The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Majalah Wacana Mitra Edisi 231
Tahun XVII/2020

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by BOGASARI, 2023-04-18 05:20:05

Wacana Mitra 231

Majalah Wacana Mitra Edisi 231
Tahun XVII/2020

Keywords: bogasari,ukm,umkm,indofood,bmc,industri,wacana mitra,mitra,tepung,terigu,tepung terigu,gandum,cakra kembar,payung,lencana merah,segitiga biru,kunci biru

Cara Baru Edisi 231/ Tahun XVII / 2020 Media Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Terigu 0807-1800-888 Urus Perizinan Lagansa (Layanan Pelanggan Bogasari) [email protected] www.bogasari.com @KreasiBogasari Wakil Direktur LPPOM MUI DKI Jakarta Wawancara Khusus: Direktur Halal Institute


2 Dari KAMI Wacana Mitra * Edisi 231/ Tahun XVII / 2020 Kupon bisa di-scan sendiri melalui mobile apps Bogasari atau di Depo Bogasari terdekat. Dari KAMI................... 2 Sajian Utama............. 3-8 Kisah Sukses.............. 9-12 Resep.......................... 13 Info Paguyuban......... 14-19 Daftar Sajian Fokus Perizinan di Era Digital Beragam kegiatan yang terkait dengan program kemitraan (BMC) sudah digelar Bogasari di sepanjang tahun 2019. Mulai dari Kunci Informasi dan Teknologi (KIAT) di 23 kota, Festival Mie di 13 kota, dan pertemuan Forum Komunikasi (Forkom) di 3 kota dengan berbagai paguyuban. Serangkaian kegiatan tersebut tentunya ditujukan untuk meningkatkan kemitraan Bogasari dengan UKM agar tetap tumbuh bersama. Dan pastinya masih ada beberapa kegiatan lainnya, baik berupa edukasi maupun promosi. Di tahun 2020 ini, Bogasari berharap bobot kemitraan dengan UKM semakin bertambah melalui berbagai program edukasi dan promosi. Tidak hanya dalam bentuk kegiatan di lapangan, tapi juga melalui tulisan. Seperti halnya yang diulas dalam Wacana Mitra edisi 231 ini. Khususnya seputar pengurusan ijin usaha, merek, dan halal yang semakin serba digital. Akhir kata selamat membaca dan Selamat Tahun Baru 2020. Semoga tahun ini usaha dan kemitraan kita terus bertumbuh…Amin. Untuk meningkatkan pelayanan dan mempercepat pengiriman, WACANA MITRA juga diterbitkan dalam format PDF (digital). Sehingga, secara bertahap edisi cetak akan dikurangi. Selanjutnya WACANA MITRA versi digital bisa diakses dan diunduh di website Bogasari, www.bogasari.com, mobile apps Bogasari, atau dikirim ke e-mail masing-masing UKM. Oleh karena itu, jika UKM menginginkan WACANA MITRA dikirim via e-mail, silakan memberikan alamat e-mail kepada bmc@ bogasariflour.com.


Wacana Mitra * Edisi 231/ Tahun XVII / 2020 3 Sajian Utama S esuai dengan perkembangan tren ekonomi digital, pemerintah pun turut menyiapkan kemudahan bagi para pengusaha, mulai dari skala industri sampai usaha kecil dan mikro. Contohnya, kemudahan dalam mengurus berbagai izin usaha. Kini tidak lagi hanya offline atau harus datang ke kantor lembaga perizinan, tapi bisa dengan online. Melalui Perpres nomor 91 tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha, sistem pengurusan perizinan usaha di Indonesia mulai terintegrasi secara elektronik melalui portal Online Single Submission (OSS). Sistem ini mulai berlaku sejak 9 Juli 2019. Jadi, sekarang kita bisa mengurus izin usaha dimana saja dan kapan saja, selama terhubung ke jaringan internet. OSS adalah sistem baru berskala nasional yang mengintegrasikan berbagai data di kementerian untuk mempercepat proses pengurusan izin. Bagi pemilik usaha, OSS mengeluarkan dua jenis izin, yakni izin usaha dan izin komersial. Izin usaha merupakan izin perdagangan dan jasa yang tidak memerlukan izin tambahan untuk melakukan operasional. Sedangkan izin komersial adalah izin yang perlu didaftarkan kembali untuk keperluan operasional tertentu, contohnya izin BPOM. Wajib diketahui, karena sistem ini terintegrasi maka pastikan data diri kita sudah harus tercatat di sistem Dukcapil (kependudukan dan catatan sipil) sebelum mengajukan izin usaha. Sementara itu, izin usaha wajib sudah dimiliki sebelum mengurus izin komersial. Nomor Induk Berusaha (NIB) Sebelum membuat izin usaha, kita harus memiliki NIB terlebih dahulu. NIB adalah nomor identitas sebagai pelaku usaha. Sama dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK), NIB berlaku secara nasional. NIB ini akan menggantikan beberapa tanda identitas sebagai pelaku usaha yang pernah ada, seperti TDP (Tanda Daftar Perusahaan), API (Angka Pengenal Impor), juga akses kepabeanan sebagai eksportir dan importir. Kita bisa membuat NIB melalui website resmi Cara Baru Urus Izin Usaha Baskoro, Ketua Fokus UMKM Jakarta menjelaskan cara mendaftar izin usaha melalui OSS. Baskoro, mengajak UKM binaan Bogasari untuk melengkapi izin usahanya agar bisa naik kelas.


