The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Bahan ajar berupa modul materi ikatan kimia

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by nurulrahayu01, 2022-09-29 10:45:34

BAHAN AJAR IKATAN KIMIA

Bahan ajar berupa modul materi ikatan kimia

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas segala berkah dan pertolongan-Nya sehingga bahan
ajar Ikatan Kimia ini dapat terselesaikan. Bahan ajar ini disusun guna membantu dan
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai mata pelajaran kimia tingkat SMA/MA
kelas X.

Modul yang disusun mengacu pada kurikulum 2013, modul ini menyajikan pendekatan
pembelajaran kimia yang sederhana, berjenjang, dan berurutan tanpa mengurangi konsep-
konsep kimia dasar yang disampaikan sehingga dapat menanamkan pemahaman ilmu kimia
secara menyeluruh. Modul ini menyajikan materi dengan bahasa yang sederhana sehingga
pembaca lebih mudah memahami, contoh soal memberi contoh strategi penyelesaian soal,
latihan soal disetiap subbab dan bab yang bervariasi untuk melatih pemahaman konsep.

Terima kasih saya ucapkan kepada bapak Agung Dwi Prasetya, selaku dosen
pembimbing PPG dalam jabatan Universitas Negeri Semarang, dan Ibu Puji Ningrum selaku
guru pamong PPG dalam jabatan tahun 2022 angkatan 1, yang telah membantu kami baik
secara moril maupun materiil. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman MGMP
Kimia SMA N 1 Sleman yang telah mendukung kami sehingga kami dapat menyelesaikan
bahan ajar ini tepat waktu.

Kami menyadari, bahwa modul yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik
segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa
menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Akhir kata, semoga bahan ajar ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang berkepentingan. Aamiin.

Terimakasih.

Yogyakarta, 9 Agustus 2022

Nurul Kurniati Rahayu, S. Pd

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..............................................................................................v
Daftar Isi......................................................................................................viii
Daftar Tabel...................................................................................................ix
Daftar Gambar................................................................................................x
Deskripsi Kd, Indikator, Tujuan...................................................................11

Peta Konsep ................................................................................................4
A. Kestabilan Atom..................................................................................5
B. Ikatan Ion.............................................................................................8
C. Ikatan Kovalen ...................................................................................11
D. Ikatan Logam.....................................................................................15
E. Bentuk Molekul.................................................................................16
F. Ikatan Kovalen Polar Dan Non-Polar................................................25
Rangkuman ............................................................................................... 28
Tes Formatif .............................................................................................30
Soal Evaluasi ............................................................................................35
Pengayaan ................................................. Error! Bookmark not defined.
Daftar Pustaka ..............................................................................................37
Glosarium .....................................................................................................38
Lampiran ......................................................................................................40
Indeks ...........................................................................................................41
Biografi Penyusun ........................................ Error! Bookmark not defined.

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Notasi VSEPR dan Bentuk Molekulnya.........................................22
Tabel 2 titik didih pada molekul hidrida dan unsur-unsur golongan IVA,
VA,VIA, dan VIIA....................................... Error! Bookmark not defined.

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1(a) Batu- batuan dan (b) Garam dapur ..........................................5
Gambar 2 Contoh konfigurasi elektron stabil dari atom argon ....................5
Gambar 3 Atom Na melepas satu elektron membentuk ion Na+ untuk
mencapai konfigurasi elektron seperti Ne ......................................................6
Gambar 4 Atom Cl mengikat satu elektron membentuk ion Cl- untuk
mencapai konfigurasi elektron seperti Ar ......................................................6
Gambar 5. Rumus titik elektron (struktur lewis) dari beberapa atom. ......11
Gambar 6.Terbentuknya ikatan kovalen pada molekul H2 .........................12
Gambar 7 Ikatan kovalen tunggal pada molekul H2 ikatan kovalen..........12
Gambar 8.Pasangan Elektron ikatan dan pasangan elektron bebas
padamolekul NH3 .........................................................................................13
Gambar 9.Pembentukan ikatan kovalen koordinasi pada SO3 ...................14
Gambar 10. Tekanan pada logam tidak menyebabkan logam pecah..........15
Gambar 11. Linier.......................................................................................17
Gambar 12. Segitiga Datar .........................................................................18
Gambar 13. Tetrahedron.............................................................................18
Gambar 14.Trigonal bipiramida .................................................................18
Gambar 15. Oktahedron..............................................................................19
Gambar 16.Bentuk tetrahedron sempurna dari molekul 4 dengan sudut
ikatan antar atom H-C-H sebesar 109,5 ......................................................20

Gambar 17. Molekul yang mempunyai empat pasang elektron (tiga

pasang elektron ikatan dan sepasang elektron bebas) mempunyai sudut ikatan
N-H-N lebih kecil (107,3 )...........................................................................20

Gambar 18. Molekul yang mempunyai empat pasang elektron (dua

pasang elektron ikatan dan dua pasang elektron bebas) mempunyai sudut
ikatan H-O-H lebih kecil dari yaitu (104,5 ). .....................................20

Gambar 19. .................................................................................................25
a. Ikatan kovalen non polar pada molekul H2...........................................25
b. Ikatan kovalen polar pada molekul HCl ...............................................25

x

Tanda digunakan untuk membedakan bahwa kedua atom tidak dalam
keadaan sebagai ion......................................................................................25
Gambar 20. Terjadinya dipol sesaat ........... Error! Bookmark not defined.
Gambar 21. Bentuk molekul dan gaya Van der WaalsError! Bookmark
not defined.
Gambar 22. Terbentuknya ikatan hidrogenError! Bookmark not defined.

DESKRIPSI KD, INDIKATOR, TUJUAN

KI 1:
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2:
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai) santun, responsive dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalah
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia

KD dari KI 3:
3.5 Membandingkan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi,

dan ikatan logam serta kaitannya dengan sifat zat
Indikator:
3.5.1. Menjelaskan kestabilan suatu unsur berdasarkan konfigurasi

elektron gasmulia.
3.5.2. Menjelaskan hubungan antarakonfigurasi elektron valensi dengan

struktur Lewis.
3.5.3. Menganalisis proses pembentukan ikatan ion melalui transfer

elektron dengan struktur Lewis.
3.5.4. Meramalkan rumus suatu senyawa ionyang terbentuk.
3.5.5. Menganalisis sifat-sifat senyawa ion.
3.5.6. Menjelaskan proses pembentukanikatan kovalen
3.5.7. Menjelaskan proses pembentukanikatan kovalen tunggal, rangkap,

dan rangkap tiga

xi

3.5.8. Menjelaskan pengecualian aturan oktet pada beberapa senyawa
3.5.9. Menjelaskan proses pembentukanikatan kovalen koordinasi
3.5.10.Menjelaskan perbedaan ikatan kovalen dan ikatan kovalen

koordinasi berdasarkan prosespembentukannya.
3.5.11.Mengamati, mencatat, dan menganalisis hasil percobaan uji

kelarutan senyawa kovalen
3.5.12.Membedakan senyawa kovalen polar dan non polar berdasarkan

kelarutannya dalam air
3.5.13.Menyimpulkan sifat kelarutansenyawa kovalen
3.5.14.Menjelaskan pembentukan ikatan logam
3.5.15.Mendeskripsikan sifat ikatan logam
KD dari KI 4:
4.5 Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan karakteristik

