Jurnal Teologi El-Shadday
Volume 4, Nomor 2 (Desember 2017)
ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)
http://www.stt-elshadday.ac.id/e-journal/index.php/el-shadday
Makna Kesatuan Gereja dalam Efesus 4:1-16
Joseph Christ Santo
Sekolah Tinggi Teologi El-Shadday Surakarta
[email protected]
Article History Abstrak
Received: Gereja merupakan kumpulan dari manusia yang memiliki
Agustus 2017 karakter dan nilai-nilai yang berbeda, di mana perbedaan tersebut
Published: dapat memicu terjadinya konflik. Oleh karena itu dibutuhkan
November 2017 pemahaman Firman Tuhan yang benar, khususnya mengenai
Kata Kunci: kesatuan gereja, sehingga dapat mencegah munculnya konflik.
Efesus; gereja; Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang
keberagaman; kesatuan makna kesatuan sesuai Efesus 4:1-16. Penelitian ini
gereja; kesamaan menggunakan metode eksgesis, untuk menemukan makna
kesatuan gereja dalam teks tersebut. Hasil dari pembahasan
Keywords: memberikan kesimpulan dua hal. Pertama, kesatuan yang
church unity; diversity; dimaksud dalam nas tersebut adalah kesatuan Roh, di mana setiap
Ephesian; equality; the orang percaya terhubung bersama sebagai bagian dari gereja yang
church esa, karena Roh Kudus yang mengerjakannya. Kedua, kesatuan
dibangun atas dua hal yang paradoks, yaitu kesamaan dan
keberagaman. Kesamaan menjadi titik tolak terwujudnya
kesatuan, dan keberagaman, khususnya dalam hal karunia,
menjadi perlengkapan dan komponen yang saling mengisi dalam
membangun kesatuan.
Abstract
The Church is an assemble of people with different characters
and values; which could caused a conflict. Therefore it takes a
proper understanding of God's Word, especially about the unity
of the church, so that could prevent the emergence of conflict.
This article aimed to give understanding about the meaning of
church’s unity according to Ephesians 4: 1-16. This is a research
with exegesis method for seeking what text meant about unity.
The results of analysis are two things to be conclusion. Firstly,
the unity of the passage meant is a unity of the Spirit, which every
believer is connected as part of one church, because Holy Spirit
did it. Secondly, the principles of unity built on the paradox
things, those were equality and diversity. The equality became a
standing point to embody a unity, and the diversity in each
individual, especially of the gifts, became complementary
equipment and components in building the unity.
1 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)
Jurnal Teologi El-Shadday; Volume 4, Nomor 2 (Desember 2017)
PENDAHULUAN yang sama, konflik antara denominasi
Perbedaan di dalam kehidupan yang berbeda, dan seterusnya.
bermasyarakat, selalu akan ada dan tidak Kebiasaan gereja yang enggan untuk
dapat dihindari. Pada situasi tertentu membahas hal-hal yang berhubungan
perbedaan dapat menjadi penyebab dengan konflik, akhirnya membentuk
terjadinya konflik. Konflik pada pemikiran tradisional di kalangan
hakikatnya adalah suatu perselisihan anggota gereja bahkan para pejabat
antarkelompok atau perorangan yang gerejawi tentang tanggung jawab
berbeda kepentingannya dalam penanganan konflik, bahwasanya konflik
organisasi, di mana masing-masing pihak dan penanganannya dianggap sebagai
membela nilai-nilai yang mereka anggap tanggung jawab para sesepuh dan pejabat
benar dan memaksa lawan mereka untuk gerejawi saja. Pemahaman ini membuat
mengakui nilai-nilai tersebut. Setiap sebagian besar anggota-anggota gereja
orang memiliki potensi untuk terlibat bersikap tidak peduli bahkan merasa
konflik kapan saja dan di mana saja. Hal serba salah jika diperhadapkan dengan
ini disebabkan keberagaman yang ada usaha manajemen konflik.1
dalam masing-masing pribadi. Beberapa
keberagaman tersebut seperti karakter, Sudah selayaknya setiap unsur dalam
nilai-nilai pribadi, nilai-nilai agama, dan gereja, baik pejabat gereja maupun
budaya yang sangat mudah bergesekan anggota jemaat, menyadari bahwa
satu sama lain. Ketika keberagaman ini potensi konflik selalu ada, namun
saling bergesek, maka terjadilah konflik. kemunculannya menjadi sebuah konflik
dapat dicegah. Pemahaman yang benar
Sebagai suatu sistem sosial, gereja akan prinsip-prinsip Firman Tuhan
tetaplah kumpulan dari manusia yang khususnya tentang kesatuan gereja dapat
memiliki karakter dan nilai-nilai yang membantu mencegah munculnya konflik
berbeda yang bisa menjadi pemicu sekaligus meredakan konflik sehingga
terjadinya konflik. Konflik gereja bisa tidak menjadi konflik berkepanjangan.
mencakup konflik antaranggota, konflik
antarpejabat gerejawi, konflik antara 1Merliza Akatastasia Makienggung,
pejabat gerejawi dengan anggota jemaat, Manajemen Konflik dalam Gereja (Suatu
konflik antargereja dengan denominasi Tinjauan Ekklesiologis terhadap Model
Manajemen Konflik dalam Gereja Menurut Hugh
F. Halverstadt): Skripsi (Salatiga: Universitas
Kristen Satyawacana, 2012), 3.
2 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)
Joseph Christ Santo: Makna Kesatuan Gereja dalam Efesus 4:1-16
Surat Efesus Kolose mungkin telah selesai. Sementara
Secara historis, surat Efesus ditulis itu, bagaimanapun, ia tampaknya telah
menjadi sadar akan fakta bahwa
oleh Rasul Paulus ketika ia dalam kesalahan doktrinal yang melanda
perjalanan sebagai tawanan menuju Kolose jauh lebih luas. Mereka telah
Roma; kemungkinan besar ia menulis menginfeksi semua gereja di Asia kuno.
surat ini di Roma (Ef. 3:1; 4:1; 6:20). Itu Bagaimana Anda menangani situasi
sebabnya surat Efesus termasuk ke dalam seperti itu dari jarak jauh (ketika Anda
“surat-surat penjara”, bersama beberapa dipenjara)? Paulus menulis surat
surat lainnya seperti Kolose, Filemon, apostolik. Dan kita selamanya berterima
dan Filipi. Abineno menyatakan, bahwa kasih! Pesan dari surat Efesus telah
dalam surat ini Paulus menekankan memperkaya dan menginstruksikan
rencana Tuhan agar “seluruh alam, baik Kristen selama berabad-abad.3
yang di surga maupun yang di bumi,
menjadi satu dengan Kristus sebagai Paulus telah menyadari bahwa ada
kepala” (Ef. 1:10). Surat ini merupakan ajaran menyimpang yang sangat
juga seruan kepada umat Tuhan supaya mempengaruhi jemaat Kolose.
mereka menghayati makna rencana Sementara beberapa waktu sebelumnya
agung dari Tuhan itu untuk Paulus sempat mengingatkan para
mempersatukan seluruh umat manusia penatua di Efesus untuk berjaga-jaga
melalui Yesus Kristus.2 Jadi, secara terhadap “serigala-serigala” yang tidak
umum tampak bahwa dalam surat Efesus menyayangkan kawanan domba. Maka
tersirat gagasan adanya rencana ilahi, tampak sekali alasan dan motivasi yang
yakni kesatuan umat manusia di dalam kuat dari Rasul Paulus dalam menulis
Yesus Kristus. surat Efesus, yakni jemaat Efesus harus
mengerti doktrin yang benar dan
Mengenai keadaan Paulus dan berpegang teguh kepada kebenaran
motivasinya dalam menulis surat Efesus tersebut sehingga tidak mudah
tampak dalam pernyataan LeRoy Bartel diombang-ambingkan dan dicerai-
berikut. Paulus menghadapi tantangan beraikan. Paulus perlu menjaga agar
yang menakutkan dalam menulis surat
Efesus. Pada saat penulisannya, surat 3LeRoy Bartel, Prison Epistles: Colossians,
Philemon, Ephesians, and Philippians : An
2J.L. Abineno, Tafsiran Alkitab Surat Efesus Independent-Study Textbook, Second Edition.
(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1997), 1-3. (Springfield, MO: Global University, 2006), 61.
3 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)
Jurnal Teologi El-Shadday; Volume 1, Nomor 1 (November 2017)
penyesatan yang terjadi di Kolose tidak dipisahkan; keduanya selalu ada
terjadi di Efesus. bersama-sama, dan dapat ditemukan
dalam orang yang sama; dan kedua hal
Paulus telah beberapa tahun absen ini tidak dapat disembunyikan,
dari Efesus ketika surat ini ditulis. Dalam sebagaimana tidak dapat disembunyikan
komunikasi yang sulit di masa-masa dari jemaat Efesus; mereka berpegang
antara tempat-tempat yang jauh, tidak pada iman dan membuat iman itu
akan terpikir bahwa ia akan mendengar dikenal, dan mereka menunjukkan
sesuatu tentang mereka. Mungkin ia kasihnya dalam perbuatan untuk orang-
tidak mendengar apa-apa setelah saat ia orang kudus.5 Kedua hal ini ada pada
mengucapkan selamat tinggal pada para jemaat Efesus dan dan menjadi berita
penatua di Efesus di Miletus.4 Tetapi yang terdengar sampai kepada Paulus,
pada saat Paulus menulis surat ini, ia yaitu iman dan kasih.
telah mendengar kabar tentang iman
jemaat Efesus dalam Tuhan Yesus dan Sementara Paulus berada di bawah
tentang kasih mereka kepada semua penahanan rumah di Roma, ia menikmati
orang kudus (Ef. 1:15). Penyebutan hak istimewa dalam bentuk tahanan
tentang iman dalam Tuhan Yesus ringan. Di antaranya adalah kebebasan
merupakan penegasan ulang dari untuk menerima tamu.Dari waktu ke
pernyataan dalam awal suratnya, yaitu waktu ia menerima utusan dari gereja-
bahwa surat ini ditujukan kepada orang- gereja di luar Roma, salah satunya adalah
orang kudus di Efesus, orang-orang Epafras. Epafras datang ke Roma untuk
percaya dalam Kristus Yesus (Ef. 1:1). membawa laporan kepada Paulus
kemajuan tentang jemaat Efesus.6
Keadaan jemaat Efesus ketika Dengan asumsi bahwa Paulus menjalani
menerima surat dari Paulus ini hukuman mati di Roma pada tahun 63 M,
mengindikasikan bahwa mereka adalah setelah menghabiskan waktu dua tahun di
jemaat yang beriman dan berusaha Kaisarea dan dua tahun di Roma, maka
menunjukkan bukti iman itu dalam
tindakan keseharian. Gill menyatakan, 5John Gill, Exposition of the Entire Bible
bahwa iman dan kasih tidak dapat (t.tp.: Joseph Kreifels, t.th.), Eph 1:15.
4Albert Barnes, Notes on the New 6A. Skevington Wood, "Ephesians", di dalam
Testament: Ephesians, Philippians & Colossians, The Expositor's Bible Commentary, Volume 11:
ed. Robert Frew (London: Blackie & Son, 1884- Ephesians Through Philemon, ed. Frank E.
1885), 30. Gaebelein (Grand Rapids, MI: Zondervan
Publishing House, 1981), 16.
4 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)
Joseph Christ Santo: Makna Kesatuan Gereja dalam Efesus 4:1-16
perkiraan surat Efesus ditulis adalah praktis kehidupan Kristen dalam
antara tahun 61 – 63 M. Efesus 6:24 masyarakat.10 Tujuan Paulus dalam
menulis surat ini tersirat dalam Efesus
mengindikasikan bahwa surat Efesus 1:15-17. Dengan tekun ia berdoa sambil
ditulis di Roma.7 merindukan agar para pembacanya
bertumbuh dalam iman, kasih, hikmat,
Ada banyak persamaan di antara dan penyataan Bapa yang mulia. Dia
sungguh-sungguh menginginkan agar
surat ini dengan surat Kolose dan hidup mereka layak di hadapan Tuhan
Yesus Kristus (Ef.4:1-3; 5:1-2).
mungkin ditulis tidak lama sesudah surat
Seperti halnya dengan surat-surat
Kolose. Kedua surat ini mungkin Paulus lainnya, doktrin yang diberikan
disusul dengan penerapan praktis. Surat
dibawa secara serentak ke tujuannya oleh ini ditutup dengan peringatan bahwa
Kristen selalu berada dalam konflik yang
seorang kawan sekerja Paulus yang terus-menerus dengan setan dan kuasa
bernama Tikhikus (Ef. 6:21; Kol. 4:7).8 kejahatan, tetapi Allah telah memberikan
senjata yang diperlukan untuk
Pada saat itu Tikhikus yang berasal dari memampukan Kristen bertahan dalam
menghadapi semua serangan musuh.