4 Sajian Utama Wacana Mitra * Edisi 231/ Tahun XVII / 2020 Caranya, masuk ke halaman www.oss.go.id. dan lakukan pendaftaran untuk membuat akun. Jika sudah pernah membuat NIB secara online, kita pasti sudah memiliki akun yang sudah terdaftar di OSS. Setelah berhasil log in, menu yang kita pilih ialah pembuatan izin usaha kategori mikro. Pilih pengajuan baru lalu ikuti panduan yang ada. Isi data usaha dengan benar, mulai dari modal hingga penghasilan. Pastikan semuanya terisi dengan benar, lalu pilih simpan atau lanjutkan untuk mengajukan izin. Tunggu beberapa saat sampai proses selesai. Jika data pada halaman tinjau ulang sudah sesuai, kita bisa mengunduh file berupa surat berisi I-UMK bisa kita cetak Secara keseluruhan, prosesnya pembuatan NIB dan I-UMK hanya memakan waktu sekitar 15 - 30 menit dan tanpa dipungut biaya. (EGI) pemerintah di www.oss.go.id. Lakukan pendaftaran menggunakan NIK, isi semua data termasuk alamat e-mail. Setelah semua terisi, buka e-mail yang berisi alamat verifikasi. Kita akan mendapatkan nama pengguna dan kata sandi. Kembali lagi ke halaman pendaftaran, lalu isikan nama pengguna dan kata sandi untuk log in. Setelah berhasil log in, pilih menu pembuatan NIB. Ikuti semua data dan ikuti langkah yang tertera. Jika sudah dipastikan semua terisi dengan benar, klik tombol submit atau kirim. Kita akan mendapatkan balasan surat berisi NIB, yang bisa kita unduh dengan format file PDF. untuk kemudian kita cetak. NIB tersebut sudah resmi terdaftar dan bisa langsung digunakan. Izin Usaha Mikro-Kecil (I-UMK) Setelah memiliki NIB, kita juga bisa mengurus izin usaha seperti I-UMK melalui portal OSS ini. Untuk mengurus I-UMK secara online, yang harus dipersiapkan ialah e-mail yang aktif dan NIB. Cara pembuatannya, kurang lebih sama dengan membuat NIB.


5 Sajian Utama T ak hanya izin usaha yang bisa didaftarkan secara online. Sejak 17 Agustus 2019 lalu, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) sudah membuka pendaftaran merek secara online melalui portal www.merek.dgip. go.id. Kendati begitu, DJKI masih membuka pendaftaran secara offline melalui Kantor Wilayah (Kanwil) di tingkat provinsi dan kabupaten. Sebelum mendaftarkan merek secara online, sebaiknya cek terlebih dahulu di pangkalan data milik DJKI melalui portal www.pdki-indonesia.dgip.go.id. Apakah nama merek yang akan kita daftarkan sudah terdaftar atas nama orang lain atau belum. Caranya, ketik nama yang ingin dicari, lalu ganti kategori pencarian menjadi “Merek”. Apabila belum ada atas nama merek yang kita cari, sebaiknya segera daftarkan sebelum diambil oleh orang lain. Seperti yang dialami Parmu, pemilik Mie Ayam Jago asal Surabaya. ”Ternyata nama ‘Mie Ayam Jago’ yang selama ini saya pakai, sudah ada yang punya. Berarti saya harus memikirkan merek yang lain agar tidak kena somasi,” ucap pria yang juga Ketua Paguyuban Mie Ayam Surabaya (PAMAS) ini. Jika sudah menentukan merek, segera buatkan desainnya dalam format digital. Namun jangan lupa, dalam membuat merek, perhatikan beberapa hal berikut. Dilarang memakai nama produk sebagai merek. Contohnya, produk keripik pisang, tidak boleh membuat merek “Kripik Pisang”, karena itu merupakan nama yang umum digunakan. Yuk! Daftar Merek Secara Online “Ketika Saya memulai usaha ini, urusan legalitas usaha benar-benar saya penuhi. Dan itu sangat menunjang perkembangan usaha saya. Apalagi ketika saya bekerja sama dengan perusahaan lain, dokumen legalitas usaha itu sangat diperlukan” Sayuk Wibawati, Pemilik Nutsafir Lombok Hal lain yang perlu diperhatikan ialah mengenai fonetik (penulisan dan pelafalan), visual (gambar ), dan konseptual. Karena jika ada kemiripan pada 3 aspek tersebut, kemungkinan pengajuan merek ditolak. Sebagai antisipasi, buat lebih dari 1 desain merek. Sediakan pula tanda tangan digital, alamat e-mail yang aktif, Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan berkas lainnya. Wacana Mitra * Edisi 231/ Tahun XVII / 2020


