EKSPLORASI KONSEP MODUL 3.2 Nama CGP : Ulul Nia Albabi, S.Pd Asal Sekolah : SMK Muhammadiyah Mlati Modul : 3.2.a.4. Materi : Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya PERTANYAAN PEMANTIK 1. Apabila kita menganggap sebuah sekolah adalah sebuah ekosistem dengan faktor biotik dan abiotik yang ada di dalamnya, maka faktor-faktor apa saja yang termasuk dalam kelompok biotik dan abiotik? JAWAB: Ekositem biotik terdiri dari mahluk hidup yang ada di lingkungan sekolah, antara lain: kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan (Staff Tata Usaha, Pustakawan, Laboran, Penjaga sekolah, Tukang Kebun, Tenaga kebersihan), murid, Komite sekolah, penjaga kantin, orang tua murid, stakeholder, masyarakat sekitar, pepohonan di sekolah, dan ikan di kolam sekolah. Ekosistem abiotik terdiri dari benda mati yang ada di lingkungan sekolah, antara lain: ruang kelas, meja, bangku, kipas angin, infokus/LCD, TV, papan tulis, alat tulis, gambar-gambar dan aksesoris kelas, Ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang TU, Ruang Kesiswaan, Ruang OSIS, Ruang BK, Kantin, ruang koperasi, lapangan upacara, lapangan olaharaga, taman sekolah, laboratorium dan alat-bahan laboratorium (Komputer, Bengkel, Farmasi), perpustakaan, buku-buku, mushola dan perlengkapannya, UKS dan perlengkapannya, toilet, pojok baca, ruang hasil karya, ruang UPJ, ruang IPM, dokumen-dokumen, penilaian kinerja, lingkungan sekitar, dan lain-lain benda mati yang ada di sekitar lingkungan sekolah. 2. Bagaimanakah seharusnya seorang kepala sekolah berperan dalam mengelola ekosistem sekolahnya? JAWAB: Kepemimpinan Kepala sekolah memegang peranan penting dalam menciptakan ekosistem sekolah yang sehat, produktif, dan mengoptimalkan semua sumber daya yang ada. Saya coba merefleksikan sosok pemimpin di sekolah yang saya ingat dan saya kenang terkait dengan perannya sebagai kepala sekolah. Sejak saya mutasi tugas ke SMK Muhammadiyah Mlati pada tahun 2019 akhir sampai dengan sekarang, saya sudah mengalami 2 (dua) kali pergantian kepala sekolah, bertemu dengan pemimpin yang berbeda-beda, tentu mereka memiliki gaya pemimpin yang berbeda - beda. Berikut ini adalah sosok pemimpin yang pernah saya jumpai: Pemimpin yang menyerahkan segala urusan kepada anak buahnya. Beliau hanya turun tangan jika ada permasalahan terkait sistemnya. Jika tidak ada permasalahan lebih cenderung diam yang penting segala urusan lancar. Campur tangan sepertinya menjadi hal yang sangat tabu untuk dilakukan karena tipe seperti ini menganggap bahwa para pendidik itu bukan lagi waktu diatur dan diberikan arahan. Pendidik memiliki usia yang sudah bisa menentukan jalan hidupnya yang penting kewajiban mereka dilaksanakan. Pemimpin yang visioner tetapi kurang luwes. Peminpin yang segala sesuatu diserahkan kepada bawahan asalkan menyangkut dengan perkembangan kompetensi peserta didik. Kurang luwes maksudnya belum terlihat adanya keterlibatan langsung dari pihak sekolah baik partisipasi kegiatan maupun hal lain. Sosok pemimpin seperti ini mendukung kegiatan bawahan namun dalam kondisi tertentu kurang luwes, misalnya masalah finansial. Sosok pemimpin yang otoriter. Segala kebijakan harus menurut dia. Anak buah itu hanya pelaksana tidak punya hak untuk membuat kebijakan dan aturan. Mereka tidak tahu rencana seperti apa yang akan dibuat karena tidak pernah dilibatkan dalam proses pembuatannya. Mereka hanya harus melaksanakan terhadap apa yang telah dibuat dan diputusakan pemimpin. Informasi tidak begitu diperhatikan jika datangnya dari bawahan. Tidak ada kebermaknaan anak buah dalam menentukan putusan yang akan diambil. Pusat penentu adalah pemimpin. Gerak langkah, pola pikir dan pola kata harus mengikuti apa yang diintruksikan sosok pemimpin ini. Kepala sekolah terakhir yang sebelumnya menjadi guru mapel ISMUBA, Beliau: Memiliki visi misi yang jelas,
ditransfer, dikomunikasikan, dibahas bersama dan menjadi visi misi sekolah, Memiliki target kepemimpinan yang jelas dan terus dievalusi, Membentuk manajemen yang membantu kepemimpinan kepala sekolah Memiliki SOP yang jelas dalam pembagian tugas guru dan tugas tambahan, Memiliki program yang terencana dengan menyusun RKJP, RKJM, RKT/ RKS, dan RKAS yang melibatkan pihak-pihak berkepentingan, Memiliki kemampuan komunikasi yang baik sehingga dapat menggerakan seluruh komponen di sekolah, Memiliki kebijaksanaan dalam mengelola dan mengoptimalkan semua sumber daya yang ada, Memiliki wibawa sebagai pemimpin. Kewibawaan ini menjadi hal unik tersendiri dari tiap kepala sekolah yang pernah memimpin di sekolah kami. Namun alhamdulillah di sekolah kami siapa pun pemimpinnya selalu diterima dan memberi warna tersendiri dengan amanah kepemimpinan yang diberikan. memiliki jiwa kolaborasi (mengajak semua yang berkepentingan untuk turut serta atas suatu impian). Memiliki kemampuan mengelola konfik (manajemen konflik) yang menang untuk banyak pihak, besar manfaatnya, Memiliki kemampuan mensupervisi bukan hanya guru tapi semua yang berada di dalam kepemimpinanya (Tendik, Waka, Kalab, Kapus, walas, dan tugas tambahan guru lain) menggunakan instrumen yang jelas, untuk peningkatan potensi dan kemajuan sekolah, Memiliki kemampuan memotivasi semua yang ada dalam kepemimpinnya untuk dapat memberikan yang terbaik dari dirinya. Memiliki kemampuan menjalin kemitraan dengan pihak lain (ada kepala sekolah yang senang menjalin kerjasama dengan lingkungan sekitar dan memiliki kemampuan kerjasama yang luar biasa). 