The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by candraditasona, 2021-11-02 22:57:43

Modul 5

Modul 5

MODUL 5

Pembelajaran 1

Definisi Obligasi

Pembelajaran 2

Perhitungan Obligasi

PENDAHULUAN

Capaian Pembelajaran Lulusan

Capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada modul 5 ini antara lain:
• S8 Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik.
• KU1 Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan
inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu
pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai
humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya
• P4 Menguasai prinsip dan teknik perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi pembelajaran matematika.
• P5 Menguasai pengetahuan faktual tentang fungsi dan manfaat
teknologi khususnya teknologi informasi dan komunikasi yang relevan
untuk pembelajaran matematika.

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada modul 5 ini mahasiswa
diharapkan mampu menjelaskan definisi, jenis, kelebihan, kelemahan serta
dapat melakukan perhitungan terkait obligasi. Diharapkan dengan memahami
bentuk ivestasi berupa obligasi mahasiswa memiliki literasi finansial yang
baik dalam memilih bentuk investasi.

Materi Pokok

Modul 5 ini akan membahas mengenai media pembelajaran. Adapun sub-sub
materi yang akan dibahas antara lain:

• Definisi media pembelajaran
• Perkembangan media pembelajaran
• Jenis-jenis media pembelajaran
• Fungsi media pembelajaran
• Karakteristik media pembelajaran
• Pemilihan media pembelajaran

Metode Pembelajaran

Metode yang digunakan dalam pembelajaran 1 dan 2 adalah diskusi
dan presentasi. Untuk model yang digunakan adalah flipped classroom. Untuk
kegiatan asynchronous, mahasiswa mengakses sumber belajar yang sudah
disediakan dalam teams (modul, ebook dan video) dan mengerjakan tugas
yang tersedia dalam modul maupun assignment pada teams. Kegiatan
synchronous akan dilakukan dalam bentuk tatap muka online untuk
mendiskusikan hal-hal yang tidak dipahami dalam pembelajaran
asynchronous.

Pembelajaran 1

Definisi Obligasi

Kemampuan akhir

Kemampuan akhir yang diharapkan dari kegiatan pembelajaran 1 antara lain:
• Mampu menjelaskan definisi obligasi
• Mampu menjelaskan bagaimana suatu obligasi dapat diterbitkan
• Mahasiswa mampu menjelaskan jenis-jenis obligasi
• Mahasiswa mampu menjelaskan kelebihan dan kelemahan obligasi

Materi

Definisi
Obligasi merupakan salah satu sumber pendanaan (financing) bagi

pemerintah dan perusahaan, yang dapat diperoleh dari pasar modal. Secara
sederhana, obligasi merupakan suatu surat berharga yang dikeluarkan oleh
penerbit (issuer) kepada investor (bondholder), dimana penerbit akan
memberikan suatu imbal hasil (return) berupa kupon yang dibayarkan
secara berkala dan nilai pokok (principal) ketika obligasi tersebut
mengalami jatuh tempo. (Adler, Desmon, Wilson; 2007)

Obligasi merupakan surat pengakuan hutang yang dikeluarkan oleh
pemerintah atau perusahaan atau lembaga lain sebagai pihak yang berhutang,
yang mempunyai nilai nominal tertentu dan kesanggupan untuk membayar
bunga secara periodik atas dasar persentase tertentu yang tetap (Yuliana, dkk.

2011). Bursa Efek Indonesia mendefinisikan bahwa obligasi sebagai surat
utang jangka menengah-panjang yang dapat dipindahtangankan yang berisi
janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga
pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah
ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.

Obligasi adalah instrumen hutang jangka panjang yang
mengindikasikan bahwa sebuah perusahaan telah meminjam sejumlah uang
tertentu dan berjanji untuk membayarnya di masa depan dengan syarat-
syarat yang sudah ditentukan. Syarat yang ditentukan sebelumnya adalah
waktu jatuh tempo, coupon interest rate, dan periode pembayaran bunga.
(Gitman; 2003)

Sedangkan menurut Yulianingsih (2010) menyatakan bahwa obligasi
pada dasarnya merupakan surat pengakuan hutang atas pinjaman yang
diterima oleh perusahaan penerbit obligasi dari masyarakat pemodal. Obligasi
juga sebagai alternatif investasi yang dapat memberikan pendapatan tetap
dengan waktu yang telah ditentukan kepada investor.