6 Sajian Utama Wacana Mitra * Edisi 231/ Tahun XVII / 2020 Setelah semua berkas disiapkan, kunjungi portal www. merek.dgip.go.id. Masuk dengan mengisi nama pengguna dan kata sandi di portal untuk log in. Bagi yang belum memiliki akun, bisa mendaftar dengan mengklik tombol untuk “Mendaftar”. Isi data sesuai panduan, lalu submit atau kirim. Buka e-mail yang didaftarkan untuk melakukan verifikasi. Kita akan mendapatkan info nama pengguna dan kata sandi. Buka lagi halaman pendaftaran dan log in menggunakan nama pengguna dan kata sandi yang sudah diberikan. Kita bisa memilih untuk mengisi data atau memesan kode pembayaran terlebih dahulu. Sebagai contoh, saat memilih mengisi data terlebih dahulu maka kita diharuskan untuk mengisi sesuai dengan klasifikasi usaha yang disediakan. Data yang harus diisi antara lain, desain merek, tanda tangan digital, KTP, dan masih ada lagi. Kemudian data tersebut disimpan. Setelah selesai, lanjutkan dengan memesan kode pembayaran, lalu membayarnya. Sebagai bukti pendaftaran, cetak tanda terima dan pendaftaranpun selesai. Langkah yang harus kita lakukan selanjutnya ialah memantau perkembangan status dari pengajuan merek tersebut. Waktu yang dibutuhkan mulai dari pengajuan sampai terbitnya surat izin, kurang lebih 1 tahun. Dengan biaya Rp 500 ribu untuk UKM dan Rp 1,8 untuk NonUKM (Sumber PP 28 Tahun 2019 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis PNBP). Sedangkan masa berlaku untuk hak guna merek hanya 10 tahun sejak izin dikeluarkan. (EGI) “Perihal perizinan, kami sudah tidak ada masalah. kami sudah mengurus semuanya. Karena kami juga memasarkan produk ‘Home Made’ ke kantor-kantor, perizinan menjadi berkas yang wajib kami miliki.” Darwin Sofjan, Pemilik Home Made Bakery Jakarta Sumber: DJKI Jawa Timur


Wacana Mitra * Edisi 231/ Tahun XVII / 2020 7 Sajian Utama Mengurus Sertifikat Halal di Tahun 2020 Bagaimana pembuatan sertifikat halal di tahun 2020? Secara garis besar ada 5 tahapan dalam membuat sertifikat halal. Pertama UKM harus mendaftar ke BPJPH yang ada di Kantor Wilayah Kementerian Agama, dengan membawa berkas persyaratan. Namun sebelum melakukan pendaftaran, si UKM harus sudah menunjuk atau memiliki penyelia halal. Setelah mendaftar, UKM akan mendapatkan surat pengantar dan diarahkan kepada Lembaga Pemeriksa Halal (LPH). UKM bisa memilih LPH sendiri atau bisa mengikuti Mengurus Sertifikat Halal di Tahun 2020 Sejak diberlakukannya wajib halal tanggal 17 Oktober 2019 lalu, proses pembuatan sertifikat halal mengalami perpindahan tangan. Yang semula dipegang penuh oleh MUI, sekarang beralih ke Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Dalam 2 tulisan di bawah ini, kami ingin menyampaikan pengurusan sertifikat halal di tingkat nasional dan wilayah DKI. Berikut wawancara terpisah dengan Teguh Imam Santosa, Direktur Humas dan Pengembangan Diklat Halal Institute tentang pengurusan di tingkat nasional, dan Dasa Pratiwi, Wakil Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetik Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) DKI Jakarta untuk wilayah DKI. arahan dari BPJPH. Tahap selanjutnya, pemeriksaan di LPH dan auditor yang ada di LPH akan berkoordinasi dengan penyelia halal yang dimiliki UKM. Berkas dan hasil temuan kemudian dilaporkan oleh LPH ke BPJPH. Setelah berkas dinyatakan lengkap, tahap selanjutnya BPJPH akan memanggil MUI untuk melakukan sidang fatwa. Tahap terakhir penerbitan Sertifikat Halal oleh BPJPH. Berkas apa saja yang harus dibawa saat mendaftar? Untuk pelaku usaha persyaratan yang harus dibawa ialah Nomor Induk Berusaha (NIB), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Akta pendirian / domisili, Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), dan Surat Keterangan (SK) penyelia halal. Nama dan jenis produk, serta daftar bahan yang digunakan juga harus dibawa. Ditambah penjelasan mengenai proses pengolahan produk dan dokumen sistem jaminan halal. Dokumen sistem jaminan halal, akan disediakan oleh penyelia halal. Teguh Imam Santosa Direktur Halal Institute