Efesus ada bersama Paulus. Dia akan
Jadi, mengenai surat Efesus dapat
pergi ke provinsi Asia, entah karena diringkaskan sebagai berikut: Dari dalam
penjara Paulus mendengar iman dan
instruksi Paulus atau karena alasan yang kasih yang ada pada jemaat Efesus
sekaligus penyesatan yang terjadi di
tidak diungkapkan lainnya. Paulus jemaat Kolose, ia menulis surat kepada
jemaat Efesus yang berisi doktrin untuk
mengambil kesempatan untuk mencegah terjadinya penyesatan yang
telah terjadi di Kolose. Dalam doktrin
menggunakan dia sebagai kurir.9 yang disampaikan Paulus tersirat adanya
Surat Efesus, tidak seperti surat 10Ibid. 17.
Kolose, tidak dirancang untuk
memerangi kesalahan dan mengekspos
inkonsistensi ajaran sesat. Paulus
merenungkan rencana Allah secara
keseluruhan untuk gerejanya dan untuk
dunianya. Namun tujuan Paulus tidak
murni inspirasional. Dia berusaha untuk
menghubungkan visinya dengan tuntutan
7Markus Barth, Ephesians: Introduction,
Translation, and Commentary oc Chapter 1-3
(New Haven, London: Yale University Press,
2008), 50.
8The General Council of The Assemblies of
God, Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan
(Malang: Gandum Mas, 2007), Efesus.
9Wood, Op.Cit., 16.
5 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)
Jurnal Teologi El-Shadday; Volume 1, Nomor 1 (November 2017)
rencana ilahi, yakni kesatuan umat θαηαληήζσκελ νἱ πάληεο εἰο ηὴλ
manusia di dalam Yesus Kristus. ἑλόηεηα ηῆο πίζηεσο θαὶ ηῆο
ἐπηγλώζεσο ηνῦ πἱνῦ ηνῦ ζενῦ, εἰο
METODOLOGI ἄλδξα ηέιεηνλ, εἰο κέηξνλ ἡιηθίαο
ηνῦ πιεξώκαηνο ηνῦ Χξηζηνῦ, 14 ἵλα
Metode dalam penelitian ini adalah κεθέηη ὦκελ λήπηνη, θιπδσληδόκελνη
θαὶ πεξηθεξόκελνη παληὶἀλέκῳ ηῆο
analisis teks dengan pendekatan δηδαζθαιίαο ἐλ ηῇ θπβείᾳ ηῶλ
ἀλζξώπσλ, ἐλ παλνπξγίᾳ πξὸο ηὴλ
eksegesis pada teks Efesus 4:1-16. κεζνδείαλ ηῆο πιάλεο,
15 ἀιεζεύνληεο δὲἐλ ἀγάπῃ
Penulis menggunakan nas dalam bahasa αὐμήζσκελ εἰο αὐηὸλ ηὰ πάληα, ὅο
ἐζηηλ ἡ θεθαιή, Χξηζηόο, 16 ἐμ νὗ
Yunani untuk memahami secara konteks πᾶλ ηὸ ζῶκα ζπλαξκνινγνύκελνλ
θαὶ ζπκβηβαδόκελνλ δηὰ πάζεο ἁθῆο
tentang ide kesatuan gereja. Nas dalam ηῆο ἐπηρνξεγίαο θαηʼἐλέξγεηαλ ἐλ
κέηξῳἑλὸο ἑθάζηνπ κέξνπο ηὴλ
bahasa Yunani adalah sebagai berikut: αὔμεζηλ ηνῦ ζώκαηνο πνηεῖηαη εἰο
νἰθνδνκὴλ ἑαπηνῦἐλ ἀγάπῃ.11
Παξαθαιῶ νὖλ ὑκᾶο ἐγὼὁ δέζκηνο
Dengan bantuan aparatus tekstual
ἐλ θπξίῳἀμίσο πεξηπαηῆζαη ηῆο
pada Perjanjian Baru Nestlé-Aland,
θιήζεσο ἧο ἐθιήζεηε, 2 κεηὰ πάζεο
peneliti dapat menemukan apakah dalam
ηαπεηλνθξνζύλεο θαὶπξᾳόηεηνο,
teks yang dieksegesis ditemukan
κεηὰ καθξνζπκίαο, ἀλερόκελνη
keragaman. Setelah mengamati aparatus
ἀιιήισλ ἐλ ἀγάπῃ, 3 ζπνπδάδνληεο
tekstual tersebut, ditemukan ada empat
ηεξεῖλ ηὴλ ἑλόηεηα ηνῦ πλεύκαηνο ἐλ
buah keragaman bunyi nas. Keragaman
ηῷ ζπλδέζκῳ ηῆο εἰξήλεο· 4 Ἓλ
pertama ada pada Efesus 4:6, keragaman
ζῶκα θαὶἓλ πλεῦκα, θαζὼο
kedua ada pada Efesus 4:8, keragaman
θαὶἐθιήζεηε ἐλ κηᾷἐιπίδη ηῆο
ketiga dan keempat ada pada Efesus 4:9.
θιήζεσο ὑκῶλ· 5 εἷο θύξηνο, κία
Peneliti melakukan kritik bukti luar
πίζηηο, ἓλ βάπηηζκα, 6 εἷο ζεὸο θαὶ
berdasarkan usia naskah, persebaran
παηὴξ πάλησλ, ὁἐπὶ πάλησλ θαὶ δηὰ
naskah, dan keakuratannya. Usia naskah
πάλησλ θαὶἐλ πᾶζηλ. 7 Ἐλὶ
yang lebih tua mendorong konsekuensi
δὲἑθάζηῳἡκῶλ ἐδόζε ἡ ράξηο θαηὰ
logis untuk menyatakan bahwa suatu
ηὸ κέηξνλ ηῆο δσξεᾶο ηνῦ Χξηζηνῦ.
11Aland, B., Aland, K., Black, M., Martini,
8 δηὸ ιέγεη· ἀναβὰς εἰς ὕυος C. M., Metzger, B. M., & Wikgren, A. The Greek
New Testament (Federal Republic of Germany:
ᾐτμαλώηεσζεν αἰτμαλφζίαν,ἔδφκεν United Bible Societies. 1993, 4th ed., c1979).
δόμαηα ηοῖς ἀνθρώποις. 9 ηὸ δὲἀνέβη
ηί ἐζηηλ, εἰ κὴὅηη θαὶ θαηέβε εἰο ηὰ
θαηώηεξα [κέξε] ηῆο γῆο; 10 ὁ
θαηαβὰο αὐηόο ἐζηηλ
θαὶὁἀναβὰςὑπεξάλσ πάλησλ ηῶλ
νὐξαλῶλ, ἵλα πιεξώζῃ ηὰ πάληα.
11 Καὶ αὐηὸο ἔδσθελ ηνὺο κὲλ
ἀπνζηόινπο, ηνὺο δὲ πξνθήηαο, ηνὺο
δὲ εὐαγγειηζηάο, ηνὺο δὲ πνηκέλαο
θαὶδηδαζθάινπο, 12 πξὸο ηὸλ
θαηαξηηζκὸλ ηῶλ ἁγίσλ εἰο ἔξγνλ
δηαθνλίαο, εἰο νἰθνδνκὴλ ηνῦ
ζώκαηνο ηνῦ Χξηζηνῦ, 13 κέρξη
6 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)
Joseph Christ Santo: Makna Kesatuan Gereja dalam Efesus 4:1-16
ragam lebih sesuai dengan teks aslinya. kuat untuk ragam pertama dan kedua.
Berdasarkan persebarannya,sekurang-
kurangnya ada tiga area di mana naskah- Pada ragam pertama ada tiga naskah
naskah kuno dikelompokkan, masing- yang berusia tua, yaitu P 46 yang berasal
masing Aleksandria, Barat, dan
Bizantium.12 Selanjutnya Wegner juga dari abad II, kutipan Marcion yang
menyatakan bahwa naskah-naskah yang
tersebar di Aleksandria dinilai lebih berasal dari abad II, dan kutipan Cyril
akurat, sedangkan yang tersebar di
Bizantium dinilai kurang akurat13 Jadi, sebelum tahun 215. Pada ragam kedua
ketiga pertimbangan ini, yaitu usia
naskah, persebaran, dan keakuratan, ada satu naskah yang berusia tua, yaitu
digunakan oleh peneliti untuk
memutuskan manakah ragam yang kutipan Irenaeus dari abad II. Maka
dipilih dari antara ragam-ragam yang
ada. kesimpulan sementara berdasarkan usia
Dalam Efesus 4:6 ditemukan adanya naskah, peneliti lebih condong kepada
tiga ragam. Ragam pertama berbunyi
“ὁἐπὶ πάλησλ θαὶ δηὰ πάλησλ θαὶἐλ ragam pertama. Berdasarkan
” (ho epi pantōn kai dia pantōn kai persebarannya, ragam kedua lebih
en pasin). Ragam kedua berbunyi “ὁἐπὶ
πάλησλ θαὶ δηὰ πάλησλ θαὶἐλ tersebar secara merata di Aleksandria, di
” (ho epi pantōn kai dia pantōn kai Barat, dan di Bizantium; sedangkan
en pasin hēmin). Ragam ketiga berbunyi
“ὁ ἐπὶ πάλησλ θαὶ δηὰ πάλησλ θαὶἐλ ragam pertama lebih banyak tersebar di
” (ho epi pantōn kai dia Aleksandria. Jika didasarkan pada
pantōn kai en pasin. Amēn). Berdasarkan
usia naskah, maka ada dukungan yang pandangan Wegner, bahwa naskah-
12P. D. Wegner, A student's guide to textual naskah di Aleksandria lebih akurat, maka
criticism of the Bible : Its history, methods &
results (Downers Grove, Ill.: InterVarsity Press, dengan lebih mempertimbangkan
2006), 245.
keakuratan naskah, peneliti condong
13Ibid., 243.
kepada ragam pertama. Peneliti
menyimpulkan, bahwa ragam pertama
lebih dapat diterima, berdasarkan
pertimbangan usia naskah maupun
keakuratannya. Sehingga bunyi Efesus
4:6 tersebut adalah “εἷο ζεὸο θαὶ παηὴξ
πάλησλ, ὁἐπὶ πάλησλ θαὶ δηὰ πάλησλ
θαὶἐλ πᾶζηλ.” (heis theos kai patēr
pantōn, ho epi pantōn kai dia pantōn kai
en pasin).
Dalam Efesus 4:8 ditemukan adanya
tiga ragam. Ragam pertama berbunyi
7 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)
Jurnal Teologi El-Shadday; Volume 1, Nomor 1 (November 2017)
“ δόκαηα ηνῖο ἀλζξώπνηο” ᾐρκαιώηεπζελ αἰρκαισζίαλ,ἔδσθελ
(edōken domata tois anthrōpois). Ragam δόκαηα ηνuο ἀλζξώπνηο (Dio legei:
kedua berbunyi “ δόκαηα ηνῖο anabas eis hyphos ē(i)chmalōteusen
aichmalōsian, edōken domata tois
ἀλζξώπνηο” (kai edōken domata tois
anthrōpois). Ragam ketiga berbunyi anthrōpois).
“ δόκαηα ηνῖο ἀλζξώπνηο” (kai
edōkas domata tois anthrōpois). Ada dua perbedaan dalam Efesus 4:9.
Perbedaan pertama memiliki dua ragam.
Berdasarkan usia naskah, maka sangat Ragam pertama berbunyi “ ”
jelas bahwa ragam pertama ada pada (katebē). Ragam kedua berbunyi
“ ” (katebē prōton).
naskah yang berusia lebih tua, yaitu
berdasarkan kutipan Marcion dan Berdasarkan usia naskah, dukungan
Irenaeus pada Abad II. Kesimpulan untuk ragam pertama lebih kuat, karena
sementara berdasarkan usia naskah Irenaeus telah mengutipnya pada abad II.
adalah, ragam pertama dipilih karena Kedua ragam menunjukkan persebaran
usianya lebih tua. Berdasarkan yang relatif seimbang, dan keakuratan
persebarannya, naskah-naskah ragam yang hampir sama. Jika dianalisis
pertama tersebar lebih luas dan lebih berdasarkan arti kata, maka penambahan
seimbang pada ketiga area. Ragam ketiga kata “ ” (prōton) tidak terlalu
terlalu jauh untuk dibandingkan mengubah makna. Sehingga peneliti
keakuratan dan persebarannya dengan berkesimpulan memilih ragam pertama.
ragam yang lain, karena tidak ada Perbedaan kedua dari ayat ini memiliki
papirus, unsial, atau minuskul yang dua ragam. Ragam pertama memiliki
kata “ ” (merē) sedangkan pada
mendukung ragam ini. Keakuratan
naskah hampir sama bobotnya antara ragam kedua tidak terdapat kata tersebut.
ragam pertama dan kedua. Karena Analisis berdasarkan usia naskah lebih
berdasarkan keakuratan dan persebaran mendukung ragam kedua, sedangkan
ada perimbangan antara ragam pertama analisis persebaran dan keakuratan lebih
dan keuda, maka peneliti lebih menyoroti mendukung ragam pertama. Beberapa
pertimbangan usia naskah. Kesimpulan naskah modern tampak menerima kedua
atas kritik ini adalah, ragam pertama ragam ini, yaitu dengan memberikan
lebih dapat diterima, sehingga bunyi teks tanda kurung siku ([ ... ]) pada kata
adalah δηὸ ιέγεη· ἀλαβὰο εἰο ὕςνο “me,rh” (merē). Sebagai hasil dari kritik
8 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)
Joseph Christ Santo: Makna Kesatuan Gereja dalam Efesus 4:1-16
ini peneliti memilih ragam pertama, yaitu kejelasan yang semakin sempurna.”15
mempertahankan kata tersebut. Setelah Di dalam penelitian ini, yang dimaksud
memutuskan ragam pertama pada konteks adalah kalimat, bagian, cerita,
perbedaan pertama dan ragam pertama atau peristiwa yang berada di sekitar
pada perbedaan kedua, maka teks, yaitu di sekitar Efesus 4:1-16.
kesimpulannya adalah, Efesus 4:9 Dengan mencermati konteks-konteks
berbunyi “ηὸ δὲἀλέβε ηί ἐζηηλ, εἰ κὴὅηη tersebut, peneliti dicegah dari kesalahan
θαὶ θαηέβε εἰο ηὰ θαηώηεξα κέξε ηῆο penafsiran.
