The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by smagrosejarah, 2019-08-08 22:44:45

UKBM 3.3

UKBM 3.3

UKBM SEJARAH INDONESIA
Kelas XII Semester 5

SEJARAH ORGANISASI REGIONAL DAN GLOBAL

SMA NEGERI 1 GROGOL

SEJARAH ORGANISASI REGIONAL DAN GLOBAL
3.4/4.4/6

3.3 Menganalisis peran aktif bangsa Indonesia pada masa Perang Dingin dan
dampaknya terhadap politik dan ekonomi global

4.3 Merekonstruksi tentang peran aktif bangsa Indonesia pada masa Perang
Dingin dan dampaknya terhadap politik dan ekonomi global dan
menyajikannya dalam bentuk tulisan dan/atau media lain

Petunjuk umum Penggunaan UKBM
1. Baca dan pahami informasi yang disajikan dalam UKMB ini,
2. Jangan lupa baca BTPmu yang terkait dengan Materi yang ada di UKBM ini
3. Jika sudah memahami kerjakanlah masalah-masalah yang ada di UKBM setahap demi setahap
4. Jika sudah memahami dan mampu menyelesaikan segeralah meminta formatif

Pada kegiatan belajar ini peserta didik akan
belajar mengenai

Munculnya Dua Negara Adidaya

Usai perang dunia II berakhir, dua kekuatan muncul memperebutkan pengaruhnya kepada negara-negara lain
didunia, demokrasi dari blok barat dan komunisme dari blok timur. Namun semua itu bermula dari
ketidaksepahaman antara Uni Sovyet dan AS, Inggris dan Prancis yang menduduki Jerman sesuai dengan
perjanjian Postdam. Uni Sovyet tetap menginginkan untuk berkuasa di wilayah Jerman yang tak berdaya,
sementara AS, Inggris dan Prancis mendorong revitalisasi Jerman, terutama di bidang ekonomi, dalam
pengawasan mereka. Perseteruan Uni Soviet dengan tiga negara tersebut makin berada di titik kritis saat
negara-negara komunis, terutama Rusia,melakukan pemblokiran terhadap sebagian kota Berlin di tahun 1948,
dan kemudian disusun oleh dibangunnya tembok Berlin yang resmi memisahkan wilayah kota itu di tahun
1961, dimana bagian barat milik blok AS dan bagian timur milik Uni Sovyet.

Tingkatkan Literasi kalian dengan banya membaca,
Bacalah BTP Erlangga Sejarah Peminatan Kelas XII Halaman 114-
115, serta jelajahi
https://herydotus.wordpress.com/2013/01/28/munculnya-negara-
adikuasa/

PENYEBAB PERANG DINGIN

Pasca PD II terjadilah perebutan pengaruh antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet yang melahirkan Perang
Dingin (Cold War) yang disebut juga sebagai ‘perang urat syaraf’. Perang Dingin adalah suasana internasional
yang penuh ketegangan dan bermusuhan akibat konflik ideologi antara Blok Barat (liberal kapitalis) pimpinan
Amerika Serikat dan Blok Timur (sosialis komunis) pimpinan Uni Soviet yang berkembang setelah Perang
Dunia II berakhir.
Dampak yang terjadi akibat Perang Dunia II sangat luas dan kompleks, baik menyangkut aspek politik, ekonomi,
sosial, maupun kebudayaan. Amerika Serikat dan Uni Soviet yang berperan besar dalam mengakhiri Perang
Dunia II tampil sebagai kekuatan dunia.
Karena merasa paling kuat dalam segala hal, kedua negara itu saling berusaha memperluas pengaruh ke
seluruh negara di dunia. Tujuannya adalah mereka ingin menjadi nomor satu dan menjadi penguasa tunggal
dunia. Untuk tujuan tersebut, mereka melakukan segala hal, tetapi keduanya belum pernah secara langsung
berhadapan dalam perang terbuka. Persaingan dua kekuatan adidaya dunia tersebut menimbulkan Perang
Dingin.
A. Penyebab Terjadinya Perang Dingin
Secara umum, Perang Dingin terjadi akibat dipicu oleh hal-hal sebagai berikut.
1) Perbedaan Dan Pertentangan Ideologi
Amerika Serikat adalah negara yang berideologi liberal kapitalis, sedangkan Uni Soviet adalah negara yang
berideologi sosialis komunis. Sejak awal kelahirannya, paham sosialis komunis memang tidak sejalan dengan
paham liberal kapitalis. Bahkan, kelahiran sosialis komunis memang dipicu adanya liberal kapitalis yang pada
waktu itu bertindak sewenang-wenang. Akibat perbedaan ideologi, setelah musuh bersama (Jerman) dapat
mereka lenyapkan dalam Perang Dunia II, pertentangan ideologi kembali terjadi. Akibatnya, kedua kekuatan
adidaya tersebut berusaha saling mengalahkan. Salah satu caranya adalah memengaruhi negara-negara lain
untuk bergabung dalam kelompoknya. Oleh karena itu, dunia ini akhirnya seolah-olah terbagi menjadi Blok
Barat yang berpaham liberal kapitalis dengan Amerika Serikat sebagai pemimpinnya, dan Blok Timur yang
berpaham sosialis komunis dengan Uni Soviet sebagai pemimpinnya.

