Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016 1
2 Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016
LAPORAN TAHUNAN
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016 3
MOHAMAD NASIR Dok. Biro Kerja Sama dan Komunikasi Publik Kemenristekdikti
Menteri Riset, Teknologi, dan tersebut diraih melalui strategi hilirisasi penelitian dan
Pendidikan Tinggi inovasi oleh Kemenristekdikti. Dampaknya, masyarakat
saat ini dapat lebih menikmati produk-produk yang
Dua tahun sudah sejak Pemerintahan memiliki manfaat untuk meningkatkan potensi ekonomi
Kabinet Kerja melebur Kementerian Riset mereka. Kedua, telah terjadi perbaikan akses dan kualitas
dan Teknologi dengan Direktorat Jenderal pendidikan tinggi. Masyarakat kini memiliki peluang yang
Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan lebih besar untuk mengenyam pendidikan tinggi. Hal ini
dan Kebudayaan menjadi Kementerian dapat terwujud dengan terus ditingkatkannya jumlah
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi alokasi beasiswa dari Pemerintah kepada masyarakat
(Kemenristekdikti). Sepanjang 2 tahun melalui penambahan jumlah kuota penerimaan atau
tersebut, proses transformasi dan sinergi antar dengan dibukanya beberapa program beasiswa baru.
kedua lembaga telah berjalan dengan baik. Hal Ketiga, adanya peningkatan sumber daya pendidikan
ini tercermin dari pencapaian-pencapaian tinggi melalui langkah-langkah revitalisasi institusi
yang diraih oleh Kemenristekdikti pada tahun pendidikan tinggi di Indonesia.
2016.
Melalui Laporan Tahunan 2016 ini, kami ingin
Capaian tersebut tidak lain merupakan memberikan informasi kepada masyarakat luas mengenai
hasil kerja keras Kemenristekdikti sebagai pencapaian-pencapaian yang telah kami raih tersebut.
akomodator kepentingan penelitian, kemajuan Tentu saja, pencapaian yang sudah ada masih jauh dari
teknologi, dan perkembangan pendidikan sempurna. Oleh karena itu, kami selalu berusaha pihak-
tinggi di Indonesia. Beberapa di antara capaian pihak terkait, khususnya di bidang riset, teknologi, dan
tersebut antara lain adanya peningkatan pendidikan tinggi, dapat terus memberikan masukan
Angka Partisipasi Kasar (APK), akses beasiswa dan andil bagi peningkatan kualitas riset, teknologi dan
pendidikan tinggi bagi masyarakat yang pendidikan tinggi di Indonesia. Selain itu, melalui laporan
semakin luas, terselesaikannya peraturan- ini pula kami ingin mendiseminasikan program-program
peraturan strategis terkait riset dan pendidikan Kemenristekdikti yang telah memberikan manfaat secara
tinggi di Indonesia dan berbagai kegiatan luas bagi masyarakat. Semoga laporan ini dapat menjadi
untuk mendorong munculnya produk-produk sumber informasi positif bagi semua pihak.
inovasi di Indonesia.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Sepanjang tahun 2016, program-program
unggulan Kemenristekdikti yang terangkum
dalam 7+1 bidang fokus terbukti menunjukkan
hasil yang positif. Hal ini dapat terlihat dalam
beberapa hal, pertama, saat ini hasil penelitian
dan inovasi tidak hanya menjadi milik para
peneliti maupun inovator saja, akan tetapi
para pelaku bisnis dan masyarakat luas sudah
dapat ikut merasakan manfaatnya. Pencapaian
4 Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016
Foto: Dok. Gedung Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi - Senayan, Pubdok 2016 Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016 5
Sambutan Menteri riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi ........................................................... 4
Pranala ................................................................................ 6
Kemenristekdikti Menuju Kemandirian dan Daya
Saing Bangsa ...................................................................... 8
I. Profil Kementerian Riset, Teknologi,
dan PendidikanTinggi 2016 ....................................... 10
• Kerangka dan Kebijakan Strategis dalam
Rangka meningkatkan daya saing ................................. 11
• Pimpinan .................................................................................. 12
• Realisasi Anggaran dan Pencapaian 2016 .................. 14
• Realisasi Capaian Program 2016.................................... 18
• Outlook 2107............................................................................ 21
Foto : Kegiatan Welding Mahasiswa Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), Pubdok 2016
Pranala
II. Pendidikan Tinggi Berdaya Saing ........................ 23 • Mahasiswa Indonesia di Jerman dan Australia.............. 36
II.1. Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi • Pembinaan Kualitas dan Akreditasi Perguruan Tinggi 44
• Revitalisasi Pendidikan Tinggi Vokasi .............................. 48
di Indonesia ................................................................. 24 • Penguatan Keabsahan Kelulusan ........................................ 53
• Statistik Dosen Tahun Ajaran 2016/2017.................. 25 II.3. Beasiswa dan Dukungan Pemerintah ................. 55
• Statistik Mahasiswa 2015/2016 .................................... 26 • Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia (BUDI) ............... 56
• Klaster Perguruan Tinggi .................................................. 27 • PMDSU ............................................................................................ 57
II.2. Penguatan, Pembinaan, dan Revitalisasi • SAME dan SAME BIPA .............................................................. 58
• Bidikmisi ....................................................................................... 60
Kelembagaa Perguruan Tinggi .............................. 30 • ADik ................................................................................................ 65
• Penguatan Menuju World Class University (WCU) ... 31
• Kerja Sama Internasional ................................................... 34
6 Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016
II.4. Prestasi Penghargaan, Hibah, dan
Pemberdayaan Sosial ......................................................... 68
• Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi .......... 69
• SM3T ................................................................................................ 71
• Mahasiswa Berprestasi ............................................................ 72
• Program Hibah Bina Desa (PHBD) ...................................... 75
II.5. Riset Pendidikan Tinggi ............................................ 76
• Penguatan Riset dan Inovasi Perguruan Tinggi ............. 77
• Hasil Penilaian Kinerja Penelitian Perguruan Tinggi .. 81
III. Riset dan Inovasi Untuk Kemandirian Bangsa ...... 82
III.1. Program Regulasi ........................................................ 83
• Hilirisasi Hasil Inovasi ke Industri ......................................... 84
• Riset Berbasis Output ................................................................. 89
• Kesiapterapan Teknologi ............................................................ 91
III.2. Produktifitas Riset dan capaian Inovasi ............... 92
• Produktifitas Penelitian dan Inovasi ..................................... 93
• HKI ....................................................................................................... 98
III.3. Kerjasama Pemerintah, Perguruan Tinggi, dan
Industri .................................................................................104
• Klaster Inovasi Daerah ............................................................... 105
• Taman Sains dan Teknologi (TST/STP) .............................. 106
• Pusat Unggulan Iptek (PUI) ..................................................... 111
• Teaching Industry ......................................................................... 113
• Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi ................ 114
• TBIC .................................................................................................... 117
• Terobosan Inovasi dan Inkubasi Bisnis
Kemenristekdikti ......................................................................... 119
• LPNK ....................................................................................................121
IV. Katalog ................................................................................135 Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016 7
• Memorabilia .....................................................................................136
• Sebaran Perguruan Tinggi Negeri ..........................................137
• Universitas dan Institut ............................................................. 141
• Politeknik ........................................................................................ 158
• Akademi Komunitas ..................................................................... 167
• Kopertis ............................................................................................. 167
• LPNK ................................................................................................... 168
Tim Penyusun ......................................................................... 169
Foto : Mahasiswa Politeknik Negeri BATAM saat merakit untuk produksi Pesawat, Dok. Pubdok 2016
Foto : Dok. Laboratorium Elektronika PENS (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya), Pubdok 2016
Kemenristekdikti Menuju Kemandirian dan Daya Saing Bangsa
Pada tahun 2016 World Economic Forum (WEF) menempatkan Indikator daya saing CGI ini memiliki beberapa elemen yang
peringkat daya saing global Indonesia pada posisi ke-41 dari mempengaruhi baik secara langsung atau tidak langsung. Pilar
138 negara yang disurvei. Pemeringkatan daya saing global ini ke-5 dan ke-12 CGI memiliki dua direct core-element, kedua
disampaikan WEF melalui The Global Competitiveness Report 2016. elemen tersebut yaitu inovasi dan tenaga kerja terampil. Direct
WEF mendefinisikan competitiveness atau daya saing sebagai core element tersebut didukung oleh sebuah indirect core element
gabungan antara kualitas dari sisi kelembagaan, kebijakan, dan yaitu penelitian dan pengembangan. Selanjutnya, pilar ini juga
faktor-faktor yang menentukan tingkat produktifitas sebuah dipengaruhi oleh dua supporting element yaitu lembaga dan
negara. Untuk mengukur dan menentukan rangking daya saing, sumber daya yang berkualitas.