Penerbitan Obligasi

Menurut Ross, et al (2008), pada umumnya prosedur yang
dilakukan dalam penerbitan obligasi hampir sama dengan prosedur
penerbitan saham. Pertama, penerbitan obligasi ini harus disetujui oleh
dewan direksi. Kedua, perusahaan menyiapkan registration statement yang
akan diperiksa oleh lembaga terkait. Ketiga, jika disetujui oleh lembaga
terkait, registration statement tersebut akan berlaku 20 hari setelahnya dan
obligasi dapat diperjualbelikan.

Berbeda dengan saham, registration statement obligasi
membutuhkan indenture, yaitu perjanjian tertulis antara perusahaan
peminjam dengan perusahaan trust yang umumnya adalah bank. Bank
tersebut bertugas untuk (1) memastikan bahwa semua aturan didalam
indenture dipatuhi, (2) mengelola sinking fund, dan (3) mewakili
pemegang obligasi jika perusahaan tersebut gagal bayar.

Klasifikasi Investasi Obligasi

Tujuan dari penjualan obligasi kepada investor salah satunya agar
pemerintah dan perseroan memperoleh pinjaman uang. Uang yang mereka
dapatkan ketika menerbitkan obligasi, atau dijual kepada publik merupakan
jumlah dari uang yang dipinjam. Imbalan yang akan didapatkan oleh
pemerintah atau perseroan berupa persetujuan untuk memberikan bayaran
dengan jumlah tertentu kepada pemegang obligasi atau pemberi pinjaman
(kreditur). Kupon merupakan pembayaran bunga tetap tiap tahun hingga
obligasi tersebut jatuh tempo untuk pemilik obligasi. Sehingga utang tersebut
akan dilunasi pada saat jatuh tempo, pemegang obligasi akan memperoleh
bayaran dari peminjam berupa nilai nominal atau nilai muka obligasi (face
value).

Menurut Keown et al. (2001) dalam Pertiwi (2013) menyatakan bahwa
obligasi memiliki klasifikasi yang penting diantaranya yaitu:

1. Klaim terhadap Aset dan Pendapatan Perusahaan
Bila perusahaan penerbit obligasi bangkrut, maka klaim terhadap utang
secara umum, termasuk obligasi, mendapat kehormatan untuk
didahulukan haknya daripada saham maupun saham prefer. Namun,
utang-utang yang berbeda itu mempunyai urutan dalam pelunasanya.

Obligasi juga memiliki klaim terhadap pendapatan yang didahulukan dari
saham biasa dan saham prefer. Secara umum jika suku obligasi tidak
dibayar, dewan obligasi dapat menyatakan bahwa perusahaan penerbitnya
bangkrut.
2. Nilai Pari
Nilai pari obligasi adalah nilai nominal yang tertera pada lembar obligasi
yang akan dikembalikan kepada pemegang obligasi pada saat jatuh
tempo. Tidak dinyatakan dalam jumlah melainkan dalam persentase atas
nilai nominalnya.
3. Tingkat Suku Bunga Kupon
Tingkat suku bunga kupon dari suatu obligasi menunjukan besarnya
presentase terhadap nilai pari obligasi yang akan dibayar setiap tahun
sebagi bunga.
4. Periode Jatuh Tempo
Periode jatuh tempo adalah lamanya waktu hingga pihak penerbit obligasi
membayarkan kembali nilai pari obligasi kepada para pemilik obligasi
yang sekaligus akan mengakhiri masa berlakunya.
5. Indenture
Indenture adalah dewan perjanjian legal antara perusahaan penerbit
obligasi dengan dewan atau wali obligasi yang mewakili para pemilik atau
pembeli obligasi tersebut. Didalamnya termuat berbagai ketentuan utang-
piutang, termasuk penjelasan mengenai obligasi itu sendiri, hak-hak para
pemilik obligasi, hak-hak perusahaan atau pihak penerbit, serta tanggung
jawab dewan. Dewan obligasi, biasanya sebuah bank komersial atau
institusi keuangan yang diserahi tugas untuk mengawasi hubungan antar
penerbit dan pemilik obligasi, melindungi kepentingan para pemilik
obligasi, serta menjamin dilaksanakanya segenap ketentuan yang telah
disepakati.

