The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Majalah Wacana Mitra Edisi 246
Tahun XXII/2023

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by BOGASARI, 2023-08-21 05:23:38

Wacana Mitra 246

Majalah Wacana Mitra Edisi 246
Tahun XXII/2023

Keywords: bogasari,tepung terigu,terigu,gandum,indofood,cakra kembar,mitra,bmc,bogasari mitra card,segitiga biru,kunci biru,lencana merah,payung,wacana mitra,ukm,umkm,industri

Wacana Mitra * Edisi 246/ XXII / 2023 #BikinSemuaBisa


Wacana Mitra * Edisi 246/ XXII / 2023 2... DARI KAMI 3 - 8... SAJIAN UTAMA 10 - 11... INFO BOGASARI 12 - 15... KISAH SUKSES 16... INFO UKM 17- 18... INFO PAGUYUBAN 19... RESEP Pasca dicabutnya aturan darurat Covid-19, kegiatan edukasi Kunci Informasi dan Teknologi (KIAT) Bogasari kembali digelar secara offline (tatap muka). Tidak tanggung-tanggung, KIAT 2023 ini akan berlangsung di 4 kota. Perdana digelar di kota asal Presiden Joko Widodo, Solo. Selanjutnya di Bandung, Malang dan Medan. Sesuai permintaan para UKM pada KIAT tahun sebelumnya, gelaran pertama KIAT ini mengangkat materi tentang merek dan logo. Karenanya Bogasari menghadirkan pembicara ahli bergelar doktor yang sudah berkecimpung di dunia logo, merek dan desain kreatif selama kurang lebih 20 tahun. Termasuk kesaksian UKM yang sukses karena langsung membuat logo, merek, dan perijinan lainnya sejak awal mendirikan usaha. Edukasi KIAT 2023 ini dibuka secara nasional kepada para mitra UKM Bogasari melalui saluran zoom’s meeting, sehingga dimanapun berada dapat mengikutinya secara daring. Bahkan kami menyajikan materi seputar KIAT di majalah Wacana Mitra dimulai dari edisi terbaru ini. Selain KIAT, kegiatan lain yang akan digelar secara offline adalah Festival Bogasari, SME Award dan Gelegar Hadiah BMC di dekat pengujung tahun. Termasuk beberapa kegiatan paguyuban yang sudah kembali digelar secara tatap muka, seperti pelatihan kreasi mi yang sudah berjalan di Jakarta dan Bogor. Informasi menarik lainnya dalam edisi 246 ini adalah kisah sukses mitra legendaris Bogasari yang sudah berdiri sejak tahun 1922 dan 1992. Kisah UKM mempertahankan usaha selama 80 tahun ini pastinya menarik dan menginspirasi. Selamat membaca. Bogasari Kembali Gelar Kegiatan Tatap Muka


Wacana Mitra * Edisi 246/ XXII / 2023 Franciscus Welirang sedang memanen Gandum yang berhasil ditanam di Indonesia tahun 2016


Wacana Mitra * Edisi 246/ XXII / 2023 Sajian Utama Terigu Tambah Nilai EKonomi PErtanian Lokal S etelah 3 tahun lebih dibatasi oleh pandemi Covid-19, kegiatan Bogasari bernama KIAT (Kunci Informasi dan Teknologi) 2023 kembali digelar secara tatap muka atau offline dan perdana di Kota Solo, Senin 17 Juli 2023. Sebanyak 120 UKM hadir langsung di Alana Hotel and Convention Center dan 50 UKM mengikuti secara daring melalui aplikasi zoom’s meeting. “Terima kasih bapak dan ibu sudah mau hadir di acara KIAT Bogasari 2023 yang kali ini dilakukan secara offline. Semoga bapak dan ibu bisa menyerap ilmu dari pembicara ahli dan UKM dari Lombok yang kami datangkan langsung kali ini,” jelas Ivo Ariawan, Senior Vice President Marketing Bogasari saat menyambut para peserta yang hadir. Acara berlangsung sekitar Berawal di Solo pukul 08.00 – 15.00 WIB. Ada 2 kegiatan utama yang diberikan dalam edukasi yang diikuti ratusan UKM ini, yakni bincang-bincang dengan pakar di bidang komunikasi desain visual dengan topik “Pentingnya Merek, Logo, Label, Desain Kemasan, dan HAKI Bagi Bisnis UKM dan UKM Nutsafir asal Lombok yang berkembang pesat setelah melengkapi perijinan pada usahanya. Lia Sidik, pakar di bidang komunikasi desain visual yang meraih S-3 dari Limkokwing University of Creative Technology, Malaysia menegaskan bahwa keberhasilan bisnis dari perusahaan besar tidak lepas dari kekuatan merek dan logo. Bahkan logo dan merek dari suatu produk dan perusahaan memiliki harga yang sangat mahal. Jadi sebaiknya UKM segera mendaftarkan logo dan merek dari usahanya sebelum keberhasilan dari usahanya diambil oleh perusahaan atau orang lain. “Ada beberapa contoh kasus yang sudah pernah terjadi di Indonesia. Mungkin yang bapak dan ibu tahu, salah satunya ialah kasus perebutan merek usaha yang bergerak di bidang ayam geprek,” ungkap wanita muda yang juga konsultan kreatif desain ini. Setelah sesi bincang-bincang soal logo, merek dan HAKI, ratusan UKM Mitra Bogasari menyimak dengan serius kesaksian Sayuk Wibawati, pendiri sekaligus pemilik Nutsafir yang usahanya berkembang pesat setelah melengkapi perijinan usahanya. Sejak awal mendirikan usaha, ia sadar betul kalau setiap usaha yang ingin berkembang harus memiliki ijin dari pemerintah, baik itu pemerintahan daerah maupun pusat.


