Industry Fecundity Typical
highest crossing
Poultry systems
Pigs lowest
Meat sheep 4-breed-crosses
Wool sheep 3-breed, back - crosses
Dairy
Temperate Beef 3-breed-crosses
Tropical Beef purebred*
purebred*
rotation, composite
composite
KERBAU
BABI
KUDA
DOMBA KAMBING ITIK A BURAS
A PEDAGING SAPI PERAH
PROPINSI PADAT TERNAK SAPI POTONG
• Laju ovulasi Kinerja
• Laju konsepsi produksi
• kesukaran
beranak
G •Produksi susu •Kemampuan
•Kemampuan •Reproduksi
•Memelihara pedet dan produksi
induk
E
Biaya maintenance • Adaptibility
Ukuran sapi • Disease
resistance
• Defect
• Temperament
longevity
Gab. 5.4 Komponen produktivitas induk dalam pendekatan
Biologik dan atau Genetik pada periose prasapih
• warna
Conformation Eating quality Karakteristik
G karkas
Komposisi
karkas
E Growth rate Berat Kinerja pasca
hidup sapih
Berat karkas
• Struktural Komposisi
soundness pakan
• Adaptibility
• Disease
resistance
Gab. 5.4 Komponen produktivitas induk dalam pendekatan
Biologik dan atau Genetik pada periose pasca-sapih
Pendekatan yang digunakan
• Total Genetic Resource
Management (TGRM)
• Bio-Sosio-Economic
System
• Agribisnis berbasis
peternakan
Total Genetic Resource FAO Global Strategy
Management (TGRM) for Farm AnGR
Guidelines for the
Management of AnGR
Primary Document
Secondary Document
Characterization Livestock Production Active Breed Use Managing Populations
of AnGR System Description and Development of AnGR risk
Production Animal Recording Breeding
Environment Strategies
Development
objective Breeding Breeding Economic
evaluation
goals structure
Breeding goal guidelines in the context of Farm Animal Genetic
Resource (AnGR) Management Plans
PENDEKATAN TERPADU
PROGRAM INTENSIFIKASI
PENINGKATANSASARAN KEBIJAKAN USAHA POKOK INPUT TEKNOLOGI
PRODUKSI
PENGEMBA INTENSIFIKASI TEKNOLOGI-EKON-SOS
NGAN DAN
PENERAPAN EXTENSIFIKASI BIBIT UNGGUL
TEKNOLOGI PAKAN
DEVERSIFIKAS
PENYULUHAN I KESEHATAN
MENINGKAT PEMELIHARAAN
KAN REPRODUKSI
PARTISIPASI
PETERNAK PASCA PANEN
PEMASARAN
PENGADAAN REHABILITASI TEK. PRODUKSI
TEK. EKONOMI
SARANA PENGORGANISA
PRODUKSI SIAN PETERNAK
PENDEKATAN AGRIBISNIS
PENDEKATAN AGRIBISNIS
KERJA SARANA BUDI P.OLAHAN PEMA
SAMA PRODUKSI DAYA SARAN
PETERNAKAN BUDI
RAKYAT DAN DAYA
OLEH PE
WADAH TERNAK
KOPERASI
BIBIT RUMAH PEMASA
PERUSAHAN PAKAN POTONG RAN
PETERNAKAN OBAT
PENGO-
LAHAN
MODAL
TEK
PENDEKATAN TEKNIS
CONTOH PERHITUNGAN UNTUK SAPI
ITEM PE LI TA V INPUT
II III IV KEBIJAKAN
POPULATION 22
10,258 6,237 6,440 9,432 4,5 IB, PENYEBARAN
17,5 TERNAK BETINA DAN
(000 headS) 15 17,6 18,3 15,3 JANTAN
BIRTH RATE PROG. KESWAN
(%) PENOLAKAN, PENCE
GAHAN PENYIDIKAN,
MORTALITY 2,5 1,6 2,2 PENGENDALIAN WABAH
N INCREASE 12,5 16,0 16,1 DAN KESMAVET
SLAUGHTER 15 15 14,4 PENGENDALIAN
PEMOTONGAN TERN
BETINA
EXPORT/ -0,4 +0,5 - - LARANGAN
IMPORT EKSPORTERNAK
-2.9 +1.5 1.7
NET IMPOR TERNAK
INCREASING 2,2 BIBIT
Mengatur
perkawinan,
Menguji
kebuntingan
Menaksir waktu
beranak
Mengatur
pemacekan
setelah beranak
Mengatur
penyapihan
Blangko Pencatatan jumlah cempe
per kelahiran, di tingkat kelompok
Kelahira 1 Januari 2001
n TI anggal beranak
tunggal
Kelahiran 30 Juli 2001
Kembar dua ITIanbgegtinaal beranak
Kelahiran Jantan
Kembar tiga
Dijual
Kelahiran