WEF mengembangkan sebuah indeks yang dikenal dengan Global
Competitiveness Index (GCI). Dalam rangka meningkatkan daya saing Indonesia melalui kedua
pilar CGI tersebut, ketiga elemen: direct core element, indirect
GCI merupakan sebuah indeks komposit yang menggunakan core element, dan supporting element harus secara bersama-sama
144 indikator yang menggambarkan daya saing sebuah negara. diperkuat yang kemudian diterjemahkan ke dalam ranah kebijakan
WEF mengelompokkan indikator-indikator tersebut ke dalam strategis Kemenristekdikti. Sesuai dengan revitalisasi tugas pokok,
12 pilar. Dua belas pilar tersebut antara lain (1) institutions, (2) fungsi dan kewenangan Kemenristekdikti, secara substansial
infrastructure, (3) macroeconomic environment, (4) health and Strategi Kebijakan Kemerinstekdikti diarahkan untuk:
primary education, (5) higher education and training, (6) goods
market efficiency, (7) labor market efficiency, (8) financial market 1. Meningkatkan: a) Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan
development, (9) technological readiness, (10) market size, (11) Tinggi, b) lulusan bersertifikat kompetensi, c) mahasiswa dan
business sophistication, dan (12) innovation. Dua dari keduabelas lulusan berkemampuan wirausaha, d) prestasi mahasiswa dalam
pilar CGI tersebut memiliki relevansi dengan peran Kementerian meraih medali emas di kancah internasional, e) angka lulusan yang
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) langsung bekerja, f) mutu Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan
dalam ranah kebijakan riset, teknologi dan pendidikan tinggi di (LPTK), dan g) jumlah calon pendidik yang mengikuti pendidikan
Indonesia. Dua pilar tersebut adalah pilar ke-5 (pendidikan tinggi profesi guru;
dan pelatihan/higher education and training) dan ke-12 (inovasi/
innovation). 2. Meningkatkan: a) jumlah Perguruan Tinggi masuk dalam ranking
500 top dunia dan Perguruan Tinggi berakreditasi A (unggul) dan
8 Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016
b) jumlah Pusat Unggulan Iptek dan Science Technology Park lingkup. Kemenristekdikti melalui Permenristekdikti No.69 Tahun
(STP) atau Taman Sains dan Teknologi (TST) yang dibangun dan 2016 tentang Pedoman Pembentukan Komite Penilaian dan atau
mature; Reviewer dan Tata Cara Pelaksanaan Penilaian dan Penelitian
dengan Menggunakan Standard Biaya Keluaran. Melalui produk
3. Meningkatkan: a) jumlah dosen berkualifikasi S3, b) jumlah hukum ini, riset di Indonesia kini dapat lebih berbasis output, alih-
partisipasi pendidik dalam program sertifikasi dosen, c) jumlah alih pelaporan-pelaporan yang cenderung bersifat administratif.
sumber daya litbang (peneliti/perekayasa) yang berkualifikasi Melalui peraturan pula ini diharapkan dapat menjadi pijakan
master dan doktor, d) jumlah SDM Dikti dan lembaga litbang bagi para peneliti untuk dapat meningkatkan produktifitas
yang meningkat kompetensinya, dan e) revitalisasi sarana dan penelitiannya sehingga Indonesia mampu menjadi bangsa yang
prasarana iptek dan dikti di Indonesia; lebih inovatif ke depan.
Implementasi dalam rangka mendukung kebijakan strategis Banyak hal lain yang telah dikerjakan oleh Kemenristekdikti
tersebut telah dikerjakan oleh Kemenristekdikti sepanjang dalam rangka memenuhi tugas dan perannya untuk meningkatkan
Tahun 2016 melalui beberapa program kerja. Salah satu program aspek kemandirian dan daya bangsa Indonesia. Tentu saja, semua
tersebut adalah dengan dilakukannya peningkatan kuota perkerjaan tersebut membutuhkan sinergi dan kerjasama semua
Beasiswa Bidikmisi. Pada tahun 2016, kuota Beasiswa Bidikmisi pihak agar dapat menghasilkan dampak positif yang diinginkan
bertambah menjadi 75.000 orang. Peningkatan kuota ini sehingga cita-cita menuju kemandirian dan peningkatan daya
dilakukan untuk terus mendongkrak APK Indonesia. Pada tahun saing bangsa dapat benar-benar tercapai.
2016, APK Indonesia meningkat menjadi 28,10% dari sebelumya
27,63% (2015).
