KEBIJAKAN SOSIAL BUDAYA DAN
EKONOMI
Jepang di Indonesia
Aditya Muhammad Abkar (K4419005)
Allisya Syifa Istiana (K4419010)
Anisaul Fauziah (K4419015)
Annisa Cahya Aslamiza (K4419017)
Azkia Salsabila (K4419025)
DAFTAR ISI
1. Kebijakan Pemerintah Jepang Dalam Bidang
Sosial dan Budaya ……………………………… 3
2. Kebijakan Pemerintah Jepang Dalam Bidang
Ekonomi…………………………………………….. 22
3. Referensi …………………………………………….33
2
1
KEBIJAKAN
PEMERINTAH JEPANG
Dalam Bidang Sosial dan Budaya
3
01 02 03
Upacara Seikeirei Hari Peringatan Penggunaan
Kaisar Hirohito Kalender Jepang
04 05 06
Pelarangan Menyanyikan Membentuk
Penggunaan Lagu Kimigayo Pusat
Bahasa Belanda
Dan Inggris Pengembangan
Budaya
4
07 08 09
Pemberlakuan Adanya Jugun Penghapusan
Romusha Ianfu Diskriminasi
Menurut Golongan
Penduduk
5
UPACARA
SEIKEIREI
Yaitu sebuah kebijakan yang diterapkan oleh
Jepang dan memantik berbagai kontoversi
sehingga terjadi perlawanan fisik di beberapa
daerah. Seikerei merupakan sebuah kebijakan
yang di terapkan oleh pemerintah Jepang dengan
cara melakukan penghormatan kepada matahari
terbit dengan membungkukkan badan 90 derajat.
6
UPACARA SEIKEIREI
Hal ini ditujukan untuk penghormatan kepada Kaesar Jepang, yaitu Meji Tenno
yang di percayai sebagai keturunan dewa matahari. Namun kebijakan ini
bertentangan dengan kebudayaan bangsa Indonesia yang sebagian besar
beragama Islam sehingga dianggap sebagai penyekutuan tuhan.Salah satu tokoh
yang bereaksi tetang hal ini adalah, KH.Hasyim Asy’ari yang menentang
kebijakan ini dan akhirnya beliau ditahan oleh pemerintah Jepang.
Power Point by kelompok 5 A
7
HARI PERINGATAN
KAISAR HIROHITO
Peringatan hari ulang tahunn Kaisar yang di peringati
pada 29 April dimana hal ini mejadi suatu kebijakan
yang wajib dilakukan di setiap daerah jajahan Jepang,
salah satunya Indonesia. Dimana masyarakat
Indonesia diminta untuk merayakan ulang tahun
kaisar dengan dalih mereka adalah saudara tua dari
Indonesia. Hal ini menurut salah satu catatan sejarah
dimana di Bandung banyak yang menjual bendera
Nippon untuk merayakan ulang tahun Kaisar.
8
PENGGUNAAN KALENDER JEPANG
Penggunaan Kalender Jepang menjadi salah satu
kebijakkan Jepang lainnya, dimana masyarakat
Indonesia menggunakan penanggalan Jepang
dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bisa dilihat
dari penulisan tahun dalam teks proklamasi hari
17 bulan 8 tahun’05 (2605) yang merupakan
tahun Sumera.
9
PELARANGAN PENGGUNAAN
BAHASA BELANDA DAN INGGRIS
Propaganda Jepang Selanjutnya adalah Jepang
ingin menyingkirkan segala bentuk hal-hal yang
berbau dengan masa kolonial Belanda. Termasuk
dalam bahasa dimana mereka sangat melarang
tentang penggunaan bahasa kolonial Belanda.
Sebagai penggantinya mereka memperbolehkan
masyarakat Indonesia menggunakan bahasa
Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
10
Dalam hal ini semua hal yang berkaitan dengan bahasa Belanda diganti
mulai dari nama toko, merek, surat, daerah dan lain-lain diganti. Hal ini
bisa kita liat dengan pergantian nama Batavia menjadi Jakarta pada masa
pendudukan Jepang. Alasan Jepang menerapkan Language Planning ini
selain mengilangkan hal-hal yang berbau dengan Belanda,namun Jepang
ingin mendapatkan informasi dengan mudah dengan penggunaan bahasa
Indonesia. Jika terlalu banyak bahasa yang berlaku di masyarakat maka
infomasi sulit untuk di terima dan sulit dipahami.