2) Perebutan Dominasi Kepemimpinan
Amerika Serikat dan Uni Soviet saling berusaha menjadi pemimpin dunia. Mereka memimpikan dapat berkuasa
dan memimpin dunia seperti masa kejayaan Inggris dan Prancis pada masa imperialis kuno. Namun, kekuasaan
yang biasanya dilakukan pada masa imperialis kuno sekarang sudah tidak mereka lakukan lagi. Amerika
Serikat dan Uni Soviet berusaha menjadi pemimpin dunia dengan cara baru, misalnya dengan kekuatan
ekonominya. Dengan demikian, Amerika Serikat dan Uni Soviet tampil sebagai imperialis muda.
Amerika Serikat dengan kekuatan ekonominya berusaha memengaruhi negara-negara lain khususnya yang
baru merdeka dengan paket bantuan ekonomi. Pemerintah Amerika Serikat beranggapan bahwa negara yang
rakyatnya hidup makmur dapat menjadi tempat pemasaran hasil industrinya. Selain itu, rakyat yang hidupnya
telah makmur juga akan menjauhkan dari pengaruh sosialis komunis. Hanya kemiskinan yang menjadi ladang
subur bagi perkembangan
sosialis komunis. Sedangkan Uni Soviet yang mempunyai kekuatan ekonomi, tetapi tidak sebesar Amerika
Serikat juga berusaha membentengi negara-negara yang telah mendapat pengaruhnya. Paket bantuan ekonomi
Uni Soviet juga diberikan guna memperbaiki keadaan ekonomi negara-negara tersebut. Selain itu, Uni Soviet
juga berusaha mendekati rakyat yang sedang melakukan perjuangan nasionalnya dengan mengirimkan para
tenaga ahli dan juga berbagai peralatan militer.

Tingkatkan Literasi kalian dengan banya membaca,
Bacalah BTP Erlangga Sejarah Peminatan Kelas XII
Halaman 115-118, serta jelajahi
https://hidupsimpel.com/sejarah-perang-dingin/

JALANNYA PERANG DINGIN

Setelah Perang Dunia II Amerika Serikat dan Uni Soviet (Rusia sekarang) menjadi kekuatan raksasa yang di
takuti oleh negara-negara lainnya. Kedua negara itu kemudian saling memperebutkan pengaruh di dunia.
Perang dingin tersebut berlangsung dari 1945 -1990
-Uni Soviet dan negara-negara eropa timur yang didudukinya membentuk Blok Timur sebagai tandingan
Amerika/Blok Barat
-Proses pemulihan pasca-perang di eropa barat difasilitasi oleh program Marshall Plan dari Amerika Serikat,
untuk menandinginya Uni Soviet kemudian juga membentuk COMECON bersama sekutu Timurnya.
-Amerika Serikat membentuk aliansi militer NATO 1949, sedangkan Uni Soviet membentuk Pakta Warsawa
tahun 1955 sebagai tandingannya
Dinamakan Perang Dingin itu karena kedua belah pihak Amerika Serikat & Uni Soviet tidak pernah terlibat
dalam aksi militer secara langsung, namun masing-masing pihak memiliki senjata nuklir yang siap diluncurkan
waktu itu dan bisa menyebabkan kehancuran besar. Kedua belah pihak juga saling berkompetisi melalui koalisi
militer, penyebaran ideologi dan pengaruh, memberikan bantuan kepada negara klien, spionase, kampanye
propaganda secara besar-besaran, perlombaan nuklir, menarik negara-negara Non Blok, bersaing di ajang
olahraga internasional, dan kompetisi teknologi.