eKmempabtar mati
Tabel NILAI BANDINGDALAMBEBERAPASIFATEKONOMIS
PADA BANGSA SAPI (Beef Herd Management Program, ABS, 1972)
Trah 1 2 3 4 5 6 789
3,00 1,75 3,33
Angus 1,75 2,75 3,25 1,75 1,50 k 3,00 2,00 2,00
3,00 2,00 2,00
Beef Master 1,33 3,00 2,00 2,66 1,66 s 3,50 2,00 3,00
3,25 2,00 3,00
Braford 1,33 3,33 1,66 3,66 2,33 s 1,25 2,75 1,66
3,25 3,25 1,66
Brahman 1,75 4,50 1,00 4,25 2,25 s 4,50 2,50 3,00
1,00 2,75 2,00
Brangus 1,25 3,25 1,50 3,50 2,25 s 1,50 2,75 2,33
3,00 2,50 2,66
Brown Swiss 3,75 2,00 2,50 3,00 3,25 b 2,75 1,75 3,33
3,25 2,25 2,00
Charolais 3,50 3,25 2,50 3,50 4,25 b 1,25 2,25 1,33
2,75 2,25 3,33
Hereford 1,75 2,00 2,75 2,25 2,00 s 2,33 3,00 3,00
Holtein Frisian 4,50 2,25 2,75 2,25 3,00 b
Jersey 3,75 3,00 1,75 2,50 1,00 k
Limousin 2,75 3,25 2,50 2,25 2,50 s+
Red Angus 1,75 3,25 1,25 4,50 2,75 k
Santa Gertrudis 1,75 1,50 2,25 2,25 3,50 s+
Simmental 3,00 1,50 2,25 2,25 3,50 b
Shorthorn 2,25 2,00 2,75 3,00 2,25 s
South Devon 3,00 2,00 2,66 3,00 3,33 b
manfaat 18
Trah 10 11 12 13 14 15 16 17
Angus 4,00 k 969 2,50 dini v - v
Beef Master 2,66 s+ 1083 1,50 rata-2 v -
Braford 2,66 s 1083 3,00 lambat - - 17
Brahman 3,75 s 1083 3,00 lambat v - v
Brangus 3,50 s 1033 2,75 rata-2 v - v
Brown Swiss 1,00 b 1188 2,50 lambat v v v
Charolais 1,00 b 1238 1,00 lambat - v v
Hereford 3,00 s- 1038 2,50 rata-2 v - -
Holtein Frisian 1,00 b 1213 2,75 rata-2 v v v
Jersey 5,00 k 888 4,75 dini v - v
Limousin 2,25 s 1113 1,50 rata-2 - vv
Red Angus 3,50 k 975 2,50 dini v - v
Santa Gertrudis 2,25 s+ 1000 3,25 dini v - v
Simmental 1,25 b 1213 1,50 rata-2 v v v
Shorthorn 3,75 s- 988 3,50 rata-2 v - v
South Devon 2,66 b 1133 3,33 rata-2 v - v
Keterangan 10. Kecepatan tumbuh pasca sapih
1. Efisienesi dalam lingkungan minimal 11. Berat dewasa (k=kecil, s=sedang, b=besar)
2. Temperamen 12. Berat potong terbaik
3. Heat torelance 13. Sifat pembentukan daging
4. Fertilitas 14. Umur dewasa kelamin
5. Beranak rendah 15. Maternal ---- v = baik - = tidak dianjurkan
6. Ukuran pedet (k=kecil, s=sedang, b=besar) 16. Terminal --- dalam program crossbreeding
7. Produksi susu 17. Rotasi
8. Sifat keindukan
9. Efisiensi pakan
Itik bantuan
Program
Pengembangan
Wilayah
Propinsi
Jawa Tengah
Bantuan Dana
USAID
1983-1988
Pemanfaatan
Protein segar
Dari Sungai
Pemanfaatan
Protein segar
dari Sungai
Kambing PE peserta lomba tingkat nasional
REMBANG – BLORA - BANYUMAS
Domba induk Domba Lokal
Domba Ekor Tipis
Panen cempe kembar (72 ek) Domba Berbercak Hitam
Mampu beranak kembar
6 (enam) kali berurut-
turut
Penelitian Hibah
Adjisoedarmo dkk.,
(1963-1966)
INDUK BUATAN BER PUTTING
EMPAT
PESERTA LOMBA TINGKAT
NASIONAL
Kelompok Peternak Domba
Bukatedja Purbalingga
Binaan Purnomo dkk
Kelompok Binaan di Bukatedja
KELOMPOK
PETERNAK DOMBA
BINAAN PASCA
PENELITIAN HIBAH
INDUK BERANAK
KEMBAR
PASIR –
PURWOKERTO 1967
ACC-di MAgelang
TUGAS TERSTRUKTUR MHS SMT 1
TUGAS TERSTRUKTUR MHS SMT 1
TUGAS TERSTRUKTUR MHS SMT 1
TUGAS TERSTRUKTUR MHS SMT 1
TUGAS TERSTRUKTUR MHS SMT 1
TUGAS TERSTRUKTUR MHS SMT 1
TUGAS TERSTRUKTUR MHS SMT 1
TUGAS TERSTRUKTUR MHS SMT 1
TUGAS TERSTRUKTUR MHS SMT 1
TUGAS TERSTRUKTUR MHS SMT 1
ACC kapasitas kandang 20 ekor
TUGAS TERSTRUKTUR MHS SMT 1
TUGAS TERSTRUKTUR MHS SMT 1