KERAJAAN YANG BERCORAK
HINDU BUDDHA DI INDONESIA
ELVI NORA
SEJARAH PEMINATAN
KELAS XI IPS
SMAS CENDANA MANDAU
KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan
masyarakat Indonesia pada masa kerajaan-kerajaan besar Hindu-Buddha
untuk menentukan faktor yang berpengaruh dalam kehidupan masyarakat
Indonesia pada masa itu dan masa kini.
4.1. Menyajikan warisan sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan
kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa kerajaan-kerajaan besar
Hindu-Buddha yang berpengaruh pada kehidupan masyarakat Indonesia
masa kini, dalam bentuk tulisan dan media lain.
TUJUAN PEMBELAJARAN
KERAJAAN
KUTAI
PERKEMBANGAN NEGARA-NEGARA KERAJAAN HINDU
BUDHA DI INDONESIA
KERAJAAN KUTAI
1. Aspek Politik
Terletak di tepi Sungai Mahakam ,daerah Muara Kaman
Kalimantan Timur. Berdiri pada abad ke 5 M. Pendiri kerajaan
Kudungga. Anak Kudungga adalah Aswawarman . Cucu Kalingga
adalah Mulawarman sebagai raja terkenal kerajaan Kutai.
Mulawarman disebut juga Wangsakerta yaitu raja yang pertama
kali menggunakan bahasa sanskerta dan huruf Pallawa.
3 Aspek kerajaan Kutai dipengaruhi India yaitu :
1. Nama raja
2. System pemerintahan dari kepala suku menjadi raja
3. Bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa
2.Aspek Budaya 3. Aspek Perekonomian
Kerajaan Kutai Mata pencaharian rakyat
melaksanakan upacara pertanian dan peternakan
Vratyastoma (Upacara System Sosial
Penghinduan) yaitu Terdapat 5 kasta yang terdiri
upacara pemberkatan dari :
bagi pemeluk Hindu yang 1. Brahmana ( para Pendeta )
dilakukan oleh kaum 2. Ksatria ( Bangsawan dan
Brahmana.
Peninggalan Yupa atau Prajurit )
batu bertulis berisi 3. Waisya ( pedagang dan
tentang persembahan petani )
raja berupa sapi. 4. Sudera ( nelayan dan buruh )
5. Paria ( budak )
KERAJAAN
TARUMANEGARA
2. Kerajaan Tarumanegara
A. Aspek Politik
Pendiri kerajaan Rajadirajaguru Jayasingawarman, terletak ditepi Sungai
Citarum Bogor Jawa Barat. Berdiri pada abad ke 5 raja terkenal
Purnawarman. Pusat kerajaan di Bogor Jawa Barat. Bangsa Cina menyebut
Tarumanegara dengan Tolomo.
B. Aspek Budaya
1. Prasasti Ciaruteun terletak ditepi sungai Ciaruteun Bogor Jawa barat
2. Prasasti Jambu / Kaliangkak terletak ditepi Bukit Kaliangkak
3. Prasasti kebun Kopi terletak di Muara Hilir Cibungbulang
4. Prasasti Muara Cianten terletak di Bogor
5. Prasasti Pasir Awi terdapat di Ceuwiling Aksaranya belum dapat
dibaca
6. Prasasti Lebak / Cidanghiang terdapat di kampung Lebak, Pandeglan
ditemukan 1947
7. Berisikan mengagungkan keberanian raja Purnawarman
8. Prasasti Tugu terletak di Cilingcing,Jakarta Utara
Menyebutkan dilaksanakannya upacara selamatan oleh Brahma dengan
1000 ekor sapi yang dihadiahkan raja.
C. Aspek Ekonomi
Mata pencaharian rakyat pertanian,peternakan dan perdagangan.
Barang dagangan ; Cula badak,gading gajah dan kulit penyu
D. Aspek Sosial
Terdapat 5 kasta,dan pola hidup gotong royong dibuktikan dengan
pembuatan saluran air Sungai Gomati.Fungsi sungai Gomati untuk irigasi
atau pengairan dan mencegah banjir.
