The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by soedito, 2019-12-22 08:23:51

099_TEKNOLOGI NANOPARTIKEL_19

099_TEKNOLOGI NANOPARTIKEL_19

PENGEMBANGAN INOVASI TEKNOLOGI NANOPARTIKEL
BERBASIS PAT UNTUK MENCIPTAKAN PRODUK YANG
BERDAYA SAING

Rosniyati Suwarda1), M. Syamsul Maarif 2)
1Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fateta IPB Bogor

[email protected]
2Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fateta IPB Bogor

[email protected]

ABSCTRACT
Innovation has developed nanoparticle technology in agriculture, environment,

electronics, optical, and biomedical. Nanoparticle technology advancement can be achieved
with the full support of the industry, academic and government. Technological innovation is
one of the main factors driving competition. Proven technological innovation plays an
important role in encouraging industrial structure changes even the creation of new
industries. With nanometer-scale particles, will produce a new type of material is super, such
as the level of violence, power delivery, and magnetic properties. Excess it will produce
quality products, which is not easy to wear, because the energy-saving heat-resistant, and
does not require refrigeration. Thus, it will save operational and maintenance costs as well
as environmentally friendly. Changes in the functional properties of nanoparticles can be a
competitive product. Government policy, industry, research and education institutions and
communities in Indonesia in the field of nano technology is not enough to make Indonesia as
one of the important players in the technology. Starch as a raw material widely available in
nature and is the second largest biomass in nature makes a good substrate for the
preparation of nanoparticles.

Keywords. Technology, innovation, nano particles, competitiveness

1. PENDAHULUAN Singapura, Cina, dan Korea tengah giat-

Teknologi bukanlah sesuatu hal giatnya mengembangkan suatu cabang
yang baru dalam kehidupan masyarakat
dunia. Bahkan, teknologi sudah menjadi baru teknologi yang populer disebut
hal yang sangat vital untuk kelangsungan
hidup manusia. Perkembangan teknologi nanoteknologi. Penguasaan nanoteknologi
di berbagai bidang sangat memudahkan
untuk melakukan berbagai hal dan akan memungkinkan berbagai penemuan
memberikan banyak keuntungan. Hal
inilah yang menyebabkan eksplorasi dan baru yang bukan sekadar memberikan
pengembangan di bidang teknologi
sedang menjadi pusat perhatian dunia. nilai tambah terhadap suatu produk,

Dalam periode tahun 2010 bahkan menciptakan nilai bagi suatu
sampai 2020 akan terjadi percepatan luar
biasa dalam penerapan nanoteknologi di produk. Pengembangan teknologi nano di
dunia industri dan ini menandakan bahwa
sekarang ini dunia sedang mengarah pada Indonesia dalam berbagai aplikasinya
revolusi nanoteknologi. Negara-negara
seperti Amerika Serikat, Jepang, telah menumbuhkan bidang usaha baru
Australia, Kanada dan negara-negara
Eropa, serta beberapa negara Asia, seperti instrumentasi yang mampu menembus

pasar dunia.

Nanoteknologi merupakan

ilmu yang mempelajari partikel dalam

rentang ukuran 1 -1000 nm [1].

Nanopartikel merupakan bagian dari

nanoteknologi yang sangat popular dan

semakin pesat perkembangannya sejak

awal tahun 2000. Penelitian nanopartikel

sedang berkembang pesat karena dapat

diaplikasikan secara luas seperti dalam

Pengembangan Inovasi (Rosniyati, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 104

bidang pertanian, lingkungan, elektronik, 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Strategi dan Manajemen Inovasi
optis, dan biomedis. Nanopartikel dapat
Inovasi secara umum dipahami
diklasifikasikan menjadi lima macam dalam konteks perubahan perilaku.
Inovasi biasanya erat kaitannya dengan
berdasarkan jenis materi partikel yaitu lingkungan yang berkarakteristik dinamis
dan berkembang. Pengertian inovasi
kuantum dot, nanokristal, lipopartikel, sendiri sangat beragam, dan dari banyak
perspektif. Menurut Rogers [6], salah satu
nanopartikel magnetik, dan nanopartikel penulis buku inovasi terkemuka,
menjelaskan inovasi adalah sebuah ide,
polimer [1]. praktek, atau objek yang dianggap baru
oleh individu satu unit adopsi lainnya.
Bahan baku pembuatan Pengertian dari sumber lain menyebutkan
bahwa inovasi adalah kegiatan yang
nanopartikel dapat bersumber dari sumber meliputi seluruh proses menciptakan dan
menawarkan jasa atau barang baik yang
daya alam lokal yang melimpah di sifatnya baru, lebih baik atau lebih murah
dibandingkan dengan yang tersedia
Indonesia. Indonesia sebagai negara sebelumnya. Sedangkan Damanpour [7 ]
dijelaskan bahwa sebuah inovasi dapat
tropis memiliki keunggulan dalam berupa produk atau jasa yang baru,
teknologi proses produksi yang baru,
keragaman sumber pati. Pati merupakan sistem struktur dan administrasi baru atau
rencana baru bagi anggota organisasi.
polimer alam, terbarukan, dan
Inovasi pada intinya adalah
biodegradable diproduksi oleh banyak aktivitas konseptualisasi, serta ide
menyelesaikan masalah dengan membawa
tanaman sebagai sumber energi yang nilai ekonomis bagi perusahaan dan nilai
sosial bagi masyarakat. Jadi inovasi
tersimpan. Ini adalah bahan biomassa berangkat dari suatu yang sudah ada
sebelumnya, kemudian diberi nilai
paling melimpah kedua di alam. Hal ini tambah. Inovasi bermula dari hal yang
tampak sepele dengan membuka mata dan
ditemukan dalam akar tanaman, batang, telinga mendengarkan aspirasi atau
keluhan konsumen, karyawan, lingkungan
bibit tanaman, dan tanaman pokok seperti dan masyarakat. Subyek penerapan
inovasi sendiri bias individu, kelompok
beras, jagung, gandum, tapioka, dan atau perusahaan. Artinya bisa terjadi
dalam perusahaan ada individu atau
potato.[3, 4]. Polisakarida adalah kandidat kelompok yang sangat brilian dan
inovatif. Tetapi yang ideal perusahaan
yang baik untuk nanofillers terbarukan menjadi tempat yang terlembagakan bagi
orang-orang yang terkumpul untuk
karena memiliki bagian struktur sifat mengeksploitasi ide-ide baru. [8]. Ada
beberapa cara yang dapat ditempuh untuk
kristalin yang menarik. Hasil penelitian menghasilkan produk yang inovatif yaitu
[9] :
yang telah dipublikasikan adalah selulosa 1. Mengembakan atribut produk baru

untuk nanokristal, dan polisakarida yang

paling banyak diteliti untuk nanopartikel

[4, 5].

Dengan nanoteknologi, kekayaan

sumber daya alam Indonesia dapat diberi

nilai tambah, guna memenangi persaingan

global. Dengan nanoteknologi pula,

kekayaan alam menjadi tak berarti karena

sifat-sifat zat bisa diciptakan sesuai

dengan keinginan. Inilah peluang besar

untuk Indonesia agar bias turut bersaing

dalam pengembangan nanoteknologi.

Sumber daya alam yang melimpah dan

variatif akan menjadi modal yang sangat

berarti untuk pengembangan

nanoteknologi saat ini. Tujuan dari

penulisan makalah ini adalah mengkaji

pengembangan inovasi teknologi

nanopartikel berbasis pati untuk

menciptakan produk yang berdaya saing.