8 Sajian Utama Wacana Mitra * Edisi 231/ Tahun XVII / 2020 Berapa jumlah LPH saat ini? Dalam hal ini BPJPH sedang mempersiapkan LPH sebanyak-banyaknya di setiap provinsi, kabupaten dan kota. Apa itu penyelia halal? Penyelia halal adalah orang yang sebelumnya sudah diberikan pelatihan mengenai Sistem Jaminan Halal (SJH) dan bertugas memastikan bahwa UKM yang diawasi sudah melaksanakan kegiatan usaha sesuai dengan SJH . Penyelia tersebut yang bertanggung jawab atas kehalalan produk UKM selama 4 tahun atau selama sertifikat halal itu dimiliki UKM. Berapa lama pembuatan sertifikat? Sesuai amanah undangundang, pembuatan sertifikat halal maksimal 3 bulan sejak pendaftaran. Berapa biayanya? Untuk pembayaran sedikit berbeda dengan sebelumnya, yang sekali bayar sudah termasuk semuanya. Sekarang pembayaran dilakukan di tiap prosesnya, jadi ketika UKM tidak lolos sidang fatwa UKM tidak harus membayar semua prosesnya. Hanya sampai sebelum dia gagal sidang. Untuk besarannya sampai akhir Januari masih belum ada putusan. Sertifikat halal dikeluarkan oleh MUI atau BPJPH? Sampai saat ini kami belum mendapat informasi sertifikat halal dikeluarkan oleh LPPOM atau BPJPH. Tapi setelah proses sidang fatwa, LPPOM bisa mengeluarkan Surat Keterangan Halal (SKH) dan berita acara rapat fatwa yang dilaporkan ke BPJPH. Untuk wilayah DKI, berapa lama proses pembuatannya? Sekarang kira-kira 60-75 hari. Tapi waktu itu relatif, bisa lebih cepat bisa lebih lama tergantung respon dari UKM-nya. Semakin cepat mereka mengumpulkan data dan memperbaiki temuan ketika monitoring, semakin cepat pula proses pembuatannya. Mengenai biaya pembuatan untuk wilayah DKI? Kalau dari LPPOM MUI tidak ada perubahan, masih di angka Rp 2.700.000 untuk 1 kelompok produk / 1 fasilitas produksi. Bagaimaan dengan wacana gratis pembuatan sertifikat halal? Kalau pembuatan sertifikat halal di LPPOM MUI tetap memerlukan biaya. Karena LPPOM MUI lembaga independen, yang punya kebutuhan biaya operasional. Istilahnya itu sebenarnya adalah disubsidi pemerintah, melalui BPJPH. Tapi sampai saat ini wacana tersebut masih dalam proses pengkajian kementerian keuangan dan belum ada putusan sampai sekarang. (EGI) Dasa Pratiwi, Wakil Direktur LPPOM MUI DKI Jakarta “Untuk izin usaha, seperti I-UMK, AMDAL, PIRT, NPWP, Halal, dan izin lainnya sudah saya lengkapi. Terutama PIRT dan sertifikat halal yang paling berpengaruh ke penjualan, bisa meningkat kirakira 20%. Karena legalitas tersebut memberikan jaminan pada konsumen mengenai produk yang kita jual” Susanto, Pemilik Serba Jadi Dua Bakery Aceh


Kisah Sukses Sehari-harinya arus kendaraan di jalur Poros Sangatta-Bontang, Kalimantan Timur, terbilang ramai. Apalagi di bulan Ramadhan, jalur ini dipadati arus kendaraan yang menuju wilayah Kabupaten Timur (Sangatta) dan Kota Bontang. Di jalur poros ini tidak sedikit pengendara dan rombongan yang mampir ke warung Beppa Janda Juragan, tepatnya di Jalan Teluk Kabah, Desa Teluk Singkama, Kecamatan Sangatta Selatan. Sejumlah rombongan kendaraan roda empat maupun roda dua pasti mampir di warung yang menjual “Beppa Janda” atau di masyarakat Sangatta lebih dikenal kue ilat sapi. Ada yang makan di tempat sambil istirahat. Tapi lebih banyak yang beli bungkusan sebagai bekal makan di perjalanan sekaligus oleh-oleh. “Saat ini, dalam sehari kami bisa menjual 7.000 kue ilat sapi atau beppa janda dengan harga hanya Rp 1.000 per kuenya. Pengunjung bebas membeli dengan jumlah berapapun. Namun saat ini kami hanya menyediakan 1 varian rasa dan belum berfokus ke pengembangan rasa. Kami masih berfokus di produksi dan pelayanan,” ucap Muhammad Zulkarnain, pemilik usaha kue bermerek Beppa Janda Juragan. Kue ini tergolong unik. Bagi masyarakat Sangatta dikenal dengan nama ilat sapi karena bentuknya menyerupai lidah sapi. Sedangkan bagi Zulkarnain atau yang akrab disapa Izul, karena berasal dari Makassar, kue ini lebih dikenal dengan sebutan Beppa Janda. Di kampung halamannya, ini merupakan kue buatan para janda nelayan yang meninggal di perairan. Beppa sama dengan kue, makanya sering disebut kuenya para janda. Bujangan muda berumur 27 tahun ini memulai usaha sendiri sejak tahun 2017. Namun berkat kegigihan, mutu produk, dan kreativitas pelayanan, dalam 2 tahun usahanya tergolong cukup sukses. Ini terbukti dari semula dikerjakan sendirian sampai akhirnya sekarang sudah memiliki 10 karyawan. “Awalnya kami hanya memakai 3-4 kg tepung Bogasari. Sekarang rata-rata 200 kg terigu Segitiga Biru per hari, naik 50 kali lipat atau sekitar 6 ton per bulan. Dua Tahun Mendulang Sukses Beppa Janda“Juragan” Wacana Mitra * Edisi 231/ Tahun XVII /


