The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

HASIL PENELITIAN BU ROKHMAH 29 Juli 2023

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by SITI ROKHMAH, 2023-12-24 10:58:37

HASIL PENELITIAN BU ROKHMAH 29 Juli 2023

HASIL PENELITIAN BU ROKHMAH 29 Juli 2023

37 E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan informasi yang relevan dengan perancangan sistem informasi yang akan dilakukan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1. Observasi Observasi digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti melakukan studi pendahuluan untuk menemukan masalah yang harus diteliti, juga digunakan untuk mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Proses observasi yang dilakukan pada penelitian ini yaitu mengamati dan wawancara langsung dengan narasumber, dalam hal ini adalah Wakasek sarana dan prasarana kepala bengkel ( pengelola bengkel ) ,guru produktif di SMKN 2 Makassar. Tujuan dari teknik observasi ini adalah untuk memperoleh informasi secara langsung mengenai proses pengelolaan peralatan bengkel di SMK Negeri 2 Makassar. 2. Kuesioner Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang terdiri atas serangkaian pertanyaan tertulis yang memerlukan jawaban tertulis. Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini bersifat tertutup. Pernyataan dalam kuesioner tertutup sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih pilihan jawaban. Tujuan dari kuesioner ini adalah untuk mengetahui dan mengukur aspek desain dan kelengkapan fitur dalam sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel berbasis website.


38 3. Dokumentasi Dokumenasi dilakukan sebagai teknik pengumpulan data dengan tujuan untuk memperoleh data atau dokumen yang berhubungan dengan implementasi sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel berbasis website. F. Instrumen Pengumpulan Data Sesuai dengan teknik pengumpulan data yang akan dilakukan, maka instrumen pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut. 1. Kuesioner Bentuk kuesioner yang akan digunakan pada penelitian ini adalah bentuk kuesioner check list. Bentuk kuesioner check list merupakan sebuah daftar pernyataan, sehingga responden tinggal membubuhkan tanda check (√) pada kolom yang sesuai. Kuesioner ini diberikan kepada Wakasek sarana dan Prasarana, Ketua Jurusan , Kepala bengkel ( pengelola bengkel ), dan perwakilan Guru produktif G. Teknik Analisa Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Teknik analisis statistik deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul. Penyajian data yang digunakan di dalam penelitian ini berupa tabel dan gambar yang masing-masing disertai dengan penjelasan. Hasil analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk menentukan tingkat kelayakan,


39 kepraktisan dan keefektifan produk atau hasil pengembangan yang berupa sistem informasi pengelolaan peralatan berbasis website. Jenis analisis data yang digunakan pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Analisis Kevalidan Analisis kevalidan diperoleh melalui penilaian validator ahli terhadap sistem informasi Sarana dan prasarana berbasis web yang dikembangkan. Kategori validitas setiap aspek atau keseluruhan aspek yang dinilai diharapkan berdasarkan kriteria pengkategorian. Kategori tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Kategori Validitas Interval Kategori 4,2 s/d 5,0 Sangat Valid 3,4 s/d 4,1 Valid 2,6 s/d 3,3 Cukup Valid 1,8 s/d 2,5 Kurang Valid 1,0 s/d 1,7 TidakValid Sumber: Widoyoko (2016) Kriteria yang digunakan untuk memutuskan bahwa sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel berbasis website memiliki derajat validitas yang memadai apabila rerata (M) hasil penilaian untuk keseluruhan aspek minimal berada pada kategori “valid”. Jika tingkat pencapaian validitas di bawah valid, maka perlu dilakukan revisi berdasarkan masukan validator. Selanjutnya dilakukan kembali validasi hingga diperoleh produk sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel berbasis website yang ideal dari ukuran validitas konstruk dan isinya.


40 2. Analisis Kepraktisan Analisis kepraktisan diperoleh melalui tanggapan wakasek sarana dan prasarana, ketua jurusan, kepala bengkel dan guru Produktif terhadap sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel berbasis website yang telah dikembangkan dengan mengisi kuesioner. Data tanggapan akan dianalisis menggunakan teknik deskriptif, persentase menggunakan rumus sebagai berikut: eee = ∑ 100% (1) Ket: ∑ = ℎ o SMI = Skor Maksimal Ideal Sumber: Tegeh (2014) Rentang persentase dan kriteria kepraktisan sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel berbasis website dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Rentang persentase dan kriteria kepraktisan produk Rentang Persentase (%) Kriteria 85,01% - 100% Sangat Praktis 70,01% - 85% Cukup Praktis 50,01% - 70% Kurang Praktis 01,00% - 50% Tidak Praktis Sumber: Akbar (2013) 3. Analisis Keefektifan Analisis keefektifan diperoleh melalui tanggapan wakasek sarana dan prasarana dan kepala bengkel terhadap sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel berbasis website yang telah dikembangkan dengan mengisi kuesioner. Data tanggapan akan dianalisis menggunakan teknik deskriptif persentase menggunakan rumus (1). Rentang prsentase dan kriteria keefektifan sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel berbasis website dapat dilihat pada Tabel 3.4 sebagai berikut.