Tingkatkan Literasi kalian dengan banya membaca,
Bacalah BTP Erlangga Sejarah Peminatan Kelas XII
Halaman 118-128, serta jelajahi
http://www.hariansejarah.id/2017/05/memahami-perang-dingin-
secara-mudah.html

UJI PEMAHAMAN

1. Jelaskan secara singkat, apa saja yang anda ketahui
tentang blok barat dan blok timur!

2. Tuliskan faktor-faktor yang memicu terjadinya konflik
antara Amerika Serikat dan Uni Soviet!

PERANG DINGIN KEDUA

Istilah "Perang Dingin Kedua" merujuk pada periode peningkatan kembali ketegangan Perang Dingin dan
konflik antara kedua belah pihak pada akhir 1970-an dan awal 1980-an. Ketegangan sangat meningkat antara
Amerika Serikat dan Uni Soviet dan masing-masingnya menjadi lebih ter-militeristik. Diggins mengungkapkan:
"Reagan mengerahkan segalanya untuk berjuang dalam 'Perang Dingin Kedua' dengan mendukung kontra-
pemberontakan di Dunia Ketiga." Sementara Cox menyatakan: "Intensitas 'Perang Dingin Kedua' sehebat
durasinya yang singkat."
Pada bulan Desember 1981, Wojciech Jaruzelski bereaksi terhadap krisis di Polandia dengan memberlakukan
masa darurat militer. Untuk menanggapinya, Reagan memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Polandia.
Mikhail Suslov, ideolog top di Kremlin, menyarankan agar pemimpin Soviet tidak campur tangan jika Polandia
jatuh di bawah kendali gerakan Solidaritas, karena takut hal itu akan menimbulkan sanksi ekonomi yang lebih
berat lagi, yang berarti akan menjadi malapetaka bagi perekonomian Soviet.
Moskow telah membangun sumber daya militer yang menghabiskan 25 persen dari produk nasional bruto Uni
Soviet, dengan mengorbankan barang-barang konsumsi dan investasi di sektor sipil.
Pengeluaran Soviet untuk perlombaan senjata dan kompetisi Perang Dingin lainnya semakin diperparah oleh
masalah struktural dalam sistem perekonomian Soviet, yang mengalami stagnasi ekonomi selama satu dekade
dalam tahun-tahun terakhir pemerintahan Brezhnev.
Investasi Soviet dalam sektor pertahanan tidak didorong oleh kepentingan militer, namun sebagian besar
untuk mendukung kepentingan partai-partai besar dan birokrasi negara, yang bergantung pada sektor militer
untuk mendukung kekuasaan dan hak istimewa mereka.
Dari Segi Ekonomi
Militer Uni Soviet merupakan militer terbesar di dunia dalam hal jumlah dan jenis senjata, jumlah tentara, dan
jumlah pangkalan militer yang mereka miliki. Namun, keuntungan kuantitatif yang dipegang oleh militer Soviet
seringkali dirahasiakan keberadaannya, sehingga Blok Timur secara dramatis tertinggal oleh Barat.
Pada awal 1980-an, Uni Soviet telah membangun persenjataan dan pasukan militer yang melebihi Amerika
Serikat. Segera setelah Soviet menginvasi Afganistan, Presiden Carter memulai pembangunan besar-besaran
militer Amerika Serikat.
Upaya ini semakin diintensifkan oleh pemerintahan Reagan, yang meningkatkan pengeluaran militer dari 5,3
persen/total GNP pada tahun 1981 menjadi 6,5 persen pada tahun 1986,jumlah anggaran militer terbesar
sepanjang sejarah Amerika Serikat.
Ketegangan terus meningkat pada awal 1980-an ketika Reagan mengaktifkan kembali program B-1 Lancer
yang sebelumnya dibatalkan oleh pemerintahan Carter, memproduksi LGM-118 Peacekeeper, menginstal rudal
jelajah AS di Eropa, dan mengumumkan program eksperimental Strategi Inisiatif Pertahanan, yang dijuluki
"Star Wars" oleh media, yaitu program pertahanan untuk menembak jatuh rudal musuh di tengah-tengah
penerbangannya.
Dilatarbelakangi oleh meningkatnya ketegangan antara Soviet dan Amerika Serikat, serta dipasangnya rudal
balistik RSD-10 Pioneer milik Soviet yang mengarah ke Eropa Barat, NATO memutuskan – di bawah dorongan
dari Presiden Carter – untuk menginstal rudal jelajah dan MGM-31 Pershing milik Amerika Serikat di Eropa,
terutama di Jerman Barat. Rudal-rudal ini ditempatkan dengan jarak mencolok, hanya berjarak 10 menit dari
Moskow.

