KATALOG Sibuk-penat yang sendiri sendiri
Dipersembahkan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Seni Rupa dan Desain UIN Bandung
Pengantar Pameran Oleh Prof. Dr. Bambang Qomaruzzaman
Penerjemahan cinta pada upaya pembacaan realitas dunia yang di lipat juga pada perlawanan sejarah atas segala hal yang tumbuh menguat di barat sana. Memerankan pendalaman pada pengamatan beban relasi yang terbentuk di keseharian manusia kontemporer sekaligus masyarakat yang dunia ketiga. Di kemajemukannya alam negara Indonesia, sisi cinta adalah sisi pelestarian perasaan. Cinta yang jahat, cinta yang di jahati, cinta kekanak-kanakandancinta wajar yangsempurna. Seperangkat cinta ibu yang tanpa pamrih berkait-kelindan dengan cinta bapak yang penuh ketegasan telah menyusun jiwa bagi anak zaman. Melahirkan agama, seperangkat kebudayaan, tradisi keilmuan dan lain-lainnya yang bersimbol dalam keterkaitannya pada jejalin jaringaninteraksihidup. Cinta yang lalu orang tua lama telah tertinggal oleh timpang tindih sejarah bangsa, di koyak asap lintasan tradisi dunia dan berakhir menjadi kita. Pameran ini merupkan upaya pembacaan seniman pada kenyataan cinta di dunia yang telah dilipat, dunia yang segala prediksi pemikir telah menjelma menjadi keseharian. Keseharian manusia yang tenggelam di lautan teknologi dan terlahir wajar atasnya. Tentang kesibukan perkumpulan manusia di keseharian yang berupaya membunuhsepi sekaligusmelestarikankesendiriannya. Katarsis ini ingin berbicara bahwa cinta umum yang dangkal di keseharian anak zaman adalah pangkal dari segala yang benar sekaligus salah, segala hal yang indah sekaligus jelek, segala hal yang abadi sekaligus berubah ubah dan segala hal yang ramai sekaligus sepi. Teks Kuratorial Oleh Afaaq Nur
Nama Sanggar : AMAG Parasti TTL : Magelang, 29 Agustus 2001 Jurusan : Sastra Inggris Angkatan : 30 Karya 1 A Room Saya pandangi wajah-wajah penuh tanya. Terkadang saya ragu, dengan orang-orang yang senang memamerkan kebahagiaan keluarganya. Seperti buah-buahan yang tidak di kupas. Tampak lezat padahal masam dan hambar. Justru yang saya temukan adalah kebahagiaan kosong. Mereka memamerkan cinta tanpa mau bicara soal cinta. Sekalinya dibicarakan, mereka berbicara bak suara gemuruh yang bisa saja petir menyambar. Tidak ada yang bisa mereka lakukan selain berpura-pura. Berpura-pura sibuk dengan ponselnya, menghadap kenyataan cinta di depan keluarganya. Di dalam sebuah ruangan, disitulah saya menyadari dendam dan cinta sedang berjalan beriringan. Karya 2 Mother Who is Forgot about the Worth Ada rekaman CCTV memprerlihatkan dua anak kecil kena jambret saat bermain ponsel di depan rumahnya. Mengetahui itu, ibunya keluar meneriaki jambret. Tapi terlambat, jambret lolos dan berhasil merampas dua ponsel hanya dalam waktu dua detik. Kedua anak kecil menangis, selain karena ponselnya yang hilang mereka harus ketakutan menanggung amarah ibunya. Pada dasarnya ponsel itu tidak memiliki nilai sama sekali. Namun berhasil membuat ibunya marah terhadap anaknya yang katanya ia cintai. Cintanya yang sadis membutakan dari apa yang seharusnya bernilai.
Nama Sanggar : Cindy AYA TTL : Bandung, 10 Juli 2002 Jurusan : Pendidikan Matematika Angkatan : 30 Karya 1 Extravaganza Dimana dua orang yang saling mencintai mengungkapkan bahwa merekalah pasangan yang paling bahagia. Saling mengerti, saling mendukung dan saling membahagiakan. Lewat tarian dibawah sinar bulan mereka menampilkan pertunjukan cinta yang kuat, dan setia. Tidak ada yang tau, tidak ada yang melihat, hanya dapat dirasakan oleh mereka. Hanya mereka. Keyakinan bahwa bertemu adalah takdir. Saling menemukan hal yang hanya dimiliki oleh satu sama lain. Tidak peduli apa yang ditemukan sebelumnya. Mau bagaimanapun ini yang terakhir. Ibarat perlombaan yang telah menemukan pemenangnya. Ibarat sinar bulan bergantung pada sang surya . Jika yang satu hilang maka yang satu akan mati. Dan jika yang satu bergerak maka yang satu akan mengikuti. Karya 2 Instalasi Awan Saat awan putih bergerak dilangit biru. Ibarat seseorang sedang jatuh cinta. Semakin besar kumpulan awan tersebut. Semakin besar cinta yang dirasakan. Itu sangat besar. Sampai dia lupa bahwa warnanya mulai menggelap. Si putih tadi mulai menghitam. Dan akhirnya menurunkan hujan.