11
MENYANYIKAN LAGU KIMIGAYO
Kebijakan selanjutnya yaitu dengan mewajibkan
masyarakat Indonesia untuk menyanyikan lagu
kebangsan Jepang yaitu lagu “Kimigayo” saat
bendera Jepang dikibarkan. Hal ini bertujuan
untuk memupuk semangat dalam membantu
Jepang sekaligus sebagai bukti bahwa Indonesia
sedang di jajah oleh Jepang.
12
MEMBENTUK BALAI
PUSTAKA
Awal abad ke-20 tepatnya pada 1908 didirikan
Balai Pustaka (Comissie vor de Volkslectuur)
untuk mengontrol setiap tulisan liar bernada
kritik pada masa kolonial. Namun balai
tersebut berganti nama menjadi Gunseikanbu
Kokumin Tosyokyoku.
13
Sedikit berbeda ketika masa pendudukan
Jepang di Indonesia, karya sastra lebih
banyak digunakan sebagai alat
propaganda pemerintah Jepang untuk
meyakinan rakyat Indonesia bahwa
Jepang adalah pengayom,pelindung, dan
saudara tua.
Isi karya sastra tersebut selalu berkaitan
dengan tugas-tugas yang berkaitan dengan
pemerintahan bala tentara Nippon di
Indonesia, khususnya kebencian-
kebencian terhadap pemerintah Belanda
dan sebalikya.
14
MEMBENTUK PUSAT
KEBUDAYAAN
Pembentukan pusat kebudayaan oleh Jepang
tersebut di beri nama Keimin Bunka Shidoso.
Pusat kebudayaan ini mengatur segala hal
mengenai apa yang harus di lakukan
masyarakat Indonesia mulai dari kebiasaan dan
lain-lain. Dimana hal ini juga salah satu alat
untuk menyebarkan adat kebiasaan Jepang di
Indonesia.
15
Selain sebagai pembentukan adat
kebiasaan pusat kebudayaan ini juga
berfungsi untuk mengawasi jalannya
aturan yang mereka berikan. Salah
satunya dalam pembuatan naskah
drama,atau cerita harus melibatkan
unsur-unsur propaganda mengenai
Jepang dan mendorong rakyat Indonesia
dalam membatu Jepang di perang
Pasifik.
16
PEMBERLAKUAN ROMUSHA
Romusha sendiri merupakan suatu pergerakan
sosial yang dilakukan oleh pemerintah Jepang
dalam bentuk Kinrohosi atau kegiatan kerja bakti
yang lebih mengarah pada kerja yang dipaksakan
untuk kepentingan perang. Karena semakin
luasnya daerah yang diduduki Jepang sehingga
mereka membutuhkan tenaga kerja lebih banyak
dalam membangun sarana pertahanan
17
Pada awalnya kegiatan ini dikerjakan sukarela, akan tetapi lambat
laun justru didesak oleh keadaan perang pasifik sehingga kebanyakan
pengerahan tenaga kerja dialihkan untuk fokus tersebut dan
menyebabkan banyak diantara tenaga Romusha tidak kembali sebab
meninggal akibat kondisi kerja yang sangat berat dan tidak diimbangi
fasilitas kesehatan dan kemakmuran yang mencukupi.
18
ADANYA JUGUN IANFU
Praktik eksploitasi yang dilakukan pemerintah
Jepang juga dilakukan pada para gadis pribumi
dengan nama Jugun Ianfu. Jugun Ianfu ialah
kelompok pergerakan sosial yang digunakan
sebagai bentuk penipuan terhadap gadis-gadis
pribumi Indonesia yang digunakan sebagai wanita
penghibur dan disekap pada ruang tempat yang
tertutup.