Pengembangan Inovasi (Rosniyati, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 105

a) Adaptasi (gagasan lain atau perusahaan dalam mengadopsi inovasi.

pengembangan produk) Dalam penelitian-penelitian terdahulu

b) Modifikasi (mengubah warna, bermacam-macam tipologi strategi

gerakan, suara, bau, bentuk dan rupa) inovasi sudah digunakan. Terdapat 6

c) Memperbesar (lebih kuat, lebih penggolongan tipologi strategi inovasi

panjang, lebih besar). yaitu : offensive innovation strategy,

d) Memperkecil (lebih ramping, lebih defensive, imitative (suka meniru),

ringan, lebig kecil). dependent, traditional, dan opportunist

e) Substitusi (bahan lain, proses, strategy[13]. Penggolongan ini

sumber tenaga) berdasarkan pada kecepatan dan waktu

f) Penataan kembali (pola lain, tata masuk dari perusahaan menuju area

letak lain, kompenen). teknologi yang baru. Urban & Hauser
dalam Hadjimonalis & Dickson [13]
g) Membalik (luar menjadi dalam)

h) Kombinasi (mencampur, meramu, membedakan tipologi strategi inovasi

asortasi, rakitan, unit gabungan, dengan proaktif strategi, dimana

kegunaan, daya pikat, dan gagasan). perusahaan mencoba untuk meramalkan

2. Mengembangkan beragam tingkat mutu dan mengantisipasi perubahan

3. Mengembangkan model dan ukuran lingkungan. Tipe ini biasanya merupakan

produk (profilerasi produk) perusahaan yang pertama melakukan

Inovasi merupakan sebuah inovasi (first mover). Keunggulan yang

pengenalan peralatan, sistem, hukum, dimiliki adalah membangun market share

produk atau jasa, teknologi proses dan reputasi untuk inovasi, namun

produksi yang baru, sebuah struktur atau mempunyai kelemahan karena harus

sistem administrasi yang baru, atau mengeluarkan biaya pengembangan yang

program perencanaan baru yang untuk tinggi serta resiko investasi teknologi

diadopsi sebuah organisasi [9]. Sedangkan atau desain yang salah. Reactive strategy

tipe dari inovasi merupakan perilaku adalah Perusahaan yang hanya bereaksi

adopsi dan faktor yang menentukan dari terhadap permintaan konsumen dan

inovasi tersebut [10,9,11,12] aktivitas pesaing, serta cenderung untuk

Dalam penelitian Damapour [9] mengadopsi proses inovasi Perusahaan

mengklasifikasikan inovasi menjadi lain. Tipologi ini mirip dengan yang

beberapa tipe, antara lain : administrative dikemukakan dalam penelitian-penelitian

innovation, technical innovation, yang lain : inovator (investor) dan non-

product/service innovation, process innovators (taders); innovative dan

innovation, radicalinnovation, innovative [14]; innovative, quite
innovative dan follows[15]; new product
incremental innovation

Radical innovation dan service atau Idea inovatif dan

incremental innovation dapat competitive duplication (non-inovative)
[16].
didefinisikan sebagai derajat perubahan

yang dibuat perusahaan dalam

pelaksanaan adopsi. Radical Innovation 2.2. Manajemen Pengetahuan
(Knowledge Management )
adalah reorientation dan nonroutine

inovasi yang merupakan prosedur dasar

aktivitas perusahaan dan menunjukkan Manajemen Pengetahuan

permulaan yang jelas dari sebuah (Knowledge management) adalah

pelaksanaan inovasi. Sedangkan kumpulan perangkat, teknik, dan strategi

incremental innovation adalah inovasi untuk mempertahankan, menganalisis,

yang bersifat rutin, bervariasi dan mengorganisasi, meningkatkan, dan

instrumental. membagikan pengertian dan pengalaman.

Strategi inovasi adalah Pengertian dan pengalaman semacam itu

berkaitan dengan respon strategi terbangun atas pengetahuan, baik yang

Pengembangan Inovasi (Rosniyati, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 106

terwujudkan dalam seorang individu atau • Meningkatkan keterhubungan
yang melekat di dalam proses dan aplikasi jejaring antara pribadi internal dan
nyata suatu organisasi. Fokus dari MP juga eksternal
adalah untuk menemukan cara-cara baru
untuk menyalurkan data mentah ke bentuk • Mengelola lingkungan bisnis dan
informasi yang bermanfaat, hingga memungkinkan para karyawan
akhirnya menjadi pengetahuan. untuk mendapatkan pengertian
dan gagasan yang relevan terkait
Cut Zurnali [17] mengemukakan pekerjaan mereka
istilah knowledge management pertama
sekali digunakan oleh Wiig pada tahun • Mengelola modal intelektual dan
1986, saat menulis buku pertamanya aset intelektual di tempat kerja
mengenai topik Knowledge Management
Foundations yang dipublikasikan pada Terdapat dua dimensi kritikal
tahun 1993. Akhir-akhir ini, konsep
knowledge management mendapat yang perlu untuk memahami knowledge
perhatian yang luas. Hal ini menyatakan
secara tidak langsung proses dalam konteks organisasi, yaitu pertama,
pentransformasian informasi dan
intellectual assets ke dalam enduring pengetahuan eksis di setiap individu,
value. Knowledge management
merupakan kekhususan organisasi kelompok atau organisasi; kedua,
(organization-specific), ketika perhatian
dasarnya adalah ekploitasi dan pengetahuan dapat dilihat dari sebagai
pengembangan organizational knowledge
assets kepada tujuan-tujuan organisasi sesuatu yang dapat disimpan, dan sebagai
selanjutnya. Knowledge management
bukan merupakan sesuatu yang lebih baik suatu proses yaitu proses untuk
(better things), tapi untuk mengetahui
bagaimana mengerjakan sesuatu dengan mengetahui sesuatu. Berdasarkan 2
lebih baik (things better).
dimensi tersebut, pengetahuan dapat
Kegiatan manajemen pengetahuan
(MP) ini biasanya dikaitkan dengan tujuan dibagi menjadi tacit dan explicit
organisasi semisal untuk mencapai suatu
hasil tertentu seperti pengetahuan knowledge.
bersama, peningkatan kinerja, keunggulan
kompetitif, atau tingkat inovasi yang lebih Tacit knowledge adalah
tinggi. Pada umumnya, motivasi
organisasi untuk menerapkan MP antara pengetahuan yang didapatkan dari
lain:
pengalaman, kegiatan-kegiatan yang
• Membuat pengetahuan terkait
pengembangan produk dan jasa dilakukan, dan susah didefinisikan di
menjadi tersedia dalam bentuk
eksplisit mana biasanya dibagikan lewat diskusi-

• Mencapai siklus pengembangan diskusi, cerita-cerita. Menurut Nonaka
produk baru yang lebih cepat dan Takeuchi [18], tacit knowledge

• Memfasilitasi dan mengelola diartikan sebagai suatu pengetahuan yang
inovasi dan pembelajaran
organisasi personal, spesifik, dan umumnya susah

• Mendaya-ungkit keahlian orang- diformalisasi dan dikomunikasi kepada
orang di seluruh penjuru
organisasi pihak lain. Sedangkan explicit knowledge

adalah pengetahuan yang sudah

diformulasikan, biasanya disajikan dalam

bentuk tulisan misalnya peraturan, buku-

buku literatur-literatur. Dalam organisasi

proses penyebaran/sharing pengetahuan

akan membantu pencapaian tujuan

organisasi. Explicit atau codified

knowledge diartikan sebagai pengetahuan

yang dapat ditransformasikan dalam

bentuk formal dan bahasa yang sistematis.

Tantangan terbesar yang dihadapi

oleh organisasi-organisasi adalah

mengkonversi tacit knowledge menuju

explicit knowledge, atau sebaliknya.

Organisasi dituntut untuk mampu

menterjemahkan pengetahuan yang eksis

di individu, kelompok atau tim, dan

Pengembangan Inovasi (Rosniyati, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 107

organisasi menjadi nyata dalam bentuk memperkenalkan 4 pola dasar penciptaan
produk-produk dan jasa-jasa yang pengetahuan yang dikenal dengan The
dihasilkan. Agar konversi bisa berjalan Spiral Of Knowledge, seperti tersaji dalam
dengan baik, Nonaka dan Takeuchi [18] Gambar 1.

