The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Nazratul Ain Murgani, 2021-03-25 09:40:07

MUTIARA JUMAAT BIL 13 ( 26032021)

MUTIARA JUMAAT BIL 13 ( 26032021)

MUTIARA JUMAAT

12 Sa’aban 1442 H / 26.03.2021 ( Bil 13)

*Semoga Rahmat,
Berkah dan Ridha dan
Magfirah dari Allah SWT
menyertai keseharian

kita_*.

Tazkirah Subuh : Peringatan dari Quran dalam neraka .

Dan (sebaliknya) sesiapa yang berada di dunia ini

Sesiapa yang mempunyai hati yang buta maka dia tidak (dalam keadaan) buta (matahatinya), maka ia juga buta
akan kenal Allah. Oleh itu, dia tidak akan kenal kebena- di akhirat dan lebih sesat lagi jalannya.(Al Isra’: 72)
ran dan kebaikan. Siapa hatinya buta akan timbul pen- Tidak ada buta yang lebih dahsyat di dunia melainkan
yakit mazmumah dalam dirinya. Di antara penyakit pen- buta berpaling dan tidak nampak pengajaran dan
yakit mazmumah ialah tidak ada perasaan timbang rasa, peringatan dari ayat-ayat Allah ‘azza wa jalla.
tidak ada rasa syukur, tidak rasa berdosa apabila buat "Dan sesiapa yang berpaling ingkar dari ingatan dan
petunjukKu, maka sesungguhnya adalah baginya ke-
salah dan maksiat, tidak ada rasa jijik dengan
hidupan yang sempit, dan Kami akan himpunkan dia
kemungkaran. Hatinya telah buta kerana berperanan
pada hari kiamat dalam keadaan buta". Ia berkata:
mengikut pimpinan hawa nafsunya yang jahat. Yang
"Wahai Tuhanku, mengapa Engkau himpunkan daku
sentiasa mengarah hati melakukan kejahatan dan
dalam keadaan buta, padahal aku dahulu melihat?"Allah
kemungkaran.
Oleh itu, bukankah ada baiknya mereka mengemba- berfirman: "Demikianlah keadaannya! Telah datang
ayat-ayat keterangan Kami kepadamu, lalu engkau
ra di muka bumi supaya - dengan melihat kesan-
kesan yang tersebut - mereka menjadi orang-orang melupakan serta meninggalkannya, dan demikianlah
engkau pada hari ini dilupakan serta ditinggalkan".
yang ada hati yang dengannya mereka dapat me-
mahami, atau ada telinga yang dengannya mereka (Thaha: 124-126)
Sedangkan, ayat-ayat Allah datang untuk memandu dan
dapat mendengar? (Tetapi kalaulah mereka
menyuluh kehidupan dengan petunjuk Allah.Katakanlah
mengembara pun tidak juga berguna) kerana
wahai Muhammad): "Sesungguhnya telah datang kepa-
keadaan yang sebenarnya bukanlah mata kepala
yang buta, tetapi yang buta itu ialah mata hati yang da kamu keterangan-keterangan (dalil-dalil dan bukti)
dari Tuhan kamu; oleh itu sesiapa melihat (kebenaran itu
ada di dalam dada.(Al Hajj: 46)
Sesungguhnya penglihatan mata tidak buta, tetapi yang serta menerimanya) maka faedahnya terpulang kepada
sering buta ialah mata hati di dalam dada iaitu buta dari dirinya sendiri, dan sesiapa buta (dan enggan
menerimanya) maka bahayanya tertimpalah ke atas
mendapat kebenaran dan mengambil pengaja-
ran.Qatadah berkata: “Penglihatan mata dijadikan untuk dirinya sendiri. Dan tiadalah aku berkewajipan menjaga
dan mengawasi kamu".(Al An’am: 104)
dapat melihat dan kemanfaatan. Manakala mata hati
Maka adakah orang yang mengetahui bahawa Al-Quran
yang bermanfaat pula berada di dalam hati“.
Mujahid berkata: “Bagi setiap manusia ada empat mata; yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu (wahai Mu-
dua di kepalanya untuk dunianya dan dua di hati untuk hammad) perkara yang benar, sama dengan orang yang
akhiratnya. Maka sesiapa yang buta mata di kepalanya buta mata hatinya? Sesungguhnya orang-orang yang
dan ia melihat dengan mata hatinya maka kebutaannya mahu memikirkan hal itu hanyalah orang-orang yang
berakal sempurna.(Ar Ra’du: 19)
itu tidak memudharatkannya . Tetapi sesiapa yang