6. Tingkat Penghasilan Sekarang
Tingkat penghasilan sekarang dari suatu obligasi adalah rasio pembayaran
bunga tahunan terhadap harga obligasi pada saat sekarang dipasaran.

Jenis-jenis Obligasi

Sebelum transaksi jual beli obligasi terjadi, ada suatu kontrak
perjanjian obligasi (bond indenture) antara pembeli dan penjual obligasi.
Perjanjian tersebut menentukan adanya macam-macam obligasi yang terdiri
dari beberapa bagian diantaranya adalah:

1. Berdasarkan penerbit obligasi
Berdasarkan penerbit obligasi dapat dibagi atas tiga jenis yaitu
a. Obligasi pemerintah yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah.
b. Obligasi perusahaan milik Negara (state owned company). Contoh
penerbit obligasinya adalah BTN, Bapindo, PLN, jasa marga,
Pegadaian, Pelabuhan Indonesia, dan lain-lain.
c. Obligasi perusahaan swasta Contoh penerbit obligasinya adalah
Astra Internasional, Bank Internasional Indonesia, Citra Marga
Nusaphala Persada, Bank Modern, Multiland, Dharmala Sakti
Sejahtera, Ciputra development, Tjiwi Kimia, dan lain-lain.

2. Berdasarkan sistem pembayaran bunga
Berdasarkan sistem pembayaran bunga maka obligasi dapat dibagi atas
dua jenis yaitu:
a. Obligasi Kupon (Coupon Bond)
Obligasi kupon (coupon bond) yaitu obligasi yang bunganya
dibayarkan secara periodik, ada yang setiap triwulan, semesteran,
atau tahunan. Pada surat obligasi terdapat bagian yang dapat dirobek

untuk mengambil bunga obligasi tersebut. Bagian inilah yang disebut
kupon obligasi. Jadi kupon obligasi adalah bagian yang istimewa dari
suatu obligasi yang mendefinisikan jumlah bunga tahunan. Setiap 1
kupon melambangkan 1 kali bunga yang dapat diambil.
b. Obligasi tanpa Kupon (Zero Coupon Bond)

Lain halnya dengan coupon bond, zero coupon bond tidak
mempunyai kupon, sehingga investor tidak akan menerima bunga
secara periodik, tetapi bunga langsung dibayarkan sekaligus pada
saat pembelian.

3. Berdasarkan tingkat bunganya
Berdasarkan tingkat bunga ada 3 jenis obligasi, yaitu:
a. Obligasi dengan Bunga Tetap (Fixed Rate Bond)
Bunga pada obligasi ini ditetapkan pada awal penjualan obligasi dan
tidak berubah sampai dengan jatuh tempo.
b. Obligasi dengan Bunga Mengambang (Floating Rate Bond)
Bunga pada obligasi ini dietapkan pada waktu pertama kali untuk
kupon pertama, sedangkan pada waktu jatuh tempo kupon pertama
akan ditentukan tingkat bunga untuk kupon berikutnya, demikian
seterusnya. Biasanya obligasi dengan bunga mengambang ini
ditentukan relatif terhadap suatu patokan suku bunga misalnya 1%
diatas JIBOR (Jakarta Inter Bank Offering Rate), 1,5% diatas LIBOR
(London Bank Offering Rate).
c. Obligasi dengan Bunga Campuran (Mixed Rate Bond)
Obligasi jenis ini merupakan gabungan dari obligasi bunga tetap dan
bunga mengambang. Bunga tetap ditetapkan untuk periode tertentu
biasanya pada periode awal, dan periode selanjutnya bunganya
mengambang.