Dari Segi Militer
Perang dingin kedua ditandai dengan peningkatan dukungan pemerintah di negara dunia ketiga melawan
pemberontakan dalam negri. tindakan penumpasan terhadap pemberontakan melawan kekuasaan yang sah ini
lazim di sebut KONTRA PEMBERONTAKAN (counterinsurgences). pada pemilu presiden Amerika Serikat tahun
1980, Ronald Reagan mengalahkan Jimmy Carter. Reagan bersumpah meningkatkan anggaran militer dan
menghadapi Soviet dimanapun. Baik Reagan maupun Perdana Mentri Inggris yang baru, Margaret Thatcher,
sama sama mengecam Uni Soviet. Reagan meramalkan bahwa komunisme akan hancur dan menjadi 'tumpukan
abu sejarah'. dan pada tahun 1985, prinsip anti komunis Reagan telah berkembang menjadi sikap yang dikenal
sebagai Doktrin Reagan. selain containment, doktrin ini mengakui hak pemerintah AS untuk menumbangkan
setiap rezim komunis di mana pun berada.

Tingkatkan Literasi kalian dengan banya membaca,
Bacalah BTP Erlangga Sejarah Peminatan Kelas XII Halaman 129-130,
serta jelajahi http://www.hariansejarah.id/2017/05/memahami-perang-
dingin-secara-mudah.html

Hebat!! kalian mampu Menyelesaikan semua masalah
AYO Kita Ke Materi Berikutnya...

BERAKHIRNYA PERANG DINGIN

Berakhirnya Perang Dingin
Berikut adalah beberapa faktor penentu berakhirnya Perang Dingin:
1. Gerakan Reformasi Mikhael Gorbachev
Ketika Mikhael Gorbachev berkuasa di Uni Soviet sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis pada tahun 1985,
dia tercatat mengubah wajah dunia.
Saat memerintah, Gorbachev berusaha mereformasi Uni Soviet menjadi negara yang lebih demokratis.
Dia juga membuat beberapa perjanjian internasional dan melakukan gerakan yang secara harfiah mengakhiri
Perang Dingin, meski harus ditebus dengan runtuhnya Uni Soviet menjadi 16 negara yang berbeda.
Keruntuhan ini tentu bukan sesuatu yang dibayangkan Gorbachev. Namun tanpai inisiatifnya, Perang Dingin
mungkin masih akan berlangsung dan semakin berlarut.
2. Kegagalan Ekonomi Rusia
Harga minyak mengalami penurunan pada tahun 1980-an dan secara drastis mempengaruhi pendapatan Uni
Soviet pada saat itu.
Hal ini mendorong Gorbachev melakukan beberapa langkah reformatif dengan tujuan mengangkat
perekonomian.
Dia memperkenalkan konsep Perestroika (restrukturisasi) dan Glasnost (keterbukaan) untuk melawan
ketertutupan yang mengelilingi kerja Pemerintah Uni Soviet.
Selain itu, perlombaan senjata dengan Amerika Serikat membuat ekonomi Uni Soviet semakin mengalami
kesulitan.
Semua ini menyebabkan banyak tuntutan reformasi liberal yang akhirnya tidak tertangani dengan baik
sehingga memicu gerakan yang akhirnya menghancurkan Uni Soviet.
3. Perang di Afghanistan
Antara tahun 1979 hingga 1989, Soviet membantu Republik Demokratik Afghanistan melawan Mujahidin
Afghanistan dan penyusup Arab-Afghan lainnya.
Akhirnya, Amerika Serikat juga ikut terlibat dalam perang ini dengan tujuan tunggal berusaha melawan Soviet.
Biaya perang, kerugian ekonomi, dan hilangnya nyawa selama perang 9 tahun mengakibatkan masyarakat
Soviet mendesak pemerintahnya untuk menghentikan perang.
4. Konflik di Berbagai Wilayah Dunia
Setiap kali terjadi konflik antara dua negara, kedua pihak cenderung berusaha mendekati baik Uni Soviet atau
Amerika Serikat untuk meminta bantuan.
Akibatnya, hampir seluruh dunia terbagi menjadi dua blok. Hal ini menyeret AS dan Soviet dalam berbagai
konflik di berbagai belahan dunia yang tentu membawa masalah bagi kehidupan domestik mereka.