KERAJAAN
KALINGGA
Kerajaan Kalingga
A. Aspek Politik
Terletak di Gunung muria,Jawa tengah berdiri pada
abad ke 7. tidak diketahui pendirinya. Raja terkenal
Ratu Shima. Agama yang dianut Budha karena ada
bukti terdapat pendeta Budha bernama Hui Ning.
B. Aspek Budaya
Kitab Budha Mahayana dan Prasasti Tukmas
C. Aspek Ekonomi
Mata pencaharian rakyat pertanian dan perdagangan
KERAJAAN
SRIWIJAYA
Kerajaan Sriwijaya
A. Aspek Politik
Berdiri pada abad ke 7, ditepi Sungai Musi Palembang ,Jawa
Barat. Pendiri kerajaan Dapunta Hyang Sriyayanaga . Bangsa
Cina menyebut kerajaan Sriwijaya dengan istilah Shelifoshe.
Sedangkan orang arab menyebut Sriwijaya Zabaq,zabay dan
Sribusa. Raja terkenal yaitu Raja Balaputradewa. Kerajaan
menganut agama Budha dengan 2 pendeta yang terkenal yaitu
Syakyakirti dan Dharmapala. Kerajaan Sriwijaya merupakan
pusat agama Budha di Asia tenggara dan terdapat Universitas
tertua dan terbesar di Asia.
ASPEK BUDAYA
1. Prasasti tertua di Sriwijaya yaitu prasasti Kedukan Bukit berangka
tahun 683 M terdapat di tepi sungai Tatang dekat kota Palembang,
Sumatera Selatan
Berisikan perjalanan suci ( Siyatra ) yang dilakukan oleh Dapunta
Hyang yang berangkat dari Minangatamwan dengan tentara
sebanyak 20.000 orang.
2. Prasasti Talang Tuo terletak sebelah barat kota Palembang ( 606
Saka ). Berisikan pembuatan taman Srikserta untuk kemakmuran
semua makhluk dan berisikan doa agama Budha Mahayana.
3. Prasasti telaga batu terdapat di Telaga Batu, Palembang
4. Prasasti Kota kapur terdapat di Kota Kapur, Bangka
5. Prasasti Karang Berahi terdapat di jambi
6. Prasasti Palas Pasemah terdapat di Lampung Selatan
Keempat prasasti terakhir berisikan kutukan terhadap siapa saja
yang tidak tunduk kepada raja Balaputradewa. Zaman kerajaan
Sriwijaya pada abad pada abad ke 8 dan 9 dengan raja
Balaputradewa. Berdasarkan Prasasti nalanda diketahui
Balaputradewa merupakan cucu raja yang berasal dari pulau Jawa.
Kemajuan kerajaan Sriwijaya didukung oleh factor-faktor berikut :
1. Letaknya yang strategis pada jalur perdagangan India-Cina
2. Sriwijaya telah menguasai daerah-daerah pusat perdagangan
3. Hasil bumi Sriwijaya melimpah
4. Memiliki armada laut yang kuat sehinggan mampu bekerja sama
dengan kerajaan Cina dan India.
5. Pendapatan melimpah yang berasal dari ;
6. Bea cukai barang dagangan
7. Bea cukai kapal asing yang melalui bandarnya
8. Hasil bumi dan perdagangan
`
Faktor kemunduran kerajaan Sriwijaya
1. Sriwijaya berulang kali diserang oleh kerajaan
Colamandala ( India )
2. Daerah taklukan sriwijaya banyak yang melepaskan diri
3. Terdesak oleh perkembangan kerajaan di Thailand yang
meluaskan pengaruhnya kea rah selatan ( Semenanjung
Malaya
4. Mundurnya perekonomian dan perdagangan karena
Bandar-bandarnya melepaskan diri
5. Terdesak pengaruh kerajaan Singosari yang menjalin
hubungan dengan kerajaan melayu
6. Tidak adanya tokoh yang mampu untuk memimpin
kerajaan
KERAJAAN
MATARAM
KUNO
KERAJAAN MATARAM KUNO
1. Aspek politik
Berdiri pada abad ke 7 terletak di Desa Canggal Magelang
, Muntilan, Sleman Jawa Tengah. Berdirinya kerajaan ini
diketahui dari prasasti Canggal ( 732 M ) menggunakan
huruf pallawa dan bahasa sanskerta. Pendiri kerajaan
adalah Raja Sanna paman dari raja Sanjaya keturunan
Syailendra, beragama Syiwa Raja terkenal Sri Maharaja
Rakai Pikatan beragama Hindu. Kerajaan bercorak Hindu
dengan ibukota kerajaan Bhumi Mataram.