Nama Sanggar : Rahadian SAKE TTL : 19 Mei 2000 Jurusan : Pendidikan Biologi Angkatan : 30 Karya 1 Infatuation Cinta adalah sebuah hal indah yang didambakan banyak manusia diluar sana, biasanya manusia mengharapkan cinta yang sempurna namun kadang beberapa mendapatkan bentuk kecintaan yang berbeda yaitu infatuation yang merupakan obsesi berlebih dan juga ketergantungan manusia atas apa yang mereka 'cintai' baik terhadap benda maupun makhluk yang ada disekitarnya. Cinta bentuk ini secara tidak sadar membuat manusia terkurung dalam obsesinya yang membuat mereka terikat pada hal yang mereka 'cintai' tersebut, dan obsesi berlebih dan ketergantungan akan hal yang mereka cintai ini merupakan hal yang merusak dan menggerogoti manusia itu sendiri secara perlahan. Karya 2 Ketamakan Ketamakan merupakan suatu jurang tanpa dasar yang menguras energi seseorang dalam upaya tanpa henti untuk memenuhi satu kebutuhan tanpa pernah mencapai kepuasan; egoisme juga merupakan salah satu jenis ketamakan. Orang yang tamak adalah budak dari hasrat atau gairahnya, aktivitasnya dalam kenyataannya adalah pasif karena ia dikendalikan oleh hasratnya sendiri. Iri hati, kecemburuan, ambisi, dan semua jenis ketamakan adalah
hasrat, sebaliknya disisi lain ada cinta yang merupakan suatu aktivitas atau tindakan, kekuatan manusia yang mana hanya dapat dipraktikkan dalam kebebasan dan tidak pernah sebagai akibat dari paksaan.
Nama Sanggar : Diva IMEL TTL : Bandung, 11 Oktober 2002 Jurusan : Pendidikan Matematika Angkatan : 30 Karya 1 Trust Issue Banyak sekali fenomena Trust Issue di zaman milenial ini. Dimana Trust Issue ini merupakan kecenderungan seseorang untuk tidak memercayai orang lain. Dimana pada lukisan tersebut terdapat seorang wanita yang terus terbayang akan masa lalu, tidak mampu membuka hatinya karena trauma dikhianati. Hal tersebut disebabkan karena Trust issue itu lahir dari hasrat ingin dicintai. Sehingga hal itu sangat berdampak pada kesehatan mentalnya dan hatinya pun ikut mati rasa. Karya 2 Miniatur Keluarga Cemara Keluarga cemara yaitu sebuah keluarga yang hijau sepanjang tahun layaknya pohon cemara dan tumbuh dalam kasih sayang sebagai sesama anggota keluarga, serta erat satu dengan lainnya. Sehingga dalam karya ini saya ingin menggambarkan suatu keluarga yang bahagia layaknya keluarga cemara, dalam artian cinta dan kasih sayangnya itu abadi dan terkenang sepanjang masa.
Nama Sanggar : Japra POIK TTL : Bandung, 12 Juni 2002 Jurusan : Aqidah Filsafat Islam Angkatan : 30 Karya 1 Personality Market Di sebalik tirai syak wasangka, tubuh kemodernan telah mencitrakan peristiwa cinta yang diam, kusut, dan penuh obsesi. Kerinduan sekaligus dendam membuntuti penglihatan-penglihatan yang khusyuk, serius, hingga ketergantungan. Cinta pada prosesnya menjadi tukar menukar mata uang kesadisan di ruang personal. Ketidakmadirian manusia untuk menghambakan diri pada gerak aktif penuh keunikan mendorong dirinya menjadi dinar-dirham tak bernilai. Tercecer di sepanjang jalan, tubuh-tubuh itu terhisap alami oleh keharusan-keharusan hasrat, lekang dari pelukan ibu, hilang menyisakan kengerian. Karya 2 Cu Pat Sifus Cu Pat SifusKita semua menuju Pat Kai dengan ongkos yang tidak wajar. Bukan 1000 kutukan derita cinta, melainkan 1000 beban makna yang aneh dan kabur. Di lain saat, ranumnya kelopak mata Dewi Bulan Chang E serupa kenyataan rapuh, dalam gugusan pikir serta getaran emosional semata. Setahap demi setahap, kita menapaki pesta pelarian setelah digagahi tafsir-tafsir hidup yang mahal dan mencemooh kepolosan. Manusia berakhir begitu asing, ragu, kemudian memilih mendekap dalam jiwa penuh pasrah.