melihat dengan dua mata di kepalanya tetapi buta mata Bertanyalah (kepada mereka): "Adakah sama orang
hatinya, maka penglihatannya itu tidak dapat memberi yang buta dengan orang yang celik? Tidakkah kamu
manfaat sesuatu pun (iaitu di akhirat nanti). mahu berfikir?"(Al An’am: 50)
Mujahid dan Ibnu Jabir berkata: Diturunkan ayat ini (Al "Kesungguhanmu mengejar apa yang sudah dijamin
Hajj : 46) merujuk kepada Ibnu Maktum, seorang sa- untukmu (oleh Allah iaitu rezeki) dan kelalaianmu
habat yang buta.”Ibnu Abbas dan Muqatil berkata: Keti- melaksanakan apa yang dituntut kepadamu (iaitu syarak
ka turun ayat, dan ketaatan), itu jadi tanda butanya bashirah (mata
Ibnu Maktum berkata, “Wahai Rasulullah, Aku di dunia hati) mu".(Ibnu 'Atha'illah, Al Hikam)
ini buta, maka apakah aku di akhirat juga buta? “. Maka

turunlah ayat,iaitu sesiapa yang ketika di dunia buta hat-
inya terhadap Islam, maka di akhirat nanti ia berada di Justeru, mohonlah diterangi hati mu agar dapat melihat

jalan ke syurgaNya...