Sumber : Nonaka dan Takeuchi (1995)
Keterangan: I = individual, g = group, o = organization

Gambar 1. 4 (empat) Pola dasar Penciptaan Pengetahuan

Sosialization (tacit to tacit); adalah 2.3. Teknologi Nanopartikel
sharing pengetahuan tacit (tersirat) antar
idndividu melalui aktifitas bersama, atau Nanopartikel adalah partikel yang
kedekatan fisik. memiliki satu dimensi yaitu kurang dari
Externalization (tacit to explicit); 100 nanometer. Material nanopartikel
ekspresi pengetahuan tersirat menjadi adalah material - material buatan manusia
bentuk yang dapat dipahami oleh banyak yang berskala nano, yaitu lebih kecil dari
orang (public) 100 nm, termasuk di dalamnya adalah
Combination (explicit to explicit); nanodot atau quantum dot, nanowire dan
konversi pengetahuan eksplisit (tersurat) carbon nanotube [19]. Nanopartikel dapat
kedalam penegtahuan eksplisity lain yang dihasilkan dalam tiga bentuk yaitu: (1)
lebih kompleks: komunikasi, penyebaran, nanopartikel alami, (2) nanopartikel
sisetmisasi pengetahuan eksplisit. Bentuk antropogenik, dan (3), nanopartikel
dan medianya bisa macam-macam, seperti buatan. Nanopartikel alami terbentuk
tulisan yang dibuat dalam buku, posting di secara sendirinya serta mencangkup bahan
web, majalah, dll. yang mengandung nanokomponen dan
Internalization (explicit to tacit); kemungkinan ditemukan di atmosfir
konversi pengetahuan yang sudah seperti garam laut yang dihasilkan oleh
terinternalisasi menjadi penegtahuan tacit evaporasi air laut kedalam bentuk spray
pada diri individu atau skala organisasi. air, debu tanah, abu vulkanik, sulfat dari
Penerapan dari pengetahuan eksplisit gas biogenik, dan bahan organic dari gas
kedalam tindakan, praktek dan inisiatif- biogenik. Kandungan dari masing -
inisiatif strategis lainnya. masing nanopartikel alami tersebut di
dalam atmosfer bergantung kepada

Pengembangan Inovasi (Rosniyati, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 108

kondisi bumi. Nanopartikel antropogenik terjadi secara fisika atau kimia. Proses
lain berada dalam bentuk asap dan secara fisika hanya memcahkan material
partikulat yang dihasilkan dari oksidasi besar menjadi material berukuran
gas, seperti sulfat dan nitrat. Sedangkan nanometer, atau penggabungan material
nanopartikel buatan merupakan berukuran sangat kecil,seperti kluster,
nanopartikel yang dibentuk untuk tujuan menjadi partikel berukuran nanometer
tertentu dan kemungkinan ditemukan tanpa mengubah sifat bahan.
dalam satu atau beberapa bentuk yang Prosessintesa secara kimia melibatkan
berbeda [20]. reaksi kima dari sejumlah material awal.

Nanopartikel dapat terjadi secara 2.3. Pati (Starch)
alamiah ataupun melalui proses sintesis
oleh manusia, sintesis nanopartikel Pati adalah salah suatu bahan
bermakna pembuatan parikel dengan penyusunan yang paling banyak dan
ukuran yang kurang dari 100 nm dan luas terdapat di alam,sebagai
sekaligus mengubah sifat atau fungsinya. karbohidrat cadangan pangan pada
Dua hal utama yang membuat tanaman. Pati adalah bahan biomassa
nanopartikel berbeda dengan matrial yang melimpah kedua di alam. Setelah di
sejenis dalam ukuran besar (bulk) yaitu : ekstrak dari tanaman, pati berbentuk
1. Karena ukuran yang kecil seperti bubuk tepung berwarna putih dan
tidak larut dalam air dingin. Bubuk ini
nanopartikel memiliki nilai terdiri dari butiran mikroskopik dengan
perbandingan antara luas permukaan diameter berkisar antara 2-100 µm
dan volume yang lebih besar jika tergantung asal tanaman. Rumus dasar
dibandingkan dengan partikel sejenis polimer ini adalah (CH10O5)n dan
dalam ukuran besar. Hal ini membuat monomer glucose disebut juga α-D-
nanopartikel bersifat lebih reaktif . glycopyranose (atau α-D-glycose).
Reaktivitas matrial ditentukan oleh
atom-atom dipermukaan, karena Pati disusun oleh dua satuan
atom-atom tersebut yang bersentuhan
langsung dengan material lain. polimer utama yaitu amilosa dan
2. Ketika ukuran partikel menuju orde
nanometer, maka hokum fisika yang amilopektin. Pada umumnya presentase
berlaku lebih didominasi oleh hokum-
hukum fisika kuantum. amilosa dari pati berkisar antara 72 – 82

Perubahan sifat pada nanopartikel % dan amilopektin berkisar antara 18 –
biasanya berkaitan dengan fenomena-
fenomena berikut ini : (1) Fenomena 28%. Namun, beberapa mutan pati
kuantum sebagai akibat keterbatasan
ruang gerak elektron dan pembawa memiliki kandungan amilosa sangat tinggi
muatan lainnya dalam partikel.
Fenomena ini mengakibatkan perubahan (hingga lebih 70% untuk amylomaize)
sifat matrial seperti perubahan warna
yang dipancarkan, transparansi, kekuatan dan beberapa kandungan amilosa sanget
mekanik, konduktivitas listrik dan
magnetisasi. (2) Perubahan rasio jumlah rendah (1% untuk waxy maixe). Setiap
atom yang menempati permukaan
terhadap jumlah atom. Fenomena ini jenis pati berbeda rasio kandungan
mengakibatkan perubahan titik didih,
titik beku dan reaktifitas kimia. amilosa dan amilopektin tergantung pada

Proses sintesa nanopartikel dapat sumber botaninya. Sedangkan
dilakukan dalam fasa padat, cair maupun
gas. Proses pembuatan inipun dapat karakteristik setiap jenis pati dipengaruhi

oleh sumber botani, bentuk dan ukuran

granula pati, rasio amilosa dan

amilopektin, kandungan-kandungan dari

komponen non pati, struktur kristalin dan

amorf [21].

Struktur granula pati

tergantung pada interaksi amilosa dan

amilopektin melalui ikatan hidrogen

intermolekuler. Interaksi yang kuat,

Pengembangan Inovasi (Rosniyati, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 109

banyak dan teratur membentuk daerah daya saing ada yang lebih berorientasi

kristalin dan jika sebaliknya akan hasil (output), ada yang berorientasi

menghasilkan daerah amorfous [22]. sumberdaya (input), ada juga yang

Birefringence sendiri terbentuk karena berorientasi proses, bahkan ada yang

perbedaan pola refraksi cahaya dari merupakan kombinasi dari ketiganya.

daerah kristalit dan amorfous [22, 23]. Beberapa definisi tersebut diantaranya

Bagian kristalin dibentuk oleh adalah sebagai berikut.

rantai cabang amilopektin berukuran 1) Daya saing adalah proses bagi suatu

pendek yang tersusun dalam bentuk entitas supaya dapat mengungguli lainnya

klaster dan amilosa, sementara bagian [26]

amorfous dibentuk oleh titik 2) Daya saing adalah derajat dimana

percabangan (ikatan α-1,6) setiap negara, dalam kondisi pasar

amilopektin, amilopektin rantai bebas dan

panjang dan amilosa [22, 23, 24] adil, dapat menghasilkan barang dan

Kristalinitas lebih disebabkan oleh jasa yang sesuai dengan kebutuhan

amilopektin double heliks dan bukan pasar

oleh amilosa. Sebagian besar amilosa internasional, sambil secara simultan

terdapat dibagian amorfous dalam dapat meningkatkan pendapatan riil

bentuk bebas atau terikat dengan lemak penduduknya[26].