Perekonomian Soviet yang sudah melemah semakin bertambah sulit karena harus membiayai berbagai konflik
di seluruh dunia.
5. Komunikasi Lebih Cair antara Uni Soviet dan Amerika Serikat
Untuk berbagai alasan yang berbeda, hubungan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet mulai mencair yang
ditandai dengan banyak pembicaraan yang melibatkan kedua negara.
Ronald Reagan, yang merupakan Presiden Amerika Serikat saat itu, sepakat mengadakan beberapa diskusi
ekonomi dengan Uni Soviet.
Fokus pembicaraan pada akhirnya bergeser ke upaya pengurangan perlombaan senjata yang telah terjadi
selama beberapa dekade sebelumnya.
Tahun 1985 menjadi saksi pertemuan pertama yang diadakan di Jenewa, Swiss, dan menjadi tanda awal
berakhirnya perang.
Pertemuan terakhir diadakan di Moskow, di mana Gorbachev dan George HW Bush menandatangani perjanjian
pengawasan senjata.
Akhirnya, Perang Dingin secara resmi dinyatakan berakhir di Malta Summit pada tahun 1989.

Tingkatkan Literasi kalian dengan banya membaca,
Bacalah BTP Erlangga Sejarah Peminatan Kelas XII
Halaman 130-131, serta jelajahi
http://www.hariansejarah.id/2017/02/perang-dingin-1947-1991-
persaingan-liberalisme-dan-komunisme.html

Sekarang saatnya
menyelasaikan
tugas berikut!

DAMPAK PERANG DINGIN

Perang dingin banyak memiliki dampak pada masyarakat, baik pada saat ini maupun pada saat yang lalu.
Berikut adalah beberapa dampak terjadinya perang dingin secara kesimpulan dan keseluruhan
 Kedua pihak, baik Amerika Serikat maupun Uni Soviet membuat gudang persenjataan yang sangat besar

yang berisi senjata atom dan rudal balistik
 Terbentuknya persatuan militer, NATO dan the Warsaw Pact
 Perang dingin adalah salah satu penyebab terjadinya konflik destruktif seperti Perang Vietnam dan Perang

Korea
 Uni Soviet yang hancur akibat kehancuran ekonominya
 Hancurnya Tembok Berlin dan bersatunya dua negara Jerman
 Dihancurkannya the Warsaw Pact
 Beberapa negara bagian dari Republik Uni Soviet mendapatkan kemerdekaannya
 Amerika Serikat menjadi negara adikuasi
 Paham komunisme yang hancur di seluruh dunia
Selain dampak yang telah disebutkan di atas, ada juga beberapa dampak perang dingin yang bisa kita lihat dari
berbagai sisi, contohnya sebagai berikut :

 Dampak dari sisi Radiasi
Dikarenakan adanya eksploitasi dari militer dan militer untuk reaksi nuklir, perang dingin membawa
dampak yang cukup signifikan terhadap adanya radiasi tingkat tinggi. Bom atom yang dijatuhkan di
Hiroshima dan Nagasaki menyebabkan kehancuran dalam skala besar dengan adanya pengeboman dan
kebakaran. Namun selain pengeboman dan kebakaran, radiasi aktif yang tersisa di kedua negara tersebut
juga menimbulkan bencana yang tidak kalah besar.