senyawa ion atau senyawa kovalen berdasarkan beberapa sifat fisika
Indikator
4.5.1. Menggambarkan struktur Lewis susunan elektron valensi atom.
4.5.2. Menggambarkan proses pembentukan ikatan ion melalui transfer

elektron dengan struktur Lewis.
4.5.3. Mengkomunikasikan hasil diskusi mengenai proses pembentukan

ikatan kovalen
4.5.4. Mengkomunikasikan hasil diskusi mengenai proses pembentukan

ikatan kovalen tunggal, rangkap, dan rangkap 3.
4.5.5. Mengkomunikasikan hasil diskusi mengenai pengecualian aturan

oktet pada beberapa senyawa.
4.5.6. Mengkomunikasikan hasil diskusi mengenai proses pembentukan

ikatan kovalen koordinasi
4.5.7. Merancang percobaan uji kelarutan beberapa senyawa kovalen.
4.5.8. Melakukan percobaan uji kelarutan beberapa senyawa kovalen.
4.5.9. Menganalisis hasil percobaan uji kepolaran dan kelarutan beberapa

senyawa kovalen.
4.5.10. Mengkomunikasikan hasil percobaan uji kepolaran dan kelarutan

beberapa senyawa kovalen.

2

4.5.11. Menyimpulkan hasil percobaan uji kepolaran dan kelarutan senyawa
kovalen.

4.5.12. Mengkomunikasikan hasil diskusi mengenai proses pembentukan
ikatan logam.

4.5.13. Mengkomunikasikan hasil diskusi mengenai sifat-sifat ikatan
logam.

3

PETA KONSEP

membentuk Senyawa ion

Ikatan terbentuk Ion positif (kation)
ion dari
Ion negatif (anion)
(kation)

Ikatan terdiri Ikatan mempengaruhi
dari logam
Sifat logam
Kimia

membentuk membentuk Senyawa terdiri Senyawa
Molekul kovalen dari kovalen

mempunyai Ikatan kovalen polar
murni
Ikatan antar Senyawa
molekul Ikatan kovalen kovalen
berupa koordinasi non-polar

Ikatan Terdiri
kovale dari

n

Ikatan Ikatan van dibedakan Ikatan kovalen
Hidrogen der Waals menjadi murni

menentukan antara Ikatan kovalen
murni
Titik didih Dipol
senyawa sesaat Ikatan kovalen
murni

4

Sumber :Dokumen Penerbit

(a) (b)
Gambar 1(a) Batu- batuan dan (b) Garam dapur

Pernahkah Anda bayangkan bahwa batu yang sangat besar tersusun
dari butir- butir pasir yang sangat lembut, yang terikat satu sama lain.
Demikian pula partikel- partikel pasir penyusun batu tersebut, sebenarnya
merupakan gabungan dari partikel- partikel silikon dioksida yang sangat
kecil. Bagaimanakan atom- atom silikon dengan atom –atom oksigen
tersebut dapat bergabung satu dengan yang lain sehingga dapat membentuk
sebongkah batu dengan ukuran raksasa?

Sekarang, coba perhatikan garam dapur yang berwujud padatan
berwarna putih. Garam dapur tersusun dari ion- ion natrium dan ion- ion
klorin. Bagaimana ion- ion tersebut dapat bergabung satu dengan lainnya
sehingga membentuk garam dapur?

A. KESTABILAN ATOM Gambar 2 Contoh
konfigurasi elektron stabil
Diantara atom- atom di alam, hanya atom gas mulia yang stabil
sedangkan atom yang lain tidak stabil. Atom- atom yang tidak stabil tersebut dari atom argon
cenderung bergabung dengan atom lain untuk mencapai kestabilan.
Mengapa atom gas mulia stabil sedangkan atom yang lain tidak stabil?

Pada dasarnya, sifat unsur ditentukan oleh konfigurasi elektronnya.
Bagaimana konfigurasi elektron dari atom yang stabil itu? Simak
konfigurasi elektron dari atom- atom gas mulia yang merupakan atom- atom
stabil berikut.

2He : 2
10Ne : 2 8

5

18Ar : 2 8 8

36Kr : 2 8 18 8

54Xe : 2 8 18 18 8

Dari konfigurasi elektron tersebut, Kossel dan Lewis membuat

kesimpulan bahwa konfigurasi elektron atom- atom akan stabil bila jumlah

elektron terluarnya 2 (duplet) atau 8(oktet). Untuk mencapai keadaan stabil

seperti gas mulia, maka atom-atom membentuk konfigurasi elektron seperti

gas mulia.Untuk membentuk konfigurasi elektron seperti gas mulia, dapat

dilakukan dengan cara membentuk ion atau membentuk pasangan elektron

bersama.

1. Pembentukan Ion

Dalam membentuk ion, suatu atom akan melepas atau mengikat Gambar 3 Atom Na melepas
elektron. Atom- atom yang mempunyai energi ionisasi rendah, misalnya satu elektron membentuk ion
atom- atom dari unsur golongan IA dan IIA dalam sistem periodik
unsur, akan mempunyai kecenderungan untuk melepaskan elektronnya, Na+ untuk mencapai
konfigurasi elektron seperti

Ne

sedangkan atom- atom yang mempunyai afinitas elektron yang besar,

misalnya atom- atom unsur golongan VIA dan VIIA dalam sistem

periodik unsur, akan cenderung mengikat elektron.

Contoh

1. Atom 11Na : 2 8 1 (konfigurasi elektron tidak stabil)

Agar stabil, atom Na melepas sebuah elektronnya sehingga

konfigurasi elektronnya sama dengan atom Ne (konfigurasi

elektron 10Ne : 2 8 )

11Na → Na+ + e-

(2 8 1) (2 8) Gambar 4 Atom Cl mengikat
satu elektron membentuk ion
Proses pembentukan ion positif (ionisasi) tersebut mudah terjadi
Cl- untuk mencapai
karena atom Na mempunyai energy ionisasi yang rendah. konfigurasi elektron seperti

Ar

2. Atom 17Cl : 2 8 7 (konfigurasi elektron tidak stabil)

Agar stabil, cara yang memungkinkan adalah menjadikan

konfigurasi elektron seperti 18Ar : 2 8 8 dengan mengikat sebuah
elektron, sehingga atom Cl menjadi ion Cl-

6

17Cl + e- → Cl-

(2 8 7) (2 8 8)

Proses penangkapan elektron tersebut mudah terjadi dikarenakan

afinitas elektron atom klorin besar.

Jadi untuk mencapai kestabilan, atom atom yang energi ionisasinya

rendah akan melepaskan elektron sedangkan atom- atom yang

afinitas elektronnya tinggi akan mengikat elektron.

2. Penggunaan Pasangan Elektron Bersama

Atom- atom yang energi ionisasinya tinggi akan sukar

melepaskan elektronnya, sehingga dalam mencapai kestabilan akan

sukar membentuk ion positif. Demikian pula atom- atom yang

mempunyai afinitas elektron yang rendah, dalam mencapai

kestabilan tidak membentuk ion negative.

Atom- atom yang sukar melepas elektron atau mempunyai

energy ionisasi yang tinggi dan atom yang sukar menarik elektron

atau mempunyai afinitas elektron yang rendah mempunyai

kecenderungan untuk membentuk pasangan elektron yang dipakai

bersama.

Pasangan elektron yang dibentuk oleh atom- atom yang

berikatan dapat berasal dari kedua atom yang bergabung atau dapat

pula berasal dari salah satu atom yang bergabung.