19
Pada awalnya para gadis pribumi akan dibujuk dengan iming-iming
diberikan pekerjaan seperti pelayan toko, perawat, hingga
disekolahkan. Namun pada akhirnya mereka akan ditahan dan
dijadikan pemuas nafsu oleh para prajurit tentara Jepang ditempat
tertentu seperti wilayah Solo, Semarang dan Jakarta.
20
PENGHAPUSAN DISKRIMINASI
Penerapan pendidikan yang dibawa Jepang bagi masyarakat Indonesia sangat
berpengaruh untuk mengatasi adanya perbedaan kasta dalam mengenyam bangku
sekolah. Jika sebelumnya hanya golongan bangsawan dan orang-orang Eropa saja,
maka dengan kebijakan yang dibuat Jepang membuat seluruh masyarakat Indonesia
diperbolehkan bersekolah. Hal inipun secara tidak langsung mempengaruhi
dihapuskannya sistem sosial khususnya di daerah Jawa yang sempat membatasi
masyarakat dalam beraktivitas apapun.
Power Point by kelompok 5 A
21
2
KEBIJAKAN
PEMERINTAH JEPANG
Dalam Bidang Ekonomi
22
Pendudukan Jepang di Indonesia didasari oleh kepentingan perang sehingga kebijakan
ekonomi dan militernya saling berkaitan. Pada masa pendudukan Jepang dikenal dengan
ekonomi perang merupakan kebijakan pemerintah Jepang yang digunakan untuk
menggali semua kekuatan ekonomi di Indonesia. Kebijakan tersebut dikeluarkan untuk
membantu kegiatan Jepang yang tengah menghadapi pada Perang Dunia II. Kebijakan
dalam bidang ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah Jepang adalah sebagai berikut.
Power Point by kelompok 5 A
23
Kebijakan Ekonomi Jepang
aset-aset yang ditinggalkan setiap daerah dalam situasi jepang mendirikan kumiyai,
pemerintah kolonial Belanda disita perang harus menetapkan yaitu koperasi yang bertujuan
sistem ekonomi autarki untuk kepentingan bersama
dan menjadi milik pemerintah
pendudukan Jepang. 24
Pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada 1942 dan berakhir pada 17 Agustus
1945. Jepang menduduki Indonesia pada periode perang dunia II yang bertujuan
dalam mencari dukungan dalam menghadapi sekutu. Indonesia dianggap menarik
bagi Jepang disebabkan Indonesia merupakan negara yang kaya dalam ekonomi dan
dalam segi strategi dan politik. Indonesia kaya sebagai sumber bahan-bahan mentah
dan industri seperti bauksit, nikel, karet, minyak, timah.
Power Point by kelompok 5 A
25
Jepang juga memanfaatkan Indonesia sebagai pemasok logistik militer dalam
mendukung Perang Dunia II. Jepang mewajibkan penanaman wajib komoditi untuk
mendukung perang. Kina menjadi salah satu tanaman wajib digunakan untuk obat
serba guna. Selain itu kewajiban penanaman Pohon jarak di pekarangan rumah dan
hasilnya disetorkan pada Jepang untuk mencukupi bahan bakar pesawat tempur.
(Ibrahim, 2004)
Power Point by kelompok 5 A
26
Jepang memposisikan Indonesia sebagai target pasar hal tersebut didukung dengan
penduduk yang padat. Salah satu kebijakan ekonomi yang diterapkan Jepang penyerahan wajib
hasil panen padi kepada Jepang. Peraturan tersebut mulai diberlakukan setelah dikeluarkannya
dekrit karesidenan. Setiap karesidenan bebas menentukan jumlah padi yang diserahkan.
Kebijakan otonomi merupakan salalh satu bentuk kebijakan pemasaran Jepang. Jepang
mempunyai program peningkatkan hasil produksi padi, untuk mendukung program tersebut
Jepang menerapkan kebijakan kinkyu Shokury Taisaku. Kebijakan tersebut dilaksanakan dalam
dua poin yaitu:
Power Point by kelompok 5 A
27
1 2
● Perluasan lahan pertanian ● Peningkatan produktivitas
dengan cara membuka hasil tanaman dengan
hutan dan perkebunan memperbaiki teknik
dialihkan menjadi lahan budidaya dan teknologi
penanaman pangan. pertanian yang digunakan.