41 Tabel 3.4 Rentang persentase dan kriteria keefektifan produk Rentang Persentase (%) Kriteria 85,01% - 100% Sangat Efektif 70,01% - 85% Cukup Efektif 50,01% - 70% Kurang Efektif 01,00% - 50% Tidak Efektif Sumber: Akbar (2013)


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tahapan Pengembangan system Informasi Pengembangan system informasi pengelolaan peralatan bengkel berbasis web menggunakan model 4D yang melalui tahapan yaitu ; (1) Define (2) Design (Perancangan), (3) Development (pengembangan), (4) Disseminate(penyebaran). Berikut penjelasan hasil dari tiap tiap tahapan secara terinci. a. Define ( pendefinisian) Pada tahap define (pendefinisian) merupakan tahapan analisis dan identifikasi masalah untuk memperoleh berbagai informasi yang berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan. 1. Analsisis awal akhir Analisis awal akhir digunakan untuk mengetahui dan menetapkan masalah dasar yang dihadapi didalam pengelolaan peralatan bengkel sekolah yang ada di SMK yang menjadi sasaran penelitian. Analisis awal akhir dilakukan dengan observasi awal dan wawancara dengan wakasek sarana prasarana, kaprodi, kepala bengkel sekolah, guru guru produktif. Observasi awal yang dilakukan oleh peneliti di SMK negeri 2 makassar mengenai kondisi pengelolaan peralatan yang ada di bengkel masih bersifat manual, sulitnya mendata peralatan yang ada di bengkel. Wawancara dilakukan peneliti dengan mengundang beberapa guru,wakasek sarana prasarana, dan kaprodi terkait penggunaan peralatan yang 42


43 ada di bengkel. Masalah lain yang dihadapi adalah sulitnya mendata peralatan yang ada di bengkel jika terjadinya pergantian pengelola bengkel, sulitnya mengontrol pengguna peralatan bengkel pada saat praktek dan ada beberapa pihak yang berkepentingan (tim audit )sulit memeriksa pembelian peralatan dari setiap pengelola jurusan. 2. Analisis kebutuhan bengkel Analisis kebutuhan peralatan bengkel dilakukan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik saat melakukan praktek. 3. Analisis pengelolaan bengkel Analisis pengelolaan bengkel dilakukan untuk memudahkan peserta didik dan guru dalam penggunaan peralatan yang ada, serta melatih siswa untuk bertanggung jawab atas penggunaan peralatan yang ada di bengkel. 4. Analisis Tujuan pengembangan Analisis ini bertujuan untuk mengimplementasikan pengembangan system informasi yang telah dibuat untek kebutuhan setiap bengkel yang ada disekolah dan kebutuhan administrasi sekolah secara umum. b. Design (Perancangan) 1. Merancang system Dibawah ini merupakan Use case Diagram secara sederhana yang bertujuan untuk mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih pengguna dengan sistem secara sederhana.


44 Gambar 4.1 Use case diagram 2. Merancang website Dalam merancang suatu website beberapa hal yang harus dipersiapkan antara lain yaitu perangkat keras dan perangkat lunak dan personel (pengguna).


45 3. Pengembangan fitur Fitur fitur yang ada di dalam system informasi dikembangkan sesuai dengan kebutuhan,dan aktifitas di setiap bengkel yang ada di sekolah. 4. Rancangan awal Untuk kegiatan rancangan awal sysem, langkah ini memuat bagaimana fungsi dari fitur fitur yang ada di system bisa langung di gunakan sesuai dengan fungsi dari setiap fitur yang ada di desainnya. c. Develop (pengembangan) Tahap develop atau pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan produk berdasarkan masukan dan saran dari para ahli. Tahap pengembangan ini meliputi validasi ahli dan uji coba. Dari hasil validasi ahli kemudian dilakukan revisi sampai pengembangan aplikasi valid dan dapat digunakan sebagai system informasi, untuk selanjutnya dilakukan uji coba. Penilaian atau validasi dan uji coba dapat ditentukan dengan kriteria kelayakan yang didapat dari rerata skor responden. 1) Validasi Ahli a. Validasi Ahli software / program Validasi software / program dillakukan oleh dua orang ahli yaitu dosen dari program pendidikan teknologi kejuruan. Angket yang digunakan berjumlah 18 butir penilaian dengan rentang skor perbutir 1 – 5. Aspek penilaian oleh ahli software meliputi perangkat lunak ( software ), valid, praktis dan efektif. Skor penilaian yang telah diperoleh melalui angket kemudian di presentasekan dengan skor maksimal yang seharusnya didapatkan kemudian dirata rata. Hasil rerata skor