Raja Raja ● Raja Sanna ( pendiri kerajan )
yang ● Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya
Berkuasa ● Sri Maharaja Rakai Panangkaran
● Sri Maharaja Rakai Panunggalan
● Sri Maharaja Rakai Warak
● Sri Maharaja Rakai Warung
● Sri Maharaja Rakai Pikatan ( Raja
terkenal )
● Sri Maharaja Rakai Kayu Wangi
● Sri Maharaja Rakai Watuhu Malang
● Sri Maharaja Rakai Watukura Dyah
Balitung
● Sri Maharaja Rakai Tulodong
● Sri Maharaj Rakai Wawa
2. Aspek Budaya
Peninggalan kerajaan Mataram kuno berkembang
pesat karena beberapa
Candi Kalasan, Sari, Candi factor :
Prambanan, Pawon Bima,
Arjuna, Sambi sari, Ratu Baka. 1. Raja-raja cukup arif dan bijaksana
Prasasti : Canggal, Sojomerto, sehingga menjadi panutan rakyat
Kelurak, Mantyasih, Wonogiri
Kitab Carita Parahyangan. 2. Kerjasama yang baik antara raja
Pada masa Raja Daksa, Candi Brahmana dan Biksu
Prambanan selesai dibangun.
3. Wilayah subur sehingga kehidupan
rakyat makmur
4. Adanya toleransi antara pemeluk agama
Hindu – Budha
5. Mataram telah menjalin hubungan
dengan kerajaan Sriwijaya,Siam dan
India
3. Aspek social dan ekonomi
Mata pencaharian rakyat Mataram kuno
pertanian, perdagangan, dan peternakan
Pada masa Raja Wawa abad ke-10 Mataram mengalami
kemunduran dan pusat pemerintahan dipindahkan ke Jawa
Timur oleh Mpu Sinduk.
Factor kemunduran kerajaan Mataram Kuno yaitu :
1. Tidak memiliki pelabuhan laut sehingga sulit berhubungan
dengan dunia luar
2. Sering dilanda bencana alam
3. Sering terjadi perebutan kekuasaan
4. Mendapatkan ancaman serangan dari kerajaan Sriwijaya.
KERAJAAN
MEDANG
KAMULAN
Kerajaan Medang Kamulan
ASPEK POLITIK Raja raja yang Raja Airlangga
memerintah
Dipindahkan mpu Sindok Raja Terkenal
dari jawa Tengah ke Jawa 1. Mpu sindok 929-947 M Kerajaan Medang
Timur. hal ini berdasarkan 2. Sri Isy1a. na Tunggawijaya
Prasasti Paradah (943 M) Kamulan
dan Prasasti Anjukladang 948-990 M
(973 M) . Ibukota kerajaan 3. Dharmawangsa 991-1016 M
Watan Mas yang berada 4. Airlangga 1017-1040 M
di Tepi Sungai Brantas ,
Jombang, Propinsi Jawa
Timur.
KERAJAAN MEDANG KAMULAN
ASPEK SOSIAL ASPEK EKONOMI ASPEK BUDAYA
Pada masa Mata pencaharian rakyat Kehidupan keagamaan maju
Pemerintahan Raja 1. pertanian, pada masa Airlangga dengan
Dharmawangsa 2 peternakan, didirikan tempat pemujaan
hidup rakyat 3. perdagangan dan pertapaan.Agama yang
sejahtera dengan berkembang yaitu Hindu. Hasil
membangun karya sastra Arjuna Wiwaha
saluran irigasi dan karya Mpu Kanwa.
memperbaiki
tanggul Sungai
Brantas.
KERAJAAN KEDIRI
ASPEK POLITIK
Berdiri tahun 1116 M dengan pendiri Sri Jayawarsa yang
ibukota Kerajaan Daha.