Wacana Mitra * Edisi 246/ XXII / 2023 Sajian Utama “Kurang lebih setahun setelah membuka usaha, saya daftarkan merek dan logo Nutsafir. Karena saya ingin usaha saya ini dikenal tidak hanya di wilayah Lombok, tapi dikenal dengan secara nasional,” kenang Sayuk. Setelah menyampaikan materi, para peserta yang hadir langsung antusias mengajukan pertanyaan. “Kira-kira boleh disampaikan sarannya bagi kami, agar logo kami bisa terlihat lebih fresh, dan mudah diingat?,” tanya Elysabeth, pemilik Roti Budi Asih Karang Anyar. Masih banyak pertanyaan lain, termasuk dari peserta yang hadir di ruang zoom. Selain bincang-bincang dengan pakar dan UKM, KIAT 2023 juga dilengkapi baking demo dari baker Bogasari Baking Center (BBC) Surabaya dengan resep Choco Crunchy Mushroom. “Resep yang berbahan terigu Cakra Kembar Emas (CKE) ini sengaja diajarkan karena sedang jadi tren bentuk makanan yang bermotif tumbuhtumbuhan, termasuk jamur atau mushroom,” papar Hadi Haudi, Baker Senior BBC. Ada banyak tips dan trik yang disampaikan Hadi di sela-sela demo. Terdekat, KIAT Bogasari 2023 akan diadakan pada bulan September di Kota Bandung, lalu berlanjut ke Malang dan Medan. Informasi lengkap dan terkini pasti akan disampaikan di website, media sosial, dan mobile aplikasi Bogasari. “Untuk peserta offline, memang terbatas hanya untuk UKM yang sudah tercatat sebagai anggota Bogasari Mitra Card (BMC). Sedangkan untuk peserta online melalui zoom dibuka secara umum,” tambah Ivo saat bincang-bincang santai. Kegiatan lain yang akan kembali diaktifkan secara tatap muka oleh Bogasari adalah festival kuliner berbasis tepung terigu di tiga kota yakni Tasikmalaya, Purwokerto, dan Semarang. Kegiatan ini akan melibatkan peran aktif para UKM sebagai bagian dari promosi agar semakin dikenal masyarakat. Termasuk ajang penghargaan Bogasari SME Award 2023 yang akan mengusung tema “UKM Ramah Lingkungan dan Berkelenajutan” dan Gelegar Hadiah BMC. (RAP/EGI) Ivo Ariawan, saat menyambut para UKM yang hadir di acara KIAT Solo Sayuk Wibawati, berbagi pengalamannya perihal pengurusan merek dan manfaat yang sudah didapatkannya setelah memiliki merek yang resmi.


