnya, enzim ptialin di dalam mulut hanya akan memengaruhi karbohidrat, meskipun di dalam mulut terdapat protein dan lemak. Enzim berfungsi sebagai katalis yang akan mempercepat terjadinya reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi Enzim dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak ikut bereaksi. Namun, enzim dapat rusak sehingga harus diganti. SIFAT-SIFAT ENZIM Pada umumnya, enzim dapat bekerja bolak-balik atau dua arah (reversible). Artinya, enzim dapat menguraikan suatu senyawa dan juga dapat menyusun senyawa itu kembali.
Aprilliana Nanda Hapsari