Latihan 1.1

1. Bagaimana kecenderungan atom- atom berikut ini dalam mencapai

kestabilan, jika ditinjau dari konfigurasi elektronnya?

a. 6C c. 19K e. 16S

b. 9F d. 20Ca f. 13Al

2. Bagaimana cara atom- atom berikut untuk mendapatkan kestabilan!

a. 12Mg c. 8O e. 15P

b. 17Cl d. 14Si

7

B. IKATAN ION

Ikatan ion terjadi karena adanya gaya tarik-menarik elektrostatis antara
ion positif dengan ion negatif. Ikatan ion terjadi antara atom-atom yang
mempunyai energi ionisasi rendah dengan atom-atom yang mempunyai
afinitas elektron yang besar. Unsur-unsur logam umumnya mempunyai
energi ionisasi yang rendah sedangkan unsur-unsur non-logam mempunyai
afinitas elektron yang tinggi. Oleh karena itu, ikatan ion dapat terjadi antara
unsur-unsur logam dengan unsur-unsur non-logam.
1. Pembentukan Ikatan Ion

Ikatan ion terjadi karena atom-atom yang mempunyai energi
ionisasi rendah (mudah melepas elektron) akan melepaskan
elektronnya dan membentuk ion positif. Elektron yang dilepas akan
ditangkap oleh atom yang mempunyai afinitas elektron besar (mudah
menarik elektron) untuk membentuk ion negatif. Ion positif dan ion
negatif yang terbentuk, selanjutnya akan saling tarik-menarik dengan
gaya elektrostatis membentuk senyawa yang netral. Jumlah ion negatif
dan positif dalam senyawa yang terbentuk mempunyai perbandingan
sedemikian rupa sehingga akan membentuk senyawa netral.

2. Sifat Senyawa Ion
Berikut ini beberapa sifat senyawa ion, antara lain:

a. Kristalnya keras tetapi rapuh
Apabila senyawa ion dipukul, akan terjadi pergeseran posisi ion
positif dan ion negatif, dari yang semula berselang-seling menjadi
berhadapan langsung. Hal ini menyebabkan ion positif bertemu
muka dengan ion positif dan terjadi gaya tolak menolak. Inilah
yang menyebabkan kristal senyawa ion bersifat rapuh.

b. Mempunyai titik lebur dan titik didih yang tinggi
Secara umum, senyawa ion mempunyai titik lebur dan titik didih
yang tinggi karena kuatnya gaya elektrostatis yang ditimbulkan
antara ion positif dan ion negatif.

8

c. Mudah larut dalam air

Pada saat kristal senyawa ion dimasukkan ke dalam air, maka

molekul-molekul air akan menyusup diantara ion positif dan ion

negatif sehingga gaya tarik-menarik elektrostatis dari ion positif

dan ion negatif akan melemah, dan akhirnya terpecah.

d. Dapat menghantarkan arus listrik

Ion positif dan ion negatif dapat menghantarkan arus listrik jika

bergerak. Apabila senyawa ion terpecah menjadi ion positif dan ion

negatif serta dapat bergerak secara leluasa, maka senyawa ion

dalam keadaan cair dan larutan dapat menghantarkan listrik karena

ion-ionnya dapat bergerak secara bebas. Akan tetapi, dalam

keadaan padat, senyawa ion tidak dapat menghantarkan listrik

karena ion-ionnya tidak dapat bergerak.

Contoh

1. Pembentukan ikatan ion pada senyawa NaCl.

Jawab:

Atom natrium mempunyai nomor atom 11 dengan konfigurasi

elektron:

11Na: 2 8 1
Atom klorin mempunyai nomor atom 17 dengan konfigurasi elektron:

17Cl: 2 8 7
Untuk mencapai kestabilan, atom natrium melepaskan sebuah

elektron sehingga mempunyai konfigurasi elektron gas mulia Ne.
Na → Na+ + e-

(2 8 7) (2 8)

Atom Cl akan mengikat sebuah elektron yang dilepaskan oleh atom

Na tersebut sehingga akan mempunyai konfigurasi elektron sesuai

dengan gas mulia Ar.
Cl+ e- → Cl-

(2 8 7) (2 8 8)

Terjadi tarik-menarik antara sebuah ion Na+ dengan sebuah ion Cl-

membentuk gabungan ion NaCl.

9

Na+ + Cl- → NaCl

2. Pembentukan ikatan ion pada senyawa CaCl2

Jawab:

Atom kalsium mempunyai nomor atom 20 dengan konfigurasi

elektron:

20Ca: 2 8 8 2

Atom klorin mempunyai nomor atom 17 dengan konfigurasi

elektron:

17Cl: 2 8 7
Atom Ca akan melepaskan 2 elektronnya menjadi ion Ca2- dengan

konfigurasi seperti gas mulia Ar.
Ca → Ca2+ + 2e-

(2 8 8 2) (2 8 8)

Dua atom Cl masing-masing akan mengikat sebuah elektron yang

dilepas atom kalsium tersebut, sehingga terbentuk dua buah ion Cl-

dengan konfigurasi elektron seperti gas mulia Ar.
Cl + 2e- → Cl-

(2 8 7) (2 8 8)

Selanjutnya, sebuah ion Ca2+ akan tarik-menarik dengan 2 ion Cl-

membentuk senyawa netral CaCl2.
Ca2+ + 2Cl- → CaCl2

Latihan 1.2

1. Mengapa kristal senyawa ion dapat pecah jika dikenai tekanan
(dipukul) ?

2. Ramalkan ikatan ion pada senyawa berikut:

a. K2S (nomor atom K=19 dan S=16)

b. MgF2 (nomor atom Mg=12 dan F=9)

10

C. IKATAN KOVALEN

Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terjadi karena pemakaian
bersama pasangan elektron.Pasangan elektron ini dapat berasal dari masing-
masing atom yang saling berikatan.Ikatan yang terbentuk disebut sebagai
ikatan kovalen. Apabila pasangan elektron yang digunakan berasal dari salah
satu atom yang berikatan, maka ikatan yang terbentuk disebut ikatan kovalen
koordinasi.
1. Pembentukan Ikatan Kovalen

Untuk menggambarkan bagaimana ikatan kovalen dapat
terbentuk, dapat digunakan rumus titik elektron (struktur lewis). Rumus
ini menggambarkan bagaimana peranan elektron valensi dalam
membentuk ikatan. Rumus titik elektron (struktur lewis) merupakan
tanda atom yang disekelilingnya terdapat tanda titik, silang, atau
bulatan kecil yang menggambarkan elektron valensi atom yang
berikatan.Untuk menentukan elektron valensi, perlu dibuat konfigurasi
elektronnya. Berikut rumus titik elektron( struktur lewis) atom unsur
dari beberapa golongan.

H Mg C N S Cl

1H : 1 12 Mg : 2 8 2 6 C : 2 4 7 N : 2 5 16 S : 2 8 6 17 Cl : 2 8 7

Atom H Atom Mg Atom C Atom N Atom S Atom Cl
mempunyai mempunyai 2 mempunyai 4 mempunyai 5 mempunyai 6 mempunyai 7
1 elektron elektron valensi
elektron elektron elektron elektron
valensi valensi valensi valensi valensi

Gambar 5. Rumus titik elektron (struktur lewis) dari beberapa atom.