Wacana Mitra * Edisi 246/ XXII / 2023 Sajian Utama Cara membuat suatu merek dan logo adalah sederhana namun mempunyai tampilan yang unik, mudah diingat, aplikasi menarik perhatian dan berkesan. Secara teknis juga serba guna sehingga bisa diaplikasikan ke banyak hal. Merek dan logo juga harus cocok dan sesuai dengan target pasar. Demikian tips dari Lia Sidik, praktisi di bidang komunikasi industri kreatif saat acara KIAT 2023 yang perdana digelar di Solo. “Jangan lupa, merek yang kuat adalah mereka yang berkomunikasi janji mereka dari pengalaman unik dengan cara yang jelas dan menarik. Merek harus melekat pada kehidupan konsumen dengan skema yang sederhana salah satunya ialah penggunaan warna yang unik dan konsisten,” saran Lia Sidik, pakar asal Surabaya ini. Doktor di bidang komunikasi industri kreatif ini menambahkan, warna adalah hal yang strategis dalam pembuatan logo dan merek. Warna selalu dikaitkan dengan merek tertentu agar tertanam pada konsumen dalam jangka panjang. Sebagai contoh, warna merah, kuning, hijau identik dengan warna makanan. “Jadi saat memilih warna yang akan dipakai di logo dan merek, bahkan kemasan produk, haruslah hati-hati dan bijak karena menyangkut kesan atau impresi yang akan dirasakan konsumen,” ulas pakar yang juga pengajar di berbagai universitas seperti Universitas Kristen Petra, ITS, UGM, Universitas Ciputra, dan UNAIR. Wanita yang sudah berkecimpung di dunia brand selama lebih dari 20 tahun ini juga menuturkan kalau kesalahan yang biasa dilakukan UKM adalah membuat merek dan logo sesuai dengan ego dari pemilik usaha. Lebih ingin menonjolkan diri individunya. Bukan dari kemauan pasar atau konsumen. Menurutnya, boleh saja kita memiliki idealisme terhadap usaha kita, hanya saja porsinya tidak dominan. Selain menekan ego sendiri, konsultan di bidang desain kreatif yang juga menangani sejumlah Tekan Ego Guna Tingkatkan Brand Image


Wacana Mitra * Edisi 246/ XXII / 2023 TIPS klien dari UKM menegaskan dari pengalaman selama ini terkadang UKM tidak bisa membedakan personal branding (merek diri sendiri) dengan merek usahanya. Seringkali tercampur, padahal yang mau dikomunikasikan adalah bisnisnya bukan personalnya atau pribadi pemilik usaha. “Sebaiknya, untuk urusan komunikasi usaha dengan pelanggan itu dibedakan dengan akun pribadi. Ada khusus tersendiri. Terkadang para UKM berjualan di akun facebooknya sendiri, atau di status WA pribadinya. Kalau ingin mempromosikan usaha di akun pribadi, tidak apa-apa, tapi ada keterangan untuk mengarahkan calon pembeli ke akun milik usaha (call to action),” saran Lia. Catatan lain bagi para UKM adalah perlunya komunikasi yang intens mengenai logo dan merek usahanya. Ini yang belum disadari sepenuhnya oleh UKM dan itu membutuhkan tenaga SDM khusus untuk menanganinya. Bukan pemilik usahannya langsung yang tangani. Tapi bisa dengan merekrut tenaga khusus atau menggunakan jasa agensi / tenaga ahli. “Jangan lupa, merek dan logo itu adalah hal strategis dalam memasarkan dan menjualkan produk. Jadi komunikasinya harus dijaga dan dipikirkan secara serius jika usahanya ingin maju dan dikenal banyak orang,” tegas Lia. Jika komunikasi terkait merek ini dilakukan secara serius dan konsisten, bonus yang akan diperoleh para UKM ialah sebagai top of mind di jenis produk yang dijualnya. Sebagai contoh, ketika kita mendengar kata terigu, hal pertama yang terpikirkan adalah Segitiga Biru / Bogasari. Untuk bisa mencapai predikat top of mind (yang pertama di pikiran), diperlukan konsistensi dari berbagai aspek. Termasuk aspek ketersediaan produk di pasaran, sehingga selain terpapar oleh kanal komunikasi kita, masyarakat akan terpapar juga oleh produk kita. Dengan demikian paparan yang terjadi akan lebih masif. “Hal yang menjadi sangat penting setelah melakukan branding ialah ketersediaan produk di lapangan. Khawatirnya ialah saat pesan komunikasinya sampai lebih dulu, namun pas dicari di pasaran produknya tidak ada. Maka komunikasinya akan menjadi tidak efektif,” ulasnya. (RAP/EGI) #BikinSemuaBisaMaju Lia Sidik, memberikan materi seputar bagaimana cara menentukan merek.