[25]. Molekul amilopektin tersusun 3) Daya saing adalah kemampuan

secara radial didalam granula pati. produsen untuk memproduksi suatu

Meningkatnya jari-jari granula komoditas dengan mutu yang baik dan

menyebabkan jumlah cabang yang ongkos produksi yang rendah, sehingga

dibutuhkan untuk memenuhi ruang pada harga-harga di pasar internasional

granula juga akan meningkat. tetap dapat diperoleh laba yang

Akibatnya, terjadi pembentukan daerah mencukupi, serta dapat

konsentris dengan struktur amorfous mempertahankan kelanjutan kegiatan

dan kristalin yang berselang-seling. produksinya [27 ] dan mampu

Proses produksi nanopartikel pati sama memperpanjang pertumbuhannya

sekali berbeda dari nanocrystals pati. 4) Daya saing adalah kemampuan

menerapkan strategi penciptaan nilai

2.4. Pengertian Daya Saing yang tidak diterapkan serta tidak

dapat ditiru oleh perusahaan lain [28]

Daya saing merupakan salah satu 5) Daya saing adalah kombinasi antara

alat ukur untuk mengetahui posisi setiap hasil akhir (tujuan/ misi) dengan upaya

entitas (unit, produk, organisasi, (strategi/ kebijakan) untuk

perusahaan, industri maupun negara) mencapainya [29].

dalam peta persaingan, baik lingkup 6) Daya saing adalah kombinasi antara

industri, nasional, regional maupun tujuan atau competitive strategic goal

internasional. Daya saing banyak dengan faktor yang menentukan

digunakan sebagai alat banding masing- keberhasilan atau determinant factors
ofcompetitive advantage[30]
masing entitas untuk mengetahui peta
Dari beberapa definisi di atas,
keberadaannya terhadap mitra/
terdapat beberapa kata kunci yang
pesaingnya. Dengan mengetahui daya
digunakan dalam daya saing, yaitu unggul
saing yang dimiliki oleh entitas tersebut
dari pesaing dalam menggunakan
dibandingkan dengan mitra/ pesaingnya,
sumberdaya/produksi, mampu
maka dapat ditentukan strategi apa yang
memproduksi barang/ jasa dengan kualitas
tepat agar entitas tersebut dapat bertahan
baik dan harga murah, serta merupakan
atau memenangkan persaingan.
kombinasi tujuan dengan upaya. Dengan
Terdapat beberapa definisi daya
kata-kata kunci di atas, maka daya saing
saing yang telah dikembangkan. Definisi

Pengembangan Inovasi (Rosniyati, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 110

dapat didefinisikan sebagai kemampuan publikasi ilmiah, pengajuan hak paten,
untuk lebih baik dari pesaing dalam dan pendirian perusahaan “start up”. Uni
menggunakan sumberdaya/ produksi Eropa melalui program “The seventh
(input) untuk menghasilkan barang/ jasa research framework program (FP7) [33],
(output) dengan kualitas dan harga yang mendukung kegiatan penelitian (termasuk
kompetetif. ilmu dan teknologi nano [34]) yang
melibatkan industri, organisasi publik
3. METODOLOGI (termasuk lembaga penelitian dan
pendidikan), peneliti individu dan mitra di
Metode yang digunakan dalam bagian dunia lain. Program penelitian
penulisan makalah ini adalah metode teknologi nano meliputi kesehatan,
deskriptif kualitatif melalui survei elektronik, kimia, keamanan industri dan
dokumen-dokumen sekunder (tulisan obat inovatif [34]. Bidang-bidang kunci
ilmiah, buku, laporan resmi, dan halaman strategi Eropa dan rencana aksi meliputi
website). Bamus 2008 PPI Perancis Marseille, 29
Nopember 2008 yaitu penelitian, inovasi
4. HASIL DAN PEMBAHASAN industri, infrastruktur, pendidikan, aspek
sosial dan etik, penilaian resiko, peraturan
4.1. Strategi Pengembangan Inovasi dan kerjasama atau dialog internasional.
Teknologi Nano Pada tahun 2006, Komisi Eropa
melakukan analisa berbasis indikator pada
4.1.1. Di Uni Eropa aspek pengembangan ekonomi teknologi
nano [35]. Salah satu maksud dari analisa
A. Pemerintah tersebut adalah memberikan informasi
tentang kontribusi teknologi nano
Pemerintah Amerika Serikat dan terhadap tujuan-tujuan ekonomi dan sosial
Uni Eropa berusaha menjadi yang Uni Eropa yaitu kompetitif, pertumbuhan
terdepan dalam penelitian potensi dan ekonomi dan lapangan kerja. Perkiraan
aplikasi ilmu dan teknologi nano serta pangsa pasar produk nano berkisar antara
dampaknya terhadap masyarakat dan $150 juta hingga $ 2,6 milyar di tahun
lingkungan [31]. Mereka merumuskan, 2014. Aplikasi diteknologi bio, bahan,
mengkoordinasi dan mempublikasikan divais, dan alat merupakan segmen pasar
program-program, dan memberikan yang banyak menyerap teknologi nano
dukungan dana, sarana dan prasarana dan juga investor. Uni Eropa
dalam rangka mendorong partisipasi aktif mengeluarkan dana $ 500 juta untuk
seluruh pihak yang berkepentingan penelitian teknologi nano di tahun 2006.
(lembaga pemerintah, lembaga penelitian, Hal ini menempatkan Uni Eropa menjadi
lembaga pendidikan tinggi, industri, dan pelaku terdepan bersama Amerika Serikat,
masyarakat). Untuk menjaga kepentingan Jepang dan Korea Selatan dalam
politik, ekonomi dan teknologi mereka di pengeluaran dana untuk penelitian
abad globalisasi ini dan menjadi tempat teknologi nano. Untuk dana penelitian
terbaik bagi para ilmuwan untuk oleh industri, Eropa berada di belakang
melaksanakan penelitiannya, mereka Amerika Serikat dan Jepang.
terlibat aktif menjalin kerjasama
internasional. Sebagai indikator Wilayah pemasaran produk nano
keberhasilan strategi mereka, program didominasi oleh Asia dan Pasifik,
pendanaan penelitian dilakukan secara Amerika Serikat dan Eropa. Kebutuhan
komprehensif (penelitian dasar, penelitian tenaga kerja didominasi oleh Amerika
aplikatif, teknologi) dan berkelanjutan [ Serikat, Jepang, Eropa dan Asia. Di
32]. pengajuan hak paten, Eropa masih
tertinggal oleh Amerika Serikat dan Asia
Beberapa keluaran yang (Jepang dan Korea Selatan) . Amerika
diharapkan dari kegiatan penelitian adalah

Pengembangan Inovasi (Rosniyati, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 111

tetap memimpin disusul Jepang, Eropa penelitian yang fokus kepada ilmu
dan China dalam publikasi ilmiah. teknologi nano.
Namun, dari sisi jumlah cites per paper ,
Swiss dan Belanda menempati urutan dua 4.1.2. Di Indonesia
teratas, disusul Amerika Serikat dan
Eropa. A. Pemerintah

B. Lembaga Penelitian, Pendidikan Tinggi Pemerintah indonesia belum
dan Advokasi menempatkan ilmu dan teknologi nano
sebagai prioritas arah pembangunan [37].
Berbagai lembaga penelitian Ilmu dan teknologi nano dikelompokkan
terlibat aktif dalam mengembangkan ilmu sebagai ilmu dasar yang memperkuat
dan teknologi nano serta meningkatkan bidang-bidang prioritas[38]. Hal ini
kesadaran masyarakat publik akan potensi tercermin dengan mengamati kebijakan-
dan risiko teknologi nano [35]. Berbagai kebijakan di Kementerian Riset dan
jaringan penelitian di bangun di Eropa Teknologi [39], Badan Pengkajian dan
yang memfasilitasi pengembangan Penerapan Teknologi dan Dirjen
sinergis antara Uni Eropa, negara-negara Pendidikan Tinggi [40].. Tidak
anggotanya dan negara-negara kandidat. diprioritaskannya ilmu dan teknologi nano
Jaringan internasional lebih banyak di Indonesia merupakan cermin
dikoordinasi oleh Uni Eropa. Sedangkan kekurangsiapan pemerintah dalam
jaringan nasional banyak didirikan mengantisipasi perkembangan ilmu dan
disetiap negara-negara anggotanya. teknologi masa kini dan mendatang.
Sebagian besar jaringan melibatkan 3-10 Kebijakan pemerintah dalam bidang ilmu
lembaga. Hanya sebagian kecil yang dan teknologi nano masih menempatkan
melibatkan lembaga mitra lebih dari 11 bidang tersebut ke dalam kerangka
lembaga. Uni Eropa, Perancis dan kebijakan yang sudah ada.
Denmark banyak terlibat sebagai
coordinator jaringan. Bidang penelitian Penerapan teknologi nano di
yang dilakukan antara lain aplikasi Indonesia diperkirakan masih sangat
struktur; proses, penyimpanan, transmisi rendah karena ilmu dasarnya belum kuat
informasi; teknologi bioaplikasi kimia, dan mungkin hanya segelintir ilmuwan
aplikasi sensor, riset jangka panjang dan lembaga yang bisa melakukan
dengan aplikasi generik dan instrumen langkah aplikasi teknologi nano. Profil
serta peralatan. BPPT belum jelas menampilkan
keberpihakan mereka pada teknologi
Sebagian besar dana penelitian nano. Melihat struktur organisasinya,
berasal dari Uni Eropa dan dana tidak ada deputi, balai pengkajian dan unit
pemerintah. Melalui pendidikan dan pelaksana teknis khusus teknologi nano.
kegiatan advokasi, Eropa berusaha Kebijakan Dirjen Pendidikan Tinggi
memperkecil perbedaan akan kebutuhan (DIKTI) untuk mendukung pendidikan
terhadap sumber daya handal dan ilmu dan teknologi nano juga belum jelas.
kesadaran masyarakat di bidang ilmu dan Dari penelusuran website DIKTI,
teknologi nano. Melalui program Erasmus beberapa penelitian ilmu dan teknologi
Mundus[35], ilmu dan teknologi nano nano telah didanai oleh DIKTI. Namun,
diperkenalkan melalui pendidikan program yang dikhususkan untuk
teknologi maupun ilmu alam. Program pengembangan teknologi nano belum
tersebut memberikan beasiswa kepada dilakukan. Integrasi ilmu dan teknologi
mahasiswa/mahasiswi yang bukan warga nano ke dalam struktur pendidikan tinggi
negara anggota Uni Eropa untuk mungkin sudah dilakukan melalui
menempuh pendidikan di Eropa. Di setiap berbagai program studi yang sudah
universitas terbaik di Eropa, kita akan ada[32]
mudah menemui program studi atau