 Dampak dari sisi Militer
Bentukan bentukan keamanan militer internasional masih mendominasi perilaku beberapa negara yang
terkena dampak dari Perang Dingin itu sendiri. Kedua negara adikuasa tersebut tidak secara formal
menggunakan seluruh persenjataan Perang Dingin yang dimilikinya. Baik tenaga nuklir dari sisi strategi dan
taktik serta persenjataan konvensional masih tersimpan di lingkungan yang aman.
Sebagai hasilnya gudang persenjataan dan fasilitas-fasilitas nuklir masih ada sampai sekarang. Beberapa
sudah didaur ulang, dihancurkan atau digunakan sebagai alat yang bernilai. Meskipun sudah banyak yang
sudah di demilitarisasi, beberapa senjata kimia dan senjata biologi yang dikembangkan masih ketika
terjadinya Perang Dingin masih ada hingga saat ini.
Negara-negara tempat gudang persenjataan Perang Dingin, mulai mengurangi isi gudang persenjataannya.
Namun mereka masih tidak mengurangi kecendurangnnya untuk pencegahan penggunaan tenaga nuklir. Di
sisi lain, negara-negara lain telah sukses mengembangkan uji coba nuklir dan mengembangkan pencegahan
ledakan nuklir dengan caranya sendiri-sendiri

 Dampak dari sisi Ekonomi
Salah satu konsekuensi spesifik yang terjadi akibat Perang Dingin adalah besarnya beban fiskal yang
dirasakan oleh banyak negara. Kewajiban finansial tersebut dibutuhkan untuk menghindari dislokasi lebih
jauh apabila ada perubahan di kala terjadinya perang, dan menuju lingkungan yang lebih damai. Selain itu,
pendirian militer nasional dan sekutu harus lebih di tata ulang kembali. Institusi yang bisa diandalkan harus
dibuat kembali bersama dengan kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan apabila terjadinya
konfrontasi antara pihak timur dan pihak barat.

Tingkatkan Literasi kalian dengan banya membaca,
Bacalah BTP Erlangga Sejarah Peminatan Kelas XII
Halaman 132-134, serta jelajahi
http://ben-ni.blogspot.com/2008/11/dampak-perang-dingin.html

Kereeen!! Jangan mudah puas ayo lanjut lagi

Peran Aktif Bangsa Indonesia pada Masa Perang Dingin dan Dampaknya
terhadap Politik dan Ekonomi Global

Peran Indonesia Dalam Gerakan Non Blok
Gerakan Non Blok (GNB) dalam bahasa Inggris disebut Non Aligned Movement (NAM) merupakan suatu
organisasi yang dibentuk oleh negara-negara yang cinta damai serta negara-negara yang ingin berperan aktif
dalam rangka menciptakan perdamaian serta keamanan dunia, yaitu dengan tidak beraliansi dengan blok-blok
manapun. Organisasi ini beranggotakan lebih dari 100 negara, termasuk Indonesia di dalamnya.
GNB didirikan berdasarkan prinsip-prinsip dasar sebagai hasil kesepakatan dalam Konferensi Tingkat Tinggi
Asia Afrika yang dikenal dengan sebutan dasasila Bandung. Terdapat keterkaitan yang erat antara GNB dan
dasasila Bandung tersebut. Keterkaitan tersebut dapat dilihat dari :
1. Asas Gerakan Non Blok
 Berusaha untuk mendukung perjuangan kemerdekaan di berbagai tempat di dunia ini.
 Memegang teguh perjuangan dalam melawan kolonialisme, neokolonialisme, serta imperialisme.
2. Tujuan Gerakan Non Blok
 Mengembangkan solidaritas diantara sesama negara berkembang dalam mencapai persamaan,

kemakmuran, serta kemerdekaan.
 Turut serta dalam meredakan ketegangan dunia akibat pertikaian yang terjadi antara blok Barat dan blok

Timur.
 Berusaha untuk membendung segala pengaruh buruk, baik itu yang berasal dari Blok Barat maupun Blok