Wacana Mitra * Edisi 246/ XXII / 2023 Tips Sayuk Wibawati, Founder sekaligus CEO usaha kue kering “Nutsafir” yang didatangkan Bogasari khusus dari Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), menegaskan bahwa merek dan logo tidak sekadar identitas usaha dan alat promosi. Tapi juga membangun kepercayaan (trust) kepada publik khususnya konsumen. Itulah dampak bisnis secara langsung yang diperoleh UKM Nutsafir sejak berdiri tahun 2012. “Trust atau kepercayaan yang diberikan konsumen kepada merek merupakan suatu aset bagi perusahaan. Ketika konsumen merasa aman atas suatu produk, perusahaan tidak hanya akan mendapatkan pemesanan ulang, tapi juga loyalitas atau kesetiaan dari pelanggan. Bahkan brand advocate atau promosi dari konsumen termasuk pembelaan ketika merek usaha mendapat sorotan yang kurang baik dari publik,” ucap Sayuk, Co-Founder Nutsafir dalam siaran pers KIAT 2023 Bogasari, Senin (17/7/2023) yang digelar perdana di Kota Solo. Apalagi di era digital saat ini, di media sosial terkadang publik bisa dengan mudah menghakimi tanpa peduli kebenarannya. Disinilah manfaat logo dan merek sebagai brand advocate yang didapatkan sebagai Lewat Merek dan Logo pelaku usaha. Ditambah dengan berubahnya pola perilaku masyarakat, khususnya kaum milennial dan angkatan yang lebih muda yang lebih terbiasa dengan perangkat internet serta media sosial. Bagi kelas UKM, hal ini sangat penting karena logo dan merek itu strategi komunikasi yang efektif untuk menaikkan kelas usaha UKM itu sendiri. “Sepakat dengan yang disampaikan Mbak Lia Sidik, kita sebagai pelaku usaha yang harus menyesuaikan dengan pasar. Sah-sah saja jika kita ingin menanamkan nilai, tapi jangan lupakan apa keinginan pasar. Karena target kita kan menjual produk kepada pasar. Jadi, mau tidak mau kita yang harus menyesuaikan dengan pasar,” jelas Sayuk. Bukti nyata yang dirasakan langsung UKM Nutsafir ketika mengikuti berbagai acara nasional dan internasional. Sayuk merasa lebih percaya diri dalam mempromosikan usahanya, sehingga saat event berlangsung penjualan produk Nutsafir meningkat signifikan. “Alhamdulillah melalui berbagai kegiatan seperti Moto GP Mandalika 2022 yang lalu di Lombok. Karena sudah memiliki logo dan merek sebelumnya, usaha saya makin dikenal dan pasar meluas ke berbagai daerah serta kelompok usia. Bahkan saat momen Mandalika lalu omset Nutsafir meningkat 3 kali lipat,” ungkap Sayuk seraya tersenyum bangga. Ibu 2 anak ini juga menjelaskan, apabila perijinan usaha kita sudah lengkap, secara otomatis data usaha kita akan masuk ke bank data pemerintahan. Jadi ketika pihak pemerintahan memiliki acara / keperluan terkait UKM, usaha kita bisa menjadi pilihan. “Sangat bersyukur, Saya juga sering diundang untuk menjadi pembicara di beberapa instansi pemerintahan untuk mengisi pelatihan persiapan masa pensiun dan lain sebagainya. Seperti sekarang, saya diminta Bogasari untuk mengisi KIAT Bogasari 2023 guna menularkan semangat dan kepercayaan diri dalam berusaha, serta berbagi pengalaman seputar merek, logo dan kemasan,” kata Sayuk. Ia sangat berharap, setelah KIAT ini ada UKM peserta yang bisa mengikuti jejaknya. Melakukan pembenahan usaha dengan melengkapi segala perijinan hingga menjadi pembicara di berbagai instansi, termasuk di acara Bogasari selanjutnya. (RAP/EGI) Tingkatkan Trust