10 Kisah Sukses Bisa tambah kalau lagi bulan Ramadhan,” ucap pria yang sedang kuliah S-1 di Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta (STAIS) ini. Usaha kue ilat sapi ini sebenarnya sudah dirintis orangtuanya sejak tahun 2003 di pinggiran Kota Sangatta. Sepeninggal ibunya tahun 2017, Izul pun berhenti menjadi guru agama di salah satu sekolah swasta dan memutuskan untuk membuka usaha sendiri serta bertekad menjadikan ilat sapi sebagai oleh-oleh khas Sangatta. Tanah dan bangunan warisan almarhumah ibunya di jalur Poros Sangatta-Bontang dijadikannya sebagai lokasi produksi sekaligus berjualan. Namun ia memberi merek dagangannya “Beppa Janda Juragan” dengan harapan kelak bisa menjadi juragan kue yang sukses dan bermanfaat bagi warga sekitar. Saat ini rumah usaha Beppa Janda Juragan hanya beroperasi mulai pukul 08.00 - 04.15 WITA. “Ke depan kami ingin buka 24 jam dan menjadikan tempat ini sebagai rest area serta pusat oleh-oleh Khas Sangatta” harap Izul. Untuk menjaga kualitas produknya, setelah sempat mencoba beberapa merek terigu lain, Beppa Janda Juragan hanya yakin dengan terigu Segitiga Biru produksi Bogasari. “Kalau pakai terigu Segitiga Biru, tekstur ilat sapinya jadi lebih empuk dan tidak lengket di gigi saat dimakan. Itulah ciri khas kue ilat sapi dari Beppa Janda Juragan,” ungkap Izul. Selain rasa, pelayanan di warung makan ilat sapi juga tergolong unik dan kreatif. Setiap pembeli disuguhi minuman jahe, icip-icip ilat sapi, bahkan disiapkan makanan berat seperti nasi, lauk pauk dan sayuran secara cuma-cuma. “Walaupun margin keuntungannya jadi berkurang, tapi kami lebih ingin memuaskan pelanggan yang datang. Pastinya mereka terkesan dan akan datang kembali membeli ilat sapi di Beppa Janda Juragan,” ujar Izul yang sangat ramah menyapa setiap pembeli. (EGI/RAP)


Kisah Sukses Ada sebagian orang memilih hidup merantau dengan apa adanya. Bahkan hanya berbekal keberanian dengan pendidikan dan kemampuan  terbatas. Tapi tidak bagi Soekoco, pria kelahiran Ponorogo 39 tahun lalu ini.  Ia membekali diri dengan kemampuan membuat mie  dan pangsit sebelum hijrah ke Balikpapan, Kalimantan Timur 6 tahun silam . “Ya dulu selama 2 tahun saya ikut kakak bantu bikin bakso dan mie di kampung halaman. Terus kepikiran, masa saya mau ikut kakak terus. Akhirnya saya memutuskan merantau dengan niat buka usaha sendiri,” ucap Soekoco. Dengan modal sekitar Rp 30 juta, Soekoco membeli mesin pembuat mie dan menyewa 1 unit kios di Pasar Baru, Balikpapan tempat ia berjualan saat ini. Memang ia baru memiliki 1 orang karyawan, tapi dalam sebulan sudah menghabiskan 210 sak terigu Cakra Kembar dan Lencana Merah, atau sekitar 5 ton per bulannya. Di awal usaha tentu tidaklah mudah baginya dan hanya memakai 1 sak tepung Bogasari. “Awal-awalnya agak susah cari langgangan, tapi lama-lama alhamdulillah sudah bagus.  Saya cari pelanggan dengan mendatangi ke tokonya, lalu menawarkan mie. Pembelinya pedagang mie, bakwan, lumpia,  batagor masih banyak lagi,” kenang pria asal Jawa ini. Soekoco termasuk maniak sepakbola. Diego Costa pemain asal Spanyol merupakan pemain favoritnya. Itulah yang Merantau Berbekal Mie dan Pangsit Wacana Mitra * Edisi 231/ Tahun XVII / 2020 Mie“Diego Vidar”