γῆο;” (to de anebē ti estin, ei mē hoti kai
katebē eis ta katōtera merē tēs gēs?). Pengetahuan akan konteks umum
sangat penting dalam upaya menemukan
Konteks Efesus 4:1-16 kebenaran. Efesus 4:1-16 adalah bagian
Menurut Webster, konteks atau dari Alkitab, adalah Firman Tuhan yang
ditujukan kepada jemaat Efesus sebagai
context adalah 1) the parts of a discourse pembaca pertama dan juga ditujukan
that surround a word or passage and can kepada setiap orang yang membaca nas
throw light on its meaning (bagian dari tersebut di sepanjang masa. Jadi,
wacana yang mengelilingi kata atau eksegesis Efesus 4:1-16 tidak semata-
kutipan dan dapat menerangkan mata bertitik tolak dari sudut pandang
maknanya; 2) the interrelated conditions kebahasaan dan kesejarahan, tetapi juga
in which something exists or occurs : pada keyakinan bahwa nas tersebut
environment, setting (kondisi terkait di adalah Firman Tuhan yang berotoritas
mana sesuatu ada atau terjadi: dan tanpa salah pada naskah pertamanya.
lingkungan, pengaturan).14 Liauw
mengatakan, “Ketika seseorang Alkitab terdiri dari dua bagian besar,
membaca suatu cerita atau berita, dan yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian
merasa kurang jelas, maka ia berusaha Baru; surat Efesus adalah bagian dari
mencari konteks cerita atau berita Perjanjian Baru. Perjanjian Baru sendiri
tersebut. Semakin luas konteks cerita memiliki beberapa bagian, yaitu Injil,
atau berita yang dibaca oleh yang sejarah, surat-surat, dan nubuat. Surat
bersangkutan, maka ia akan mendapat Efesus adalah bagian dari surat-surat,
14Inc Merriam-Webster, Merriam-Webster's 15Suhento Liauw, Cara Menafsir Alkitab
Collegiate Dictionary., Eleventh ed. (Springfield, dengan Tepat dan Benar (Hermeneutika) (Jakarta:
Mass.: Merriam-Webster, Inc., 2003). STT Graphe, 2002), 122
9 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)
Jurnal Teologi El-Shadday; Volume 1, Nomor 1 (November 2017)
yaitu salah satu surat yang ditulis oleh dan mengangkat kita sebagai anak-anak-
Paulus. Surat-surat adalah bagian dari Nya (Ef. 1:3- 6), karena Putra yang
Perjanjian Baru yang berisi doktrin, menebus kita dengan darah-Nya (Ef. 1:7-
dalam hal ini surat Efesus merupakan 12), dan karena Roh Kudus sebagai
bagian Alkitab yang berisi doktrin. meterai dan jaminan warisan kita (Ef.
1:13-14). Di bagian ini Paulus
Liauw mengatakan, “Ketika menekankan bahwa dalam penebusan
seseorang membaca sebuah perikop karena kasih karunia oleh iman, Allah
Alkitab, dan ia ingin menambah memperdamaikan kita dengan diri-Nya
kejelasan tentang maksud yang (Ef. 2:1- 10) dan dengan sesama umat
disampaikan, maka hal pertama yang tertebus (Ef. 2:11-15), dan sedang
perlu ia lakukan adalah membaca mempersatukan kita di dalam Kristus
keterangan-keterangan sebelum dan dalam satu tubuh, yaitu gereja (Ef. 2:16-
sesudah perikop.”16 Itu sebabnya dalam 22). Tujuan penebusan adalah
meneliti Efesus 4:1-16 peneliti perlu "mempersatukan di dalam Kristus
melihat bagian yang mendahului teks sebagai Kepala segala sesuatu baik yang
yang diteliti dan bagian yang di sorga maupun yang di bumi," (Ef.
mengikutinya. 1:10).17
Untuk mendapatkan gambaran umum Pasal 4-6 pada umumnya terdiri atas
mengenai bagian sebelum dan sesudah arahan-arahan praktis bagi gereja
teks yang diteliti peneliti mengutip mengenai tuntutan penebusan di dalam
bagian survai pada Alkitab Kristus atas kehidupan pribadi dan
Penuntun Hidup Berkelimpahan tentang kehidupan bersama kita. Di antara 35
surat Efesus yang berbunyi sebagai pengarahan yang diberikan dalam surat
berikut: ini mengenai bagaimana seorang tertebus
harus hidup, ditekankan tiga kategori
Pasal 1-3 dimulai dengan suatu luas. (1) Orang percaya dipanggil kepada
paragraf pembukaan yang merupakan suatu kehidupan baru yang murni dan
salah satu nas yang paling dalam di terpisah dari dunia. ... (2) Orang percaya
Alkitab (Ef. 1:3-14). Kidung penebusan dipanggil kepada suatu cara hidup baru
yang sangat indah ini menaikkan pujian
karena Bapa telah memilih, menentukan
16Liauw, Op.Cit., 123. 17Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan
(Malang: Gandum Mas, 2009), 1958
10 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)
Joseph Christ Santo: Makna Kesatuan Gereja dalam Efesus 4:1-16
dalam hubungan keluarga dan kerja (Ef. Knowledge (TSKe)19 dan The New
5:22-6:9). ... (3) Akhirnya, orang
percaya dipanggil untuk tetap berdiri Treasury of Scripture Knowledge (New
teguh terhadap semua rencana jahat Iblis TSK)20. Sesuai pengumpulan data
dan terhadap "roh-roh jahat di udara"
yang hebat sekali (Ef. 6:10-20). 18 metode bola salju, sumber data bagi
Dalam Efesus 3 Paulus membahas peneliti semakin membesar, karena
tentang rahasia panggilan orang percaya.
Panggilan orang percaya ini tidak melalui alat bantu ini peneliti
terlepas dari seluruh rencana agung
Allah. Selanjutnya pembahasan tentang mendapatkan penjelasan kata-kata
panggilan dalam Efesus 3 memberikan
dasar bagi pembahasan tentang panggilan berdasarkan pernyataan pada bagian-
di dalam Efesus 4:1, kemudian panggilan
yang dibicarakan dalam Efesus 4:1 ini bagian yang lain dari Alkitab.
menjadi dasar pembahasan tentang
kesatuan dalam ayat-ayat yang diteliti. Nas yang dieksegesis memiliki
Dalam nas sesudahnya, yaitu Efesus kutipan dari nas Perjanjian Lama, yaitu
4:17-32, Paulus membahas tentang
manusia baru. Pembahasan tentang kutipan dalam ayat 8 yang diambil dari
manusia baru ini merupakan arahan
untuk hidup tidak lagi seperti dunia, dan Mazmur 68:19, yang berbunyi sebagai
memberikan gambaran yang lebih jelas
tentang pertumbuhan kepada Kepala berikut:
sebagaimana dibahas dalam Efesus 4:15- “Engkau telah naik ke tempat tinggi,
16. Untuk menemukan konteks jauh dari
nas yang dieksegesis, peneliti memakai telah membawa tawanan-tawanan;
bantuan Enhanced Treasury of Scripture
Engkau telah menerima persembahan-
18Ibid.
persembahan di antara manusia, bahkan
dari pemberontak-pemberontak untuk
diam di sana, ya TUHAN Allah.”
Namun demikian kesejajaran nas
tersebut dengan nas Perjanjian Lama
tidak banyak perannya dalam penelitian
ini. Peneliti berpendapat bahwa nas
tersebut tidak banyak memberikan
19Timothy S. Morton, “The Treasury of
Scriptur Knowledge, Enhanced v1.1” versi
elektronik di dalam Rick Meyer, e-Sword® 10.1.0
(Franklin, USA: e-Sword, 2012, c2000).
20J.H. Smith, The New Treasury of Scripture
Knowledge: The most complete listing of cross
reference available anywhere-every verse, every
theme, every important word (Nashville TN:
Tomas Nelson, 1992, electronic form 1996),
1381.
11 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)
Jurnal Teologi El-Shadday; Volume 1, Nomor 1 (November 2017)
kontribusi dalam menemukan makna Concordance”21, sedangkan morfologi
“kesatuan”, sehingga cukup beralasan
untuk diabaikan dalam penelitian ini. kata-kata tersebut diperoleh dari
“Leksikon Analitis Bahasa Yunani yang
Konteks yang mendukung dalam Direvisi”22 dan “Perjanjian Baru
menemukan makna kesatuan di dalam
teks yang diteliti adalah konsep tentang Interlinear dan Konkordansi Perjanjian
“satu tubuh”, “satu Roh”, “satu Tuhan”, Baru”23.
dan “satu Allah Bapa” yang ditemukan di
bagian lain dari Alkitab. Pembahasan Ayat 1, παξαθαιῶ νὖλ ὑκᾶο ἐγὼὁ
tentang “satu tubuh” dalam ayat 4 δέζκηνο ἐλ θπξηῳ (parakalō oun humas
dijumpai dalam surat Paulus yang egō ho desmios en kuriō(i)),
lainnya, yaitu dalam Roma 12:5 dan diterjemahkan, “Sebab itu aku menasihati
dalam 1 Korintus 12:12. Sedangkan
tentang “satu Roh” dijumpai dalam kamu, aku orang yang dipenjara dalam
1 Korintus 1:13. Pembahasan tentang
“satu Tuhan” dalam ayat 5 dan “satu Tuhan, supaya kamu hidup sesuai dengan
Allah Bapa” dijumpai dalam 1 Korintus
8:6. Penerapan konteks jauh secara lebih panggilan yang mana kamu sudah
mendalam akan ada dalam subbab dipanggil.” Ayat ini diawali dengan kata
berikutnya yang membahas analisis ayat sambung νὖλ (oun) yang
demi ayat, konteks jauh digunakan untuk
menemukan makna dari ayat-ayat yang menghubungkan dengan doktrin yang
dianalisis.
disampaikan dalam pasal sebelumnya.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Kata sambung ini sangat kuat mendasari
Analisis Ayat demi Ayat
Analisis ayat demi ayat ini alasan Paulus untuk menasihati jemaat
merupakan analisis literal gramatikal. Efesus berhubung Paulus sudah
Makna literal setiap kata didapatkan
berdasar “Dictionaries of Hebrew and menjelaskan beberapa hal dalam pasal
Greek Words : Strong's Exhaustive
sebelumnya. (parakalō)
Kata παξαθαιῶ
merupakan tindakan Paulus menasihati
jemaat Efesus. Beberapa terjemahan
menggunakan “mohon”. Jika hal ini
21James Strong, “Dictionaries of Hebrew and
Greek Words : Strong's Exhaustive Concordance”
(1890) versi elektronik di dalam Rick Meyer, e-
Sword® 10.1.0 (Franklin, USA: e-Sword, 2012,
c2000).
22Harold K. Moulton, Leksikon Analitis
Bahasa Yunani yang Direvisi (Jogjakarta:
Randa‟s Family Press, 2008).
23Sutanto, Op.Cit.
12 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)
Joseph Christ Santo: Makna Kesatuan Gereja dalam Efesus 4:1-16
dikaitkan dengan kata sambung νὖλ justru menunjukkan bahwa Paulus tetap
(oun) maka ada alasan Paulus menasihati bisa bersukacita di dalam penderitaan.
atau memohon kepada jemaat Efesus.