4. Berdasarkan jaminannya
Berdasarkan jaminannya ada 5 jenis obligasi yaitu:
a. Collateral
Perusahaan penerbit membuat suatu janji, apabila pada saat jatuh
tempo obligasi perusahaan penerbit tidak dapat membayar nilai
nominal obligasi maka perusahaan penerbit menyediakan sejumlah
asset milik perusahaan sebagai jaminan. Hal tersebut akan
memperkuat tingkat kepercayaan pemodal, yang menjamin bahwa
pemodal tidak akan mengalami kerugian.
b. Debenture
Dalam tipe obligasi ini, perusahaan penerbit obligasi tidak menjamin
dengan aktiva tertentu, tetapi dijamin oleh tingkat likuiditas
perusahaan. Pemodal berharap bahwa perusahaan dapat mencapai
laba untuk membayar bunga dan nilai nominal obligasi.
c. Subording Debenture
Dalam perjanjian kontrak obligasi, pemegang obligasi
diklasifikasikan berdasarkan siapa yang akan dibayar terlebih dahulu.
Jika perusahaan bangkrut, siapa yang paling mendapat prioritas untuk
dibayar terlebih dahulu. Tipe Subording Debenture dibayar setelah
debenture. Oleh karena itu, Subording Debenture merupakan
obligasi yang mempunyai risiko tinggi.
d. Obligasi Hipotek (Mortgage)
Obligasi tipe ini dijamin dengan aset tertentu dan aset yang dijadikan
agunan disebutkan secara jelas. Aset tersebut merupakan aset yang
tidak bergerak misalnya, tanah dan gedung. Apabila perusahaan
menepati janjinya, agunan tersebut dapat dijual untuk menutupi

kewajiban perusahaan tersebut. Dalam obligasi tipe ini, asset
perusahaan yang baru secara langsung menjadi agunan.

Manfaat Obligasi

Obligasi memiliki beberapa manfaat, diantaranya:

1. Tingkat bunga obligasi bersifat konsisten, dalam arti tidak dipengaruhi
harga pasar obligasi.

2. Pemegang obligasi dapat memperkirakan pendapatan yang akan diterima,
sebab dalam kontrak perjanjian sudah ditentukan secara pasti hak-hak
yang akan diterima pemegang obligasi.

3. Investasi obligasi dapat pula melindungi resiko pemegang obligasi dari
kemungkinan terjadinya inflasi.

4. Obligasi dapat digunakan sebagai agunan kredit bank dan untuk membeli
instrumen aktiva lain.

Kelemahan Obligasi

Berbagai bentuk kelemahan obligasi sangat bervariasi, tergantung pada
stabilitas suatu perekonomian Negara. Berikut ini kelemahan dari obligasi:

1. Tingkat bunga. Tingkat bunga pasar keuangan dengan harga obligasi
mempunyai hubungan negatif, apabila harga obligasi naik maka tingkat
bunga akan turun, dan sebaliknya.

2. Obligasi merupakan instrumen keuangan yang sangat konservatif,
sehingga menghasilkan yield yang cukup baik, dengan resiko rendah.

3. Tingkat likuidasi obligasi rendah. Hal ini dikarenakan pergerakan harga
obligasi, khususnya apabila harga obligasi menurun.

4. Resiko penarikan. Apabila dalam kontrak perjanjian obligasi ada
persyaratan penarikan obligasi, perusahaan dapat menarik obligasi
sebelum jatuh tempo dengan membayar sejumlah premi.

5. Resiko kecurangan. Apabila perusahaan penerbit mempunyai masalah
likuiditas dan tidak mampu melunasi kewajibannya ataupun mengalami
kebangkrutan maka pemegang obligasi akan menderita kerugian.

Gambar 5.1 Contoh Obligasi
Untuk lebih memahami mengenai obligasi, anda dapat menyimak penjelasan
pada video berikut ini
Link Video:
https://www.youtube.com/watch?v=SSqJ6Hhl-Vs

Rangkuman

Obligasi adalah instrumen hutang jangka panjang yang
mengindikasikan bahwa sebuah perusahaan telah meminjam sejumlah uang
tertentu dan berjanji untuk membayarnya di masa depan dengan syarat-
syarat yang sudah ditentukan. Syarat yang ditentukan sebelumnya adalah
waktu jatuh tempo, coupon interest rate, dan periode pembayaran bunga.