46 yang telah diperoleh selanjutnya dikategorikan tingkat kelayakannya. Selain memberikan skor penilaian, validator juga memberikan saran perbaikan sytem yang akan digunakan. b. Validasi Ahli content / isi Validasi content / isi dilakukan oleh dua orang ahli yaitu dosen dari pendidikan teknologi kejuruan. Angket yang digunakan berjumlah 10 butir penilaian dengan rentang skor per butir 1 – 5 Aspek penilaian oleh ahli content / isi meliputi keterbacaan teks, kualitas gambar, keserasian warna dan tombol. Skor penilaian yang telah diperoleh melalui angket kemudian dipresentasekan dengan skor maksimal yang seharusnya didapatkan kemudian dirata-rata. Hasil rerata skor yang telah diperoleh selanjutnya dikategorikan tingkat kelayakannya. c. Validasi Instrumen Validasi instrumen dilakukan oleh dua orang ahli yaitu dosen dari pendidikan teknologi kejuruan. Angket yang digunakan berjumlah 8 butir penilaian dengan rentang skor per butir 1 – 5 Aspek penilaian oleh ahli instrumen meliputi Aspek petunjuk, aspek cakupan dan aspek bahasa. Skor penilaian yang telah diperoleh melalui angket kemudian dipresentasekan dengan skor maksimal yang seharusnya didapatkan kemudian dirata-rata. Hasil rerata skor yang telah diperoleh selanjutnya dikategorikan tingkat kelayakannya. D. Diseminate (Penyebaran) Tahap ini, produk yang sudah di validasi pada tahap pengembangan kemudian di implementasikan di UPT SMK Negeri 2 makassar untuk digunakan oleh pengguna bengkel sekolah.


47 2. Hasil Tampilan Aplikasi 1. Tampilan Antarmuka Masukan Sistem a. Tampilan Login Gambar 4.2 Tampilan Login Form login merupakan halaman sebelum masuk ke halaman beranda halaman ini user harus mengisi data username dan password dalam halaman ini terdapat form untuk mengisi nama dan password untuk bias login ke aplikasi Pengelolaan bengkel di SMK Negeri 2 Makassar.


48 b. Tampilan Halaman Menu Utama Gambar 4.3 Tampilan Halaman Utama Halaman ini adalah halaman utama berisi informasi dari Aplikasi Pengelolaan Bengkel di sekolah SMK Negeri 2 Makassar, seperti barang yang dipinjam, pengembalian, pengadaan, bahkan sampai urusan denda. c. Tampilan Halaman Barang dan Alat Gambar 4. 4 Tampilan Halaman Barang dan Alat


49 Halaman ini berisi informasi persediaan barang jumlah barang dan alat yang ada di bengkel SMK Negeri 2 Makassar terdapat tombol hapus untuk menghapus data sesuai id, tombol edit untuk mengubah data sesuai id, dan tombol tambah data untuk menambah data pada tabel. d. Tampilan Halaman Siswa Gambar 4. 5 Tampilan Halaman Siswa Halaman ini berfungsi untuk melihat data siswa dan siapa saja siswa yang telah atau yang pernah meminjam barang atau alat di bengkel yang ada di SMK Negeri 2 Makassar, terdapat tombol hapus untuk menghapus data sesuai id, tombol edit untuk mengubah data sesuai id, dan tombol tambah data untuk menambah data pada tabel.


50 e. Tampilan Data Guru Gambar 4. 6 Tampilan Data Guru Halaman ini berfungsi untuk melihat data guru dan mata pelajaran apa yang diajarkan, terdapat form pencarian data, tombol hapus untuk menghapus data sesuai id, tombol edit untuk mengubah data sesuai id, dan tombol tambah data untuk menambah data pada tabel. f. Tampilan Halaman Pengadaan Barang dan Alat Gambar 4.7 Tampilan Halaman Pengadaan Barang dan Alat


51 Halaman in berfungsi melihat data barang dan alat yang telah diajukan dan disetujui. terdapat form pencarian data, tombol hapus untuk menghapus data sesuai id, tombol edit untuk mengubah data sesuai id, dan tombol tambah data untuk menambah data pada tabel. g. Tampilan Halaman Pengajuan Gambar 4. 8 Tampilan Pengajuan Barang dan Alat Halaman ini digunakan untuk melihat barang atau alat apa saja yang telah diajukan untuk bengkel sekolah di SMK Negeri 2 Makassar, setelah di setujui maka barang atau alat akan di proses menjadi pengadaan barang dan alat, terdapat form pencarian data, tombol hapus untuk menghapus data sesuai id, tombol edit untuk mengubah data sesuai id, dan tombol tambah data untuk menambah data pada tabel.