Frasa πεξηπαηῆζαη ηῆο θιήζεσο ἧο
Frasa ἐλ θπξίῳ (en kuriō(i)) lebih ἐθιήζεηε (peripatēsai tēs klēseōs hēs
tepat dihubungkan dengan δέζκηνο eklēthēte) merupakan nasihat Paulus agar
(desmios) daripada dengan παξαθαιῶ jemaat Efesus hidup sepadan dengan
(parakalō), artinya, “dalam Tuhan” panggilan yang mana mereka telah
adalah kondisi penahanan Paulus, bukan dipanggil. Di sini ditemukan pasangan
kondisi nasihat Paulus. Sehubungan kata yang memiliki akar yang sama, yaitu
dengan frasa δέζκηνο (desmios), Paulus θαιεῖλ (kalein) dan θιήζεη (klēsei).
menyatakan diri sebagai orang yang Pasangan kata θαιεῖλ θιήζεη (kalein
dipenjarakan dalam Tuhan. Pernyataan klēsei) dapat ditemukan dalam
Paulus ini setidaknya memiliki dua arti: pernyataan Paulus lainnya pada
pertama, peristiwa pemenjaraan itu 2 Timotius 1:9. Di dalam penjelasan
terjadi sebagai bagian dari rencana Tuhan Paulus kepada Timotius ini panggilan
atas hidup Paulus, dalam hal ini beberapa dikaitkan dengan tindakan penyelamatan
terjemahan yang memakai kata “karena yang dilakukan Allah terhadap umat-
Tuhan” mengacu kepada pengertian ini; Nya, bukan karena perbuatan manusia
kedua, Paulus sedang menyatakan bahwa tetapi semata-mata karena kasih karunia
dirinya bukan orang yang bebas, Allah. Paulus menyebut panggilan
melainkan ia menjadi tawanan Roh. dalam surat ini sebagai “panggilan
Pernyataan Paulus sebagai tawanan Roh kudus”.
ini disampaikannya di hadapan penatua
Efesus yang dipanggil untuk berkumpul Pada bagian lain dari Alkitab juga
menemui Paulus di Miletus (Kis. 20:22). ditemukan panggilan yang dikaitkan
Ketika jemaat Efesus membaca bagian dengan karya penyelamatan Allah, yaitu
ini, mereka diingatkan tentang di dalam 1 Petrus 2:9. Dalam ayat ini
pernyataan serupa yang pernah ditemukan bahwa konsep panggilan juga
disampaikan Paulus sebelumnya. berhubungan dengan tujuan Allah
Pernyataan Paulus sebagai orang yang memanggil seseorang ke dalam
dipenjara bukan untuk mengharapkan kumpulan orang percaya. Di dalam ayat
simpati dari jemaat Efesus, melainkan ini jelas dikatakan bahwa Allah telah
memanggil dari dalam gelap kepada
13 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)
Jurnal Teologi El-Shadday; Volume 1, Nomor 1 (November 2017)
terang untuk suatu maksud, yaitu hidup mereka, yakni menjalani
memberitakan perbuatan besar perbuatan
besar dari Allah. Ini adalah panggilan kehidupan sebagai orang-orang yang
gereja.
telah dipangil Allah, mereka tidak akan
Tentang panggilan ini Boice
mengatakan, “Sebelum kita dipanggil, menyia-nyiakan hidup mereka.
kita seperti orang buta dalam Yohanes 9.
Kita tidak dapat melihat Kristus ... kita Dari ayat 1 dapat ditarik sebuah
tidak tahu bahwa kita mengalami
kebangkrutan rohani, penyimpangan prinsip, yaitu ada maksud Allah dalam
emosional, dan ketelanjangan moral.
Ketika Allah memanggil kita, mata kita memanggil dan menyelamatkan umat-
terbuka kepada kebenaran Injil.”24 Dari
pernyataan Boice ini dapat ditarik sebuah Nya, maka gereja harus mengerti
pemahaman bahwa orang yang sudah
dipanggil Allah seharusnya menyadari panggilan itu dan hidup sesuai dengan
bahwa dirinya tidak lagi berada dalam
gelap atau dalam kebutaan, melainkan panggilan itu.
bisa melihat kebenaran Injil. Ayat 2, κεηὰ πάζεο ηαπεηλνθξνζύλεο
Ada sesuatu yang tersirat di dalam θαὶ πξᾳόηεηνο, κεηὰ καθξνζπκίαο,
pernyataan Paulus di dalam ayat ini, ἀλερόκελνη ἀιιήισλ ἐλ ἀγάπῃ (meta
yaitu bahwa jemaat Efesus perlu pasēs tapeinophrosynēs kai praotētos,
mengerti panggilan mereka, untuk apa
mereka ada dunia ini, dan untuk apa meta makrothymias, anechomenoi
mereka menerima anugerah keselamatan.
Paulus berharap jemaat Efesus mengerti allēlōn en agapē(i)), ayat ini
panggilan mereka, sehingga mereka bisa
hidup sesuai dengan panggilan tersebut. diterjemahkan “dengan segala
Dengan jemaat Efesus mengerti tujuan
kerendahan hati dan kelemahlembutan,
24James Montgomery Boice, Ephesians : An
Expositional Commentary, "A Zondervan dengan kesabaran, terimalah satu sama
Publication" (Grand Rapids, Mich.: Ministry lain di dalam kasih.” Di dalam kalimat
Resources Library, 1988), 122.
ini terkandung pesan moral bagi jemaat
Efesus. Pada frasa κεηὰ πάζεο
ηαπεηλνθξνζύλεο θαὶ πξᾳόηεηνο (meta
pasēs tapeinophrosynēs kai praotētos),
kata κεηά (meta) digunakan untuk
tindakan atau disposisi atas. Penggunaan
κεηά (meta) menyampaikan gagasan
iringan, hubungan, asosiasi. Kata πάζεο
(pasēs) adalah milik kedua nominal
ηαπεηλνθξνζύλεο (tapeinophrosynēs)
dan πξᾳόηεηνο (praotētos). Frasa
berikutnya juga menggunakan κεηά
14 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)
Joseph Christ Santo: Makna Kesatuan Gereja dalam Efesus 4:1-16
(meta), yaitu κεηά καθξνζπκίαο (meta kepada jemaat Kolose, “Dan di atas
makrothumias).
semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai
Ada yang menarik dari pemakaian
kata καθξνζπκίαο (makrothumias) yang pengikat yang mempersatukan dan
diterjemahkan “kesabaran”. Kata ini menyempurnakan.” (Kol. 3:14).
bukan sekadar bermakna kesabaran,
tetapi juga ketahanan atau ketekunan. Dari ayat 2 dapat ditarik sebuah
Ada pelajaran berharga bahwa dalam
menerima satu sama lain dibutuhkan prinsip, yaitu salah satu sikap hidup yang
ketekunan. Tersirat bahwa dalam
menerima satu sama lain tidak selalu sesuai dengan panggilannya adalah
mudah, karena setiap orang memiliki
pemikiran dan kehendak yang berbeda. menerima sesama orang percaya dalam
Untuk itu diperlukan kesabaran atau
ketekunan agar dapat saling menerima. kasih, dengan kerendahan hati,
Bukan hanya sekali dua kali saja
menerima satu sama lain itu dilakukan, kelemahlembutan, dan kesabaran.
melainkan menjadi tindakan yang terus
menerus, dan karenaanya dibutuhkan Ayat 3 dalam teks Yunani:
ketekunan.
ζπνπδάδνληεο ηεξεῖλ ηὴλ ἑλόηεηα
Dapat ditarik pelajaran di sini ηνῦ πλεύκαηνο ἐλ ηῷ ζπλδέζκῳ ηῆο
kerinduan Paulus agar jemaat Efesus εἰξήλεο (spoudazontes tērein tēn
dapat membangun hubungan timbal balik henotēta tou pneumatos en tō(i)
horizontal yang positif. Hubungan itu syndesmō(i) tēs eirēnēs),
dibangun melalui kerendahan hati,
kelembutan, kesabaran, dan saling ayat ini diterjemahkan, “sambil
menerima satu sama lain dalam kasih.
Kata kunci dari terjadinya hubungan bersungguh-sungguh memelihara
positif itu adalah ἐλ ἀγάπῃ (en agapē(i))
yang artinya “dalam kasih”. Nasihat kesatuan Roh dalam ikatan damai
untuk membangun hubungan positif sejahtera.” Kalimat ini mengandung
dengan kasih juga dikatakan Paulus
dorongan untuk tekun dalam menjaga
kesatuan Roh. Pada ayat ini mulai
ditemukan sumber data untuk
merumuskan konsep kesatuan. Ayat ini
menyebutkan frasa ηὴλ ἑλόηεηα ηνῦ
πλεύκαηνο (tēn henotēta tou pneumatos),
yang secara harfiah berarti kesatuan roh.
Penggunaan kasus genitif pada ηνῦ
πλεύκαηνο (tou pneumatos) menunjukkan
jenis atau sumber kesatuan itu, yaitu
kesatuan karena pekerjaan Roh, dan
inilah yang membedakan gereja atau
15 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)
Jurnal Teologi El-Shadday; Volume 1, Nomor 1 (November 2017)
persekutuan orang-orang percaya dari tersebut sudah tersedia bagi mereka yang
perhimpunan biasa.
mempercayai kebenaran dan menerima
Foulkes memberikan makna untuk
kesatuan roh ini sebagai berikut, Kristus sebagaimana diberitakan oleh
“Kesatuan Roh di sini berarti kesatuan
gereja dalam perasaan bahwa roh setiap rasul Paulus dalam Ef. 1:1-3:21. Jemaat
orang terhubung bersama, di mana para
pria dan para wanita didapati saling Efesus kini harus memelihara kesatuan
berbagi hal-hal yang mereka punyai
dalam Kristus.”25 Kesatuan Roh itu, bukan dengan usaha atau pengaturan
memberikan pengertian bahwa sesuatu
yang menyebabkan terwujudnya manusia, tetapi dengan hidup
kesatuan itu bukanlah hal yang bersifat “berpadanan dengan panggilan itu” (Ef.
jasmani, melainkan rohani.
4:1). Kesatuan rohani dipelihara dengan
Penggunaan kata ζπνπδάδνληεο
(spoudazontes) yang berasal dari kata tetap setia kepada kebenaran dan berjalan
kerja ζπνπδάδσ (spoudazō), yang artinya
adalah berusaha sungguh-sungguh atau seiring dengan Roh (Ef. 4:1-3,14-15;
berusaha sekuat tenaga, mengandung
gagasan bahwa kesatuan itu tidak terjadi Gal. 5:22-26). Kesatuan ini tidak
begitu saja tetapi harus diperjuangkan mungkin diperoleh “dengan usaha
dengan sungguh-sungguh. Jemaat Efesus manusia” (Gal. 3:3).26
harus memperjuangkan sedemikian rupa
agar kesatuan roh itu terwujud. Catatan Dari ayat 3 dapat ditarik sebuah
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan
menjelaskan tentang kesatuan roh prinsip, yaitu gereja harus
tersebut sebagai berikut:
memperjuangkan sedemikian rupa agar
“Kesatuan Roh” tidak mungkin
diciptakan oleh manusia. Kesatuan kesatuan roh itu terwujud, dan yang
25Francis Foulkes, “Ephesians: An menyebabkan terwujudnya kesatuan itu
Introduction and Commentary”, Tyndale New
Testament Commentaries, vol. 10 (Nottingham, bukanlah hal yang bersifat jasmani,
England: Inter-Varsity Press, 1989), 117.
melainkan rohani.
Ayat 4-6 dalam teks Yunani:
Ἓλ ζῶκα θαὶἓλ πλεῦκα, θαζὼο
θαὶἐθιήζεηε ἐλ κηᾷἐιπίδη ηῆο
θιήζεσο ὑκῶλ· εἷο θύξηνο, κία
πίζηηο, ἓλ βάπηηζκα, εἷο ζεὸο θαὶ
παηὴξ πάλησλ, ὁἐπὶ πάλησλ θαὶ δηὰ
πάλησλ θαὶἐλ πᾶζηλ (Hen sōma kai
hen pneuma, kathōs kai eklēthēte en
mia(i) elpidi tēs klēseōs hymōn; heis
kyrios, mia pistis, hen baptisma, heis
theos kai patēr pantōn, ho epi pantōn
kai dia pantōn kai en pasin).
26Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan
(Malang: Gandum Mas, 2009), catatan Ef. 4:3.
