The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

bagian ke-4 dari materi jaringan tumbuhan

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by jjmiftah, 2021-09-07 03:03:58

sifat totipotensi dan kultur jaringan

bagian ke-4 dari materi jaringan tumbuhan

Keywords: bahan ajar

Sifat totipotensi dan

Kultur Jaringan

3.3.12 Mengaitkan sifat totipotensi pada kultur jaringan tumbuhan

Totipotensi yaitu kemampuan setiap sel tumbuhan
untuk tumbuh menjadi individu baru yang sempurna.. Kultur
jaringan adalah teknik perbanyakan tanaman dengan cara
mengisolasi bagian tanaman (seperti jaringan akar, batang,
daun dana mata tunas), kemudian menumbuhkannya pada
media buatan yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh
(hormon) secara aseptik (steril), dalam wadah tertutup yang
tembus cahaya (misalnya botol-botol kaca), pada suhu
tertentu sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak
diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap.

Sel tumbuhan memiliki sifat totipotensi yang lebih
besar daripada hewan. Sel-sel yang berasal dari akar, batang, dan daun dapat dikembangkan
menjadi satu individu baru yang utuh. Akan tetapi, hal tersebut tidak berlaku bagi hewan. Sel-sel
hewan tidak dapat ditumbuhkan menjadi individu baru. Seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, para ilmuwan akhirnya mengetahui bahwa jaringan parenkim memiliki sifat
totipotensi yang sangat baik.

1. Jenis Kultur Jaringan
a. Meristem culture yaitu teknik kultur jaringan dengan menggunakan eksplan dari
jaringan muda atau meristem.
b. Pollen culture/anther culture menggunakan eksplan dari pollen atau benang sari.
c. Protoplast culture menggunakan eksplan dari protoplas (sel hidup yang telah
dihilangkan dinding selnya).
d. Chloroplast culture menggunakan eksplan kloroplas untuk tujuan perbaikan sifat
tanaman dengan membuat varieta baru.
e. Somatic cross atau silangan protoplasma yaitu menyilangkan dua macam protoplasma
menjadi satu, kemudian dibudidayakan hingga menjadi tanaman yang mempunyai sifat
baru.

Gambar 1. Kultur meristem

2. Teknik Kultur Jaringan
Perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan meliputi beberapa tahap, yaitu.
a. Sterilisasi
Segala kegiatan pada kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril,
yaitu di laminar air flow cabinet dengan menggunakan alat-alat yang juga steril.
Sterilisasi peralatan dapat dilakukan dengan pemanasan di dalam autoklaf serta
pencelupan ke dalam etanol atau larutan kaporit. Sterilisasi eksplan dapat dilakukan
dengan menggunakan alkohol, bahan pemutih pakaian, atau HgCl2. Laboran yang
melakukan kultur jaringan juga harus membersihkan anggota tubuhnya sebelum
bekerja.
b. Pembuatan media
Komposisi media yang digunakan bergantung pada jenis tanaman yang akan
dikultur. Media yang digunakan biasanya terdiri atas garam, mineral, vitamin, hormon
dan bahan tambahan seperti agar-agar dan gula. Zat pengatur tumbuhan (hormon)
yang ditambahkan bervariasi, baik jenis maupun jumlahnya, bergantung pada tujuan
dari kultur jaringan yang dilakukan. Media yang digunakan juga harus disterilkan
dengan cara dipanaskan menggunakan autoklaf. Media yang sudah jadi ditempatkan
pada tabung reaksi atau botol-botol kaca.
c. Inisiasi
Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikultur.
Bagian tanaman yang sering digunakan adalah tunas.
d. Multiplikasi
Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam
eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar air flow cabinet untuk
menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan
eksplan.
e. Pengakaran
Pengakaran adalah fase saat eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan
akar, yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan
dengan baik.
f. Aklimitasi
Aklimitasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptik
ke bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan
memberikan sungkup. sungkup digunakan untuk melindungi bibit dari udara luar dan
serangan hama penyakit, karena bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap
serangan hama penyakit dan udara luar.

Gambar 2. Teknik kultur jaringan

3. Manfaat Teknik Kultur Jaringan
Beberapa manfaat teknik kultur jaringan adalah sebagai berikut:
a. Untuk menghasilkan tanaman baru dalam jumlah besar dalam waktu singkat dengan
sifat dan kualitas sama dengan induknya.
b. Mendapatkan tanaman yang bebas dari virus dan penyakit
c. Menciptakan varietas baru, yaitu dengan cara menggabungkan plasma dari sel-sel
yang berbeda dalam satu spesies lalu menumbuhkannya melalui kultur jaringan.
d. Melestarikan jenis tanaman yang hampir punah.
e. Mempertahankan keaslian sifat-sifat tanaman


Click to View FlipBook Version