52 h. Tampilan Halaman Input Data Barang dan Alat Gambar 4. 9 Tampilan Input Data Barang dan Alat Halaman ini digunakan untuk menambah data barang dan alat yang ada dibengkel yang ada di SMK Negeri 2 Makassar. Terdapat 2 Button yaitu tambah data dan batal. i. Tampilan Inputan Halaman Data Peminjaman Gambar 4.10 Tampilan Input Data Peminjaman


53 Halaman ini berfungsi untuk menambah data peminjaman barang dan alat yang ada pada Aplikasi PENGELOLAAN Barang Dan Alat di bengkel yang ada di SMK negeri 2 Makassar, Terdapat 2 tombol yaitu tambah data dan batal. j. Tampilan Hapus Data Gambar 4. 11 Tampilan Informasi Menghapus Data Tampilan yang hanya akan muncul ketika admin memilih tombol hapus, terdapat 2 tombol yaitu hapus dan batal, jika memilih hapus maka akan menghapus data sesuai tombol yang dipilih yang ingin dihapus. 2. Tampilan Antarmuka Keluaran Sistem a. Tampilan Halaman Laporan Peminjaman Gambar 4.12 Tampilan Laporan Peminjaman data


54 Halaman ini berisi laporan dari data peminjaman perperiode terdapat informasi yang terdapat pada tampilan kiri atas dari tanggal sampai ahir tanggal yang telah diinput sebelumnya. b. Tampilan halaman laporan pengembalian Gambar 4.13 Tampilan halaman pengembalian Halaman ini berisi laporan dari data pengembalian perperiode terdapat informasi kondisi barang pada saat pengembalian dan status barang selesai waktunya sesuai tanggal yang diinput sebelumnya. c. Tampilan Halaman Jadwal Guru Halaman ini berfungsi untuk melihat jadwal guru, berisi jam mulai dan jam selesai mengajar, kelas mana yang diajar, ruangan apa dan nama guru pengajar sesuai dengan guru yang dipilih.


55 Gambar 4.14 Tampilan Halaman Laporan Jadwal Pengajar d. Tampilan halaman barang masuk Berfungsi untuk melihat laporan barang / alat masuk dengan jenis dan jumlah barang yang diterima dan kondisi barang serta tanggal penerimaan barang Gambar 4.15 Tampilan halaman barang/alat masuk


56 e. Tampilan Halaman Laporan Denda Barang atau Alat ang Rusak Berfungsi untuk melihat laporan kehilangan barang, Berisi perhitungan dari barang yang rusak di kali dengan harga barang dan juga tanggal kehilangan barang. 4.16 Tampilan Halaman Laporan Denda Barang Yang Rusak 3. Uji Coba System Evaluasi sistem dilakukan dengan uji validasi ahli dan uji coba oleh subjek penelitian yaitu Wakasek sarana dan prasarana, Kaprodi, Kepala laboratorium/bengkel Serta Guru guru produktif. SMK Negeri 2 Makassar. Uji coba produk bertujuan untuk mengetahui kelayakan produk sistem informasi yang telah dibuat. Validasi Ahli dilakukan dengan melibatkan 2 (dua) orang validator. Tahapan validasi dilakukan dengan memperlihatkan secara langsung kepada validator hasil produk yang telah dibuat. Hasil penilaian validasi menggunakan rating scale dengan pemberian angka berdasarkan indikator yang dievaluasi. Setelah melihat dan menguji produk yang dibuat kemudian masing-masing


57 validator memberi komentar dan saran untuk dilakukan perbaikan terhadap sistem informasi yang telah dibuat. Selain itu dilakukan juga validasi terhadap instrumen kuesioner yang akan diberikan kepada subjek penelitian. Setelah dilakukan validasi, selanjutnya dilakukan analisis berdasarkan hasil penilaian validasi para ahli. Berikut hasil validasi ahli terhadap aspek software/program dan aspek content/isi dari sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel sekolah SMKN 2 Makassar serta hasil validasi intrumen yang digunakan pada subjek penelitian. a. Aspek Software/Program Aspek Software/program yang dievaluasi dalam sistem informasi akademik terdiri dari 4 indikator dibagi menjadi beberapa poin guna mengukur sistem yang telah dibuat. Keempat indikator ini yaitu: (1) perangkat lunak, (2) valid, (3) praktis, (4) efektif. Penilaian dilakukan pada keseluruhan sistem dan fitur yang ada dalam konten. Hasil validasi ahli untuk aspek software/program sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel sekolah dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Penilaian Aspek Software/Program No Indikator Validator 1 Validator 2 Rerata Kesimpulan 1 Perangkat Lunak 5 4,6 4,8 Sangat Valid 2 Valid 5 4,7 4,8 Sangat Valid 3 Praktis 5 4,8 4,9 Sangat Valid 4 Efektif 5 4,8 4,9 Sangat Valid Keseluruhan indikator 4,9 Sangat Valid Sumber: Olah Data (2023)