16 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)
Joseph Christ Santo: Makna Kesatuan Gereja dalam Efesus 4:1-16
Ketiga ayat ini diterjemahkan, “satu memiliki fungsi dan posisi yang unik di
tubuh dan satu Roh, seperti juga kamu dalam tubuh.
telah dipanggil dalam satu pengharapan
dari panggilanmu; satu Tuhan, satu iman, Foulkes menyatakan, “Rasul begitu
satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari peduli akan kesatuan praktis antara
semua, Yang di atas semua dan melalui orang-orang Yahudi dan non-Yahudi di
semua dan di dalam semua.” dalam gereja. ... Biarkan hubungan
kehidupan dan pekerjaan orang-orang
Dalam ketiga ayat ini ada Kristen secara praktis sesuai dengan
penggunaan kata εἷο (heis), κηᾷ (mia), fakta bahwa, untuk sepenuhnya
dan ἓλ (hen) yang memiliki bentuk dasar mungkin.”27 Jemaat Efesus terbangun
yang sama, yaitu εἷο (heis). Ketiga kata dari orang-orang Yahudi dan non-
tersebut memiliki pengertian “satu”, Yahudi. Dengan memahami kesatuan
masing-masing dalam gender maskulin, tubuhh Kristus, penyatuan bangsa yang
feminin, dan neuter. Penggunaan sampai berbeda, khususnya Yahudi dan non-
tujuh kali berturut-turut menunjukkan Yahudi ke dalam satu kesatuan, adalah
betapa pentingnya prinsip kesatuan ini. mungkin; bahkan kebersamaan dalam
kehidupan sehari-hari menunjukkan
“Satu tubuh”, ἓν σῶμα (hen sōma), bahwa kesatuan tubuh itu dapat terwujud.
memberikan pengertian bahwa masing-
masing orang percaya adalah bagian “Satu Roh”, ἓλ πλεῦκα (hen
yang tidak dapat dipisahkan dari gereja. pneuma), menunjuk kepada Roh Kudus
“Demikian juga kita, walaupun banyak, yang diam di dalam gereja dan di dalam
adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi Roh ini gereja dibaptis menjadi satu
kita masing-masing adalah anggota yang tubuh (1Kor. 12:13). Dalam kaitannya
seorang terhadap yang lain.” (Rm. 12:5). dengan “tubuh” dalam gagasan “satu
Kata σῶμα (sōma) mengacu kepada tubuh”, maka “roh” di sini menunjuk
seluruh persekutuan orang percaya, tubuh kepada unsur yang tidak bisa dipisahkan
mistik Kristus (Ef. 2:16; Rm. 12:5; 1Kor. dari tubuh agar tubuh dapat tetap hidup.
10:17; 12:13; Kol 1:24). Penjelasan lebih Tubuh tanpa roh menjadikan tubuh itu
dalam tentang “satu tubuh” dapat mati. Sebagaimana tubuh memerlukan
ditemukan di dalam 1 Korintus 12. Tidak roh agar hidup, maka gereja memerlukan
ada anggota yang dapat hidup di luar
tubuh, dan masing-masing anggota 27Foulkes, Op.Cit.
17 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)
Jurnal Teologi El-Shadday; Volume 1, Nomor 1 (November 2017)
Roh Kudus agar menjadi gereja yang yang sama dari kehidupan kekal.”29
hidup. Gill menyatakan, Roh Kudus “Satu pengharapan” mengindikasikan
menjiwai, mendorong, dan bahwa kelak orang-orang Kristen akan
menggerakkan tubuh; hanya ada satu sama-sama memiliki kehidupan kekal.
Roh yang meyakinkan dosa, Panggilan yang merupakan tindakan
mencerahkan, meregenerasi, dan penyelamatan dari Allah memberikan
membuat hidup; yang menggabungkan janji kehidupan yang kekal, inilah
ke dalam tubuh, yaitu gereja; yang pengharapan dari panggilan itu, dan
menghibur orang-orang kudus; semua orang Kristen memiliki
membantu mereka dalam akses mereka pengharapan ini.
terhadap Allah melalui Kristus.28 “Satu “Satu Tuhan”, εἷο θύξηνο (eis kurios),
Roh” memberikan pemahaman bahwa
dapat berarti “satu Tuhan” atau “satu
yang menggerakkan gereja adalah satu, tuan”. “Satu Tuhan” mengacu kepada
Yesus yang adalah Tuhan. Karena εἷο
yaitu Roh Kudus. Di mana pun berada θύξηνο (eis kurios) juga dapat berarti
“satu tuan”, maka orang percaya
dan terhisab ke dalam denominasi
apapun, hanya ada satu yang
menggerakkan dan menjadikan gereja mengakui bahwa Yesuslah yang menjadi
hidup, yaitu Roh Kudus. pemilik gereja dan tuan atas gereja.
“Satu pengharapan”, κηᾷ ἐιπίδη (mia
Gereja tidak boleh mengabdikan diri
elpidi), menunjuk kepada fakta, bahwa kepada yang lain selain kepada satu-
ketika gereja dipanggil keluar dari satunya tuan, yaitu Yesus Kristus.
kekafiran, satu harapan yang sama lahir Alkitab Penuntun Hidup
di dalamnya. Dalam panggilan itu Berkelimpahan memberikan pengertian
“satu Tuhan” sebagai berikut:
terkandung pengharapan, sebagaimana
pengunaan kasus genitif pada θιήζεσο Bahwa hanya ada “satu Tuhan”
(klēseōs) yang memunculkan pengertian
“pengharapan dari panggilan”. Matthew artinya karya penebusan Kristus itu
sempurna dan memadai, dan tidak
Henry menjelaskan tentang objek diperlukan penebus atau pengantara yang
harapan, yaitu warisan surgawi, “Semua
lain untuk memberikan keselamatan yang
orang Kristen dipanggil untuk harapan 29Matthew Henry, Matthew Henry's
Commentary on the Whole Bible : Complete and
28John Gill, Exposition of the Entire Bible Unabridged in One Volume (Peabody:
(Joseph Kreifels), Eph 4:4. Hendrickson, 1996, c1991), Eph 4:2.
18 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)
Joseph Christ Santo: Makna Kesatuan Gereja dalam Efesus 4:1-16
lengkap kepada orang percaya (1Tim. One faith. The same belief. ... it
2:5-6; Ibr. 9:15). Orang percaya harus means that Christians should be united
menghampiri Allah melalui Kristus saja because they hold the same great
(Ibr. 7:25). “Satu Tuhan” juga berarti doctrines; and, also, because they have
bahwa mengakui adanya kekuasaan yang the same confidence in the Redeemer in
setara atau lebih tinggi (sekular atau their hearts. ... They have the same trust
religius) selain Allah yang dinyatakan in Christ, as a living, practical principle –
dalam Kristus dan Firman yang and they should, therefore, be one.30
diilhamkan berarti memisahkan diri dari
ketuhanan Kristus dan juga dari hidup Satu iman. Kesamaan keyakinan. ...
yang hanya terdapat di dalam diri-Nya. itu berarti bahwa orang-orang Kristen
Tidak mungkin ada ketuhanan Kristus seharusnya menjadi kesatuan, karena
atau “kesatuan Roh” (Ef. 4:3) terlepas mereka menganut doktrin besar yang
dari pengakuan bahwa Tuhan Yesus sama; dan juga, karena mereka memiliki
adalah kekuasaan tertinggi bagi setiap kepercayaan akan Penebus di hati
orang percaya dan bahwa kekuasaan mereka. Mereka menaruh kepercayaan
Kristus itu disampaikan melalui Firman pada prinsip-prinsip praktis kehidupan
yang tertulis. Kristus – dan karena itu mereka
seharusnya menjadi satu.
Ini berarti “satu Tuhan” juga
memberikan pengertian bahwa karya “Satu baptisan”, ἓλ βάπηηζκα (hen
penebusan Kristus itu sempurna dan baptisma), upacara yang satu dan sama
memadai, dan tidak diperlukan penebus bagi semua, dan oleh baptisan ini orang
atau pengantara yang lain untuk percaya tergabung ke dalam persekutuan
memberikan keselamatan yang lengkap dari gereja-Nya. “Satu baptisan” tidak
kepada orang percaya. dapat merujuk kepada satu model
baptisan, melainkan kepada satu nama
“Satu iman”, κία πίζηηο (mia pistis), yang disebutkan dalam baptisan tersebut
merupakan satu keyakinan kepada sebagaimana dikatakan Yesus dalam
Kristus, yaitu keyakinan kepada Sang Amanat Agung, “... dan baptislah mereka
Juruselamat yang mendatangkan dalam nama Bapa dan Anak dan Roh
kepastian keselamatan. Barnes
menyatakan tentang “satu iman” sebagai 30Albert Barnes, Notes on the New
berikut: Testament: Ephesians, Philippians & Colossians,
ed. Robert Frew (London: Blackie & Son, 1884-
1885), 74.
19 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)
Jurnal Teologi El-Shadday; Volume 1, Nomor 1 (November 2017)
Kudus,” (Mat. 28:19). Nama ini yaitu “satu tubuh”, “satu roh”, “satu
mengesahkan mereka sebagai murid- pengharapan”, “satu Tuhan”, “satu
murid Kristus, sejalan dengan pengertian iman”, “satu baptisan”, dan “satu Allah
“satu Tuhan” dan “satu iman” seperti dan Bapa”.
telah diuraikan sebelumnya.
Ayat 7 dalam teks Yunani adalah:
“Satu Allah”, εἷο ζεὸο (eis theos), Ἐλὶ δὲἑθάζηῳἡκῶλ ἐδόζε ἡ ράξηο
menjelaskan tentang transendensi Allah θαηὰ ηὸ κέηξνλ ηῆο δσξεᾶο ηνῦ
Bapa yang lebih tinggi mengatasi Χξηζηνῦ (Eni de hekastō(i) hēmōn
segalanya, tetapi yang menyatakan diri- edothē hē charis kata to metron tēs
Nya melalui segala yang diciptakan-Nya, dōreas tou Christou).
dan juga hadir di tengah-tengah ciptaan-
Nya. Di sini terkandung gagasan Terjemahan dari ayat ini adalah, “Tetapi
penyataan umum Allah melalui alam
semesta ciptaan-Nya. Selain itu kepada masing-masing dari kita telah
pemahaman transendensi dan imanensi
Allah muncul dalam ayat ini. diberikan anugerah menurut ukuran
pemberian Kristus.” Ayat ini diawali
Dalam kerangka berpikir induktif, dengan kata penghubung δὲ (de) yang
premis-premis minor “satu tubuh”, “satu
roh”, “satu pengharapan,” “satu Tuhan”, mengandung konotasi pertentangan. Kata
“satu iman”, “satu baptisan”, “satu
Allah”, maka dapat ditarik sebuah premis penghubung ini dimaksud untuk
mayor bahwa gereja adalah satu. Gereja
tidak dapat dipisah-pisahkan atau dicerai- menjembatani konsep kesatuan dan
beraikan karena mereka memiliki
kesamaan, yaitu tubuh (lembaga) yang kesamaan pada ayat 4-6 dengan
sama, roh yang sama, pengharapan yang
sama, Tuhan yang sama, iman yang keberagaman pada ayat 7-11. Pada ayat
sama, baptisan yang sama, dan Allah
yang sama. Maka dari ayat 4-6 ini dapat 4-6 Paulus berbicara tentang kesatuan
ditarik pelajaran, bahwa gereja bisa
memelihara kesatuan Roh karena dalam tujuh hal, pada ayat 7 ini Paulus
memiliki beberapa kesamaan prinsip,
mengawali dengan hal yang bertolak
belakang dari “kesatuan”, yaitu
“keberbedaan”, bahwa masing-masing
orang diberi anugerah yang berbeda-
beda.
Perbedaan anugerah ini dasarnya
adalah θαηὰ ηὸ κέηξνλ ηῆο δσξεᾶο ηνῦ
Χξηζηνῦ (kata to metron tēs dōreas tou
Christou): menurut ukuran pemberian
Kristus. Masing-masing mendapat
anugerah dari Kristus, dan masing-
20 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)
Joseph Christ Santo: Makna Kesatuan Gereja dalam Efesus 4:1-16
masing mendapatkannya dalam proporsi yang berarti Paulus menempatkan diri
di mana Sang Pemberi berkenan sebagai bagian dari jemaat.
memberikan itu, yang satu dalam ukuran
yang lebih besar dan yang satu lagi lebih Frasa ἐλὶ ἑθάζηῳ ἡκῶλ (eni
kecil, tetapi masing-masing mendapatkan hekastō(i) hēmōn) memiliki arti “masing-
pemberian itu dari Pemberi yang sama. masing dari kita” atau “setiap orang dari
kita”. Penggunaan frasa ini menunjukkan
Gardner menyatakan, “Gereja adalah bahwa karunia diberikan kepada setiap
satu tubuh dan disatukan namun terdiri individu di dalam gereja, bukan hanya
dari banyak individu dan kepada masing- orang-orang tertentu saja. Holmes
masing dari kita kasih karunia telah menyatakan, “Terlalu sering kita percaya
diberikan. Ini adalah gereja Kristus dan bahwa karunia khusus dari Allah
oleh karena itu Dialah yang membagi disediakan untuk elit khusus di gereja,
anugerah yang diperlukan untuk bukan untuk orang percaya umum.
mencapai tujuan-Nya ....”31 Allah Namun Tuhan tidak meninggalkan satu
memiliki tujuan yang unik untuk setiap orang pun dari rencana-Nya. Tidak ada
orang, karena itu wajar bila Ia individu “umum” dalam Kerajaan.
memberikan karunia yang berbeda-beda Semua turut menjadi ahli waris
agar setiap orang bisa mencapai tujuan Kristus.”32 Kebenaran ini mengajarkan
yang unik tersebut. bahwa tidak ada satu pun individu yang
tidak berfungsi dalam Kerajaan Allah,
Perubahan pembicaraan Paulus karena semua telah menerima karunianya
ternyata bukan hanya tentang tema, tetapi masing-masing menurut ukuran
juga tentang penggunaan person dalam pemberian Kristus untuk digunakan
gramatikalnya. Pada ayat-ayat sesuai dengan maksud Allah.
sebelumnya Paulus menempatkan jemaat
Efesus sebagai orang kedua (“kamu”), Dari ayat 7 ini dapat ditarik pelajaran,
yaitu lawan bicara Paulus, tetapi mulai bahwa gereja memiliki keberbedaan,
ayat 7 Paulus menempatkan jemaat yaitu karunia-karunia yang diberikan
Efesus sebagai orang pertama (“kita”), kepada masing-masing individu dalam
31Paul Gardner, Ephesians: Grace and Joy in 32Mark A. Holmes, Ephesians: A Bible
Christ, Focus on the Bible Commentary (Ross- Commentary in the Wesleyan Tradition
shire, Great Britain: Christian Focus Publications, (Indianapolis, IN: Wesleyan Publishing House,
2007), 101. 1997), 121.
