MAGNETIC ( Magazine Snetic )

EDISI DESEMBER 21

MAGNETIC

MAGAZINE SNETIC

Oleh SMP Negeri 6 Tangerang
Selatan

Gerakan Peduli dan Berbudaya menanam dan memelihara
Lingkungan Hidup di Sekolah pohon/tanaman.
(PBLHS) adalah aksi kolektif konservasi air yaitu pengelolaan
secara sadar, sukarela, air bersih melalui teknologi atau
berjejaring, dan berkelanjutan perilaku sosia
yang dilakukan oleh Sekolah kenyamanan dan produktifitas.
dalam menerapkan perilaku konservasi energi yaitu tindakan
ramah lingkungan hidup. mengurangi jumlah penggunaan
energi tanpa mengurangi
Tujuan Gerakan PBLHS yaitu keamanan.
mewujudkan penerapan perilaku inovasi terkait penerapan PRLH
ramah lingkungan hidup oleh lainnya.
warga sekolah dan meningkatkan Gerakan PBLHS meliputi kegiatan
kualitas lingkungan hidup sekolah, perencanaan Gerakan PBLHS,
lingkungan hidup sekitarnya dan pelaksanaan Gerakan PBLHS dan
daerah. pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan Gerakan PBLHS,
Penerapan Perilaku Ramah dengan berpedoman pada Kriteria
Lingkungan Hidup (PRLH) warga Sekolah Adiwiyata sebagai berikut :
sekolah/madrasah berperilaku Perencanaan Gerakan PBLHS,
ramah lingkungan diantaranya bobot 20%
dengan : Pelaksanaan Gerakan PBLHS,
bobot 60%
menjaga kebersihan, sanitasi Pemantauan dan evaluasi
dan drainase. pelaksanaan Gerakan PBLHS,
memilah dan membuang bobot 20%
sampah pada tempatnya. Sehingga total pemenuhan maksimal
mengelola sampah dengan 3R terhadap kriteria sekolah Adiwiyata
(Reuse, Reduce, Recycle) sebanyak 100%.

MAGNETIC | 1

EDISI DESEMBER 21

MAGNETIC

MAGAZINE SNETIC

Oleh SMP Negeri 6 Tangerang
Selatan

Demi mematuhi aturan tersebut, guru dan siswa mendatangi sekolah menggunakan JOMBANG – SMP Negeri 6 Tangsel, melarang siswa dan guru
sepeda dan berjalan kaki. Penerapan Jumat bersih dan bebas polusi itu merupakan membawa kendaraan bermotor setiap Jumat. Hari Jumat bagi
upaya SMPN 6 Tangsel sebagai sekolah adiwiyata. bagi warga sekolah itu merupakan hari bebas polusi. Selain
Jumat bebas polusi juga dilakukan dalam radius 100 meter dari sekolah. Mengingat membebaskan lingkungan sekolah dari asap kendaraan, warga
sekolah ini berada di tengah perkampungan, jadi harus turut menjaga lingkungan sekolah juga diharuskan menanam tanaman di sekitar sekolah.
kampung. Tak hanya itu, setiap Jumat warga sekolah juga diminta untuk membawa Salah satunya menanam padi di dalam pot.
makanan dan minuman sendiri. Hal itu untuk mengurangi penggunaan plastik.
Nadia Astuti, siswi kelas IX sekolah tersebut berharap penerapan Jumat bebas polusi Kepala SMPN 6 Tangsel, H. Mardi, Selasa (6/2) di Ruang
bisa setiap hari, tidak hanya hari Jumat. “Sangat bagus karena sekolah dari bersih kerjanya, mengatakan sebagai sekolah adiwiyata, pihaknya
udaranya segar tidak bising suara kendaraan. Kalau bisa tidak hanya jumat saja tetapi membuat kesepakatan antara guru orang tua dan komite sekolah.
setiap hari,” katanya. ( Kominfo / heDJ ) “Komitmen untuk menjadikan sekolah kawasan hijau dan bersih
sehingga kegiatan belajar mengajar lebih nyaman tidak terganggu
polusi udara dan suara. Siswa juga harus membawa tempat
makan dan minum sendiri sehingga mengurangi sampah baik di
kantin maupun di lingkungan sekolah,” jelasnya.

