TUGAS PENDIDIKAN BUDAYA ANTI KORUPSI
“Gerakan Anti Korupsi Yang Pernah Dilakukan Mahasiswa Di tingkat
Nasional”
Disusun Oleh
Cindri Wati Rahman
1B Kebidanan
Poltekkes Kemenkkes Gorontalo
T.A 2021
Gerakan Anti Korupsi Yang dilakukan
Mahasiwsa di lingkungan Masyarakat
Jika kita bicara tentang gerakan mahasiswa, tentu tidak asing dengan kata "korupsiKorupsi merupakan tindakan
pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan yang secara tidak
wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik untuk mendapatkan keuntungan sepihak.
Peranan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi adalah mampu menjadi agen perubahan, mampu menyuarakan
kepentingan rakyat, mampu mengkritisi kebijakan-kebijakan yang koruptif mampu menjadi watch dog (anjing penjaga)
lembaga-lembaga negara dan penegak hukum dan keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi khusunya di
lingkungan masyarakat. Banyak kasus korupsi yang terjadi di Indonesia baik yang dilakukan oleh pejabat negara,
pegawai negeri, maupun pihak-pihak yang lain. Salah satu kasus korupsi yang masih hangat diperbincangkan di
Indonesia yaitu kasus korupsi yang dilakukan oleh Kepala DPUPR Kota Cilegon. Ternyata kasus ini tidak terlepas dari
gerakan mahasiswa,; Puluhan massa yang tergabung pada Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Cilegon
menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Walikota Cilegon, Kamis (15/10/2020). Dari berita tersebut dapat disimpulkan
bahwa mahasiswa selalu aktif dalam gerakan memerangi korupsi, buktinya pada kasus korupsi di Cilegon tersebut
mahasiswalah yang berada di garda terdepan untuk mengungkap kasus korupsi tersebut. Masih banyak lagi kasus-
kasus korupsi di Indonesia yang terungkap karena adanya gerakan-gerakan yang dilakukan oleh mahasiswa untuk
memerangi korupsi.
Kasus Peran Mahasiswa Dalam Gerakan Anti Korupsi
Di Lingkungan Nasional Yang Benar
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)
Kota Cilegon melakulan aksi di depan Kantor Pemerintahan Kota Cilegon, Kamis (15/10/2020).
Mereka mendesak aparat hukum baik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten dan Kejaksaan Negeri
(Kejari) Cilegon mengusut tuntas kasus dugaan korupsi dan KKN yang terjadi di Kota Cilegon. Aksi
mahasiswa mulai digelar dengan melakukan longmarch. Saat di depan pemkot, puluhan mahasiswa
orasi bergantian. Mereka juga membentangkan spanduk berisi tuntutan. Koordinator Aksi GMNI
Dasyatullah mengatakan, aksi yang dilakukan bentuk aspirasi meminta pemkot dan aparatur hukum
aktif mengawasi tindak pidana korupsi. Karena saat ini banyak terindikasi kasus korupsi dan KKN di
Cilegon. Salah satunya belum lama ini Mantan Kepala Dinas PUTR Cilegon Nana Sulaksana
dijebloskan ke Lapas Kelas IIA Cilegon atas kasus dugaan korupsi Jalan Lingkar Selatan (JLS).
Lanjutan
Maka dari itu, mahasiswa meminta Pemkot Cilegon dalam hal ini Walikota, Edi Ariadi bersama KPK,
Kejati Banten dan Kejari Cilegon harus lebih aktif dalam mengawasi dan mengusut tindak
korupsi.“Kami (mahasiswa) mendorong agar Pemkot Cilegon, DPRD dan penegak hukum untuk aktif
dalam mengawasi tindak pindana yang terjadi di Cilegon. Apalagi, yang baru-baru ini telah resminya
mantan Kadis PUTR Cilegon (Nana Sulaksana) menjadi terangka kasus korupsi JLS,” katanya kepada
awak media ditemui di tengah-tengah aksi.Mahasiswa meminta agar kasus KKN dan korupsi di
Cilegon tidak terjadi kembali. Itu dimaksudkan agar terjadi kondusifitas.“Kami minta kondusifitas di
Cilegon lebih baik lagi. Tanpa ada korupsi maupun KKN,” ujarnya.
Kasus Peran Mahasiswa Dalam Gerakan Anti
Korupsi Di Lingkungan Nasional Yang Salah
Mahasiswa sebagai kaum intelektual tentu mempunya tanggung jawab untuk
mencerdaskan masyarakat. Pengetahuan yang dimiliki harus dipergunakan untuk menerobos
kebiasaan buruk yang berkembang di dalam masyarakat. Namun kini, banyak mahasiswa yang
mengaku aktivis, tetapi berkelakuan jauh dari cerminan aktivis mahasiswa yang menginginkan
perubahan. Kebanyakan mahasiswa mampu mengkritik sistem pemerintahan, namun lupa
menerapkan apa yang disuarakan itu terhadap diri sendiri.
Coba kita lihat, banyak mahasiswa bersuara dan mengatakan antikorupsi, namun
perilaku keseharian selalu identik dengan korupsi. Tidak jarang pula mahasiswa menuntut
transparansi informasi terhadap badan publik, tetapi laporan yang sama di rumah tangganya
sendiri berantakan. Melihat realita aktivis mahasiswa masa kini, tidak heran rasanya bila banyak
pejabat anti kritik dan bungkam terhadap aspirasi yang disuarakan. Kalimat pembelaan dari
pejabat begitu sering didengar, namun apa yang dijanjikan urung terlaksana.