Wacana Mitra * Edisi 246/ XXII / 2023 Tips


Wacana Mitra * Edisi 246/ XXII / 2023 KISAH SUKSES


Wacana Mitra * Edisi 246/ XXII / 2023 Kisah SUkSes


Wacana Mitra * Edisi 246/ XXII / 2023 KISAH SUKSES S ebab usaha jual beli kendaraan miliknya bangkrut, Aman Muljadi memutuskan untuk meneruskan usaha roti milik mertuanya di Lampung. Hanya saja Aman memilih meneruskannya di kota Udang Cirebon. Tepatnya tahun 1992 atau 2 tahun setelah usaha jual beli kendaraanya itu bangkrut. Aman memberi nama usaha roti tersebut “NEDERLAND”. Keputusan Aman didukung penuh keluarga besarnya. Sebagai bukti dukungan terhadap keputusannya, sang mertua memberikan modal berupa peralatan baking dan beberapa karyawan yang sudah cukup mahir dalam membuat roti. Tidak hanya mertua, bibinya pun memberikan dukungan berupa tempat di wilayah Cirebon. “Awalnya usaha mertua di Lampung saya coba teruskan di Cirebon waktu itu. Sampai sekarang bisa bersyukur masih diminati warga Cirebon. Yang di Lampung sudah tidak ada, semuanya sekarang di wilayah 3 Cirebon,” jelas Aman. Roti Nederland Yang Mulai Meregenerasi Dibantu 9 karyawan yang dipinjamkan mertuanya, Aman berjibaku membuka pasar baru di Kota Cirebon. Tak tanggung-tanggung, 30 varian roti langsung disiapkannya untuk bisa menggoyang lidah masyarakat Cirebon. Produk yang menjadi andalan di Nederland Bakery dari dulu hingga sekarang ialah roti tawar dan roti cokelat blok. Setiap hari lebih dari 1 sak terigu Cakra Kembar dihabiskan kala itu. Aman pun tetap mempertahankan resep yang diajarkan mertuanya di Lampung. “Resep kita tidak pernah ubah-ubah. Mertua mengajari kalau membuat roti itu bagusnya menggunakan tepung terigu Cakra Kembar. Pas saya rasakan juga rotinya lebih lembut, teksturnya lebih kokoh. Tapi kita terus berinovasi, untuk peningkatan kualitas, kita upgrade (tingkatkan) ke tepung terigu Cakra kembar Emas,” ungkapnya. Aman juga menjelaskan, setelah menggunakan Cakra Kembar Emas ia bisa menghasilkan roti lebih banyak jika dibandingkan saat masih memakai Cakra Kembar. Roti yang dihasilkannya menjadi lebih lembut, seratnya lebih kecil, mengembang dengan sempurna. Komitmen akan kualitas produk dari Nederland Bakery membawanya menjadi salah satu jajaran roti legendaris di Kota Cirebon. Roti-roti buatan Nederland Bakery bisa ditemui di 5 gerai yang tersebar di Kota dan Kabupaten Cirebon. Sedangkan untuk memenuhi permintaan warga di kabupaten sekitarnya seperti Kuningan, Majalengka, dan Indramayu, Aman menyediakan armada mobil. “Sekarang kurang lebih ada 5 toko, 3 di Kota Cirebon dan 2 di Kabupaten Cirebon. Ada juga mobil untuk suplai roti se wilayah 3 Cirebon. Karyawannya sekarang ada kurang lebih 33 orang, yang 9 orang dulu juga masih ada yang bertahan sampai sekarang. Dalam sebulan, Nederland bisa menghabiskan terigu Cakra Kembar Emas sekitar 200 – 500 sak,” terang Aman. Dua Putri Seiring bertambahnya usia Nederland Bakery, bertambah pula usia pria yang memiliki 2 anak gadis Roti Nederland Yang Mulai Meregenerasi


Wacana Mitra * Edisi 246/ XXII / 2023 KISAH SUKSES Bakery bisa bertahan selama kurang lebih 3 dasawarsa sejak pertama kali buka di Kota Cirebon. (EGI) ini. Aman yang lahir pada tahun 1964 bersyukur 2 anak gadisnya mau meneruskan usaha Nederland Bakery. Keduanya bernama Theodora Judith dan Timothea Muljadi. Anak sulungnya (Judith) mulai berkecimpung di Nederland Bakery sejak tahun 2018 lalu. Sebelumnya sempat bekerja selama kurang lebih 5 tahun di salah satu perusahaan akuntan besar di Jakarta. Sedangkan anak kedua, Muljadi mulai berkecimpung di Nederland Bakery sejak tahun 2023 setelah sempat bekerja di bagian Research & Development salah satu perusahaan makanan di Jakarta. “Saya sangat bersyukur mereka mau meneruskan Nederland Bakery. Tidak ada trik khusus, tapi saya coba penuhi semua kebutuhan mereka selama ini. Sehingga tertanam dalam pikiran mereka kalau usaha ini memiliki profit yang menjanjikan sehingga layak untuk dipertahankan,” aku Aman seraya tersenyum bangga menatap kedua anaknya. Seiring berpindah tangannya kepemilikan kepada kedua anaknya, citra Nederland Bakery mengalami sedikit perubahan yakni menjadi lebih segar dan kekinian. Nederland Bakery pun mulai bermain di media sosial sejak dipegang wanita kelahiran tahun 1992 itu. “Improvement yang saya lakukan ketika terjun ke Nederland Bakery ialah langsung memanfaatkan sarana digital untuk promosi dan penjualan. Kedepannya kita akan mengembangkan produk adonan dalam bentuk frozen, sehingga bisa dinikmati atau dipasarkan di luar kota,” jelas Judith. Ucapan terima kasih yang sedalamdalamnya sempat terlontar dari mulut anak sulung Aman untuk masyarakat Cirebon dan sekitarnya. Karena berkat kesetiaan masyarakat Cirebon mengonsumsi rotinya, Nederland Timothea Muljadi & Theodora Judith, Generasi Kedua Nederland Bakery