Pengembangan Inovasi (Rosniyati, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 112

B. Lembaga Penelitian, belum nampak di Indonesia. Kegiatan
advokasi lebih banyak dilakukan
Pendidikan tinggi dan advokasi pemerintah,lembaga riset dan lembaga
Organisasi dan struktural LIPI pendidikan melalui kegiatan seminar-
memperlihatkan bahwa penelitian ilmu seminar. Kegiatan-kegiatan penelitian dan
dan teknologi nano masih dinaungi advokasi terlihat belum tertata rapi dan
berbagai bidang ilmu yang sudah jelas sehingga terkesan belum ada
mapan[41]. Kegiatan penelitian ilmu dan kepedulian yang signifikan akan resiko
teknologi nano masih di bawah pusat ilmu dan teknologi nano bagi masyarakat
penelitian fisika, kimia, metalurgi, dan dan lingkungan[32].
biologi. Di Indonesia belum banyak
lembaga publik atau privat yang fokus 4.2. Inovasi Dasar Pembangkit Daya
pada penelitian atau advokasi teknologi Saing
nano. Lembaga privat yang melakukan
riset dan advokasi teknologi nano adalah Inovasi merupakan aspek kunci
Mochtar Riady Institute for
Nanotechnology [42]. Mereka fokus pada dalam proses pengembangan teknologi
penelitian tentang molecular Bamus 2008
PPI Perancis Marseille, 29 Nopember baru. Inovasi dalam pengertian dasar
2008 epidemilogy, proteomic, single
nucleotide polymorph ism, immunology, adalah merupakan proses pengembangan
dan genomyc. Mereka bekerjasama
dengan Universitas Pelita Hara pan, gagasan baru dan temuan (invensi)
berbagai lembaga penelitian kesehatan di
Indonesia, Cina, Hongkong dan Singapur. sampai pada tahap siap digunakan secara
Pada April 2005, Masyarakat
Nanoteknologi Indonesia (MNI ) komersial atau kepentingan masyarakat.
dideklarasikan di LIPI Serpong[51]. Visi
MNI adalah menjadikan Indonesia Organisasi untuk Pembangunan dan
berkemampuan Iptek berdaya saing secara
global melalui jejaring teknologi nano. Kerjasama Ekonomi (OECD)[43].

Lembaga ini diharapkan menjadi Mendefinisikan inovasi teknologi sebagai
forum komunikasi berbagai pihak yang
tertarik atau bergerak dalam bidang sains integrasi langkah-langkah teknik,
dan teknologi nano. Melalui penelusuran
website lembaga di atas, tidak mudah industry, komersial dan lainnya untuk
mencari kebijakan dan arah penelitian
secara mendetail di Indonesia. LIPI dan mendapatkan pasar (pengguna) atas
MNI belum secara transparan menentukan
arah perkembangan ilmu dan teknologi sejumlah produk olahan atau proses baru.
nano di Indonesia. Pendidikan tinggi
favorit di Indonesia belum memben tuk Inovasi merupakan tahapan penting dalam
program studi khusus di bidang ilmu dan
teknologi nano. rantai industry, baik pengolahan maupun

Mengingat keterbatasan sumber jasa.
daya di perguruan tinggi di Indonesia,
sulit dibayangkan kemajuan transfer ilmu Terdapat tiga model inovasi bagi
dan teknologi nano kepada para
mahasiswa. Lembaga advokasi yang penciptaan produk atau proses baru yaitu,
terlibat dalam ilmu dan teknologi nano
(1) model linier sederhana, (2) Model

linier revisi dan (3) model hubungan

rantai. Pada model linier sederhana ,

proses inovasi bermula dari penelitian

dasar, penelitian terapan, kemudaian

pengembangan dalam percobaan (Gambar

1). Model kedua merupakan revisi dan

pengembangan model linier, inovasi

dimulai oleh adanya tarikan kebutuhan

dan dorongan penemuan atau teknologi

yang dilanjutkan dengan penelitian

terapan dan pengembangan (Gambar 2).

Model hubungan rantai melibatkan

berbagai berbagai kelompok peran yang

saling berinteraksi dan kegiatan ilmiah,

penelitian dan pengembangan berlangsung

sepanjang proses (Gambar 3).

Pengembangan Inovasi (Rosniyati, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 113

Gambar 2. Model linier sederhana dan linier revisi

Gambar 3. Model hubungan-rantai inovasi (chain-linked model)

Berdasarkan model inovasi Pada tarikan kebutuhan berasal
teknologi nanopartikel merupakan contoh dari pengguna yaitu ingin memanfaatkan
dari model inovasi generasi kedua atau teknologi tersebut dalam aplikasi pada
ketiga. Pada model kedua, kegiatan berbagai bidang karena memiliki
diawali bertemunya tarikan kebutuhan fenomena yang unik yaitu sifat-sifat
(pengguna) dan dorongan teknologi mekanik, fisika, kimia, listrik, termal dan
(peneliti). Nanopartikel sebagai sebuah elektrik. Dengan partikel berskala
teknologi bukan murni temuan peneliti, nanometer, akan dihasilkan jenis material
karena merupakan hasil dari serangkaian baru bersifat super, antara lain tingkat
penelitian dan kajian yang telah banyak kekerasan, pengantaran listrik, dan sifat
dilakukan oleh para peneliti sebelumnya, magnetnya. Kelebihan itu akan
berbagai rangkaian kajian dan menghasilkan produk berkualitas, yaitu
pengembangan telah dilakukan melalui tidak mudah aus, hemat energi karena
suatu proses produksi yang panjang yang tahan panas, dan tidak memerlukan
menghasilkan teknologi nanopartikel. pendinginan. Dengan demikian, akan
Pada model generasi ketiga, kegiatan menghemat biaya operasional dan
penelitian dan pengembangan tetap pemeliharaan serta ramah lingkungan.
berlangsung secara kontinyu tahapan Perubahan sifat fungsional nanopartikel
inovasi berupa kegiatan pemasaran atau dapat menjadi produk yang berdaya saing.
kegiatan ekonomi masih terus dilakukan.
Pengembangan industry di Negara
berkembang pada umumnya mengadop

Pengembangan Inovasi (Rosniyati, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 114

kondisi di Negara lebih maju. Korea Pemerintah memimpin upaya mengejar
Selatan, Jepang, Singapura dapat ketinggalan teknologi (catching-up) demi
mengangkat keterpurukan ekonomi menggenjot daya kompetisi industry.
negaranya karena peran sain, teknologi Strategi yang dilakukan sebelumnnya
dan inovasi. Peranan ketiga unsure dengan mengandalkan daya akuisisi dan
tersebut membuat Negara-negara ini asimilasi teknologi asing dianggap
dapat menikmati Sustanable economic semakin kompleks bilamana harus
growth. Peranan sain, teknologi dan mengadalkan lembaga riset nasional. Pada
inovasi di Indonesia masih sangat kecil tahun 1997 saat terjadi krisis ekonomi di
untuk pertumbuhan ekonominya, Korea, pemerintahpun melakukan revisi
economic growth Indonesia lebih banyak kebijakan untuk menciptakan proses riset
ditopang oleh modal (capital) [44]. yang mampu memanfaatkan dana iptek
secara optimum. Saat itu sistim inovasi
Sejarah pengembangan kapasitas Korea sudah mampu mengelola faktor
inovasi iptek Korea Selatan merupakan input dengan prima. Contoh keberhasilan
salah satu Negara yang dapat dijadikan itu adalah alokasi dana iptek dan
contoh untuk pengembangan inovasi pendidikan yang signifikan, program
iptek Indonesia. Prestasi yang telah pelatihan berkesinambungan, besarnya
dicapai selama dua puluh tahun Korea jumlah peneliti, serta tingginya angka
Selatan melakukan imitasi, yaitu lulusan perguruan tinggi. Proses imitasi
mengakuisi dan mengadopsi iptek menjadi inovasi dapat ditunjukkan pada
industry asing. Dalam melaukukan Gambar 4.
risetnya peran pemerintah sangat penting.