Berdasarkan Lembaga penerbitnya obligasi terdiri dari obligasi
pemerintah, BUMN, maupun perusahaan swasta. Saat ini obligasi pemerintah
dapat dibeli melalui dua cara yaitu lewat pasar obligasi primer atau perdana
dan lewat pasar sekunder. Pembelian obligasi di pasar primer hanya bisa
dilakukan saat penjualan perdana (Initial Public Offering) pada waktu yang
ditetapkan

Soal Latihan

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan obligasi?
2. Jelaskan bagaimana suatu obligasi bisa diterbitkan.
3. Jelaskan apa saja kelebihan dan kekurangan obligasi?
4. Bagaimana seseorang dapat membeli obligasi?

Referensi

Arifin, Johan. (2016). Kupas Tuntas Matematika Keuangan Dengan Ms Excel.
Elex Media Computindo.

Bushey, J. H., & Miller, I. L. (2015). Business Mathematics. In The American
Mathematical Monthly (Thirteenth, Vol. 44, Issue 1). Pearson.
https://doi.org/10.2307/2301334

Chan, W.-S., & Tse, Y.-K. (2021). Financial Mathematics for Actuaries. In
Financial Mathematics for Actuaries (Second Edi). World Scientific
Publishing. https://doi.org/10.1142/12464

Frensidy, Budi. (2010). Matematika Keuangan (Edisi Keempat). Salemba
Empat

Herispon, Herispon. (2007). Buku Ajar Matematika Keuangan. UIR Press

Kapoor, J. R., Dlabay, L. R., Hughes, R. J., & Hart, M. M. (2020). Personal
Finance. In Glencoe/McGraw-Hill (THIRTEENTH). McGraw-Hill
Education.

Pembelajaran 2

Perhitungan Obligasi

Kemampuan akhir

Kemampuan akhir yang diharapkan dari kegiatan pembelajaran 1 antara lain:
• Mampu melakukan perhitungan dalam obligasi berbunga
• Mampu melakukan perhitungan obligasi yang dapat ditebus

Materi

Obligasi Berbunga
Obligasi yang sering ditemukan pada umumnya dalah obligasi

berbunga (coupon bond) yaitu obligasi yang memberikan bunga secara
periodic kepada pemegangnya. Sebagai surat utang jangka Panjang setiap
obligasi memuat:

1. Nilai nominal, yaitu besarnya utang yang akan dilunasi pada saat jatuh
tempo.

2. Tanggal jatuh tempo, yaitu tanggal pelunasan utang obligasi.
3. Tingkat bunga obligasi atau kupon biasanya dinyatakan per tahun

(p.a.)
4. Tanggal pembayaran bunga yang menjelaskan apakah obligasi dibayar

setahun sekali atau setahun dua kali.
Daya Tarik dari obligasi sebagai surat utang adalah sifatnya yang
cukup likuid atau mudah untuk diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia

setiap harinya. Investor obligasi diharapkan dapat imbal hasil atas investasinya
dalam obligasi. Imbal hasil ini sering disebut yield. Harga obligasi yang
diperdagangkan biasanya dinyatakan dengan angka persentase (tanpa
menggunakan tanda %). Jika harga penutupan sebuah obligasi adalah 105
berarti obligasi tersebut diperdagangkan pada 105% dari harga nominal.

Penentuan Harga Wajar

Jika diberikan variable F, c, I dan n, maka harga wajar obligasi adalah:

(1 − (1 + )− )
= + (1 + )

F = nilai nominal atau nilai pari obligasi

c = tingkat bunga (kupon) obligasi per periode

C = pembayaran bunga per periode

i = yield per periode

n = jumlah periode

P = harga wajar obligasi

Dengan kata lain harga wajar obligasi adalah jumlah nilai sekarang
(present value) dari anuitas bunga yang dibayarkan dan nilai sekarang dari
nominalnya. Contoh:

Sebuah Obligasi bernilai nominal Rp. 100.000.000 dengan bunga j2 = 12%
jatuh tempo dalam 10 tahun. Tentukan harga wajar obligasi jika investor
mengharapkan yield:

a. 14% p.a.,

b. 10% p.a.