Gabungan atom-atom melalui ikatan kovalen akan membentuk
molekul. Molekul hidrogen merupakan gabungan dua atom hidrogen
melalui ikatan kovalen dimana masing-masing atom menyumbangkan
sebuah elektron dan sepasang elektron yang digunakan bersama.

Dengan membentuk pasangan elektron, maka masing-masing
atom akan mempunyai konfigurasi elekton yang sama dengan atom
helium dengan dua elektron pada kulit terluarnya. Sepasang elektron

11

dapat digantikan dengan sebuah garis yang disebut dengan tangan
ikatan, sehingga pada molekul H2 dapat digambarkan dengan:

H-H

Gambar 6.Terbentuknya ikatan kovalen pada molekul H2
Jumlah tangan ikatan memberikan informasi jumlah ikatan

dalam suatu molekul kovalen. Jika diantara dua atom dalam molekul
hanya ada sepasang elektron ikatan (satu tangan ikatan), maka
ikatannya disebut ikatan kovalen tunggal. Jika ada dua pasang
elektron ikatan maka disebut ikatan kovalen rangkap dua, jika ada tiga
pasang elektron ikatan maka disebut ikatan kovalen rangkap
tiga.Sebagai contoh, molekul O2 terbentuk dari dua atom oksigen
dengan ikatan kovalen rangkap dua, sedangkan molekul N2 terbentuk
dari dua atom nitrogen dengan ikatan kovalen rangkap tiga.

Gambar 7. Ikatan kovalen tunggal pada molekul H2, ikatan kovalen
rangkap dua pada molekul O2 dan ikatan kovalen rangkap tiga pada

molekul N2.
Dalam pembentukan ikatan kovalen, belum tentu semua elektron
valensi digunakan untuk membentuk pasangan elektron bersama.
Pasangan elektron yang digunakan bersama oleh dua atom yang
berkaitan disebut dengan pasangan elektron ikatan sedangkan pasangan

12

elektron yang digunakan bersama oleh kedua atom disebut pasangan
elektron bebas.

Contoh

Pasangan elektron ikatan dan pasangan elektron bebas pada senyawa
NH3.
jawab
Konfigurasi elektron :

7N : 2 5
1H : 1
Atom Nitrogen memerlukan 3 elektron untuk mendapatkan susunan
elektron gas mulia sedangkan setiap atom hidrogen memerlukan sebuah
elektron untuk mempunyai konfigurasi elektron gas mulia. Oleh karena
itu, setiap atom nitrogen memerlukan tiga atom hidrogen untuk
membentuk senyawa NH3

Gambar 8. Pasangan Elektron ikatan dan pasangan elektron bebas padamolekul
NH3

2. Ikatan Kovalen Koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi terjadi jika pembentukan ikatan

terdapat pasangan elektron yang hanya berasal dari salah satu atom
yang berikatan.Ikatan kovalen koordinasi umumnya terjadi pada
molekul yang juga mempunyai ikatan kovalen.Contohnya pada
molekul SO3 berikut. Atom S mempunyai nomor atom 16 dan atom O
mempunyai nomor atom 8. Masing-masing mempunyai konfigurasi
elektron :
16S : 2 8 6 (mempunyai 6 elektron valensi)
8 O : 2 6 ( mempunyai 6 elektron valensi)

13

Kedua atom masing-masing memerlukan 2 elektron untuk membentuk
konfigurasi oktet (mengikuti konfigurasi elektron gas mulia Ar dan Ne).
Oleh karena itu, kedua atom saling memberikan 2 elektronya untuk
digunakan bersama dengan ikatan kovalen (langkah-1 Gambar 8).

Setelah sebuah atom O bergabung dengan atom S, masih terdapat
2 atom oksigen yang belum memenuhi oktet sedangkan atom S sudah
memenuhi oktet. Atom S masih mempunyai 2 pasang elektron yang
tidak digunakan untuk berikatan (bebas), sehingga kedua pasang
elektron bebas tersebut diberikan kepada masing masing atom O
(langkah-2 Gambar 9). Dalam hal ini, atom S tidak menerima pasangan
elektron dari atom O, sehingga akatan yang terjadi merupakan ikatan
kovalen koordinasi.

Gambar 9.Pembentukan ikatan kovalen koordinasi pada SO3

Latihan 1.3

1. Jelaskan terjadinya ikatan pada molekul PCl3 dengan menggunakan
struktur lewis dan tentukan jumlah pasangan elektron ikatan dan
pasangan ellektron bebasnya.

2. Atom 6C dan 1H dapat membentuk molekul C2H2, C2H4, dan C2H6.
a. Gambarkan rumus titik elektron untuk ketiga molekul tersebut.
b. Diantara ketiga molekul tersebut, molekul mana saja yang
mempunyai ikatan tunggal, ikatan rangkap, dan ikatan rangkap
tiga.

14

D. IKATAN LOGAM

Logam memiliki beberapa sifat yang unik, antara lain mengkilap,
dapat menghantarkan arus listrik dan kalor dengan baik, mudah ditempa, ulet,
dan dapat diulur menjadi kawat. Sifat-sifat Logam tersebut tidak dapat
dijelaskan dengan menggunakan teori ikatan kovalen maupun ikatan ion.
Logam tersusun dalam suatu kisi kristal yang terdiri dari ion-ion positif di
dalam lautan elektron. Lautan elektron ini merupakan elektron-elektron
valensi dari masing-masing atom yang saling tumpang tindih. Masing-masing
elektron valensi dapat bergerak bebas mengelilingi inti atom yang ada di
dalam kristal tersebut, tidak hanya terpaku pada salah satu inti atom.
Elektron-elektron yang bebas bergerak dari satu inti atom ke inti atom yang
lain disebut elektron terdislokalisasi. Gaya tarikan inti atom-atom
denganlogam laut. Adanya elektron yang bisa bergerak bebas dari satu atom
ke atom yang lain membuat logam sebagai penghantar listrik dan kalor yang
baik.

++++++ ++++ ++ ++
+++++ ++ ++ + + ++

++ + +++ ++ ++ ++ ++
+ + ++ + + ++
lautan inti positif
elektron atom logam

Gambar 10. Tekanan pada logam tidak menyebabkan logam pecah

Tekanan pada logam tidak menyebabkan logam pecah logam pada
logam sehingga bila dipukul atau ditempa, logam tidak akan pecah atau
tercerai berai, maka akan bergeser. Hal inilah yang menyebabkan sifat
logam yang ulet dan dapat ditempa maupun diulur menjadi kawat.

15

Contoh

Bagaimana terjadinya suatu ikatan logam?

Jawab:

Gaya tarikan inti atom-atom logam dengan lautan elektron
mengakibatkan terjadinya ikatan logam.

Latihan 1.4

1. Jelaskan hakikat ikatan logam?
2. Dengan mengacu pada ikatan logam, jelaskan sifat-sifat logam

berikut.

a. Logam merupakan konduktor yang baik.
b. Logam dapat ditempa.
c. Logam mempunyai titik leleh yang relatif tinggi.

E. BENTUK MOLEKUL

Bentuk molekul menggambarkan kedudukan atom-atom di dalam
suatu molekul, kedudukan atom-atom dalam ruang 3 dimensi dan besarnya
sudut-sudut ikatan yang dibentuk dalam suatu molekul. Ikatan yang terjadi
pada molekul tersebut dibentuk oleh pasangan-pasangan elektron.