MAGNETIC | 2

EDISI DESEMBER 21

MAGNETIC

MAGAZINE SNETIC

Oleh SMP Negeri 6 Tangerang
Selatan

JOMBANG- Siswa SMPN 6 TANGSEL secara gotong royong

melakukan Pengolahan sampah dengan sistem TPS3R (TEMPAT

PENGELOLAAN SAMPAH REUSE-REDUCE-RECYCLE ) untuk

mendukung program Pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam

rangka Lomba Adiwiyata 2021. TPS3R adalah Tempat Pengelolaan

Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (mengurangi – menggunakan –

daur ulang) lalu Pendekatan pengelolaan 3R mulai dari menjemput

sampah dari tiap rumah, pemilah sampah, pengelolaan sampah organik

yang akan dijadikan kompos. Tujuan program ini adalah agar

Adapun hal yang menjadi tujuan di TPS 3R ini adalah : pemerintah memberikan sarana kepada masyarakat dikawasan

· Siswa dapat mengenal fungsi TPS 3R permukiman padat yang ingin melaksanakan pengelolaan sampah

· Siswa dapat mengenal sampah berdasarkan jenis dan dapat melakukan pengomposanberbasis masyarakat yang sesuai dengan pilihan dan kondisi

sendiri lingkungan sekitar mereka.

· Siswa dapat melakukan pemilahan sampah dan pengomposan tingkat kawasan

· Menyediakan pupuk organik yang murah dan berkualitas untuk petani

· Menumbuhkan kreativitas dan jiwa kewirausahaan siswa

· Membentuk legalitas struktur organisasi yang terpercaya dan mandiri

MAGNETIC | 3

EDISI DESEMBER 21

MAGNETIC

MAGAZINE SNETIC

Oleh SMP Negeri 6 Tangerang
Selatan

Hari sejuta pohon sedunia diperingati pada tanggal 10 Januari setiap tahunnya
oleh masyarakat dunia.
Meski tidak banyak selebrasi yang digelar, tetapi penting untuk mengetahui
kelestarian pohon yang bermanfaat banyak bagi manusia.
Pada November 2021, Menteri Kehutanan yang kala itu dijabat oleh Siti Nurbaya
saat Hari Menanam Pohon Indonesia mengatakan, penanaman pohon dari Januari
hingga Oktober 2021 telah mencapai 732 juta pohon atau sudah memenuhi 70
persen dari target satu miliar batang.
Untuk penanaman pun perlu dilihat juga keanekaragaman hayati lingkungan baru
si pohon yang ditanam. Jangan hanya membekam pohon bernilai ekonomi seperti
jati dan sengon saja.
5 alasan utama mengapa hutan dan pohon begitu penting:
1. Memelihara Tanah dan Menjaga Bumi Tetap Dingin
2. Sebagai Penyerap Karbon
3. Menyediakan Makanan Sehat untuk Jutaan Orang dan Spesies Lainnya
4. Saluran Air Alami
5. Menampung 80% Keanekaragaman Hayati di Bumi

MAGNETIC | 4

DESEMBER 2021

Magnetic

RUANG INFORMASI SNETIC

GERAKAN PBLHS PAMERAN
KREATIVITAS
tiga gerakan PBLHS:
1. Konservasi Energi SISWA

2. Konservasi Air GERAKAN PENANAMAN POHON
3. Pengelolaan sampah 3R

WWW.SMPN6TANGSEL.SCH.ID

JOMBANG // TANGERANG SELATAN

"LINGKUNGAN DI SEKITARMU MEMBENTUK
DIRIMU. BAGAIMANA KAMU MENANGANI
KEADAAN DARURAT ATAU BAGAIMANA
REAKSIMU SAAT SESEORANG BERSIKAP
KASAR TERHADAPMU, ITU DIRIMU." -

HALSEY