Selain itu, Kemenristekdikti juga melaksanakan kebijakan
pendukung lainnya dalam ranah penyelesaian peraturan
perundangan. Kebijakan ini salah satunya adalah diselesaikannya
Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 106 tahun 2016. PMK
ini kemudian dilanjutkan dengan peraturan pelaksanaan dalam
Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016 9
I. Profil
Kementerian Riset,
Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi
10 Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016
Kerangka dan Kebijakan Strategis dalam Rangka Meningkatkan
Daya Saing
Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016 11
Pimpinan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Mohamad Nasir
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Staff Ahli Bidang Relevansi Staff Ahli Bidang Staff Ahli Bidang Akademik
dan Produktivitas Infrastruktur Paulina Pannen
Agus P. Prasetyono Hari Purwanto
Kepala Pusat Pendidikan Kepala Pusat Data Informasi Kepala Biro Perencanaan Kepala Biro Hukum dan
dan Pelatihan Iptek Dikti Erry Ricardo Nurzal Organisasi
Wisnu S. Soenarso Andika Fajar Ani Nurdiani Azizah
Ainun Na’im Kepala Penelitian, Ilmu Pengetahuan, Kepala Biro Keuangan dan Umum Kepala Biro Sumber Daya Kepala Biro Kerja Sama dan
dan Teknologi Moch Wiwin Darwina Manuasia Komunikasi Publik
Sekretaris Jenderal
Sri Setiawati Ari Hendrarto Saleh Nada D.S. Marsudi
Jamal Wiwoho Sekretaris Inspektorat Jenderal Inspektur I Inspektur II Inspektur III
Yusrial Bachtiar Mohamad Hardi Dadit Herdikiagung Yohanes Indrayono
Inspektur Jenderal
Intan Ahmad Sekretaris Direktorat Jenderal Direktur Pembelajaran Direktur Kemahasiswaan Direktur Penjaminan Mutu
Pembelajaran dan Kemahasiswaan Paristiyanti dan Penyiapan Karir Aris Junaidi
Nurwardani Didin Wahidin
Sutrisna Wibawa
Direktur Jenderal Pembelajaran dan
Kemahasiswaan
12 Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016
Sekretaris Direktorat Jenderal Direktur Lembaga Penelitian Direktur Kawasan Sains Direktur Pengembangan Direktur Pembinaan
Kelembagaan Iptek Dikti dan Pengembangan dan Teknologi dan Lembaga Kelembagaan Pendidikan Tinggi Kelembagaan Pendidikan
Agus Indarjo
Kemal Prihatman Penunjang Lainnya Ridwan Tinggi
Lukito Hasta Totok Prasetyo
Patdono Suwignjo
Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek Dikti
Sekretaris Direktorat Jenderal Direktur Karir dan Direktur Kualifikasi SDM Direktur Sarana dan
Sumber Daya Iptek Dikti Kompetensi SDM Mukhlas Ansori Prasarana
John Hendri Bunyamin Maftuh
Ali Ghufron Mukti Hamir Hamzah
Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti
Sekretaris Direktorat Jenderal Direktur Sistem Riset dan Direktur Riset dan Direktur Pengembangan Direktur Pengelolaan
Penguatan Riset dan Pengembangan Pengembangan Pengabdian Masyarakat dan Teknologi Industri Kekayaan Intelektual
Ocky Karna Radjasa Hotmatua Daulay
Prakoso Ira Nurhayati Djarot Sadjuga
Muhammad Dimyati
Direktur Jenderal Penguatan Riset dan
Pengembangan
Sekretaris Jenderal Direktorat Direktur Sistem Inovasi Direktur Inovasi Industri Direktur Perusahaan Pemula
Jenderal Penguatan Inovasi Ophirtus Sumule Santoso Yudo Berbasis Teknologi
Hadirin Suryanegara Warsono Retno Sumekar
Jumain Appe
Direktur Jenderal Penguatan Inovasi
Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016 13
Realisasi Anggaran dan Pencapaian 2016
Realisasi Pagu Alokasi Realisasi
Pendidikan Rp44,17 T Layanan Umum
Rp 36,68 T Selfblocking Rp 707,6 M
Rp42,79 T
Beasiswa 14 Taman Sains
Mahasiswa Realisasi
Rp75 M
Rp3.59 T Rp 37,38 T*
555
Beasiswa Triliun Karya Siswa
Dosen
(87,37%) Rp117,9 M
Rp698 M
45 Protoptipe
PNBP Laik Industri
Rp10,37 T Rp222 JT
BOPTN Realisasi penyerapan 20 Sentra HAKI
anggaran Kemenristekdikti
Rp4,2 T Rp3,54 M
90% 15 Produk Inovasi
Sarpras PT 87,37% Rp34.06 M
Rp540.3 M 68,59% 250 Paket hasil
Penelitian
Gaji dan Tunjangan
Dosen/Guru Rp65.81 M
Besar/Pegawai Sebelum Selfblocking
Setelah Selfblocking
Rp12.71 T Target
*) Sumber: Biro Perencaan, per 2 Februari 2017
14 Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016
Capaian Khusus
Penambahan Kuota BUDI (Beasiswa Unggulan
+ Beasiswa Bidikmisi Dosen Indonesia)
Produk Inovasi Peningkatan Jumlah Publikasi dan
Peningkatan Peringkat World Class Paten
University (WCU)
Revitalisasi Pendidikan Vokasi
Penyelesaian Peraturan Perundangan
UU Nomor 13 Tahun 2016 Permenristekdikti No 2 Tahun 2016 tentang
tentang Paten Registrasi Pendidik
Permenristekdikti no. 75 Permenristekdikti no. 59 tentang
tentang Layanan Pelayanan Publik
Informasi Publik
Permenristekdikti No.61 tahun 2016
Permenristekdikti No.22 tentang Pangkaan Data Pendidikan Tinggi
Tahun 2016 tentang Rekognisi
Pembelajaran Lampau Permenristekdikti No.62 Tahun 2016
tentang Sistem Penjaminan Mutu
Permenristekdikti No.33 Pendidikan Tinggi
Tahun 2016 tentang Akreditasi
Program dan Perguruan Tinggi Permenristekdikti No.69 Tahun 2016
tentang Pedoman Pembentukan Komite
Permenristekdikti No.42 Tahun 2016 Penilaian dan atau Reviewer dan Tata
tentang Pengukuran dan Penetapan Cara Pelaksanaan Penilaian Penelitian
Kesiapterapan Teknologi dengan Menggunakan Standar Biaya
Keluaran
Permenristekdikti No.42 Tahun 2016
tentang Pengukuran dan Penetapan Permenristekdikti No.75 Tahun 2016
Kesiapterapan Teknologi tentang Layanan Informasi Publik
Permenristekdikti No.126 Tahun 2016
tentang Penerimaan Mahasiswa Baru
Program Sarjana
Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016 15
Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
2015 memperoleh
nilai 68,76
atau
predikat B
Ringkasan Hasil Evaluasi
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi telah mampu menyusun dokumen
perencanaan kinerja.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi telah menggunakan Indikator
Kinerja Utama (IKU) sebagai ukuran kerja.
Laporan kinerja sebagian telah memuat informasi pencapaian sasaran yang berorientasi
outcome sebagaimana yang tertuang dalam perjanjian kinerja dan telah direview oleh
(Aparat Pengawasan Intern Pemerintah ) APIP.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi telah memiliki pedoman evaluasi
yang telah digunakan sebagai pedoman dalam melakukan evaluasi kinerja dan unit kerja.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi juga telah mengembangkan aplikasi
yang dapat memantau perkembangan capaian kinerja baik pada tataran satuan kerja.
16 Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016
APRESIASI
Anugerah Media Humas (AMH)
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi meraih juara terbaik
ke-2 kategori Advertorial untuk Kementerian/Lembaga dalam Anugerah
Media Humas (AMH), yang merupakan kegiatan tahunan yang diinisiasi
oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI dan Badan Koordinasi
Kehumasan (Bakohumas).
Predikat Kepatuhan Tinggi Standar
Pelayanan Publik
Penghargaan Penilaian Kepatuhan Standar Layanan Publik dan
Kompetensi Penyelenggaraan yang diberikan Ombudsman kepada
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Hal tersebut
diberikan karena berhasil dalam kepatuhan pelayanan publik, partisipasi
publik, inovasi pelayanan publik, penguatan kapasitas, dan efektifitas
pengawasan. Kemenristekdikti mendapatkan peringkat ke-3 pada
zona hijau dengan skor 101,92. Skor tersebut lebih tinggi 40 poin
dibandingkan tahun 2015.