58 Hasil validasi ahli untuk aspek software/program seperti pada Tabel 4.1, diperoleh hasil untuk keseluruhan indikator sebesar 4,9. Apabila dimasukkan kedalam tabel konversi pencapaian skala kategori validitas, maka disimpulkan bahwa hasil validasi desain sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel yang ada di SMKN 2 Makassar berada pada kategori sangat valid dengan keterangan layak untuk diujicoba lapangan. b. Aspek Content/Isi Validator memberikan penilaian terhadap konten dari sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel sekolah yang ada di di SMKN 2 Makassar dengan 4 (empat) indikator yaitu: (1) keterbacaan teks, (2) kualitas gambar, (3) keserasian warna dan (4) tombol. Penilaian dilakukan pada keseluruhan sistem dan fitur yang ada dalam konten. Hasil penilaian ini kemudian menentukan kevalidan sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel sekolah di SMKN 2 Makassar dari segi konten/isi. Hasil validasi ahli untuk aspek konten/isi dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.2 Hasil Penilaian Aspek Content/Isi No Indikator Validator 1 Validator 2 Rerata Kesimpulan 1 Keterbacaan teks 5 4,3 4,7 Sangat Valid 2 Kulitas gambar 5 5 5 Sangat Valid 3 Keserasian warna 5 5 5 Sangat Valid 4 Tombol 5 4 4,5 Sangat Valid Keseluruhan indicator 4,8 Sangat Valid Sumber: Olah Data (2022)


59 Hasil validasi aspek content/isi seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.2, dikemukakan bahwa rerata untuk keseluruhan indikator yaitu sebesar 4,8. Apabila dimasukkan dalam tabel konversi pencapaian skala kategori validitas, maka disimpulkan bahwa hasil validasi untuk aspek content/isi berada dalam kategori sangat valid dengan keterangan layak untuk diujicoba. c. Instrumen Kuesioner Validasi instrumen kuesioner dilakukan oleh 2 (dua) orang ahli yang kemudian memberikan peniliaian terhadap kuesioner yang akan digunakan untuk memperoleh tanggapan subjek penelitian terhadap sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel sekolah yang ada di SMKN 2 Makassar. Hasil validasi instrumen dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Hasil Penilaian Instrumen No Indikator Validator 1 Validator 2 Rerata Kesimpulan 1 Petunjuk 5 4,5 4,8 Sangat Valid 2 Cakupan 5 5 5 Sangat Valid 3 Bahasa 5 4,7 4,8 Sangat Valid Keseluruhan indicator 4,9 Sangat Valid Sumber: Olah Data (2022) Hasil validasi instrumen yang ditunjukkan pada Tabel 4.3, diperoleh rerata untuk keseluruhan indikator yaitu sebesar 4,9. Jika dimasukkan ke dalam tabel konversi pencapaian skala kategori validitas, maka disimpulkan bahwa hasil validasi instrumen sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel sekolah di


60 SMKN 2 Makassar berada dalam kategori sangat valid dengan keterangan dapat digunakan. 4. Analisis Kepraktisan Analisis kepraktisan diperoleh dengan melakukan uji coba terhadap 20 guru SMK Negeri 2 Makassar. Uji coba ini dilaksanakan setelah dilakukan validasi oleh 2 orang validator ahli, hal ini dilakukan untuk mengukur kepraktisan sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel sekolah yang akan dipergunakan dan diterapkan pada SMK Negeri 2 Makassar. Hasil analisis responden pada indikator kepraktisan sistem informasi bengkel dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Hasil Analisis Kepraktisan Sistem Informasi pengelolaan bengkel sekolah No Aspek yang dinilai Rerata Persentase Kesimpulan 1 Mudah dipahami 4,97 99% Sangat Praktis 2 Mudah digunakan 4,97 99% Sangat Praktis 3 Mudah mengakses sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel sekolah berbasis website ini dimana saja dan kapan saja 4,90 98% Sangat Praktis 4 Mudah mengakses sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel sekolah berbasis web dengan menggunakan komputer/laptop 4,57 91% Sangat Praktis 5 Memudahkan dalam proses pendataan inventarisasi peralatan di SMK Negeri 2 4,47 89% Sangat Praktis