Timur.
Setelah kita mengetahui penjelasan mengenai gerakan non blok. Kita akan menjelaskan mengenai peran
indonesia dalam gerakan non blok. Berikut adalah penjelasannya :

Masa Awal berdirinya Gerakan Non Blok
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa Indonesia merupakan negara penganut sistem politik luar negri
Indonesia yang bebas dan aktif. Dalam menjalankan politik tersebut, Indonesia telah melakukan berbagai
upaya dalam menjaga perdamaian serta keamanan dunia internasional, yaitu dengan mambantu penyelesaian
berbagai persoalan serta persengketaan di berbagai kawasan dunia, serta penyelesaian diplomatik lainnya.
Peranan gerakan non blok di dunia
 presiden pertama Republik Indonesia yaitu Ir. Soekarno menjadi salah satu pemrakarsa berdirinya

Organisasi tersebut bersama dengan 4 kepala negara sahabat lainnya, yaitu Presiden Yugoslavia Josip Broz
Tito, Perdana menterii India Pandit Jawaharlal Nehru, Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser, dan Perdana
Menteri Ghana Kwame Nkrumah.
 GNB lahir sebagai suatu solusi atas beberapa kekisruhan yang terjadi di dunia internasional di sera tahun
1950-an, dimana pada waktu itu telah terjadi perang dingin antara Amerika Serikat dan uni Sovyet yang
membawa dampak besar bagi beberapa negara, seperti Jerman, Vietnam, serta semenanjung Korea.
 Salah satu alasan terjadinya perang dingin diantara 2 negara adikuasa tersebut adalah untuk
memperebutkan negara-negara yang berada di kawasan Asia Timur serta Asia Tenggara seperti Indonesia,
Malaysia, thailand, serta negara-negara yang banyak menghasilkan energi dunia seperti Qatar, Uni Emirat
Arab, serta Kuwait.

Awal kelahiran Gerakan Non Blok adalah ketika terjadi Konferensi Asia afrika (KAA) di Bandung pada tahun
1955 dimana kurang lebih 29 kepala negara di kawasan Asia dan Afrika berkumpul guna melakukan
identifikasi serta pendalaman berbagai masalah yang menimpa dunia kala itu, serta mendeklarasikan
keinginan mereka untuk tidak terlibat dalam konfrontasi kedua blok yang sedang bertikai tersebut.
Masa Perkembangan Gerakan Non Blok
Indonesia beranggapan bahwa hubungan luar negri merupakan suatu kegiatan yang dilakukan antar bangsa
baik itu regional maupun secara global melalui bernagai macam forum bilateral maupun multilateral yang
ditujukan untuk kepentingan nasional dengan politik Luar negri bebas aktif sebagai landasannya. Kondisi
tersebut diarahkan dengan ikut berperan aktif dalam mewujudkan tatanan dunia baru yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, serta keadilan sosial untuk meningkatkan hubungan kerja sama internasional,
salah satunya adalah dengan memantapkan serta meningkatkan peranannya dalam Gerakan Non Blok. Adapun
langkah yang ditempuh Indonesia dalam meningkatkan peranan di GNB adalah :

1. Meningkatkan kerjasama antar negara-negara anggota Gerakan Non Blok
Salah satu upaya yang dilakukan Indonesia pada masa perkembangan Gerakan Non Blok adalah dengan cara
meningkatkan keeratan kerja sama yang telah dibangun antar sesama negara anggota GNB, terutama dalam
perkembangan kerjasama di bidang teknik dan ekonomi. Hal tersebut merupakan perwujudan kerjasama
Selatan-Selatan yang melibatkan negara-negara maju maupun lembaga-lembaga keuangan internasional.
2. Berperan dalam penyelesaian masalah-masalah ekonomi internasional
Indonesia juga berperan dalam membantu menyelesaikan masalah-masalah dalam hubungan ekonomi
internasional yang berperan dalam menunjang pembangunan yang berkelanjutan. Peran Indonesia tersebut
salah satunya diwujudkan dengan meningkatkan dialog Utara – Selatan berdasar pada kepentingan dan
tanggung jawab bersama, semangat kemitraan, saling ketergantungan, serta saling memberi manfaat.

