PUISI
KD 3.7 Mengidentifikasi unsur-unsur pembangun teks
puisi yang diperdengarkan atau dibaca.
IPK 3.7.1 Mengidentifikasi unsur-unsur pembangun
teks puisi yang diperdengarkan atau dibaca.
Tujuan
Mengetahui makna dan mengidentifikasi unsur-unsur yang
membangun teks puisi secara benar.
Puisi?
Dengan Puisi Aku Taufiq Ismail
Dengan puisi /aku bernyanyi
Sampai senja umurku nanti//
Dengan puisi aku mencinta/
Berbaur cakrawala//
Dengan puisi/ aku mengenang
Keabadian yang akan datang//
Dengan puisi /aku menangis//
Dengan puisi /aku mengutuk//
Nafas zaman aku busuk
Dengan puisi aku berdoa
Perkenankanlah kiranya
Puisi
Kata puisi berasal dari bahasa Yunani, poesis,
yang berarti ‘membuat’ atau ‘menciptakan’.
Puisi tersusun oleh satuan yang disebut baris
(kalimat) dan bait (paragraf dalam puisi).
Jadi, puisi adalah bentuk karangan bebas yag
terikat oleh rima, ritme, ataupun jumlah baris
serta ditandai oleh bahasa yang padat.
Dengan Puisi Aku
Taufiq Ismail
Dengan puisi aku bernyanyi
Sampai senja umurku nanti Bait (Paragraf)
Dengan puisi aku mencinta
Berbaur cakrawala
Dengan puisi aku mengenang Bait (Paragraf)
Keabadian yang akan datang
Dengan puisi aku menangis
Dengan puisi aku mengutuk
Dengan puisi aku bernyanyi Baris
Sampai senja umurku nanti
Dengan puisi aku mencinta
Berbaur cakrawala
Unsur Pembangun Puisi
Bentuk Puisi Makna Puisi
(Fisik) (Batin)
Unsur Fisik
1. Bunyi (Irama dan Rima)
1) Pola Bunyi (Rima)
Penataan unsur bunyi yang ada dalam kata berupa
pengulangan bunyi yang sama pada satuan baris atau
pada baris-baris berikutnya dalam bait.
Lanjutan
2) Irama (Ritme)
Irama sangat jelas pada saat puisi dibacakan.
Intonasi, penekanan kata, dan tempo (cepat-lambat
pengucapan).
Unsur Fisik
2. Pilihan Kata (Diksi)
kota mati.
3. Tampilan (Tipografi)
4. Gaya Bahasa (Majas)
GAYA BAHASA
(MAJAS)
Gaya Bahasa (Majas)
1. Personifikasi
Benda seolah hidup
Rumput menari-nari
2. Asosiasi
Bagai, bak, laksana
3. Hiperbola (Berlebihan)
Dewi menangis darah ketika kucing kesayangannya mati
4. Litotes ( Merendah)
Mampirlah ke gubukku!
Gaya Bahasa (Majas)
5. Eufimisme (Penghalusan Julukan)
Bodoh = Kurang pintar
6. Metonimia (Merk Dagang)
1. Aqua, rinso, dan lain-lain
2. Ayah datang naik kijang
7. Metafora (Sifat benda)
Raja siang akan terbenam di ufuk timur
8. Sinekdok
1. Pras Pra Toto
2. Totem Pro Parte
Sinekdok
1. Pras Pra Toto
½ untuk seluruh
Contoh: Batang hidungnya tak terlihat
2. Totem Pro Parte
Semua mewakili ½
Contoh: Indonesia VS Singapura menang 1-0 dalam
perlombaan sepak bola tadi malam
Unsur Fisik
5. Citraan
1. Penglihatan (Mata)
2. Pendengaran (Telinga)
3. Penciuman (Hidung)
4. Peraba (kulit)
5. Gerak
6. Perasa
Unsur Batin
1. Tema
2. Pesan (tersirat atau tersurat)
Analisislah unsur yang membangun dalam puisi
berikut ini !
Bacalah penggalan puisi Sungai Manis di bawah ini
dengan saksama!
Sungai Manis W.S. Rendra
Sungai mengalir
Dan menyindir gedung-gedung kota besar
Kerna tiada bagai kota yang papa itu
Ia tahu siapa bundanya
Bacalah penggalan puisi Sungai Manis di bawah ini dengan saksama!
Sungai mengalir Rima dan Ritme
Dan menyindir gedung-gedung kota besar Majas
Kerna tiada bagai kota yang papa itu
Ia tahu siapa budanya
Citraan
Tipografi Diksi
Hasil Analisis
Unsur Fisik Menyindir
Menggambarkan kesenjangan antara
Diksi gemerlapnya kota kamiskinan
Penglihatan
Citraan Kata mengalir
Penulisan puisi diawali huruf besar
Tipografi setiap awal baris
Persamaan bunyi dengan akhir ir
Rima dan
Ritme Personifikasi
Majas