61 Makassar 6 Memudahkan dalam melihat informasi terkait data inventarisasi dan peminjaman alat di bengkel sekolah SMK Negeri 2 Makassar 4,93 99% Sangat Praktis 7 Kemudahan memilih menu 4,83 97% Sangat Praktis 8 Kemudahan penggunaan menu 4,90 98% Sangat Praktis 9 Kemudahan menggunkan icon 4,93 99% Sangat Praktis 10 Ada peringatan jika melakukan kesalahan login atau input data 4,77 95% Sangat Praktis 11 Kemudahan menginput dan menghapus data 4,80 96% Sangat Praktis 12 Proses pengaksesan berhasil 4,97 99% Sangat Praktis 13 Semua konten dapat ditampilkan dengan baik 4,73 95% Sangat Praktis 14 15 Semua fitur yang disediakan berjalan dengan baik Sistem mudah digunakan dan sederhana dalam mengoperasikan 4,60 92% Sangat Praktis 4,63 93% Sangat Praktis Keseluruhan Indikator 4,80 96% Sangat Praktis Sumber: Olah Data (2023)


62 Hasil evaluasi kepraktisan sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel berdasarkan Tabel 4.4 diperoleh rerata 4,80 dan persentase sebesar 96%. Sesuai dengan tabel rentang persentase dan kriteria produk untuk analisis kepraktisan diperoleh kriteria produk sangat praktis. Maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi pengelolaan peralatn bengkel di SMK Negeri 2 Makassar telah memenuhi syarat kepraktisan sistem informasi. 5. Analisis Keefektifan Analisis keefektifan dilakukan setelah dilakukan tahap validasi oleh validator ahli. Analisis keefektifan diperoleh dengan melakukan uji coba dengan melibatkan 20 orang guru di SMK Negeri 2. Uji coba ini dilaksanakan untuk mengukur keefektifan penggunaan sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel yang ada di SMK Negeri 2 Makassar. Hasil analisis responden pada indikator keefektifan sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel dapat dilihat pada Tabel 4.6.


63 Tabel 4.6 Hasil Analisis Keefektifan Sistem Informasi Pengelolaan peralatn bengkel No Aspek yang dinilai Rerata Persentase Kesimpulan 1 Dapat menyimpan dan memperoleh informasi yang cepat, mudah, dan akurat 4,87 97% Sangat Efektif 2 Penggunaan sistem mengefisienkan waktu penyampaian informasi. 4,77 95% Sangat Efektif 3 Dapat dijalankan di berbagai hardware dan software yang ada 4,60 92% Sangat Efektif 4 Input/masukan sistem sesuai dengan output/keluaran 4,67 93% Sangat Efektif 5 Tidak terdapat kesalahan (error) pada saat aplikasi dijalankan 4,87 97% Sangat Efektif 6 Penginputan atau data yang dimasukkan diproses (terselesaikan) 4,73 95% Sangat Efektif 7 Sistem dapat merespon dengan cepat 4,60 92% Sangat Efektif 8 Informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan 4,90 98% Sangat Efektif 9 Puas terhadap hasil aplikasi yang telah dikembangkan. 4,97 99% Sangat Efektif No Aspek yang dinilai Rerata Persentase Kesimpulan 10 Menghemat tenaga, waktu dan biaya 4,80 96% Sangat Efektif 11 Membantu proses inventarisasi dan peminjaman peralatan bengkel sekolah 4,93 99% Sangat Efektif Keseluruhan Indikator 4,79 95% Sangat Efektif Sumber: Olah Data (2023)


64 Hasil evaluasi keefektifan sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel sekolah berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa rerata keseruhan indikator yaitu 4,79 dan memperoleh persentase sebesar 95%. Berdasarkan tabel rentang persentase dan kriteria produk untuk analisis keefektifan diperoleh kriteria produk sangat efektif. Hal ini menunjukkan bahwa sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel di SMK Negeri 2 Makassar memenuhi syarat keefektifan sistem informasi. 6. Produk Akhir Produk akhir yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel di SMKN 2 Makassar yang dapat digunakan di lingkungan SMK Negeri 2 Makassar. Penginputan pearalatan di SMK Negeri 2 Makassar saat ini memberikan kemudahan dalam menyimpan data yang akurat mengenai data inventarisasi dan pengelolaan peralatan serta aktifitas lainnya di dalam laboratorium / bengkel sekolah , memberi kemudahan dalam mengakses informasi yang dibutuhkan secara cepat dan akurat. Tampilan produk akhir sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel di SMKN 2 Makassar dapat dilihat pada Gambar 4.22.