Gambar 4. Integrasi dua lintasan teknologi

Korea Selatan (Korsel) adalah dapat menepuk dada sebagai salah satu
bekas Negara berkembenag yang maju macan di Asia. Sebagai negeri berbasis
pesat lewat knowledge. Pada tahun 1960 knowledge , Negeri Gingseng tercatat
angka Produk Domestik Bruto (PDB) sebagai Negara dengan keunggulan
Korsel serupa dengan Ghana dan Afrika, kompetitif (competitive advantage) yang
tapi setelah bertransformasi ke knowledge terpandang. Produk teknologi Korsel
–based society (KBS) melalui bertebaran di seluruh dunia menyaingi
pembangunan tiga dasawarsa, Korsel kini syakni seniornya di Asia, yakni Jepang
mengantungi PDB 15 kali lipat Ghana dan dan Negara-negara Barat. Keunggulan

Pengembangan Inovasi (Rosniyati, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 115

Korsel tidak terlepas dari besarnya jumlah untuk dapat diterapkadalam industry
peneliti sebagai agent-of knowledge.
Knowledge, teknologi dan keahlian telah nasional adalah menjadikenyataan.
menjadi sumber competitive advantage
yang penting bagi suatu bangsa untuk Pada skla nano, modifikasi materi
bersaing dimasa mendatang[44[.
dapat dilakukan untuk menciptakan
Sistim Inovasi Nasional (Sinas)
merupakan suatu konsep pendekatan materi yang memiliki ukuran, struktur, dan
sistematis untuk menganalisis kinerja
teknologi dan daya saing suatu bangsa. sifat yang dikehendaki dengan lebih
Mengacu pada Organization for
Economic Cooperation and Development efektif dan efisien. Materi berupa
(OECD), keberadaan sinas pada dasarnya
ditujukan untuk menjamin terjadinya nanopartikel memiliki sifat yang unik,
aliran teknologi dan informasi antara
anggota mesyarakat, perusahaan dan yang dapat dikontrol dan dimodifikasi
institusi, dimana hal tersebut merupakan
kunci proses inovasi. Ukuran dari sinas ukuran, bentuk, sifat kimia serta
dapat dilihat dari empat interaksi
knowledge atau aliran informasi meliputi fungsionalisasi permukaannya [45].
: (1) interaksi antar perusahaan, yakni
dalam bentuk join research, co-patenting, Selanjutnya dikatakan pula, nanopartikel
co-publikasi dan kolaborasi teknis; (2)
interaksi antar perusahaan, universitas, menyediakan building block yang
dan badan riset baik swasta ataupun
negeri; (3) difusi teknologi dan knowledge fundamental untuk bermacam-macam
ke dalam perusahaan; (4) pergerakan
personel, yang terfokus pada pergerakan aplikasi nanteknolgi.
personel teknis didalam masyarakat dan
sector swasta[44] Nanoteknologi mempunyai

peluang sangat besar di dunia, dan secara

khusus di Indonesia. Karena Indonesia

memiliki sumber daya alam lokal yang

sangat besar untuk diolah sebagai bahan

baku nano. Perkembangan nanoteknologi

saat ini masih berupa embrio, yang artinya

peluang untuk mengembangkan teknologi

ini masih terbuka lebar, baik dikalangan

akademisi, peneliti, maupaun industri.

LIPI telah mengkaji strategi

pengembangan sub program material

maju dan nanoteknologi dalam rangka

peningkatan daya saing industri nasional.

Hasil kajian tersebut tertuang dalam Buku

Putih, buku ini merupakan acuan dalam

4.3. Perkembangan dan Peranan pengambilan kebijakan oleh pemangku
Teknologi Nanopartikel dalam
Menciptakan Produk kepentingan baik pemerintah, lembaga
Saing berdaya
riset, lembaga akademis, dan industri.

Tema- tema riset tentang nanoteknologi

Pengembangan teknologi dapat yang akan dikembangakan di Indonesia
meningkatkan daya saing industry suatu
Negara. Porter[45] menyatakan bahwa adalah yang berkaitan dengan peningkatan
teknologi baru menjadi salah satu factor
utama yang mempengaruhi keunggulan daya saing industry nasional.
kompetitif suatu industry atau negara.
WEF (Word Economic Forum, 2010), Penelitian tentang nanoteknologi
sebuah lembaga pemeringkat daya saing
Negara-negara di dunia, juga rata-rata berada start yang sama antar
menempatkan unsur kecanggihan
teknologi untuk menentukan peringkat Negara-negara di dunia, yang artinya saat
daya saing suatu pengetahuan
(knowledge) teknologinya untuk ini masing-masing Negara sedang
memenangkan persaingan era globalisasi
ini, sehingga penguasaan teknologi terkini berlomba-lomba untuk leading dalam

perkembangan teknologi nano.

Pengembangan teknologi nano di

Indonesia saat ini sedang memasuki babak

baru yang sebelumnya riset-riset hanya

dilakukan secara sporadik tanpa arahan

yang jelas. Namun saat ini dan

kedepannya cikal bakal dan arahan riset

teknologi nano ini semakin jelas, yaitu

Pengembangan Inovasi (Rosniyati, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 116

meningkatkan daya saing industri Brunei Darussalan dengan peringkat 32,

nasional. Industri nasional adalah salah Malaysia dengan peringkat 24 dan

satu penyumbang PDB terbesar Indonesia. Singapura dengan peringkat 3. (The

Sejak tahun 2009 sumbangannya di atas Global Competitiveness Report, 2010-

20 % dari total PDB dan terus meningkat 2011).

(BPS, 2000-2009). Menurut data the Nanoteknologi diyakini dapat

global competitiveness report tahun 2010- memberikan nilai tambah yang signifikan

2011 yang dikeluarkan oleh World pada agroindustri. Nanopartikel

Economic Forum (WEF), menunjukkan merupakan bagian dari teknologi nano

terjadinya peningkatan PDB Indonesia yang banyak menarik peneliti untuk

dari 3 tahun terakhir. Dari laporan tersebut melakukan riset. Nanopartikel memiliki

juga menyatakan bahwa peringkat daya sifat sangat spesifik dan baru sama sekali

saing global Indonesia dari 139 negara (Novel). Selain sifat-sifat baru teknologi

adalah 44 di tahun 2010-2011 dimana nanopartikel memiliki peluang positif bagi

sebelumnya menduduki peringkat 55 perkembangan ilmiah dan industry.

tahun 2008-2009 dan 54 tahun 2009-2010. Potensi teknologi nano dalam

Hal ini menjadi pertanda baik bagi mengembankan system pangan, pertanian,

indonesia untuk terus menanjak dari kesehatan, tekstil, material, teknologi

negara berkembang menjadi negara maju. informasi, kominikasi dan sektor energy

Namun, peringkat ini jika dibandingkan telah diteliti di sejumlah Negara

dengan negara ASEAN lainnya masih berkembang. Aplikasi penggunaan

tergolong rendah. Indonesia berada nanopartikel dapat dilihat pada Tabel 1.