21 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)
Jurnal Teologi El-Shadday; Volume 1, Nomor 1 (November 2017)
jemaat menurut ukuran pemberian kutipan Perjanjian Lama dalam
Kristus. Perjanjian Baru sebagai berikut:
Ayat 8 dalam teks Yunani adalah: ...rasul-rasul cenderung
δηὸ ιέγεη· ἀλαβὰο εἰο ὕςνο menggunakan terjemahan bebas atau
ᾐρκαιώηεπζελ αἰρκαισζίαλ,ἔδσθελ
δόκαηα ηνῖο ἀλζξώπνηο (dio legei: terjemahan Yunani ketika mengutip
anabas eis hyphos ē(i)chmalōteusen
aichmalōsian, edōken domata tois Perjanjian Lama. Tidak ada
anthrōpois)
terjemahan standar pada saat itu, dan
beberapa terjemahan Yunani
mungkin tidak akurat atau tidak
cukup spesifik bagi penulis Alkitab.
Nas diterjemahkan, “Sebab itu ia berkata, ... tetapi Perjanjian baru terbukti
„Ketika naik ke tempat tinggi Ia
merupakan penafsir Perjanjian Lama
yang terbaik.33
menawan tawanan-tawanan, Ia
memberikan pemberian-pemberian Zuck menjelaskan bahwa pengutipan nas
ini memberi aspek baru pada sebuah
kepada manusia.‟” Ini merupakan kebenaran. Paulus secara sederhana
membangun berdasarkan fakta bahwa
pengutipan bebas dari Mazmur 68:19, dalam kenaikan-Nya Ia menerima
pemberian-pemberian dari manusia,
nas dalam Mazmur tersebut tidak dikutip maka Ia sanggup memberikan
pemberian-pemberian kepada manusia.34
secara persis sama dalam Efesus.
Ayat ini diawali dengan kata
Pengutipan bebas ini ditandai setidaknya sambung δηὸ (dio) yang merupakan
alasan atau penjelasan mengapa dalam
dengan dua hal. Pertama, ada perubahan ayat sebelumnya disebutkan tentang
pemberian, yaitu karena Kristus telah
persona; dalam Mazmur 68:19 Tuhan naik ke tempat tinggi. Dalam konteks
surat Efesus, Paulus mengaitkan
adalah orang kedua, sedangkan dalam keberadaan Kristus di tempat tinggi
dengan apa yang telah dituliskannya pada
Efesus 4:8 Tuhan adalah orang ketiga. pasal-pasal sebelumnya, “...yang
Kemudian dalam Mazmur 68:19
dikatakan “menerima pemberian-
pemberian” sedangkan dalam Efesus
dikutip sebagai “memberikan pemberian-
pemberian”. Memang ada kesulitan
penafsiran, khususnya tentang perubahan 33Norman Geisler dan Ron Brooks, Ketika
dari “menerima pemberian-pemberian”
menjadi “memberikan pemberian- Alkitab Dipertanyakan (Yogyakarta: Penerbit
pemberian”. Problem kutipan ini
Andi, 2006), 207.
seharusnya tidak perlu menjadi masalah. 34Roy B. Zuck, Basic Bible Interpretation
Geisler menjelaskan tentang problem (Illionis: Victor Books, 1999), 258-259.
22 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)
Joseph Christ Santo: Makna Kesatuan Gereja dalam Efesus 4:1-16
dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan karena ayat 11 sebenarnya berkaitan
langsung dengan ayat 7, tetapi seolah-
membangkitkan Dia dari antara orang olah terpisah karena adanya penjelasan
pada ayat 9-10 ini. Dalam ayat 9 Paulus
mati dan mendudukkan Dia di sebelah membawa pembaca kepada perluasan
fakta “naik ke tempat tinggi” kepada
kanan-Nya di sorga, jauh lebih tinggi dari fakta baru yang kontradiktif “turun ke
tempat rendah”. Dengan adanya gagasan
segala pemerintah dan penguasa dan bahwa tempat yang tinggi dan tempat
yang terendah sudah dijangkau
kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap oleh Kristus, maka itu berarti Kristus
memenuhi segala sesuatu. Berkaitan
nama yang dapat disebut, bukan hanya di dengan ayat 6 yang berbunyi, “satu Allah
dan Bapa dari semua, Yang di atas semua
dunia ini saja, melainkan juga di dunia dan melalui semua dan di dalam semua,”
yang akan datang” (Ef. 1:20-21). Dasar dalam ayat 10 ini Paulus hendak
menjelaskan bahwa sebagaimana Allah
pemberian karunia kepada masing- Bapa memenuhi semuanya, Kristus pun
memenuhi semuanya.
masing individu dalam jemaat adalah
Dari ayat 8-10 dapat ditarik sebuah
karena Kristus sudah naik ke tempat pelajaran, yaitu gereja mendapatkan
karunia-karunia karena Kristus
tinggi. memenuhi segala sesuatu. Adalah wajar
bagi Kristus yang memenuhi segala
Ayat 9-10 dalam teks Yunani adalah: sesuatu itu memberikan karunia yang
bermacam-macam kepada setiap individu
ηὸ δὲἀνέβη ηί ἐζηηλ, εἰ κὴὅηη θαὶ dalam jemaat. Bahwa Kristus memenuhi
θαηέβε εἰο ηὰ θαηώηεξα [κέξε] ηῆο segala sesuatu telah dibuktikan melalui
γῆο; ὁ θαηαβὰο αὐηόο ἐζηηλ kematian-Nya, kebangkitan-Nya, dan
θαὶὁἀναβὰςὑπεξάλσ πάλησλ ηῶλ kenaikan-Nya ke surga.
νὐξαλῶλ, ἵλα πιεξώζῃ ηὰ πάληα (To
de anebē ti estin, ei mē hoti kai Ayat 11 dalam teks Yunai adalah:
katebē eis ta katōtera [merē] tēs gēs?
10 Ho katabas autos estin kai ho
anabas hyperanō pantōn tōn ouranōn,
hina plērōsē(i) ta panta).
Ayat 9-10 ini diterjemahkan, “Tetapi
apakah artinya „Ia telah naik‟ selain
bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi
yang lebih rendah? Ia yang telah turun
adalah juga yang telah naik jauh di atas
semua langit, supaya Ia memenuhi
semua.” Dalam kedua ayat ini
terkandung sisipan tentang Allah yang
memenuhi segala sesuatu. Peneliti
mengatakan dua ayat ini sebagai sisipan
23 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)
Jurnal Teologi El-Shadday; Volume 1, Nomor 1 (November 2017)
Καὶ αὐηὸο ἔδσθελ ηνὺο κὲλ para penatua.”35 Artikel pada Alkitab
ἀπνζηόινπο, ηνὺο δὲ πξνθήηαο, ηνὺο Penuntun Hidup Berkelimpahan
δὲ εὐαγγειηζηάο, ηνὺο δὲ πνηκέλαο memberikan pengertian tentang rasul
θαὶ δηδαζθάινπο (kai autos edōken secara umum, “Istilah rasul dipakai
tous men apostolous, tous de dalam PB secara umum bagi wakil yang
prophētas, tous de euangelistas, tous ditugaskan sebuah jemaat, seperti para
de poimenas kai didaskalous) misionaris Kristen yang pertama. Mereka
adalah orang-orang yang menunjukkan
Nas ini diterjemahkan “Dan Ia kepemimpinan rohani yang luar biasa,
diurapi dengan kuasa untuk berhadapan
mengangkat rasul-rasul, juga nabi-nabi, langsung dengan kuasa-kuasa kegelapan
dan meneguhkan Injil dengan berbagai
juga pemberita-pemberita Injil, juga mukjizat, dan telah menyerahkan diri
untuk mendirikan berbagai gereja sesuai
gembala-gembala, juga pengajar- dengan kebenaran dan kemurnian rasuli.
pengajar.” Ayat ini berkaitan erat dengan Rasul-rasul dalam pengertian yang
umum ini tetap penting bagi maksud
ayat 7 tentang anugerah yang berbeda- Allah di dalam gereja. Jikalau gereja
berhenti mengutus orang-orang yang
beda menurut ukuran pemberian Kristus. penuh Roh, maka penyebaran Injil ke
seluruh dunia akan terhambat. Pada
Perbandingannya dengan ayat 7 adalah, pihak lain, selama gereja menghasilkan
dan mengutus orang semacam itu, gereja
pada ayat 7 Paulus menekankan akan memenuhi tugas misionernya dan
tetap setia kepada Amanat Agung Tuhan
perbedaan ukuran sedangkan pada ayat (Mat. 28:18-20).36
11 Paulus menekankan perbedaan jenis. Tentang nabi, Boles menjelaskan,
“Para nabi adalah kelompok kedua dari
Di dalam ayat ini disebutkan secara
35Kenneth L. Boles, Galatians & Ephesians,
spesifik lima macam pemberian tersebut, The College Press NIV commentary (Joplin, Mo.:
College Press, 1993), Eph 4:11.
yaitu rasul-rasul, nabi-nabi, pemberita-
36Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan,
pemberita Injil, gembala-gembala, dan Op.Cit., Artikel: Karunia-karunia Pelayanan
Gereja.
guru-guru.
Boles menjelaskan tentang rasul-
rasul, “Mereka adalah orang-orang yang
dipilih oleh Yesus untuk diutus sebagai
representasi Yesus di bumi setelah
kenaikan-Nya ke surga. Kepada mereka
dijanjikan inspirasi (Yoh. 14:26) dan
perkataan mereka akan disertai kuasa
(Yoh. 20:23). Rasul-rasul disebutkan
pertama kali dalam daftar yang dituliskan
Paulus karena prioritas mereka di antara
24 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)
Joseph Christ Santo: Makna Kesatuan Gereja dalam Efesus 4:1-16
para pemimpin, yang terkait erat dengan kepada keduniawian dan kompromi
kebenaran alkitabiah (1Kor. 14:3).38
para rasul dalam Efesus 2:20 dan 3:5.
Tentang pemberita Injil, Boles
Mereka memiliki karunia yang menjelaskan, “Para pemberita Injil
adalah mereka yang memberitakan kabar
memampukan mereka berbicara langsung baik dari Injil. Sebagai pengkhotbah
mereka tidak memiliki otoritas seperti
dari Allah, dan kadang-kadang pada para rasul dan inspirasi seperti pada
para nabi.”39 Dalam PB, pemberita Injil
memprediksikan apa yang akan terjadi di adalah orang milik Allah yang
masa mendatang.37 Di kalangan gereja ditugaskan untuk memberitakan Injil
(yaitu kabar baik) keselamatan kepada
PB, para nabi berfungsi sebagai berikut: yang belum selamat dan membantu
membuka gereja yang baru di sebuah
Mereka merupakan pemberita dan kota. Penginjil itu sangat penting dalam
maksud Allah bagi gereja-Nya. Gereja
penafsir Firman Allah yang dipenuhi yang tidak mendukung pelayanan
seorang penginjil tidak akan lagi
Roh, dipanggil Allah untuk memperoleh jiwa-jiwa baru sebagaimana
yang diinginkan Allah.40
mengingatkan, menasihati, menghibur,
Kemudian Boles menyatukan
dan membangun (Kis. 2:14-36; 3:12-26; penjelasan tentang gembala dan pengajar
sebagai berikut, “Orang-orang seperti itu
1Kor. 12:10; 1Kor. 14:3). Mereka harus harus „dapat mengajar‟ (1 Tim 3: 2),
memberikan pengasuhan dan instruksi
menjalankan karunia nubuat. Kadang- kepada orang yang baru bertobat.
kadang mereka adalah “pelihat” yang Dengan cara ini, pekerjaan Penginjil
dilengkapi dengan gembala dan pengajar.
meramalkan masa depan (Kis. 11:28;
21:10-11). Seperti halnya para nabi PL,
maka nabi PB dipanggil untuk
menyingkapkan dosa, memberitakan
kebenaran, mengingatkan akan
datangnya penghakiman, dan
memberantas keduniawian dan kesuaman
di antara umat Allah (Luk. 1:14-17). Para
nabi masih diperlukan dalam maksud
Allah bagi gereja-Nya. Gereja yang
menolak para nabi Allah akan menjadi
gereja yang merosot, yang terhanyut
37Boles, Op.Cit. 38Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan,
Op.Cit.
39Boles, Op.Cit.
40Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan,
Op.Cit.