Tempe Setengah Jadi Emak tetap tidak kecewa atas doan- mendapatkan pendapatan langsung,
ya yang belum terkabul. Berbekal tetapi Emak berdoa untuk terakhir
Abah dan Emak tinggal di sebuah de- keyakinan yang sangat tinggi, Emak kali "Ya Allah, berikanlah
sa yang cukup terpencil. Setiap hari, memaksakan diri untuk tetap pergi penyelesaian terbaik terhadap
mereka bekerja membuat tempe un- ke pasar membawa barang jualannya tempeku yang belum jadi ini."Tiba-
tuk kemudian Abah menjualnya ke itu. Emak berpikir, mungkin keajai- tiba, Emak dikejutkan oleh teguran
pasar. Jualan tempe merupakan satu- ban Allah akan terjadi dalam perjal- seorang wanita. "Bu ...! Maaf ya, saya
satunya sumber pendapatan mereka anannya ke pasar.Dia pun berangkat ingin bertanya, apakah Ibu menjual
untuk bertahan hidup.Pada satu pagi, ke pasar. Semua perlengkapan untuk tempe yang belum jadi? Dari tadi,
Abah jatuh sakit, Emak pun mengam- menjual tempe, seperti biasa, dibawa saya sudah pusing berkeliling pasar ini
bil alih tugas menjual tempe. Saat bersama. Sebelum keluar dari rumah, untuk mencarinya, tapi tidak ketemu
tengah bersiap-siap untuk pergi ke Emak sempat mengangkat kedua juga."
pasar menjual tempenya, tiba-tiba tangannya untuk berdoa, "Ya Allah, Emak langsung termenung, seakan
Emak sadar bahwa tempe buatannya aku percaya, Engkau akan menga- tak percaya dengan apa yang
hari itu masih belum matang, masih bulkan doaku. Sementara, aku ber- didengarnya. Betapa tidak terkejut,
separah jadi.Emak merasa sangat jalan menuju kepasar,karuniakanlah sejak sepuluh tahun dia menjual tem-
sedih karena tempe yang masih muda keajaiban ini buatku, jadikanlah pe, tidak pernah ada seorang pun
dan belum matang pastinya tidak kedelai ini menjadi tempe, amin." pelanggan yang mencari tempe be-
akan laku. Itu artinya, untuk hari itu, Dengan penuh keyakinan, wanita tua lum jadi.Sebelum Emak menjawab
mereka tidak akan mendapatkan ini pun berangkat. Di sepanjang per- sapaan wanita di depannya itu, cepat
pemasukan. Ketika Emak dalam jalanan, dia tetap tidak lupa mem- -cepat Emak berdoa di dalam hatinya
kesedihan, tiba-tiba Abah meng- baca doa di dalam hatinya. "Ya Allah, saat ini aku tidak mau tem-
ingatkan Emak bahwa Allah Swt Sesampai di pasar, cepat-cepat, Emak pe ini menjadi matang. Biarlah ka-
mampu melakukan perkara-perkara meletakkan barang-barangnya. cang kedelai ini tetap seperti semula,
ajaib karena tiada yang mustahil bagi Emak betul-betul yakin kalau amin."Sebelum menjawab wanita itu,
-Nya.Emak pun mengangkat kedua tempenya sekarang sudah benar- Emak pun membuka sedikit daun
tangannya sambil berdoa, "Ya Allah, benar matang dan siap untuk dijual. penutupnya. Alangkah senangnya
aku mohon kepada-Mu agar kacang Dengan hati yang berdebar-debar, hati Emak, ternyata memang benar,
kedelai ini menjadi tempe, amin." Be- Emak pun membuka bakulnya dan tempenya masih seperti semula! Hati
gitulah doa ringkas yang dipanjatkan menekan-nekan dengan jarinya se- Emak pun bersorak gembira.
dengan sepenuh hatinya. Emak san- tiap bungkusan yang ada. Perlahan- "Alhamdulillah," ucapnya.Wanita itu
gat yakin Allah pasti mengabulkan lahan, Emak membuka sedikit daun pun memborong semua tempenya
doanya. pembungkusnya dan melihat isinya. yang belum jadi itu. Sebelum wanita
Dengan tenang, Emak pun menekan- Apa yang terjadi? Tempenya benar- itu pergi, Emak sempat bertanya
nekan bungkusan bakal tempe benar tidak berubah, masih seperti mengapa dia membeli tempe yang
dengan ujung jarinya. Emak pun semula! belum jadi. Wanita itu menerangkan
membuka sedikit bungkusan itu un- Emak menarik napas dalam-dalam. bahwa anaknya yang tengah sekolah
tuk menyaksikan keajaiban kacang Harapan dikabulkan-nya doa perla- di Inggris ingin makan tempe dari de-
kedelai itu menjadi tempe. Emak han menipis. Emak merasa Allah tidak sa.
termenung seketika sebab kacang itu adil. Allah tidak kasihan kepadanya. Karena tempe itu akan dikirimkan ke
masih tetap kacang kedelai yang be- Inilah satu-satunya sumber penghasi- tempat anaknya itu, si Ibu pun mem-
lum matang benar.Namun, Emak tid- lannya: berjualan tempe.Dia pun han- beli tempe yang belum jadi. Hara-
ak putus asa. Dia berpikir mungkin ya duduk saja tanpa membuka ba- pannya, apabila sampai di Eropa
doanya kurang jelas didengar oleh rang dagangannya itu sebab dia ya- nanti, akan menjadi tempe yang sem-
Allah. Emak pun mengangkat kedua kin bahwa tiada orang yang akan purna. Kalau dikirimkan tempe yang
tangannya kembali dan berdoa lagi, membeli tempe yang baru setengah sudah jadi, sesampainya di sana, tem-
jadi. Hari pun beranjak petang dan pe itu sudah tidak enak lagi di-
"Ya Allah, aku tahu bahwa tiada yang pasar sudah mulai sepi, para pembeli makan.Demi Allah, tiada seorang pun
mustahil bagi-Mu. Bantulah aku sudah mulai berkurang.Emak melihat yang berbaik sangka kepada Allah,
supaya hari ini aku dapat menjual para penjual tempe lainnya, jualan melainkan pasti akan memberikan
tempe karena inilah mata pencarian mereka sudah hampir habis. Emak kepadanya apa yang dia sangkakan.
kami. Aku mohon, jadikanlah kacang tertunduk lesu seperti tidak sanggup Sebab, semua kebaikan itu ada da-
kedelaiku ini menjadi tempe, menghadapi kenyataan bahwa dia
amin."Dengan penuh harapan, Emak pulang tanpa membawa hasil lam genggaman Allah.
pun sekali lagi membuka sedikit jualannya hari itu.Namun, jauh di Maka apabila Allah sudah memberi
bungkusan itu. Apakah yang terjadi? sudut hatinya, Emak masih menaruh husnuzan-Nya, berarti Allah akan
Emak menjadi heran sebab kacang- harapan terakhir kepada Allah, pasti memberi apa yang disangkakannya
kacang kedelai itu ... masih tetap sep- Allah akan menolongnya. Walau tahu itu. (Abdullah bin Mas'ud)
erti semula! bahwa hari itu dia tidak akan
Hari pun semakin siang. Artinya, pasar
pun sudah ramai didatangi pembeli.

