Presented by Kelas A Kelompok 2 konteks sosio kultural di daerah yang sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara " ing ngarsa sung tuladha , ing madya mangun karsa , tut wuri handayani " - Ki Hajar Dewantara
Kelompok 2 Sarah Catur Indrawati Wahyu Utomo Satria Henggar V
Hasil Diskusi Kelompok 2 Ruang Kolaborasi Modul 1.1.a.5
Topic 1 Apa kekuatan konteks sosial kultural di daerah yang sejalan dengan pemikiran KHD ?
kekuatan konteks sosial kultural di daerah kami yang sejalan dengan pemikiran KHD kami sepakat untuk mengangkat topik gotong royong dan toleransi beragama yang terkandung dalam prosesi acara Sadranan Gunung Beser
Sadranan berasal dari kata Nyadran dimana Tradisi Nyadran ini merupakan suatu budaya jawa kuno khususnya jawa tengah dimana tradisi ini berisikan kegiatan mendoakan leluhur yang sudah meninggal dan seiring berjalannya waktu mengalami proses perkembangan budaya sehingga menjadi adat dan tradisi.Nyadran bisa digunakan sebagai pengingat diri bahwa semua orang akan mengalami kematian, juga digunakan sebagai sarana guna melestarikan budaya gotong royong dalam masyarakat sekaligus upaya untuk menjaga keharmonisan bertetangga melalui kegiatan kembul bujono ( makan bersama ). Yang diawali dengan kegiatan bersih / membersihkan makam, doa bersama dan kembul bujono (makan bersama) Sadranan Gunung Beser
Grebek Sadranan Gunung Beser sedangkan sadranan gunung beser yaitu Tradisi turun temurun masyarakat desa Jombor kecamatan Jumo sejak puluhan tahun silam dimana sebagai bentuk penghormatan kepada tokoh penyebar agama Islam Sultan Trenggono Kusumo sekaligus bertujuan untuk melestarikan adat budaya setempat. Tradisi ini rutin diselenggarakan setiap setahun sekali dimana Gunung Beser sebagai tempat grebek gunungan yang dimana gunung beser ini dipercaya masyarakat sebagai petilasan tokoh penyebar agama Islam Sultan Trenggono Kusumo. Peserta grebek terdiri dari setiap RT warga setempat yang dihadiri ribuan masyarakat dari berbagai penjuru kabupaten Temanggung, bahkan dari luar kota. rangkaian acara tradisi sadranan ini adalah sebagai berikut : dimulai dari Doa Bersama lalu dilanjutkan Arak-arakan dari balaidesa ke petilasan sesampainya di petilasan terdapat kegiatan Berebut gunungan / tumpengansetelah prosesi acara tersebut selesai dilanjutkan dengan pagelaran kuda lumping
Pagelaran Seni Kuda Lumping Kesenian Tari Kuda Lumping merupakan salah satu seni tari yang dimainkan menggunakan peralatan kuda yang terbuat dari bahan bambu diberikan cat warna dan motif layaknya kuda , untuk bagian kepalanya diberikan berupa Rambut tiruan. Sehingga banyak masyarakat umum menyebutkan kesenian ini sebagai jaran kepang. Sejarah Asal Usul adanya kesenian ini menurut cerita yang beredar bermula dari menggambarkan dukungan pasukan berkuda yang di pimpin Pangeran Diponegoro melawan penjajah Belanda. Selain itu terdapat juga cerita lain tentang kuda lumping ini ada yang menyebutkan bahwa merupakan perjuangan Raden Patah dibantu dengan Sunan Kalijaga melawan penjajah Belanda.terdapat hal istimewa dari gerakan kuda lumping, yaitu gerakan menyembah yang menunjukan bahwa kita harus selalu senantiasa menyembah dan mengingat Tuhan YME.
Topic 2 Bagaimana pemikiran KHD dapat dikontekstualkan sesuai dengan nilainilai luhur kearifan budaya daerah asal yang relevan menjadi penguat karakter murid sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat pada konteks lokal sosial budaya di daerah ?
Nilai-nilailuhur Sadranan Gunung Beser sebagai penguatan karakter siswa sebagai individu dan anggota masyarakat Beriman, Bertaqwa, dan berakhlak mulia Bertoleransi 1. 2. Dalam kegiatan Nyadran dan Grebek ini pasti ada sesi doa bersama, selain itu Pada seni kuda lumping juga terdapat gerakan menyembah Tuhan hanya untuk sekedar mengingat dan mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan YME. Dalam kegiatan Nyadran dan Grebek ini selalu diikuti oleh orang yang memliki kepribadian yang berbeda beda dari berbagai kalangan suku agama menjadi satu untuk menikmati prosesi nyadran dan grebek gunung beser.dengan sikap mereka yang saling menghormati dan menghargai satu sama lain.