25 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)
Jurnal Teologi El-Shadday; Volume 1, Nomor 1 (November 2017)
Pengajar memelihara dan menguraikan Jadi diberikannya perlengkapan ini
pesan dari para rasul dan PL. Mereka bukan tanpa maksud, melainkan agar
adalah spesialis yang bertugas atas nama anugerah ini dipergunakan dalam
gereja untuk menanamkan kebenaran pekerjaan pelayanan dan dalam
ilahi.”41 pembangunan tubuh Kristus.
Ayat 12 dalam teks Yunani adalah: Kata depan yang digunakan di sini
bukan πξὸο (pros) tetapi εἰο (eis), artinya
πξὸο ηὸλ θαηαξηηζκὸλ ηῶλ ἁγίσλ εἰο bukan hanya ke arah tujuan melainkan
ἔξγνλ δηαθνλίαο, εἰο νἰθνδνκὴλ ηνῦ sampai ke dalam atau sampai kepada
ζώκαηνο ηνῦ Χξηζηνῦ (pros ton tujuan. Lange mengatakan, “Tujuan dari
katartismon tōn hagiōn eis ergon pelayanan sekali lagi dihubungkan
diakonias, eis oikodomēn tou sōmatos dengan kata depan εἰο (eis). Betapa
pentingnya mempersiapkan orang
tou Christou). Kristen ... untuk melayani dalam
kegiatan jemaat. Tubuh Kristus itu ada
Nas ini diterjemahkan “untuk dan eksis, tetapi adanya anggota baru
perlengkapan orang-orang kudus ke yang terus tergabung di dalamnya, tubuh
dalam pekerjaan pelayanan, ke dalam Kristus itu meluas dan meningkat.”42
pembangunan tubuh Kristus.” Ayat ini Sejalan dengan pembangunan tubuh
Kristus yang semakin besar itu, orang-
merupakan tujuan pemberian karunia- orang yang baru tergabung perlu benar-
benar tergabung dalam arti menjalankan
karunia yang disebutkan pada ayat fungsinya sebagai bagian dari tubuh.
Kata depan εἰο (eis) di sini mengingatkan
sebelumnya. Tujuannya adalah untuk tujuan pemberian karunia-karunia adalah
agar setiap individu benar-benar masuk
memperlengkapi orang-orang kudus. Ini dalam pembangunan tubuh Kristus. Di
sinilah pentingnya karunia yang spesifik
mengindikasikan bahwa orang-orang
42John Peter Lange, Philip Schaff, Karl
kudus perlu diperlengkapi untuk Braune dan M. B. Riddle, A Commentary on the
Holy Scriptures (Bellingham, WA: Logos
mengerjakan suatu tugas. Seperti halnya Research Systems, Inc., 2008), 151.
seorang prajurit diperlengkapi untuk
menyelesaikan tugas di medan
pertempuran, demikian pula orang-orang
kudus memerlukan perlengkapan untuk
dapat melaksanakan tugasnya. Itu
sebabnya perlengkapan ini diberikan
supaya orang-orang kudus masuk ke
dalam pekerjaan pelayanan, ke dalam
pembangunan tubuh Kristus.
41Boles, Op.Cit.
26 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)
Joseph Christ Santo: Makna Kesatuan Gereja dalam Efesus 4:1-16
pada setiap individu untuk dapat yang penuh dari kelimpahan Kristus.
Tujuan itu jelas sekali dan merupakan
berfungsi dalam tubuh Kristus. target yang harus dicapai, sebagaimana
frasa κέρξη θαηαληήζσκελ (mechri
Ayat 13 dalam teks Yunani adalah: katantēsōmen) “hingga mencapai”,
κέρξη θαηαληήζσκελ νἱ πάληεο εἰο ditambah kata depan εἰο (eis) “ke dalam”.
ηὴλ ἑλόηεηα ηῆο πίζηεσο θαὶ ηῆο
ἐπηγλώζεσο ηνῦ πἱνῦ ηνῦ ζενῦ, εἰο Pada ayat ini tampak jelas bahwa
ἄλδξα ηέιεηνλ, εἰο κέηξνλ ἡιηθίαο keberbedaan karunia pada masing-
ηνῦ πιεξώκαηνο ηνῦ Χξηζηνῦ masing individu sama sekali tidak
(mechri katantēsōmen oi pantes eis dimaksudkan untuk terjadinya
tēn henotēta tēs pisteōs kai tēs perpecahan, sebaliknya justru untuk
epignōseōs tou huiou tou theou, eis pembangunan tubuh Kristus; bahkan
andra teleion, eis metron hēlikias tou salah satu tujuan pembangunan tubuh
plērōmatos tou Christou). Kristus itu, yaitu tujuan pertama, adalah
kesatuan iman dan pengenalan akan
Ayat ini diterjemahkan, “hingga kita Anak Allah.
semua sampai ke dalam kesatuan iman Frasa εἰο κέηξνλ ἡιηθίαο ηνῦ
πιεξώκαηνο ηνῦ Χξηζηνῦ (eis metron
dan pengenalan akan Anak Allah, ke hēlikias tou plērōmatos tou Christou)
diterjemahkan “ke dalam ukuran yang
dalam kedewasaan, ke dalam ukuran penuh dari kelimpahan Kristus”. Frasa
yang penuh dari kelimpahan Kristus.” Di ini memberikan pengertian bahwa ada
batas ukuran tertentu, bukan suatu
dalam ayat ini kembali terdapat kata perkembangan yang tanpa batas. Artinya,
depan εἰο hingga beberapa kali. Kata ukuran tertentu tersebut bisa dicapai
depan εἰο (eis) memberi tanda pada apa sebagai tanda kedewasaan. Pencapaian
ukuran kedewasaan ini dapat
yang menjadi gol atau tujuan. Kata depan dibandingkan dengan pertumbuhan
εἰο (eis) pada ayat 12 memberikan kanak-kanak menjadi dewasa yang akan
berhenti ketika mencapai ukuran tubuh
pengertian bahwa anugerah diberikan dewasa.
dengan tujuan agar dipergunakan dalam
tugas. Pelaksanaan tugas ini pun
memiliki tujuan, kata depan εἰο (eis)
dalam ayat 13 merupakan tujuan dari
tugas yang disebutkan dalam ayat 12.
Ada tiga tujuan akhir dari pekerjaan
pelayanan dan pembangunan tubuh
Kristus, yang pertama kesatuan iman dan
pengenalan akan Anak Allah, yang kedua
kedewasaan, dan yang ketiga ukuran
27 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)
Jurnal Teologi El-Shadday; Volume 1, Nomor 1 (November 2017)
Ayat 14 dalam teks Yunnai berbunyi: pernah diucapkannya kepada penatua
ἵλα κεθέηη ὦκελ λήπηνη, Efesus ketika bertemu di Miletus, tentang
θιπδσληδόκελνη θαὶ πεξηθεξόκελνη kewaspadaan terhadap orang-orang yang
παληὶἀλέκῳ ηῆο δηδαζθαιίαο ἐλ ηῇ dengan ajaran palsu mereka bermaksud
θπβείᾳ ηῶλ ἀλζξώπσλ, ἐλ παλνπξγίᾳ mencerai-beraikan dan menarik murid-
πξὸο ηὴλ κεζνδείαλ ηῆο πιάλεο (hina murid dari jalan yang benar. Kedewasaan
mēketi ōmen nēpioi, klydōnizomenoi dihubungkan dengan kewaspadaan
kai peripheromenoi panti anemō(i) tēs terhadap rupa-rupa pengajaran ini. Dalam
didaskalias en tē(i) kybeia(i) tōn perkembangan menuju kedewasaan, di
anthrōpōn, en panourgia(i) pros tēn kemudian hari tampak kedewasaan
methodeian tēs planēs). jemaat Efesus dalam karakternya sebagai
jemaat yang selektif terhadap pekerja-
Nas ini diterjemahkan “sehingga kita pekerja palsu. Pujian kepada jemaat
Efesus datang melalui wahyu kepada
bukan lagi kanak-kanak yang diombang- Yohanes, “Aku tahu, bahwa engkau tidak
dapat sabar terhadap orang-orang jahat,
ambingkan dan dibawa-bawa angin bahwa engkau telah mencobai mereka
yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang
pengajaran, dalam tipuan orang-orang, sebenarnya tidak demikian, bahwa
engkau telah mendapati mereka
dalam kelicikan muslihat yang pendusta.” (Why. 2:2b).
menyesatkan.” Ini merupakan kontras
Ayat 15 dalam teks Yunani adalah:
dari sebuah kedewasaan. Ayat ini ἀιεζεύνληεο δὲἐλ ἀγάπῃ αὐμήζσκελ
εἰο αὐηὸλ ηὰ πάληα, ὅο ἐζηηλ ἡ
menggambarkan kondisi kanak-kanak θεθαιή, Χξηζηόο (alētheuontes de en
yang labil dan mudah ditipu. Kata ἀλέκῳ agapē(i) auxēsōmen eis auton ta
(anemō(i)) adalah bentuk datif dari panta, hos estin hē kephalē,
ἀλέκνο (anemos), yang berarti angin Christos).
Ayat ini diterjemahkan “tetapi dengan
yang mengalir atau bergerak. Angin berpegang pada kebenaran di dalam
kasih kita bertumbuh dalam segala hal ke
pengajaran mengandung pengertian dalam Dia yang adalah kepala, yaitu
Kristus.” Dengan diawali kata sambung
bahwa pengajaran palsu adalah seperti
arus yang bisa menyeret dan
menghanyutkan. Ketika seseorang
mencapai kedewasaan penuh, maka ia
tidak lagi labil dan mudah ditipu,
melainkan memiliki pendirian yang
teguh dalam pengajaran sehingga tidak
disesatkan.
Pada ayat ini Paulus mengingatkan
jemaat Efesus pada pesan yang
28 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)
Joseph Christ Santo: Makna Kesatuan Gereja dalam Efesus 4:1-16
δὲ (de), ayat ini merupakan kontras dari disatukan melalui setiap sendi yang
ayat 14. Di dalam ayat 14 disebutkan mendukung, sesuai dengan fungsi dalam
tentang kondisi θιπδσληδόκελνη ukuran masing-masing bagian
(klydōnizomenoi) “diombang- pertumbuhan tubuh, membangun dirinya
dalam kasih.” Penggunaan kata depan ἐμ
ambingkan” dan πεξηθεξόκελνη
(peripheromenoi) “dibawa-bawa”, dalam (ex) memberikan pengertian bahwa
ayat 15 disebutkan tentang ἀιεζεύνληεο sumber pertumbuhan adalah Kristus.
(alētheuontes), berpegang teguh. Sambil Ketika dikaitkan dengan ayat 15 dapat
berpegang pada kebenaran, pertumbuhan ditemukan dua kata depan yang
merupakan antonim, yaitu εἰο (eis) “ke
dalam segala hal terus terjadi. Ketika dalam” dan ἐμ (ex) “dari dalam”, yang
dikaitkan dengan konsep pembangunan
tubuh Kristus, pertumbuhan dalam segala keduanya diikuti oleh kata ganti yang
hal adalah mutlak harus terwujud. sama yang menunjuk kepada Kristus;
Kemacetan pertumbuhan pada salah satu sehingga dapat dipahami, bahwa Kristus
segi atau terjadinya ketidakseimbangan adalah sumber pertumbuhan (dari dalam
proporsi pertumbuhan menjadikan tubuh Kristus) dan Kristus menjadi tujuan
Kristus tidak sehat. Target atau sasaran pertumbuhan (ke dalam Kristus). Ini
pertumbuhan juga dijelaskan dalam ayat merupakan hal yang menarik untuk
ini juga, sasaran pertumbuhan adalah dicermati; jika digunakan kalimat yang
kepada Kepala, yaitu Kristus. lebih singkat, dapat dikatakan bahwa
Ayat 16 dalam teks Yunani adalah: pertumbuhan itu dari Kristus dan kepada
ἐμ νὗ πᾶλ ηὸ ζῶκα Kristus.