Sejarah Bulan Syaaban Dan Amalannya

Selamat bertemu kembali.. kali ini dipaparkan pula sejarah dan amalan yang
terdapat di dalam bulan Syaaban yang mulia ini.Bulan Syaaban berkedudukan
kelapan dalam tahun Hijrah dan merupakan bulan kedua selepas Rejab yang
penuh dengan keberkatan dan kemulaan. Syaaban berasal daripada per-
kataan ‘sya’ba’ yang bermaksud berpecah dan menyimpang.Nabi Muhammad SAW
bersabda: “Dinamakan Syaaban (berserak-serak) kerana padanya terdapat amat banyak kebajikan

yang berserak-serak dan puasa yang lebih afdal sesudah Ramadan ialah puasa bulan Syaaban.”

Syaaban juga membawa maksud ‘bulan pemisah’ kerana ia memisahkan antara bulan Rejab dan
Ramadan. Jika Rejab dianggap sebagai bulan ujian dan Ramadan sebagai bulan latihan, maka
Syaaban yang mulia ini adalah sebagai bulan persediaan dan persiapan melakukan kebaikan
sebanyak mungkin termasuk memerangi nafsu.

Di samping memohon doa, digalakkan juga untuk bertaubat dan memohon keampunan di atas
keterlanjuran di sepanjang bulan ini. Sabda Nabi SAW: “Sya’aban adalah bulanku dan Ramadhan
adalah bulan umatku. Syaaban ialah mengkifaratkan (menghapuskan) dosa dan Ramadhan ialah

menyucikan dosa (jasmani dan rohani).”

Sambutlah kedatangan Syaaban dengan keinsafan dan kesedaran serta peringatan bahawa per-
juangan sebagai seorang insan masih belum berakhir. Perbanyakkan amal soleh, berpuasa dan
solat sunat serta menolong meringankan penderitaan fakir dan miskin serta anak-anak yatim.

Peristiwa Penting Di Bulan Syaaban

Antara peristiwa penting di dalam bulan Syaaban adalah;

1) Malam Nisfu Syaaban

Dari Abi Hurairah ra dari Nabi Muhammad SAW bersabda: “Telah datang Jibril a.s pada malam
Nisfu Syaaban dan dia berkata , Ya Muhammad,pada malam ini pintu-pintu langit dan pintu-pintu

rahmat dibuka, maka berdirilah dan kerjakan sembahyang lalu angkatlah
kepalamu dan kedua tanganmu ke langit !” Kata saya (Nabi Muhammad):
“Hai Jibril, apakah erti malam ini ?” Dia (Jibril) menjawab: “Pada malam ini
telah dibuka 300 pintu rahmat, maka Allah telah mengampuni orang-orang
yang tidak mensyirikkan Allah dengan sesuatu kecuali ahli sihir, bomoh
hitam, orang-orang yang suka permusuhan / pergaduhan, peminum arak,
orang-orang yang berbuat zina, pemakan riba, orang-orang yang derhaka
kepada kedua orang tua, orang-orang yang suka mengadu domba (batu api) dan orang-orang yang
memutuskan tali persaudaraan, maka sesungguhnya mereka itu tidak akan diampuni kesalahannya

sehingga mereka mahu bertaubat dan tidak akan mengulang lagi atas perbuatannya itu.”

2) Pertukaran Arah Kiblat

Selepas sampai ke Madinah al-Munawarah, Rasulullah
SAW dan para sahabat bersolat berkiblatkan Baitul-
maqdis selama lebih kurang enam belas atau tujuh belas
bulan.Pada 15 Syaaban tahun kedua Hijrah ketika
Rasulullah SAW dan jemaahnya sedang bersolat Asar di
dalam Masjid Quba’, berlaku peristiwa penting kepada
Rasulullah SAW dan Muslimin iaitu peristiwa pertukaran arah kiblat dari men-
gadap Masjidil al-Aqsa di Baitulmuqadis (Bait al-Maqdis) ke arah Masjidil Ha-
ram (Baitullah Kaabah) di Makkah al-Mukaramah. Masjid tersebut kini dikenali
juga sebagai Masjid Qiblatain (masjid dua kiblat).Pertukaran kiblat menjadi isu
besar di Madinah. Orang Yahudi mengambil kesempatan menabur fitnah mem-
perlekehkan dakwah Rasulullah SAW. Lalu diturunkan ayat 142 Surah al-