3. Kemampuan apa saja yang harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah sebagai pemimpin ekosistem sekolah? JAWAB: Menurut Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah, dimensi Kompetensi Kepala Sekolah meliputi: A. Kompetensi Kepribadian Kompetensi kepribadian yaitu kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Kompetensi kepribadian yang harus dimiliki oleh Kepala Sekolah meliputi: a. Berakhlak mulia b. Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin. c. Memiliki keinginan yang kuat dalam mengembangkan diri sebagai kepala sekolah. d. Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas. e. Mampu mengendalikan diri dalam menghadapi masalah. f. Memiliki bakat dan minat sebagai pemimpin. B. Kompetensi Manajerial Kompetensi manajerial yaitu kemampuan kepala sekolah dalam mengelolasumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kompetensi manajerial meliputi: a. Menyusun perencanaan sekolah. b. Mengembangkan lembaga yang dipimpin sesuai dengan kebutuhan. c. Mendayagunakan sumber daya sekolah organisasi dengan optimal. d. Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah menuju organisasi yang efektif. e. Menciptakan iklim dan budaya kerja yang kondusif bagi peserta didik. f. Mengelola guru dan staf dengan optimal. g. Mengelola sarana dan prasarana sekolah dengan baik. h. Membangun hubungan yang baik dengan masyarakat. i. Mengelola peserta didik dari awal mereka masuk hingga tamat.
j. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional. k. Mengelola keuangan sekolah dengan efisien dan transparan. l. Mengelola ketatausahaan sekolah untuk mendukung pencapaian tujuan sekolah. C. Kompetensi Supervisi Kompetensi supervisi yaitu pengetahuan dan kemampuan kepala sekolah dalam merencanakan, melaksanakan dan menindaklanjuti supervisi dalam upaya meningkatkan kualitas sekolah. Kompetensi supervisi meliputi: a. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru. b. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat. c. Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalitas guru D. Kompetensi Sosial Kompetensi sosial yaitu kemampuan kepala sekolah dalam berkomunikasidan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua siswa, dan juga masyarakat sekitar. Kompetensi sosial meliput: a. Kemampuan menjalin kerjasama dengan pihak lain untuk kepentingansekolah. b. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. c. Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain. 4. Apa yang harus dilakukan oleh seorang kepala sekolah dalam mengelola sumber daya sekolah secara efektif dan efisien? JAWAB: Menurut saya, pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang amanah terhadap kepemimpinannya, mengutamakan keseimbangan ekosistem sekolah, dan memperhatikan keberlanjutan ekosistem sekolah. Indikator pemimpin ideal dalam pandangan saya: a. Memiliki visi misi, berikut strategi dan rencana berkelanjutan b. Memiliki kemampuan manajerial c. Memiliki kemampuan mensupervisi d. Memiliki kemampuan manajemen konflik e. Memiliki kemampuan kewirausahaan f. Memiliki kemampuan kemitraan dan kerjasama Senang memotivasi Bijaksana dan berwibawa g. Memiliki keberanian Memiliki kemampuan komunikasi yang baik (mengayomi semua pihak) Adil dengan ketentuan-ketentuannya (sesuai sop) h. Memiliki kemampuan kolaborasi Memiliki ilmu dan pengalaman kepemimpinan i. Memiliki kemampuan kepemimpinan (tepat dalam memilih pembantunya, keberanian dalam bertindak, pengawasan yanag ketat, keberanian dalam menjalankan hukum dan peraturan) j. Memiliki kasih sayang (tidak ada kasih sayang tanpa akal yang bijaksana dan kehormatan diri) 5. Seberapa besar dampak sumber daya (fasilitas) yang sekolah miliki untuk memfasilitasi proses pembelajaran murid saat ini? Jelaskan! JAWAB: Sumber daya atau fasilitas yang ada di sekitar sekolah sangat berdampak pada murid untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran. Karena dapat berguna sebagai alat peraga yang mampu mengkonkretkan hal yang abstrak. Sehingga murid dapat lebih mengeksplorasi konsep dan mengkontruksi pengetahuannya.
