Asma Bronkial
Suatu kelainan berupa inflamasi (peradangan) kronik saluran napas yang menyebabkan
hipereaktifitas bronkus, sehingga menyebabkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak
napas, rasa berat di dada, dan batuk terutama ,malam atau dini hari. Gejala epiodik tersebut
timbul sangat bervariasi dan bersifat reversible (dapat kembali normal baik dengan atau tanpa
pengobatan).
Tanda dan gejala
1. Batuk berdahak
2. Sesak napas dan napas berbunyi (mengi)
3. Ditemukan riwayat keluarga dengan asma atau alergi
Pengobatan Asma
Pengobatan asma bertujuan untuk meredakan
gejala dan mencegah timbulnya serangan asma.
Dokter akan menyesuaikan metode pengobatannya
dengan penyebab asma, serta usia, tingkat
keparahan kondisi, dan respons pasien
terhadap pengobatan.
Pengobatan asma dapat dilakukan dalam jangka
pendek atau jangka panjang tergantung
dengan kondisi penyakit pasien.
Obat yang diberikan dapat berupa obat rutin yang diminum atau obat dalam bentuk hisap atau dihirup.
Dalam penggunaan obat yang dihisap atau dihirup ada cara atau tata laksana tersendiri agar target
pengobatan dapat tercapai.
Cara Menggunakan Inhaler atau Obat Hisap/Hirup untuk asma
Gunakan Inhaler Dosis Terukur dengan atau Tanpa Spacer
1. Buka tutupnya.
Penutup inhaler adalah benda kecil yang menutupi ujung pipa mulut dan berfungsi untuk mencegah
benda-benda asing masuk ke dalam inhaler. Tarik penutupnya untuk melepaskannya, lalu letakkan di
tempat yang aman.
o Inhaler yang tidak memiliki tutup bisa terkena kuman dan debu yang akan ikut terpompa ke
dalam paru-paru Anda.
o Pastikan Anda tidak menghilangkan tutup inhaler ketika menggunakannya.
2 Periksa inhaler.
Benda ini harus selalu bersih, terutama di area pipa mulut. Lepaskan penutupnya dan cek bagian luar
dan dalam dari area tersebut. Cek juga tanggal kedaluwarsanya untuk memastikan inhaler masih bisa
digunakan. Lap kotoran dan debu dari inhaler dengan tisu kering atau kapas
o Jika bagian pipa mulutnya kotor, laplah dengan alkohol, dan biarkan kering.
3 Peganglah inhaler secara tegak lurus dan kocok sebanyak 5-10 kali.
Peganglah dengan menggunakan jari telunjuk pada ujung atas tabung. Bagian pipa mulut akan berada di
bawah dengan bagian tabung mengarah ke atas. Kocoklah inhaler dengan gerakan ke atas dan ke bawah
dengan cepat. Anda bisa melakukan ini dengan cara menggerakkan lengan bawah atau pergelangan
tangan.
o Jika Anda belum menggunakannya dalam jangka waktu yang cukup lama, pastikan untuk memompa
inhaler terlebih dulu sampai bisa menyemprot dengan sempurna. Jangan khawatir membuang-buang
obat, karena inhaler yang belum siap dipakai tidak akan mengeluarkan dosis penuh, hal yang justru akan
berisiko bagi pernapasan Anda. Ada beberapa petunjuk untuk menyiapkan inhaler. Jadi, perhatikan
berapa pompa yang diperlukan inhaler Anda untuk bisa menyeprotkan dosis penuh.
4 Tarik napas panjang lalu keluarkan lewat mulut. Biarkan paru-paru Anda terbuka hingga kapasitas
maksimalnya, lalu tahan napas selama satu detik
5. Dongakkan kepala ke arah belakang.
Posisi ini akan membuka jalur pernapasan Anda sehingga obat bisa langsung masuk ke paru-paru.
Jangan mendongakkan kepala terlalu belakang, karena bisa menutup jalurnya.
6. Hembuskan napas perlahan.
Lepaskan udara dari paru-paru Anda sebagai persiapan untuk menghirup obat dari inhaler.
7. Letakkan inhaler di mulut Anda.
Pipa mulut harus berada di atas lidah dan di antara gigi Anda. Tutuplah bibir Anda dan bidikkan lubang
semprotan pada bagian belakang tenggorokan Anda.
8. Bernapaslah ketika Anda menekan tabungnya.
a. Mulailah menarik napas perlahan lewat mulut sementara Anda menekan tabung inhaler. Hal ini akan
mengeluarkan dosis obat dari inhaler. Teruslah menarik napas selama tiga hingga lima detik. Hiruplah
obatnya sebanyak mungkin hingga ke dalam paru-paru sementara Anda bernapas. Gerakan ini disebut
juga puff.
b. Tekanlah tabung inhaler sekali saja.
c. Jika Anda memegang inhaler dengan jarak 2,5-5 cm di depan mulut, tutuplah mulut sesegera mungkin
setelah Anda menekan tabungnya.
9. Tahan napas Anda dan hitunglah hingga 10 hitungan
Obat memerlukan waktu untuk bekerja. Jika Anda menghembuskan napas terlalu cepat, obat tidak bisa
masuk dengan sempurna Anda harus menahan obat di dalam mulut selama setidaknya sepuluh detik
(sekitar 10 hitungan). Namun, jika Anda bisa menahannya selama satu menit, akan lebih baik lagi.
Anda bisa berhitung hingga sepuluh untuk setiap napas yang Anda hirup dari inhaler.
10 Lepaskan pipa inhaler dari mulut.
Hembuskan napas perlahan dan dalam-dalam dari mulut Anda, lalu bernapaslah dengan wajar.
Bersihkan mulut dengan air secara saksama setelah menggunakan inhaler. Berkumurlah lalu telan
airnya
Jika Anda harus menghirup obat dari inhaler dua kali, tunggulah satu menit sebelum mengulangi
proses ini.
Terus gunakan inhaler sesuai anjuran dokter.
o Mencuci mulut setelah menghirup obat adalah hal yang sangat penting untuk mencegah infeksi jamur
sekunder di mulut kandidiasis mulut atau thrust