Bentuk molekul dapat dijelaskan menggunakan berbagai pendekatan,
misalnya teori orbital bastar (hibridisasi orbital), teori medan kristal (Crystal
Field Theory), dan teori tolakan pasangan elektron (Valece Shell Elektron
Pair Repulsion atau VSEPR). Teori nampaknya lebih mudah dalam
menjelaskan bentuk molekul-molekul sederhana, sehingga pada pembahasan
selanjutnya akan digunakan teori VSEPR ini.

Menurut VSEPR, meskipun kedudukan pasangan elektron dapat
tersebar diantara atom-atom tersebut tetapi secara umum terdapat pola dasar
kedudukan pasangan-pasangan elektron akibat adanya gaya tolak menolak
yang terjadi antara pasangan elektron-elektron tersebut. Atom-atom dalam
berikatan untuk membentuk molekul melibatkan elektron-elektron pada kulit

16

terluar dan pada senyawa kovalen elektron-elektron tersebut pasangan
elektron bersama. Oleh sebab itu, bentuk molekul ditentukan oleh kedudukan
pasangan-pasangan elektron tersebut.

Di dalam molekul senyawa umumnya terdapat atom yang dianggap
sebagai atom pusat, misalnya pada senyawa H2O sebagai pusat atomnya
adalah atom oksigen. Pasangan elektron yang berada di sekitar atom pusat
dapat dibedakan menjadi pasangan elektron ikatan (p.e.i) dan pasangan
elektron bebas (p.e.b) pasangan elektron bebas mempunyai gaya tolak yang
lebih besar daripada pasangan elektron ikatan. Berdasarkan hal tersebut maka
kedudukan pasangan-pasangan elektron mempunyai pola dasar sebagai
berikut:

1. Linier
Dalam bentuk linier, atm-atom tertera pada sat ugaris lurus. Sudut yang
dibentuk oleh kedua ikatan kea rah atom pusat akan saling membentuk
sudut 180 . Sudut itu disebut sudut ikatan. Contoh molekul yang
berbentuk linier adalah BeCl2.

Gambar 11. Linier

2. Segitiga Datar

Atom-atom dalam molekul berbentuk segitiga tertata dalam bidang
datar, di mana segitiga atom akan berada dalam titik sudut segitiga sama
sisi dan di pusat segitiga terdapat atom pusat. Sudut ikatan antar-atom
yang mengelilingi atom pusat membentuk sudut 120 . Contoh molekul
segitiga sama sisi adalah BCl3.

17

Gambar 12. Segitiga Datar

3. Tetrahedon

Atom-atom dalam molekul yang berbentuk tetrahedon akan
berada dalam suatu ruang piramida segitiga dengan keempat bidang
permukaan sama sisi. Atom pusat terletak dipusat tetrahedon dan
keempat atom yang lain akan berada pada keempat titik sudut yang
mempunyai sudut ikatan 109,5 . Contoh molekul tetrahedron adalah

CH4.

Gambar 13. Tetrahedron
4. Trigonal bipiramida

Dalam molekul trigonal bipiramida, atom pusat terdapat pada
bidang sekutu dari dua buah limas segitiga yang saling berhimpit,
sedangkan kelima atom atom yang mengelilinginya akan berada
pada sudut-sudut limas segitiga yang dibentuk. Sudut ikatan masing-
masing atom tidak sama. Setiap ikatan yang ter;etak pada bdang
segitiga mempunyai sudut 120 , sedangkan sudut antara bidang
datar ini dengan dua ikatan vertical sebesar 90 . Contoh molekul
triagonal bipiramida adalah PCl5.

Gambar 14.Trigonal bipiramida
18

5. Oktahedron
Oktahedron adalah yang bentuk yang terjadi dari dua buah

lmas alas segiempat yang bidang alasnya saling berhimpit, sehingga
membentuk delapan bidang segitiga.

Pada molekul yang berbentuk octahedron, atom pusatnya
berada pada pusat bidag segiempat dari dua limas yang berhimpit
tersebut, sedangkan enamatom yang mengelilinginya akan berada
pada sudut-sudut limas. Sudut ikatannya 90 Contoh molekul yang
mempunyai bentuk octahedron adalah SF6.

Gambar 15.Oktahedron
Dari pola dasar bentuk molekul tersebut akan terdapat
beberapa varian bentuk molekul yang lain karena adanya pasangan
elektron bebas. Pasangan elektron bebas mempunyai gaya tolakan
yang lebih kuat dan mempunyai sudut yang lebih lebar sehingga
dapat menekan pasangan elektron ikatan agar mempunyai sudut
yang sempit. Contohnya molekul amonia NH3 disekitar atom
nitrogen sebagai atom pusat terdapat empat pasangan elektron yaitu
tiga pasang elektron ikatan (digunakan untuk berikatan dengan atom
hidrogen) dan sepasang elektron bebas (yang tidak membentuk).
Akibatnya, bentuk molekul NH3 tidak tetrahedron tetapi segitiga
piramida dengan sudut 107,3 yang lebih kecil daripada sudut
tetrahedron yang besarnya 109,5 .

Hal yang sama terjadi pada molekul air (H2O) yang
mempunyai empat pasangan elektron disekitar atom pusatnya (atom
O) yang terdiri dari dua pasang elektron ikatan dan dua pasang

19

elektron bebas. Walaupun mempunyai empat pasang elektron di
sekitar atom pusat tetapi bentuknya tidak tetrahedron Karena ada dua
pasang elektron bebas menekan pasangan elektron ikatan sehingga
sudut ikatan (H-O-H) hanya 104,5 , lebih kecil dari sudut ikatan
pada NH3 karena pasangan elektronnya lebih banyak.
Untuk lebih jelasnya, simak Gambar.

Gambar 16. Bentuk tetrahedron sempurna dari molekul dengan sudut ikatan antar
atom H-C-H sebesar 109,5 .

Gambar 17. Molekul yang mempunyai empat pasang elektron (tiga pasang
elektron ikatan dan sepasang elektron bebas) mempunyai sudut ikatan N-H-N lebih

kecil (107,3 ).

Gambar 18.Molekul yang mempunyai empat pasang elektron (dua pasang
elektron ikatan dan dua pasang elektron bebas) mempunyai sudut ikatan H-O-H

lebih kecil dari yaitu (104,5 ).

20

Cara Meramalkan bentuk molekul
Untuk meramalkan bentuk molekul, pertama-tama harus

diketahui terlebih dahulu jumlah pasangan elektron yang berada di
sekitar atom pusat. Untuk menentukan jumlah pasangan elektron
dapat dilakukan dengan menggambarkan rumus titik elektronnya.

Cara yang lebih praktis adalah menghitung semua elektron
valensi dari atom pusat dan elektron-elektron yang digunakan untuk
membentuk ikatan atom-atom yang mengelilinginya.

Langkah-langkah berikut ini dapat digunakan untuk
meramalkan bentuk molekul :
1. Buat rumus titik elektron dari senyawa yang akan diramalkan

bentuk molekulnya.
2. Tentukanlah :

a. Jumlah elektrn valensi atom pusat (atom pusat yang dikelilingi
oleh dua atau lebih atom lain)

b. Jumlah elektron yang berasal dari atom-atom di sekitar atom
pusat yang membentuk ikatan.

3. Jumlah elektron dari langkah 2.a dan 2.b tersebut.
4. Jumlah pasangan elektron disekitar atom pusat menentukan

bentuk dasar (pola bentuk) molekul tersebut.
5. Pasangan elektron terikat menentukan bentuk sesungguhnya dari

molekul tersebut.
6. Pasangan elektron bebas mempunyai gaya tolak menolak lebih

kuat, maka akan mengabil sudut yang besar.