3. Menjadi Pemimpin Gerakan Non Blok
Sejak tahun 1992 hingga tahun 1995, Indonesia mendapat kepercayaan untuk memimpin organisasi GNB
tersebut, yaitu dengan terpilihnya Soeharto yang saat itu merupakan presiden Republik Indonesia ke-
2 menjadi Sekretaris Jendral (SekJen) Gerakan Non Blok. Indonesia menjadi negara yang selalu setia serta
komitmen terhadap prinsip serta aspirasi Gerakan Non Blok. Berbagai prestasi telah diraih Indonesia selama
memimpin organisasi dunia tersebut, diantaranya adalah :
 Pada masa kepemimpinannya di GNB adalah Indonesia telah mampu membawa organisasi tersebut dalam

menentukan arah serta menyesuaikan diri terhadap adanya perubahan-perubahan yang terjadi secara
dinamis, yaitu dengan cara melakukan penataan kembali prioritas-prioritas lama organisasi dan
menentukan adanya prioritas-prioritas baru serta menetapkan pendekatan dan orientasi yang baru pula.
 Indonesia telah dianggap telah memberikan warna yang baru bagi organisasi tersebut, diantaranya adalah
dengan menitikberatkan kerjasama pada pembangunan ekonomi yaitu dengan menghidupkan kembali
dialog antara negara-negara selatan.
 Indonesia telah dipercaya untuk membantu menyelesaikan pertikaian atau konflik regional di beberapa
negara seperti kamboja, sengketa yang terjadi di laut cina selatan, serta gerakan separatis Moro di Philipina.
 Indonesia telah berhasil menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) GNB yang ke-110 di Jakarta
dan Bogor pada 1 hingga 7 September 1992. Dalam KTT tersebut telah berhasil merumuskan suatu
kesepakatan bersama yang dikenal dengan “Pesan jakarta.” Yang di dalamnya terkandung visi dari Gerakan
Non Blok, yaitu
Visi dari gerakan Non Blok :
 Hilangnya keraguan sementara anggota khususnya relevansi GNB setelah berakhirnya perang dingin dan
ketetapan hati untuk meningkatkan kerja sama yang konstruktif serta sebagai komponen integral dalam
arus utama (mainstream) hubungan internasional.
 Arah Gerakan Non Blok yang lebih menekankan pada kerjasama ekonomi internasional dalam mengisi
kemerdekaan yang telah berhasil dicapai melalui cara-cara politik yang menjadi ciri yang menonjol dari
Gerakan Non Blok sebelumnya.
 Adanya kesadaran untuk semakin meningkatkan potensi ekonomi negara-negara anggota melalui
peningkatan kerjasama Selatan-selatan.

Pasca pelaksanaan KTT tersebut, GNB dianggap telah mampu mendapatkan kembali kekuatan, keteguhan,
serta kejelasan terkait tujuan-tujuannya yang murni. Semoga artikel ini bermanfaat.

Tingkatkan Literasi kalian dengan banya membaca,
Bacalah BTP Erlangga Sejarah Peminatan Kelas XII Halaman 135-155,
serta jelajahi

http://socialonesmansaboy.blogspot.com/2016/08/tugas-sejarah-
perang-dingin.html

Cheklist sebelum mengikuti tes formatif

No Uraian Ya Belum
1 Sudah memahami munculnya dua negara adidaya, penyebab

perang dingin dan jalannya perang dingin
2 Sudah mampu menganalisis tentang Perang Dingin 2
3 Bisa membuat kesimpulan tentang berakhirnya Perang Dingin
4 Mampu Menyimpulkan Dampak Perang Dingin?
5 Menganalisis peran aktif bangsa Indonesia pada masa Perang

Dingin dan dampaknya terhadap politik dan Ekonomi Global

DAFTAR PUSTAKA

Hapsari, Ratna. 2018. Sejarah Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Erlangga
https://herydotus.wordpress.com/2013/01/28/munculnya-negara-adikuasa/
http://www.hariansejarah.id/2017/02/perang-dingin-1947-1991-persaingan-liberalisme-dan-komunisme.html
https://hidupsimpel.com/sejarah-perang-dingin/
http://ben-ni.blogspot.com/2008/11/dampak-perang-dingin.html


Click to View FlipBook Version