Raja yang memerintah 4. Raja Gandra
1. Rakai Sirikan sri Bameswara 5. Raja Kameswara
2. Rakai Jayabaya ( Raja Terkenal )
3. Raja Sarweswara 6. Raja Kertajaya
Aspek Budaya
a) Kitab Wertasancaya d) Kitab Kresnayana oleh mpu
karya Mpu Tanakung
Berisikan tentang cara Triguna
membuat syair yang baik Berisikan riwayat Kresna sebagai
b) anak makal ,tapi dikasih setiap
orang karena suka menolong dan
c) Kitab Ludbaka oleh mpu Tanakung sakti.
Berisikan tentang kisah ludbaka sebagai e) Kitab Samana Semtaka
pemburu yang harusnya masuk neraka oleh Mpu Monaguna
yag akhirnya diangkut ke surga karena Berisikantentang
pemujaan yang istimewa. bidadari Harini yang
kena kutuk Begawan
Trenawindu
2. Aspek Ekonomi
Merupakan kerajaan Agraris dan maritim dengan
mata pencaharian pertanian dan perdagangan
Perhatian raja terhadap rakyat sangat tinggi dib buktikan pada
kitab Ludbaka yang berisikan tentang kehidupan social
masyarakat pada saat itu. Tinggi rendahnya martabat seseorang
berdasarkan moral dan perilaku yang baik.
KERAJAAN
SINGOSARI
“1. Aspek Politik
Terletak di Singosari, Malang, Jawa Timur.
Berdiri tahun 1222 M.
Pendiri kerajaan Ken Arok.
Ibukota kerajaan Tumapel.
—Alguien famoso
Raja yang memerintah
1. Ken Arok dengan gelar Sri Ranggah Rajasa Bhattara
Sang Amurwabhumi.
2. Anusapati
3. Tohjaya
4. Ranggawuni bergelar Sri Jaya Wisnuwadhana
5. Kertanegara ( raja terkenal )
ASPEK KEBUDAYAAN
Peninggalan :
Candi Jago, Kidal,
Singosari, Jawi
Patung Kendedes,
Patung Kertanegara
, Arca Joko Dolok
( Kertanegara )
ASPEK SOSIAL
Pada masa pemerintahan Ken Arok rakyat hidup terjamin. Pada
masa Kertanegara kerajaan dibangun dengan sangat baik sehingga
rakyat hidup aman dan sejahterajuga dilaksanakan
Ekspedisi Pamalayu“ dipimpin Mahesa Anabrang
Yaitu : perluasan kekuasaan kerajaan Singosari dengan
persahabatan yang pengaruhnya sampai ke wilayah
Melayu.
Kubilai Khan mengirimkan utusannya ke Singasari untuk
meminta raja kertanegara mengakui kekuasaanyanamun
Kertanegara kesal sehingga utusan tersebut dianiaya hingga
cacat.Kubilai Khan marah dan menghukum raja kertanegara
namun raja Kertanegara sudah mangkat.
KERAJAAN
BALI
KERAJAAN BALI
1. Aspek Politik
Terletak di Pulau Bali,didirikan oleh Sri kesari Warmadewa pada
abad ke 10 agama Hindu.Raja terkenal yaitu Dharma Udayana
Warmadewa.
Nama Bali sudah lama dikenal dalam beberapa sumber kuno yang
dikenal dengan sebutan Pulau Dewata. Dalam berita Cina abad ke 7
m disebut nama sebuah daerah yang bernama Dwa-Pan-Tan yang
terletak disebelah timur kerajaan Holing ( Jawa ). kemajuan kerajaan
ini disebabkan oleh salah satu faktornya adalah naik tahtanya Dharma
Udayana Warmadewa. Pada masa pemerintahannya maju pesat.
2. ASPEK SOSIAL
Masyarakat bali dibedakan atas 4 kasta yaitu :
Brahmana, ksatrya, Waisya dan Sudra
Cara pemberian nama bagi anak masyarakat bali adalah
Wayan anak pertama
Made anak ke dua
Nyoman anak ke tiga
Ketut anak ke empat
Tetapi ada juga penggunaan nama Putu untuk anak pertama dari
kasta Brahmana dan ksatria.