Penganugerahaan PNBP Awards
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI memberi penghargaan
PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) Awards 2016 kepada
Kementerian/Lembaga (K/L) dan stakeholder lainnya. Penganugerahan
tersebut sebagai apresiasi atas kontribusi berbagai lembaga dalam
mengoptimalkan pendapatan negara. Kemenristekdikti menerima
penghargaan sebagai Kementerian/Lembaga dengan Kontribusi PNBP
Terbesar dalam APBN pada momen PNBP Awards tersebut.
Foto: Dok. Penganugerahan PNBP Awards
Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016 17
Foto: Dok. Anugerah Media Humas - Bandung, Pubdok 2016
RAenagligsarsai nPr2o0g1r7am 2016
Indikator dan 01 Meningkatnya Kualitas Pembelajaran dan
Capaian Program Kemahasiswaan Pendidikan Tinggi
Kemenristekdikti 02
03 Meningkatnya Kualitas Kelembagaan Iptek Dan
2015-2019 04 Dikti
05
Meningkatnya Relevansi, Kualitas, Dan Kuantitas
Sumber Daya Iptek Dan Dikti
Meningkatnya Relevansi Dan Produktivitas
Riset Dan Pengembangan
Meningkatnya Kapasitas Inovasi
01 Meningkatnya Kualitas Pembelajaran dan
Kemahasiswaan Pendidikan Tinggi
Indikator Kinerja 2015 2016 2017
(Realisasi) Target Realisasi Capaian (Target)
(%) 29.54%
Persentase lulusan bersertifikat 27,63% 28,16% 28,10% 99.8
kompetensi 2800
54,55 2500 2553 102.1 3000
Jumlah mahasiswa yang
berwirausaha 10.800 60 50,65 84.4 65%
729 12.000 11.190 93.3 13000
Persentase lulusan bersertifikat
kompetensi 60,50% 390 530 135.9 405
Jumlah Prodi terakreditasi unggul 17 60% 71% 118.3 70%
Jumlah mahasiswa peraih medali 46 46 100.0 46
emas tingkat nasional dan
internasional
Persentase lulusan yang
langsung bekerja
Jumlah LPTK yang meningkat
mutu penyelenggaraan
pendidikan akademik
Jumlah calon pendidik mengikuti 4.466 5.458 14.818 271.5 7000
Pendidikan Profesi Guru
18 Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016
02 Meningkatnya Kualitas Kelembagaan
Indikator Kinerja 2015 Target 2016 Capaian 2017
(%)
Jumlah Perguruan Tinggi masuk (Realisasi) Realisasi (Target)
top 500 dunia
Jumlah Perguruan Tinggi 2 3 2 67 3
berakreditasi A (Unggul) 26
Jumlah Taman Sains dan 61 39 49 125 53
Teknologi yang dibangun
Jumal Taman dan Teknologi yang 6 100 68 68 100
mature 19
Jumlah Pusat Unggulan Iptek 14 14 100 27
15 27 180 20
03 Meningkatnya Relevansi, Kualitas, dan Kuantitas Sumber Daya Iptek dan Dikti
Indikator Kinerja 2015 2016 2017
Jumlah dosen berkualifikasi S3 (Realisasi) Target Realisasi Capaian (Target)
Jumlah SDM Dikti yang 24.747 28.000 (%) 32.700
meningkat kompetensinya 2.058
Jumlah pendidik mengikuti 28.451 102
sertifikasi dosen
Jumlah SDM Litbang 2.000 1.365 68 2.000
berkualifikasi Master dan Doktor
Jumlah SDM Litbang yang 10.736 10.000 10.936 109 10.000
meningkat kompetensinya
Jumlah revitalisasi sarpras 3.540 3.700 3.526 95 4.250
lemlitbang dan PTN
90 461 876 190 661
108 142 65 46 145
Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016 19
04 Meningkatnya Relevansi dan Produktivitas Riset dan Pengembangan
Indikator Kinerja 2015 2016 2017
(Realisasi) Target Realisasi Capaian (Target)
(%)
1.735 1.910
Jumlah HKI yang didaftarkan 1.521 6.229 3.184 184 7.769
Jumlah publikasi internasional 6.470 9.574 153
Jumlah prototipe R&D (TRL s.d 6) 1.641 632 105 783
Jumlah prototipe industri (TRL 7) 15 666 300 25
5 45
05 Meningkatnya Kapasitas Inovasi
Indikator Kinerja 2015 2016 2017
Jumlah produk inovasi (produk (Realisasi) Target Realisasi Capaian (Target)
hasil litbang yang telah diproduksi 15 (%)
dan dimanfaatkan pengguna)
15 30 200 20
Foto : Dok. Produk Inovasi mahasiswa UNSYAH
20 Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016
OAuntglogoakra2n0127017
PAGU Rp 38,73 Triliun
ANGGARAN
Beasiswa Bidikmisi, PPA, ADik 475.180 mhs (Rp. 4,24 T)
Rp 39,73 Beasiswa SM3T dan PPGT 7.000 mhs (Rp. 293,57 M)
BOPTN 107 PTN dan BPPTN-BH untuk 11 PTN-BH
Triliun (Rp. 4,65 T)
Beasiswa 10.843 S2/S3 (Rp. 836,57 M)
Beasiswa KNB 560 Mhs (Rp. 28 M )
Akademi Komunitas dan Pengembangan PT, 125 PT
(Rp. 230 M)
Revitalisasi Pendidikan Vokasi untuk 12 Politeknik
(Rp. 200 M)
PHP PTS 100 PTS (Rp. 100 M)
PNBP/BLU 107 PTN (Rp. 9,01 T)
Gaji dan Tunjangan Dosen/Guru Besar/Pegawai,
untuk 139 Satker (Rp. 14,02 T)
Operasional Pemeliharaan 139 Satker (Rp. 1,81 T)
PHLN/RMP 9 Project (Rp. 1,76 T)
Rp 1,00 Triliun
10 Taman Sains (Rp. 115 M)
7 Pilot Inkubator di Perguruan Tinggi (Rp. 35 M)
651 Karyasiswa S2/S3 DN dan LN (Rp. 23,41 M) (APBN) & Rp. 89,7 M (PHLN)
235 Paket Insinas (Rp. 92 M)
15 Paket Litbang Iptek Bidang Kesehatan dan Obat (Rp. 17 M)
105 Tenant Pengembangan PPBT (Rp. 110 M)
1 Paket Sarpras untuk Pusat Genomik (Rp. 50 M)
1 Kawasan NSTP Pengembangan dan Pengelolaan Puspitek (Rp. 90 M)
45 Produk Inovasi (Rp. 75 M
Alokasi Anggaran 2017
Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016 21
KERANGKA PENTAHAPAN DAN PRIORITAS
RPJPN 2005-2025
Visi Pembangunan 2005-2025
INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR
RPJM 1 RPJM 2 RPJM 3
(2005-2009) (2010-2014) (2015-2019)
Menata kembali Memantapkan Memantapkan
NKRI, membangun penataan kembali pembangunan
Indonesia yang aman, NKRI, meningkatkan secara menyeluruh
damai, yang adil dan dengan menekankan
demokratis, dengan kualitas SDM, pembangunan
tingkat kesejahteraan membangun keunggulan kompetitif
kemampuan IPTEK, perekonomian yang
yang lebih baik. memperkuat daya berbasis SDA yang
saing perekonomian. tersedia, SDM yang
berkualitas, serta
VISI - MISI PEMBANGUNAN kemampuan IPTEK.
