The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Ince Araini, 2020-09-06 01:19:47

Pembelajaran 7 Multikulturalisme dalam Alkitab

PAK kelas XII
Kejadian 1:26
Yohanes 15:12

PEMBELAJARAN 7
KELAS XII
MULTIKULTURALISME DALAM ALKITAB

 KEJADIAN 1:26

 YOHANES 15:12

A. KEHIDUPAN Berfirmanlah allah : “baiklah kita
MULTIKULTURALISME menjadikan manusia menurut gambar
dan rupa kita, supaya mereka berkuasa
DALAM PERJANJIAN atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di
LAMA udara dan atas ternak dan atas seluruh
bumi dan atas segala binatang melata
yang merayap di bumi”. Kejadian 1:26

Multikulturalisme dalam PL

 Semangat penciptaan dalam kejadian 1:26 ini hendaknya menular juga pada kita
sebagai manusia. Kita harus menyadari bahwa ketika Allah menjadikan kita serupa
dengan gambar-Nya, perbedaan yang kita miliki, baik itu dari segi fisik, psikis, status,
suku, ras, agama, maupun kebudayaan menggambarkan diri Allah.

 Allah senang dengan kepelbagaian yang diciptakanNya dan itu adalah indah.
 Kita dirancang untuk mencerminkan Allah melalui kepelbagaian yang ada karena

setiap ciptaan adalah unik dalam pandangan Allah dan Allah melihat bahwa semua
itu baik.

 Kegagalan manusia untuk mencerminkan gambar Allah di dunia ini tercermin dalam
konflik antar etnis, golongan maupun agama.

 Hal ini menunjukkan manusia belum mampu memahami hati Allah yang sesungguhnya,
hati yang diliputi kasih dan menghargai perbedaan.

 Manusia mempunyai harkat dan martabat yang tinggi, maka sudah seharusnyalah
manusia memiliki penghargaan yang tertinggi terhadap kehidupannya sendiri maupun
orang lain.

Contoh kejadian dalam PL

 Kisah yang menggambarkan kegagalan manusia untuk mencerminkan sifat-sift Allah
yang telah dikaruniakan pada manusia : kisah Kain yang membunuh Habel, adiknya.

 Upaya Allah untuk mendamaikan diri-Nya dengan dunia ini dan manusia dengan
makhluk ciptaan lainnya : Mikha 6:8 menyatakan bahwa Allah memberikan kepada
manusia kesempatan untuk memperbaiki dirinya dengan cara berlaku adil kepada
sesama, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allah.

 Kita dapat belajar memahami bahwa tujuan utama PL adalah pemulihan hubungan di
antara sesama manusia. Pemulihan ini ingin menciptakan komunitas/masyarakat
multicultural yang dipenuhi Shalom atau damai sejahtera.

 Istilah Shalom berarti keutuhan yang bukan saja merujuk kepada keutuhan hidup setiap
individu, tetapi juga mengacu kepada keutuhan hubungan diantara manusia dengan
Allah manusia satu dengan yang lainnya.

 Komunitas Shalom adalah sebuah komunitas dimana segala bangsa dan kebudayaan
dihubungkan secara bersama di dalam roh kesatuan dan kesetaraan.

B. Kehidupan multikultural dalam PB

 Dalam PB menggambarkan bahwa meskipun manusia berkali-kali berusaha untuk
mendamaikan dirinya dengan Allah, berkali-kali pula ia jatuh dalam pencobaan. Hal ini
dapat kita lihat dalam tindakan menyakiti ciptaan Allah.

 Dalam PB Allah mendamaikan diri-Nya dengan manusia melalui AnakNya Yesus Kristus
yang dapatang kedunia dalam rupa Anak Manusia seperti kita (Yoh 3:16).

Kehidupan multikultural dalam PB

 Kedatangan Tuhan Yesus ke dunia ini memberikan teladan tentang hidup dalam
masyarakat multicultural.

 Melalui tindakanNya, Dia menyapa orang-orang yang hak-hak kemanusiaannya
dirampas oleh mereka yang berkuasa. Tuhan Yesus menunjukkan kasih mengatasi
segala kepelbagaian yang ada.

 Contoh tindakan Yesus yang mencerminkan penghargaan pada kepelbagaian :
 Menyembuhkan orang lumpuh
 Membangkitkan orang mati
 Manahirkan perempuan dari pendarahan
 Memberi makan lima ribu orang

 Tuhan Yesus memerintahkan kita untuk mengasihi satu dengan yang lainnya seperti Dia
telah mengasihi kita dengan tulus (Yohanes 15:12). Hanya dengan cara inilah kita dapat
hidup berdampingan satu dengan yang lainnya.

 Dengan pertolongan Allah kita akan sanggup menghasilkan buah roh yang nyata
dalam hidup kita, yaitu : kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,
kebaikan dan kesetiaan (Galatia 5:22). Dengan demikian kita akan mampu hidup di
tengah kepelbagaian dan masyarakat yang multicultural.

Maya Angelou (Penulis dan
Artis)mengatakan :

Jika aku bisa membagikan kepadamu satu buah pikiran, hal itu adalah “angkatlah
kehidupan seseorang”. Angkatlah kehidupan seorang asing – angkatlah dia. Kupinta
kepadamu, ayah dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, sepasang kekasih,
ibu dan anak peremouan, ayah dan anak laki-laki, angkatlah kehidupan seseorang;

karena saat engkau mengangkat kehidupan orang tersebut, engkau sementara
mengangkat kehidupanmua sendiri.

 Masyarakat multicultural di Indonesia akan menjadi komunitas Shalom ketika masing-
masing orang saling mendukung saling mengangkat kehidupan seseorang,
mendukungnya untuk menjadi yang terbaik dalam kehidupannya.

 Kehidupan multicultural yang berhasil sangat ditentukan oleh kerelaan dan keberanian
untuk hidup seturut dengan teladan Tuhan Yesus, yaitu mengasihi dengan tulus dan
setia sampai mati di kayu salib.

Rangkuman

 PL menyaksikan kesaksian tentang Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam
keanekaragaman. Hal ini menunjukkan bahwa Allah mencintai keanekaragaman.

 Manusia diciptakan serupa dan segambar dengan Allah. Manusia ditugaskan untuk
memelihara perdamaian dan menciptakan Shalom.

 Tuhan Yesus memberikan teladan tentang hidup dalam masyarakat multicultural.
Kematiannya di kayu salib mendamaikan hubungan antarmanusia yang telah hancur.


Click to View FlipBook Version