65 B. Pembahasan 1. Hasil Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan peralatan bengkel di SMKN 2 Makassar Pengembangan sistem informasi Pengelolaan peralatan bengkel di SMKN 2 Makassar dilakukan karena adanya kendala yang telah terjadi di sekolah, seperti sulitnya mendata inventarisasi peralatan yang ada di bengkel, Terhadap masalah diatas maka dibuatlah Sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel yang ada di sekolah SMKN 2 Makassar. dengan mengadaptasi metode 4D, Pengembangan sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel yang ada di SMKN 2 Makassar ini dilakukan dengan 4 tahapan utama, yaitu: (1) Define, (2) Design (3) Develop dan (4) Dessiminate. Pengembangan sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel di SMKN 2 Makassar terdapat 2 tingkatan user yaitu admin. User didapatkan setelah melakukan pendaftaran melalui admin. Sedangkan untuk user admin, dibuat pada tahap perancangan sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel yang ada di SMKN 2 Makassar. 2. Analisis Valid, Praktis dan Efektif Sistem Informasi pengelolaan peralatan bengkel di SMKN 2 Makassar Sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel di SMKN 2 Makassar pada pengujian kevalidan, dilakukan dengan melibatkan dua validator ahli untuk menguji aspek software/program dan aspek isi/content. Pada aspek software/program, dari dua orang validator ahli, diperoleh rerata sebesar 4,9. Sedangkan pada aspek isi/content, diperoleh rerata sebesar 4,8. Jika dikonversi ke dalam tabel kategori validitas, maka diperoleh kategori sangat valid. Hal ini


66 menunjukkan bahwa, sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel di SMKN 2 Makassar memenuhi kriteria valid dan dapat digunakan pada lingkup SMK Negeri 2 Makassar. Pengujian selanjutnya dilakukan dengan melibatkan 20 orang guru di SMK Negeri 2 Makassar, yang terdiri wakasek sarana prasarana, wakasek kurikulum, pengelola dana sekolah, ketua ketua jurusan serta guru guru kejuruan. Pengujian tersebut dilakukan untuk mendapatkan kriteria praktis dan efektif sebuah sistem informasi. Pengujian kepraktisan sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel berbasis website secara keseluruhan diperoleh hasil sebesar 96%. Jika dikonversikan ke dalam tabel rentang persentase dan kriteria produk untuk analisis kepraktisan, maka didapatkan kategori sangat praktis. Selanjutnya dilakukan pengujian mengenai keefektifan sistem. Setelah dilakukan pengujian terhadap 20 orang guru untuk kriteria keefektifan sistem, maka diperoleh hasil 95%. Jika dikonversikan ke dalam tabel rentang persentase dan kriteria produk untuk analisis keefektifan, maka diperoleh hasil dengan kategori sangat efektif.


BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil yang didapatkan, maka kesimpulan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut. 1. Pengembangan sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel yang ada di SMKN 2 Makassar diperoleh dengan berbasis web dapat diakses melalui halaman https://labsmkn2makassar.com/ 2. Pengembangan sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel sekolah berbasis web memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif sebuah sistem informasi. Sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel sekolah berbasis web dinyatakan valid setelah dilakukan validasi oleh 2 orang validator ahli. Sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel sekolah berbasis web dinyatakan praktis dan efektif setelah melalui proses pengujian dengan menggunakan indikator kepraktisan dan keefektifan sistem informasi dengan kategori sangat praktis dan sangat efektif. B. Saran Berdasarkan hasil yang didapatkan, maka saran dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut. 1. Pengembangan sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel ini, diharapkan SMK Negeri 2 Makassar dapat memanfaatkan dan memaksimalkan sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel ini. 67


68 2. Pihak SMK Negeri 2 Makassar diharapkan melakukan pengembangan terhadap sistem informasi pengelolaan peralatan bengkel yang lebih lengkap dan terperinci, sehingga tujuan dari pelaksaaan inventarisasi dan aktifitas yang ada di setiap bengkel lebih terperinci.