2015 – 2019
“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri,
dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong”
Visi ini diwujudkan melalui 7 (tujuh) MISI PEMBANGUNAN yaitu:
Mewujudkan keamanan Mewujudkan Mewujudkan Mewujudkan Mewujudkan
nasional yang mampu masyarakat maju, politik luar negeri kualitas hidup bangsa yang
menjaga kedaulatan berkeseimbangan, bebas-aktif dan manusia Indonesia berdaya
wilayah, menopang dan demokratis memperkuat yang tinggi, maju, saing.
kemandirian ekonomi berlandaskan jati diri sebagai dan sejahtera.
dengan mengamankan negara hukum. negara maritim.
sumber daya maritim,
dan mencerminkan Mewujudkan Indonesia menjadi negara Mewujudkan masyarakat yang
kepribadian Indonesia maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
sebagai negara berbasiskan kepentingan nasional.
kepulauan.
22 Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016
II. Pendidikan
Tinggi Berdaya
Saing
Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016 23
II.1. Peningkatan Kualitas
Pendidikan Tinggi
di Indonesia
Dosen, mahasiswa dan lembaga pendidikan
adalah tiga komponen yang saling berkaitan
dalam konteks kebijakan pendidikan tinggi.
Hal ini berarti bahwa kinerja dan pencapaian
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan
Tinggi (Kemenristekdikti) akan sangat
tercermin dari seberapa besar kemajuan dari
ketiga komponen tersebut.
Sepanjang tahun 2016, Kemenristekdikti
telah mampu menunjukkan pencapaian
kinerja yang memuaskan. Hal ini tercermin
melalui peningkatan kualitas dan kuantitas
dari komponen dosen, mahasiswa dan
kelembagaan perguruan tinggi. Data dosen
di Indonesia menunjukkan peningkatan dari
tahun ke tahun. Pada tahun 2016 jumlah
dosen di Indonesia meningkat menjadi
237.837 orang, dari yang sebelumnya
227.734. Secara kualitas, angka dosen
yang berpendidikan S2 dan S3 juga terus
meningkat. Pada tahun 2016 telah terdapat
21.827 dosen yang berkualifikasi lulusan
S3. Selain itu, jumlah mahasiswa di
Indonesia pada tahun 2016 telah mencapai
5.153.971 orang. Peningkatan juga terjadi
dari sisi kelembagaan perguruan tinggi
dengan terus berlanjutnya penetapan-
penetapan status baru Perguruan Tinggi
Negeri (PTN). Sepanjang tahun 2016
telah ditetapkan 35 PTN Satker baru
dan peningkatan PTN BLU menjadi
sebanyak 24 dari yang sebelumnya
sebanyak 15 pada tahun 2015.
24 Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016
Statistik Dosen Tahun Ajaran 2016/2017
2014 2015 2016
5.893* 10.725* 10.000
Gel I (4.512) Gel II (4.210) Gel III (1.288)
2.931* Tahap Seleksi Mulai November
SERTIFIKASI DOSEN
*angka kelulusan
Data disadur dari data pelaporan Ditjen SDID per
14 Oktober 2016
Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016 25
Statistik Mahasiswa 2015/ 2016
2015/2016
26 Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016
Klaster Perguruan Tinggi
Apa itu PTN-BH, PTN-BLU, PTN-Satker?
Sesuai UU no.12 Tahun 2012 Pasal 65 dan PP no.4 Tahun 2014 pasal 27 membagi
pola pengelolaan 121 PTN menjadi :
PTN PTN PTN
Satker BLU BH
PTN dengan pola Pendapatan Dari segi otonomi
pengelolaan keuangan BLU dilaporkan kampus, PTN-BH
negara pada umumnya, sebagai PNBP. dapat mandiri dalam
atau dikenali dengan Dari segi aset, aset membuka dan menutup
PTN satker atau PTN BLU merupakan program studi yang
pola PNBP (Penerimaan aset yang harus ada di lembaganya.
Negara Bukan Pajak). dikonsolidasikan pendapatan PTN
Pembukaan program dalam BMN Badan Hukum bukan
studi harus seijin merupakan PNBP. aset
Kementerian. yang diperoleh dari
usaha PTN BH menjadi
aset PTN BH yang
merupakan aset negara
yang dipisahkan,
sementara aset berupa
tanah yang berada
dalam penguasaan
PTN BH yang diperoleh
dari APBN merupakan
barang milik negara.
86 PTN Satker diantaranya : 24 PTN-BLU yang
35 PTN Baru ditetapkan dengan
3 Akademi Komunitas Keputusan Menteri
Keuangan atas usul
Menteri Ristek dan 11 PTN-BH
Dikti yang ditetapkan
dengan Peraturan
Pemerintah 27
Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016
9 11 11 Sampai dengan akhir tahun 2015,
2015 2016 Perguruan Tinggi Negeri Badan
2014 Hukum (PTN BH) berjumlah 11 PTN.
Sebelumnya berjumlah 9 PTN saja,
kemudian dengan resminya Universitas
Padjajaran dan Universitas Diponegoro,
kini bertambah jumlah totalnya menjadi
11 PTN BH. Pada tahun 2016 ini, PTN
BH tetap berjumlah 11 PTN BH.
Foto : Dok. Launching Status PTN BH Universitas Dipenogoro Perguruan Tinggi Negeri Badan
Layanan Umum (PTN BLU) pada akhir
24 2015 berjumlah 15 PTN BLU. pada
15 akhir 2015 berjumlah 15 PTN BLU,
sehingga kini bertambah menjadi 24
2015 2016 PTN BLU.
28 Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016
Dalam rangka mengukur kualitas kelembagaan Perguruan Rerata Skor Rerata Skor
Tinggi di Indonesia, Kemenristekdikti menyusun sebuah alat Klaster 1 Klaster 4
ukur kualitas perguruan tinggi dengan menggunakan sebuah
indeks yang ditentukan berdasarkan 4 aspek di mana setiap SDM : 3.58 SDM : 0.76
aspek memiliki bobotnya masing-masing. Empat aspek
tersebut antara lain Sumber Daya Manusia (SDM) (30%), Kemahasiswaan: 4.24 Kemahasiswaan: 0.00
Kemahasiswaan (10%), Akreditasi (30%) dan Penelitian
(30%). Skala indeks dihitung dari 0 (paling rendah) hingga 4 Akreditasi : 3.70 Akreditasi : 1.62
(paling tinggi). Skor akhir dikonversi ke dalam bentuk skala
0-100.Berdasarkan nilai indeks tersebut perguruan tinggi Penelitian : 2.84 Penelitian : 0.06
dibagi ke dalam 5 klaster.