12 Kisah Sukses melatarbelakangi pemilihan nama usaha mienya  “Diego Vidar”.  Unik dan terkesan berbau luar negeri sehingga orang jadi penasaran. Di lantai dasar Pasar Baru, produksi Diego Vidar beroperasi sejak pukul 3 dini hari sampai menjelang pukul 11 siang.  Ia memakai terigu Cakra Kembar untuk buat mie dan Lencana Merah untuk pangsit. Setiap sak terigu Cakra Kembar atau Lencana Merah bisa menghasilkan 31 kg mie dan harga perkilogram Rp 12 ribu.    “Menurut pelanggan saya, mie yang saya buat dari tepung Bogasari lebih cepat perebusannya dan tidak boros gas elpiji. Beda dengan mie dari tepung lain. Jadi, pembeli mie para pelanggan saya juga tidak kelamaan menunggu. Itu pengakuan dari pelanggan makanya saya tidak berani pakai tepung lain selain Bogasari,” ucap Soekoco yang suka bertopi. Dalam mendongkrak penjualan, sejak awal 2019 ini, Diego Vidar menerima pesanan melalui short messages service(SMS) dan Whats App (WA) serta transportasi pengantaran daring (ojek online). Menurutnya cara ini lebih efektif dan efisien karena pelanggan tidak harus datang ke pasar. Soekoco berencana ekspansi ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan karena termasuk tinggi konsumsi mie ayam. “Semoga tahun depan bisa buka cabang di Banjarmasin dan rencana saya di Balikpapan akan dijaga adik saya. Jadi saya akan terjun langsung buka cabang di Banjarmasin, seperti di Balikpapan dulu,” tekad pria yang hanya lulusan SMA di Ponorogo ini.(EGI/RAP)


13 Kisah Sukses Wacana Mitra * Edisi 231/ Tahun XVII / 2020 Bahan: Pasta coklat secukupnya Bahan topping (aduk rata): Cara Membuat : 1. Kocok butter bersama gula halus dan vanili hingga lembut, tambahkan kuning telur satu per satu sambil dikocok hingga rata. 3. Tuang adonan ke dalam loyang yang sudah dioles margarin secara bergilir antara adonan putih dan coklat, kemudian panggang dalam oven dengan suhu diatas 170OC dan bawah 180OC selama 15 menit. 4. Keluarkan cake dari loyang kemudian beri topping dan taburan kayu manis bubuk, sajikan. Hasil: 18 potong 300 200 ½ 7 5 200 1 gr gr sdt btr btr gr sdr Butter Gula halus Vanilli Kuning telur Putih telur, kocok kaku Terigu SEGITIGA BIRU Kayu manis bubuk 100 1 1 gr sdm sdm Gula halus Air lemon Susu cair 2. Tambahkan putih telur yang sudah dikocok kaku, aduk hingga rata lemudian tambahkan terigu SEGITIGA BIRU dan aduk kembali hingga rata. Badi adonan menjadi dua bagian, beri pasta coklat pada salah satu bagian. Terigu serbaguna untuk membuat aneka makanan seperti pound cake, brownies, martabak manis, muffin, pastel, kroket, risoles, dan lain lain. Memiliki kandungan protein sedang, menghasilkan aneka makanan yang sempurna. SEGITIGA BIRU 13


14 Info Bogasari Wacana Mitra * Edisi 231/ Tahun XVII / 2020 Menutup tahun 2019 Bogasari adakan silaturahmi dengan mitra paguyuban wilayah Jawa Tengah, DIY (Daerah Khusus Yogyakarta) dan Jawa Timur. Acara berformat Forum Komunikasi (Forkom) ini diadakan di 2 tempat berbeda. Forkom pertama untuk silaturahmi dengan Paguyuban Mitra Bogasari Wilayah Jawa Tengah dan DIY di hotel Grand Serela, Yogyakarta (Rabu, 04/12/2019). Sedangkan forkom kedua, silaturahmi dengan Paguyuban Mitra Bogasari Wilayah Jawa Timur diadakan di Gedung Roda Biru, PT. ISM Bogasari Pabrik Surabaya (Rabu, 11/12/2019). “Acara ini sengaja digelar sebagai ajang silaturahmi dan pertukaran informasi antar paguyuban, guna meningkatkan produktivitas dari anggota masing-masing paguyuban. Selain itu, dengan adanya forum komunikasi ini, kami harapkan adanya kerja sama antar paguyuban,” ucap Herman Djuhar, Wakil Kepala Divisi Silaturahmi dan Edukasi Bogasari di Penghujung Tahun Bogasari Pabrik Surabaya dalam sambutannya. Acara forkom di Yogyakarta dihadiri 93 peserta dari 13 Paguyuban di wilayah Jawa Tengah dan DIY. Sedangkan forkom wilayah Jawa Timur dihadiri 108 UKM yang berasal dari 16 paguyuban. Paguyuban yang hadir di dua forkom ini beragam, ada yang bergerak di bidang mie, jajanan pasar, roti, cake, dan masih ada lagi. Karena variasi produk tiap paguyuban cukup banyak, Bogasari menyediakan meja display. Herman Djuhar, Wakil Kepala Divisi Bogasari Pabrik Surabaya menyambut langsung UKM di forkom Paguyuban Wilayah Jawa Timur