28
Jepang memperkenalkan bibit padi jenis baru selain itu jepang
memperkenalkan teknik penanaman padi Larikan. Sistem penanaman
pada teknik tersebut yaitu memindahkan bibit padi pada lahan dengan
desain garis- garis lurus dengan jarak idel 20 cm.
Power Point by kelompok 5 A
29
Bibit padi baru yang dikenalkan Jepang yaitu padi Cere, pada awalnya penduduk menolak
menggunakan bibit padi tersebut dengan meninggalkan padi gadu yang telah digunakan
bertahun- tahun. (Denik Kharisma, 2012) Dalam mendukung produktivitas padi Jepang
mengarahkan penduduk untuk menggunakan pupuk kompos yang diolah secara mandiri.
Jepang juga membangun proyek untuk mendukung pertanian dengan membangun irigasi dan
drainase.
Power Point by kelompok 5 A
30
Jepang memberlakukan kebijakan pengumpulan gaplek sebagai solusi karena semakin menurunnya
produksi bahan makanan seperti padi. Pengumpulan gaplek seperti terjadi di Wonogiri dengan
memperkirakan penyerahan 100 ribu ton dengan penanaman diatas lahan 50 ribu hektar. Dari pembagian
tersebut warga Wonogiri memiliki bagian 76. 750 ton untuk stok makanan selama satu tahun dan 13.250
sebagai cadangan dimasa paceklik. Paceklik di Wonogiri pada tahun 1944 menyebabkan penurunan hasil
produksi paplek mencapai 50%. Jatah yang seharusnya untuk stok makanan tetap wajib dikumpulkan
sehingga dilakukan penarikan paksa oleh para pejabat.
Power Point by kelompok 5 A
31
Masing- masing pejabat kecamatan di Wonogiri hanya berhasil mengumpulkan 8.000 kg.
Penarikan paksa bahan makanan pokok tersebut menimbulkan penderitaan rakyat puncaknya
pada Oktober 1944. Penduduk terpaksa mengkonsumsi makanan seadanya seperti bonggol
pisang, donggol sente yang gatal. Selain wonogiri penderitaan raktat juga dirasakan di wilayah
Boyolali, dan Klaten yang menyebabkan penyakit busung lapar meningkat dengan pesat. Pada
masa tersebut harga gaplek naik derastis dari 2 rupuah menjadi 20 rupiah perkuaintal.
(Ibrahim, 2004)
Power Point by kelompok 5 A
32
REFERENSI
Denik Kharisma, P. N. (2012). Kebijakan Ekonomi Jepang Di Blitar Tahun 1942-1945. artikel mahasiswa 2012, 1-6.
Ibrahim, J. (2004, Februari). Eksploitasi Ekonomi Pendudukan Jepang di Surakarta (1942-1945). Humaniora, 16, 35-49.
https://tirto.id/hirohito-kaisar-jepang-yang-lolos-dari-percobaan-pembunuhan-cCLj
Abbas, A. (2018). Pendidikan di Indonesia pada masa Jepang. Ash-Shahabah: Jurnal Pendidikan Studi Islam, 4(1), 64-70.
Insneini F. Hendri dan Apid. (2008). Romusha Sejarah Yang Terlupakan (1942-1945). Yogyakarta: Ombak.
Permadi,E. G.,& Purwaningsih, S. M. (2015). Politik Bahasa Pada Masa Pendudukan Jepang. Avatara, e-Journal Pendidikan
Sejarah. 3(3), 590-603
Varadyna, Y., & Rosyid, I. (2014). Karya Sastra: Antara Propaganda Pemerintah Dan Media Kritik Sastrawan Masa
Pendudukan Jepang 1942-1945. SEUNEUBOK LADA: Jurnal ilmu-ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Kependidikan, 1(1),
91-104 33
THANK
YOU