Kemunduran kerajaan Bali yaitu :
Patih Gajah mada berpura-pura menyerah dan minta diadakan
perundingan di Bali,lalu ia menangkap raja Bali Gajah Waktra
sehingga kerajaan Bali berada di bawah kekuasaan kerajaan
Majapahit.
ASPEK EKONOMI DAN BUDAYA
Aspek ekonomi Aspek Budaya
Mata pencarian rakyat Terdapat Candi Padas di
yaitu pertanian Gunung
ata pencarian rakyat kawi,Mengening,Wasan,dan
yaitu pertanian pura Agung Besakih
Prasasti Sanur dan Calcuta.
KERAJAAN PAJAJARAN
1. Aspek Politik
Pusat kerajaan berganti-ganti sebagai berikut :
1. Kerajaan Galuh
Berdasarkan prasasti canggal (732 M )diketahui raja Sanjaya adalah anak dari raja
Sanaha saudara perempuan raja Sanna. Dalam kitab Carita Parahyangan Raja Sanjaya
disebut sebagai anak Sena yang berkuasa di kerajaan Galuh. Raja Sena berkuasa
selama 7 tahun tapi Raja Sena diserang oleh Rahyang Purbasora sehingga Raja Sena
diasingkan ke gunung merapi, disitulah Raja Sanjaya lahir. Setelah dewasa Raja
Sanjaya mengalahkan Purbosora dan naik tahta di Kerajaan Galuh.
2. Kerajaan Prahayangan Sunda
Penguasa kerajaan ini menurut prasasti Sahyang Tapak adalah Maharaja Sri
Jayabhupati Jaya ManahenWisnumurtisamara Wijaya Sakalabhawanamandaleswara
Haro Gowardhana Wikramottunggadewa.
3. Kerajaan Kawali
Menurut prasasti di Astanagede pada masa Rahyang Niscola Wastu
Kancana pusat kerajaan di Astanagede dengan istana bernama Surawisesa.
Menurut kitab pararaton tahun 1357 terjadi perang Bubat yaitu perang
Sunda majapahit yang mengakibatkan Prabu Sri Baduga Maharaja gugur.
Tapi pada saat itu Wasta Kencana masih kecil sehingga Hyang Bunisora
yang bertahta (1357-1371)baru berkuasa Wasta Kencana (1371-1471)
kemudian digantikan putranya Rahyang Ningrat Kencana tahun 1471-1478
4. Kerajaan Pakwan Pajajaran
Menurut prasasti Batu Tulis, Sang Ratu Jaya Dewata bergelar
Prabu Dewataprana Sri Baduga Maharaja Ratu Haji di Pakwan
Pajajaran. Raja memindahkan pusat pemerintahan dari Kawali ke
Pakwan Pajajaran. Pada masa Sang Ratu Jaya Dewata pengaruh
Islam semakin luas di kerajaan Sunda.
Aspek Ekonomi
Hidup dengan pertanian perladangan seperti pahuma
(peladang), panggerek (pemburu), penyedap (penyedap). Juga
didukung perdagangan yaitu ada 6 buah Bandar yang penting
untuk berdagang. Mata uang yang digunakan ceitis dan Calais,
mates dan tumdaya.
3. Aspek Sosial dan Budaya
Hasil kebudayaan berupa saatra tulis dan lisan.
Sastra tulis : Kitab Carita Parahyangan, Sawakanda/Serat kanda
Sastra lisan : catra, haturwangi dan Siliwangi
KERAJAAN
MAJAPAHIT
KERAJAAN MAJAPAHIT
Kitab Sastro Gending menjelaskan Kerajaan Majapahit
Kitab Pararaton tentang raja-raja Singasari dan raja Majapahit
Kitab Negarakertagama ditulis Mpu Prapanca tahun 1365 tentang
keadaan kota Majapahit daerah jajahan perjalanan Hayam Wuruk.
Kitab Sundayana tentang Perang Bubat
Kitab Usana Jawa tentang penaklukan bali oleh Gajah Mada dan
Arya Damar
Sumber dari luar negeri yang membuktikan kerajaan yaitu dari
berita Cina yang ditulis pada masa Dinasti Ming dan berita dari Ma
Huan dalam buku Ying Yai tentang keadaan masyarakat dan kota
Majapahit serta berita dari Portugis.