Wacana Mitra * Edisi 230/ Tahun XVII / 2019 15 Info Paguyuban “Di dua forkom paguyuban ini Bogasari menyediakan tempat untuk UKM memamerkan produk buatannya. Kami mengharapkan selain saling mengenal anggota, temanteman UKM juga bisa mengenal produknya satu sama lain,” harap Ummi Wulandari, Assistant Manager SME and BBC Development Bogasari wilayah pemasaran Surabaya. Selain ajang komunikasi antar paguyuban, Bogasari mendatangkan perwakilan BPJPH Provinsi Jawa Timur dan Perwakilan Kemenag DIY. Tidak hanya materi seputar pengurusan sertifikat halal, Bogasari juga memberikan materi seputar merek dengan mendatangkan Kepala Bidang Pelayanan Hukum wilayah Jawa Timur dan wilayah DIY. Bahkan sempat dilakukan pengecekan merek milik beberapa UKM. “Terima kasih Bogasari karena telah mengundang kami. Kami jadi tahu info terbaru seputar peralihan pengurusan sertifikat halal, dan bagaimana status merek usaha kami,” ucap Parmu, Ketua Paguyuban Mie Ayam Surabaya (Pamas) yang tidak menyangka kalau pengajuan merek usahanya ternyata ditolak sembari tertawa. Hal senada dikatakan Sunarto, Ketua Forum Industri Kecil Menengah (F-IKM) Ponorogo, Choirul Mahfuduah, Ketua Paguyuban Kampung Kue Surabaya dan mitra paguyuban lainnya. Mereka merasa bangga telah bermitra dengan Bogasari, karena Bogasari melayani mereka dengan sepenuh hati. “Kami bangga bisa bermitra dengan Bogasari. Kami dilayani tidak dengan setengah hati, tapi dengan sepenuh hati,” ungkap Choirul pemilik Pawon Kue yang berhasil mendapatkan penghargaan dari pemerintah Surabaya sebagai “Pahlawan Ekonomi 2019”. Sebagai info, acara forkom juga pernah digelar di Ruang Empat Sekawan, pabrik Bogasari Jakarta dan dihadiri 30 UKM dari 5 Paguyuban di wilayah Jakarta dan sekitarnya. (EGI) Paguyuban yang hadir nampak ceria dan antusias mengikuti pelatihan seputar pembuatan sertifikat halal untuk wilayah Jawa Timur dan sekitarnya


Info Paguyuban S udah hampir 2 dekade atau sejak tahun 2001, Bogasari menyuguhkan pagelaran wayang  kulit di setiap peringatan ulang tahunnya. Acara ini terbuka untuk umum dan secara khusus Bogasari mengundang Mitra UKM untuk menghadirinya (Jumat, 6/12/2019). Sebanyak 55 UKM yang tergabung dalam 5 paguyuban mie hadir untuk bersilaturahmi dan memeriahkan ulang tahun Bogasari ke-48 itu. Paguyuban yang hadir adalah Paguyuban Mie wilayah Bogor dan Depok, Cirebon, Purwasuka (Purwakarta, Subang dan Karawang), Tegal, dan Jakarta. “Ini merupakan bentuk ungkapan syukur Bogasari atas beroperasinya pabrik terigu pertama di Indonesia pada 29 November 1971 silam. Bogasari ingin terus menunjukkan apresiasinya kepada mitra UKM dengan mengundang mereka saat wayangan,” ucap Franciscus Welirang, Pembina Paguyuban Tunggal Rasa yang juga Kepala Divisi Bogasari. Sebelum acara wayangan digelar, mitra UKM yang sudah hadir sejak pukul 4 sore diajak ke area produksi untuk melihat proses penggilingan gandum menjadi tepung terigu. Tak sampai 1 jam, rombongan UKM dibawa ke ruang 4 Sekawan untuk berbincang dan Selalu “Guyub ” di Wayangan Bogasari


17 makan malam bersama Manajemen Bogasari, mulai dari pak Franky, Erwin Sudharma, Wakil Kepala Divisi Bogasari, Ivo Ariawan, Senior Vice President Commercial Bogasari, dan perwakilan tim Customer Relations (CR) lainnya. “Terima kasih atas kunjungan mitra Bogasari dari berbagai daerah. Saya merasa bangga kita masih bisa kumpul bersama seperti ini. Jangan lupa kita sama-sama menikmati acara wayangan semalam suntuk,” ajak Franky usai sambutan. Pagelaran wayang kulit digelar di area parkir barat pabrik Bogasari dengan lakon Babad Alas Wonomarto. Cerita yang diawali dengan kisah pemberian sebagian wilayah (Hutan Mertani Wanamarta) oleh Patih Sengkuni kepada Pandawa ini dibawakan dalang muda terkenal asal Surakarta Ki Sigid Ariyanto. Ki Sigid Ariyanto, merupakan dalang muda kelahiran Blora tahun 1979 dan lulusan dari STSI Surakarta. Meski baru memasuki usia 40 tapi namanya sudah berkibar di berbagai pagelaran. Gelaran Wayang dimulai Jumat, pukul 8 malam sampai Sabtu subuh. Lokasi yang disiapkan Bogasari untuk acara wayang semalam suntuk ini mampu menampung sampai sekitar 3 ribu orang. “Semoga di tahun 2020 nanti kita bisa berkunjung kembali ke pabrik Bogasari, bertemu dengan rekan-rekan paguyuban dari berbagai daerah. Bisa bercengkerama dengan Manajemen Bogasari,” ucap Asep Komara, Ketua Paguyuban Mie Ayam Tunggal Rasa Cirebon yang berasal dari Kuningan. (EGI) Info Paguyuban