Wacana Mitra * Edisi 246/ XXII / 2023 KISAH SUKSES P ernahkah terbesit di pikiran kita untuk mencicipi makanan yang dikonsumsi keluarga kerajaan di zaman dahulu? Jika ya, saat berlibur ke daeraah Jawa Tengah cobalah mampir ke Klaten karena di sana ada Roti Widoro. Roti ini sudah diproduksi sejak 1922 jauh sebelum Indonesia merdeka. Kalau dihitung sampai tahun 2023 ini maka Roti Widoro sudah berusia 101 tahun. Adalah Mbah Wongsodinomo, mantan koki Keraton Surakarta yang sukses menjalankan mandat membuka lahan melalui usaha roti. “Dulu Mbah Wongso diberi mandat untuk membuka lahan di daerah ini. Beliau diberi resep roti kesultanan untuk kemudian dijadikan sarana untuk memperkenalkan daerah ini. Roti Widoro itulah namanya, sehingga daerah ini dikenal dengan nama Widoro,” ungkap Anto, satu-satunya cucu laki-laki Mbah Wongso yang dipercaya mengelola operasional Roti Widoro sejak tahun 2000-an. Di awal produksi 101 tahun yang lalu, peralatan produksi Roti Widoro pastinya masah sangat tradisional. Mulai dari kendi dari tanah liat dan sapu ijuk / lidi aren untuk mencampur semua bahan. Bahkan meski teknologi mesin adonan saat ini sudah canggih, Anto masih mempertahankan teknik mengaduk bahan warisan Mbah Wongso. “Ini masih ada kendi yang dipakai sejak dulu hingga sekarang. Kalau ijuknya kita sudah ganti. Itu pun khusus kita buat sendiri. Ada teknik khusus dalam mengaduknya juga,” terang Anto seraya menunjukkan kendi dan gulungan lidi serta mempraktikkan cara mengaduk dan membuat adonannya. Daerah Widoro kian terkenal dengan kehadiran Roti Widoro. Sementara Mbah Wongso yang makin menua tidak memiliki anak keturunan sehingga mengasuh anak adiknya untuk dibesarkan. Gadis kecil yang diasuh dan akhirnya sukses melanjutkan estafet generasi ke-2 Roti Widoro ini bernama Tamtinah. Sejak usia 4 tahun Tamtinah sudah diasuh Mbah Wongso. Saat ditemui langsung kru redaksi Wacana Mitra di rumah tinggal sekaligus tempat produksi Roti Widoro, Tamtimah yang kini sudah berusia 82 tahun itu, dalam bahasa Jawa sempat bercerita sedikit. Ibu dari Anto yang juga disapa dengan panggilan Mbah Tamtimah ini, mengungkapkan kisah Roti Widoro yang sempat kekurangan bahan baku saat Jepang menjajah Indonesia dan memasuki pedalaman desa sekitar tahun 1942. Yang pasti saat itu tepung terigu impor, karena Bogasari sebagai pabrik tepung terigu pertama di Indonesia baru beroperasi 29 November 1971. “Lain hal ketika agresi militer belanda tahun 1947-an, saat itu roti widoro harus tutup kurang lebih selama setahun,” ucap Mbah Tamtinah dalam bahasa Jawa. Memasuki tahun 1975, Mbah Wongsodinomo yang lahir di Wonogiri tahun 1884 tutup usia. Padahal dalam kurun waktu 1970 – 1980 merupakan masa kejayaan Roti Widoro. Seingat Mbah Tamtinah sembari duduk di kursi roda karena kedua kaki sudah tidak kuat menopang badannya, bercerita bahwa kala itu Roti Widoro beroperasi selama 24 jam tanpa henti. Selain resep khas Keraton yang menggunakan telur bebek dan jeruk 101 Tahun Resep Bertahan Roti Widoro