DAFTAR PUSTAKA Akbar, S. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Anggraeni, E. Y., & Irviani, R. (2017). Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Ardihamsyah, Willy . (2021). Aplikasi Pengelolaan Bengkel TKR SMK N 2 BanjarBaru, 96-97. Dermawan. (2016). Pengelolaan Bengkel Mekatronika SMK N 2 Sidoarjo. Direktorat Pembinaan SMK, 2017. Manajemen Bengkel Dan Laboratorium Yang Sehat Dan Selamat Berbasis 5S. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMK. Direktorat Pembinaan SMK, 2017. Modernisasi Bengkel Laboratorium Kejuruan Abad 21. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMK. Handiwidjojo, W., & Ernawati, L. (2016). Pengukuran tingkat ketergunaan (usability) sistem informasi keuangan studi kasus: duta wacana internal transaction (duwit). Jurnal Informatika dan Sistem Informasi, 2(1), 49-55. Hestiningsih, I., Sulistiyo, W., & Cahyani, I. A. (2014). Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Peralatan Bengkel Berbasis Web Dengan Sms Gateway Di Politeknik Negeri Semarang. Jurnal informatika, 921-932. Hidayat, R. (2018). Cara praktis membangun website gratis. Elex Media Komputindo. Jabar, M. A., Abdullah, S., Jusoh, Y. Y., Mohanarajah, S., & Ali, N. M. (2019, December). Adaptive and dynamic characteristics in hybrid agile management model for software development project success. In 2019 6th International Conference on Research and Innovation in Information Systems (ICRIIS) (pp. 1-5). IEEE. Kadir, A. 2014. Pengenalan Sistem Informasi .Yogyakarta: Andi Offset Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016. Revitalisasi Pendidikan Vokasi. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kurniawan, H. (2017). Perancangan sistem informasi bengkel mobil berbasis web. konferensi sistem dan informatika, 636-641. Liza Trisnawati, E. S. (2016). Rancangan Sistem Rekrutmen Karyawan Berbasis Web Pada Pt. Fast Food Indonesia Region Pekanbaru. Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi UNIVRAB, 2477-2062. 69


70 Lukmanul, H. (2004). Pengertian sistem. yogyakarta: Seputar pengetahuan. Maulana, I. (2018). pengelolaan itu apa. solo: komputer. Marisa, F. (2017). Web Programming (Client Side and Server Side). Deepublish. Maydiantoro, A. (2021). Model-Model Penelitian Pengembangan (Research and Development). JURNAL PENGEMBANGAN PROFESI PENDIDIK INDONESIA (JPPPI). Mulyatiningsih, E. (2016). Pengembangan model pembelajaran. Diakses dari http://staff. uny. ac. id/sites/default/files/pengabdian/dra-endangmulyatiningsih-mpd/7cpengembangan-model-pembelajaran. pdf. pada September. Muslihudin, M. (2016). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur Dan UML. Penerbit Andi. Nugroho, M. (2017). Sistem Informasi Penjadwalan Dokter Berbassis Web Dengan Menggunakan Framework Codeigniter. jurnal teknoinfo, 1-8. Pahlevi, O., Mulyani, A., & Khoir, M. (2018). Sistem Informasi Inventori Barang Menggunakan Metode Object Oriented Di Pt. Livaza Teknologi Indonesia Jakarta. PROSISKO: Jurnal Pengembangan Riset dan Observasi Sistem Komputer, 5(1). Pendidikan, 20-40. Ramadhina, S., & Hadi, S. (2015). sistem informasi bengkel kerja sekolah menengah kejuruan. pendidikan sistem informasi, 5-10. Risa, N., dan Wahyu. (2020). Metode Penelitian R&D (Research and Development) Kajian Teoretis dan Aplikatif. Malang: Literasi Nusantara. Riswanti, H. T., Samani, M., & Palupi, A. E. (2015). Pengaruh Pengelolaan Bengkel Tkr Terhadap Pengetahuan, Keterampilan Praktik, Dan Motivasi Belajar Siswa Di SMK Negeri 1 Sambeng . jurnal pendidikan, 11-20. Rochaety, E. Y., & Pontjorini, P. (2017). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta:CV. Andi Offset. Rozy, M. F., Nugroho, A. P., & Nurcholis, M. (2017). Aplikasi Pelayanan Dan Pengelolaan Data Bengkel Secara Elektronik Berbasis Web . Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan, 54-6. Saputra, A. (2011). Pengertian PHP. solo: zona programer. Sibero, A. (2014). Pengertian Website . Kosep Dasar Web, 9-12. Sarosa Samiaji. (2019 ). Metodologi Pengembangan Sistem Informasi . PT. Indeks


71 Sugiyono (2018). Metode Penelitian Pendidikan (Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, R&D, dan Penelitian Pendidikan. Alfabeta: Jakarta Sukardi, Nurjanah, S., (2018). Manajemen Bengkel & Laboratorium Vokasi dan Kejuruan. UNY Press. Yogyakarta. Suyitno, 2020. Pendidikan Vokasi dan Kejuruan Strategi dan Revitalisasi Abad 21. Yogyakarta: Penerbit K-Media. Tegeh, dkk. 2014. Model Penelitian Pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Wardani, E. S., Putranto, H., & Wibawa, A. P. (2017). Sistem Informasi Di Smk Dan Upaya Peningkatan Kinerjanya. JIPI (Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Informatika), 2(1). Widoyoko, S. 2016. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


72 LAMPIRAN


73 LAMPIRAN A PERSURATAN


74


75


76


77


78


79 LAMPIRAN B INSTRUMEN PENELITIAN


80


81


82


83


84


85


86


Click to View FlipBook Version