ζπλαξκνινγνύκελνλ θαὶ Selanjutnya juga dikatakan tentang
ζπκβηβαδόκελνλ δηὰ πάζεο ἁθῆο ηῆο
ἐπηρνξεγίαο θαηʼἐλέξγεηαλ ἐλ kondisi pertumbuhan tersebut: (1) rapi
κέηξῳἑλὸο ἑθάζηνπ κέξνπο ηὴλ tersusun dan disatukan melalui dukungan
αὔμεζηλ ηνῦ ζώκαηνο πνηεῖηαη εἰο
νἰθνδνκὴλ ἑαπηνῦἐλ ἀγάπῃ (ex hou sendi-sendi, (2)sesuai
pan to sōma synarmologoumenon kai ukuran pertumbuhan masing-masing.
symbibazomenon dia pasēs haphēs
tēs epichrēgias kat’ energeian en Pertumbuhan yang diharapkan adalah
metrō(i) henos hekastou merous tēn pertumbuhan dalam dimensi korporat
auxēsin tou sōmatos poieitai eis
oikodomēn heautou en agapē(i)). dan dimensi individu. Secara korporat,
Terjemahan dari ayat ini adalah “yang dalam pertumbuhan itu terjadi saling kait
dari Dia seluruh tubuh rapi tersusun dan dan saling dukung antar-anggota tubuh
29 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)
Jurnal Teologi El-Shadday; Volume 1, Nomor 1 (November 2017)
Kristus, sementara secara individu 2). Gereja harus memperjuangkan
masing-masing anggota tubuh Kristus sedemikian rupa agar kesatuan roh itu
juga membangun dirinya sendiri sesuai terwujud, dan yang menyebabkan
fungsi dalam tubuh dan sesuai bagian terwujudnya kesatuan itu bukanlah hal
pertumbuhannya. yang bersifat jasmani, melainkan rohani
(ayat 3). Gereja bisa memelihara
Dari ayat 11-16 dapat ditarik sebuah kesatuan Roh karena memiliki beberapa
pelajaran, yaitu karunia yang diberikan kesamaan prinsip, yaitu “satu tubuh”,
kepada masing-masing individu dalam “satu roh”, “satu pengharapan”, “satu
gereja harus dipergunakan untuk Tuhan”, “satu iman”, “satu baptisan”,
pekerjaan pelayanan, yaitu untuk dan “satu Allah dan Bapa” (ayat 4-6).
pembangunan tubuh Kristus. Dalam
pembangunan tubuh Kristus ini masing- Dari ayat 7-11ditemukan beberapa
masing anggota tubuh Kristus itu prinsip tentang keberagaman karunia
bertumbuh membangun dirinya sesuai yang ada pada gereja. Rinciannya adalah
fungsi dalam tubuh, semakin dewasa, sebagai berikut: Gereja memiliki
hingga mencapai ukuran perkembangan keberbedaan, yaitu karunia-karunia yang
yang penuh. diberikan kepada masing-masing
individu dalam jemaat menurut ukuran
Garis Besar Hasil Eksegesis pemberian Kristus (ayat 7). Gereja
mendapatkan karunia-karunia karena
Dari ayat 1-6 ditemukan beberapa Kristus memenuhi segala sesuatu (ayat 8-
10). Karunia yang diberikan kepada
prinsip tentang kesamaan yang menjadi masing-masing individu dalam gereja
harus dipergunakan untuk pekerjaan
titik tolak terwujudnya kesatuan gereja. pelayanan, yaitu untuk pembangunan
tubuh Kristus; dalam pembangunan
Rinciannya adalah sebagai berikut: Ada tubuh Kristus ini masing-masing anggota
tubuh Kristus itu bertumbuh membangun
maksud Allah dalam memanggil dan dirinya sesuai fungsi dalam tubuh,
semakin dewasa, hingga mencapai
menyelamatkan umat-Nya, maka gereja ukuran perkembangan yang penuh (ayat
11-16).
harus mengerti panggilan itu dan hidup
sesuai dengan panggilan itu (ayat 1).
Salah satu sikap hidup yang sesuai
dengan panggilannya adalah menerima
sesama orang percaya dalam kasih,
dengan kerendahan hati,
kelemahlembutan, dan kesabaran (ayat
30 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)
Joseph Christ Santo: Makna Kesatuan Gereja dalam Efesus 4:1-16
Prinsip Kesatuan Gereja terwujudnya kesatuan, melainkan justru
menjadi perlengkapan dan komponen
Paulus menasihati jemaat untuk yang saling mengisi di dalam
membangun kesatuan tersebut.
memelihara kesatuan, karena seluruh
Pemahaman yang benar akan konsep
jemaat adalah satu tubuh, satu Roh, satu kesatuan ini akan membantu para
pemimpin gereja dalam mengelola
pengharapan, satu Tuhan, satu iman, satu konflik yang terjadi. Pengelolaan konflik
secara bijaksana berdasarkan makna
baptisan, satu Allah. Sekalipun satu kesatuan dalam Efesus 4:116 ini
diharapkan menghasilkan solusi yang
kesatuan, masing-masing orang percaya terbaik, sehingga konflik tidak berakhir
pada terjadinya friksi. Pada bab
memiliki keunikan dalam hal karunia- selanjutnya akan diuraikan implementasi
praktis bagaimana mengelola konflik
karunia yang diterimanya. Tujuan gereja berdasarkan prinsip-prinsip yang
dirumuskan dari Efesus 4:1-16 ini.
pemberian karunia adalah agar orang Prinsip-prinsip Alkitabiah tentang
kesatuan yang diambil dari Efesus 4:1-16
percaya masuk dalam pekerjaan dapat dikelompokkan ke dalam dua sub-
tema, yaitu gereja yang menjaga
pelayanan dan pembangunan tubuh kesatuan dengan membangun kesamaan
dan gereja yang menjaga kesatuan
Kristus. Arah pembangunan tubuh dengan menghargai keberagaman
karunia.
Kristus adalah kedewasaan penuh.
Gereja yang Menjaga Kesatuan dengan
Pertumbuhan menuju kedewasaan ini Membangun Kesamaan (Ef. 4:1-6)
sumbernya adalah Kristus dan arah Gereja harus mengerti panggilannya,
bahwa ada maksud Allah dalam
tujuannya juga adalah Kristus. memanggil dan menyelamatkan umat-
Nya. Gereja yang mengerti panggilannya
Prinsip-prinsip kesatuan yang
dibangun berdasarkan konsep kesatuan
ini mencakup dua hal yang bertolak
belakang, yaitu kesamaan dan
keberagaman. Ada beberapa kesamaan
yang menjadi titik tolak terwujudnya
kesatuan, yaitu “satu tubuh”, “satu roh”,
“satu pengharapan”, “satu Tuhan”, “satu
iman”, “satu baptisan”, dan “satu Allah
dan Bapa”.
Di sisi lain gereja juga diperhadapkan
adanya keberagaman pada masing-
masing individu, khususnya
keberagaman karunia. Dalam hal ini
keberagaman bukan menjadi penghalang
31 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)
Jurnal Teologi El-Shadday; Volume 1, Nomor 1 (November 2017)
sepatutnya hidup sesuai dengan pelayanan, yaitu untuk pembangunan
panggilan itu. Salah satu sikap hidup tubuh Kristus.
yang sesuai dengan panggilan adalah
menerima sesama orang percaya dalam KESIMPULAN
kasih, dengan kerendahan hati,
kelemahlembutan, dan kesabaran. Gereja Berdasarkan proses eksegesis dari
juga perlu menyadari bahwa mereka
telah dipanggil ke dalam sebuah Efesus 4:1-16 dapat disimpulkan
kesatuan, yaitu kesatuan roh, dan
kesatuan itu harus diperjuangkan. Gereja beberapa hal.
bisa memelihara kesatuan Roh karena
memiliki beberapa kesamaan prinsip, Pertama, yang dimaksud kesatuan
yaitu “satu tubuh”, “satu roh”, “satu
pengharapan”, “satu Tuhan”, “satu dalam nas tersebut adalah kesatuan Roh,
iman”, “satu baptisan”, dan “satu Allah
dan Bapa”. yang merupakan perasaan bahwa roh
Gereja yang Menjaga Kesatuan dengan setiap orang percaya terhubung bersama
Menghargai Keberagaman Karunia (Ef.
4:7-16) sebagai bagian dari gereja yang esa,
Pada satu pihak, gereja memiliki karena Roh Kudus yang
kesamaan, tetapi gereja juga memiliki
keberbedaan, yaitu karunia-karunia yang mengerjakannya.
diberikan kepada masing-masing
individu dalam jemaat menurut ukuran Kedua, prinsip-prinsip kesatuan yang
pemberian Kristus. Gereja mendapatkan
karunia-karunia karena Kristus dibangun berdasarkan konsep kesatuan
memenuhi segala sesuatu dan sudah
dibuktikan melalui kematian-Nya, ini mencakup dua hal yang bertolak
kebangkitan-Nya, dan kenaikan-Nya ke
surga. Gereja perlu menyadari bahwa belakang, yaitu kesamaan dan
karunia-karunia yang telah diberikan itu
harus dipergunakan untuk pekerjaan keberagaman. Gereja memiliki beberapa
kesamaan yang menjadi titik tolak
terwujudnya kesatuan, sekaligus
memiliki keberagaman pada masing-
masing individu, khususnya
keberagaman karunia. Dalam hal ini
keberagaman menjadi perlengkapan dan
komponen yang saling mengisi di dalam
membangun kesatuan tersebut.
32 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)
Joseph Christ Santo: Makna Kesatuan Gereja dalam Efesus 4:1-16
DAFTAR PUSTAKA Britain: Christian Focus Publications,
2007).
Abineno, J.L. Tafsiran Alkitab Surat Geisler, Norman dan Brooks, Ron.
Efesus (Jakarta: BPK Gunung Mulia, Ketika Alkitab Dipertanyakan
1997). (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2006).
Gill, John. Exposition of the Entire Bible
Aland, B., Aland, K., Black, M., Martini, (Joseph Kreifels).
C. M., Metzger, B. M., & Wikgren, Henry,Matthew. Matthew Henry's
A. The Greek New Testament Commentary on the Whole Bible :
(Federal Republic of Germany: Complete and Unabridged in One
United Bible Societies. 1993, 4th ed., Volume (Peabody: Hendrickson,
c1979). 1996, c1991).
Holmes, Mark A. Ephesians: A Bible
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan Commentary in the Wesleyan
(Malang: Gandum Mas, 2009). Tradition (Indianapolis, IN:
Wesleyan Publishing House, 1997).
Alkitab Terjemahan Baru (Jakarta: Inc Merriam-Webster, Merriam-
Lembaga Alkitab Indonesia, 2002). Webster's Collegiate Dictionary.,
Eleventh ed. (Springfield, Mass.:
Barnes, Albert. Notes on the New Merriam-Webster, Inc., 2003).
Testament: Ephesians, Philippians & Lange, John Peter; Schaff, Philip;
Colossians, ed. Robert Frew Braune, Karl dan Riddle, M. B.
(London: Blackie & Son, 1884- A Commentary on the Holy
1885). Scriptures (Bellingham, WA: Logos
Research Systems, Inc., 2008).
Bartel, LeRoy. Prison Epistles: Liauw, Suhento. Cara Menafsir Alkitab
Colossians, Philemon, Ephesians, dengan Tepat dan Benar
and Philippians : An Independent- (Hermeneutika) (Jakarta: STT
Study Textbook, Second Edition. Graphe, 2002).
(Springfield, MO: Global University, Makienggung, Merliza Akatastasia.
2006). Manajemen Konflik dalam Gereja
(Suatu Tinjauan Ekklesiologis
Barth, Markus. Ephesians: Introduction, terhadap Model Manajemen Konflik
Translation, and Commentary oc dalam Gereja Menurut Hugh F.
Chapter 1-3 (New Haven, London: Halverstadt): Skripsi (Salatiga:
Yale University Press, 2008). Universitas Kristen Satyawacana,
2012).
Boice, James Montgomery. Ephesians : Morton, Timothy S. “The Treasury of
An Expositional Commentary, "A Scriptur Knowledge, Enhanced v1.1”
Zondervan Publication" (Grand versi elektronik di dalam Rick
Rapids, Mich.: Ministry Resources Meyer, e-Sword® 10.1.0 (Franklin,
Library, 1988). USA: e-Sword, 2012, c2000).
Moulton, Harold K. Leksikon Analitis
Boles, Kenneth L. Galatians & Bahasa Yunani yang Direvisi
Ephesians, The College Press NIV (Jogjakarta: Randa‟s Family Press,
commentary (Joplin, Mo.: College 2008).
Press, 1993).
Foulkes, Francis. “Ephesians: An
Introduction and Commentary”,
Tyndale New Testament
Commentaries, vol. 10 (Nottingham,
England: Inter-Varsity Press, 1989).
Gardner, Paul. Ephesians: Grace and Joy
in Christ, Focus on the Bible
Commentary (Ross-shire, Great
33 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)
Jurnal Teologi El-Shadday; Volume 1, Nomor 1 (November 2017)
Smith, J.H. The New Treasury of Wegner, P. D. A student's guide to
textual criticism of the Bible : Its
Scripture Knowledge: The most history, methods & results (Downers
Grove, Ill.: InterVarsity Press, 2006).
complete listing of cross reference
Wood, A. Skevington. "Ephesians", di
available anywhere-every verse, dalam The Expositor's Bible
Commentary, Volume 11: Ephesians
every theme, every important word Through Philemon, ed. Frank E.
Gaebelein (Grand Rapids, MI:
(Nashville TN: Tomas Nelson, 1992, Zondervan Publishing House, 1981).
electronic form 1996). Zuck, Roy B. Basic Bible Interpretation
Strong, James. “Dictionaries of Hebrew (Illionis: Victor Books, 1999).
and Greek Words : Strong's
Exhaustive Concordance” (1890)
versi elektronik di dalam Rick
Meyer, e-Sword® 10.1.0 (Franklin,
USA: e-Sword, 2012, c2000).
34 | Copyright© 2017, Jurnal Teologi El-Shadday; ISSN 2338-1213 (print), 2599-0489 (online)