21

Contoh

Bentuk molekul

Jawab : : [Kr]
Konfigurasi elektron53I

Elektron valensi atom (I) : 7 elektron

Elektron dari 3 atom F (masing-masing 1) : 3 elektron +

Jumlah elektron disekitar atom pusat (N) : 10 elektron

Jumlah pasangan elektron disekitar atom pusat : 5 pasang

Karena atom I mengikat 3 atom F, maka pasangan elektron yang
digunakan untuk ikatan sebanyak 3 pasang, dan pasangan elektron bebas
(5-3) = 2 pasang. Molekul tersebut termasuk kelompok molekul
dan bentuk molekulnya adalah T.

Tabel 1. Notasi VSEPR dan Bentuk Molekulnya

Jumlah Jumlah Jumlah Notasi Contoh Bentuk Molekul
Domain PEI PEB VSEPR Molekul

BeCl2
2 2 0 AX2

(Linier)

BCl3
3 3 0 AX3 (Segitiga

Planar)

SO2
3 2 1 AX2E

(Bengkok)

22

CH4
4 4 0 AX4

(Tetrahedral)

NH3
4 3 1 AX3E (Segitiga

Piramida)

H2O
4 2 2 AX2E2

(Bengkok)

PCl5
5 5 0 AX5 (Segitiga

Bipiramida)

TeCl4
5 4 1 AX4E (Tetrahedral

tak simetris)

ClF3
5 3 2 AX3E2

(Huruf T)

23

XeF2
5 2 3 AX2E3

(Linier)

SF6
6 6 0 AX6

(Oktahedral)

IF5
6 5 1 AX5E (Segiempat

Piramida)
XeF4

6 4 2 AX4E2 (Segiempat
planar)

Latihan 1.5

1. Dengan cara apa untuk meramalkan bentuk molekul O3 , H2O, dan
HCN? Jelaskan.!

2. Apakah besar sudut yang terbentuk pada ketiga molekul di atas
sama ? Jelaskan !

24

F. IKATAN KOVALEN POLAR DAN NON-POLAR

Pada molekul-molekul diatomik, misalnya H2, Cl2, O2, dan N2,
pasangan elektron yang digunakan bersama berada diantara dua atom dalam
jarak yang sama. Sebab, kedua atom yang berikatan mempunyai kekuatan
gaya tarik elektron yang sama. Ikatan yang terbentuk pada molekul-molekul
tersebut dinamakan ikatan kovalen non-polar. Bagaimana bila ikatan
kovalen terjadi diantara dua atom yang mempunyai kekuatan gaya tarik
elektron yang berbeda, misalnya antara atom hidrogen dan klorin pada
molekul HCl ?

Atom klorin mempunyai gaya tarik elektron yang jauh lebih kuat
daripada hidrogen. Hal ini dapat dilihat dar i +harga keelektro n- egatifannya.
Harga keelektronegatifan klorin 3,0 dan hidrogen 2,1. Oleh karena pasangan
elektron lebih tertarik ke atom klorin, maka klorin menjadi kutub negatif dan
hidrogen menjadi kutub positif. Peristiwa terjadinya kutub akibat adanya
pasangan elektron yang lebih tertarik ke salah satu atom disebut dengan
polarisasi, dan ikatan yang terbentuk disebut ikatan kovalen polar.

H Cl

(a) (b)
Gambar 19.

a. Ikatan kovalen non polar pada molekul H2
b. Ikatan kovalen polar pada molekul HCl

Tanda digunakan untuk membedakan bahwa kedua atom tidak dalam
keadaan sebagai ion

Apabila dalam suatu molekul terdapat beda keelektronegatifan antar
atom-atom penyusunnya, maka akan terjadi kepolaran. Semakin besar
perbedaan harga keelektronegatifan antara kedua atom, semakin polar
ikatannya.

Kepolaran ikatan tidak serta merta menjadikan molekulnya menjadi polar. Sebagai contoh
molekul CO2 yang mempunyai dua ikatan kovalen polar C=O. Ikatan kovalen polar pada molekul CO2

25

dapat digambarkan sebagai vektor yang arahnya menuju ke muatan negatif (atom O). Oleh karena
jenis ikatan kovalen polar tersebut sama dan arahnya berlawanan (resultan vektor = 0), maka akan
saling meniadakan. Sehingga, meskipun molekul CO2 mempunyai ikatan kovalen polar, tetapi
molekulnya bersifat non-polar. Hal ini berbeda dengan molekul H2O. Meskipun H2O mempunyai dua
ikatan polar yang sama, tetapi arahnya tidak berlawanan (resultan vektor ≠ 0) sehingga tidak saling
meniadakan. Oleh karena itu molekul H2O bersifat polar.

Untuk mengetahui suatu molekul merupakan molekul polar atau tidak,
dapat dilakukan dengan mengalirkan molekul tersebut dalam suatu medan
magnet atau medan listrik. Apabila alirannya dibelokkan karena medan
magnet atau medan listrik, berarti molekul tersebut polar, tetapi bila
alirannya tidak dibelokkan oleh medan magnet atau listrik, berarti
molekulnya merupakan non-polar.

Contoh

Molekul CCl4 terbentuk dari atom C dan atom Cl yang mempunyai
perbedaan keelektronegatifan cukup besar, sehingga ikatan C-Cl bersifat
polar. Akan tetapi faktanya CCl4 bukan molekul polar. Hal ini dapat
dianalisis dari strukturnya sebagai berikut. Bandingkan dengan molekul
CHCl3 disampingnya.

• Molekul CCl4 bersifat nonpolar karena keempat jenis ikatan kovalen
polarnya sama dan saling meniadakan sehingga resultan vektor = 0

• Molekul CHCl3 bersifat polar karena memiliki dua jenis ikatan kovalen
polar yang berbeda, yaitu 3 ikatan C-Cl dan 1 ikatan C-CH sehinggga
resultan vektornya ≠ 0.

Sifat Fisika Senyawa Kovalen
Beberapa sifat senyawa kovalen, yaitu :

26

1. Dalam keadaan padat, cair, dan gas senyawa kovalen tidak dapat
mengahntarkan listrik. Akan tetapi beberapa senyawa kovalen polar
seperti HCl dapat mengahantarkan listrik bila dilarutkan dalam air.

2. Pada umumnya tidak larut dalam air tetapi dapat larut dalam pelarut non-
polar. Senyawa koovalen polar dapat larut dalam air.

3. Pada umumnya mempunyai titik leleh dan ttik didih yang rendah.

Latihan 1.6

1. Gambarkan bagaimana terjadinya ikatan pada senyawa H2O dan
BeCl2 !

2. Manakah diantara molekul-molekul berikut yang merupakan
molekul polar dan nonpolar ? jelaskan alasannya
a. CH4
b. CO2
c. NH3
d. CuS
e. BrF3

3. Jelaskan mengapa molekul SF2 bersifat polar sedangkan molekul
SF6 bersifat nonpolar !

27

RANGKUMAN

• Atom- atom akan stabil bila konfigurasi elektron terluarnya dua (duplet)
atau delapan (oktet), seperti konfigurasi elektron atom- atom gas mulia
yang stabil.