Wacana Mitra * Edisi 246/ XXII / 2023 KISAH SUKSES 50 UKM Daftar Kolektif Urus SertifIkat Halal nipis, bertahannya Roti Widoro tak lepas dari filosofi “Wong Ngeki Wedi Kelangan” yang diterapkan Tamtinah. Yang artinya, selama menjalankan Roti Widoro dirinya selalu ikhlas memberi tanpa takut kehilangan apa yang diberikannya. Sekitar tahun 2000-an, Mbah Tamtinah mulai mempercayakan pengelolaan Roti Widoro kepada anak laki-laki satu-satunya yang ia miliki yakni Anto. Namun Anto tidak sendiri. Pria berusia 50 tahun ini dibantu adik, kakak, dan keluarga besarnya. Saat bercerita, Mbah Tamtinah sembari tersenyum mengaku bangga melihat anak keturunannya bergotong-royong melanjutkan usaha Roti Widoro yang tahun ini berusia 101 tahun. “Sekarang yang bekerja di Roti Widoro ada 6 orang dari tetangga sekitar dan selebihnya adalah keluarga. Varian yang dibuat Roti Widoro ada 3 macam yaitu roti bolu, krumpul dan sisanya hanya pelengkap. Menu yang menjadi best seller (laris manis) dan yang spesial adalah Roti Bolu, karena Roti Bolu tersebut warisan dari Mbah Wongso saat menjadi mantan koki dikeraton sehingga menu tersebut menjadi identik di Roti Widoro,” jelas Anto. Roti Widoro yang dijual pada tahun 80-an harga sekitar Rp 175 , saat ini dijual di kisaran Rp 7.000 sampai Rp 10.000. Dalam sehari Roti Widoro bisa menghabiskan sekitar 4 sak atau 100 kg terigu Segitiga Biru produksi Bogasari guna menghasilkan ribuan roti bolu perharinya. Bahkan jika kondisi ramai dalam sehari Roti Widoro bisa menghabiskan 8-10 sak terigu Segitiga Biru. Ia mengakui ada banyak yang menawarkan merek terigu yang lain dengan harga lebih murah. Tapi Roti Widoro tidak pernah tertarik dan tidak berani. “Kita berpedoman satu prinsip kalo ada perubahan pasti berubah rasa, makanya kita dari dulu emang dari Bogasari. Saat pandemi kemarin temanteman yang satu profesi usaha roti itu banyak yang gulung tikar. Alhamdulillah kita masih bertahan,” ucap Anto seraya tersenyum bahagia. Setiap zaman pasti memiliki tantangan berbeda. Anto bersyukur sampai di usia 101 tahun belum pernah ada kendala berarti. Tapi baginya sebagai generasi ke-3, ada satu hal yang dipegang teguh yakni mempertahankan resep yang diwariskan ibu dan Mbah Wongso. Bahkan beberapa kuitansi pembayaran dan uang kertas rupiah di era kemerdekaan hasil penjualan masih tersimpan rapi. Berkat konsistensinya mempertahankan resep hingga merawat bangunan serta asset warisan Mbah Wongso, beberapa bulan lalu sempat ada pihak dinas pariwisata dan kebudayaan yang survei serta menawarkan usaha Roti Widoro dijadikan cagar budaya. Hanya saja masih ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan. “Harapan saya sederhana, Roti Widoro ini bisa terus berjalan, berproduksi, bisa menghidupi keluarga dan karyawan yang merupakan tetangga sekitar. Jika hendak dijadikan cagar budaya, itu bonus saja,” pungkas Anto seraya tersenyum bahagia. (EGI/RAP) Anto (51 Tahun) Generasi Ketiga Roti Widoro


Wacana Mitra * Edisi 246/ XXII / 2023 INFo UKM Syarat: 1. Etiket/Label Merek 2. Tanda Tangan Pemohon 3. Surat Rekomendasi UKM Binaan atau Surat Keterangan UKM Binaan Dinas (Asli) - Untuk Pemohon Usaha Mikro dan Usaha Kecil (Unduh Surat Edaran UMK) 4. Surat Pernyataan UMK Bermaterai - Untuk Pemohon Usaha Mikro dan Usaha Kecil (Unduh Contoh Surat Pernyataan UMK) Biaya: Umum : Rp.1.800.000/kelas UMK : Rp.500.000/kelas Cara Daftarkan Merek Prosedur : Buat Akun Log in pada akun merek https://merek.dgip.go.id/ • Pilih ‘Permohonan Online’ • Langkah 1 : Pilih tipe permohonan • Langkah 2 : masukkan Data Pemohon • Langkah 3 : diisi jika permohonan dengan kuasa (konsultan ki) • Langkah 4 : diisi jika memiliki hak prioritas • Langkah 5 : masukkan Data Merek • Langkah 6 : masukkan Data Kelas dengan klik ‘Tambah’, • Langkah 7 : klik ‘Tambah’ untuk mengunggah lampiran dokumen persyaratan • Langkah 8 : Pembuatan Kode Billing Pembayaran (Lakukan pembayaran PNBP melalui ATM/internet banking/m-banking) • Langkah 9 : Preview (pastikan seluruh data anda sudah benar) • Langkah 10 : Cetak Tanda Terima • Klik ‘Selesai’ Sosialisasi halal kepada UKM, kembali diadakan Bogasari bekerja sama dengan World Halal Center Nahdatul Ulama (WHCNU) 19 Juni 2023 dengan tema 1 Juta Sertifikat Halal Gratis. Acara sosialisasi dilakukan secara online dan diikuti sekitar 50 UKM yang tersebar di wilayah Jabodetabek. Acara berlangsung selama 1 jam sejak pukul 14.00 - 15.00 WIB “Sosialisasi ini merupakan kerja sama antara Bogasari dan WHCNU, kami memfasilitasi para UKM untuk menghubungkan mereka kepada penyedia jasa layanan pembnuatan sertifikat halal,” jelas Beatrix Soedibyo, Manager SME dan BBC Development Bogasari. Sebagai pemateri, WHCNU mendelegasikan Ellif Krismawati dan Wahid Syafruddin guna menyampaikan seberapa pentingnya sertifikat halal dan bagaimana cara mengurus sertifikat halal. Semoga apa yang dilakukan Bogasari bisa membantu para UKM dalam memenuhi kewajibannya terhadap undang-undang halal yang akan diberlakukan tahun 2024 mendatang. Lagi, Bogasari Sosialisasikan Halal Pada UKM