Skor Total : 81.47 Skor Total : 18.26
Rerata Skor Rerata Skor
Klaster 2 Klaster 5
SDM : 2.70 SDM : 0.00
Kemahasiswaan: 0.23 Kemahasiswaan: 0.00
Akreditasi : 3.09 Akreditasi : 0.00
546 Penelitian : 1.18 Penelitian : 0.00
2257 Skor Total : 52.84 Skor Total : 0.04
247 82 Rerata Skor
Klaster 3
12
SDM : 1.64
Jumlah Perguruan Tinggi Berdasarkan Kluster
Kemahasiswaan: 0.01
Akreditasi : 2.45
Penelitian : 0.03
Skor Total : 33.16
12 Besar Peringkat Perguruan Tinggi 10 Besar Peringkat Perguruan Tinggi
di Indonesia 2016 Indonesia 2016 per Kategori
Peringkat Perguruan Tinggi Skor SDM Kemahasiswaan
1 Institut Teknologi Bandung 94.5
2 Universitas Gadjah Mada 93 Institut Pertanian Bogor Universitas Indonesia
3 Universitas Indonesia Universitas Gadjah Mada Universitas Brawijaya
4 Institut Pertanian Bogor 92.25 Universitas Negeri Malang Universitas Gadjah Mada
5 Universitas Brawijaya 88.5 Universitas Negeri Makassar Institut Teknologi Bandung
6 Institut Teknologi Sepuluh November 81 Institut Teknologi Bandung Institut Teknologi Sepuluh Nopember
7 Universitas Airlangga Universitas Indonesia Universitas Negeri Jakarta
8 Universitas Hassanuddin 79.25 Universitas Pendidikan Ganesha Universitas Airlangga
9 Universitas Dipenogoro 78.75 Universitas Negeri Yogyakarta Institut Pertanian Bogor
10 Universitas Padjadjaran Universitas Andalas Universitas Diponegoro
11 Universitas Andalas 76.5 Universitas Hasanuddin Universitas Surabaya
12 Universitas Sebelas Maret 76
Akreditasi Penelitian
74.25
72 Politeknik Elektronik Negeri Surabaya Institut Teknologi Bandung
Institut Teknologi Bandung Universitas Gadjah Mada
71.75 Universitas Gadjah Mada Universitas Indonesia
Universitas Kristen Petra Institut Pertanian Bogor
Universitas Gunadarma Universitas Hasanuddin
Universitas Indonesia Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Institut Pertanian Bogor Universitas Airlangga
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Universitas Diponegoro
Universitas Padjadjaran Universitas Brawijaya
Universitas Surabaya Universitas Padjadjaran
Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016 29
II.2 Penguatan, Pembinaan, dan Revitalisasi
Kelembagaan Perguruan Tinggi
Sepanjang tahun 2016 Kemenristekdikti terus meningkatkan penguatan kualitas perguruan tinggi di
Indonesia baik melalui kebijakan pembinaan berkelanjutan dan revitalisasi kelembagaan. Capaian
ini tercermin dari terus meningkatnya rangking internasional beberapa universitas di Indonesia.
Pemeringkat universitas internasional, QS World University Rankings, pada tahun 2016 memberikan
peningkatan peringkat bagi Universitas Indonesia (325) dan Institut Teknologi Bandung (401) dan
Universitas Gadjah Mada (501-550).
Beberapa kerjasama internasional dengan beberapa negara juga terus dijalin dan ditingkatkan
untuk semakin meningkatkan kualitas universitas di Indonesia menuju universitas berstandard
internasional. Pembinaan melalui program akreditasi baik yang dilakukan lembaga akreditasi
internasional dan BAN-PT juga terus dikerjakan dalam rangka memacu peningkatan standard
perguruan tinggi di Indonesia.
Selain itu, Kemenristekdikti juga terus melanjutkan program revitalisasi Perguruan Tinggi (PT)
Vokasi di Indonesia dan penguatan keabsahan kelulusan di Indonesia. Revitalisasi PT Vokasi
ini dilakukan dengan terus memperkuat kerjasama industri dengan PT vokasi sebagai penyedia
tenaga kerja terampil. Program bauran antara teori dan praktik di PT Vokasi dengan skema 3-2-1
memberikan penyediaan tenaga terampil di Indonesia yang dapat lebih tepat sasaran. Keabsahan
kelulusan di Indonesia saat ini juga terus diperbaiki dengan telah diberlakukannya standard yang
lebih jelas untuk mengurangi praktik penipuan dan penyalahgunaan ijazah kelulusan. Hal tersebut
dilakukan melalui penomoran ijazah secara nasional dengan penggunaan kode yang telah
distandardisasi.
30 Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016
Penguatan Menuju World Class University (WCU)
Foto : Kegiatan Welding Mahasiswa Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), Pubdok 2016
Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016 31
Sesuai dengan tujuan RPJMN dan Renstra Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi, maka paradigma Perguruan Tinggi akan lebih diarahkan dalam membentuk Perguruan
Tinggi yang dapat berkompetisi di dunia internasional atau mendapatkan pengakuan
internasional, menjadi Perguruan Tinggi dengan jumlah penelitian yang banyak dan beragam,
dan meningkatkan lulusan dengan tingkat akademik yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Capaian dan Target 11
500 Besar QS World University Rangkings Perguruan Tinggi
5
Perguruan Tinggi
2
Perguruan Tinggi
Capaian PT yang ditargetkan PT yang ditargetkan
2016 Target Target
2017 2024
32 Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016
QS World University Rangking PTN di Indonesia
2016
QS World University Rankings adalah publikasi tahunan peringkat universitas yang dilakukan
oleh Quacquarelli Symonds (QS). Sistem QS terdiri dari keseluruhan dan juga terdiri dari
subjek peringkat global, bersama lima regional independen (Asia, Amerika Latin, Eropa dan
Asia Tengah, Wilayah Arab, dan BRICS).
Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016 33
Kerjasama Internasional
PERANCIS
34 Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016
Data
Kerja Sama
Luar Negeri
Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016 35
Mahasiswa Indonesia di Indonesia merupakan salah satu negara di dunia
Jerman dan Australia yang diproyeksikan akan memperoleh bonus
demografi di tahun 2025 – 2030. Potensi sumber
daya manusia (SDM) Indonesia yang cukup besar
dikaitkan antara lain dengan jumlah penduduk
berusia produktif yang diperkirakan mencapai 60-
70% dari keseluruhan jumlah penduduk Indonesia.
Namun untuk mencapai bonus demografi tersebut
diperlukan persiapan yang baik, khususnya
di bidang pendidikan dan keterampilan.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas
SDM Indonesia adalah dengan memperluas
kesempatan generasi muda Indonesia untuk
belajar di luar negeri, terutama di negara-negara
maju. Diharapkan dengan semakin banyaknya
mahasiswa Indonesia yang belajar di luar negeri,
akan terjadi alih atau transfer ilmu pengetahuan
terutama teknologi maju ke Indonesia.
Jerman dan Australia adalah salah satu negara
tujuan favorit pelajar Indonesia ke luar negeri,
terutama bagi yang ingin mempelajari teknologi,
ilmu pengetahuan alam dan kedokteran.