Jawab:

a. F = 100.000.000

c= 12% = 6% = 0,06

2

C = 6% × 100.000.000 = 6.000.000

n = 10 tahun = 20 semester

i = 14% = 7% = 0,07
2

P = (1−(1+ )− ) +
(1+ )

= (1−(1+0,07)−20)6.000.000 + 100.000.000
0,07 (1+0,07)20

= 63.564.085,47 + 25.841.900,28

= 89.405.985,75

b. Jika i = 10% = 5% = 0,05 maka
2

P = (1−(1+ )− ) +
(1+ )

= (1−(1+0,05)−20)6.000.000 + 100.000.000
0,05 (1+0,05)20

= 74.773.262,055 + 37.688.948,29

= 112.462.210,34

Persamaan lainnya yang dapat digunakan untuk menghitung harga wajar
obligasi adalah dengan mencari selisih antara bunga yang diharapkan, yaitu
yang sesuai dengan yield dan bunga yang dibayarkan. Kemudian kita

menghitung nilai sekarang dari anuitas selisih bung aini ditambah dengan nilai
nominal untuk mendapatkan harga wajar. Atau dapat ditulis:

= + ( − ) (1 − (1 + )− )


Obligasi dapat ditebus

Umumnya Obligasi akan dilunasi pada saat jatuh tempo. Namun
beberapa obligasi dapat ditebus oleh penerbit obligasi sebelum jatuh tempo.
Obligasi semacam ini disebut obligasi callable bonds. callable bond adalah
obligasi yang dapat ditebus oleh pihak penerbit sebelum mencapai tanggal
jatuh tempo yang ditentukan. Callable bond yang dapat ditarik memungkinkan
perusahaan penerbit untuk melunasi hutangnya lebih awal.

Sebuah bisnis dapat memilih untuk membatalkan obligasi mereka jika
suku bunga bergerak lebih rendah, yang akan memungkinkan mereka untuk
meminjam kembali dengan tingkat yang lebih menguntungkan. Callable bond
dengan demikian mengkompensasi investor untuk potensi itu karena mereka
biasanya menawarkan tingkat bunga atau tingkat kupon yang lebih menarik
karena sifatnya yang dapat ditarik.

Callable bond sangat menguntungkan penerbitnya, sehingga investor
dari obligasi ini diberikan kompensasi dengan tingkat bunga yang lebih
menarik daripada obligasi serupa namun tidak dapat ditarik. Sederhananya,
callable bond adalah instrumen utang yang penerbitnya berhak
mengembalikan pokok investor dan menghentikan pembayaran bunga
sebelum obligasi tanggal jatuh tempo. Korporasi dapat menerbitkan obligasi
untuk mendanai ekspansi atau untuk melunasi pinjaman lainnya.

Jika mereka mengharapkan suku bunga pasar turun, mereka dapat
menerbitkan obligasi sebagai callable bond, memungkinkan mereka untuk
melakukan pelunasan lebih awal dan mengamankan pembiayaan lain dengan
suku bunga yang lebih rendah. Penawaran obligasi akan menentukan
ketentuan kapan perusahaan dapat menarik kembali catatan tersebut.

Ada banyak ragam variasi callable bond. Penebusan opsional
memungkinkan penerbit menebus obligasi sesuai dengan persyaratan saat
obligasi diterbitkan. Namun, tidak semua obligasi dapat dibatalkan. Misalnya,
obligasi negara tidak dapat dipanggil, meskipun ada beberapa pengecualian.
Sebagian besar obligasi kota dan beberapa obligasi korporasi dapat dipanggil
atau ditarik. Obligasi kota memiliki fitur panggilan yang dapat dijalankan
setelah jangka waktu tertentu seperti 10 tahun.

Dana penebusan pelunasan mengharuskan penerbit untuk mematuhi
jadwal yang ditetapkan saat menebus sebagian atau seluruh hutangnya. Pada
tanggal tertentu, perseroan akan menyetorkan sebagian obligasi kepada
pemegang obligasi. Dana pelunasan membantu perusahaan menghemat uang
dari waktu ke waktu dan menghindari pembayaran sekaligus dalam jumlah
besar pada saat jatuh tempo. Sebuah dana pelunasan memiliki obligasi yang
diterbitkan ketika beberapa di antaranya dapat ditarik oleh perusahaan untuk
melunasi hutangnya lebih awal.

Penebusan luar biasa memungkinkan penerbit menarik obligasi
sebelum jatuh tempo jika peristiwa tertentu terjadi, seperti jika proyek yang
didanai rusak atau hancur. Proteksi panggilan mengacu pada periode ketika
obligasi tidak dapat dipanggil. Penerbit harus mengklarifikasi apakah obligasi
dapat ditarik dan persyaratan yang tepat dari opsi beli, termasuk kapan jangka
waktu kapan obligasi dapat ditarik.