Nilai-nilailuhur Sadranan Gunung Beser sebagai penguatan karakter siswa sebagai individu dan anggota masyarakat Gotong Royong dan Rela Berkorban Sikap Sosial 3. 4. Dalam kegiatan Nyadran dan Grebek setiap penduduk desa berkerja sama gotong royong merelakan waktu tenaga dan biaya bersama untuk membuat gunungan,membersihkan jalan yang akan dilalui, bahu membahu membawa gunungan bersama sama,sampai dengan kerjasama anatar pemain dan penabuh gamelan dalam prosesi penampilan kuda lumping Dalam kegiatan Nyadran dan Grebek orang orang yang mengikuti setiap prosesinya mereka menunjukan sikap sosial yang tinggi dari saling menghormati, saling peduli satu sama lain dan saling berbagi satu sama lain dan berinteraksi satu sama lain.
Nilai-nilailuhur Sadranan Gunung Beser sebagai penguatan karakter siswa sebagai individu dan anggota masyarakat Kreatif 5. Dalam kegiatan Nyadran dan Grebek ini setiap penduduk desa telah ikut menyumbangkan ide ide kreativitasnya masing masing dalam upaya berinovasi ketika membuat gunungan begitu juga dalam kuda lumping dimana di setiap gerakan dan irama pengiringnya juga dihasilkan dari ide kreativitas dari paguyuban seni kuda lumping yang bisa membuat pengunjung takjub dan tidak bosan. Budi Pekerti Yang Luhur Dalam kegiatan Nyadran dan Grebek ini semua peserta kegiatan diajarkan menggunakan tata krama unggah ungguh berperilaku sesuai dengan adat jawa yang berlaku seperti bagi anak anak kecil akan bersalaman dengan mencium tangan kepada orang yang lebih tua,ketika berjalan berpapasan dengan orang byang lebih tua akan berjalan sembari menundukan badan tanda menghormati yang lebih tua.penggunaan bahasa yang lebih halus dan sopan kepada orang yang lebih tua. 6.
Topic 3 Kekuatan pemikiran KHD yang menebalkan laku murid di kelas atau disekolah sesuai dengan konteks lokal sosial budaya di daerah yang dapat diterapkan
Kekuatan pemikiran KHD yang menebalkan laku murid di kelas atau disekolah sesuai dengan konteks lokal sosial budaya di daerah yang dapat diterapkan Pemikiran KHD tentang Gotong royong, Beriman, bertakwa dan berakhlak Mulia. (budi pekerti ) Dimana dalam kegiatan diatas pemikiran ini sangat berperan aktif dalam kegiatan tersebut. Dalam usahanya memperkuat iman dan ketakwaannya kepada Tuhan YME, Murid dengan profil ini juga menghargai segala bentuk ciptaan Nya, baik itu alam tempat ia tinggal, manusia lain, dan dirinya sendiri.
Foto Terkait Penanaman Budi Pekerti Anak melalui kegiatan di Sekolah Upacara bendera Shalat Duha Bersama Jum'at Bersih
Foto Terkait Penanaman Budi Pekerti Anak melalui kegiatan di Sekolah Sabtu Sehat gerakan Salam dan sapa murid dengan pendidik siraman rohani Kultum
Foto Terkait Penanaman Budi Pekerti Anak melalui kegiatan di Sekolah outingclass mengenalkan Buka Bersama budaya dan toleransi halalbihalal
Foto Terkait Penanaman Budi Pekerti Anak melalui kegiatan di Sekolah pementasan seni kuda lumping pementasan seni Warokan
Foto Terkait Penanaman Budi Pekerti Anak melalui kegiatan di Sekolah Market Day Kolaborasi antara Murid dengan Orang tua. Do'a Bersama
Hambatan dan Solusi Hambatan Solusi seiring pesatnya perkembangan zaman sehingga berpengaruh terhadap perkembangan teknologi dan media masa yang begitu cepatnya menyebabkan menurunnya Nilai moral anak.Selain itu kolaborasi dengan orangtua yang kurang mendukung dalam pembentukan karakter anak, ada beberapa orangtua yang hanya memasrahkan pendidikan pada sekolah Melaksanakan pembiasaan religius untuk menanamkan budi pekerti yang luhur. Mencanangkan program bulan bahasa dengan mengadakan program hari khusus bahasa dan budaya 5s yaitu senyum, salam, Sapa, sopan, santun .meningkatkan intensitas kolaborasi dengan orang tua dengan memberikan pengertian bahwa pendidikan pertama adalah di keluarga karena peran keluarga sangat penting dalam menumbuhkan kembangkan karakter anak.selain itu kita juga perlu menjalin kerjsama dengan steakholder_steakholder pemangku kepentingan pendidikan dan daerah dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Conclusion Pendidikan dan pengajaran tidak dapat dipisahkan. Menurut Ki Hajar Dewantara (KHD), pengajaran (onderwijs) adalah bagian dari Pendidikan. Pengajaran merupakan proses pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan Pendidikan (opvoeding) memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. Mengapa kami menggangkat topik sadranan ini karena dimana nilai nilai yang kami tangkap dari kegiatan yang kami bahas tersebut yaitu memiliki nilai nilai pendidikan akan mengenai gotong royong pelestarian budaya, bertoleransi dan percaya diri untuk tampil didepan.dengan melestarikan budaya sadranan ini sama artinya dengan melestarikan budaya atau tadisi secara turun temurun oleh karena perlu kita jaga dan kita lestarikan kita wariskan kepada generasi muda saat ini untuk menjaga kesatuan dan persatuan masyarakat.
Question Time