Nama Sanggar : Yudi BUDENG TTL : Bandung, 13 Juni 2003 Jurusan : Aqidah Filsafat Islam Angkatan : 30 Karya 1 Mengurusi Fana Sekaligus Berguru Pada Maya Era postmo sedang berlangsung, digitalisasi dan berbagai macam aktivitas ketubuhan manusia telah masuk kedalam layar layar gawai sekaligus berbagai informasi kebaruan akan ketubuhan yang begitu cepat berdatangan juga berganti setiap harinya,tentu semua ini di pertontonkan dengan berbagai visual yang diberi efek magis nan indah untuk sekedar menjadikan manusia merasa hadir atau related dengan bayangan matahari yang sendiri-sendirinya. salah satu cara manusia bertahan hidup di kezamanan ini ialah dengan cara mengurusi tubuh fananya ditubuhi oleh teks atau rupa dari berbagai visual indah. manusia tidak lagi sadar bahwa kebutuhan untuk dirinya telah terlahir dari luar tubuhnya itu sendiri, mengagap apa yang di jalani dan ditubuhi orang lain ialah kebutuhannya juga oleh karena terlihat indah semata. namun, perlu di sadari bahwa kebiasaan demikian ialah keberlangsungan budaya konsumerisme, yang menjadikan manusia tidak mengenal kebutuhan dirinya sendiri, yang menjadikan manusia terus menerus berguru pada kenyataan maya. yang pada akhirnya manusia hilang sadar akan suatu hakikat yang dibutuhkannya oleh karena terlampau banyak terlenakan dari maya yang begitu memuaskan birahi keindahannya. apa yang kita butuhkan? apa yang kita lakukan?
Karya 2 Giat Bersolek Bersolek telah menjadi salah satu kegiatan yang banyak di lakukan oleh manusia ditengah zaman kontemporer. untuk sekedar menutupi diri yang setengah aib dan setengahnya ghaib, bersolek telah menjadi suatu giat yang memanipulasi ke-dirian manusia dari kesejatian, melewati berbagai macam alat dan produk kecantikan yang di tempelkan pada tubuhnya, manusia kontemporer meyakini bahwa tubuhnya mestilah cantik atau tampan sekaligus tertutup rapat rapat dari berbagai ketidak sesuaian permintaan publik. ia menganggap bahwa indah yang sesungguhnya adalah selera publik atau kemauan pasar dalam menilai cantiknya itu tersendiri, yang pada akhirnya cantik yang diperolehnya ialah samar samar belaka dan menjauh dari kenyataan diri yang semestinya.
Nama Sanggar : Qurana LUTE TTL : Garut, 20 Juli 2004 Jurusan : Akuntansi Syariah Angkatan : 30 Karya 1 Rekaan Orang-orang di dunia ketiga ini menumbuhkan rasa cinta dalam dirinya kepada seseorang yang belum pernah mereka temui sebelumnya hanya lewat kata-kata yang dilontarkan di media sosial. Fenomena ini saya istilahkan dengan fenomena cinta rekaan. Mereka menskenario sendiri kisah cinta yang indah lewat obrolan, lalu terjebak dalam fantasi dan larut berjam-jam dengan gawainya. Bahkan tak jarang rela menjual tubuh pada seseorang yang belum pernah ditemuinya. Kenyataan ini membawa mereka pada kesendirian dan keterpurukan mental. Karena mereka tidak mampu lagi membedakan mana cinta sungguh-sungguh dan mana cinta rekaan. Karya 2 Yang Kuyakini, Bayang Lukisan ini merespon fenomena cinta sebagai penampakan yang terjadi pada anak muda zaman sekarang akibat sosial media. Dimana cinta hanya berfokus pada penampilan luarnya saja. Seperti pakaian dan kendaraan apa yang dipakai, nongkrongnya di tempat seperti apa, dan hal seperti itu lainnya.
Nama Sanggar : Indra SARANG TTL : 18 September 2002 Jurusan : Aqidah Filsafat Islam Angkatan : 30 Karya 1 Loving War Apakah kedamaian lahir dari peperangan?, apakah kebahagian lahir dari penderitaan?, apakah cinta lahir dari keterasingan?. apakah kedua kontradiksi itu bisa hadir dalam ruang dan waktu yang bersamaan?. Karya 2 Simbol Obrolan-obrolanmu menganggu kupingku, dan kalian hanya membicarakan hal aneh. Jangan ajak aku untuk masuk kedalam dimensimu.