ASPEK POLITIK
Raja –raja yang berkuasa di Majapahit
1. Raden Wijaya
Raja pertama dengan gelar Kertarajasa ,pada masanya kerajaan Majapahit aman
dan sejahtera serta perdagangannya maju karena memiliki pelabuhan yang penting
seperti Tuban, Gresik, Surabaya Dan Canggu.
2. Sri jayanegara
Pada masanya timbul pemberontakan Ranggalawe (1309), pemberontakan Sora
(1311), pemberontakan Nambi ( (1316), pemberontakan Semi (1318) pemberontakan
Kuti (1319)
3. Tribhuwanatunggadewi
Terjadi pemberontakan Sadeng dan Keta di daerah Besuki (1331)
4. Raja hayam Wuruk
Pada masa pemerintahannya Majapahit mengalami keemasan.Raja Hayam Wuruk
didampingi Gajah mada sebagai Patih Kerajaan,Adityawarman dan Mpu Nala.
2. Aspek Ekonomi 3. Aspek Budaya
Masyarakat Kerajaan Peninggalan kerajaan majapahit
Majapahit mata 1. Prasasti Butak
pencahariannya 2. Kidung Harsawijaya, kidung Wijayakrama
- Pertanian 4. Kitab Pararaton dan kitab
- Perdagangan
Sehingga dikenal kerajaan Negarakertagama karangan Mpu Prapanca
agraris dan maritim 5. Kitab Sutosoma dan kitab Arjunawiwaha
Mata uang Kerajaan
Majapahit yaitu Gobog. karya Mpu Tantular dalam kitab Sutosoma
terdapat semboyan “ Bhinneka Tunggal Ika “
artinya berbeda-berbeda tetap bersatu juga
terdapat istilah “ Mitreka Satata “ artinya
Negara bersahabat.
4. Candi candi
Candi Penataran, candi Sawentar, candi
Tigawangi, candi Tikus. Candi Surawan ,
candi Jabung, candi Bentar dll
AKULTURASI
HINDU BUDDHA
DI INDONESIA
AKULTURASI KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA
Akulturasi kebudayaan yaitu
“Suatu proses percampuran antara unsur-unsur kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang
lain sehingga membentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan kebudayaan asli/ciri khas”.
Contoh hasil akulturasi antara kebudayaan Hindu-Buddha dengan kebudayaan indonesia asli
sebagai berikut.
1. Seni Bangunan
Bentuk-bentuk bangunan candi di Indonesia pada umumnya merupakan bentuk akulturasi
antara unsur-unsur budaya Hindu-Buddha dengan unsur budaya Indonesia asli. Bangunan
yang megah,patung-patung perwujudan dewa atau Buddha, serta bagian candi dan stupa
adalah unsur-unsur dari India. Bentuk candi di Indonesia pada hakikatnya adalah punden
berundak yang merupakan unsur Indonesia asli. Candi Borobudur merupakan salah satu
contoh dari akulturasi tersebut
2. Seni Rupa dan Seni Ukir
Masuknya pengaruh India juga membawa perkembangan dalam bidang seni rupa,
seni pahat, dan seni ukir. Hal ini dapat dilihat pada relief atau seni ukir yang dipahatkan
pada bagian dinding dinding candi. Misalnya, relief yang dipahatkan pada dinding-dinding
pagar langkan di Candi Borobudur yang berupa pahatan riwayat Sang Buddha. Di sekitar
Sang Buddha terdapat lingkungan alam Indonesia seperti rumah panggung dan burung
merpati.
Pada relief kala makara pada candi dibuat sangat indah.Hiasan relief kala makara,
dasarnya adalah motif binatang dan tumbuh-tumbuhan. Hal semacam ini sudah dikenal
sejak masa sebelum Hindu. Binatang-binatang itu dipandang suci, maka sering diaabadikan
dengan cara dilukis.