• Untuk mencapai kestabilan, atom- atom yang energi ionisasinya rendah
akan melepaskan elektron sedangkan atom- atom yang afinitas
elektronnya tinggi akan mengikat elektron.

• Atom- atom yang sukar melepas elektron atau mempunyai energi
ionisasi yang tinggi dan atom yang sukar menarik elektron atau
mempunyai afinitas elektron yang rendah mempunyai kecenderungan
untuk membentuk pasangan elektron yang dipakai bersama.

• Ikatan Ion terjadi karena adanya gaya tarik-menarik elektrostatis antara
ion positif dan ion negatif.

• Senyawa ion membentuk kristal besar dari beberapa ion positif dan
beberapa ion negatif dengan struktur tertentu.

• Sifat senyawa ion: kristalnya keras tetapi rapuh, mempunyai titik lebur
dan titik didih yang tinggi, mudah larut di dalam air, serta dapat
menghantarkan arus listrik.

• Ikatan Kovalen merupakan ikatan yang terjadi karena pemakaian
bersama pasangan elektron.

• Rumus titik elektron (struktur Lewis) merupakan tanda atom yang
disekelilingnya terdapat tanda titik, silang, atau bulatan kecil yang
menggambarkan elektron valensi atom yang berikatan.

• Ikatan kovalen tunggal adalah ikatan kovalen yang melibatkan
sepasang elektron untuk dipakai bersama.

• Ikatan kovalen ikatan rangkap dua adalah ikatan kovalen yang
melibatkan dua pasang elektron yang dipakai bersama.

• Ikatan kovalen ikatan rangkap tiga adalah ikatan kovalen yang
melibatkan tiga pasang elektron yang dipakai bersama.

• Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen dimana pasangan
elektron yang digunakan berasal dari salah satu atom yang berikatan.

28

• Ikatan logam adalah tarik-menarik dari kation di dalam lautan elektron
yang bertindak sebagai perekat dan menggabungkan kation-kation.

• Bentuk molekul menggambarkan kedudukan atom-atom di dalam
suatu molekul.

• Pasangan electron ikatan adalah pasangan electron yang digunakan
bersama oleh dua atom yang berikatan.

• Pasangan electron bebas adalah pasangan electron yang tidak
digunakan bersama oleh kedua atom yang berikatan.

• Polarisasi adalah peristiwa terjadinya kutub akibat adanya pasangan
elektron yang lebih tertarik ke salah satu atom.

• Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen antara atom-atom, namun
pasangan elektron yang dipakai bersama lebih dekat ke salah satu atom
yang mempunyai skala keelektronegatifan lebih besar.

• Ikatan kovalen non polar adalah ikatan kovalen antara atom-atom,
namun pasangan elektron berada pada jarak yang sama dari dua atom
yang saling berkaitan atau tidak mempunyai selisih skala
keelektronegatifan.

29

TES FORMATIF

1. Diantara unsur- unsur di bawah ini, unsur yang paling stabil adalah. . .
A. 8P
B. 9Q
C. 10R
D. 12S
E. 20T

2. Atom unsur 19K akan menjadi stabil dengan kecenderungan. . . .
A. Melepaskan sebuah elektron dan membentuk ion K+
B. Mengikat sebuah elektron dan membentuk ion K+
C. Melepaskan sebuah elektron dan membentuk ion K-
D. Mengikat sebuah elektron dan membentuk ion K-
E. Membentuk pasangan elektron bersama

3. Diantara atom- atom unsur berikut, yang paling mudah membentuk ion
negatif adalah. . . .
A. 6C
B. 7N
C. 9F
D. 10Ne
E. 19K

4. Atom 12A dan 9B akan membentuk senyawa yang . . . . .
A. berikatan ion dengan rumus kimia AB2
B. berikatan ion dengan rumus kimia A2B
C. berikatan ion dengan rumus kimia AB
D. berikatan kovalen dengan rumus kimia AB2
E. berikatan kovalen dengan rumus kimia A2B

5. Ikatan ion terdapat pada pasangan senyawa . . . .
A. NaCl dan HCl
B. HCl dan NH3
C. NH3 dan SO3
D. SO3 dan KOH
E. KOH dan NaCl

30

6. Diantara senyawa di bawah ini yang merupakan senyawa yang
berikatan ion adalah . . . .
A. NH3
B. CH4
C. NaH
D. CO2
E. PCl3

7. Diantara pasangan senyawa dibawah ini, yang berikatan kovalen
adalah . . .
A. HCl
B. KCl
C. MgF2
D. K2O
E. MgO

8. Diantara molekul-molekul dibawah ini, yang mempunyai ikatan
kovalen rangkap dua adalah . . .
A. N2 (Nomor atom N = 7)
B. H2 (Nomor atom H = 1)
C. O2 (Nomor atom O = 8)
D. H2O
E. NH3

9. Pasangan molekul dibawah ini yang berikatan kovalen adalah . . .
A. Cl2 dan N2
B. Cl2 dan HCl
C. HCl dan H2O
D. H2O dan CO2
E. CO2 dan SO2

10. Dibawah ini sifat logam yang bersifat unik, kecuali...
A. Mengkilat
B. Menghantarkan arus listrik
C. Menghantarkan kalor
D. Mudah ditempa
E. Mudah dipatahkan

31

11. Elektron-elektron yang bergerak bebas dari suatu inti atom ke intiatom
yang lain disebut...
A. Elektron valensi
B. Elektron terdistorsi
C. Elektron terdislokalisasi
D. Elektron tersubstitusi
E. Elektron bebas

12. Molekul ClF3 mempunyai bentuk T. Jumlah pasangan elektron ikatan
dan pasangan elektron bebas berturut - turut adalah . . . . .
A. 2 dan 2
B. 3 dan 2
C. 4 dan 0
D. 4 dan 1
E. 5 dan 1

13. Notasi VSEPR untuk molekul PF5 adalah . . . .(nomor atom P = 15 dan
F = 9)
A. AX3
B. AX5
C. AX4E
D. AX3E2
E. AX2E3

14. Dalam molekul air terdapat sudut ikatan sebesar 104,5 . Sudut ini
lebih kecil dibandingkan sudut tetrahedral (109,5 ) .Hal ini
disebabkan oleh . . . . .
A. Gaya tolak PEB > PEI
B. Gaya tolak PEB = PEI
C. Gaya tolak PEB < PEI
D. Molekul air memiliki 4 pasang elektron
E. Ukuran atom oksigen lebih besar dibandingkan atom Hidrogen

15. Unsur X dengan nomor atom 12 dan unsur Y dengan nomor atom 17
akan membentuk senyawa dengan rumus dan ikatan . . .

32

A. X7Y2 ; ikatan ion
B. XY2 ; ikatan ion
C. XY2 ; ikatan kovalen
D. X2Y; ikatan ion
E. X2Y5 ; ikatan kovalen
16. Antara H2 dan HCl sama-sama berikatan kovalen, tetapi HCl memiliki
titik didih lebih tinggi, sebab . . .
A. H2 bersifat polar
B. H2 bersifat non polar
C. HCl bersifat polar
D. HCl bersifat non-polar
E. H2 dan HCl bersifat non-polar
17. Molekul senyawa berikut yang merupakan senyawa kovalen nonpolar
adalah . . .
A. HCl
B. H2O
C. NH3
D. CHCl3
E. Cl2
18. Gaya antar molekul yang bekerja pada molekul HF sehingga
mempunyai titik didik yang lebih tinggi daripada HCl adalah ....
A. gaya orientasi
B. gaya dispersi
C. ikatan hidrogen
D. gaya imbas
E. ikata kovalen
19. Yang menyebabkan terjadinya ikatan heliks ganda pada protein adalah
adanya ikatan hidrogen antaratom-atom....
A. H – O
B. H – N
C. H – F
D. H – O dan H – N
E. H – N dan H – F