Nama Sanggar : Sadam TUBU TTL : Bandung, 19 Mei 2003 Jurusan : Sejarah Peradaban Islam Angkatan : 30 Karya 1 Layer Setiap lapisan adalah kenyataan dari besarnya kewenangan, perbedaan besarnya kewenangan ini menjadi keangkuhan tersendiri membuat ketimpangan sikap sosial bahkan hukum. Karya 2 Cinta Erotis Dimasa Kontemporer Dimana birahi lebih berkuasa atas cinta itu sendiri, keberaniannya untuk menampakan cinta erotis ini kepada publik dan melakukannya diruang publik, sudah bukan menjadi suatu hal yang bersifat privasi,bahkan telah dinormalisasi diera komtemperer ini.
Nama sanggar :Azmul DICI TTL : Lombok, 09 Juni 2002 Jurusan : Antropologi Angkatan : 30 Karya 1 Cinta adalah jarak Cinta adalah energi purba,cinta adalah penopang dari seluruh alasan,persoalan cinta adalah persoalan yang tidak akan pernah selesai,dalam kasus rindu yang pelik,dua insan dalam satu karakter menjadikan narasi keadaannya hanya mampu tumbuh oleh jarak,ibarat dua kutub positif magnet yang akan selamanya akan saling tolak menolak,satu satunya keadaan yang paling sulit saat di dera rindu. Karya 2 Keterhubungan Romantisme,peristiwa masa kecil,dan teknologi selalu hadir dalam pikiran dan tubuh manusia, ketiga hal itu saling mendominasi dalam setiap fasenya,cara pandang si kecil akan kehidupan menjadi mimpi indah para dewasa,hal itu yang menjadikan peristiwa masa kecil menarik dan mempengaruhi hari ini,begitupun romantisme dan teknologi mengambil peran penting dalam pahatan individu.
Nama Sanggar : Hilmi GAHAL TTL : 19 Oktober 2002 Jurusan : Perbandingan Madzhab Dan Hukum Angkatan : 30 Karya 1 Dunia yang lebih fana Itu adalah sindiran kepada orang² yang kecanduan teknologi sehingga merasa hidupnya tidak akan bahagia jika tanpa smartphone, computer, dll. Kuburan yang berwarna dengan background abu² memberi kesan bahwa mereka yang bermain game & media sosial adalah mereka yang mengalami ketergantungan terhadap media sosial karena mereka menganggap bahwa hidupnya jauh lebih bahagia, damai, dan sejahtera dalam dunia maya dari pada mereka harus turun langsung ke lapangan untuk melakukan praktik sosial secara interaktif. Padahal sebetulnya dunia yang mereka anggap sebagai pembawa kebahagiaan, kedamaian, dan kesejahteraan tersebut adalah dunia yang lebih fana dari dunia yang mereka huni, oleh sebab itu pula mereka yang seperti itu bisa di bilang telah mati tanpa mereka sadari. Karya 2 Isyarat Rindu dari Alam Sebagai makhluk yang di bekali dengan akal dan perasaan, sudah pantaskah kita di sebut sebagai khalifah di bumi yang kita injak ini? Dewasa ini nyatanya perlu kita sepakati bahwa kehadiran manusia bukan menyebarkan kasih sayang dan cinta kasih kepada seluruh alam, tapi malah memanfaat kan keadaan alam untuk memenuhi
keinginan hasratnya sendiri. Penebangan pohon, penggubdulan hutan, bangunan² mewah, gedung² tinggi, pengurasan sumberdaya alam yang tidak di batasi, polusi, banjir, pencemaran limbah pabrik di air sungai, dan kepunahan hewan² adalah ulah manusia. Maka jangan salahkan alam yang semakin murka kepada kita karena itu ulah kita sendiri. Seharusnya kita sadar bahwa hembusan angin yang semakin panas, nyanyian² burung yang semakin jarang terdengar, hewan² yang tiba² masuk ke dalam rumah, bunga² yang mulai layu dan suara aliran sungai yang semakin menghilang, semua itu adalah isyarat dari alam yang semakin merasa sakit akibat ulah kita para manusia.
Hira SAGA Pimpinan Produksi Zamzam GOGAR Penanggung Jawab Leli CENGE Sekretaris Produksi Silma ALIN Hilmi GADU Publikasi dan Dokumentasi Liqo Barto Art Builder Asrul ULO Humas Rizki COMOT Akvi UKER Desain Branding Perupa Azmul DICI Cindy AYA Diva IMEL Hilmi GAHAL Iduy BUDENG Indra SARANG Japra POIK Qurana LUTE Rahardian SAKE Sabkhina AMAG Sadam TUBU