dibawah Thailand dengan peringkat 36,

Tabel 1. Aplikasi Nanopartikel dalam Berbagai Bidang

No Bidang Aplikasi

1 Tekstil Bahan antinoda, bahan penutup luka, bahan penghantar

listrik, serat polimer alami/sintetis

2 Kesehatan dan Terapi kanker, biomarker, pengantar obat, pencintraan

biomedis (MRI, IR), antibakteri, pelepasan obat yang terkontrol,

proteksi UV

3 Industri Katalis bahan kimia, pigmen nano, tinta nano, teknis

refraksi indeks

4 Pangan dan Pertanian Nutrasetikal, fungisida, katalis pemroses makanan,

sensor analis keamanan pangan, pengemas makanan

5 Elektronik Sensor dengan sensivitas yang tinggi, computer

quantum, sensor kimkia, sensor gas, magnet

berkualitas tinggi, laser quantum

6 Lingkungan Sensor pengamatan polusi, katalis lingkungan,
7 Energi penangkap polutan, penanganan air limnbah.

Katalis fuel cell, fotokatalis produksi hydrogen, katalis
zat bahan bakar

Pelnelitian mengenai nanopartikel pembawa yang berasal dari bahan polimer
berbasis pati telah dikembangkan dalam seperti pati. Penggunaan matriks pembawa
berbagai produk pangan dan pertanian. yang tepat dapat melindungi bahan aktif
Aplikasi teknologi ini dalam yang biasanya tidak tahan panas dan
meningkatkan bioavailabilitas dan oksidasi serta mudah terdegradasi dalam
efektivitas obat termasuk obat herbal sistem pencernaan serta mengurangi flavor
sudah terbukti. Dalam sistem penyampaian yang tidak dikehendaki. Pati nanopartikel
obat (drug delivery) diperlukan bahan mampu berfungsi sebagai host komponen

Pengembangan Inovasi (Rosniyati, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 117

bioaktif selain karena ukurannya yang pengantar obat adalah pengendaliannya
sangat kecil akan memperluas permukaan dapat dilakukan secara eksternal. Pada
yang aktif sehingga kemampuan mengikat umumnya pelepasan obat dikendalikan
bahan aktif juga lebih besar. Ukuran oleh perubahan lingkungan pada sel target
nanopartikel yang kecil juga menyebabkan [47].
partikel dapat melewati membran
pembuluh darah dan mengantarkan obat ke Siklodekstrin merupakan kelompok
sel target yang dituju. Pati garut oligosakarida siklik dengan permukaan
merupakan salah satu jenis pati lokal yang luar yang bersifat hidrofilik dan pusat
secara alami mempunyai kadar amilosa rongga yang bersifat lipofilik.
fraksi rantai pendek yang tinggi sehingga Nanopartikel siklodekstrin digunakan
sangat potensial dikembangkan sebagai untuk meningkatkan kelarutan dan
bahan matriks. Dengan kadar amilosa stabilitas senyawa dala1 air [48].
tinggi dan pola kristal pati tipe A yang
dimiliki pati garut mudah membentuk Nanoenkapsulasi memiliki banyak
struktur kristalin akala nano[45]. keuntungan antara lain melindungi
senyawa dari penguraian, meningkatkan
Di bidang makan dan minuman, akurasi obat pada target, dan
penggunaan nanopartikel dengan mengendalikan pelepasan senyawa aktif
penyalut seng oksida (ZnO) dapat seperti obat [50]. Pengendalian
melindungi senyawa asam linoleat pelepasan obat dilakukan agar
terkonjugasi dan asam linoleat gamma penggunaan obat lebih efisien, untuk
terhadap suhu tinggi diatas 50 ºC. memperkecil efek samping, serta untuk
Penyalut seng oksida juga dapat mengurangi frekuensi penggunaan obat
mencegah terjadinya autooksidasi pada [51].
kedua asam lemak tersebut [46].
Polimer yang bisa digunakan pada
Nanopartikel dapat digunakan proses enkapsulasi suatu senyawa aktif
sebagai pengantar obat melalui berbagai adalah yang bersifat biokompatibel dan
jalur pengiriman. Nanopartikel sangat biodegradabel. Hal ini disebabkan produk
penting dalam pengantaran obat secara yang dihasilkan akan dimasukkan ke
intravena sehingga dapat melewati dalam tubuh baik secara oral maupun
pembuluh darah terkecil secara aman. intravena. Selain itu, polimer sebagai
Penggunaan nanopartikel juga dapat penyalut tidak boleh bereaksi secara kimia
memperluas permukaan obat sehingga dengan senyawa aktif yang dibawa.
meningkatkan kelarutan obat dalam Polimer yang dapat digunakan untuk
sistem pengantaran obat melalui saluran proses enkapsulasi antara lain alginat,
pernapasan (Jain, 2008). Beberapa jenis kitosan [52] dan etilselulosa [53].
nanopartikel yg dapat digunakan sebagai
pengantar obat antara lain nanopartikel Pembuatan edible nanocoating (
emas [47], nanopartikel kalsium fosfat, Coating nano yang dapat dimakan), saat
nanopartikel siklodekstrin [48], dan ini teknologi nano mampu
nanopartikel kitosan [49]. mengembangkan coating yang dapat
dimakan berukuran nano yaitu setipis 5
Nanopartikel emas digunakan nm, yang tidak Nampak oleh mata
sebagai pengatur pelepasan obat dalam telanjang. Jenis coating tersebut dapat
tubuh. Proses pelepasan obat pada sel digunakan untuk daging, keju, buah-
target dapat dikendalikan dengan buahan, sayuran, confectionary, bakeruy,
pelapisan nanopartikel emas pada dinding goods dan fant goods. Jenis coating
partikel polimer pengantar obat. Dinding tersebut dapat memberikan barier terhadap
polimer pengantar obat akan terbuka ucapan dan pertukaran gas. Coating
apabila nanopartikel emas terkena sinar tersebut berfungsi sebagai wahana untuk
laser dari luar tubuh. Kelebihan lebih menampakkan warna, cita rasa, anti
nanopartikel emas sebagai sistem oksidan, enzyme dan senhyawa anti-
browning dan dapat meningkatkan daya

Pengembangan Inovasi (Rosniyati, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 118

simpan, bahkan setelah kemsan dibuka Academic Press: New York, 1965.
[54]. [4] Azizi Samir, M. A. S.; Alloin, F.;

4. KESIMPULAN Dufresne, A. Biomacromolecules
2005, 6(2), 612–626

1. Perkembangan teknologi nano [5] Dubief, D.; Samain, E.; Dufresne, A.
Macromolecules 1999, 32 (18),
didorong oleh 2 (dua) hal yaitu 5765–5771

motif sains dan industri.

Komersialisasi dan pangsa pasar [6]. Rogers, E.M., 2003. Diffusion of
Innovations 5th edition, Free Press.
adalah faktor-faktor industri yang New York.

mendorong pengembangan

teknologi nano. [7] Damanpour, 1991. Organizational

2. Fenomena unik sifat-sifat Innovation: A Meta-Analysis of

mekanik, fisika, kimia, biologi, Effects of Determinants and

listrik, termal dan elektrik pada Moderators. The Academy of

skala nano membuka peluang Management Journal

aplikasi bahan dan teknologi Vol. 34, No. 3 (Sep., 1991), pp. 555-

nanopartikel di berbagai bidang. 590.

3. Beberapa penelitian mengenai

nanopartikel telah diaplikasikan [8] Kuusisto, J. & M. Meyer (2003)
Insights into Services and Innovation
secara luas dalam bidang in the Knowledge Intensive
Economy. Report. Helsinki:
lingkungan, elektronik, optis, dan Technology Review – National
Technology Agency.
biomedis.

4. Indonesia dengan sumber daya

alam yang melimpah dan

beraneka ragam dapat menjadi [9] Kotler, Philip. 1987. "Broadening the
Concept of Marketing Still Further:
pemasok bahan baku The Megamarketing Concept." In
Contemporary Views on Marketing
nanopartikel. Practice, edited by Leonard-Barton.

5. Kebijakan pemerintah, industri,

lembaga penelitian dan

pendidikan serta masyarakat di

Indonesia dalam bidang teknologi [10] Danampaour dan Evan, 1984.

nano belum cukup untuk Diffusion-of-innovations;

menjadikan Indonesia sebagai Organizational-change; Public

salah satu pemain penting dalam libraries-United-States; Performance-

teknologi tersebut. level; Libraries-Automation.