Callable bonds menimbulkan masalah dalam perhitungan harga wajar
karena jangka waktu obligasi hingga dilunasi menjadi tidak pasti. Dengan
adanya hak tebus ini penerbit obligasi (emiten) yang menentukan kapan
obligasinya dilunasi. Oleh karena itu investor harus menghitung harga obligasi
yang menjamin yield yang diinginkan dapat tercapai dengan atau tanpa
digunakannya hak penebusan oleh emiten.

Contoh 1

Obligasi PT CDE dengan nilai nominal 10 miliar berjangka waktu 20 tahun
dengan kupon j2 = 11% tetapi dapat ditebus dengan nilai pari setelah 15 tahun.
Hitung harga pembelian yang menjamin investor mendapatkan yield
minimum:

a. j2 = 13%
b. j2 = 9%

Jawab:

a. F = 10.000.000.000

c= 11% = 5,5% = 0,055

2

C = 5,5% × 10.000.000.000 = 550.000.000

n = 20 tahun = 40 semester

n penebusan = 15 tahun = 30 semester

i = 13% = 6,5% = 0,065
2

Jika obligasi ditebus dalam waktu 15 tahun, maka harga wajar:
P = + ( − ) (1−(1+ )− )



= 10.000.000.000 + (0,055 − 0,065) (1−(1+0,065)−30)

0,065

= 10.000.000.000 − 100.000.000(13,05867591)

= 8.694.132.409

Jika obligasi dilunasi saat jatuh tempo setelah 20 tahun, maka harga
wajar:

P = + ( − ) (1−(1+ )− )



= 10.000.000.000 + (0,055 − 0,065) (1−(1+0,065)−40)

0,065

= 10.000.000.000 − 1.414.552.687

= 8.585.447.313

Harga pembelian menjamin yield j2 = 13% adalah yang lebih
rendah dari dua harga di atas, yaitu Rp 8.585.447.313. Dengan
membayar sebesar ini dan obligasi dilunasi pada saat jatuh tempo,
yield investor akan tepat j2 = 13%. Jika ternyata obligasi ditebus setelah
15 tahun, yield yang diterima investor adalah lebih besar dari j2 = 13%.

Jika investor membayar Rp. 8.694.132.409 untuk obligasi di
atas, ia akan memperoleh yield j2 = 13% hanya jika obligasi ditebus
setelah 15 tahun. Jika obligasi dilunasi pada saat jatuh tempo, yield
akan lebih rendah dari j2 = 13%.

b. F = 10.000.000.000

c = 11% = 5,5% = 0,055

2

C = 5,5% × 10.000.000.000 = 550.000.000

n = 20 tahun = 40 semester

n penebusan = 15 tahun = 30 semester

i = 9% = 4,5% = 0,045
2

Jika obligasi ditebus dalam waktu 15 tahun, maka harga wajar:
P = + ( − ) (1−(1+ )− )



= 10.000.000.000 + (0,055 − 0,045) (1−(1+0,045)−30)

0,045

= 10.000.000.000 − 100.000.000(16,28888854)

= 11.628.888.854

Jika obligasi dilunasi saat jatuh tempo setelah 20 tahun, maka harga
wajar:
P = + ( − ) (1−(1+ )− )



= 10.000.000.000 + (0,055 − 0,045) (1−(1+0,045)−40)

0,045

= 10.000.000.000 − 1.840.158.442

= 8.840.158.442

Harga pembelian menjamin yield minimum 9% adalah
Rp11.628.888.854.

Agar tidak terlalu merugika investor, harga penebusan haruslah di atas
100 seperto 105, 110, dan lainnya. Dalam praktiknya harga penebusan di atas
pari adalah hal yang sangat lazim.

Contoh 2

Obligasi PT XYZ dengan nilai pari Rp 1.000.000.000 dengan jangka waktu
20 tahun dengan bunga j2 = 12%. Obligasi itu dapat ditebus pada akhir tahun

ke 10 dengan harga 110 atau pada akhir tahun ke 15 dengan harga 105. Berapa
harga obligasi yang menjamin investor memperoleh yield minimum j2 = 11%?