33

20. Ukuran H2O lebih kecil daripada ukuran molekul H2S, tetapi H2O
mempunyai titik didih yang lebih tinggi daripada H2S. Peristiwa
tersebut disebabkan oleh....
A. perbedaan H2O dan H2S
B. adanya ikatan hidrogen pada H2O
C. adanya gaya van der Waals H2O
D. adanya orientasi yang lebih besar pada H2O
E. H2O merupakan senyawa polar, sedangkan H2S non-polar

34

SOAL EVALUASI

1. Bagaimana Kecenderungan atom- atom berikut ini dalam mencapai
kestabilan, jika ditinjau dari konfigurasi elektronnya?
a. 6C
b. 9F
c. 19K
d. 20Ca
e. 16S
f. 13Al

2. Jelaskan, apakah atom- atom dibawah ini membentuk ion positif atau
ion negatif untuk mencapai kestabilan atomnya:
a. 4C
b. 19K
c. 17Cl
d. 20Ca

3. Menggambarkan ikatan ion pada senyawa CaCl2 . . . .
4. Menganalisis apakah senyawa CH4 memiliki ikatan ion atau tidak...
5. Dengan menggunakan rumus titik elektron (struktur lewis),

gambarkan ikatan yang terjadi pada molekul-molekul berikut ini.
Tentukan jumlah pasangan elektron ikatan dan pasangan elektron
bebas, serta tunjukkan manakah ikatan kovalen dan ikatan kovalen
koordinasinya.

a. NH3
b. SO3
c. H2CO3
d. PCl3
e. N2O3
6. Mengapa logam bersifat ulet, mudah ditempa, dan mudah dibuat
menjadi kawat?
7. Kristal senyawa ion yang dikenai tekanan (dipukul) akan pecah
sedangkan kristal logam tidak, jelaskan mengapa hal tersebut dapat
terjadi?

35

8. Apa akibat adanya elektron yang terdislokalisasi terhadap sifat
logam?

9. Ramalkan bentuk molekul dari :
a. SF4
b. IF3
c. SO3

10. Diantara molekul berikut, manakah yang mempunyai sudut ikatan
yang lebih besar :
a. atau
b. atau
c. atau

11. Atom A (nomor atom 16) dan atom B (nomor atom 18) bergabung
membentuk senyawa . Tentukanlah :
a. Jenis ikatan yang terdapat pada .
b. Jumlah pasangan electron ikatan dan pasangan electron bebas.
c. Bentuk molekul disertai gambar.

12. Jelaskan mengapa senyawa kovalen dapat tertarik oleh medan listrik !
13. Apakah yang terjadi ketika air dan CCl4 dicampurkan, jelaskan !
14. Mengapa suatu gas bila diturunkan suhunya pada suatu saat akan

mencair dan akhirnya memadat ? Jelaskan.
15. Mengapa pada senyawa hidrokarbon berlaku jika rantai karbonnya

makin panjang titik didihnya makin tinggi? Jelaskan.

36

DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Evazheba Fa Dalzz. 2012. Jenis Ikatan

Kimia.https://www.scribd.com/document/94238349/Jenis-Ikatan-
Kimia. Diakses pada tanggal 24 Mei 2017.
Faradi, Aziz. 2013. Ikatan Kimia.
https://www.scribd.com/doc/185332801/Ikatan-Kimia.Diakses pada
tanggal 24 Mei 2017.
Fressenden dan Fressenden.1986.Kimia Organik. Jakarta : Erlangga.
Kurniawan, A. Mar’ie, dkk. 2017. Modul Ikatan Kimia. Banjarmasin:
FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Purba, Michael. 2006.Kimia Untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga.
Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Sukardjo. 1990. Ikatan Kimia. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Sukardjo. 1985. Kimia Fisika. Yogyakarta: Bina Aksara.

37

GLOSARIUM

Atom Stabil :Atom-atom yang sukar mengalami perubahan.
Gaya Dispersi (Gaya London) :terjadi akibat adanya elektron-elektron
mengelilingi
Gaya Orientasi:Terjadi pada molekul-molekul yang mempunyaidipol

permanen atau molekul polar
Gaya Van der Waals:Terjadi jika jarak antar molekul sudah sangatdekat,

tetapi tidak melibatkan terjadinya pembentukanikatan antar atom
Ikatan hidrogen:Ikatan yang terjadi antara atom hidrogen darisuatu molekul
dengan
Ikatan Ion: Ikatan kimia yang terjadi Karena adanya gaya tarik-menarik

elektrostatis antara ion positif dengan ion negatif dalam suatu senyawa
kimia.
Ikatan Kimia: Gaya yang bekerja penggabungan atom-atom atau ion-ion,
sehingga keadaannya menjadi lebih stabil.
Ikatan Kovalen Koordinasi: Ikatan kovalen antara atom-atom, namun
pasangan elektron yang dipakai bersama berasal dari salah satu atom.
Ikatan Kovalen Non-polar: Ikatan kovalen antara atom-atom, namun
pasangan elektron berada pada jarak yang sama dari dua atom yang
saling berikatan. Ikatan kovalen non-polar terjadi bila atom-atom yang
berikatan tidak mempunyai selisih skala keelektronegatifan.
Ikatan Kovalen Polar: Ikatan kovalen antara atom-atom, namun pasangan
elektron yang dipakai bersama lebih dekat ke salah satu atom yang
mempunyai skala keelektronegatifan yang lebih besar. Ikatan kovalen
polar terjadi bila dua atom yang berikatan mempunyai beda
keelektronegatifan.
Ikatan Kovalen Rangkap Dua: Ikatan kovalen yang melibatkan dua pasang
ikatan elektron untuk dipakai bersama.
Ikatan Kovalen Rangkap Tiga: Ikatan kovalen yang melibatkan tiga pasang
ikatan elektron untuk dipakai bersama.

38

Ikatan Kovalen Tunggal: Ikatan kovalen yang melibatkan sepasang
elektron untuk dipakai bersama.

Ikatan Kovalen: Ikatan yang terjadi antara atom-atom yang bergabung
membentuk senyawa kimia dengan cara memakai pasangan elektron
bersama.

Ikatan Logam: Ikatan yang terbentuk Karena adanya gaya Tarik inti atom-
atom logam dengan lautan elektron. inti secara acak, sehingga pada
suatu saatelektron akan mengumpul pada salah satu sisimolekul

39

LAMPIRAN

40

INDEKS

D K
Duplet 12 Kestabilan 11
Konfigurasi Elektron 14
G
Gaya Dispersi 45 N
Gaya Van Der Walls 37 Nonpolar 35

I O
Ikatan Ion 18 Oktet 12
Ikatan Kovalen Koordinasi 21
Ikatan Kovalen Rangkap Dua 23 P
Ikatan Kovalen Rangkap Tiga 23 Pasangan Elektron Bebas 33
Ikatan Logam 25 Pasangan Elektron Ikatan 30
Ikatan Hidrogen 39 Polar 35
Ion Negatif 18
Ion Positif 17

41

BIOGRAFI PENYUSUN

42

43


Click to View FlipBook Version