Wacana Mitra * Edisi 246/ XXII / 2023 17 Dunia kuliner terus berkembang dan mengikuti tren. Termasuk makanan favorit Indonesia yang berbasis tepung terigu yakni mi. Untuk itu, Bogasari melalui unit pelatihan Bogasari Baking Center berbagi resep baru kepada para UKM mi yang tergabung dalam Paguyuban Tunggal Rasa Garamiro Jakarta dan Paguyuban Mie Bogor Depok. Kegiatan berlangsung di BBC Jakarta dan Bogor, tanggal 4 dan 25 Juli 2023. “Perkembangan varian mi di zaman sekarang begitu masif seiring berkembangnya teknologi. Kami ingin mengajak para UKM agar lebih kreatif dalam pembuatan mie dengan resep varian baru yang sedang tren, mulai dari aneka topping hingga saus yang digunakan. Resep ini tidak mengganti varian yang sudah ada, tapi sebagai menu tambahan atau menu pelengkap di usaha mitra UKM,” ucap Beatrix Soedibyo, SME dan BBC Development Manager Bogasari kepada para peserta. Kegiatan pelatihan di Jakarta diikuti 17 peserta, sedangkan yang di Kota Bogor diikuti 20 peserta. Kedua pelatihan berlangsung sejak pukul 08.30 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Pelatihan dibagi 2 sesi, yakni penjelasan materi dan praktik. Pada sesi materi dijelaskan seputar alat dan bahan, serta perhitungan biaya untung rugi saat resep ini akan dijadikan salah satu menu bagi para UKM. Sedangkan pada sesi praktik, para peserta diajari langsung dengan metode semi hands on di dapur BBC. “Sebenarnya mi ini sudah bisa dikatakan sebagai makanan pokok bagi masyarakat Indonesia. Tapi agar para mitra UKM pengrajin mi ayam tidak ketinggalan tren, kami berikan 6 resep mi Juragan Mi Belajar Resep Baru di BBC Info Paguyuban


Wacana Mitra * Edisi 246/ XXII / 2023 Info Paguyuban yang bisa digunakan para UKM agar bisa terus berinovasi,” jelas Beatrix. Keenam resep varian mi tersebut adalah spicy mi topping ayam original, spicy ramen noodle dan udang rambutan dengan menggunakan terigu Cakra Kembar, mi topping ayam charsiu, mi topping ayam masak asam manis, dan mi topping ayam manis. Pelatihan dipandu Haryanto, baker Bogasari Baking Center Tanjung Priok dan Chef Egi dari Lee Kom Kee Indonesia. Tampak para UKM mi ayam ini sangat antusias karena merasa bisa mendapat ilmu baru, meski mayoritas sudah belasan bahkan ada yang puluhan tahun memproduksi mi. “Ini hasilnya terlihat enak banget, bikin ngiler. Selain pas bikin mi buat kita nostalgia akan masa lalu, pelatihan kali ini membuat kita juga memikirkan masa depan agar usaha ini bisa terus berjalan di tengah gempuran aneka kreasi mi,” ungkap Silvi pengrajin mi ayam sedulur di wilayah Tambun. Hal senada disampaikan Wahyu Indra, pemilik Mi Ayam Gerobakan Depok. Ia merasa pelatihan ini sangat informatif dan bisa djadikan sebagai resep yang bisa menarik minat para kaula muda yang notabene suka mencoba makanan baru dan unik. ”Kami sangat bersyukur adanya program pelatihan yang diadakan Bogasari ini karena membuat kami pihak pengusaha mi menjadi tidak ketinggalan resep-resep yang sedang tren. Resep ini menarik. Udang rambutannya bisa dijadikan cemilan saat menunggu. Sedangkan resep lainnya merupakan resep baru yang kami rasa bisa menarik minat generasi muda,” tambah Wahyu seraya berharap ada lanjutan dari pelatihan variasi produk mi ini. (EGI/HIM) #BikinSemua BisaMaju


Wacana Mitra * Edisi 246/ XXII / 2023


Wacana Mitra * Edisi 246/ XXII / 2023


Click to View FlipBook Version