Jawab:

F = P20 =1.000.000.000

c= 12% = 6% = 0,06

2

C = 6% × 1.000.000.000 = 60.000.000

n = 20 tahun = 40 semester

n penebusan = 10 tahun (20 semester) dan 15 tahun (30 semester)
i = 11% = 5,5% = 0,055

2

Jika obligasi ditebus dalam waktu 10 tahun, maka harga wajar:

P = (1−(1+0,055)−20) × 60.000.000 + 1.100.000.000
0,055 (1+0,055)−20

= 717.022.949 + 377.001.859,7

= 1.094.024.808,7

Jika obligasi dilunasi saat jatuh tempo setelah 15 tahun, maka harga
wajar:

P = (1−(1+0,055)−30) × 60.000.000 + 1.100.000.000
0,055 (1+0,055)−30

= 872.024.710,2 + 210.676.216,4

= 1.082.700.926,6

Jika obligasi dilunasi saat jatuh tempo setelah 20 tahun, maka harga
wajar:

P = (1−(1+0,055)−40) × 60.000.000 + 1.100.000.000
0,055 (1+0,055)−40

= 962.767.481,1 + 117.463.142,3

= 1.080.230.623,4

Harga pembelian menjamin yield j2 = 11% adalah yang terendah dari ketiga
harga di atas, yaitu Rp 1.080.230.623,4

Rangkuman

Daya Tarik dari obligasi sebagai surat utang adalah sifatnya yang
cukup likuid atau mudah untuk diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia
setiap harinya. Investor obligasi diharapkan dapat imbal hasil atas investasinya
dalam obligasi.

Umumnya Obligasi akan dilunasi pada saat jatuh tempo. Namun
beberapa obligasi dapat ditebus oleh penerbit obligasi sebelum jatuh tempo.
Obligasi semacam ini disebut obligasi callable bonds. callable bond adalah
obligasi yang dapat ditebus oleh pihak penerbit sebelum mencapai tanggal
jatuh tempo yang ditentukan.

Callable bonds menimbulkan masalah dalam perhitungan harga wajar
karena jangka waktu obligasi hingga dilunasi menjadi tidak pasti. Dengan
adanya hak tebus ini penerbit obligasi (emiten) yang menentukan kapan
obligasinya dilunasi. Oleh karena itu investor harus menghitung harga obligasi
yang menjamin yield yang diinginkan dapat tercapai dengan atau tanpa
digunakannya hak penebusan oleh emiten.

Soal Latihan

1. Sebuah obligasi bernilai pari Rp 5.000.000.000 dengan kupon j2 = 9%
dan jatuh tempo dalam 10 tahun. Obligasi itu dapat ditebus setelah 5
tahun pada nilai pari. Berapa harga obligasi yang menjamin investor
memperoleh yield minimum 10%?

2. Sebuah obligasi Rp 300.000.000 dengan nilai kupon j2 = 10% jatuh
tempo 15 tahun lagi dapat ditebus setelah 5 tahun pada harga 110 dan
setelah 10 tah8un pada harga 105. Hitung harga obligasi yang
menjamin investor memperoleh yield minimum 12%?

Referensi

Arifin, Johan. (2016). Kupas Tuntas Matematika Keuangan Dengan Ms Excel.
Elex Media Computindo.

Bushey, J. H., & Miller, I. L. (2015). Business Mathematics. In The American
Mathematical Monthly (Thirteenth, Vol. 44, Issue 1). Pearson.
https://doi.org/10.2307/2301334

Chan, W.-S., & Tse, Y.-K. (2021). Financial Mathematics for Actuaries. In
Financial Mathematics for Actuaries (Second Edi). World Scientific
Publishing. https://doi.org/10.1142/12464

Frensidy, Budi. (2010). Matematika Keuangan (Edisi Keempat). Salemba
Empat

Herispon, Herispon. (2007). Buku Ajar Matematika Keuangan. UIR Press
Kapoor, J. R., Dlabay, L. R., Hughes, R. J., & Hart, M. M. (2020). Personal

Finance. In Glencoe/McGraw-Hill (THIRTEENTH). McGraw-Hill
Education.


Click to View FlipBook Version