18 Info Paguyuban Wacana Mitra * Edisi 230/ Tahun XVII / 2019 Gelaran Festival Mie Bogasari 2019 yang terakhir berlangsung di Lapangan Merdeka, Sukabumi, (Minggu, 15/12/2019). Bogasari bekerja sama dengan Paguyuban Sukaboga Sukabumi membagikan 1500 mie ayam secara gratis kepada pengunjung yang hadir. Selain membagikan mie ayam gratis, disediakan juga lebih dari 2000 paket jajanan dengan harga Rp 5.000 dan Rp 10.000. Lebih dari 5.000 warga Sukabumi hadir dan habiskan paket jajanan dan mie ayam kurang dari 3 jam. “Mie sejumlah itu disuguhkan 10 UKM, diantaranya Mie Ayam Sederhana Comal, Mie Ayam Nugraha, Mie Ayam Joses, Mie Ayam Selera, Mie Ayam Barokah, Mie Ayam Elzie, dan masih ada lagi. Sementara stan aneka jajanan melibatkan 18 UKM, masing-masing 5 stan cake dan roti, serta 2 stan martabak,” ucap Dian Maulana Yusuf, Ketua Paguyuban Sukaboga Sukabumi. Sukabumi merupakan kota ke-13 dari 15 kota yang dicanangkan selama tahun 2019. Kota lainnya adalah Solo, Bogor, Kuningan, Madiun, Jambi, Sidoarjo, Malang, Semarang, Solo, Palembang, Mataram, Samarinda. “Bogasari memilih Kota Sukabumi sebagai salah satu kota gelaran festival karena di sana UKM berbasis tepung terigu mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan,” ucap Ivo Ariawan, Senior Vice President Commercial Bogasari kepada wartawan yang hadir. Acara yang berlangsung sejak pukul 06.00 WIB itu didukung penuh oleh pemerintah Kota Sukabumi. Bahkan Walikota Sukabumi turut mencicipi dan berkeliling menyapa UKM yang menjadi peserta festival. Pemerintah melihat acara seperti ini mampu meningkatkan daya tarik wisata di Kota Sukabumi, karenanya acara seperti ini akan dimasukan dalam calendar of event tahun 2020. 1500 Mie Ayam Gratis di Festival Mie Sukabumi Lebih dari 5.000 warga padati area Lapangan Merdeka, Sukabumi, Minggu, (15/12/2019).


19 Info Paguyuban Wacana Mitra * Edisi 231/ Tahun XVII / 2020 “Kota Sukabumi memang minim wisata alam, tapi kami memiliki sumberdaya manusia yang kokoh, kreatif dan inovatif. Sebagai daya tarik wisata Kota Sukabumi akan kami adakan festival-festival semacam ini di tahun depan dan untuk Festival Mie ini akan kami masukan pada calendar of event kami di tahun 2020. Semoga bisa meningkatkan perekonomian dan UMKM di Kota Sukabumi,” ucap Ahmad Fahmi, Walikota Sukabumi dalam sambutannya. Sama dengan kota-kota lainnya, di Sukabumi ini juga digelar berbagai lomba bagi pengunjung. Yakni lomba cepat makan mie, lomba cepat makan pia, lomba menghias donat, dan lomba mewarnai khusus anak. Selain itu, diadakan juga pengundian doorprize dengan hadiah utama 1 unit sepeda motor. Hadiah lainnya mesin cuci, lemari pendingin, sepeda gunung, dispenser, seterika, microwave dan lain-lain. Pengunjung yang beruntung mendapatkan hadiah utama ialah Zaki Ahmad (30) warga asal Cibadak. “Senang sekali saya dapat 1 unit sepeda motor, saya sangat tidak menyangka. Karena saya ke sini hanya untuk olahraga dan menikmati jajanan yang disediakan di Festival Mie Bogasari. Jalan-jalan ke Festival Mie Bogasari pasti bikin happy, terima kasih Bogasari semoga tahun depan ada lagi,” ungkapnya kegirangan. Sampai jumpa di Festival Mie Bogasari 2020! (EGI) Lebih dari 5.000 warga padati area Lapangan Merdeka, Sukabumi, Minggu, (15/12/2019). Panitia merasa gembira atas suksesnya acara Fesyoval Mie di Sukabumi Acara dibuka dengan makan mie bersama seluruh stakeholder yang hadir. Baking demo oleh Jatbika, Baker BBC Bandung 2.000 paket jajanan habis kurang dari 3 jam Zaki (30) menangis terharu mendapatkan hadiah utama sepeda motor.


Click to View FlipBook Version