Baqarah:

Soal Jawab Hukum Puasa Pada Bulan Sya'ban
Penulis : Ustaz Sidi Abu Muhammad

Diambil dari laman :

Masih ramai kalangan awam yang keliru dengan hukum berpuasa selepas hari Nish-
fu Sya'baan (hari 15 Sya'baan). Ramai yang tidak tahu bahawa menurut qawl yang
mu'tamad dalam Mazhab Syafi`i hukum berpuasa selepas Nishfu Sya'baan ada-
lah HARAM DAN TIDAK SAH dengan beberapa pengecualian yang akan datang
penjelasannya. Kekeliruan mungkin disebabkan mazhab-mazhab lain mempunyai
pendapat yang berbeza dengan Mazhab Syafi`i berdasarkan kepada ijtihad mereka.
Ulama Syafi`i mengistinbathkan pengharaman berpuasa tersebut berdasarkan be-
berapa dalil termasuklah hadits-hadits Junjungan Nabi SAW.

Sungguhpun dihukumkan haram, tetapi pengharaman berpuasa pada nishfu kedua
bulan Sya'baan ini tidaklah mutlak seperti pengharaman berpuasa pada 5 hari yang
diharamkan secara mutlak berpuasa, iaitu 2 hari raya dan 3 hari tasyriq. Pengha-
raman berpuasa pada hari-hari nishfu kedua Sya'baan dan hari Syak tidaklah mutlak kerana ianya
mempunyai pengecualian. Maka hukum HARAM DAN TIDAK SAH puasa yang dilakukan selepas
nishfu Sya'baan (iaitu selepas tanggal 15 Sya'baan) mempunyai PENGECUALIAN seperti berikut:-

1. puasa sunnat tersebut disambungkan atau dihubungkan dengan hari-hari yang berada di
nishfu pertama (separuh pertama) bulan Sya'baan walaupun dengan hanya satu hari sahaja
(yakni dihubungkan dengan berpuasa pada hari 15 Sya'baan) dengan syarat ianya hendaklah
berterusan sehingga Ramadhan, jika terputus walaupun dengan uzur maka tidaklah boleh disam-
bung lagi puasa tersebut. Contohnya, jika seseorang berpuasa sunnat pada 15 Sya'baan, maka
bolehlah dia berpuasa pada 16 Sya'baan dan hari-hari berikutnya. Tetapi katakanlah setelah ber-
puasa pada 15, 16, 17 dan 18 Sya'baan, dia tidak berpuasa pada 19 Sya'baan, dengan atau tanpa
uzur, maka tidaklah boleh lagi dia berpuasa sunnat pada 20 Sya'baan dan hari-hari yang beri-
kutnya sehinggalah Ramadhan.

2. puasa sunnat tersebut telah menjadi amalan biasa seseorang (yakni yang telah dijadikan
wirid kebiasaannya). Contohnya, seseorang yang telah mewiridkan puasa pada setiap Isnin, maka
tidaklah jadi halangan untuk dia meneruskan wiridnya itu.

3. puasa qadha` samada qadha puasa fardhu atau qadha puasa sunnat yang berwaktu

4. puasa kaffarah atau puasa nazar dengan syarat ianya tidak dilakukan dengan sengaja dan
dengan tahu yang hari yang dinazarkan itu adalah hari-hari nishfu kedua bulan
Sya'baan. Misalnya, seseorang bernazar hendak berpuasa pada hari Khamis minggu hadapan
tanpa menyedari bahawa Khamis hadapannya sudah masuk dalam nishfu kedua Sya'baan, maka
bolehlah dia berpuasa pada Khamis tersebut. Maka jika sekiranya dia tahu yang Khamis tersebut
adalah dalam nishfu kedua bulan Sya'baan, maka tidaklah boleh dia berpuasa dan tidaklah sah
nazarnya itu.


Click to View FlipBook Version