Namun dalam beberapa tahun terakhir ini
juga menjadi tujuan favorit untuk belajar ilmu
ekonomi, terutama yang berkaitan dengan
ekonomi terapan, antara lain: teknik industri
dan ekonomi berbasis teknologi informasi.
Pada bagian selanjutnya akan dipaparkan
secara singkat mengenai data dan statistik
mahasiswa Indonesia di Jerman dan
Australia. Kajian ini berdasarkan data yang
diperoleh dari pihak keimigrasian Jerman dan
Departemen Pendidikan dan Pelatihan Australia.
36 Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016
Foto : Dok. Aktifitas Mahasiswa di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada
Mahasiswa WNI di Perguruan Tinggi Jerman
WNI yang memiliki ijin tinggal untuk belajar (visa studi) tidak semuanya terdaftar
sebagai mahasiswa di universitas. Berdasarkan data untuk Semester Musim
Dingin/Winter Semester (WS) 2014/2015 jumlah mahasiswi/a Indonesia adalah
sebesar 3.811 orang, yang terdiri dari 2141 mahasiswa dan 1670 mahasiswi.
Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari WS 2013/2014 di mana
terdapat 3399 mahasiswa Indonesia di perguruan tinggi Jerman. Grafik di
bawah menunjukkan perkembangan jumlah mahasiswa Indonesia di Jerman
dari tahun 1993 (WS 1993/1994) hingga 2014 (WS 2014/2015). Penurunan
jumlah mahasiswa terjadi pada saat Indonesia diterpa oleh krisis moneter
1997-1999 dan krisis ekonomi dunia 2008/2009. Dalam beberapa tahun
terakhir jumlah mahasiswa Indonesia di Jerman justru meningkat pesat.
4000
Perkembangan Jumlah
3500 Mahasiswa Indonesia di
Jerman
3000
2500
2000
1500 Sumber: Studierende ausländischer
1000 Herkunft in Deutschland von 1993-2001 (3),
Wissenschaft Weltoffen (4)
1992 1994 1996 1998 2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014
Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016 37
Kelulusan Mahasiswa WNI di Perguruan Tinggi Jerman
Selain mahasiswa pemula, kelulusan mahasiswa juga merupakan indikator penting dalam memelajari
profil mahasiswa Indonesia di Jerman. Chart di bawah memperlihatkan perkembangan tingkat kelulusan
mahasiswa WNI di perguruan tinggi Jerman. Tingkat kelulusan mahasiswa WNI meningkat secara
kuantitas dari 373 orang pada WS 2006/2007 menjadi 671 orang pada WS 2014/2015. Lonjakan
kelulusan terjadi antara WS 2007/2008 ke WS 2008/2009 di mana terjadi kenaikan sebesar 35,9%.
Sedangkan pada data terakhir antara WS 2013/2014 dan WS 2014/2015 terjadi kenaikan sebesar 18,9%. .
Jumlah Kelulusan Mahasiswa WNI di Perguruan Tinggi Jerman dan Persentase Kelulusan
terhadap Seluruh Mahasiswa WNI di Jerman
38 Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016
Ilmuwan Indonesia di Jerman
Lembaga pendidikan dan riset di Jerman menerapkan suatu sistem kepegawaian yang sesuai
dengan UU Ketenagakerjaan yang berlaku. Ilmuwan-ilmuwan dari berbagai negara di dunia
dapat turut serta dalam pengembangan riset dan teknologi di Jerman dan terdaftar sebagai
Wissenschaftliche Mitarbeiter (staf ilmuwan) di lembaga risetnya masing-masing di Jerman.
Demikian juga sama halnya bagi ilmuwan dari Indonesia yang bekerja di berbagai institusi penelitian
Jerman. Untuk menjadi staf ilmuwan, tidak diharuskan sudah harus memiliki gelar doktor, namun
juga dapat mahasiswa post-grad yang sedang melanjutkan studinya untuk program S3, tetapi
juga mahasiswa lulusan S1 (Bachelor) yang melakukan penelitian untuk program S2 (Master).
Jumlah Peneliti
Kategori Personal
(Scientific Personal)
WNI di Jerman 2004-
2013 .
Tren Jumlah Peneliti
WNI di Jerman
Berdasarkan
Kategori 2004-2014 .
Sumber: Wissenschaft Weltoffen.
Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016 39
Foto : Dok. Mahasiswa Indonesia Promosikan Kebudayaan Indonesia, Australian National University, Canberra, Australia
Mahasiswa WNI di Perguruan Tinggi Australia
Australia selama ini menjadi salah satu negara tujuan utama bagi
mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan jenjang pendidikan tinggi. Jumlah
mahasiswa Indonesia yang sedang aktif menempuh pendidikan tinggi di
Australia dapat dikatakan relatif konstan dari tahun 2012 hingga tahun
2016. Berdasarkan data Department of Education and Training of Australian
Government total mahasiswa internasional Australia (enrolments) pada
tahun 2016 adalah sebesar 293,000 orang di mana jika dilihat sejak tahun
2012, jumlah mahasiswa internasional Australia memiliki tren positif. Jika
dibandingkan dengan total keseluruhan mahasiswa internasional yang
ada di Australia, persentase jumlah mahasiswa Indonesia berkisar 3% di
mana pertumbuhan jumlah mahasiswa Indonesia tersebut lebih kecil bila
dibandingkan pertumbuhan mahasiswa internasional secara keseluruhan.
Data Mahasiswa
(Enrolments) Internasional
dan Indonesia di Australia
2012-2016 (YTD November)
40 Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016
Data Mahasiswa Indonesia (Enrolments dan Commencements)
di Australia Tahun 2012-2016 (YTD November)
Jumlah mahasiswa Indonesia yang sedang aktif menempuh pendidikan tinggi di Australia dapat dikatakan
relatif konstan dari tahun 2012 hingga tahun 2016. Pada Tahun 2016, jumlah mahasiswa Indonesia
sebanyak 8,748. Angka ini di dapat dari jumlah mahasiswa yang baru masuk dan lulus dari Australia. Di
sisi lain, penerimaan mahasiswa Indonesia di Australia memiliki tren positif sepanjang 2012-2016 dengan
pertumbuhan yang cukup rendah. Pada tahun 2012 jumlah mahasiswa Indonesia yang memulai studi di
Australia sebesar 3,305 orang dan meningkat menjadi 3,529 orang pada tahun 2016.
Selain menjadi salah satu negara tujuan utama mahasiswa Indonesia, Australia juga menjadi salah satu
negara partner strategis bagi Indonesia dalam dunia pendidikan tinggi. Beberapa kerjasama seputar
pendidikan tinggi telah dilakukan kedua negara melalui Kemenristekdikti dan lembaga terkait di Australia.
