The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Materi ini memuat tipe penentuan jenis kelamin berdasarkan kromosom pada mahluk hidup.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by apriyani961, 2022-12-01 08:34:14

Determinasi Seks

Materi ini memuat tipe penentuan jenis kelamin berdasarkan kromosom pada mahluk hidup.

Keywords: Kromosom,genotif,determinasi seks

• Mengidentifikasi tipe
penentuan jenis kelamin
pada organisme.

• Mengidentifikasi sifat-sifat
yang dipengaruhi oleh jenis
kelamin



Determinasi seks merupakan proses
penentuan jenis kelamin pada makhluk
hidup berdasarkan kromosom kelamin
(gonosom) yang diwariskan secara
bebas oleh gamet parental kepada
keturunannya melalui proses meiosis.





SISTEM XY

Perempuan/betina Laki-laki/ Jantan

XX XY

XX XY
Sel telur sperma
sperma
Sel telur X
X.

Y sperma





zsperma z Sel telur

w Sel telur





Penentuan jenis kelamin
sifat yang dipengaruhinya





Gonosom: kromosom kelamin
Autosom :kromosom penentu sifat tubuh lainnya

Tipe penentuan jenis kelamin
pada organisme, diantaranya
tipe XY, X0, ZW, dan haploid
diploid.

• Apabila ovum dibuahi oleh sperma
kromosom X, maka anak yang lahir berjenis
kelamin perempuan.

• Apabila ovum dibuahi oleh sperma
kromosom Y, maka anak yang lahir berjenis
kelamin laki-laki.

Tipe X0

• Dapat ditemukan pada serangga (ex: belalang, kecoa)
• Keduanya tidak memiliki kromosom Y
• Belalang betina memiliki kromosom XX dan belalang

jantan memiliki kromosom X0

Tipe ZW

• Dapat ditemukan pada ikan, unggas dan reptil
• Individu betina memiliki kromosom ZW dan individu

jantan memiliki kromosom ZZ

Tipe Haploid-Diploid

• Dapat ditemukan serangga Ordo Hymenoptera (ex; semut & lebah)
• Setelah melakukan perkawinan, lebah jantan akan mati karena testisnya terlepas

dan tertanam pada ovarium lebah ratu.
• Apabila telur dibuahi oleh sperma, maka akan menghasilkan individu diploid

atau betina.
• Apabila telur tidak dibuahi (parterogenesis), maka akan menghasilkan individu

haploid atau betina.
• Parterogenesis terjadi ketika betina memproduksi sel telur yang berkembang

tanpa melalui fertilisasi.

Materi ini di susun oleh :
Lia Apriyani, S.Pd

Mahasiswa PPG Prajabatan Biologi 2022
Universitas Galuh


Click to View FlipBook Version