3. Seni Sastra dan Aksara
Pengaruh India membawa perkembangan seni sastra diIndonesia. Seni sastra
waktu itu ada yang berbentuk prosa dan ada yang berbentuk tembang (puisi). Berdasarkan
isinya, kesusasteraandapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu tutur (pitutur kitab
keagamaan), kitab hukum, dan wiracarita (kepahlawanan).Bentuk wiracarita ternyata
sangat terkenal di Indonesia,terutama kitab Ramayana dan Mahabarata. Kemudian timbul
wiracarita hasil gubahan dari para pujangga Indonesia. Misalnya,Baratayuda yang digubah
oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh. Juga munculnya cerita-cerita Carangan.
4. Sistem Kepercayaan
Sejak masa praaksara, orang-orang di Kepulauan Indonesia sudah mengenal
simbol-simbol yang bermakna filosofis. Sebagai contoh, kalau ada orang meninggal, di
dalam kuburnya disertakan benda-benda. Di antara benda-benda itu ada lukisan seorang
naik perahu, ini memberikan makna bahwa orang yang sudah meninggal rohnya akan
melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan yang membahagiakan yaitu alam baka.
Masyarakat waktu itu sudah percaya adanya kehidupan sesudah mati, yakni sebagai roh
halus.Oleh karena itu, roh nenek moyang dipuja oleh orang yang masih hidup (animisme).
Setelah masuknya pengaruh India kepercayaan terhadap roh halus tidak punah. Misalnya
dapat dilihat pada fungsi candi. Fungsi candi atau kuil di India adalah sebagai tempat
pemujaan. Di Indonesia, disamping sebagai tempat pemujaan, candi juga sebagai makam
raja atau untuk menyimpan abu jenazah raja yang telah meninggal. Itulah sebabnya
peripih tempat penyimpanan abu jenazah raja didirikan patung raja dalam bentuk mirip
dewa yang dipujanya. Ini jelas merupakan perpaduan antara fungsi candi di India dengan
tradisi pemakaman dan pemujaan roh nenek moyang di Indonesia.
Bentuk bangunan lingga dan yoni juga merupakan tempat pemujaan terutama bagi orang-
orang Hindu penganut Syiwaisme. Lingga adalah lambang Dewa Syiwa. Secara filosofis
lingga dan yoni adalah lambang kesuburan dan lambang kemakmuran. Lingga lambang
laki-laki dan yoni lambang perempuan.
5.Sistem Pemerintahan
Setelah datangnya pengaruh India di Kepulauan Indonesia, dikenal adanya
sistem pemerintahan secara sederhana.Pemerintahan yang dimaksud adalah
semacam pemerintah di suatu desa atau daerah tertentu. Rakyat mengangkat
seorang pemimpin
atau semacam kepala suku. Orang yang dipilih sebagai pemimpin biasanya orang
yang sudah tua (senior), arif, dapat membimbing, memiliki kelebihan-kelebihan
tertentu termasuk dalam bidang ekonomi, berwibawa, serta memiliki semacam
kekuatan gaib
(kesaktian). Setelah pengaruh India masuk, maka pemimpin tadi diubah menjadi
raja dan wilayahnya disebut kerajaan. Hal ini secara jelas terjadi di Kutai.
Salah satu bukti akulturasi dalam bidang pemerintahan,misalnya seorang raja harus
berwibawa dan dipandang memiliki .Karena raja memiliki kekuatan gaib, maka oleh
rakyat raja dipandang dekat dengan dewa. Raja merupakan titisan dewa di bumi
Raja kemudian disembah, dan kalau sudah meninggal, rohnya dipuja-puja.
PERKEMBANGAN NEGARA-NEGARA KERAJAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA
ULANGAN HARIAN SEJARAH PEMINATAN KELAS XI IIS
I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat
1. Kerajaan tertua di Indonesia yang bercorak hindu-Budha adalah…
a. Kutai d. Majapahit
b. Kalingga e. Sriwijaya
c. Tarumanegara
2. Upacara penghinduan di kerajaan Kutai dikenal dengan istilah…
a. Wangsakerta d. Paregreg
b. Vratyastoma e. pamalayu
c. Bubat
3. Sebelum adanya kerajaan , pemimpin dalam kelompok masyarakat disebut…
a. Raja
b. Hulubalang
c. Ratu
d. Kepala suku
e. Maha Patih