Foto : Dok. Kemenristekdikti melakukan pertemuan dengan Department of Education and Training (DET) Australia 41
Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016
Peneliti Australia di Indonesia
42 Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016
Peneliti Amerika di Indonesia
Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016 43
Pembinaan Kualitas dan Akreditasi Perguruan Tinggi
44 Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016
Akreditasi Institusi
Sumber: BAN-PT & Forlap Dikti, 2 Des 2016
Belum A 26 Desember 2016
Terakreditasi
3.493 4.512 302
77% PT 691
Terakreditasi B
1.019 C
23%
WILAYAH PT TERAKREDITASI PT TERAKREDITASI PT BELUM TOTAL PT
ABC DIAKREDITASI
LUAR JAWA 550 2.234
JAWA 3 139 408 469 1.684 2.278
TOTAL 1.019 4.512
23 163 283 1.809
26 302 691 3.493
Akreditasi Program Studi Desember 2016
Sumber: BAN-PT & Forlap Dikti, 2 Des 2016
A 2.164
B
Terakreditasi 24.638 Belum C 8.018
17.114 Prodi Terakreditasi 6.932
69% 7.524
31%
WILAYAH PRODI TERAKREDITASI PRODI PRODI BELUM TOTAL
ABC TERAKREDITASI DIAKREDITASI PRODI
LUAR JAWA
JAWA 359 3.555 3.929 7.843 5.385 13.228
TOTAL
1.805 4.463 3.003 9.271 2.139 11.410
2.164 8.018 6.932 17.114 7.524 24.638
Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016 45
Perguruan Tinggi dengan Program Studi
Berakreditasi dan Bersertifikasi
Internasional
UGM 1. FEB 9 prodi akreditasi AACSB,
ITS 2. 1 prodi MIPA kimia akreditasi Royal Society of Chemistry,
3. 1 prodi akreditasi IChem-E,
4. dan 1 prodi magister kesehatan akreditasi IMIA
Sertifikasi AUN :
Ilmu Komunikasi, Manajemen dan Kebijakan Publik, Ilmu Hukum
Pendidikan Dokter Gigi, Ilmu dan Industri, Peternakan, Ilmu Hama
dan Penyakit Tumbuhan, Teknologi Industri Pertanian, Matematika,
Antropologi, dan Kedokteran Hewan, Psikolog, Teknik Mesin,
Perencanaan Wilayah dan Kota, Ilmu Ekonomi, Teknik Industri, Arsitektur,
Geografi dan Ilmu Lingkungan, Akutansi, Kehutanan, Teknik Elektro,
Teknik Geodesi, Geofisika, Agribisnis, Filsafat, Politik dan Pemerintahan
Akreditasi ABET: Teknik Industri
Akreditasi ZEVA: DD Marine Engineering
Sertifikasi AUN:
Teknik Industri, Statistika, Tek. elektro*, Tek. Lingkungan, Tek Sipil*, Tek.
Kimia*, Informatika, Kimia*
*) sdh visitasi. Menunggu
official result.
IPB Ilmu dan Teknologi Pangan
- IUFoST (USA), Teknologi
Industri Pertanian - ABET (USA), Ilmu dan Teknologi Kelautan - IMaREST
(UK), Teknik Mesin dan Biosistem - JABEE (JAPAN),Teknologi Hasil Hutan -
SWST (USA), dan Manajemen Bisnis - ABEST21 (JAPAN)
14 Program Studi - AUN QA:
Agronomi dan Hortikultura, Proteksi Tanaman, Kedokteran Hewan,
Budidaya Perairan, Nutrisi Pakan, Ilmu Produksi Teknak, Konservasi
SDH dan ekowisata, Silvikultur, Gizi, Komunikasi dan Pemberdayaan
Masyarakat, Agribisnis,
UNS Magister Manajemen,
ABEST 21
46 Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016
BINUS EFMD EPAS
(EFMD – European Foundation for Management Development)
International Accounting and Finance (S1)
ABET
Teknik Industri (S1) (Accreditation Board for Engineering and Technology)
Teknik Sipil (S1)
Sistem Komputer (S1)
Member of AACSB International
(AACSB: Association to Advance Collegiate Schools of Business)
Manajemen (S1, S2, S3)
UNAIR Abest21
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
AuN sertification : Program Studi Farmasi, Kimia, Biologi, Pendidikan
Kedokteran Hewan, Kedokteran, Ilmu Hukum
ITB Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET)
Teknik Elektro, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Teknik Kelautan, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan
Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri
Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri
Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri
Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan
Teknik Sipil, Fakultas Teknologi Sipil dan Lingkungan
Teknik Perminyakan, Fakultas Teknik Teknik Pertambangan dan Perminyakan
ASIIN e. V.
Fisika ITB (2015), Matematika ITB (2015), Astronomi ITB (2015), Biologi ITB
(2015), Mikrobiologi ITB (2015),Sains dan Teknologi Farmasi ITB (2015),
Farmasi Klinik dan Komunitas (2015).
KAAB
Teknik Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan
Kebijakan ITB
Royal Society of Chemistry (RSC)
Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
AUN-QA
Teknik Geodesi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian.
ABEST21
MBA, Sekolah Bisnis dan Manajemen
Foto: Dok. Kegiatan belajar mengajar Dharmasiswa kelas Kriya Seni ISI solo Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016 47
Revitalisasi Pendidikan Tinggi Vokasi
48 Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016
Foto : Dok. Praktik Teknik Mesin di politeknik Negeri Balikpapan
Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016 49
Foto : Dok. Kegiatan Praktik Mahasiswa Universitas Riau
Program Prioritas: Politeknik
KERJASAMA POLTEK DENGAN INDUSTRI
Politeknik Pertanian Negeri Pangkep Politeknik Manufaktur Negeri Bandung
PT. IKI, PT.Pelindo IV. PT.IKI, PT, Benur Kita, PT. Eastern Flour Mils, Sentra Industri Logam Batuceper,
Makassar, PT. Central Protein Prima, Tbk, Jakarta, dll PT. INCO-Sumitomo Sorwako, PT. TIMAH, dll
Politeknik Negeri Banjarmasin Politeknik Negeri Lhokseumawe
IPT. Trakindo Utama, PT. Kalimantan Prima Persada, PAG, PHE, Pertamina, NSO, Medco, BPMA,
PT. PLN, PT. Indomobil SKK Migas, dll
110 145
Politeknik Maritim Negeri Indonesia 41 80 Politeknik Negeri Samarinda
IPC / PELINDO, SPILL, Meratus,
Samudera Indonesia, Adovelin Raharja,
Beacukai , STAN, dll
75 POLITEKNIK 86
Politeknik Negeri Malang NPOELGITEERKNI DIKENNEGGEARNI Politeknik Negeri Batam
DENMGIATNRAMIITNRDAUINSDTURSITRI
PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (Alfamart) 142 110 Garuda Maintenance Facilities, Lion Teknik,
CV. VigourMalang, PT. Toeniel Surabaya dll Bandung Internasional, Aviation,
Lufthansa Technik
Politeknik Negeri Ambon 15 59 Politeknik Negeri Jember
UD. Karya Mekar, KSO AAE-MSE-WIKA PLTD, 60 138 PT. Mitra Tani 27, PTPN 27, PT. Mitra Tani 28,
Lembaga Pengembangan PT Ultrajaya, Indomarco, East West Indonesia, dll
Jasa Konstruksi (LPJK) Propinsi Maluku
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
PT. PAL, PT. KAI, PT. Barata Indonesia, PT. IKPT, PT. Tadakara (TTS), PT. GMF, PJB, Blibli.com, AppSocialy, TransTV, Indosat
Aicool, PT. Dumas Shipyard, PT. Adiluhung Shipyard
POLITEKNIK NEGERI
CONTOH MITRA INDUSTRI
50 Laporan Tahunan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016