Administrative Science Quarterly ,

29(??), 392 - 409

DAFTAR PUSTAKA [11] Damanpour, 1996. Analysis About
Determinants Of Organizational
[1] Jain, B., 2008. Synthesis of plant Innovation.
mediated silver nanoparticle using
papaya fruit extract and evaluation of [12].Kim et al, 1998. Inhibitory
their antimicrobial activities. Digest Cerebello-Olivary Projections and
journal of nanomatrial and Blocking Effect in Classical
biostructures, 4(3), 557-563. Conditioning. Science 23 January
1998: Vol. 279 no. 5350 pp. 570-573
[2] Bule´on, A.; Colonna, P.; Planchot, V.; DOI: 10.1126/science.279.5350.570.
Ball, S. Int. J. Biol. Macromol. 1998,
23 (2), 85–112. [13] Hadjimonalis, Anthanasios., Keith
Dickson. 2000. Innovation Strategies
[3] Whistler, R. L.; Paschall, E. F. of MEs in Cyprus, A Small
Starch: Chemistry and Technology;

Pengembangan Inovasi (Rosniyati, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 119

Developing Country. International Properties and Applications. Taylor
Small Business Journal Vol. 18 No. 4 & Francis Group.
Page :62-79
[23] Czukor B, Bogracheva T, Cserhalmi
[14] Khan, A.M. and Z, Czukor B, Fornal J, Schuster-
Manopichetwattana, V. 1989. Gajzago I, Kovacs ET, Lewandowicz
Innovative and NonIn- G, Soral-Smietana M. 2001.
novative Small Firms: Types Processing. Didalam Hedley CL
and Characteristic. (Ed). Carbohydrates in Grain
Management Science, 35 (5), Legume Seeds: Improving
597-606. Nutritional Quality and Agronomic
Characteristics. CABI Publishing.
[15] Raymond W.Y.Kao. Wallingford.
Entrepreneurship: A Wealth
Creation and Value Adding [24] Roder N, Ellis PR, Butterworth PJ.
Process Singapore: Prenticehall, 2005. Starch molecular and
1995. nutritional properties: a review.
Advances in Molecular Medicine
[16] Ciptono. W. S, (2006), A Sequential 1(1): 5 – 14.

Model Of Innovation Strategy- [25] Jacobs H, Delcour JA. 1998.
Hydrothermal modifications of
Company Non- Financial granular starch, with retention of the
granular structure: a review. Journal
Performance Links, Gajah Mada of Agricultural and Food Chemistry
46(8): 2895 – 2905.
International journal of Bussiness,
[26] Khalil, M. I., A. Hashem dan A.
8, 2, pp. 137-178 Hebeish. 1995. Preparation and
Characterization of Starch Acetate.
[17]Cut Zurnali (2008), Starch 47 (10) : 394 – 398

http://www.modusaceh.com/html [27] Simanjuntak H. 2007. Analisa
Logam Berat Timbal, Besi, Kadmium
/read/opini/297/ membangun- dan Zinkum dalam Lindi Hitam
(black liquor) pada Industri Pulp
universitas-berkelas-dunia.html/ Proses Kraft dengan Menggunakan
Metode Spektrofotometri Serapan
[18] Nonaka, I. and Takeushi, H. (1995), Atom (SSA). Available at
The Knowledge-Creating Company,
New York: Oxford University Press. [28] Vastag, G. 2000. “The theory of
perform a nice frontiers”, dalam
[19] Park B. 2007. Current and future Journal of Operations Management ,
applications of nanotechnology. Vol 18, hlm 353-360
Issues in Environmental Science and
Technology . 24:1 [29] Porter, M. E. 1990. Competitive
Advantage of Nations. New York:
[20] Lead J. 2007. Nanoparticle in the The Free Press
aquatic and terrestrial environments.
Issues in Environmental Science and [30] Li, Y. dan S. Deng. 1999. “A
Technology. 24:1-18. methodology for competitive
advantage analysis and strategy form
[21] Mali, S., M.V.E. Grossmann, M.A. ulation: an example in a transitional
economy”, dalam European Journal
Garcia, M.N. Martino dan N.E.

Zaritzky.2005. Mechanical and

Thermal properties of yam starch

films. J. Food Hydrocolloid. 19:157-

164.

[22] Liu Q. 2005. Understanding starches
and their role in foods. Didalam Food
Carbohydrates: Chemistry, Physical

Pengembangan Inovasi (Rosniyati, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 120

of Operational Research, Vol. 118, [45] Nagarajan, R., & dan Hatlon, T.A.,
Issue 2, October, hlm 259-270
2008. Nanoparticles: Synthesis,

[31]http://cordis.europa.eu/nanotechnolog stabilization, presivation and
y/home.html.
functionalization, Washington DC.

American Cemical Society.

[32] Aditya Trenggono, 2008. Ilmu dan [45] Titi Candra Sunarti dan Christina
Winarti Teknologi Produksi
Teknologi Nano untuk Pembangunan Nanopartikel Pati Garut dan
Aplikasinya sebagai Bahan Matriks
Indonesia. CEA Tablet Lepas Terkendali (Controlled
release).
Saclay/DSM/IRAMIS/SPAM/LFP

CEA CNRS URA 2453,91, 191 Giv

sur Yvette Cedex, Perancis

[33]http://cordis.europa.eu/fp7/understand [46] Won J et al. 2008. Stability analysis
_en.html . of zinc oxide nanoencapsulated
conjugated linoleic acid and gamma
[34]http://ec.europa.eu/nanotechnology/ke linoleic acid. J of Food Sci 73:39-43.
y_en.html.

[35] A. Hullman. 2006, The economic [47] Radt B, Smith A, Caruso F.
development of nanotechnology: An 2004. Optically addressable
indicators nanostructured capsules. J Adv
Mater. 16: 2184–2189.
based analysis, European
Commission: DG Research,
November.
[48] Memisoglu-Bilensoy E, Hincal
[35]hftp://ftp.cordis.europa.eu/pub/nanote AA. 2006. Sterile, injectable
chnology/docs/nano_survey_report cyclodextrin nanoparticles: effects
_102003.pdf of gamma irradiation and
autoclaving. Int J Pharm. 311:
[36]http://ec.europa.eu/education/program 203-208.
mes/mundus/projects/index_en.html.

[37] Menteri Hukum dan Hak Asasi [49] Xu Y, Du Y, Huang R, Gao L. 2003.
Manusia. 2010, Peraturan presiden Preparation and modification of N-
tentang rencana pembangunan jangka (2-hydroxyl) propyl-3-trimethyl
menengah nasional tahun 2010-2015, ammonium chitosan chloride
Lembaran Negara Republik nanoparticle as a protein carrier. J
Indonesia, Biomaterials. 24:5015–5022.

[38] Dewan Riset Nasional. 2006, Agenda [50] Mozafari et al. 2006. Recent trends
Riset Nasional 2006-2009. in the lipid-based nanoencapsulation
of antioxidants and their role in
[39] http://www.ristek.go.id/. foods. J Sci Food Agric 86:2038–
2045.
[40]http://portal.bppt.go.id/menu_kiri/inde
x.php?id=2. [51] Babtsov et al. penemu; Tagra
Biotechnologies Ltd. 23 Agu 2005.
[41] http://www.lipi.go.id/ Method of microencapsulation. US
patent 6 932984.
[42].http://www.mrinstitute.org/
[52] Ain Q, Sharma S, Khuller GK, Garg
[43] Johnson, S. F, Goestelow, J.P & SK. 2003. Alginate-based oral drug
King, W. J. 2000. Engineering and delivery system for tuberculosis
Society. Prentice Hall, New Yersey. pharmakokinetics and therapeutics
effects. J Antimicrob Chemotherapy
[44] Zuhal. Knowledge & Innovation.
Flatform Kekuatan Daya Saing. PT.
Gramedia,2010.

Pengembangan Inovasi (Rosniyati, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 121

52: 931-938. [54] Winarno, F.G dan Fernandez, I.E.,
2010. Nanoteknologi bagi Industru
[53] Warsiti AD. 2008. Penggunaan etil Pangan dan Kemasan, Bogor, M-
selulosa sebagai matriks tablet lepas BRIO PRESS, cetakan 1.
lambat tramadol HCl: studi evaluasi
sifat fisik dan profil disolusinya
[skripsi]. Surakarta: Fakultas
Farmasi, Universitas Muhammadiyah
Surakarta.

Pengembangan Inovasi (Rosniyati, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 122


Click to View FlipBook Version