Misalkan: Masjid Nurut Taqwa, sering dimanfaatkan sebagai sarana praktik ibadah murid, Lapangan , sering dimanfaatkan sebagai sarana olah raga dan bermain 6. Sejauh mana sumber daya sekolah yang kita miliki sudah kita gunakan secara efektif untuk mendukung kualitas pembelajaran di sekolah? Jelaskan! JAWAB: Sejauh ini, sumber daya atau fasilitas sekolah sudah termanfaatkan secara maksimal oleh seluruh stakeholder, terutama bagi pembelajaran murid. Ketersediaan sumber daya sekolah menjadi salah satu faktor penunjang dalam pencapaian tujuan sekolah. Sumber daya sekolah yang dimiliki mempermudah murid untuk mendapatkan haknya dan sumber daya memberikan pengaruh yang sangat besar dalam mendukung kualitas pembelajaran di sekolah. Murid akan lebih mudah menguasai konsep dengan memanfaatkan sumber daya dimiliki sekolah. 7. Adakah cara alternatif yang bisa kita lakukan untuk memaksimalkan sumber daya yang sudah ada demi meningkatkan kualitas pembelajaran murid? JAWAB: cara paling efektif dalam memaksimalkan sumber daya adalah Menggunakanan dalam kegiatan pembelajaran, agar murid mendapatkan pengalaman berharga dalam memanfaatkan sumber daya. Menggunakanan dalam kegiatan Ekstra, agar murid mendapatkan tambahan pengalaman berharga dalam memanfaatkan sumber daya dalam meningkatkan kompetensinya 8. Sudahkah sekolah memanfaatkan apa yang ada di lingkungan sekitar? Bagaimana pemanfaatannya? JAWAB: Sudah, misalnya: Dalam dalam pembelajaran Ismuba guru memanfaatkan Masjid Nurut Taqwa, sebagai sarana praktik ibadah, murid murid diajak untuk ke masjid, mempraktikkan wudlu, sholat sunah, membaca al quran, Dalam dalam pembelajaran olahraga guru memanfaatkan halaman sekolah, Green Kayen , sebagai sarana olah raga dan bermain, aktifitas ekstra dan outbound. Guru memanfaatkan tehnologi murid diberi tugas untuk membuat presentasi (PPT, Side go, canva), info grafis (canva, corel draw) murid difasilitasi menggunakan komputer sekolah yang ada di laboratorium komputer, Dalam beberapa pembelajaran seperti matematika menggunakan alat peraga yang dimiliki seperti penggaris, jangka bentuk bangun ruang, jaringjaring dsb, Pada pembelajaran IT misalnya murid melaksanakan praktikum simulasi digital. Ruang UPJ yang digunakan untuk pembuatan produk dan menghasilkan barang yang bisa dijual pada masyarakat sekitar. Ada TV LED disetiap kelas yang membantu sarana belajar, mencari sumber pembelajaran dari internet, youtube pelajaran IPS menggunakan miniatur candi, globe, peta, dan beberapa pelajaran menggunakan LCD dll serta adanya proyektor untuk menampilkan materi pembelajaran. Ruang perpustakaan yang digunakan selain membaca, mencari sumber bacaan tetapi beberapa guru sering menggunakan untuk pembelajaran agar siswa tidak bosan di dalam kelas.